1. Distribusi normal adalah salah satu distribusi teoritis dari variable random yang kontiniu.
Distribusi normal memiliki fungsi
Distribusi tidak normal adalah sekumpulan data yang memiliki ketidaknormalan seperti
data yang ekstrem atau tumpang tindih ataupun karena hal lain.
2. Variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel kriteria. Respon dan output
(hasil). Variable dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel independen (bebas).
Variable bebas atau independen sering disebut juga variabel predictor, stimulus, input,
atencendent atau variabel yang mempengaruhi. Variable bebas merupakan variabel yang
menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel
independen dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.
Tugas : komputer statistik
Nama : Novia Gusfa Septiani
Kelas : E
NPM : 2017310010
Review Skripsi
1. Judul : Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan di internet
(Internet Financial Reporting) studi pada perusahaan properti dan real estate tahun 2017.
Oleh Muhammad Zainal Abidin NPM 2014310095
a. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh leverage dengan Internet Financial Reporting (IFR)?
2. Bagaimana pengaruh profitabilitas dengan Internet Financial Reporting (IFR)?
3. Bagaimana pengaruh reputasi auditor dengan Internet Financial Reporting (IFR)?
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan dengan Internet Financial Reporting
(IFR)?
b. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh leverage dengan penerapan IFR
2. Menganalisis pengaruh profitabilitas dengan penerapan IFR
3. Menganalisis pengaruh reputasi auditor dengan penerapan IFR
4. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan dengan penerapan IFR
e. Hipotesis
Hipotesis 1 : Leverage berpengaruh positif terhadap IFR
Hipotesis 2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap IFR
Hipotesis 3 : Reputasi auditor berpengaruh positif terhadap IFR
Hipotesis 4 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR
g. Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton
LEV 37 .10 .89 .4222 .18120
PROF 37 .00 2.49 .4776 .57511
AUD 37 0 1 .22 .417
SIZE 37 21.65 31.67 27.3208 3.09975
IFR 37 0 1 .78 .417
Valid N (listwise) 37
Sumber : Output Statistik, 2018
Pada tabel menunjukkan bahwa nilai leverage antara 0,10 hingga 0,89. Leverage
terendah sebesar 0,10 terdapat pada perusahaan PT. Roda Vivatex Tbk dan tertinggi
adalah 0,89 terdapat pada perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk.
h. Hasil Penelitian
1. Leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap praktik IFR dan
berlawanan dengan yang telah di hipotesiskan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi level leverage di dalam perusahaan maka tidak berkaitan
dengan aktivitas perusahaan dalam melakukan IFR.
2. Profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap praktik IFR yang
berlawanan dengan yang telah hipotesiskan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi profitabilitas di dalam perusahaan maka tidak berkaitan
dengan aktivitas perusahaan dalam melakukan IFR.
3. Reputasi Auditor tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap praktik IFR dan
berlawanan dengan yang telah hipotesiskan. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang memakai jasa akuntan publik (KAP) besar seperti KAP big
four tidak bisa dikatakan berkaitan dengan aktivitas perusahaan dalam
melakukan di IFR.
4. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan praktek
IFR dan berlawanan dengan yang telah hipotesiskan . Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi ukuran perusahaan tidak bisa dikatakan berkaitan
dengan aktivitas perusahaan dalam menerapkan IFR.
a. Rumusan Masalah
1. Apakah Umur Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay?
2. Apakah Komisaris Independen berpengaruh terhadap Audit Delay?
3. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap Audit Delay?
4. Apakah Kesulitan Keuangan berpengaruh terhadap Audit Delay?
5. Apakah Masa Perikatan Audit berpengaruh terhadap Audit Delay?
6. Apakah Opini Auditor berpengaruh terhadap Audit Delay?
7. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay?
b. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh Umur Perusahaan
berpengaruh terhadap Audit Delay
2. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh Komisaris Independen
berpengaruh terhadap Audit Delay
3. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh Komite Audit
berpengaruh terhadap Audit Delay
4. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh Kesulitan Keuangan
berpengaruh terhadap Audit Delay
5. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh Masa Perikatan Audit
berpengaruh terhadap Audit Delay
6. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh Opini Auditor
berpengaruh terhadap Audit Delay
7. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh Ukuran Perusahaan
berpengaruh terhadap Audit Delay
e. Hipotesis
Hipotesis 1 : Umur Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay
Hipotesis 2 : Komisaris Independen berpengaruh terhadap Audit Delay
Hipotesis 3 : Komite Audit berpengaruh terhadap Audit Delay
Hipotesis 4 : Kesulitan Keuangan berpengaruh terhadap Audit Delay
Hipotesis 5 : Masa Perikatan Audit berpengaruh terhadap Audit Delay
Hipotesis 6 : Opini Auditor berpengaruh terhadap Audit Delay
Hipotesis 7 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay
f. Alat Analisis Data
1. Langkah-Langkah Analisis
a. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness Of Fit)
b. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
2. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
b. Uji Kelayakan Model
c. Uji Secara Parsial
g. Statistik Deskriptif
Data yang diteliti akan dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu perusahaan
yang tepat waktu dan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan
laporan keuangan.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton
Audit Delay 72 0 1 ,85 ,362.
Umur Perusahaan 72 2 27 13,56 ,643
Komisaris Independen 72 1 3 1,63 ,701
Komite Audit 72 0 1 ,92 ,278
Kesulitan Keuangan 72 0 1 ,71 ,458
Masa Perikatan 72 1 3 2,10 ,875
Opini Auditor 72 0 1 ,01 ,118
Ukuran Perusahaan 72 8,20 13,91 11,768 ,14375
Valid N (listwise) 72
Variabel Audit delay di sini menggunakan variabel dummy, nilainya hanya 1atau
0. Nilai 1 di sini menunjukkan penyelesaian audit diselesaikan tepat waktu dan nilai 0
apabila waktu penyelesaian audit dilaporkan tidak tepat waktu. Berdasarkan tabel
dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan, nilai minimum sebesar 0 dan
maksimum 1. Nilai rata-rata selama tahun 2014 sampai tahun 2017 adalah sebesar
0,85 dan standar deviasi 0,362.
Umur perusahaan dihitung dari pertama kali perusahaan listing di Bursa Efek
Indonesia sampai dengan tahun penelitian, umur perusahaan dihitung dari tanggal
berdirinya perusahaan sampai tanggal tutup buku perusahaan. Berdasarkan tabel
dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan, nilai minimum sebesar 2 dan
maksimum 27. Nilai rata-rata selama tahun 2014 sampai tahun 2017 adalah sebesar
13,56 dan standar deviasi 0,643.
Komisaris independen diukur dengan banyaknya jumlah Dewan Komisaris
Independen berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan, nilai
minimum sebesar 1 dan maksimum 3. Nilai rata-rata selama tahun 2014 sampai tahun
2017 adalah sebesar 1,63 dan standar deviasi 0,701.
Setiap perusahaan harus membentuk Komite Audit dengan anggota minimal 3
orang. Maka dari itu penelitian ini diukur menggunakan dummy dengan nilai 1 dan 0.
Nilai 1 digunakan apabila memiliki anggota minimal 3 orang dan nilai 0 apabila
memiliki anggota kurang dari 3 orang. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa selama
periode pengamatan, nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum 1. Nilai rata-rata
selama tahun 2014 sampai tahun 2017 adalah 0,92 dan standar deviasi 0,278.
Kesulitan keuangan merupakan istilah dimana perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajiban finansialnya atau perusahaan tidak mampu bayar utang perusahaan kepada
debitur. Masalah keuangan ini dapat diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER).
Hasil dari perhitungan yang aman adalah 100%. Apabila DER yang dihasilkan lebih
dari 100% maka perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. Variabel ini
dihitung menggunakan dummy apabila nilai 100% maka diberi nilai 1 dan nilai 0
untuk nilai DER yang lebih dari 100%. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai
minimum sebesar 0 dan maksimum 1. Nilai. rata-rata selama tahun 2014 sampai 2017
adalah 0,71 dan standar deviasi 0,458.
Masa perikatan audit diukur dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan
dimana auditor dan KAP yang sama melakukan perikatan audit terhadap klien, tahun
pertama di perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah 1 tahun berikutnya.
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai minimum 1 dan maksimum 3. Nilai rata-
rata selama tahun 2014 sampai tahun 2017 adalah sebesar 2,10 dan standar deviasi
0,875.
Variabel Opini Auditor menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien
menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 0.
Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian
(unqualified) maka diberikan nilai 0. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa selama
periode pengamatan, nilai minimum sebesar 0 dan maksimum 1. Nilai rata-rata
selama tahun 2014 sampai tahun 2017 adalah sebesar 0,01 dan standar deviasi 0,118.
Ukuran perusahaan merupakan besarnya ukuran sebuah perusahaan yang diukur
berdasarkan total asset. Semakin besar total aset sebuah perusahaan mengindikasikan
bahwa perusahaan tersebut besar, sebaliknya Semakin kecil total aset sebuah
perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut kecil. Berdasarkan
tabel dapat dilihat bahwa selama periode tahun 2014 sampai tahun 2017 dapat dilihat
bahwa selama periode pengamatan, nilai sebesar 8,20 dan nilai maksimum 13,91.
Nilai rata-rata selama tahun 2014 sampai tahun 2017 adalah sebesar 11, 7685 dan
standar deviasi 0,14375.
h. Hasil Penelitian
1. Variabel Umur Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel Audit Delay
2. Variabel Komisaris Independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel Audit Delay
3. Variabel komite Audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Audit
Delay
4. Variabel Kesulitan keuangan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel Audit Delay
5. Variabel Masa Perikatan Audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel Audit Delay
6. Variabel Opini Auditor tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
Audit Delay
7. Variabel Ukuran Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Audit Delay
Nama : Novia Gusfa Septiani
Matkul : Komp. Statistik E (Sabtu)
NPM : 2017310010
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang deskriptif statistik dan statistik inferensial!
Apa perbedaannya?
Jawab :
Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang paling mendasar yang tidak
pernah bisa dipisahakan dalam analisis data. Statistik dekskriptif menjadi bagian yang
wajib bagi setiap orang yang dekat dengan data. Statistik deskriptif merupakan proses
analisis statistik yang fokus kepada manejemen, penyajian, dan klasifikasi data. Dengan
proses ini, data yang disajikan akan menjadi lebih menarik lebih mudah dipahami, dan
mampu memberikan makna lebih bagi pengguna data. Ada beberapa bentuk media yang
biasa digunakan sebagai analisis deksriptif, diantaranya adalah tabel, grafik, diagram,
infografis, dll. Tabel dan grafik adalah media yang biasa kita gunakan dalam menyajikan
statistik deskriptif. Secara umum, ada 2 jenis pengukuran statistik deskriptif. (1)Ukuran
pemusatan, (2) Ukuran keragaman.
Secara umum, statistik inferensial adalah jenis statistik yang fokus kepada
pengolahan data sampel sehingga bisa mengambil keputusan atau kesimpulan pada
populasi. Statistik inferensial fokus pada analisis data sampel untuk bisa menyimpulkan
populasi. Alur dari penggunaan statistik inferensial adalah pengambilan sampel,
pemilihan analisis, dan pengambilan keputusan untuk keseluruhan populasi. secara
umum, statistik inferensia yang sering digunakan adalah: (1)Analisis Regresi , (2)Uji
Hipotesis, (3)Confidence Interval.
2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang statistik parametrik dan statistik non parametrik
Apa perbedaannya?
Jawab :
Statistik Parametrik yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran
atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata
lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi
normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya
dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan
transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa
dikerjakan dengan statistik parametrik.
Contoh metode statistik parametrik :
a. Uji-z (1 atau 2 sampel)
b. Uji-t (1 atau 2 sampel)
c. Korelasi pearson,
d. Perancangan percobaan (one or two-way anova parametrik), dll.
Ciri-ciri statistik parametrik :
- Data dengan skala interval dan rasio
- Data menyebar/berdistribusi normal
7. Tuliskan apa yang dimaksud dengan Mean, Median Modus, Maximum, Minimum,
Average, Sum, Standart deviasi, Range, Sweakness,dan Kortosis, yang digunakan dalam
statistik deskriptif!
Jawab :
a. Mean merupakan rata-rata dari sekumpulan data yang kita miliki. Formulanya
sangat sederhana. Anda hanya perlu menjumlah nilai dari seluruh data yang
dimiliki dan membaginya dengan jumlah data tersebut.
b. Median adalah nilai tengah dari sebuah data. Bila kita memiliki sekumpulan data,
kita bisa mengurutkan data tersebut dari nilai terkecil hingga terbesar. Jika kita
memiliki jumlah data ganjil, maka nilai tengah data tersebut akan langsung
menjadi median. Namun bila kita memiliki data genap, kita perlu menemukan
nilai rata-rata dari nilai tengah data tersebut.
c. Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam sekelompok data. Kita
hanya perlu melihat nilai mana yang paling sering muncul dalam kelompok
tersebut. Bila jumlah frekuensi setiap data sama, maka nilai modus tidak ada.
d. Maksimum: Maksimum adalah nilai paling tinggi atau besar diantara semua
anggota dalam sebuah kelompok data.
e. Minimum: Minimum adalah nilai paling rendah atau paling kecil diantara semua
anggota dalam sebuah kelompok data.
f. Ukuran dari nilai pusat (average) : nilai pewakil dari sebuah distribusi data,
sehingga harus mempunyai sifat-sifat seperti yang ada di bawah ini:
Harus mempertimbangkan semua gugus data
Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim.
Harus stabil dari sampel ke sampel.
Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut.
g. Sum: Jumlah nilai semua anggota dalam sebuah kelompok data.
h. Standar Deviasi: Standar deviasi atau simpangan baku adalah nilai akar kuadrat
dari varians.
i. Range: Range adalah rentang atau jarak antara nilai maksimum dan nilai
minimum. Range menunjukkan seberapa jauh sebaran dengan mengabaikan
bentuk distribusinya.
j. Skewness: Skewness merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana
kemencengan sebuah data terhadap rata-ratanya. Skewness juga bisa dikatakan
sebagai ukuran ketidaksimetrisan sebuah data.
Sk > 0 artinya kurva dikatakan menceng kanan (positif)
Sk = 0 artinya kurva normal
Sk < 0 artinya menceng kiri (negatif)
k. Kurtosis : Kurtosis merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana keruncingan
sebuah data di dalam distribusinya. Kurtosis biasa disebut juga sebagai derajat
keruncingan. Kurtosis dihitung dengan formula momen keempat dari rata-rata.
Nilai kurtosis = 3, artinya data memiliki distribusi normal
Nilai kurtosis > 3, artinya data memiliki distribusi leptokurtic (lebih runcing)
Nilai kurtosis < 3 artinya data memiliki distribusi platikurtik (lebih rata)