Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

BAB 3
UTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan)
JENIS OBLIGASI
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan 2 & Lab
Team Teaching

PENGANTAR

Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukkan utang-utang yang


pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi
dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar . Salah satu jenis
dari obligasi sebagai bagian dari utang jangka panjang adalah obligasi berseri
yang akan dibahas dalam bab ini.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan jenis, pengakuan, pencatatan,
pelaporan dan pengungkapan utang obligasi berseri
2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi terhadap utang obligasi
berseri

POKOK BAHASAN
3.1 Obligasi Berseri
3.2 Pelunasan Obligasi Berseri Sebelum Saat Jatuh Tempo
3.3 Obligasi Konversi
3.4 Pelunasan Obligasi Dengan Menggunakan Dana Yang Diperoleh Dari
Pengeluaran Obligasi Baru

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 1


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

DESKRIPSI MATERI
JENIS OBLIGASI
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan 2

3.1 Obligasi Berseri


Obligasi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri disebut obligasi
berseri. Di sini saat jatuh tempo obligasi tidak bersamaan, tetapi unit dalam
jumlah-jumlah tertentu. Mungkin jumlah yang jatuh tempo selalu sama, tetapi
mungkin juga tidak sama. Masalah pencatatan obligasi berseri timbul jika
obligasi ini dijual dengan agio atau disagio. Perhitungan amortisasi agio atau
disagio setiap periode akan menurun sesuai dengan penurunan jumlah utang
obligasi. Amortisasi agio atau disagio dari obligasi-berseri bisa dilakukan dengan
cara garis lurus ataupun bunga efektif. Metode garis lurus yang dipakai untuk
menghitung amortisasi agio atau disagio obligasi berseri disebut metode obligasi
beredar (Bonds Outstanding Method).
Selanjutnya disajikan contoh amortisasi dengan metode obligasi beredar,
PT Jaya pada tanggal 1 Januari 2010 mengeluarkan obligasi sebesar
Rp5.000.000,-. Obligasi ini dijual dengan harga Rp5.045.000,-. Obligasi dengan
nominal Rpl.000.000,- jatuh tempo tiap tanggal 1 Januari mulai tahun 2011.
Bunga obligasi sebesar 10% per tahun. Tahun buku perusahaan adalah sama
dengan tahun kalender. Agio obligasi diamortisasi dengan menggunakan suatu
persentase yang dihitung sebagai berikut:
Nominal obligasi yang beredar dalam periode itu

Jumlah nominal obligasi yang beredar seluruh periode

Perhitungan amortisasi agio setiap tahun dapat disusun dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel Amortisasi - Metode Obligasi Beredar


Bagian Agio
Tahun Nominal Obligasi Yang Diamor- Agio Amortisasi Agio
Yang Beredar tisasi Tiap Tahun
2010 Rp 5 000 000.- 5/15 Rp45 000.- Rp 15 000.-
2011 4 000 000.- 4/15 45000.- 12 000.-
2012 3 000 000.- 3/15 45000.- 9.000.-
2013 2.000 000.- 2/15 45 000.- 6.000.-
2014 1 000 000.- 1/15 45 000.- 3 000.-
Rp15.000.000,- 15/15 Rp45.000,-

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 2


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Perhitungan amortisasi agio setiap tahun dalam tabel di atas dilakukan sebagai berikut:

Rp5.000.000,-
2010 Rp45.000,- Rp15.000,-
Rp15.000.000,-
Rp4.000.000,-
2011 Rp45.000,- Rp12.000,-
Rp15.000.000,-
Pada tahun 2011, pembilang yang dipakai adalah Rp4.000.000,- karena
pada tanggal 1 Januari 2011, obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- sudah jatuh
tempo, sehingga yang beredar tinggal sebesar Rp4.000:000,-. Untuk tahun-tahun
berikutnya, pembilangnya akan selalu menurun sebesar nominal obligasi yang
jatuh tempo dalam tahun tersebut.

3.2 Pelunasan Obligasi Berseri Sebelum Saat Jatuh Tempo


Apabila obligasi berseri yang beredar ditarik untuk dilunasi sebelum
tanggal jatuh temponya maka agio atau disagio yang berhubungan dengan
obligasi yang ditarik tadi harus dibatalkan.
Berikut disajikan contoh apabila obligasi berseri ditarik sebelum jatuh
tempo, seperti dalam contoh sebelumnya pada tanggal 1 Juli 2010obligasi dengan
nominal Rp500.000,- yang tanggal jatuh temponya adalah 1 Januari 2013 ditarik
dengan kurs 101 ditambah dengan bunga berjalan. Amortisasi agio yang
dibatalkan adalah mulai 1 Juli 2012 sampai dengan 31 Desember 2014.
Sedangkan amortisasi agio untuk periode 1 Januari 2010 sampai dengan 30 Juni
2010 (6 bulan) akan dicatat dalam rekening biaya bunga obligasi.

Agio yang dibatalkan dihitung sebagai berikut:

500.000 6
Agio untuk tahun 2012 9.000 750
3.000.000 12
500.000
Agio untuk tahun 2013 6.000 1.500
2.000.000
500.000
Agio untuk tahun 2014 3.000 1.500 1.500
1.000.000
3.750

Agio yang dibatalkan bisa juga dihitung dengan cara lain sebagai berikut:
Pertama kali dihitung dulu amortisasi agio tahunan untuk tiap pecahan obligasi:

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 3


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Agio
Jumlah nominal obligasi yang beredar seluruh periode

Rp45.000,00
Rp0,005 Per rupiah obligasi.
Rp15.000.000,00
Atau sama dengan Rp3.000,- per Rp1.000.000,- obligasi

Pembatalan agio kemudian dihitung sebagai berikut:


Jumlah dari *) Agio Waktu
Tahun x x Jumlah
Obligasi Rp1.000.000,- Tahunan (Tahun)
2012 ½ Rp3.000,- ½ Rp750,-
2013 ½ 3.000,- 1 1.500,-
2014 ½ 3.000,- 1 1.500,-
Jumlah agio yang dibatalakan Rp3.750,-

*) Jumlah dari obligasi Rpl.000.000,- menunjukkan berapa bagian obligasi yang ditarik
dibandingkan dengan Rpl.000.000,-. Dalam contoh di atas, yang ditarik adalah
Rp500.000.- yaitu ½ bagian dari jumlah Rpl.000.000.-

Sesudah diketahui jumlah agio yang dibatalkan, maka dapat dihitung laba atau
rugi yang timbul dari pelunasan obligasi tersebut. Laba-rugi dihitung dengan
membandingkan nilai buku obligasi dengan jumlah uang yang dibayarkan
tidak termasuk bunga berjalan.
Laba-rugi penarikan dihitung sebagai berikut:

Nominal obligasi Rp500.000,-


Agio yang dibatalkan 3.750,-

Nilai buku obligasi Rp503.750,-


101
Pelunasan Rp500.000,00
100 505.000,-
Rugi pelunasan obligasi Rp.1.250,-
Bunga berjalan = 6/12 x 10% x Rp500.000,- = Rp25.000,-.
Pelunasan obligasi di atas dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Utang obligasi (treasury bonds) Rp500.000,-


Agio obligasi 3.750,-
Biaya bunga obligasi 25.000,-
Rugi penarikan obligasi 1.250,-
Kas Rp530.000,-

Sesudah terjadi penarikan obligasi maka dapat dibuat perhitungan amortisasi agio yang
baru yaitu :

Tabel Amortisasi Agio - Metode Obligasi Beredar Sesudah Penarikan Kembali Obligasi
S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 4
Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Amortisasi Agio Amortisasi Agio


Pembatalan
Tahun Tahunan Sebelum Tahunan Sesudah
Agio
Revisi Revisi
2010 Rp 15.000,- Rp 15.000
2011 12.000,- 12.000
2012 9.000.00 Rp750.00 8.250
2013 6.000.00 1.500,- 4.500
2014 3.000,- 1.500.00 1.500
Rp45.000,- Rp3.750,- Rp41.250,-

Selanjutnya jika obligasi berseri jatuh tempo pada tanggal yang berbeda
dengan tahun buku perusahaan, maka perhitungan amortisasi agio atau disagio
harus memperhatikan lamanya jangka waktu peredaran dalam tiap tahun. Dalam
setiap tahun akan terdapat dua obligasi yang beredar, di mana masing-masing
jumlah itu jangka waktu peredarannya juga berbeda. Oleh karena itu dalam
menghitung amortisasi tiap-tiap tahun perlu dipertimbangkan hal-hal tersebut.
Untuk menjelaskan cara perhitungan amortisasi agio atau disagio, di bawah ini
diberikan satu contoh sebagai berikut:
Pada tanggal 1 juni 2010, dikeluarkan obligasi berseri dengan nominal
Rp5.000.000,- bunga 10% dengan harga Rp5.045.000,-. Setiap tanggal 1 April
mulai tahun 2011, obligasi dengan nominal Rpl.000.000,- jatuh tempo. Agio
sebesar Rp45.000,- akan diamortisasi selama 1 Juni 2010 sampai dengan 1 April
2010 yaitu selama 58 bulan. Amortisasi agio bisa disusun dengan tabel sebagai
berikut:

Obligasi Bagian
Jumlah Lamanya Agio Amortisasi
x Jumlah Jumlah
Thn Obligasi Beredar yang Agio tiap
Agio
Yang beredar (bln) Lamanya Rp Diamor tahun
beredar tisasi
2010 5 000 000.- 7 35 000 000.- 35 000 000.- 35/170 45 000. 9.270.-
2011 5 000 000.- 3 15 000 000.- 51 000 000.- 51/170 45 000.- 13.500.-
4 000 000.- 9 36000 000.-
2012 4 000 000.- 3 12 000.000.- 39000 000.- 39/170 45 000.- 10.330.-
3 000 000.- 9 27 000.000.-
2013 3 000 000.- 3 19 000 000.- 27000 000.- 27/170 45 000.- 7150.-
2 000 000.- 9 18 000 000.-
2014 2 000 000.- 3 6.000 000.- 15000 000.- 15/170 45 000.- 3.980.-
1 000 000.- 9 9.000 000.-
2015 1 000 000.- 3 3 000 000.- 3 000 000.- 3/170 45 000.- 770.0-
58 170.000.000,-

Dalam tabel di atas amortisasi setiap tahun dihitung sebagai berikut:


Lamanya obligasi beredar 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 = 7 bulan.
Jumlah obligasi yang beredar = Rp5.000.000,-.

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 5


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

7 Rp5.000.000,-
Amortisasi agio Rp45.000,-
Rp170.000.000,-
Rp9.270,-
2011 Lamanya peredaran adalh 12 bulan, tetapi jumlah, obligasi yang beredar ada 2, yaitu
karena adanya pelunasan pada tanggal 1 April 2011 sebesar Rpl.000.000,-. Oleh karena itu
lamanya peredaran dan jumlah obligasi yang

beredar dipisahkan menjadi 2.


1 Januari 2011 sampai dengan 1 April 2006 lamanya beredar = 3 bulan.
Obligasi yang beredar = Rp5.000.000
Jumlah x lamanya beredar = 3 x Rp5.000.000 = Rp15.000.000,-1 April 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011.
Lamanya beredar = 9 bulan.

Obligasi yang beredar = Rp4.000.000,-


Jumlah x lamanya beredar = 9 x Rp4.000.000,- Rp36.000.000,-
Jumlah x lamanya beredar obligasi selama tahun 2006 = Rp51.000,-0,-
Rp51.000.000,-
Amortisasi agio Rp45.000,-
Rp170.000.000,-
Rp13.500,00

Perhitungan amortisasi agionya untyuk tahun berikut adalah sAma seperti perhitungan
sebelumnya.

3.3 Obligasi Konversi


Suatu ketika obligasi yang dikeluarkan dapat ditukarkan dengan saham
perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Apabila terjadi pertukaran obligasi
dengan saham, maka pada saat pertukaran perlu dipertimbangkan adanya agio
atau disagio obligasi yang belum diamortisasi, karena agio atau disagio yang
belum diamortisasi ini akan mempengaruhi besarnya nilai buku obligasi. Begitu
juga perhitungan bunga berjalan atas obligasi yang ditukarkan, karena bunga
berjalan ini akan tetap dibayarkan pada saat terjadinya pertukaran.
Saham yang dikeluarkan untuk menukar obligasi bisa dicatat dengan
menggunakan salah satu cara di bawah ini:
(1) Saham yang dikeluarkan nilainya dicatat sebesar harga pasar saham tersebut
pada tanggal pertukaran. Kalau ada selisih antara harga pasar saham dengan
nilai buku obligasi, dicatat sebagai laba atau rugi pertukaran obligasi.
(2) Saham yang dikeluarkan nilainya dicatat sebesar nilai buku obligasi yang
ditukarkan. Jadi dalam cara ini tidak ada laba atau rugi karena pertukaran

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 6


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

obligasi.
Selanjutnya disajikan contoh, tanggal 1 Mei 2011 obligasi dengan nominal
Rpl.000.000,- ditukarkan dengan 100 lembar saham, nominal @ Rpl0.000,-.

Data lain yang diketahui adalah agio obligasi yang belum diamortisasi pada
tanggal 1 Mei 2011 sebesar Rpl5.000,-, bunga berjalan Rpl0.000,- dan harga
pasar saham pada tanggal 1 Mei 2011 sebesar Rpl0.100,- per lembar.

Pertukaran ini dicatat dengan jurnal sebagai berikut:


(1) Laba-Rugi Pertukaran Obligasi Diakui

Mencatat amortisasi agio untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan 30 April
2011
Mencatat pembayaran bunga berjalan sebesar Rp 10.000.00
Mencatat pertukaran obligasi.
Laba-rugi pertukaran dihitung sebagai berikut:
Harga pasar saham:
100lb x Rpl0.I00,- = Rp 1.010.000.-
Nilai buku obligasi:
Nominal Rp 1.000.000.-
Agio yang
belum
diamortis
asi 15.000.
1.015.000,-
Laba pertukaran
obligasi Rp 5.000,-

Agio obligasi Rpxx


Biaya bunga
obligasi Rpxx
Biaya bunga obligasi Rp10.000,-
Kas Rp10.000,-
Utang obligasi Rp1.000.000,-
Modal saham Rp1.000.000,-
Agio saham 10.000,-
Laba pertukaran
obligasi 5.000,-

(2) Laba-Rugi Pertukaran Obligasi Tidak Diakui

Mencatat amortisasi agio untuk periode I Januari 2011 sampai dengan 30 April 2011.
Mencatat pembayaran bunga berjalan sebesar Rpl0.000,-.
Mencatat pertukaran obligasi.
Agio obligasi Rpxx
Biaya bunga
obligasi Rpxx
S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 7
Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Biaya bunga
obligasi Rp10.000,-
Kas Rp10.000,-
Utang obligasi Rp1.000.000,-
Agio obligasi Rp1.000.000,-
Modal saham 10.000,-
Agio saham 5.000,-

Dalam cara kedua nilai buku obligasi sebesar Rpl.015.000,- dipakai sebagai dasar
untuk mencatat saham yang dikeluarkan sehingga tidak ada laba atau rugi karena
pertukaran.

3.4 Pelunasan Obligasi Dengan Menggunakan Dana Yang Diperoleh Dari


Pengeluaran Obligasi Baru
Obligasi yang jatuh tempo bisa dilunasi dengan dana yang tersedia dalam
perusahaan. Dana ini sumbernya bisa bermacam-macam seperti:
- Dari dana tunai atau kas).
- Dari dana yang berasal dari dana pelunasan obligasi
- Dari dana yang diterima dengan mengeluarkan obligasi baru.
Penggunaan salah satu dari ketiga sumber dana tersebut tidak menimbulkan
masalah baru dalam pencatatannya. Obligasi yang dilunasi dicatat dengan cara
seperti yang telah dijelaskan di muka, dan jika dilunasi dengan dana yang berasal
dari pengeluaran obligasi baru, maka pengeluaran obligasi baru ini dicatat seperti
dalam cara yang telah dijelaskan di muka. Masalah yang timbul dalam pelunasan
obligasi dengan dana dari pengeluaran obligasi baru ialah apabila terdapat disagio
dan biaya penjualan obligasi lama yang belum diamortisasi. Terdapat beberapa
prosedur yang dapat digunakan untuk memperlakukan disagio dan biaya
penjualan obligasi lama yang belum diamortisasi yaitu :
a. Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi dibebankan ke
rugi/laba sebagai kerugian (loss) pada saat pelunasan.
b. Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi akan
diamortisasikan selama sisa umur obligasi lama.
c. Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi akan
diamortisasikan selama umur obligasi baru.
Tampak dari ketiga cara tersebut amortisasi selama umur obligasi baru (bagian c)
adalah tidak layak, hal ini karena biaya obligasi lama dibebankan kepada obligasi
yang baru. Amortisasi selama sisa umur obligasi lama dapat dibenarkan karena
alasan sebagai berikut:

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 8


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Disagio dan biaya penjualan yang belum diamortisasi hanya dapat


diamortisasi selama periode yang memperoleh manfaat dari disagio dan biaya
penjualan tersebut. Manfaat ini akan dirasakan paling lama selama umur obligasi
lama. Oleh karena itu amortisasinya paling lama juga selama sisa umur obligasi
yang lama. Sedangkan prosedur untuk membebankan disagio dan biaya penjualan
yang belum diamortisasi sebagai kerugian pada saat pelunasan dibenarkan karena
disagio dan biaya penjualan itu sudah tidak memberikan manfaat lagi, karena
obligasinya sudah dilunasi. Selanjutnya disajikan contoh , prosedur pencatatan
terhadap disagio dan biaya penjualan, obligasi seri A dengan nominal Rp750.000,-
bunga 12% dilunasi dengan dana yang diterima dari pengeluaran obligasi seri B,
nominal Rpl .000.000,- bunga 10%. Umur obligasi A masih selama 7 tahun dan
disagio yang belum diamortisasi sebesar Rpl4.000,- dan ditarik dengan kurs 103.
Obligasi B umurnya 10 tahun dan dijual dengan kurs 99. Jurnal untuk mencatat
transaksi di atas sebagai berikut:

Transaksi Jurnal
Pengeluaran obligasi Kas Rp990.000,-
B. Rpl.000.000.- kurs Disagio obligasi B 10.000,-
99 Utang obligasi Rp 1.000.000,-

Pelunasan obligasi A Utang obligasi A Rp750000,-


Rp7S0.000,- dengan Rugi pelunasan obligasi 36.500,-
kurs 103. disagio yang Kas Rp772500,-
belum diamortisasi Disagio obligasi A 14000,-
Rp 14.000,-

(2) Disagio yang Belum Diamortisasi Ditangguhkan Pembebanannya

Pengeluaran obligasi Kas Rp990 000,-


B Rp 1.000.000,- Disagio obligasi B 10000,-
dengan kurs 99. Utang obligasi B Rpl.000.000,-

Pelunasan obligasi A Utang obligasi A Rp750 000,-


Rp750.000.00 dengan Biaya pelunasan obligasi A 36.500,-

kurs 103, disagio yang Kas Rp772500,-


belum diamortisasi Disagio obligasi A 14 000,-
Rp 14.000,-

Setiap akhir periode, biaya pelunasan obligasi A akan diamortisasi.


Jika amortisasinya selama sisa umur obligasi A, yaitu 7 tahun, maka setiap
akhir periode di samping jurnal untuk mencatat bunga berjalan, dan
amortisasi disagio obligasi B, dibuat juga jurnal untuk mencatat amortisasi
biaya pelunasan obligasi A sebesar Rp36.500,- : 7 = Rp5.071,43 sebagai

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 9


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

berikut:

Amortisasi biaya pelunasan obligasi A Rp5.071,43


Biaya pelunasan obligasi A Rp5.071,43

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 10


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Latihan Teori :

1. Jurnal penyesuaian yang dilakukan biasanya menyangkut rekening biaya


bunga, jelaskan penyesuaian apa saja yang akan mempengaruhi rekening
biaya bunga!

2. Jelaskan perbedaan term bonds dan serial bonds!

3. Jelaskan sumber dana yang digunakan untuk pelunasan obligasi!

4. Jelaskan cara mencatat pertukaran utang obligasi dengan saham!

5. Bagaimanakah perlakuan terhadap agio/disagio obligasi yang belum


diamortisasi bila obligasi ditarik dari peredaran sebelum tanggal jatuh
temponya?

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 11


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Latihan Praktek :

1. Pada tanggal 31 Desember 2010 PT Angling menjual obligasi berseri dengan


jumlah Rpl28.000.000,- dengan harga sebesar Rpl36.084.640,-. Obligasi ini
berbunga 22% per tahun, dibayarkan setiap akhir tahun, dan akan jatuh
.tempo sebesar Rpl 6.000.000,-setiap tanggal 31 Desember. Pada tanggal 31
Desember 2011 PT angling melunasi obligasi yang jatuh tempo pada hari itu
sebesar Rpl6.000.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2012 PT Angling
melunasi obligasi sebesar Rpl6.000.000,- yang jatuh tempo-pada hari itu, dan
juga menarik obligasi sebesar Rpl.2.000.000,- yang seharusnya jatuh tempo
tanggal 31 Desember 2014 dengan kurs 102.
Pertanyaan :

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi obligasi dalam tahun 2011


yaitu:
o pelunasan bunga.
o amortisasi agio obligasi.
o pelunasan obligasi sebesar Rpl6.000.000,-.
Buatlah jurnal untuk mencatat pelunasan obligasi sebesar
Rp28.000.000,- pada tanggal 31 Desember 2012.
Hitunglah jumlah agio yang akan diamortisasi dalam tahun 2008.

2. Pada tanggal 1 Mei 2011 PT BAYU mengeluarkan obligasi nominal


Rpl0.000.000,-, bunga 18%, tertanggal 1 Januari 2011, dengan kurs sebesar
105 plus bunga berjalan. Bunga obligasi dibayarkan setiap tengah tahunan,
tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Biaya penjualan obligasi yang ditanggung PT
BAYU sebesar Rp35.000,-.
Pertanyaan :
Hitunglah jumlah uang neto yang diterima PT BAYU dari
pengeluaran obligasi ini.
3. Pada tanggal 1 Februari 2010 PT Sinar Jaya mengeluarkan obligasi sebesar
Rpl.20.000.000,-, bunga 18%, dengan kurs 98 plus bunga berjalan. Obligasi
ini tertanggal 1 November 2000, dan bunganya terutang setiap 1 Mei dan 1
November. Pada tanggal 1 Mei 2008 PT Sinar Jaya melunasi obligasi ini
dengan harga pelunasan sebesar
Rpl08.000.000 Pertanyaan :
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan dan pelunasan
obligasi di atas, bila digunakan metode garis lurus untuk amortisasi

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 12


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

disagio obligasi!

4. Pada tanggal 1 April 2011 PT Angling mengeluarkan obligasi nominal


Rpl00.000.000,-, bunga 12%, umur 15 tahun dengan kurs 98. Bunga
obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Amortisasi agio
obligasi dilakukan dengan metode garis lurus. Pada tanggal 1 Maret 2012
PT Angling mengeluarkan 1.000 lembar saham biasa, nominal Rpl .000,-
dan penerimaan uangnya digunakan untuk melunasi obligasi yang beredar.
Saham biasa dijual dengan harga Rp3.100,- per lembar pada tanggal 1
Maret 2012.
Pertanyaan :
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran obligasi,
pembayaran bunga tanggal 1 Oktober 2011, pencatatan bunga pada
tanggal 31 Desember 2011, dan pelunasan obligasi tanggal 1 Maret
2012!

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 13


Pertemuan ke- 4 Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

SUMBER REFERENSI

Dewi Ratnaningsih, 2002, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Universitas Atma


Jaya, Yogyakarta
Dwi, Martani., dkk., 2012, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK,
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Harnanto, 2003. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Dua, Edisi 2003/2004,
BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta.
Kieso Weygandt, 2008, Akuntansi Intermediate, Jilid 2, Edisi 12 Terjemahan,
Erlangga
Zaki Baridwan, 2006, Intermediate Accounting, Edisi 7, BPFE, Yogyakarta
http://fansbuku.blogspot.co.id/2012/01/akuntansi-keuangan-menengah-2.html
(diakses tanggal 06 Februari 2015)
https://www.coursehero.com/file/11819915/bab-7-pengakuan-pendapatan1/
(diakses tanggal 26 Februari 2015)
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/dwi-martani/akuntansi-keuangan-2-materi-
dan-silabus/ (diakses tanggal 12 Oktober 2014)
http://ebook.repo.mercubuana-
yogya.ac.id/Kuliah/materi_20132_doc/AKUNTANSI%20KEUANGAN%202.
pdf (diakses tanggal 01 Agustus 2013)

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang 14

Anda mungkin juga menyukai