Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2012

Christian Noverta Togasima dan Yulius Jogi Christiawan


Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: yulius@petra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara profitabilitas, opini audit,
jenis industri, ukuran perusahaan, reputasi KAP, solvabilitas, company ownership dan umur
perusahaan terhadap audit report lag. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Penelitian menggunakan
data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan audit perusahaan terbuka yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Sampel penelitian ini adalah 349 sampel.
Penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS 13. Hasil pengujian menunjukkan bahwa opini
audit, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit
report lag. Sedangan profitabilitas, jenis industri, reputasi KAP, solvabilitas dan company
ownership tidak berpengaruh signifiikan terhadap audit report lag.
Kata kunci: Profitabilitas, Opini Audit, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP,
Solvabilitas, Company Ownership, Umur Perusahaan, Audit Report Lag.

ABSTRACT

This research is aimed to know whether profitability, audit opinion, industrial


VHFWRU ILUP VL]H DXGLWRU·V UHSXWDWLRQ VROYDELOLW\ FRPSDQ\ RZQHUVKLS DQG DJH RI WKH
company effects to audit report lag. The method of this research is quantitative
research by using multiple linear regression analysis. This research used secondary
GDWD WDNHQ IURP ILQDQFLDO VWDWHPHQW DQG DXGLWRU·V UHSRUW RI D FRPSDQ\ DQG VWRFN
prices data. The sample of this research is 349 sample in Indonesian Stock Exchange
2012. The result shows that audit opinion, company size and company age have
VLJQLILFDQW HIIHFW WR DXGLW UHSRUW ODJ :KHUHDV SURILWDELOLW\ LQGXVWULDO VHFWRU DXGLWRU·V
reputation, solvability and company ownership had no effect to audit report lag.
Keywords: Profitability $XGLW 2SLQLRQ ,QGXVWULDO 6HFWRU )LUP 6L]H $XGLWRU·V
Reputation, Solvability, Company Ownership, Age of the Company and Audit Report
Lag.

PENDAHULUAN sesuai standar yang berlaku dan tentunya


harus tepat waktu. Berdasarkan Peraturan
Laporan keuangan merupakan salah satu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
instrumen penting dalam mendukung Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
keberlangsungan suatu perusahaan, terutama Bapepam Nomor KEP-36/PMK/2003 tentang
perusahaan yang telah go public. Seiring Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
dengan pesatnya perkembangan perusahaan- Berkala, Bapepam mewajibkan setiap
perusahaan yang go public, semakin tinggi perusahaan publik yang terdaftar di Pasar
pula permintaan atas audit laporan keuangan Modal wajib menyampaikan laporan keuangan
yang menjadi sumber informasi bagi para tahunan yang disertai dengan laporan auditor
investor. independen kepada Bapepam selambat-
Informasi dalam laporan keuangan lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari)
tersebut akan bermanfaat jika disajikan setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

151
152 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO. 2, JULI 2014:151-159

Laporan keuangan tersebut juga harus akan cenderung melaporkan tepat waktu dan
memenuhi empat karakteristik kualitatif yang jika pengumuman laba berisi berita buruk,
membuat laporan keuangan berguna bagi maka pihak manajemen cenderung
pemakainya, yaitu relevance, reliable, melaporkan tidak tepat waktu. Profitabilitas
comparability dan consistency (Iskandar dan pada umumnya dapat diukur dengan rasio
Trisnawati, 2010) return on sales (ROS), return on asset (ROA)
Untuk menghasilkan laporan keuangan dan return on equity (ROE). Penelitian ini
yang memberikan informasi yang relevan, menggunakan rasio ROS dengan cara
terdapat beberapa kendala, salah satu membagi net profit dengan sales revenue.
diantaranya adalah ketepatan waktu.
Tertundanya laporan keuangan berdampak Opini Audit
negatif pada reaksi pasar. Makin lama masa
tunda, maka relevansi laporan keuangan Menurut Arens et al. (2006) opini audit
makin diragukan. adalah pernyataan standar dari kesimpulan
Penelitian ini termotivasi untuk menguji auditor yang didapatkan berdasarkan
kembali faktor-faktor yang mempengaruhi kesimpulan dari proses audit. Proses audit
audit report lag, faktor-faktor yang digunakan yang independen biasanya diakhiri dengan
adalah profitabilitas, opini audit, jenis pernyataan mengenai kewajaran dan
industri, ukuran perusahaan, reputasi KAP, keterandalan laporan keuangan tersebut.
solvabilitas, company ownership dan umur Perusahaan yang memperoleh opini wajar
perusahaan. Faktor-faktor yang digunakan ini tanpa pengecualian akan cenderung lebih
didapat dari 18 penelitian sebelumnya dengan cepat pelaporannya dibandingkan perusahaan
menguji faktor-faktor yang memiliki hasil yang memperoleh opini selain wajar tanpa
tidak konsisten. pengecualian.

Audit Report Lag Jenis Industri

Menurut Ashton, Willingham dan Elliott Ashton, Willingham dan Elliott (1987)
(1987) Audit Report Lag adalah panjangnya membagi jenis industri menjadi dua golongan
waktu akhir tahun fiskal suatu perusahaan besar yakni industri sektor keuangan dan
dengan tanggal yang tertera dalam laporan industri sektor non keuangan. Dari kedua
audit. Audit Report Lag menunjukkan rentang sektor tersebut ditemukan bahwa audit report
penyelesaian audit, dengan tujuan lag industri sektor keuangan memiliki waktu
menyeluruh dari laporan audit keuangan yang lebih singkat daripada sektor non
yaitu menyatakan pendapat akan laporan keuangan. Menurut Iskandar dan Trisnawati
keuangan yang disajikan secara wajar dalam (2010) perusahaan sektor keuangan biasanya
semua hal yang sesuai dengan prinsip mengumumkan laporan keuangan yang lebih
akuntansi yang berlaku umum. Ketepatan cepat karena hanya memiliki sedikit
waktu perusahaan dalam mempublikasikan inventory.
laporan keuangan kepada umum tergantung
dari ketepatan waktu auditor dalam Ukuran Perusahaan
menyelesaikan pekerjaan auditnya. Dengan
kemungkinan yang ada, auditor tidak dapat Ukuran perusahaan menunjukkan besar
menyelesaikan dengan tepat waktu, sehingga atau kecilnya sebuah perusahaan.
auditor mengeluarkan laporan keuangan yang Indikatornya dilihat dari beberapa sudut
terlalu lama dan mengakibatkan para pandang seperti total nilai aset, total
pemakai laporan keuangan ragu akan kualitas penjualan, jumlah tenaga kerja, anak
informasi yang dipublikasikan (Nugraha dan perusahaan dan sebagainya. Menurut Hilmi
Masodah, n.d, p. 2). Audit report lag dan Ali (2008), semakin besar aset suatu
dinyatakan dalam satuan hari. perusahaan maka akan semakin besar pula
modal yang ditanam, semakin besar total
Profitabilitas penjualan suatu perusahaan maka akan
semakin banyak juga perputaran uang dan
Ketepatan waktu dan keterlambatan semakin besar kapitalisasi pasar maka
pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh semakin besar pula perusahaan dikenal oleh
isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba masyarakat (dalam Tiono, 2013, p. 15).
berisi berita baik maka pihak manajemen
Togasima: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag 153

Reputasi KAP mempengaruhi audit report lag (Carslaw dan


Kaplan, 1991). Kepemilikan perusahaan
KAP adalah suatu bentuk organisasi dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasar
akuntan publik yang memperoleh izin sesuai persentase dari kepemilikan modal saham
dengan peraturan perundang-undangan, yang asing di tiap perusahaan.
berusaha dibidang pemberian jasa profesional
dalam praktik akuntan publik. Arens (2008) Umur Perusahaan
mengemukakan bahwa KAP yang bereputasi
baik biasanya ditunjukkan dengan KAP Pada dasarnya, perusahaan didirikan
nasional yang berafiliasi dengan KAP besar untuk jangka waktu yang tidak
yang berlaku universal, yang telah mengaudit terbatas/panjang, tidak didirikan hanya untuk
hampir semua perusahaan terbesar dan beberapa tahun saja (Kieso, 2002) . Menurut
berskala kecil (dalam Nugraha dan Masoda, Owusu-Ansah (2000) perusahaan yang sudah
n.d, p.5). Dalam penelitian ini reputasi KAP lama listing tentunya memiliki pengalaman
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu KAP Big lebih dalam menghadapi suatu masalah
Four, KAP Second Tier, dan KAP Lokal. karena pengalaman sebelumnya. Umur
Perusahaan yang diaudit oleh KAP yang perusahaan ini dihitung dari pertamakali
memiliki reputasi baik akan cenderung perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia
memiliki audit report lag yang lebih pendek sampai dengan tahun penelitian
karena KAP Big Four memiliki staf auditor
dalam jumlah besar serta lebih kompeten Hubungan profitabilitas terhadap audit
(Darwin, 2012). report lag

Solvabilitas Tingkat profitabilitas yang tinggi


merupakan goodnews bagi perusahaan.
Menurut Soemardjo (1977) Solvabilitas Perusahaan yang dalam pelaporan
adalah kemampuan perusahaan untuk keuangannya memiliki profit yang tinggi tentu
membayar semua hutangnya (baik hutang ingin agar berita baiknya diketahui publik.
jangka pendek maupun hutang jangka Kaitannya dengan audit report lag dalam hal
panjang) dari harta perusahaan tersebut ini adalah manajemen mempersingkat waktu
(dalam Almilia dan Setiady, 2006, p.13). scheduling lag dengan dasar perusahaannya
Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi.
proporsi relatif dari hutang terhadap total aset Tentunya manajemen akan meminta auditor
mengindikasikan kondisi keuangan dari untuk memperpendek lag yakni fieldwork lag
perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang dan reporting lag demi pengambilan
terhadap total aktiva akan meningkatkan keputusan strategis dengan terbitnya laporan
kecenderungan kerugian dan dapat audit. Apabila ternyata perusahaan
meningkatkan kehati-hatian dari auditor mengalami kerugian, pastinya manajemen
terhadap laporan keuangan yang akan akan meminta auditor untuk mengulur waktu
diaudit. Hal ini disebabkan oleh tingginya lebih lama dari biasanya, demikian juga
proporsi dari hutang akan meningkatkan pula sebaliknya. Carslaw dan Kaplan (1991),
risiko kerugiannya. Oleh karena itu Ahmad dan Abidin (2008), Lianto dan Kusuma
perusahaan yang memiliki kondisi keuangan (2010) menunjukkan adanya pengaruh antara
yang tidak sehat cenderung dapat melakukan profitabilitas terhadap audit report lag.
kesalahan manajemen (mis-management) dan Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka
kecurangan (fraud). Proporsi yang tinggi dari disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
hutang terhadap total aset ini tentunya akan H1 : Tingkat profitabilitas berpengaruh
mempengaruhi lamanya audit report lag negatif terhadap audit report lag
karena diperlukan kehati-hatian dalam
pemeriksaan oleh auditor. Hubungan opini audit terhadap audit
DTA = Total Liabilities report lag
Total Assets
Dalam hal kaitannya dengan audit report
Company Ownership lag, opini audit merupakan tanggung jawab
auditor dan masuk dalam kategori fieldwork
Company Ownership berisi kepemilikan lag dan reporting lag. Perusahaan yang hasil
suatu perusahaan yang berpotensi
154 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO. 2, JULI 2014:151-159

laporan auditnya mendapatkan opini Almilia dan Setiady (2006), Rachmawati


unqualified opinion tentu ingin agar hasil (2008) dan Kartika (2009), Febrianty (2011),
opini tersebut segera diketahui oleh publik. Indriyani dan Supriyati (2012) serta Santoso
Perusahaan yang mendapatkan opini selain (2012). Berdasarkan uraian diatas maka dapat
unqualified opinion tentunya memerlukan disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
waktu untuk berdiskusi kembali dengan H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh
auditor dan itu akan memperpanjang lag. positif terhadap audit report lag
Hasil penelitian Asthon, Willingham dan
Elliott (1987), Carslaw dan Kaplan (1991), Hubungan reputasi KAP terhadap audit
Ahmad dan Abidin (2008), Kartika (2009) report lag
menunjukkan opini audit mempunyai
pengaruh terhadap audit report lag. Reputasi KAP termasuk dalam
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat komponen audit report lag terkait fieldwork
disimpulkan hipotesis sebagai berikut: dan reporting lag. Dalam penelitian ini
H2 : Opini audit berpengaruh negatif reputasi KAP dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
terhadap audit report lag KAP Big Four, KAP Second Tier, dan KAP
Lokal. Perusahaan yang diaudit oleh KAP
Hubungan jenis industri terhadap audit yang memiliki reputasi baik akan cenderung
report lag memiliki audit report lag yang lebih pendek
karena KAP Big Four memiliki staf auditor
Jenis industri dalam penelitian ini dibagi dalam jumlah besar serta lebih kompeten
menjadi 2 sektor besar yakni Sektor Keuangan (Darwin, 2012).
dan Sektor Non Keuangan. Sektor Non Menurut Utami (2006) jumlah staf dalam
Keuangan mempunyai aset terutama jumlah jumlah besar memungkinkan KAP mengatur
inventory yang sangat banyak, dan sangat jadwal audit yang lebih fleksibel sehingga
memerlukan ketelitian dalam proses audit untuk menyelesaikan audit tepat waktu
inventory. Lain halnya dengan sektor (dalam Tiono, 2013, p. 25). Selain jumlah staf
keuangan, tidak adanya saldo inventory akan yang besar, KAP Big Four juga memiliki staf
memudahkan dan memperpendek proses yang lebih kompeten karena diadakannya
audit. Kaitan jenis industri dengan audit pelatihan rutin bagi seluruh staf auditor di
report lag berpengaruh saat proses fieldwork KAP Big Four yang akan mempercepat waktu
lag dan reporting lag tergantung jenis industri dalam proses audit (Darwin, 2012). Hasil
yang di audit. Hasil penelitian ini konsisten penelitian yang menunjukkan adanya
dengan penelitian yang dilakukan oleh pengaruh reputasi KAP terhadap audit report
Asthon, Willingham dan Elliott (1987), lag diantaranya Ahmad dan Abidin (2008),
Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad dan Rachmawati (2008), dan Iskandar dan
Abidin (2008), Iskandar dan Trisnawati Trisnawati (2010). Berdasarkan uraian diatas
(2010), Tiono (2013),. Berdasarkan penelitian maka akan disimpulkan hipotesis sebagai
sebelumnya, maka disimpulkan hipotesis berikut:
sebagai berikut: H5 : Reputasi KAP berpengaruh negatif
H3 : Jenis Industri berpengaruh negatif terhadap audit report lag
terhadap audit report lag
Hubungan solvabilitas terhadap audit
Hubungan ukuran perusahaan report lag
terhadap audit report lag
Solvabilitas merupakan elemen
Dalam mengukur suatu perusahaan penting dalam laporan keuangan suatu
dapat didasarkan pada nilai buku aset yang perusahaan. Dalam kaitannya dengan
dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran lamanya audit report lag tentu mempengaruhi
suatu perusahaan maka semakin rumit pula komponen fieldwork lag demi memeriksa
proses dalam melakukan auditnya. Terkait jumlah hutang pada kreditur, semua
komponen dalam audit report lag, ukuran perjanjian hutang, dan sebagainya. Semakin
perusahaan mempengaruhi seluruh komponen banyak jumlah hutang, semakin panjang pula
baik scheduling, fieldwork, dan reporting lag. proses auditnya. Proses tersebut tentunya
Hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa memerlukan waktu yang ekstra bagi auditor
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap dalam proses audit. Auditor tentunya juga
audit report lag Carslaw dan Kaplan (1991), memeriksa kepatuhan terhadap kesesuaian
Togasima: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag 155

perjanjian hutang serta perjanjian Berdasarkan uraian ini, maka akan


kontraknya. disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
Solvabilitas menunjukkan kemampuan H8 : Umur perusahaan berpengaruh
perusahaan untuk memenuhi segala negatif terhadap audit report lag
kewajiban finansialnya pada saat perusahaan
dilikuidasi. Proporsi yang tinggi dari hutang METODE PENELITIAN
terhadap total aset ini, akan mempengaruhi
likuiditas yang terkait dengan masalah going Penelitian ini akan menguji profitabilitas,
concern, yang pada akhirnya memerlukan opini audit, jenis industri, ukuran perusahaan,
kecermatan yang lebih dalam pengauditan reputasi KAP, solvabilitas, company ownership
(Rachmawati, 2008). Carslaw dan Kaplan dan umur perusahaan terhadap audit report lag.
(1991) menemukan rasio solvabilitas Metode penelitian yang digunakan adalah
berpengaruh signifikan untuk sampelnya pada penelitian kuantitatif. Untuk menguji hipotesis
tahun 1988, namun tidak berpengaruh untuk menggunakan analisis regresi berganda linear.
sampelnya pada tahun 1988 dikarenakan Penelitian akan menguji profitabilas
perbedaan kondisi ekonomi pada saat itu. menggunakan rasio ROS yaitu membagi net
Penelitian diatas sejalan dengan Lianto dan profit dengan sales revenue. Opini audit dengan
Kusuma (2010). Berdasarkan penjelasan memberikan nilai dummy 1 untuk perusahaan
diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis yang mendapatkan unqualified opinion dan nilai
sebagai berikut: dummy 0 untuk perusahaan yang mendapatkan
H6 : Solvabilitas berpengaruh positif selain unqualified opinion. Jenis Industri dengan
terhadap audit report lag memberikan nilai dummy 1 untuk perusahaan
sektor keuangan dan nilai dummy 0 untuk sektor
Hubungan company ownership terhadap nonkeuangan. Ukuran perusahaan dengan
audit report lag menggunakan total aset yang diolah menjadi
fungsi Ln. Reputasi KAP dengan memberikan
Company Ownership dalam nilai dummy 3 untuk KAP Big Four, nilai dummy
keterkaitannya dengan komponen audit report 2 untuk KAP Second Tier dan nilai dummy 1
lag berpengaruh dalam semua aspek, baik itu untuk KAP lokal. Solvabilitas diukur dengan rasio
scheduling, fieldwork, maupun reporting lag. total debt to total assets yaitu dengan membagi
Company Ownership dalam penelitian ini total liabilities dengan total assets. Company
diukur dengan melihat persentase ownership dihitung dengan persentase
kepemilikan asing disetiap perusahaan. kepemilikan asing tiap perusahaan. Umur
Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan perusahaan ditentukan dari pertamakali
adanya hubungan Company Ownership perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia
terhadap audit report lag. Berdasarkan sampai dengan tahun penelitian.
penjelasan ini, maka dapat disimpulkan Penelitian ini menganalisis hubungan antara
hipotesis sebagai berikut: dependent variable dan independent variable.
H7 : Company Ownership berpengaruh Definisi masing-masing adalah sebagai beirkut:
negatif terhadap audit report lag a. Audit report lag sebagai dependent variable
b. Profitabilitas, opini audit, jenis industri,
Hubungan umur perusahaan terhadap ukuran perusahaan, reputasi KAP,
audit report lag solvabilitas, company ownership dan umur
perusahaan) sebagai independent variable.
Umur perusahaan mempunyai pengaruh Penelitian ini menggunakan populasi dari
dalam komponen audit report lag terkait perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indo-
scheduling lag dikarenakan sepenuhnya nesia tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini
adalah tanggung jawab perusahaan dalam adalah perusahaan yang menampilkan data dan
menyusun laporan keuangan. Menurut informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis
Owusu-Ansah (2000) perusahaan yang sudah semua faktor yang digunakan dalam penelitian
lama listing tentunya memiliki pengalaman ini, menggunakan mata uang rupiah dan tutup
lebih dalam menghadapi suatu masalah tahun buku perusahaan per 31 Desember 2012.
karena pengalaman sebelumnya. Umur Terdapat 349 perusahaan yang memenuhi kriteria
ini.
perusahaan ini dihitung dari pertama kali
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini
perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia
digunakan data sekunder berupa laporan keuang-
sampai dengan tahun penelitian.
an dan laporan audit yang diperoleh dari website
156 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO. 2, JULI 2014:151-159

Bursa Efek Indonesia. Laporan yang dibutuhkan


JI
adalah tahun 2012 untuk data opini auditor,
Cumulativ e
tanggal opini auditor, net profit, sales revenue, total Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sektor Non Keuangan 201 81.7 81.7 81.7
liabilities, jenis industri, total aset, KAP yang Sektor Keuangan 45 18.3 18.3 100.0
melakukan audit, tahun listing perusahaan. Total 246 100.0 100.0

Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji


KAP
dengan menggunakan regresi berganda. Model
Cumulat iv e
analisis yang digunakan dalam penelitian ini Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KAP Lokal 48 19.5 19.5 19.5
adalah: KAP Second Tier 118 48.0 48.0 67.5
$5/ Â Ã1526 Ã22$ Ã3-, Ã4TA + KAP Big Four 80 32.5 32.5 100.0
Total 246 100.0 100.0
Ã5.$3 Ã6'7$ Ã72:1 Ã8$*( Æ
Keterangan: Tabel 2 menggambarkan deskripsi statistik
ARL : Audit Report Lag untuk masing-masing variabel yang digunakan
à - Ã10 : Koefisien dari tiap variabel untuk menguji audit report lag dengan variabel
ROS : Profitabilitas (Return on Sales) dummy. Dari tabel diatas terdapat 82,9%
OA : Opini Audit perusahaan yang mendapatkan unqualified
JI : Jenis Industri opinion, 81,7% perusahaan yang termasuk sektor
TA : Ukuran Perusahaan (Total Aset) non keuangan dan 48% perusahaan yang diaudit
KAP : Reputasi KAP oleh KAP Second Tier.
DTA : Solvabilitas (Debt to Total Asset)
OWN : Company Ownership Tabel 3.Hasil Uji Regresi
AGE : Umur Perusahaan Coeffici entsa

Æ : Error term Unstandardized Standardized


Coef f icients Coef f icients
Std.
Model B Error Beta
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 (Constant) 98.658 3.657
ROS -1.237 1.107 -.072
OA -2.048 .986 -.125

Sampel pada penelitian ini adalah 349 JI


TA
-.593
-1.159
1.015
.279
-.037
-.289
perusahaan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 KAP
DTA
-.789 .597 -.091
.702 1.721 .027
yang memenuhi kriteria sebagai sampel OWN 1.375 1.527 .056
AGE .146 .046 .193
penelitian. Namun demikian, setelah dilakukan uji a. Dependent Variable: ARL

normalitas dan uji asumsi klasik terdapat 103


outlier sehingga menjadi 246 sampel. Berikut data Berdasarkan estimasi koefisien regresi
deskripsi statistik untuk varibel yang digunakan (B) diperoleh persamaan regresi sebagai
dalam penelitian ini. berikut:
ARL = 98,658 ² 1,237 ROS ² 2,048 OA ² 0,593
Tabel 1.Deskripsi Statistik JI ² 1,159 TA ² 0,789 KAP + 0,702 DTA +
1,375 OWN + 0,146 AGE
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean St d. Dev iation


Penjelasan dari persamaan regresi di atas
ARL 246 58 96 80.801 6.162 adalah sebagai berikut:
ROS 246 -1.776 3.105 .150 .357
TA 246 10.313 18.532 14.299 1.534
DTA
OWN
246
246
.033
.000
1.034
1.000
.497
.207
.235
.253
a. Konstanta (b0)
AGE 246 0 30 12.037 8.146 Nilai konstanta sebesar 98,658
menunjukkan besarnya audit report lag
Tabel 1 menggambarkan deskripsi statistik yang tidak dipengaruhi oleh profitabilitas,
untuk masing-masing variabel yang digunakan opini audit, jenis industri, ukuran
untuk menguji audit report lag dengan variabel perusahaan, reputasi KAP, solvabilitas,
rasio. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata- company ownership dan umur perusahaan.
rata audit report lag sebesar 80,801 hari, b. Koefisien regresi (bi)
profitabilitas sebesar 0,150, total aset sebesar 1. Nilai koefisien regresi
14.299 juta, solvabilitas 0,497, company ownership profitabilitas (ROS) sebesar -1,237,
0,207 dan umur perusahaan 12,4037 tahun. artinya apabila profitabilitas
mengalami peningkatan sebesar satu
Tabel 2.Deskripsi Statistik satuan, maka akan menurunkan audit
OA
report lag sebesar 1,237, dengan
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent asumsi ketujuh variabel bebas lainnya
Valid Selain Unqualif ied
Opinion
42 17.1 17.1 17.1 dalam keadaan konstan.
Unqualif ied Opinion 204 82.9 82.9 100.0
Total 246 100.0 100.0
Togasima: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag 157

Coeffici entsa
2. Nilai koefisien regresi opini Unstandardized Standardized
Coef f icients Coef f icients
audit (OA) sebesar -2,048, artinya Std.
Model B Error Beta t Sig.
apabila opini audit memiliki skor 1 1 (Constant) 98.658 3.657 26.980 .000
ROS
(unqualified opinion), maka akan OA
-1.237
-2.048
1.107
.986
-.072
-.125
-1.117
-2.077
.265
.039
menurunkan audit report lag sebesar JI
TA
-.593
-1.159
1.015
.279
-.037
-.289
-.585
-4.151
.559
.000
2,048, dengan asumsi ketujuh variabel KAP -.789 .597 -.091 -1.322 .187
DTA .702 1.721 .027 .408 .684
bebas lainnya dalam keadaan konstan. OWN 1.375 1.527 .056 .901 .369
AGE .146 .046 .193 3.174 .002
3. Nilai koefisien regresi jenis a. Dependent Variable: ARL

industri (JI) sebesar -0,593, artinya Berdasarkan hasil uji T ini dapat ditarik
apabila jenis industri memiliki skor 1 kesimpulan opini audit, ukuran perusahaan dan
(sektor keuangan), maka akan umur perusahaan berpengaruh secara signifikan
menurunkan audit report lag sebesar terhadap audit report lag. Hal ini dilihat dari nilai
0,593, dengan asumsi ketujuh variabel signifikansi masing-masing variabel yang dibawah
bebas lainnya dalam keadaan konstan. 0,05. Namun demikian, ukuran dan umur
4. Nilai koefisien regresi ukuran perusahaan memiliki arah hubungan yang
perusahaan (TA) sebesar -1,159, berbeda dari yang dihipotesiskan.
artinya apabila ukuran perusahaan
mengalami peningkatan sebesar satu
satuan, maka akan menurunkan audit Tabel 5.Hasil Uji F
ANOVAb
report lag sebesar 1,159, dengan
Sum of
asumsi ketujuh variabel bebas lainnya Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1596.937 8 199.617 6.141 .000a
dalam keadaan konstan. Residual 7704.303 237 32.508
5. Nilai koefisien regresi reputasi Total 9301.240 245
a. Predictors: (Const ant), AGE, DTA, KAP, OA, ROS, OWN, JI , TA
KAP (KAP) sebesar -0,789, artinya b. Dependent Variable: ARL
apabila KAP memiliki skor 3 (KAP Big
Four), maka akan menurunkan audit Berdasarkan Tabel 5 ini dapat disimpulkan
report lag sebesar 0,789, dengan bahwa profitabilitas, opini audit, jenis industri,
asumsi ketujuh variabel bebas lainnya ukuran perusahaan, reputasi KAP, solvabilitas,
dalam keadaan konstan. company ownership dan umur perusahaan
6. Nilai koefisien regresi berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.
solvabilitas (DTA) sebesar 0,702, Hal ini dilihat dari nilai signifikansi 0,000 yang
artinya apabila solvabilitas mengalami jauh dibawah 0,05.
peningkatan sebesar satu satuan,
maka akan menaikkan audit report lag
sebesar 0,702, dengan asumsi ketujuh KESIMPULAN
variabel bebas lainnya dalam keadaan
konstan. Setelah proses pengolahan data dan
7. Nilai koefisien regresi company analisis data, maka dapat diperoleh hasil dari
ownership (OWN) sebesar 1,375, penelitian ini. Pada bagian ini akan dijelaskan
artinya apabila company ownership secara singkat mengenai kesimpulan yang
mengalami peningkatan sebesar satu diperoleh dari penelitian ini beserta saran,
satuan, maka akan menaikkan audit baik kepada pihak perusahaan, investor,
report lag sebesar 1,375, dengan auditor, peneliti, serta keterbatasan dari
asumsi ketujuh variabel bebas lainnya penelitian ini
dalam keadaan konstan. Berdasarkan hasil perhitungan dan
8. Nilai koefisien regresi umur pengujian hipotesis pada bab sebelumnya,
perusahaan (AGE) sebesar 0,146, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
artinya apabila umur perusahaan 1. Variabel Opini audit, ukuran
mengalami peningkatan sebesar satu perusahaan dan umur perusahaan terbukti
satuan, maka akan menaikkan audit mempengaruhi audit report lag
report lag sebesar 0,146, dengan 2. Berdasarkan hasil uji T, variabel
asumsi ketujuh variabel bebas lainnya ukuran dan umur perusahaan memiliki arah
dalam keadaan konstan hubungan yang berbeda dari yang
dihipotesiskan.
Tabel 4. Hasil Uji T 3. Variabel profitabilitas, jenis industri,
reputasi KAP, solvabilitas dan company
ownership tidak berhasil membuktikan
158 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO. 2, JULI 2014:151-159

adanya pengaruh terhadap audit report lag. Business and Management, 8(15),
Hal ini ditunjukkan dari masing-masing nilai 151-163.
signifikansi uji T yang berada jauh melebihi Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M. S.,
tingkat signifikansi yang disyaratkan. Jusuf, A. A. (2011). Jasa Audit dan
Assurance : Pendekatan Terpadu.
Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Jakarta: Salemba Empat.
Selanjutnya Asthon, R.H., Willingham., Elliott. (1987). An
1. Bagi pihak perusahaan sebaiknya Empirical Analysis of Audit Delay.
dapat mempergunakan sistem informasi Journal of Accounting Research,
akuntansinya secara efektif dan efisien 25(2), 275-292.
disesuaikan dengan umur dari perusahaan Beattie, V., et al. (1994, September).
agar dapat mempercepat proses pembuatan Extraordinary Items and Income
laporan keuangan. Smoothing: A Positive Accounting
2. Bagi pihak investor harus menyadari Approach. Journal of Business &
bahwa akan ada kemungkinan terlambatnya Accounting. 21(6), 791-810.
publikasi laporan keuangan. Semakin tua Carslaw, A. P. N., Kaplan, S. E. (1991). An
umur suatu perusahaan tidak menjamin Examination of Audit Delay: Further
semakin singkatnya audit report lag karena Evidence from New Zealand.
pengalaman perusahaan yang lebih banyak. Accounting and Business Research,
Selain itu sangat perlu untuk memperhatikan 22(85), 21-32.
informasi-informasi lain. Darwin (2012, Januari). Analisis Perbedaan
3. Bagi pihak auditor sebaiknya dapat Kualitas Audit BIG 4 dan KAP
merancang strategi audit dan pembuat Second Tier Dinilai dari Independensi
program secara efektif dan efisien agar Auditor, Manajemen Laba, dan Nilai
perusahaan tidak terlambat dalam Relevansi Laba. Undergraduate
menyampaikan laporan keuangan. Thesis, Universitas Indonesia,
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat Jakarta.
menggunakan variabel independen lain yang Febrianty (2011, September). Faktor-Faktor
tidak dipakai dalam penelitian ini. yang berpengaruh terhadap audit
delay perusahaan sektor perdagangan
Penelitian ini dilakukan terbatas pada 1 yang terdaftar di BEI periode 2007-
tahun penelitian. 2009. Jurnal Ekonomi dan Informasi
Akuntansi, 1(3), 294-319.
Gabriel, A. J. (2007, Mei). The Effect of
DAFTAR PUSTAKA Internal Static Manufacturing
Complexity on Manufacturing
Ahmad-Che, A., Abidin, S. (2008, Ahmad-Che, Performance. Dissertation, Clemson
A., Abidin, S. (2008, Oktober). Audit University, U.S.
Delay of Listed Companies: A Case of Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis
Malaysia. CCSE International Multivariate Dengan Program SPSS,
Business Research, 1(4), 32-39. Semarang : Badan Penerbit
Almilia, L. S., Setiady, L. (2006, Nopember). Universitas Diponegoro.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gujarati, D. N. (1995). Basic Econometrics (3rd
Penyelesaian Penyajian Laporan ed.). Singapore: McGraw-Hill.
Keuangan pada Perusahaan yang Hendra (n.d). Pengaruh Total Assets, Ukuran
Terdaftar di BEJ. Perusahaan, Laba atau Rugi Tahun
Angruningrum, S., Wirakusuma, M. G. (2013). Berjalan, Opini Audit, Besarnya KAP
Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Proporsi Hutang terhadap Audit
Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP Report Lag pada Perusahaan Industri
dan Komite Audit pada Audit Delay. Manufaktur yang terdaftar di Bursa
E-Jurnal Universitas Udayana 5(2), Efek Indonesia tahun 2005-2009.
251-270. Undergraduate thesis, Universitas
Apadore, K., Noor, M. N. (2013, Juli). Riau, Pekan Baru
Determinants of Audit Report Lag Indriyani, R. E., Supriyati (2012, Juli). Faktor-
amd Corporate Governance in Faktor yang Mempengaruhi Audit
Malaysia. International Journal of Report Lag Perusahaan Manufaktur
di Indonesia dan Malaysia. The
Togasima: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag 159

Indonesian Accounting Review, 2(2), Report Lag pada Perusahaan


185-202. Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Iskandar, M. J., Trisnawati, E. (2010). Faktor- Efek Indonesia. Undergraduate thesis,
Faktor yang mempengaruhi Audit Universitas Gunadarma, Jakarta.
Report Lag pada Perusahaan yang Owusu-Ansah, S. (2000). Timeliness of
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Corporate Financial Reporting in
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(3), Emerging Capital Markets: Empirical
175-186. Evidence from the Zimbabwe Stock
Jensen, M.C., Meckling, W.H. (1976). Theory of Exchange. Accounting & Business
the firm: Managerial Behavior, Research, 30(3).
Agency Costs and Ownership Rachmawati, S. (2008, Mei). Pengaruh Faktor
Structure. Journal of Financial Internal dan Eksternal Perusahaan
Economics, 3(4), 305-360 Terhadap Audit Delay dan
Juanita, G. (2012, April). Pengaruh Ukuran Timeliness. Jurnal Akuntansi dan
Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan, Keuangan, 10(1), 1-10.
Laba Rugi, Profitabilitas dan Santoso, F. K. (2012, Maret). Analisis Faktor-
Solvabilitas terhadap Audit Report faktor yang Mempengaruhi Audit
Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Delay pada Perusahaan di Sektor
14(1), 31-40. Keuangan. Berkala Ilmiah Akuntansi,
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. 1(2), 89-95.
Reputasi. Retrieved 12 Maret 2014 Schroeder, R. G., Clark, M. W., Cathey, J. M.
from (2001). Financial Accounting Theory
http://kbbi.web.id/reputasi and Analysis (7th ed.). U.S: John,
Kartika, A. (2009, Maret). Faktor-Faktor yang Wiley & Sons.
Mempengaruhi Audit Delay di Scott, W. R. (2003). Financial Accounting
Indonesia (Studi Empiris pada Theory (3rd ed.). Canada: Pearson.
Perusahaan-Perusahaan LQ 45 yang Supranto, J. (1984). Ekonometrik (2nd ed.).
terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 16(1), Ekonomi Universitas Indonesia.
1-17. Tang, Z. (2006). Organizational Complexity:
Kieso, D.E., Weygandt, J.J., Warfield T.D. Assumption, Utility, and Cost.
(2011). Intermediate Accounting (13th Dissertation, The University of
ed.). New York: John Wiley & Sons Alabama.
Kusumawardani, F. (2013, Februari). Faktor- Tiono, I. (2013). Faktor-faktor yang
Faktor yang Mempengaruhi Audit mempengaruhi Audit Report Lag di
Delay pada Perusahaan Manufaktur. Bursa Efek Indonesia. Undergraduate
Accounting Analysis Journal, 1(3), 52- thesis, Universitas Kristen Petra,
58. Surabaya.
Lianto, N., Kusuma, B. H. (2010, Agustus). Trisnawati, E., Alvin A. (2010, Mei). Pengaruh
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Total Assets, Jenis Industri, Ukuran
Terhadap Audit Report Lag. Jurnal KAP dan Jenis Pendapat Akuntan
Bisnis dan Akuntansi, 12(2), 97-106. terhadap Rentang Waktu
Mantik, I. M. N. S., Sujana E (n.d.). Analisis Penyelesaian Proses Audit (Audit
Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay) pada Perusahaan yang
Delay pada Perusahaan Food and Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Beverages Tecatat di BEI 2009-2011. (BEI) Tahun 2006-2007. Jurnal
Undergraduate thesis, Universitas Akuntansi, 10(2), 113-134.
Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Mokhtar, M. Z., et al (2012). Comparative
Study on Performance Measures and
Attributes between ISO and Non-ISO
Certification Companies.
Nugraha, A., Masodah (n.d.). Analisis
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt
to Total Asset Ratio, Opini Going
Concern, dan Ukuran Kantor
Akuntan Publik terhadap Audit

Anda mungkin juga menyukai