FARHATIN NIHAYAH
Tabel 1.1
Perusahaan Terdaftar di BEI yang Terlambat Menyampaikan Laporan Keuangan
Auditan dan Pembayaran Denda Tahun 2017
Ukuran Perusahaan
(X1)
Solvabilitas
(X2) Audit Delay
(Y)
Ukuran KAP
(X3)
Komite audit
(X4)
Pengembangan Hipotesis
H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit delay
H2 : Solvabilitas berpengaruh terhadap Audit delay
H3 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay
H4 : Komite audit berpengaruh terhadap Audit Delay.
HASIL
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang berkarakter probablistik
menggunakan analisis regresi berganda. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah
regresi linier berganda dengan serangkaian uji instrumen dan uji asumsi klasik.
Teknik sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan
sampel yang representatif dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek yang secara konsisten tercatat selama
periode penelitian, yaitu tahun 2016-2018.
2. Perusahaan industri manufaktur menerbitkan laporan keuangan dengan tanggal tutup buku 31
Desember pada tahun 2016 – 2018.
3. Laporan keuangan memiliki data lengkap yang dibutuhkan setiap proksi variabel dalam
penelitian ini.
4. Sampel perusahaan yang terbebas dari data outlier, selama periode pengamatan
Populasi dan Sampel
Jumlah Perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek yang
secara konsisten tercatat selama periode penelitian, yaitu tahun 2016-2018 sebanyak 74
perusahaan Manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI, akan tetapi yang
memenuhi kriteria hanya 32 Perusahaan. Total sampel selama tiga tahun periode penelitian 32 X 3
= 96.
Uji Asumsi Klasik
Serangkaian uji asumsi klasik merupakan syarat bagi semua model regresi untuk disebut sebagai
model empirik yang baik
Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh jumlah anggota, jumlah
modal sendiri, dan jumlah modal pinjaman terhadap pembagian sisa hasil usaha maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan dan
motivasi terhadap kinerja karyawan. Model persamaan regresi linier berganda yang digunakan
adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011):
Y1= a + b1X1+ b2X2 +b3X3+b4X4+ ε
KETERANGAN:
Y1 = Audit delay
a = Konstanta
b1–b5 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat
akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas
X1 = Ukuran perusahaan
X2 = Solvabilitas (DER)
X3 = Ukuran KAP
X4 = Komite audit
e = Error
PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai K-S untuk Unstandardized
Residual sebesar 0,650; dengan probabilitas signifikan 0,650 yang berarti > 0,05. Hal ini berarti
nilai residualnya berdistribusi normal seperti terlihat pada tabel 4.12 berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 13.52535615
Most Extreme Differences Absolute .075
Positive .057
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .737
Asymp. Sig. (2-tailed) .650
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 SIZE .988 1.012
DER .963 1.039
KAP .982 1.018
KA .963 1.038
a. Dependent Variable: AD
Nilai tolerance dari output di atas adalah > 10 persen atau > 0,1 Ukuran Perusahaan (SIZE)
sebesar 0,988, Solvabilitas (DER) sebesar 0.963, Ukuran KAP sebesar 0,982 dan Komite Audit
(KA) sebesar 0.963, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance Ukuran Perusahaan (SIZE),
Solvabilitas (DER), Ukuran KAP dan Komite Audit (KA) di atas atau lebih besar dari 0,1 dan VIF
dari Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) 1,012, Solvabilitas (DER) sebesar 1,0139, Ukuran KAP
sebesar 1,0018 dan Komite Audit (KA) sebesar 1,038 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolinearitas antar variable independen dalam model regresi
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .538a .289 .258 13.81942 1.617
Nilai DW (d) sebesar 1,617 nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel DW dengan
menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) : 96 dan jumlah variable independen (k): 4,
hasilnya adalah dL = 1,5821 dan dU = 1,7553. Maka jika dL < dW < 2, ditunjukkan 1,5821 <
1,617 < 2 dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa dari ketiga variabel tidak ada
gejala heteroskedastisitas karena nilai sig. > 0,05 seperti terlihat pada tabel berikut:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.435 8.831 .615 .540
SIZE .405 .401 .105 1.009 .316
DER -.002 .005 -.036 -.341 .734
KAP 1.749 1.862 .098 .940 .350
KA -.491 2.183 -.024 -.225 .823
Uji Statistik Parsial (uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 128.448 14.026 9.158 .000
SIZE -3.839 .637 -.536 -6.025 .000
DER .002 .007 .030 .333 .740
KAP .561 2.957 .017 .190 .850
KA -.492 3.467 -.013 -.142 .887
a. Dependent Variable: AD
Hasil Uji Model Regresi Linier Berganda
AD = 128.448 - 3.839SIZE+ 0.002DER + 0.561KAP- 0.492KA+ε
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Adj R Square Change sebesar 0,258 menunjukkan bahwa hanya sebesar 25,8% variasi
variabel dependen Audit Delay yang dapat dijelaskan oleh variasi ukuran perusahaan, solvabilitas
(DER), ukuran KAP dan komite audit dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya yang sebesar
74,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian yang mungkin
dapat mempengaruhi pengungkapan Audit Delay.
Pembahasan
Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap pengungkapan Audit Delay.
Hasil hipotesis kesatu menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Audit
Delay. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS 19, koefisien regresi kompleksitas operasi perusahaan menunjukkan
nilai sebesar -6.025 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa
variabel kompleksitas operasi perusahaan memiliki pengaruh terhadap Audit Delay. Maka dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa besarnya ukuran perusahaan yang diukur dari total asset
yang dimiliki oleh perusahaan dapat mendorong pihak manajemen untuk segera menerbitkan
laporan keuangan karena mendapatkan tekanan dari pihak eksternal serta menjaga nama baik dari
perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin besar ukuran perusahaan menyebabkan prosedur audit
yang harus dilakukan juga semakin banyak karena perusahaan besar memiliki aktivitas yang lebih
luas, volume aktivitas bertambah, kuantitas transaksi dalam perusahaan semakin tinggi sehingga
kompleksitas transaksi meningkat. Perusahaan dengan ukuran yang besar lebih konsisten untuk
tepat waktu menyajikan laporan keuangan dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Sejalan dengan penelitian Putu Yoga Darmawan & Ni Luh Sari Widhiyani (2017) dan
Sisilia Novi Ratnasari Yennisa (2017) menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan berskala besar
cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi agar segera mengumumkan laporan
audit. Hal ini menunjukkan semakin besar ukuran perusahaan berdasarkan nilai aktiva perusahaan
maka semakin pendek Audit Delay maka dapat dikatakan menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay.
Pengaruh Solvabilitas (DER) terhadap pengungkapan Audit Delay.
Hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa solvabilitas (DER) tidak berpengaruh terhadap
audit delay. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS 19, koefisien regresi solvabilitas (DER) menunjukkan nilai sebesar
0.333 dan nilai signifikansi sebesar 0,740 lebih besar dari 0,05 hal ini berarti bahwa variabel
solvabilitas (DER) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay. perusahaan yang
mempunyai nilai solvabilitas tinggi maupun rendah tidak mempengaruhi waktu penyelesaian audit
laporan keuangan karena auditor pasti telah menyediakan waktu sesuai dengan kebutuhan untuk
menyelesaikan proses pengauditan utang. Auditor juga tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk menyelesaikan proses audit ketika pihak manajemen perusahaan dapat menjelaskan alasan
tingginya proporsi utang perusahaan terhadap aset yang dimiliki.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti
Saskya Clarisa & Sonny Pangerapan (2019) yang menyatakan bahwa Solvabilitas Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap Audit Delay.
Pengaruh Ukuran KAP terhadap pengungkapan Audit Delay.
Hasil hipotesis ketiga menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan
terhadap Audit Delay. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan program SPSS 19, koefisien regresi ukuran KAP menunjukkan nilai sebesar
0.190 dan nilai signifikansi sebesar 0, 850 lebih besar dari 0,05 hal ini berarti bahwa variabel
ukuran KAP tidak memiliki pengaruh terhadap Audit Delay. Tidak terpengaruhnya ukuran KAP
disebabkan karena perusahaan manufaktur yang diaudit oleh KAP non big four memiliki Audit
delay yang sama dengan perusahaan manufaktur yang diaudit oleh KAP big four. Artinya bahwa
KAP non big four juga mempunyai tenaga spesialis profesional yang mampu melaksanakan audit
dan menyelesaikan laporan audit tepat waktu.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti
Sisilia Novi Ratnasari Yennisa (2017) yang menemukan tidak ada pengaruh ukuran KAP yang
berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay
KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh ukuran
perusahaan, solvabilitas, ukuran KAP dan komite audit terhadap Audit Delay. Analisis dilakukan
dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan program Statistical Package for Social
Science (SPSS) versi 19. Data sampel sebanyak 32 perbankan dengan total data 96 selama 3 tahun
yang menerbitkan annual report dan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016
sampai dengan tahun 2018. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Audit Delay.
2. Variabel solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.
3. Variabel ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.
4. Variabel komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.
5. Variabel ukuran perusahaan, solvabilitas, ukuran KAP dan komite audit secara simultan
berpengaruh terhadap Audit Delay
SARAN
Penelitian mengenai pengaruh Audit delay pada perusahaan manufaktur industri dasar dan
kimia di masa yang akan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih
berkualitas, dengan mempertimbangkan saran di bawah ini:
Kepada calon investor, disarankan untuk berhati-hati dalam pengambilan keputusan untuk
menanamkan modalnya kepada suatu perusahaan dan memperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap Audit Delay sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi. Dari hasil
penelitian ini faktor-faktor yang paling dominan adalah Ukuran Perusahaan. Dari hasil penelitian
perusahaan finansial memiliki Audit Delay lebih pendek dibandingkan non finansial, sehingga
dapat dijadikan pertimbangan calon investor untuk menanamkan modalnya.
Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai rata-rata Audit Delay pada perusahaan sektor
industri dasar dan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga para auditor dapat
mengendalikan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi Audit Delay. Dari hasil penelitian ini
faktor-faktor yang paling dominan adalah ukuran perusahaan. Auditor disarankan untuk
merencanakan pekerjaan lapangan terutama prosedur audit persediaan, karena pada umumnya
nilainya cukup material dan rawan tindakan penyalahgunaan. Oleh karena itu, auditor perlu waktu
dan ketelitian lebih dalam pemeriksaan audit persediaan
a. Penelitian selanjutnya bisa mencoba menggunakan proksi atau alat ukur lainnya supaya
mendapat hasil berbeda yang bisa lebih berpengaruh dari pada proksi penelitian sebelumnya.
Seperti variabel independen berupa rasio profitabilitas menggunakan ROA, ROE, rasio
solvabilitas menggunakan DAR, menggunakan umur perusahaan dan lain sebagainya.
b. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan populasi atau sampel dari perusahaan selain
contohnya perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45.
c. Selain itu, penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode tahun penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Alvina, Noor Arifa. 2013. Pengembangan Model Audit Delay dengan Audit Report Lag dan Total
Lag. Accounting Analysis Journal. Vol 1, No 4.
Andy Arianto, 2018. “Pengaruh Total Asset, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP terhadap
Audit Delay” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta
Angruningrum, S., & Wirakusuma, M. G. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Kompleksitas Operasi, Reputasi Kantor Akuntan Publik, dan Komite Audit pada Audit Delay,
5.2, 251-270.
Anthony, Robert N, Govindarajan, Vijay, 2002. Management Control System, Buku 1, Jakarta:
Salemba Empat.
Apriliane, Malinda Dwi. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi
Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008
- 2013). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Ardianti, Fanie. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Report Lag.
Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Brigham, Eugene F dan Houston. 2006. Fundamental of Financial Management: Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Che-Ahmad, Ayoib and Shamharir Abidi. 2008. Audit Delay of Listed Companies : A Case of
Malaysia. International Business Reseach, 1 (4).
Charviena dan Elisa Tjhoa. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba Rugi Operasi,
Solvabilitas, Umur Perusahaan, Klasifikasi Industri, dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay
(Studi Empiris Perusahaan Indeks Kompas 100 periode 2012-2014)”. Ultima Accounting
Universitas Multimedia Nusantara. Vol 8, No 2.
Dura, Justita (2017, Februari). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, 11, 64-70.
Dyer, J. C. and McHugh, A. L. 1975. The Timeliness of the Australian Annual Report. Journal of
Accounting Research, 13(3): 204-219.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Halim, Varianda.2000. Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Report Lag: studi Empiris pada
Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, “Jurnal Bisnis dan Akuntansi (2:1), April, Hal. 63-75.
Indriani, Tri. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis Industri, dan
Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay.
Jensen, M., C., dan W. Meckling, 1976. “Theory of the firm: Managerial behavior, agency cost
and ownership structure”, Journal of Finance Economic 3 : 305 - 360
Kasmir, 2012, Manajemen Perbankan Edisi Revisi 2008, Penerbit : PT. Grafindo Persada, Jakarta.
Kholishah, S. A. N. 2013. Pengaruh Penerapan IFRS, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan
Kompleksitas Operasi terhadap Audit Report Lag. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lestari, S. Y., & Nuryatno, M. (2018). Factors Affecting the Audit delay and Its Impact on
Abnormal return in Indonesia Stock Exchange. International Journal of Economics and
Finance, 10(2), 48.
Lianto, N., dan Kusuma, B. H. 2010. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, No. 2 : 97-106.
Luqman Hakim dan Prita Sagiyanti, 2018. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Komite
Audit, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay”. Jurnal JDM, Vol. I No.02. Universitas
Mercubuana.
Margaretta, S. dan Gatot S. 2012. Penerapan IFRS dan pengaruhnya terhadap keterlambatan
penyampaian laporan keuangan: studi empiris perusahana manufaktur di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2008-2010. Jurnal Binus Business Review. Vol. 3 No. 1, 993-1009.
Mulyadi. (2014). Auditing buku I. Salemba Empat. Jakarta.
Nazri, et al.(2012). Factors Influencing auditor change : evidence from Malaysia. Asian Review of
Accounting 20.3 222-240.
Pitaloka, Dyah Fatma, dan Leny Suzan. “Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Ukuran Perusahaan
dan Profitabilitas Terhadap Audit Delay.” e-Proceeding of Management : Vol.2, 2015: 1692.
Sa’adah, S. (2013). Pengaruh ukuran perusahaan dan sistem pengendalian internal terhadap audit
delay. Jurnal akuntansi. Vol. 1, No. 2, 1-13.
Sartono, R. A. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Edisi Keempat, Cetakan
Ketujuh. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Sarwono, J. (2013). Statistic multivariant aplikasi untuk riset skripsi. Yogyakarta: ANDI.
Sari, H. K., & Priyadi, M. P. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit delay Pada
Perusahaan Manuaktur Tahun 2010-2104. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi : Volume 5,
Nomor 6, 5, 1–17.
Sujarweni, V. Wiratna. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Togasima, C. N., & Christiawan, Y. J. (2014, Juli). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Audit Report Lag pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012,
2. Nomor 2, 151-159.
Yamin, S. dan Kurniawan, H. (2014). SPSS complete: Teknik analisis statistic terlengkap dengan
software SPSS (Ed. ke-2). Jakarta: Salemba Infotek.
Wiwik Utami. (2006). Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta.
Bulletin Penelitian. No. 9 Ka. Pusat Penelitian dan Dosen FE. Universitas Mercu Buana.
Wijayani, E.D. Dan Januarti, Indira.2011. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching". SNA XIV 2011, Aceh.