Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN,

DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU


PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2018)

ARTIKEL
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1

Disusun Oleh:
Annisa Fitria Wulandari
NIM. 15.0102.0002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2019

1
EFFECT OF PROFITABILITY, LEVERAGE, COMPANY SIZE, AND AGE OF COMPANY
TOWARD TIMELINESS OF FINANCIAL STATEMENT REPORTING
(Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange in
The Period 2015-2018)

Annisa Fitria Wulandari


NIM. 15.0102.0002

Email: anisa.fw21@gmail.com
Universitas Muhammadiyah Magelang
Jalan Tidar No. 21 Magelang

ABSTRACT

This research aims to test the impact of profitability, leverage, company size and the company's
age to the timeliness of submission of financial statements. The samples used in this research are
manufacturing sector companies listed on the Indonesia Stock exchange period from 2015 to
2018. Based on the sampling method using the Purposive sampling method, a sample of 76
companies was obtained, so the number (n) of the company's samples from 2015 to 2018 as
much as 304. Testing in this study used logistical regression. The results showed that the
leverage and the company's age were positively influential on the timeliness of submission of
financial statements. While the profitability and size of the company has no effect on timeliness
in delivering the financial statements of manufacturing companies registered in IDX period
2015-2018.

Keywords: Timeliness, Profitability, Leverage, Company Size. Company Age

A. PENDAHULUAN

Kondisi ekonomi di Indonesia informasi yang menyangkut keadaan


mengalami perkembangan yang sangat pesat perusahaan kepada pihak-pihak di luar
pada era globalisasi ini. Hal ini mendorong manajemen.
perusahaan untuk lebih transparan dalam Laporan keuangan adalah suatu
mengungkapkan informasi perusahaannya, penyajian terstruktur dari posisi keuangan
terutama perusahaan yang sudah go public dan kinerja keuangan suatu entitas (Ikatan
di pasar modal. Salah satu informasi yang Akuntansi Indonesia, 2017). Menurut PSAK
wajib dipublikasikan adalah laporan (Revisi 2017) bahwa tujuan laporan
keuangan. Laporan tersebut merupakan keuangan adalah menyediakan informasi
sarana pertanggungjawaban bagi pihak yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
manajemen dan untuk memberikan serta perubahan posisi keuangan suatu

2
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah membuat langkah yang tepat dalam
besar pengguna dalam pengambilan memutuskan apakah akan melakukan
keputusan ekonomi. Informasi yang relevan investasi terhadap perusahaan atau tidak.
akan bermanfaat bagi para pemakai apabila Perusahaan yang berkualitas baik akan
tersedia tepat waktu sebelum pemakai memberi sinyal dengan cara menyampaikan
kehilangan kesempatan atau kemampuan laporan keuangannya secara tepat waktu, hal
untuk mempengaruhi keputusan yang akan ini tidak bisa ditiru oleh perusahaan yang
diambil. Sebagai pemegang saham dari berkualitas buruk karena perusahaan
pihak luar, maka investor membutuhkan berkualitas buruk akan cenderung tidak tepat
laporan keuangan guna untuk mengetahui waktu dalam menyampaikan laporan
tingkat kembalian (rate of return) atas keuangannya.
investasinya dan membantu dalam Ketepatan waktu penyampaian laporan
memutuskan waktu yang tepat untuk keuangan juga terkait dengan teori sinyal
membeli, menjual atau tetap menahan (signalling theory). Teori Sinyal (signalling
saham-saham perusahaan sebagai dasar theory) adalah teori yang dikemukakan oleh
penentuan tindakan pada masa yang akan Ross (1977). Teori ini mengemukakan
datang. bahwa pihak eksekutif perusahaan akan
Menurut SFAC (Statement Financial memiliki informasi yang lebih baik dan
Accounting Concepts) No.8 Tahun 2010, cenderung untuk memberikan informasi
karakteristik kualitatif informasi laporan tersebut kepada calon investor. Teori sinyal
keuangan terdiri dari karakteristik kualitatif menyatakan bahwa terdapat kandungan
fundamental dan karakteristik kualitatif informasi pada pengumuman suatu
pendukung. Karakteristik kualitatif informasi yang dapat menjadi sinyal bagi
fundamental yaitu relevansi (relevance) dan investor dan pihak potensial lainnya dalam
representasi tepat (faithful representation), mengambil keputusan ekonomi. Suatu
sedangkan karakteristik kualitatif pendukung pengumuman dikatakan mengandung
yaitu keterbandingan (comparability), informasi apabila dapat memicu reaksi pasar
keterverifikasian (verifiability), yaitu dapat berupa perubahan harga saham
ketepatwaktuan (timeliness), dan atau abnormal return. Apabila pengumuman
keterpahaman (understandability). Integritas tersebut memberikan dampak positif berupa
laporan keuangan dapat dicapai apabila kenaikan harga saham, maka pengumuman
laporan keuangan mampu memberikan tersebut merupakan sinyal positif. Namun,
informasi yang memiliki karakteristik- jika pengumuman tersebut memberikan
karakteristik tersebut. Ketepatan waktu dampak negatif, maka pengumuman tersebut
penyampaian laporan keuangan merupakan merupakan sinyal negatif. Salah satu
salah satu faktor penting untuk informasi yang dapat dijadikan sinyal bagi
meningkatkan relevansi informasi keuangan. pihak di luar perusahaan, terutama bagi
Ketepatan waktu berarti memiliki pihak investor adalah laporan tahunan
informasi yang tersedia untuk pengambilan (Hartono, 2013:392).
keputusan sebelum kehilangan Penyampaian laporan keuangan
kemampuannya dalam mempengaruhi merupakan informasi yang dapat dijadikan
pengambilan keputusan (Kieso, 2011:47). suatu sinyal oleh perusahaan yaitu berupa
Oleh karena itu, ketepatan waktu pengumuman yang dilakukan oleh suatu
(timeliness) penyampaian laporan keuangan emiten. Jika pengumuman tersebut
sangat penting untuk meningkatkan kualitas mengandung nilai positif maka diharapkan
laporan keuangan agar investor dapat pasar akan bereaksi pada waktu

3
pengumuman diterima oleh pasar. Dengan lampirannya, dicabut dan dinyatakan tidak
perusahaan mengeluarkan laporan keuangan berlaku pada tanggal 1 Januari 2017.
secara tepat waktu akan meminimalisir Diperbarui dengan Peraturan Otoritas Jasa
timbulnya sinyal yang buruk. Hal ini Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016
mencerminkan betapa pentingnya ketepatan menjelaskan bahwa emiten atau perusahaan
waktu (timeliness) penyajian laporan publik wajib menyampaikan laporan
keuangan kepada publik. Semakin lama tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan,
waktu dalam penyajian laporan keuangan dengan batas waktu akhir bulan keempat
suatu perusahaan ke publik maka semakin (120 hari) setelah tanggal tutup buku
banyak kemungkinan terdapatnya rumor- perusahaan.
rumor di pasar saham (Owusu-ansah, 2000). Bursa Efek Indonesia (BEI) menindak
Perusahaan-perusahaan yang go public perusahaan go public yang terlambat
wajib untuk menyampaikan laporan menyampaikan laporan keuangan auditan
keuangan yang telah disusun sesuai dengan melebihi batas waktu yang ditentukan. Hal
standar akuntansi dan telah diaudit oleh itu tertuang dalam Keputusan Direksi PT
akuntan publik. Dalam UU No. 8 Tahun Bursa Efek Jakarta Nomor 306/BEJ/07-2004
1995 tentang Pasar Modal (UUPM) yaitu Peraturan Nomor 1-H tentang sanksi
mengatur keterbukaan informasi dalam bagi perusahaan terdaftar yang terlambat
Pasal 1 angka 25, yang menyatakan bahwa menyampaikan laporan keuangan. Sanksi
prinsip keterbukaan adalah pedoman umum tersebut dapat berupa peringatan tertulis,
yang mensyaratkan perusahaan publik untuk denda, pembatasan kegiatan usaha,
menginformasikan kepada masyarakat pembekuan kegiatan usaha, pencabutan izin
dalam waktu yang tepat seluruh informasi usaha, pembatalan persetujuan, dan
material mengenai usahanya. Ketentuan pembatalan pendaftaran.
lainnya yang lebih spesifik diatur dalam Meskipun telah ditetapkannya aturan tentang
Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, kewajiban penyampaian laporan keuangan
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam secara tepat waktu beserta sanksinya, masih
Nomor: KEP-431/BL/2012 tentang saja terdapat beberapa perusahaan yang
Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan. terlambat melaporkan laporan keuangan
Peraturan ini menyatakan bahwa laporan setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2015-
keuangan tahunan Emiten atau Perusahaan 2018 masih banyak terdapat perusahaan
Publik yang pernyataan pendaftarannya yang diberitakan terlambat melaporkan
telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan keuangannya dan dikenakan sanksi.
laporan tahunan kepada Bapepam dan LK Tabel 1 menunjukkan data perusahaan
paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun manufaktur yang terlambat dalam
buku berakhir. menyampaikan laporan keuangan tahunan
Bapepam sejak 12 Desember 2012 periode tahun 2015 hingga 2018.
sudah beralih namanya menjadi Otoritas Tabel 1
Jasa Keuangan (OJK) sebagai Lembaga Keterlambatan Perusahaan Manufaktur
Pengawas Pasar Modal di Indonesia. dalam Penyampaian Laporan Tahunan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan
bahwa keputusan Bapepam dan LK Nomor Keterangan/Tahun 2015 2016 2017 2018
KEP-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 Jumlah perusahaan 143 145 157 162
tentang Penyampaian Laporan Tahunan manufaktur
Emiten atau Perusahaan Publik beserta Jumlah perusahaan 7 14 17 11
Peraturan Nomor X.K.6 yang merupakan terlambat
Prosentase tingkat 4,9 9,6 8,9 6,8
keterlambatan L/K % % % %
4
Sumber : Bursa Efek Indonesia (Data Diolah) cenderung untuk menyampaikan laporan
Berdasarkan fenomena diatas menunjukkan keuangannya dengan tepat waktu. Penelitian
masih banyak perusahaan manufaktur yang terdahulu yang dilakukan oleh Astuti &
terdaftar di Bursa Efek Indonesia terlambat Erawati (2018); Kasin & Arfianti (2018);
dalam menyampaikan laporan keuangan Pujiatmi & ismawati (2018); Wulandari
tahunannya. Ketepatan waktu pelaporan (2018); Ekienabor & Oluwole (2018); Viet,
keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor Hung, & Phuong (2018) Gafar, Malisan, &
yang berhubungan dengan laporan Irwansyah (2017); dan Ferdina & Wirama
keuangan. Ketepatan waktu dalam (2017), menunjukkan bahwa profitabilitas
penyampaian laporan keuangan merupakan berpengaruh positif terhadap ketepatan
hal penting yang harus dipenuhi oleh waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil
perusahaan karena: 1) Mematuhi prinsip penelitian ini berbeda dengan Valentina &
keterbukaan di pasar modal Indonesia dan Gayatri (2018); Jayanti (2018); Luqiana,
menghindari adanya spekulasi dalam Cahyaningsih & Zultilisna (2018);
perdagangan saham perusahaan; 2) Dewayani, Amin & Dewi (2017); Indrayenti
Memenuhi hak investor publik yang & Cindrawati (2016); Adebayo (2016); dan
menanamkan modal di perusahaan untuk Al-Juaidi & Al-Afifi (2016) yang
memperoleh informasi laporan keuangan menemukan bahwa profitabilitas
perusahaan dengan segera; 3) Meningkatkan berpengaruh negatif terhadap ketepatan
good governance perusahaan go public di waktu penyampaian laporan keuangan.
Indonesia; 4) Menjaga citra perusahaan di Leverage menunjukkan sejauh mana aktiva
mata publik (Hartono, 2013). perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir,
Keterlambatan publikasi informasi akuntansi 2014:112). Leverage didefinisikan sebagai
yang mempengaruhi waktu penyampaian nilai buku total utang jangka panjang dibagi
laporan keuangan auditan dapat dipengaruhi dengan total aktiva (Hartono, 2013:282).
oleh beberapa faktor dari internal Rasio ini menunjukkan persentase
perusahaan itu sendiri maupun eksternal. penyediaan dana oleh pemegang saham
Beberapa faktor tersebut telah dikaji dalam terhadap pemberi pinjaman. Leverage
penelitian-penelitian sebelumnya, dihitung dengan membagi hutang dengan
diantaranya: modal (Subramanyam, 2017:168). Semakin
Profitabilitas merupakan salah satu tinggi tingkat leverage suatu perusahaan
pengukur kinerja keuangan suatu maka menunjukkan bahwa tingkat hutang
perusahaan. Profitabilitas adalah perusahaan tersebut tinggi selain itu juga
kemampuan perusahaan memperoleh laba menunjukkan bahwa semakin besar tingkat
dalam hubungannya dengan penjualan, total risiko keuangan yang akan dialami oleh
aktiva maupun modal sendiri (Sartono, kreditur maupun pemegang saham. Selain
2011:122). Imbal hasil atas modal investasi itu perusahaan yang mempunyai tingkat
menggunakan ukuran ringkasan utama dari leverage tinggi menunjukkan bahwa
laporan laba (rugi) dan laporan posisi perusahaan tersebut mengalami kesulitan
keuangan (pendanaan) untuk menilai keuangan (financial distres). Kesulitan
profitabilitas (Subramanyam, 2017:53). keuangan merupakan berita buruk (bad
Perusahaan yang mempunyai profitabilitas news) bagi perusahaan dan perusahaan yang
yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan akan
tersebut memiliki kinerja manajemen yang cenderung tidak tepat waktu dalam
baik dan dapat dikatakan bahwa perusahaan menyampaikan laporan keuangannya bila
tersebut mengandung berita baik. dibandingkan dengan perusahaan yang
Perusahaan yang memiliki berita baik

5
tingkat leveragenya rendah. Penelitian (Valentina & Gayatri, 2018). Penelitian
terdahulu yang dilakukan Kasin & Arfianti terdahulu yang dilakukan oleh Valentina &
(2018); Valentina & Gayatri (2018); Utami Gayatri (2018); Pujiatmi & ismawati (2018);
& Yennisa (2017); dan Dewayani, Amin, & Luqiana, Cahyaningsih, & Zultilisna (2018);
Dewi (2017) menunjukkan bahwa leverage Viet, Hung, & Phuong (2018); Utami &
berpengaruh positif terhadap ketepatan Yennisa (2017); dan Ferdina & Wirama
waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil (2017), menunjukkan bahwa ukuran
penelitian ini berbeda dengan Pujiatmi & perusahaan berpengaruh positif terhadap
Ismawati (2018); Viet, Hung, & Phuong ketepatan waktu penyampaian laporan
(2018); Ferdina & Wirama (2017); dan keuangan. Hasil penelitian ini berbeda
Adebayo (2016), yang menemukan bahwa dengan Astuti & Erawati (2018); Kasin &
leverage berpengaruh negatif terhadap Arfianti (2018); Jayanti (2018); Wulandari
ketepatan waktu penyampaian laporan (2018); Ekienabor & Oluwole (2018); Gafar,
keuangan. Malisan, & Irwansyah (2017); Dewayani,
Ukuran perusahaan adalah suatu skala Amin, & Dewi (2017); Indrayenti &
dimana dapat mengklasifikasikan besar kecil Cindrawati (2016); Adebayo (2016); dan Al-
perusahaan menurut berbagai cara (total Juaidi & Al-Afifi (2016), yang menemukan
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain- bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
lain) (Hartono, 2013:282). Semakin besar negatif terhadap ketepatan waktu
nilai item-item tersebut maka semakin besar penyampaian laporan keuangan.
pula ukuran perusahaan itu. Besar kecilnya Umur perusahaan adalah lama waktu hidup
ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh atau ada suatu organisasi atau bentuk usaha
kompleksitas operasional, variabilitas dan yang bergerak dalam bisnis dan memiliki
intensitas transaksi perusahaan tersebut yang tujuan memperoleh keuntungan atau laba
tentunya akan berpengaruh terhadap (Poerwadaminta, 2003:1338). Umur
kecepatan dalam menyajikan laporan perusahaan merupakan hal yang
keuangan kepada publik (Haryani & dipertimbangkan investor dalam
Wiratmaja, 2014). Ukuran perusahaan lebih menanamkan modalnya. Perusahaan yang
disebabkan oleh ketersediaan informasi yang telah lama berdiri dimungkinkan memiliki
terpublikasi. Jumlah informasi yang reputasi perusahaan yang lebih baik
terpublikasi untuk perusahaan meningkat dibandingkan perusahaan yang baru saja
seiring dengan ukuran perusahaan. berdiri, dikarenakan seiring dengan
Perusahaan dengan skala besar biasanya perjalanan waktu yang lebih lama berarti
melaporkan laporan keuangannya secara perusahaan telah menghadapi berbagai
tepat waktu. Hal ini dikarenakan, perusahaan kondisi yang selalu berkembang dan
besar lebih banyak disorot oleh masyarakat berbeda. Hal ini berarti perusahaan yang
dibandingkan perusahaan kecil dan untuk dapat melalui berbagai kondisi tersebut
menjaga citra perusahaan dimata menunjukkan adanya stabilitas dalam hal
masyarakat. Selain itu, perusahaan yang manajemen perusahaan. Dengan mengetahui
memiliki total asset yang lebih besar akan umur perusahaan, maka akan diketahui pula
menyelesaikan audit lebih cepat sejauh mana perusahaan tersebut dapat
dibandingkan dengan perusahaan yang survive. Semakin panjang umur perusahaan
memiliki total aset lebih kecil, hal ini akan memberikan pengungkapan informasi
dikarenakan perusahaan besar memiliki keuangan yang lebih luas dibandingkan
lebih banyak sumber daya, staf akuntansi, perusahaan lain yang umurnya lebih pendek,
dan sistem informasi yang canggih dengan alasan perusahaan tersebut memiliki

6
pengalaman lebih dalam pengungkapan antara seluruh hutang, termasuk hutang
laporan tahunan. Penelitian terdahulu yang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini
dilakukan oleh Valentina & Gayatri (2018); digunakan untuk mengetahui jumlah dana
Ekienabor & Oluwole (2018); dan Al-Juaidi yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
& Al-Afifi (2016), menunjukkan bahwa pemilik perusahaan (Kasmir, 2014:157).
umur perusahaan berpengaruh positif Besar kecilnya tingkat leverage sebagai
terhadap ketepatan waktu penyampaian pengukuran kinerja manajemen
laporan keuangan. Hasil penelitian ini memengaruhi keinginan manajemen untuk
berbeda dengan Astuti & Erawati (2018); melaporkan kinerjanya. Apabila suatu
Pujiatmi & Ismawati (2018); Wulandari perusahaan mengalami tingkat leverage
(2018); Hadi (2018); dan Indrayenti & yang rendah maka pihak manajemen akan
Cindrawati (2016), yang menemukan bahwa cenderung tepat waktu dalam
umur perusahaan berpengaruh negatif menyampaikan laporan keuangan
terhadap ketepatan waktu penyampaian perusahaannya, sedangkan perusahaan yang
laporan keuangan. mengalami tingkat leverage yang tinggi
Penelitian ini merupakan pengembangan akan cenderung lebih lama dalam
dari penelitian yang dilakukan oleh Astuti & menyampaikan laporan keuangan
Erawati (2018) dan Kasin & Arfianti (2018). perusahaannya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Kedua, objek penelitian Astuti & Erawati
Astuti & Erawati (2018) adalah (2018) adalah perusahaan manufaktur yang
menggunakan variabel profitabilitas, umur terdaftar di BEI yang bergerak dibidang sub
perusahaan dan ukuran perusahaan. sektor makanan dan minuman, sedangkan
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian objek yang digunakan dalam penelitian ini
yang dilakukan Astuti & Erawati (2018) tidak terbatas pada sub sektor makanan dan
adalah Pertama, menambah satu variabel minuman tetapi mencakup semua sub sektor
independen yaitu leverage. Mengacu pada pada perusahaan manufaktur. Alasan
penelitian Kasin & Arfianti (2018), tentang memilih perusahaan manufaktur sebagai
analisis pengaruh profitabilitas, leverage, objek penelitian karena perusahaan
dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan manufaktur memiliki jumlah perusahaan
waktu pelaporan keuangan. Alasan terbanyak di Bursa Efek Indonesia yang
pemilihan leverage sebagai variabel terdiri dari berbagai sub sektor industri
independen karena leverage sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar
menggambarkan hubungan antara utang secara keseluruhan. Perusahaan manufaktur
perusahaan terhadap modal maupun asset juga harus memperhatikan perhitungan
(Harahap, 2015:306). Leverage merupakan pengadaan barang, proses produksi hingga
salah satu rasio solvabilitas untuk pemasaran, yang memiliki perhitungan yang
mengetahui kemampuan perusahaan dalam sangat rumit. Kompleksitas usaha dari
membayar kewajiban jika perusahaan itu perusahaan manufaktur menyebabkan waktu
dilikuidasi. Rasio ini menunjukkan audit yang dibutuhkan oleh auditor
persentase penyediaan dana oleh pemegang cenderung lebih lama. Hal tersebut akan
saham terhadap pemberi pinjaman. Leverage mempengaruhi ketepatan waktu
dihitung dengan menggunakan Debt to penyampaian laporan keuangan.
Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio Ketiga, perbedaan yang ketiga adalah
(DER) merupakan rasio yang digunakan terdapat pada rentang waktu penelitian dan
untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio penggunaan data terbaru. Penelitian ini
ini dicari dengan cara membandingkan dilakukan dengan data dalam rentang waktu

7
2015-2018. Hal ini dilakukan agar hasil dari yakin bahwa perusahaannya mempunyai
penelitian bisa menggambarkan kondisi prospek yang baik di masa mendatang akan
perusahaan manufaktur saat ini sudah cenderung mengomunikasikan berita
semakin tepat waktu dalam penyampaian tersebut kepada para pemakainya. Oleh
laporan keuangannya atau belum. karena itu, perusahaan yang berkualitas baik
akan memberi sinyal dengan cara
B. TELAAH TEORI menyampaikan laporan keuangannya secara
1. Teori Sinyal (Signalling Theory) tepat waktu, hal ini tidak bisa ditiru oleh
Teori Sinyal (signalling theory) adalah teori perusahaan yang berkualitas buruk karena
yang dikemukakan oleh Ross (1977). Teori perusahaan berkualitas buruk akan
sinyal menjelaskan mengapa perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam
mempunyai dorongan untuk memberikan menyampaikan laporan keuangannya.
informasi laporan keuangan pada pihak 2. Laporan Keuangan
ekternal (Wolk, 2001). Dorongan Laporan keuangan yang merupakan hasil
perusahaan untuk memberikan informasi dari kegiatan operasi normal perusahaan
karena terdapat asimetri informasi antara akan memberikan informasi keuangan yang
perusahaan dan pihak luar. Hal ini berguna bagi berbagai pihak baik didalam
disebabkan karena manajer perusahaan perusahaan itu sendiri maupun pihak lain di
mengetahui lebih banyak informasi luar perusahaan. Menurut PSAK No. 1
mengenai perusahaan dan prospek yang (2015:2) Laporan keuangan merupakan
akan datang daripada pihak luar (investor, bagian dari proses pelaporan keuangan.
kreditor). Laporan keuangan yang lengkap biasanya
Teori sinyal mengemukakan tentang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
bagaimana seharusnya perusahaan perubahan posisi keuangan (yang dapat
memberikan sinyal-sinyal pada pengguna disajikan dalam berbagai cara misalnya,
laporan keuangan. Sinyal dapat berupa sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
promosi atau informasi lain yang dana), catatan dan laporan lain serta materi
menyatakan bahwa perusahaan tersebut penjelasan yang merupakan bagian integral
lebih baik daripada perusahaan lain. dari laporan keuangan. Laporan keuangan
Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu adalah sarana utama dimana informasi
pengumuman akan memberikan sinyal bagi keuangan dikomunikasikan dengan pihak
investor dalam pengambilan keputusan luar perusahaan, laporan ini memberikan
investasi. Jika pengumuman tersebut sejarah kuantitatif perusahaan dalam satuan
mengandung nilai positif, maka diharapkan uang (Kieso, 2011:5).
pasar akan bereaksi pada waktu Menurut PSAK (Revisi 2017) bahwa tujuan
pengumuman tersebut diterima oleh pasar laporan keuangan adalah menyediakan
(Hartono, 2013:392). informasi yang menyangkut posisi
Sinyal yang diberikan oleh perusahaan yang keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
berkualitas baik dianggap sebagai berita baik keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
(good news), sedangkan sinyal yang bagi sejumlah besar pengguna dalam
diberikan oleh perusahaan yang berkualitas pengambilan keputusan ekonomi. Informasi
buruk dianggap sebagai berita buruk (bad yang relevan akan bermanfaat bagi para
news). Salah satu informasi yang dapat pemakai apabila tersedia tepat waktu
dijadikan sinyal bagi pihak di luar sebelum pemakai kehilangan kesempatan
perusahaan, terutama bagi pihak investor atau kemampuan untuk mempengaruhi
adalah laporan tahunan. Perusahaan yang keputusan yang akan diambil. Suatu laporan

8
keuangan yang lengkap terdiri dari beberapa keputusan (Suwardjono, 2014:170).
komponen diantaranya (1) Laporan Posisi Ketepatan waktu merupakan batasan penting
Keuangan, (2) Laporan Laba Rugi, (3) pada publikasi laporan keuangan. Bahkan
Laporan Perubahan Ekuitas, (4) Laporan jika informasi keuangan berguna bila
Arus Kas, (5) Catatan Atas Laporan relevan dan disajikan jujur, kegunaannya
Keuangan. Tujuan penerapan PSAK No.1 dapat ditingkatkan hanya jika tersedia tepat
adalah untuk menetapkan dasar-dasar bagi waktu. Ketepatan waktu berarti
penyajian laporan keuangan bertujuan menyampaikan informasi yang tersedia
umum yang selanjutnya disebut laporan kepada pengambil keputusan pada waktu
keuangan agar dapat dibandingkan baik yang tepat untuk memengaruhi keputusan
dengan laporan keuangan periode yang mereka buat (Lam & Lau, 2014:29).
sebelumnya maupun dengan laporan Perusahaan-perusahaan yang go public
keuangan entitas lain. wajib untuk menyampaikan laporan
Integritas laporan keuangan merupakan keuangan yang telah disusun sesuai dengan
kualitas informasi yang menjamin bahwa standar akuntansi dan telah diaudit oleh
informasi secara wajar bebas dari kesalahan akuntan publik. Dalam UU No. 8 Tahun
dan bias dan secara jujur menyajikan apa 1995 tentang Pasar Modal (UUPM)
yang dimaksudkan untuk dinyatakan (SFAC mengatur keterbukaan informasi dalam
No.2). Untuk mengukur integritas informasi Pasal 1 angka 25, yang menyatakan bahwa
laporan keuangan, Standar Akuntansi prinsip keterbukaan adalah pedoman umum
Keuangan (SAK) menetapkan karakteristik yang mensyaratkan perusahaan publik untuk
kualitatif yang harus dimiliki informasi menginformasikan kepada masyarakat
akuntansi agar dapat digunakan dalam dalam waktu yang tepat seluruh informasi
proses pengambilan keputusan (Sipahutar, material mengenai usahanya. Ketentuan
2017). Menurut SFAC (Statement Financial lainnya yang lebih spesifik diatur dalam
Accounting Concepts) No.8 Tahun 2010, Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2,
karakteristik kualitatif informasi laporan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
keuangan terdiri dari karakteristik kualitatif Nomor: KEP-431/BL/2012 tentang
fundamental dan karakteristik kualitatif Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan.
pendukung. Karakteristik kualitatif Peraturan ini menyatakan bahwa laporan
fundamental yaitu relevansi (relevance) dan keuangan tahunan Emiten atau Perusahaan
representasi tepat (faithful representation), Publik yang pernyataan pendaftarannya
sedangkan karakteristik kualitatif telah menjadi efektif wajib menyampaikan
pendukung, yaitu keterbandingan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK
(comparability), keterverifikasian paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun
(verifiability), ketepatwaktuan (timeliness), buku berakhir.
dan keterpahaman (understandability). Bapepam sejak 12 Desember 2012 sudah
Integritas laporan keuangan dapat dicapai beralih namanya menjadi Otoritas Jasa
apabila laporan keuangan mampu Keuangan (OJK) sebagai Lembaga
memberikan informasi yang memiliki Pengawas Pasar Modal di Indonesia.
karakteristik-karakteristik tersebut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan
3. Ketepatan Waktu bahwa keputusan Bapepam dan LK Nomor
Ketepatan waktu adalah tersedianya KEP-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012
informasi bagi pembuat keputusan pada saat tentang Penyampaian Laporan Tahunan
dibutuhkan sebelum informasi tersebut Emiten atau Perusahaan Publik beserta
kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi Peraturan Nomor X.K.6 yang merupakan

9
lampirannya, dicabut dan dinyatakan tidak kalender ke 60 hingga kalender ke 90 sejak
berlaku pada tanggal 1 Januari 2017. lampaunya batas waktu penyampaian
Diperbarui dengan Peraturan Otoritas Jasa laporan keuangan perusahaan tercatat tetap
Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016 tidak memenuhi kewajiban menyampaikan
menjelaskan bahwa emiten atau perusahaan laporan keuangan atau menyampaikan
publik wajib menyampaikan laporan laporan keuangan namun tidak memenuhi
tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan, kewajiban untuk membayar denda
dengan batas waktu akhir bulan keempat sebagaimana dimaksud pada ketentuan
(120 hari) setelah tanggal tutup buku peraturan II di atas; 4) Penghentian
perusahaan. sementara atau suspensi, apabila mulai hari
Pelaporan keuangan harus menyediakan kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu
informasi keuangan yang menyangkut posisi penyampaian laporan keuangan, perusahaan
keuangan, kinerja dan perusahaan posisi tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat penyampaian laporan keuangan dan atau
bagi sejumlah besar pemakai dalam perusahaan tercatat telah menyampaikan
pengambilan keputusan ekonomi secara laporan keuangan namun tidak memenuhi
cepat dan tepat waktu. Ketepatan waktu kewajiban untuk membayar denda
diukur dengan variabel dummy, dimana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II
emiten yang menyampaikan laporan dan III di atas.
keuangannya kurang dari 120 hari atau Ketepatan waktu dalam penyampaian
kurang dari tanggal 1 Mei di beri nilai 1, laporan keuangan dapat berpengaruh bagi
sedangkan jika lebih dari 120 hari maka, kualitas laporan keuangan, hal ini
diberi 0 karena tidak tepat waktu. dikarenakan ketepatan waktu tersebut
Bursa Efek Indonesia (BEI) menindak menunjukkan bahwa informasi yang
perusahaan go public yang terlambat diberikan bersifat baru dan tidak out of date.
menyampaikan laporan keuangan auditan Informasi yang baru tersebut menunjukkan
melebihi batas waktu yang ditentukan. Hal bahwa kualitas dari laporan keuangan
itu tertuang dalam Keputusan Direksi PT tersebut baik. Kerelevanan suatu laporan
Bursa Efek Jakarta Nomor 306/BEJ/07-2004 keuangan dapat diperoleh apabila laporan
yaitu Peraturan Nomor 1-H tentang sanksi keuangan tersebut dapat disajikan dengan
bagi perusahaan terdaftar yang terlambat tepat waktu. Ketepatan waktu tidak
menyampaikan laporan keuangan. Sanksi menjamin relevansi tetapi relevansi tidaklah
yang dikenakan bagi perusahaan tersebut mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh
yaitu : 1) Peringatan tertulis I, atas karena itu, ketepatan waktu adalah batasan
keterlambatan penyampaian laporan yang penting pada publikasi laporan
keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari keuangan. Ketepatan waktu dapat diartikan
kalender terhitung sejak lampaunya batas sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari
waktu penyampaian laporan keuangan; 2) tanggal pelaporan laporan keuangan sampai
Peringatan tertulis II dan denda Rp laporan keuangan tersebut dilaporkan (Hilmi
50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke & Ali, 2008). Terdapat tiga kriteria
31 hingga kalender ke 60 sejak lampaunya keterlambatan untuk melihat ketepatan
batas waktu penyampaian laporan keuangan, waktu, dalam penelitiannya (Dyer &
perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi Mchugh, 1975):
kewajiban menyampaikan laporan a) Preliminary lag adalah interval jumlah
keuangan; 3) Peringatan tertulis III dan hari antara tanggal laporan keuangan
denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari

10
sampai penerimaan laporan akhir berita baik akan cenderung menyerahkan
preliminary oleh bursa laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini
b) Auditor’s report lag adalah interval juga berlaku jika profitabilitas perusahaan
jumlah hari antara tanggal laporan rendah dimana hal ini mengandung berita
keuangan sampai tanggal laporan auditor buruk, sehingga perusahan cenderung tidak
ditandatangani tepat waktu menyerahkan laporan
c) Total lag adalah interval jumlah hari keuangannya (Luqiana, Cahyaningsih, &
antara tanggal laporan keuangan sampai Zultilisna, 2018). Profitabilitas dalam
tanggal penerimaan laporan penelitian ini diukur dengan menggunakan
dipublikasikan oleh bursa. Return On Asset (ROA). Return On Asset
4. Profitabilitas (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan
memperoleh laba dalam hubungannya dalam perusahaan (Kasmir, 2014:201).
dengan penjualan, total aktiva maupun Selain itu, ROA memberikan ukuran yang
modal sendiri (Sartono, 2011:122). Semakin lebih baik atas profitabilitas perusahaan
besar profitabilitas akan menunjukkan karena menunjukan efektivitas manajemen
bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja dalam menggunakan aktiva untuk
baik, sehingga laporan keuangan yang memperoleh pendapatan.
dihasilkan mengandung berita baik dan akan 5. Leverage
mendorong perusahaan untuk menyampakan Leverage menunjukkan kewajiban
infromasi kepada pihak yang berkepentingan keuangannya apabila perusahaan tersebut
(Utami & Yennisa, 2017). dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan
Manfaat dari rasio profitabilitas menurut jangka pendek maupun jangka panjang
Kasmir (2014:198) adalah mengetahui (Munawir, 2010:32). Leverage menunjukkan
besarnya tingkat laba yang diperoleh sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
perusahaan dalam satu periode, mengetahui dengan utang (Kasmir, 2014:112).
posisi laba perusahaan tahun sebelumnya Pembiayaan dengan utang menimbulkan
dan tahun sekarang, dan mengetahui beban yang bersifat tetap. Artinya seberapa
produktifitas dari seluruh dana perusahaan besar beban utang yang ditanggung
yang digunakan baik modal sendiri. Rasio perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
profitabilitas tidak hanya ditujukan pada Penggunaan rasio leverage bagi perusahaan
pemilik usaha atau manajemen, tetapi juga memberikan banyak manfaat yang dapat
pada pihak luar perusahaan seperti investor, dipetik, baik rasio rendah maupun rasio
pemegang saham atau pihak yang tinggi.
berkepentingan lainnya. Dyer & Mchugh Leverage merupakan salah satu faktor yang
(1975:15) berpendapat bahwa ada nantinya dapat mempengaruhi ketepatan
kecenderungan bagi perusahaan yang waktu pelaporan keuangan. Besar kecilnya
mengalami keuntungan untuk tingkat leverage sebagai pengukuran kinerja
menyampaikan laporan keuangannya secara manajemen memengaruhi keinginan
tepat waktu dan sebaliknya perusahaan yang manajemen untuk melaporkan kinerjanya.
mengalami kerugian akan menyampaikan Apabila suatu perusahaan mengalami tingkat
terlambat. leverage yang rendah maka pihak
Perusahaan yang memiliki profitabilitas manajemen akan cenderung tepat waktu
tinggi dapat dikatakan bahwa laporan dalam menyampaikan laporan keuangan
keuangan perusahaan tersebut mengandung perusahaannya, sedangkan perusahaan yang
berita baik dan perusahaan yang mengalami mengalami tingkat leverage yang tinggi akan

11
cenderung lebih lama dalam menyampaikan Ukuran perusahaan merupakan aset yang
laporan keuangan perusahaannya. tediri dari biaya-biaya yang dapat
Dalam penelitian ini, leverage dihitung diperkirakan akan memberikan manfaat
dengan menggunakan Debt to Equity ratio ekonomi di masa yang akan datang. Ukuran
(DER). Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan mencerminkan seberapa besar
merupakan rasio yang digunakan untuk informasi yang terdapat didalam perusahaan
menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini tersebut. Semakin besar ukuran suatu
dicari dengan cara membandingkan antara perusahaan maka semakin dikenal pula
seluruh hutang, termasuk hutang lancar perusahaan tersebut oleh masyarakat.
dengan seluruh ekuitas. Rasio ini digunakan Semakin dikenalnya perusahaan oleh
untuk mengetahui jumlah dana yang masyarakat maka dengan demikian
disediakan peminjam (kreditor) dengan perusahaan tersebut akan semakin dituntut
pemilik perusahaan (Kasmir, 2014:156). untuk dapat memberikan laporan keuangan
Debt to equity ratio dikenal sebagai rasio mereka dengan tingkat transparansi yang
financial leverage. Selain menggambarkan semakin besar pula. Hartono (2013:282)
tingkat penggunaan hutang dalam struktur mengungkapkan bahwa pengukuran ukuran
modal perusahaan yang bisa memberikan perusahaan adalah ukuran aktiva digunakan
tingkat pengembalian lebih tinggi, debt to untuk mengukur besarnya perusahaan,
equity ratio juga dapat menggambarkan ukuran aktiva tersebut diukur sebagai
risiko dalam berinvestasi pada suatu logaritma dari total aktiva.
perusahaan. Rasio ini berguna untuk Perusahaan dengan skala besar biasanya
mengetahui jumlah dana yang disediakan akan cenderung melaporkan laporan
peminjam (kreditor) dengan pemilik keungannya secara tepat waktu. Hal ini
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini dikarenakan perusahaan dengan ukuran
berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah besar memiliki tuntutan pelaporan keuangan
modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan serta informasi yang harus dipenuhi guna
utang (Kasmir, 2014:156). kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
6. Ukuran Perusahaan Perusahaan didirikan untuk jangka waktu
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang panjang, untuk dapat bertahan maka
dimana dapat mengklasifikasikan besar kecil perusahaan tersebut harus dapat mengelola
perusahaan menurut berbagai cara (total informasi tersebut dengan baik sehingga
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain- informasi tersebut dapat segera disampaikan
lain). Pada dasarnya ukuran perusahaan dan digunakan oleh para pengguna laporan
hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu keuangan sebagai acuan dalam pembuatan
perusahaan besar (large firm), perusahaan keputusan investasi.
menengah (medium-size) dan perusahaan 7. Umur Perusahaan
kecil (small firm), penentuan ukuran Umur perusahaan adalah lama waktu hidup
perusahaan ini didasarkan kepada total asset atau ada suatu organisasi atau bentuk usaha
perusahaan (Hartono, 2013:282). Besar yang bergerak dalam bisnis dan memiliki
kecilnya ukuran perusahaan juga tujuan memperoleh keuntungan atau laba
dipengaruhi oleh kompleksitas operasional, (Poerwadarminta, 2003:1338). Pada
variabilitas dan intensitas transaksi dasarnya perusahaan didirikan untuk jangka
perusahaan tersebut yang tentunya akan waktu yang tidak terbatas/panjang, tidak
berpengaruh terhadap kecepatan dalam didirikan hanya untuk beberapa tahun saja
menyajikan laporan keuangan kepada publik (Kieso, 2011:50). Umur perusahaan
(Haryani & Wiratmaja, 2014). merupakan hal yang dipertimbangkan

12
investor dalam menanamkan modalnya, perhatian masyarakat luas. Namun
karena umur perusahaan mencerminkan sebaliknya, menurut Barnes dan Walker
bahwa perusahaan tetap survive dan menjadi (2006) dalam Li, et al (2008) perusahaan
bukti bahwa perusahaan mampu bersaing yang umur listing-nya di bursa efek lebih
dan dapat mengambil kesempatan bisnis muda akan berupaya untuk mendapatkan
yang ada dalam perekonomian. tambahan modal dengan semakin banyak
Perusahaan yang mempunyai umur yang mengungkapkan informasi perusahaan
relatif lebih, biasanya lebih baik dalam termasuk intellectual capital. Dapat
mengumpulkan, memproses dan diartikan bahwa perusahaan yang berumur
menghasilkan informasi. Hal itu dikarenakan lebih tua memiliki informasi yang lebih luas
perusahaan sudah memiliki jam kerja yang dan lebih berpengalaman dalam
banyak, sedangkan perusahaan yang lebih pengungkapan laporan keuangan, sehingga
muda lebih rentan terhadap kegagalan perusahaan dapat tetap eksis dan tetap dapat
karena kurangnya pengalaman (Putra & bersaing dengan perusahaan yang umurnya
Ramantha, 2015). Perusahaan yang telah masih muda.
lama berdiri dimungkinkan memiliki Umur perusahaan ddiukur dari tanggal
reputasi perusahaan yang lebih baik terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
dibandingkan perusahaan yang baru saja Dalam melakukan pengukuran, dapat
berdiri, dikarenakan seiring dengan dihitung mulai tanggal IPO (Initial Public
perjalanan waktu yang lebih lama berarti Offering) sampai tanggal laporan tahunan
perusahaan telah menghadapi berbagai (Ulum, 2009:203). Hal ini dikarenakan, pada
kondisi yang selalu berkembang dan saat suatu perusahaan sudah terdaftar di
berbeda. Hal ini berarti perusahaan yang bursa efek maka, perusahaan harus
dapat melalui berbagai kondisi tersebut mempublikasikan pelaporan keuangan
menunjukkan adanya stabilitas dalam hal mereka kepada masyarakat secara tepat
manajemen perusahaan. waktu agar informasi yang terkandung di
Diketahuinya umur suatu perusahaan, maka dalamnya dapat segera digunakan oleh
akan diketahui pula sejauh mana perusahaan pihak-pihak yang membutuhkan.
tersebut dapat bertahan. Semakin panjang 8. Model Penelitian
umur perusahaan akan memberikan
pengungkapan informasi keuangan yang Profitabilita H1
lebih luas dibanding perusahaan lain yang s
umurnya lebih pendek dengan alasan (+)
perusahaan tersebut memiliki pengalaman Leverage H2 ( Ketepatan
-)
lebih dalam pengungkapan laporan tahunan Waktu
(Wallace, et al, 1994 dalam Lina, 2013). Penyampaia
Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki Ukuran H3 (+)
n Laporan
pengetahuan yang lebih mendalam tentang Perusahaan
kebutuhan konstitusinya akan informasi H4 (+) Keuangan
mengenai perusahaan. Oleh karena itu, Umur
perusahaan yang lebih tua akan cenderung perusahaan
mengungkapkan informasi yang lebih C. METODA PENELITIAN
lengkap, termasuk pengungkapan modal 1. Populasi dan Sampel
intelektual, karena pengungkapan informasi Populasi penelitian merupakan keseluruhan
yang rinci dapat memberikan nilai tambah dari objek/subyek penelitian yang
bagi perusahaan sehingga dapat menarik mempunyai kualitas dan karakteristik

13
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk Variabel dependen adalah variabel yang
dipelajari dan kemudian di tarik menjadi fokus utama dalam sebuah
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:88). penelitian (Kuncoro, 2003:42). Variabel
Populasi penelitian ini adalah seluruh dependen penelitian ini adalah ketepatan
perusahaan yang bergerak pada sektor waktu penyampaian laporan keuangan.
manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Ketepatan waktu diukur berdasarkan tanggal
Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan penyampaian laporan keuangan tahunan
laporan keuangan tahunan yang diaudit dan yang telah diaudit. Variabel ini diukur
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia menggunakan variabel dummy, dimana
(BEI) untuk periode 2015-2018. Teknik kategori 1 digunakan untuk perusahaan yang
pengambilan sampel yang digunakan adalah tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan
teknik purposive sampling. Purposive yang tidak tepat waktu. Perusahaan yang
Sampling adalah teknik penentuan sampel dikategorikan terlambat jika laporan
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, keuangan dilaporkan setelah tanggal 30
2016:85). Adapun kriteria yang dipilih April, sedangkan perusahaan yang tepat
dalam penentuan sampel dalam penelitian waktu adalah perusahaan yang
ini adalah: menyampaikan laporan keuangan sebelum
a) Perusahaan manufaktur yang terdaftar tanggal 30 April.
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada b. Variabel Independen
tahun 2015-2018 Variabel independen adalah variabel yang
b) Perusahaan manufaktur yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
menerbitkan laporan keuangan yang variabel dependen dan mempunyai
lengkap dan telah diaudit untuk periode hubungan positif atau negatif bagi variabel
tahun 2015-2018 dependen (Kuncoro, 2003:42). Variabel
c) Perusahaan yang memperoleh laba independen dalam penelitian ini adalah:
selama periode tahun 2015-2018 1) Profitabilitas
d) Laporan keuangan tahunan yang Rasio profitabilitas adalah rasio untuk
memiliki kelengkapan data yang menilai kemampuan suatu perusahaan dalam
berkaitan dengan variabel penelitian ini mencari keuntungan (Kasmir, 2014:115).
Rasio ini juga dapat memberikan ukuran
2. Data Penelitian tingkat efektivitas manajemen perusahaan.
Sumber data yang digunakan dalam Dari definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran
penelitian ini adah menggunakan data yang akan dicari adalah laba perusahaan.
sekunder yaitu sumber data yang diperoleh Dalam penelitian ini, profitabilitas
secara tidak langsung melalui media diproksikan dengan Return On Assets
perantara. Data sekunder berupa laporan (ROA). Return On Assets (ROA) merupakan
keuangan perusahaan manufaktur yang rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) jumlah aktiva yang digunakan dalam
periode 2015-2018 yang telah diaudit. perusahaan (Kasmir, 2014:201). Alasan
Sumber data yang digunakan dalam pemakaian Return On Assets (ROA) karena,
penelitian ini adalah website Bursa Efek rasio ini dapat menggambarkan potensi
Indonesia yaitu https://www.idx.co.id. keuntungan perusahaan yang didapat
sehingga dapat memberikan informasi
3. Variabel Penelitian dan Pengukuran mengenai kinerja perusahaan. Semakin besar
Variabel rasio ini berarti bahwa aktiva dapat lebih
a. Variabel Dependen

14
cepat berputar dan menghasilkan laba saja maka nilai variabel akan sangat besar,
(Saputra, 2016). miliar bahkan triliun.
Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)
ROA =
4) Umur Perusahaan
2) Leverage Umur perusahaan merupakan salah satu
Leverage merupakan rasio yang digunakan aspek yang menjadi bahan pertimbangan
untuk mengukur sejauh mana aset bagi investor dalam menanamkan modalnya
perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, (Astuti & Erawati, 2018). Umur perusahaan
2014:112). Leverage menunjukkan yang lebih lama menunjukkan bahwa
sejauhmana kemampuan perusahaan untuk perusahaan tersebut dapat bertahan dalam
membayar seluruh kewajibannya, baik persaingan bisnis sehingga masih bisa
jangka pendek maupun jangka panjang beroperasi pada masa sekarang. Dalam
apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) melakukan pengukuran terhadap umur
(Munawir, 2010:32). Variabel ini perusahaan, dapat dihitung mulai tanggal
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio IPO sampai tanggal laporan tahunan (Ulum,
(DER). Debt to Equity Ratio (DER) 2009:203).
merupakan rasio yang digunakan untuk Umur Perusahaan = Tahun Laporan
menilai hutang dengan ekuitas (Kasmir, Keuangan - Tahun IPO
2014:158). Rasio ini dicari dengan cara
membandingkan antara seluruh hutang, 4. Metoda Analisis Data
termasuk hutang lancar dengan seluruh a. Statistik Deskriptif
ekuitas. Rasio ini digunakan untuk Statistik deskripstif memberikan gambaran
mengetahui jumlah dana yang disediakan atau deskripsi suatu data yang dilihat dari
peminjam (kreditor) dengan pemilik nilai rata-rata (mean), standard deviasi,
perusahaan. varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan
DER= % distribusi) (Ghozali, 2018:19). Analisis
deskriptif digunakan untuk menggambarkan
dan mendeskripsikan variabel-variabel yang
3) Ukuran Perusahaan digunakan dalam penelitian ini.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala b. Analisis Regresi Logistik
dimana dapat mengklasifikasikan besar kecil Analisis Logistic Regression (regresi
perusahaan menurut berbagai cara (total logistik) digunakan untuk menguji hipotesis.
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain- Penggunaan analisis regresi logistik karena
lain) (Hartono, 2013:282). Semakin besar variabel dependen bersifat dikotomi (tepat
nilai item-item tersebut maka semakin besar dan tidak tepat). Teknik analisis dalam
pula ukuran perusahaan itu. Besar kecilnya mengolah data ini tidak memerlukan lagi uji
perusahaan dapat diukur dengan total normalitas data pada variabel bebasnya
aktiva/besar harta perusahaan dengan (Ghozali, 2018:325).
menggunakan perhitungan nilai logaritma Regresi logistik umumnya digunakan jika
total aktiva (Hartono, 2013:282). asumsi multivariate normal distribution
Penggunaan Logaritma natural (Ln) dalam tidak dipenuhi Pada penelitian ini variabel
penelitian ini dimaksudkan untuk bebas merupakan bentuk kategorial.
mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Sehingga dalam hal ini dengan
Jika nilai total asset langsung dipakai begitu menggunakan analisis regresi logistik tidak

15
diperlukan asumsi normalitas. Tahap dalam (0), sedangkan pada baris menunjukkan nilai
pengujian dengan menggunakan uji regresi observasi yang sesungguhnya dari variabel
logistik dapat dijelaskan sebagai berikut: dependen tepat waktu (1) dan tidak tepat
1) Menilai Kelayakan Model Regresi waktu (0). Pada model sempurna, maka
Langkah pertama dalam analisis regresi semua kasus akan berada pada diagonal
logistik adalah menilai Goodness of Fit Test. dengan tingkat ketepatan peramalan 100%.
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Jika model logistic mempunyai
Test menguji hipotesis nol bahwa data homoskedastitas, maka prosentase yang
empiris cocok atau sesuai dengan model benar (correct) akan sama kedua baris
(tidak ada perbedaan antara model dengan (Ghozali, 2018:334).
data sehingga model dapat dikatakan fit). 4) Estimasi Parameter
Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Analisis yang digunakan dalam penelitian
Goodness Of Fit Test Statistic sama dengan ini adalah analisis regresi logistik yaitu
atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol dengan melihat pengaruh profitabilitas,
ditolak yang berarti ada perbedaan leverage, ukuran perusahaan dan umur
signifikan antara model dengan nilai perusahaan terhadap ketepatan waktu
observasinya sehingga goodness fit model penyampaian laporan keuangan pada
tidak baik karena model tidak dapat perusahaan manufaktur yang terdaftar di
memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Bursa Efek Indonesia (BEI).
statistik Hosmer and Lemeshow Godness of 5. Pengujian Hipotesis
Fit lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol a. Uji Wald
tidak dapat ditolak dan berarti model mampu Uji ini bertujuan untuk membuktikan
memprediksi nilai observasinya atau hipotesis yang diajukan. Kriteria tingkat
dikatakan model dapat diterima karena penerimaan dan penolakan hipotesis
cocok dengan data observasinya (Ghozali, didasarkan pada significant p-value
2018:333). (probaility value) dalam penelitian ini sig
2) Menilai Keseluruhan Model (Overall wald. Tingkat signifikan yang digunakan
Fit Model) sebesar α = 5%, yang dapat dijelaskan
Overall Model Fit bertujuan untuk menilai sebagai berikut:
apakah model yang digunakan telah sesuai 1) Jika nilai probabilitas (sig wald) < α =
dengan data observasi. Beberapa tes statistik 0,05 ,maka H0 ditolak, berarti variabel
diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis independen berpengaruh terhadap
untuk menilai model fit adalah (Ghozali, variabel dependen.
2018:332): 2) Jika nilai probabilitas (sig wald) > α =
H0 : Model yang dihipotesakan fit dengan 0,05 ,maka H0 tidak ditolak, berarti
data. variabel independen tidak berpengaruh
Ha : Model yang dihipotesakan tidak fit terhadap variabel dependen (Ghozali,
dengan data. 2018:342).
3) Matrik Klasifikasi b. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R
Matrik klasifikasi menunjukkan nilai Square)
estimasi dari model regresi untuk Menurut Ghozali (2018:333), Cox dan
memprediksi ketepatan waktu penyampaian Snell’s R Square merupakan ukuran yang
laporan keuangan yang dilakukan oleh mencoba meniru ukuran 𝑅2 pada multiple
perusahaan. Pada kolom merupakan dua regression yang didasarkan pada teknik
nilai prediksi dari variabel dependen dalam estimasi likelihood dengan nilai maksimum
hal ini tepat waktu (1) dan tidak tepat waktu kurang dari 1 (satu) sehingga sulit

16
diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square
merupakan modifikasi dari koefisien Cox
dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya
bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal Tabel 4.2
ini dilakukan dengan cara membagi nilai Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian
Cox dan Snell’s 𝑅2 dengan nilai   N Minimum Maximum Mean Std.
maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s 𝑅2 dapat Deviasi
diinterpretasikan seperti nilai 𝑅2 pada
multiple regression.). ROA 304 0,02 92,10 8,01 9,35
D. HASIL DAN PEMBAHASAN DER 304 0,08 5,02 0,89 0,79
1. Sampel Penelitian SIZE 304 25,62 33,47 28,77 1,65
Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di AGE 304 0,00 37,00 19,81 9,58
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
tahun 2015-2018. Berdasarkan metode Hasil penelitian yang telah disajikan dalam
pengambilan sampel dengan menggunakan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa statistik
purposive sampling, diperoleh sampel deskriptif masing-masing variabel adalah
sebanyak 76 perusahaan manufaktur. Hasil sebagai berikut:
dari pengambilan sampel penelitian a. Profitabilitas
disajikan dalam tabel sebagai berikut: Pada variabel profitabilitas menunjukkan
Tabel 4 bahwa nilai minimum sebesar 0,02 dan nilai
Sampel Penelitian maksimum 92,10. Nilai terendah dimiliki
Kriteria Jumlah oleh Perusahaan Voksel Electric Tbk pada
Perusahaan manufaktur yang 162 tahun 2015, sedangkan nilai tertinggi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dimiliki oleh Perusahaan Merk Tbk pada
pada tahun 2015-2018 tahun 2018. Nilai rata-rata (mean)
Perusahaan manufaktur yang tidak (25) profitabilitas sebesar 8,0149 dengan standar
menerbitkan laporan keuangan deviasi sebesar 9,3515. Artinya bahwa rata-
yang lengkap dan diaudit periode rata variabel profitabilitas memiliki
2015-2018 penyebaran data tidak merata atau semakin
Perusahaan manufaktur yang (15) besar penyimpangan datanya, karena nilai
laporan keuangannya tidak standar deviasi lebih besar dari mean.
memiliki kelengkapan data sesuai b. Leverage
dengan variabel penelitian ini Pada variabel leverage menunjukkan bahwa
selama periode 2015-2018 nilai minimum sebesar 0,08 dan nilai
Perusahaan yang tidak memperoleh (46) maksimum 5,02. Nilai terendah dimiliki oleh
laba selama periode tahun 2015- Perusahaan Sido Muncul Tbk pada tahun
2018 2015, sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh
Jumlah Perusahaan 76 Perusahaan Tembaga Mulia Semanan Tbk
Periode pengamatan (dalam tahun) 4 pada tahun 2015. Nilai rata-rata (mean)
Jumlah sampel total 304 leverage sebesar 0,8960 dengan standar
deviasi sebesar 0,7928. Artinya bahwa rata-
2. Statistik Deskriptif rata variabel leverage memiliki penyebaran
data merata atau semakin kecil

17
penyimpangan datanya, karena nilai standar a. Menguji Kelayakan Model Regresi
deviasi lebih kecil dari mean.
c. Ukuran Perusahaan
Pada variabel ukuran perusahaan Tabel 4.4
menunjukkan bahwa nilai minimum sebesar Hosmer and Lemeshow Test
25,62 dan nilai maksimum 33,47. Nilai Step Chi- df Sig.
terendah dimiliki oleh Perusahaan Liomesh square
Prima Tbk pada tahun 2015, sedangkan nilai 1 0,027 5 1,000
tertinggi dimiliki oleh Perusahaan Astra Sumber: Data diolah, 2019
International Tbk pada tahun 2018. Nilai Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengujian
rata-rata (mean) ukuran perusahaan sebesar Hosmer and Lemeshow dengan nilai Chi-
28,7771 dengan standar deviasi sebesar square sebesar 0,027 dengan probabilitas
1,6554. Artinya bahwa rata-rata variabel menunjukkan angka 1,000. Hasil tersebut
ukuran perusahaan memiliki penyebaran menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang
data merata atau semakin kecil diperoleh ini lebih besar dari pada 0,05
penyimpangan datanya, karena nilai standar (1,000 > 0,05), maka H0 diterima. Hal ini
deviasi lebih kecil dari mean. berarti model regresi layak untuk digunakan
d. Umur Perusahaan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada
Pada variabel umur perusahaan perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
menunjukkan bahwa nilai minimum sebesar diprediksi dengan klasifikasi yang diamati
0,00 dan nilai maksimum 37,00. Nilai atau dapat dikatakan bahwa model mampu
terendah dimiliki oleh Perusahaan Ateliers memprediksi nilai observasinya.
Mecaniques D'Indonesie Tbk, Garuda b. Menilai Keseluruhan Model (Overall
Metalindo Tbk, dan Kino Indonesia Tbk, Model Fit)
sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh Tabel 4.5
Perusahaan Merk Tbk. Nilai rata-rata (mean) Tabel Uji Keseluruhan Model
umur perusahaan sebesar 19,8158 dengan Iteration -2 Log Likelihood
standar deviasi sebesar 9,5809. Artinya Block number = 0 42,593
bahwa rata-rata variabel umur perusahaan Block number = 1 16,722
memiliki penyebaran data merata atau Sumber: Data diolah, 2019
semakin kecil penyimpangan datanya, Tabel 4.5 menunjukkan uji kelayakan
karena nilai standar deviasi lebih kecil dari dengan memperhatikan angka pada -2Log
mean. Likelihood Block Number = 0 dan -2Log
Selanjutnya hasil uji statistik frekuensi Likelihood Block Number = 1. Pada tabel
variabel ketepatan waktu dapat dilihat dalam tersebut terlihat bahwa angka awal -2Log
tabel 4.3 berikut: Likelihood Block Number = 0 adalah
Tabel 4.3 42,593, sedangkan angka -2Log
Deskripsi Data Ketepatan Waktu Likelihood Block Number = 1 adalah
Cumulativ 16,722. Dari model tersebut ternyata
  Frequency Percent
e Percent overall model fit pada -2Log Likelihood
TTW 4 1,0 1 Block Number = 0 menunjukkan adanya
TW 300 99,0 100 penurunan pada -2Log Likelihood Block
Total 304 100   Number = 1. Penurunan likelihood ini
Sumber: Data diolah, 2019 mempunyai arti bahwa dengan adanya
tambahan empat variabel independen dan
3. Analisis Regresi Logistik satu variabel dependen menunjukkan

18
bahwa model regresi yang lebih baik atau SIZE 1,559 2,733 1 0,098
dengan kata lain model yang AGE 1,593 4,746 1 0,029
dihipotesiskan fit dengan data. Constant -41,898 2,607 1 0,106
Sumber : Data diolah, 2019
c. Matrik Klasifikasi
Tabel 4.6
Matrik Klasifikasi Berdasarkan hasil estimasi parameter
analisis regresi logistik pada tabel 4.7 dapat
Predicted
diperoleh persamaan:
Nilai Perce
Ln (TL/1-TL) = -41,898 + 0,346 ROA -
Observed ntage
5,868 DER + 1,559 SIZE + 1,593 AGE + e
Corre
Persamaan tersebut dapat dijelaskan:
TTW TW ct
a. Nilai konstanta α sebesar -41,898 berarti
KW TTW 1 3 25,0 apabila ada pengaruh antara variabel
TW 1 299 99,7 independen dengan ketepatan waktu
Overall 98,7 dianggap perusahaan akan
Percen- berkemungkinan tepat waktu dalam
tage menyampaikan laporan keuangannya.
Sumber: Data diolah, 2019 b. Koefisien regresi ROA 0,346, berarti
Pada tabel 4.6 menunjukan bahwa apabila profitabilitas yang dimiliki
menurut prediksi, perusahaan yang tidak perusahaan berpengaruh terhadap
tepat waktu menyampaikan laporan ketepatan waktu maka kemungkinan
keuangan dengan kode TTW adalah 3 perusahaan tepat waktu dalam
perusahaan, sedangkan hasil observasinya menyampaikan laporan keuangannya
1 perusahaan. Jadi ketepatan akan semakin besar (positif).
klasifikasinya dalah 25%. Kekuatan c. Koefisien regresi DER -5,868 berarti
prediksi model perusahaan yang tepat apabila leverage yang dimiliki
waktu menyampaikan laporan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap
dengan kode TW adalah 299 perusahaan, ketepatan waktu maka kemungkinan
sedangkan hasil observasinya adalah 1. perusahaan tepat waktu dalam
Jadi ketepatan klasifikasinya adalah menyampaikan laporan keuangannya
99,7%. akan semakin kecil (negatif).
Secara keseluruhan ketepatan prediksi d. Koefisien regresi SIZE 1,559 berarti
yang diklasifikasikan ada 98,7%. Hal ini ukuran perusahaan yang dimiliki
menunjukkan bahwa ketepatan prediksi perusahaan berpengaruh terhadap
perusahaan tepat waktu menyampaikan ketepatan waktu maka kemungkinan
laporan keuangan dalam penelitian ini perusahaan tepat waktu dalam
besar karena mendekati angka 100%. menyampaikan laporan keuangannya
akan semakin besar (positif).
d. Estimasi Parameter e. Koefisien regresi AGE 1,593 berarti
umur perusahaan yang dimiliki
Tabel 4.7 perusahaan berpengaruh terhadap
Koefisien Regresi Logistik ketepatan waktu maka kemungkinan
  β Wald df Sig. perusahaan tepat waktu dalam
ROA 0,346 1,736 1 0,188 menyampaikan laporan keuangannya
DER -5,868 3,899 1 0,048 akan semakin besar (positif).

19
4. Pengujian Hipotesis 4) Pengaruh Umur Perusahaan
a. Uji Wald terhadap Ketepatan Waktu
Tabel 4.8 Penyampaian Laporan Keuangan
Regresi Logistik Berdasarkan tabel 4.8 diketahui
  β Sig. Hasil bahwa umur perusahaan memiliki
ROA 0,346 0,188 Tidak diterima nilai koefisien β = 1,593 dan sig
DER -5,868 0,048 Diterima wald 0,029 < 0,05. Artinya umur
1,559 0,098 perusahaan dalam penelitian ini
SIZE Tidak diterima berpengaruh positif terhadap
AGE 1,593 0,029 Diterima ketepatan waktu penyampaian
Sumber : Data diolah, 2019 laporan keuangan. Dengan demikian
1) Pengaruh Profitabilitas terhadap H4 diterima.
Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan b. Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui Tabel 4.9
bahwa profitabilitas memiliki nilai Koefisien Determinan R Square
koefisien β = 0,346 dan sig wald -2 Log Cox & Snell Nagelkerke R
0,188 > 0,05. Artinya profitabilitas likelihood R Square Square
dalam penelitian ini tidak 16,722 a
0,082 0,624
berpengaruh positif terhadap
Sumber : Data Diolah, 2019
ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Dengan demikian
H1 tidak diterima. Berdasarkan hasil pengujian koefisien
2) Pengaruh Leverage terhadap determinan pada tabel 4.9, dapat
Ketepatan Waktu Penyampaian diketahui nilai koefisien determinasi
Laporan Keuangan Nagelkerke R Square sebesar 0,624. Hasil
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui tersebut mempunyai arti bahwa
bahwa leverage memiliki nilai kemampuan variabel profitabilitas,
koefisien β = -5,868 dan sig wald leverage, ukuran perusahaan dan umur
0,048 < 0,05. Artinya leverage dalam perusahaan dalam menjelaskan variasi
penelitian ini tidak berpengaruh ketepatan waktu dalam menyampaikan
positif terhadap ketepatan waktu laporan keuangan sebesar 62,4% dan
penyampaian laporan keuangan. sisanya sebesar 37,6% dijelaskan oleh
Dengan demikian H2 diterima. variabel lain diluar model penelitian ini.
3) Pengaruh Ukuran Perusahaan 5. Pembahasan
terhadap Ketepatan Waktu a. Pengaruh Profitabilitas terhadap
Penyampaian Laporan Keuangan Ketepatan Waktu Penyampaian
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui Laporan Keuangan
bahwa ukuran perusahaan memiliki Pengujian regresi logistik
nilai koefisien β = 1,559 dan sig menunjukkan hasil bahwa variabel
wald 0,098 > 0,05. Artinya ukuran profitabilitas perusahaan tidak
perusahaan dalam penelitian ini tidak berpengaruh positif terhadap ketepatan
berpengaruh positif terhadap waktu penyampaian laporan keuangan
ketepatan waktu penyampaian perusahaan. Dari hasil pengujian
laporan keuangan. Dengan demikian diperoleh bahwa perusahaan yang
H3 tidak diterima. memiliki laba tinggi tidak selalu tepat
waktu dalam menyampaikan laporan

20
keuangan dan perusahaan dengan Hasil ini konsisten dengan
tingkat profitabilitas yang rendah tidak penelitian yang dilakukan oleh
selalu terlambat dalam menyampaikan Valentina & Gayatri (2018); Jayanti
laporan keuangnnya. (2018); Dewayani, Amin & Dewi
Hal ini tidak sesuai dengan (2017); dan Indrayenti & Cindrawati
teori sinyal (Ross, 1977), yang (2016), yang menyatakan bahwa
menyatakan bahwa perusahaan yang profitabilitas tidak berpengaruh
memiliki profitabilitas tinggi akan terhadap ketepatan waktu penyampaian
menyampaikan laporan keuangannya laporan keuangan. Namun, penelitian
secara tepat waktu. Hasil penelitian ini ini tidak konsisten dengan penelitian
terfokus pada tingkat profitabilitas yang yang dilakukan oleh Luqiana,
dicapai oleh perusahaan. Sehingga Cahyaningsih & Zultilisna (2018);
penelitian ini terbatas pada perusahaan Adebayo (2016); dan Al-Juaidi & Al-
yang memperoleh laba, tidak mencakup Afifi (2016) yang menyatakan bahwa
pada perusahaan yang mengalami profitabilitas berpengaruh negatif
kerugian. Profitabilitas tidak dapat terhadap ketepatan waktu penyampaian
memberikan pengukuran yang memadai laporan keuangan.
atas efektivitas keseluruhan perusahaan b. Pengaruh Leverage terhadap
dan tidak dapat mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian
perusahaan untuk mempublikasikan Laporan Keuangan
laporan keuanganya secara tepat waktu Pengujian regresi logistik
(Valentina & Gayatri, 2018). menunjukkan hasil bahwa variabel
Perusahaan mempunyai leverage perusahaan berpengaruh
tanggung jawab dalam memberikan negatif terhadap ketepatan waktu
informasi mengenai kondisi perusahaan penyampaian laporan keuangan
kepada pihak-pihak yang perusahaan. Dari hasil pengujian
berkepentingan. Untuk memenuhi diperoleh bahwa arah koefisien regresi
tanggung jawab tersebut perusahaan dari debt to equity ratio dalam
yang memiliki tingkat profitabilitas penelitian ini bertanda negatif, yang
yang tinggi maupun rendah cenderung berarti bahwa semakin tinggi tingkat
untuk tetap menyampaikan laporan debt to equity ratio berpengaruh
keuangannya sebelum batas waktu terhadap semakin rendahnya ketepatan
berakhir dan terbukti sebagian besar waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan sampel telah menyampaikan begitu pula sebaliknya, semakin rendah
laporan keuangannnya sebelum batas tingkat debt to equity ratio berpengaruh
waktu yang telah ditentukan oleh terhadap semakin tingginya ketepatan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang waktu penyampaian laporan keuangan.
ketepatan waktu penyampaian laporan Hasil penelitian ini sesuai
keuangan yaitu akhir bulan keempat dengan teori sinyal (Ross, 1977), risiko
(120 hari) setelah tanggal tutup buku keuangan perusahaan yang tinggi
perusahaan. Selain itu, perusahaan tidak mengindikasikan atau memberi sinyal
ingin mengambil resiko dengan bahwa perusahaan mengalami kesulitan
mendapat denda atau sanksi lainnya dan keuangan. Kesulitan keuangan
kehilangan kepercayaan dari pihak- perusahaan merupakan berita buruk
pihak yang berkepentingan. yang akan mempengaruhi kondisi
perusahaan dimata investor dan publik,

21
maka perusahaan dapat melakukan perusahaan yang memiliki total aset
penundaan menyampaikan laporan kecil juga tidak selalu terlambat dalam
keuangannya secara tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuangnnya.
(Ferdina & Wirama, 2017). Hasil penelitian ini tidak sesuai
Perusahaan yang memiliki dengan teori sinyal (Ross, 1977), yang
tingkat leverage rendah menunjukkan menyatakan bahwa perusahaan besar
perusahaan mampu membayar lebih konsisten untuk tepat waktu
kewajiban perusahaan pada suatu dibandingkan dengan perusahaan kecil
periode. Apabila perusahaan memiliki dalam menyampaikan laporan
kemampuan membayar hutang tinggi, keuangannya. Perusahaan dengan nilai
dapat diasumsikan perusahaan tersebut total asset yang tinggi belum tentu
memiliki keuangan yang sehat karena selalu menyampaikan laporan
aktiva yang dimiliki perusahaan lebih keuangannya dengan tepat waktu, akan
besar dibandingkan dengan kewajiban tetapi perusahaan yang memiliki total
yang harus dikeluarkan perusahaan asset kecil juga tidak selalu terlambat
tersebut. Oleh karena itu, semakin tinggi dalam menyampaikan laporan
rasio debt to equity ratio suatu keuangannya (Dewayani et al., 2017).
perusahaan maka perusahaan tersebut Perusahaan besar maupun kecil
akan semakin tidak tepat waktu dalam akan sama-sama menyampaikan laporan
menyampaikan laporan keuangannya. keuangnnya sesuai dengan kepentingan
Namun, jika debt to equity ratio rendah dari pemilik perusahaan. Sesuai dengan
maka perusahaan akan segera tujuan dari laporan keuangan yaitu
menyampaikan laporan keuangannya untuk menyediakan informasi yang
sehingga berdampak pada ketertarikan menyangkut posisi keuangan, kinerja
investor untuk menanamkan modalnya. serta perubahan posisi keuangan
Hasil ini konsisten dengan perusahaan yang akan bermanfaat bagi
penelitian yang dilakukan oleh Pujiatmi sejumlah pengguna dalam pengambilan
& Ismawati (2018); Viet, Hung, & keputusan ekonomi, maka setiap
Phuong (2018); Ferdina & Wirama perusahaan akan berusaha semaksimal
(2017) dan Adebayo (2016), yang mungkin untuk menyampaikan laporan
menemukan bahwa leverage keuangnnya secara tepat waktu.
berpengaruh negatif terhadap ketepatan Perusahaan yang baik akan menaati
waktu penyampaian laporan keuangan. peraturan yang ada dan menjaga
c. Pengaruh Ukuran Perusahaan imagenya.
terhadap Ketepatan Waktu Hasil ini konsisten dengan
Penyampaian Laporan Keuangan penelitian yang dilakukan oleh Astuti &
Pengujian regresi logistik Erawati (2018); Kasin & Arfianti
menunjukkan hasil bahwa variabel (2018); Jayanti (2018); Wulandari
ukuran perusahaan perusahaan (2018); Ekienabor & Oluwole (2018);
berpengaruh negatif terhadap ketepatan Gafar, Malisan, & Irwansyah (2017);
waktu penyampaian laporan keuangan Dewayani, Amin, & Dewi (2017);
perusahaan. Dari hasil pengujian Indrayenti & Cindrawati (2016);
diperoleh bahwa perusahaan dengan Adebayo (2016); dan Al-Juaidi & Al-
nilai total aset tinggi belum tentu Afifi (2016), yang menemukan bahwa
menyampaikan laporan keuangnnya ukuran perusahaan berpengaruh negatif
dengan tepat waktu, akan tetapi

22
terhadap ketepatan waktu penyampaian pengolahan informasi dan cara
laporan keuangan. mengatasinya. Perusahaan cenderung
d. Pengaruh Umur Perusahaan memiliki fleksibilitas dalam menangani
terhadap Ketepatan Waktu perubahan-perubahan yang terjadi
Penyampaian Laporan Keuangan selama kegiatan operasinya. Hal
Pengujian regresi logistik tersebut membuat perusahaan mampu
menunjukkan hasil bahwa variabel menyajikan laporan keuangan lebih
umur perusahaan perusahaan tepat waktu dibanding perusahaan yang
berpengaruh positif terhadap ketepatan umurnya lebih muda.
waktu penyampaian laporan keuangan Hasil ini konsisten dengan
perusahaan. Dari hasil pengujian penelitian yang dilakukan oleh
diperoleh bahwa perusahaan yang Valentina & Gayatri (2018); Ekienabor
memiliki umur yang lebih tua & Oluwole (2018) dan Al-Juaidi & Al-
cenderung lebih terampil dalam Afifi (2016) menunjukkan bahwa umur
pengumpulan, pemrosesan dan perusahaan berpengaruh positif terhadap
menghasilkan informasi yang ketepatan waktu penyampaian laporan
diperlukan karena telah banyak keuangan.
memperoleh pengalaman yang cukup.
Hal ini membuat perusahaan mampu E. KESIMPULAN
menyampaikan laporan keuangnnya 1. Kesimpulan
lebih tepat waktu. a. Profitabilitas perusahaan tidak
Hasil penelitian ini sesuai berpengaruh positif terhadap ketepatan
dengan teori sinyal (Ross, 1977), yang waktu penyampaian laporan keuangan
menyatakan bahwa perusahaan dengan perusahaan. Hal ini menunjukkan
usia yang lama akan menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki laba
eksistensinya, dengan cara tinggi tidak selalu tepat waktu dalam
meningkatkan kepercayaan investor menyampaikan laporan keuangan dan
melalui laporan keuangan yang perusahaan dengan tingkat profitabilitas
disampaikan secepat mungkin dan yang rendah tidak selalu terlambat
memperlihatkan kinerja perusahaan dalam menyampaikan laporan
yang baik (good news). Umur keuangnnya.
perusahaan merupakan salah satu faktor b. Leverage perusahaan berpengaruh
penentu dalam penentuan ketepatan negatif terhadap ketepatan waktu
waktu pelaporan keuangan suatu penyampaian laporan keuangan
perusahaan merupakan indikator yang perusahaan. Hal ini menunjukkan
dapat mencerminkan tingkat bahwa semakin tinggi tingkat debt to
pengalaman perusahaan dalam equity ratio berpengaruh terhadap
menjalankan bisnis dan seberapa semakin rendahnya ketepatan waktu
mampu perusahaan dapat bertahan penyampaian laporan keuangan
ditengah persaingan bisnis yang begitupula sebaliknya, semakin rendah
semakin ketat (Valentina & Gayatri, tingkat debt to equity ratio berpengaruh
2018). terhadap semakin tingginya ketepatan
Semakin tua umur perusahaan, waktu penyampaian laporan keuangan.
maka perusahaan tersebut telah c. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif
memiliki banyak pengalaman mengenai terhadap ketepatan waktu penyampaian
permasalahan yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan. Hal ini

23
menunjukkan bahwa perusahaan dengan ukuran KAP , opini audit, dan kualitas
nilai total aset tinggi belum tentu selalu audit. KAP the big four umumnya
menyampaikan laporan keuangnnya mempunyai sumber daya yang lebih
dengan tepat waktu, akan tetapi besar sehingga dapat melakukan audit
perusahaan yang memiliki total aset lebih cepat dan efisien. Lamanya waktu
kecil juga tidak selalu terlambat dalam penyelesaian audit dapat mempengaruhi
menyampaikan laporan keuangnnya. ketepatan waktu informasi yang
d. Umur perusahaan berpengaruh positif disampaikan sehingga berdampak pada
terhadap ketepatan waktu penyampaian reaksi pasar dan mempengaruhi
laporan keuangan perusahaan. Hal ini ketidakpastian keputusan investasi.
menunjukkan bahwa perusahaan yang c. Penelitian selanjutnya sebaiknya
memiliki umur yang lebih tua memperluas objek, tidak hanya pada
cenderung lebih terampil dalam perusahaan manufaktur saja, dapat
pengumpulan, pemrosesan dan ditambah perusahaan pertambangan
menghasilkan informasi yang atau semua perusahaan yang terdaftar di
diperlukan karena telah banyak Bursa Efek Indonesia dalam penelitian
memperoleh pengalaman yang cukup. berikutnya.
Hal ini membuat perusahaan mampu
menyampaikan laporan keuangnnya DAFTRA PUSTAKA
lebih tepat waktu. Adebayo, P. A., & Adebiyi, W. K. 2016.
Effect Of Firm Characteristics On The
2. Keterbatasan Timeliness Of Corporate Financial
a. Penelitian ini hanya sebatas Reporting:Evidence From Nigerian
menggunakan periode selama empat Deposit Money Banks. International
tahun yaitu dari tahun 2015 sampai Journal of Economics, Commerce and
2018. Management, IV(3), 369–381.
b. Dalam penelitian yang dilakukakan
hanya melibatkan empat variabel Al-Juaidi, O., & Al-Afifi, A. A. M. 2016.
independen saja yaitu profitabilitas, The Factors Affecting Timeliness of
leverage, ukuran perusahaan, dan umur Corporate Financial Reporting :
perusahaan, masih banyak faktor lain Empirical Evidence from the
yang mempengaruhi perubahan variabel Palestinian and Amman Stock
dependen. Exchange. International Journal of
c. Penelitian ini hanya menggunakan Management Sciences and Business
perusahaan manufaktur, sehingga Research, Oct-2016, 5(10), 123–135.
generalisasi hasil penelitian terbatas.
Astuti, W., & Erawati, T. 2018. Pengaruh
3. Saran Profitabilitas , Umur Perusahaan dan
a. Penelitian selanjutnya dapat menambah Penyampaian Laporan Keuangan
tahun amatan sehingga hasil yang Perusahaan. Jurnal Kajian Bisnis,
diperoleh akan lebih menggambarkan 26(2), 144–157.
kondisi sesungguhnya dalam jangka
panjang. Dewayani, M. A., Amin, M. Al, & Dewi, V.
b. Menambah variabel-variabel lain yang S. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang
diduga mempengaruhi ketepatan waktu Memengaruhi Ketepatan Waktu
penyampaian laporan keuangan seperti

24
Pelaporan Keuangan. University Haryani, J., & Wiratmaja, I. D. N. 2014.
Research Colloquium, 441–458. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komite
Audit, Penerapan International
Dyer, J. C., & Mchugh, A. J. 2014. The Financial Reporting Standards dan
Timeliness of The Australian Annual Keplemilikan Publik Pada Audit
Report times. Journal of Accounting Delay. EJurnal Akuntansi Universitas
Research, 13(2), 204–219. Udayana, 6, 63–78.

Ekienabor, E., & Oluwole, O. S. 2018. Hilmi, U., & Ali, S. 2008. Analisis Faktor-
Reliability of Timeliness in Financial Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan
Reporting in Nigeria. International Waktu Penyampaian Laporan
Journal of Research Publications. Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi XI. Pontianak.
Ferdina, N. W. A., & Wirama, D. G. 2017.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Indrayenti, & Ie, C. 2016. Analisis Faktor-
Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Faktor yang mempengaruhi Ketepatan
pada Ketepatwaktuan Laporan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Keuangan pada Perusahaan
Universitas Udayana, 19, 2293–2318. Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Gafar, A., Malisan, L., & Irwansyah. 2017. Keuangan, 7(1), 121–135.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Indriani, T. D. W. 2014. Pengaruh Ukuran
Laporan Keuangan pada Perbankan Perusahaan, Profitabilitas,
yang Terdaftar di Bursa Efek Solvabilitas, Jenis Industri, dan
Indonesia. Forum Ekonomi, 19(1), 42– Ukuran Kantor Akuntan Publik
52. terhadap Audit Delay. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM Jayanti, F. D. 2018. Pengaruh Ukuran
SPSS 25 (Edisi 9). Semarang: Badan Perusahaan, Kualitas Audit dan
Penerbit Universitas Diponegoro. Profitabilitas Terhadap Ketepatan
Penyampaian Laporan Keuangan.
Hadi, M. 2018. Determinan Ketepatan Jurnal Akuntansi, 14(1), 26–33.
Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Manufaktur di Kasin, S., & Arfianti, R. I. 2018. Analisis
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Pengaruh Profitabilitas, Leverage , dan
Perpajakan, 5(1), 77–85. Ukuran Perusahaan Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan
Harahap, S. S. 2015. Analisa Kritis Atas Keuangan. Jurnal Akuntansi, 7(1), 53–
Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja 70.
Grafindo Persada.
Hartono, J. 2013. Teori Portofolio dan Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Analisis Investasi (Edisi 8). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Yogyakarta: BPFE. Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T.
D. 2011. Intermediate Accounting

25
volume 1 IFRS Edition. Jakarta: Perusahaan, Kepemilikan Institusional,
Airlangga. Komisaris Independen, dan Komite
Audit pada Ketepatwaktuan Publikasi
Kuncoro, M. 2003. Metodologi Riset untuk Laporan Keuangan Tahunan. E-Jurnal
Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Akuntansi Universitas Udayana, 10,
199–213.
Lam, N., & Lau, P. 2014. Akuntansi
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ross, S. A. 1977. The Determination of
Financial Structure: The Incentive-
Li, J., Pike, R., & Haniffa, R. 2008. Signalling Approach. The Bell Journal
Intellectual Capital Disclosure and of Economics, 8, 23–40.
Corporate Governance Structure in
UK Firms. Accounting and Business Saputra, M. R. 2016. Analisis Faktor- Faktor
Research., 38. yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Ke
Lina. 2013. Faktor-Faktor Penentu Publik. Skripsi. Universitas Lampung
Pengungkapan Modal Intelektual. Bandar Lampung.
Media Riset & Akuntansi, 3, 48–64.
Luqiana, L., Cahyaningsih, & Zultilisna, D. Sartono, A. 2011. Manajemen Keuangan
2018. Analisis Faktor-Faktor yang Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Meningkatkan Ketepatan Waktu BPFE.
Penyampaian Laporan Keuangan.
Akrab Juara, 3, 220–232. Sipahutar, E. V. 2017. Pengaruh Komisaris
Independen, Komite Audit,
Munawir. 2010. Analisis laporan Keuangan Independensi, Dan Spesialisasi
Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty. Industri Auditor Terhadap Integritas
Laporan Keuangan. JOM Fekon, 4,
Owusu-ansah, S. 2000. Timeliness of 3226–3240.
Corporate Financial Reporting in
Emerging Capital Markets : Empirical Subramanyam, K. R. 2017. Analisis
Evidence from the Zimbabwe Stock Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba
Exchange. Accounting and Business Empat.
Research, 30.
https://doi.org/10.2139/ssrn.215929 Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi
Poerwadaminta, W. J. S. 2003. Kamus (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi
Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Pujiatmi, & Ismawati, K. 2018. Faktor yang Yogyakarta: BPFE.
Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan. Ekonomi Bisnis Ulum, I. 2009. Intellectual Capital: Konsep
dan Kewirausahaan, VII(1), 43–76. dan Kajian Empiris. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Putra, I. G. A. P., & Ramantha, I. W. 2015.
Pengaruh Profitabilitas, Umur

26
Utami, D., & Yennisa. 2017. Faktor-Faktor
Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan pada Perusahaan
Sub Sektor Bank di Bursa Efek
Indonesia. Akuntansi Dewantara, 1(1),
31–38.

Valentina, I. B., & Gayatri. 2018. Pengaruh


Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Struktur Kepemilikan, Leverage ,dan
Umur Perusahaan pada Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 22,
572–594.

Viet, H. T., Hung, D. N., & Phuong, N. T. T.


2018. The Study of Factors Affecting
the Timeliness of Financial Reports :
The Experiments on Listed Companies
in Vietnam. Asian Economic and
Financial Review, 8, 294–307.

Wolk, H. I., Tearney, M. G., & Dodd, J. L.


2001. Accounting Theory: A
Conceptual Institusional Approach.
Fifth Edition. South-Western College
Publishing.
Wulandari, G. H. 2018. Factors That
Influence The Timeliness Of
Publication Offinancial Statements On
Banking In Indonesia. Technobiz :
International Journal Of Business,
1(1), 16–18.

27
28

Anda mungkin juga menyukai