Anda di halaman 1dari 3

Nama : Novia Gusfa Septiani

NPM : 2017.310.010
Mata Kuliah : Teori Akuntansi
Kelas : A

KONSEP PENDAPATAN
2. Mengapa konsep pendapatan diperlukan dalam proses penyajian dan penyusunan laporan
keuangan, jelaskan!

Jawab :

Konsep pendapatan diperlukan dalam proses penyajian keuangan dikarenakan


pendapatan merupakah salah satu unsur dasar dalam penyajian pelaporan keuangan. Dalam
konsep pendapatan pembentukan dan realisasi (2 hal) masuk dalam struktur teori akuntansi
sehingga akan dapat memengaruhi dalam penyusunan & penyajian lap. keuangan secara
wajar dan konsisten.
Sebagaimana tujuan dari penyajian laporan keuangan itu sendiri iyalah memberikan
informasi kepada pihak terkait mengenai kinerja perusahaan yang di dalam nya juga
memiliki kaitan erat dengan pendapatan suatu entitas.

4. Kapan suatu pendapatan harus diakui dan diukur?

Jawab :

PSAK No. 23/2009 menyatakan bahwa pendapatan dari penjualan barang harus diakui
apabila seluruh kondisi berikut terpenuhi, yaitu:
 Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan
manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
 Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang
dijual.
 Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal. Besar kemungkinan manfaat
ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan
tersebut.
 Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.

Pendapatan harus diakui pada saat:


a) Pendapatan diakui pada selama kegiatan produksi
Pendapatan diakui selama kegiatan produksi, meskipun produk yang dihasilkan
entitas masih dalam proses produksi. Prosedur yang digunakan iyalah presentase
penyelesaian. Cara ini umumnya digunakan pada perusahaan kontraktor yang
mengerjakan proyek-proyek dan memerlukan lebih dari satu periode akuntansi.
Seperti entitas pembuatan kapal, lokomotif, pembuatan gedung, jalan raya, dan
sebagainya.
b) Pendapatan diakui pada saat produk selesai
Pengakuan pendapatan atas dasar produksi selesai biasanya dianggap tepat untuk
industri pertambangan dan pertanian, seperti emas, timah, gandum, dan sebagainya.
Ada beberapa yang harus dipenuhi untuk mengakui pendapatan saat produksi selesai,
yaitu:
 Nilai jual dapat ditentukan dengan cukup tepat
 Tidak diperlukan kegiatan pemasaran yang cukup material untuk menjual
produk tersebut
 Biaya produksi sulit untuk ditentukan
 Satuan-satuan sediaan dapat saling dipertukarkan (barang tidak terpengaruh
oleh perubahan bentuk dan ukuran)
c) Pengakuan pendapatan pada saat penjualan
Pada banyak entitas cara ini merupakan dasar yang paling jelas dan objektif. Menurut
Paton dan Littleton (1940) mengemukakan bahwa:
 Pendapatan merupakan jumlah nominal yang yang merupakan hasil akhir dari
operasi entitas. Oleh karena itu, harus diakui dan diukur pada tingkat dan titik
kegiatan yang menentukan dalam kegiatan arus operasi entitas.
 Pendapatan harus benar-benar terjadi dan didukung oleh adanya aset baru
yang sah (sebaiknya berupa kasatau piutang).
d) Pendapatan pada saat kas diterima
Dalam hal ini terdapat ketidakpastian yang besar mengenai pengumpulan yang timbul
dari penjualan barang atau jasa, maka pengakuan pendapatan dapat ditunda sampai
saat kas betul-betul telah diterima.

6. Jelaskan bagaimana mengakui dan mengukur pendapatan di luar usaha, media apa untuk
mengungkapkannya? Jelaskan.

Jawab :

Pendapatan luar usaha iyalah pendapatan yang tidak berasal dari sektor utama pendapatan
atau pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas lain yang menghasilkan
bnunga, royalty, deviden dll yang diakui pada:
 Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan
transaksi akan mengalir kepada entitas.
 Jumlah pendapatan terseburt dapat diukur secara andal
Adapun entitas harus mengakui pendapatan pada saat:
 Bunga harus diakui secara akrual
 Royalti harus diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan
substansi dari perjanjian yang relevan.
 Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran telah terjadi.

8. Untuk dapat digolongkan sebagai akun luar biasa dalam laporan laba rugi, suatu kejadian
atau transaksi harus bersifat  tidak biasa atau tidak kerap terjadi. Jelaskan bagaimana suatu
kejadian tersebut bersifat tidak biasa dan bagaimana harus diungkapkan dalam laporan
keuangan.

Jawab :

Kejadian bersifat tidak biasa maksudnya iyalah kejadian yang kejadian tersebut tidak
terjadi secara berulang-ulang, dalam arti jarang terjadi misalnya rugi akibat kebakaran atau
koreksi pajak tahun lalu. Adapun cara pengungkapkan nya iyalah dilaporkan dalam laporan
laba rugi dan masukkan dalam laporan laba tidak dibagi.

10. Jika perusahaan memperoleh laba pada tahun buku, tahun ini sebesar Rp.1.000.000.000,- dan
penghasilan laba di luar usaha sebesar Rp.250.000.000,- sedangkan pembagian dividen
berjumlah Rp.250.000.000,- (250.000 lbr saham). Jelaskan bagaimana menyajikan dan
mengungkapkan hal ini dalam laporan keuangan.

Jawab :

Jadi, diketahui bahwa saldo laba pada tahun buku diketahui sebesar Rp.1.000.000.000 ,
saldo laba ini terletak pada laporan Laba/Rugi dan diketahui sebagai laba perusahaan. Untuk
penghasilan di luar usaha sebesar Rp.250.000.000 itu bisa kita masukkan di bagian
perhitungan pendapatan sebagai penambahan lalu kita akan mendapatkan total pendapatan.
Untuk deviden sebesar Rp.250.000.000 , itu masuknya ke laporan perubahan ekuitas sebagai
pengurang laba maka akan didapat penambahan modal .
Laba tahun buku Rp.1.000.000.000
penghasilan di luar usaha sebesar Rp.250.000.000
laba sesungguhnya Rp.1.250.000.000
deviden (Rp.250.000.000)
penambahan modal Rp.1.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai