TAHAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL DEFINISI ANGGARAN FINANSIAL(ANGGARAN KEUANGAN) TAHAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN FINANSIAL(ANGGARAN KEUANGAN) DEVINISI JENIS ANGGARAN DARI SEGI PENYUSUNAN 1. ANGGARAN VARIABEL (variable budget) atau disebut juga anggaran Fleksibel adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan ) yang berbeda. Contoh : anggaran penjualan disusun berkisar antara 500 unit sampai 1.000 unit. ANGGARAN TETAP (FIXED BUDGET) Adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Contoh : Penjualan yang direncanakan sebanyak 1.000 unit, dengan demikian anggaran lainnya dibuat berdasarkan anggaran penjualan 1.000 unit tersebut. Anggaran Tetap disebut juga anggaran statis. DARI SEGI CARA PENYUSUNAN 1. Anggaran Periodik (Periodic Budget) Adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu.
2. Anggaran kontinu (Continuos Budget)
Adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat. Contoh tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan. DARI SEGI JANGKA WAKTU 1. Anggaran Jangka Pendek (short rang budget) Adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. Anggaran jangka pendek disebut juga dengan anggaran Taktis. 2. Anggaran jangka Panjang (long Range budget) Adalah Anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang. Yang disebut juga anggaran Modal (Capital Budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. DARI SEGI BIDANG 1.Anggaran Operasional (Operational Budget) Adalah Anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Contoh Anggaran Penjualan, Anggaran Biaya pabrik, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran Biaya Overhead Pabrik dam Anggaran Beban Usaha. 2.Anggaran Keuangan ( Finacial Budget) Adalah Anggaran untuk menyusun anggaran Neraca (Laporan Posisi Keuangan). Contoh Anggaran Kas, Anggaran Piutang, Anggaran Persediaan, Anggaran Utang, anggaran neraca(laporan posisi keuangan) TAMBAHAN KETERANGAN Kedua Anggaran tersebut (anggaran Operasional dan Anggaran keuangan) bila dipadukan disebut anggaran INDUK. (master Budget)
Anggaran Induk yang mengkonsolidasikan
rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek biasanya disusun atas dasar jangka pendek biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dapat dipecah lagi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dapat dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. DARI SEGI KEMAMPUAN MEYUSUN 1. Anggaran Komprehensif ( Comprehensive Budget) Adalah Rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. 2. Anggaran Parisial (Partially Budget) adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun anggaran bagian anggaran tertentu saja. Contoh karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran opersional. DARI SEGI FUNGSI 1. Anggaran tertentu (appropriation budget) Adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Contoh Hasil menjual barang X sebesar Rp 100.000 dianggarkan untuk melunasi utang usaha sebagai akibat membeli barang X secara kredit sebesar Rp 100.000. Dengan dimikian hasil menjual barang X sebesar Rp 100.000 tidak boleh dianggarkan keperluan apapun, selain untuk melunasi Utang Usaha tersebut. DARI SEGI FUNGSI 2. Anggaran kinerja (Performance Budget) Adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam Organisasi (perusahaan). Misalnya Untuk menilai apakah biaya (beban) yang dikeluarkan oleh masing- masing aktivitas tidak melampaui batas. Contoh Biaya bahan baku (BBB) yang dianggarkan bulan ini sebesar Rp 20.000, kemudian dalam pelaksanaannya melebihi Rp 20.000, tetapi tidak mempengaruhi tingkat produksi dan hal- hal lain, maka biaya bahan baku tsb TIDAK EFISIEN. DARI SEGI METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK 1. Anggaran Tradisional (traditional Budget) atau Anggaran konvensional (Conventional Budget) Terdiri atas anggaran berdasar fungsional (Fungsional based budget) dan anggaran berdasar kegiatan. Anggaran berdasar Fungsional (Funsional based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan penuh (Full Costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap. Anggaran berdasarkan sifat(Characteristic based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan variabel(variabel costing) dan berfungsi menyusun anggaran Variabel. DARI SEGI METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK 2. Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) Adalah Anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan berdasar kegiatan (activity based costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variabel dan anggaran induk PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL DAN ANGGARAN KEUANGAN Proses hubungan anggaran Operasional dengan anggaran keuangan adalah sebagai berikut : A. Anggaran Penjualan dibuat berdasarkan ramalan penjualan. B. Anggaran Beban Usaha(Anggaran Beban Penjualan) dibuat berdasarkan Anggaran Penjualan C. Anggaran Piutang dibuat berdasarkan anggaran Penjualan D. Anggaran Produk dibuat berdasarkan Anggaran Penjualan dan anggaran Persediaan E. Anggaran Biaya Bahan Baku , Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan anggaran Produk F. Anggaran Laba Rugi dibuat berdasarkan Anggaran Penjualan, Anggaran Beban Usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik G. Anggaran cadangan Depresiasi aset tetap dibuat berdasarkan anggaran beban usaha dan anggaran biaya overhead pabrik H. Anggaran Utang dibuat berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku , Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik I. Anggaran Modal Sendiri dibuat berdasarkan Anggaran Laba Rugi J. Anggaran Kas dibuat berdasarkan Anggaran Utang, Anggaran Piutang, Aanggaran Penjualan, Anggaran Beban Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja Langsung dan anggaran biaya overhead pabrik. K. Anggaran Neraca(Laporan Posisi Keuangan) dibuat berdasarkan Anggaran Kas,Anggaran Piutang, Anggaran Persediaan, Anggaran cadangan Depresiasi aset tetap dan Anggaran modal sendiri GAMBAR PROSEDUR HUBUNGAN ANGGARAN OPRASIONAL DAN ANGGARAN KEUANGAN