Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri perbankan merupakan industri keuangan yang sangat kompleks,


dimana dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami banyak perkembangan
sehingga perbankan termasuk dalam kategori sektor yang aktivitas keuangannya
sangat kompleks. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam perekonomian
suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran,
pelaksanaan kebijakan moneter, dan sarana untuk mencapai stabilitas sistem
keuangan. Tujuan utama bank adalah untuk memperoleh keuntungan optimal atas
usaha yang dijalankan dalam pencapaian rencana (target) yang telah ditentukan.
Untuk mengetahui pencapaian suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan
perusahaan. Setiap perusahaan harus membuat laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban bagi manajemen kepada pihak eksternal dan internal perusahaan
(Utami, 2015).

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang


dilakukan perusahaan untuk dijadikan sebagai media informasi. Laporan keuangan
merupakan instrumen yang sangat penting karena menyediakan informasi mengenai
sumber daya yang dimiliki perusahaan, meliputi posisi keuangan, serta kinerja
perusahaan. Seiring dengan berjalannya waktu, manfaat dari informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan akan semakin berkurang jika tidak disampaikan
kepada pengguna laporan keuangan tepat waktu. Semakin cepat disampaikan,
informasi yang terkandung di dalamnya akan bermanfaat secara efektif, dan para
pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang lebih baik, baik dari
segi kualitas maupun waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam
pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya.
Informasi dikatakan relevan apabila memiliki nilai prediksi (predictive value), nilai
umpan balik (feedback value) dan tersedia tepat waktu (timeliness) (Rianti, 2014).
Informasi yang dihasilkan laporan keuangan akan sangat bermanfaat bagi
pengguna laporan keuangan apabila informasi tersebut disajikan secara tepat waktu
dan akurat. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu dalam penyajian laporan
keuangan ke publik sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, tiap-tiap perusahaan
diharapkan tidak melakukan penundaan dalam penyajian laporan keuangan.
Ketepatan waktu (timeliness) adalah tersedianya informasi bagi pembuatan keputusan
pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk
mempengaruhi keputusan (Suwardjono, 2011). Oleh karena itu, pelaporan yang tepat
pada waktunya akan menghasilkan informasi keuangan yang relevan.

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan


laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No. 8 Tahun
1995 tentang pasar modal. Pada tahun 1996, Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam) juga mengeluarkan lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor:
80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit
independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-empat (120
hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Kemudian, diperketat
dengan dikeluarkannya Kep-17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan peraturan
Bapepam Nomor X.K.2 lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam) Nomor: Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan
tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan
disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-tiga (90 hari)
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Kemudian pada tahun 2016
dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29/PJOK.4/2016
Tentang Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan Emiten
atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan Laporan Tahunan kepada OJK paling
lambat pada akhir bulan ke-empat (120 hari) setelah tahun buku berakhir.

Adanya peraturan yang dikeluarkan oleh OJK belum menjamin seluruh


perusahaan di pasar modal menyampaikan laporan keuangan tahunan secara tepat
waktu. Pada tahun 2017 terdapat beberapa perusahaan perbankan yang terlambat
menyampaikan laporan keuangannya, yaitu Bank Ina Perdana Tbk, Bank Windu
Kentjana International Tbk, dan Bank Nationalnobu Tbk. Pernah terjadi
keterlambatan penyampaian laporan keuangan pada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Tbk pada tahun 2017, dan dikenakan peringatan tertulis. Selain itu, PT Bank ICB
Bumiputera Tbk pada tahun 2013 juga dikenakan peringatan tertulis terkait
keterlambatannya dalam mempublikasi laporan keuangan. Bank Mutiara Tbk
(BICIC) yang dahulu bernama Bank Century, ternyata pernah mengalami
keterlambatan sebanyak lima kali dalam penyampaian pelaporan keuangan, sejak
tahum 2008 hingga periode akhir 2012. Pada tahun 2020 PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) mencatat Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk belum menyampaikan
laporan keuangan tahunan per 31 Maret 2020. Penyebab keterlambatan publikasi
laporan keuangan tersebut berasal dari faktor eksternal dan internal perusahaan.
Akibat dari keterlambatan pelaporan keuangan ini memberikan citra buruk terhadap
perusahaan (market.bisnis.com).

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor


penyebab perusahaan terlambatnya dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Bukti empiris yang ditemukan oleh peneliti-peneliti terdahulu menyebutkan bahwa
keterlambatan pelaporan keuangan dihubungkan dengan kesulitan keuangan dan
keterlambatan audit. Faktor lain sering ditemukan sebagai penentu ketepatan waktu
pelaporan keuangan dalam perusahaan, antara lain profitabilitas, Good Corporate
Government yang diproksikan dengan likuiditas, kepemilikan publik, umur
perusahaan, dan komite audit. Beberapa faktor tersebut dapat berpengaruh positif
maupun negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, dikarenakan efek
yang ditimbulkan faktor tersebut terhadap kondisi atau keadaan perusahaan.

Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Profitabilitas
yang diproksikan dengan Return On Asset atau ROA, positif menunjukkan bahwa
dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya, apabila ROA negatif menunjukkan
bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapat kerugian. Semakin
tinggi profitabilitas, maka semakin baik kinerja dalam perusahaan tersebut, dan
sumber daya yang dimiliki juga lebih baik dari perusahaan yang memiliki
profitabilitas rendah. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan lebih tepat
waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Semua perusahaan diwajibkan
mempublikasikan laporan keuangannya dengan waktu yang sudah ditentukan, yaitu
pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir. Apabila perusahaan
menghasilkan profitabilitas tinggi, maka perusahaan tersebut akan mempublikasikan
laporan keuangannya tepat waktu.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu publikasi


laporan keuangan. Salah satu faktor tersebut adalah likuiditas. Likuiditas merupakan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (IAI, 2009).
Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan) perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu.
Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki
kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, dan hal ini
akan menjadi berita baik (good news) bagi calon investor. Dengan adanya berita baik
tersebut, perusahaan akan memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapatkan
berbagai dukungan dari banyak pihak, mulai dari lembaga keuangan, kreditur,
maupun pemasok. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin tinggi
juga kinerja perusahaan tersebut, sehingga perusahaan akan cenderung tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Terkait dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan, kepemilikan


publik juga merupakan salah satu faktor yang diduga memiliki pengaruh.
Kepemilikan publik memberikan tekanan dan dorongan pada pihak manajemen untuk
menyajikan laporan keuangan secara tepat waktu. Struktur kepemilikan saham yang
dimiliki oleh publik pihak luar (publik) biasanya mempunyai prosentase kepemilikan
lebih dari 50%, sehingga pemilik perusahaan dari luar perusahaan mempunyai
kekuatan yang besar dalam mempengaruhi kondisi dan hasil kerja perusahaan.
Pemilik perusahaan dari luar tentu ingin mengetahui tingkat pengembalian investasi
mereka. Hal tersebut akan membuat perusahaan untuk lebih tepat waktu dalam
mempublikasikan laporan keuangan.

Faktor lain yang mempengaruhi ketepatan waktu publikasi laporan keuangan


adalah umur perusahaan. Umur perusahaan merupakan waktu yang sudah dicapai
sejak awal berdiri hingga waktu yang tak terbatas. Perusahaan yang memiliki umur
yang lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan
menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh
pengalaman yang cukup mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan
pengolahan informasi dan cara mengatasinya, sehingga perusahaan akan mampu
menyajikan laporan keuangan lebih tepat waktu (Wijayanti, 2009). Sementara itu,
perusahaan yang lebih muda, lebih rentan terhadap kegagalan dalam
mempublikasikan laporan keuangan secara tepat waktu, karena kurangnya
pengalaman.

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dan
bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi
dewan komisaris. Tugas komite audit meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang
diterapkan oleh perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem
pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan. Di dalam pelaksanaan
tugasnya komite menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor
eksternal, dan auditor internal. Adanya komunikasi formal antara komite audit,
auditor internal, dan auditor eksternal akan menjamin proses audit internal dan
eksternal dilakukan dengan baik. Proses audit internal dan eksternal yang baik akan
meningkatkan akurasi laporan keuangan dan kemudian meningkatkan kepercayaan
terhadap laporan keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji pengaruh


variabel profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, umur perusahaan, dan komite
audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan melakukan penelitian
terhadap perusahaan-perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
Periode 2019 - 2021.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan


keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia
periode 2019 – 2021?
2) Apakah likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia
periode 2019 – 2021?
3) Apakah kepemilikan publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi
laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek
Indonesia periode 2019 – 2021?
4) Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi
laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek
Indonesia periode 2019 – 2021?
5) Apakah komite audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia
periode 2019 – 2021?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh profitabilitas terhadap
ketepatan waktu publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2019 – 2021.
2) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh likuiditas berpengaruh
terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2019 – 2021.
3) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh kepemilikan publik
berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2019 –
2021.
4) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh umur perusahaan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2019 –
2021.
5) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh komite audit
berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2019 –
2021.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan


manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan dan referensi
penelitian selanjutnya terkait pengaruh profitabilitas, kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan komite audit terhadap
ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan pada sektor perbankan untuk
mengetahui pentingnya profitabilitas, kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, komisaris independen, dan komite audit dalam ketepatan waktu
publikasi laporan keuangan, sehingga informasi yang terkandung di dalamnya
akan bermanfaat secara efektif, dan para pengguna laporan keuangan dapat
mengambil keputusan yang lebih baik, baik dari segi kualitas maupun waktu.

Anda mungkin juga menyukai