Anda di halaman 1dari 18

PENYUSUNAN PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS

Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi calon pengusaha,
pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan
perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun
yang sedang berjalan tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan yang
direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk
mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena di dalam perencanaan
bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan kita saat ini, arah tujuan
perusahaan dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan
bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk
memaksimalkan peluang keberhasilan.
Empat hal penting yang harus ada di dalam perencanaan bisnis yaitu :
1. Penjelasan mengenai bisnis apa yang sedang dgeluti dan rencana yang
bersifat strategis.
2. Rencana pemasaran
3. Rencana manajemen mengenai keuangan
4. Rencana manajemen secara operasional
Perencanaan bisnis yang baik harus memuas hal-hal berikut: Lembar judul atau
sampul Iuar, ringkasan eksekutif, daftar isi (isi daftar tabel, daftar gambar, daftar
diagram, istilah-istilah), latar belakang masalah dan Iatar belakang perusahaan,
produk serta jasa yang diberikan oleh perusahaan, kondisi pasar serta strategi
pemasaran, kondisi manajernen dan strategi manajemen, kondisi keuangan dan
strategi keuangan, kondisi operasional dan strategi operasional, strategi untuk
pengembangan di masa yang akan datang, ringkasan informasi keuangan, dan
Iampiran-lampiran data serta cara perhitungan.

Isi Proposal Perencanaan Bisnis adalah sebagai berikut :


1. Judul
2. Daftar Isi
3. Ringkasan Eksekutif
4. Identitas Perusahaan
5. Analisis Industri
6. Gambaran Usaha
7. Perencanaan Produksi

1
8. Perencanaan Opersaional
9. Perencanaan Pemasaran
10. Perencanaan Organisasis
11. Penilaian Resiko
12. Perencanaan Keuangan
13. Daftar Pustaka
14. Lampiran

1. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif merupakan ringkasan yang menjadi titik perhatian
perencanaan bisnis. Dengan demikian ringaksan eksekutif hanya dapat ditulis
setelah dokumen perencanaan bisnis selesai dibuat seluruhnya. Tujuan
ringkasan eksekutif ini adalah untuk memberikan gambaran perencanaan bisnis
perusahaan yang kita buat. Ringkasan eksekutif harus dibuat secara jelas, tepat
dan menjelaskan:
a. Mengapa kita atau perusahaan sangat tertarik untuk bergelut di bidang ini.
b. Cara mengimplemtasikan keinginan - keinginan yang hendak kita capai.

Hal yang paling penting dalam ringkasan eksekutif adalah tidak menuliskan hal-
hal atau estimasi yang berlebih-Iebihan. Jumlah halaman maksimum dalam
ringkasan eksekutif adalah 2 halaman. Ketika ringkasan ini dibaca oleh investor
yang tertarik untuk terlibat dalam proyek yang ingin kita kerjakan, ringkasan
tersebut diharapkan mampu menjelaskan daya tarik proyek tersebut dan antusias
lembar demi lembar rencana strategi bisnis kita.

II. IDENTITAS PERUSAHAAN

A. Nama dan Alamat Perusahaan

Jelaskan sejarah berdirinya perusahaan, nama, alamat dan kenapa nama dan
alamat tersebut yang dipilih ?

B. Nama dan Alamat Pemilik Perusahaan

Jelaskan nama dan alamat pemiliki perusahaan

2
C. Bidang Usaha

Bagian ini menjelaskan secara terperinci produk atau jasa yang akan dan telah
dibuat serta cara membuatnya. Bagian ini juga mengemukakan mengapa produk
atau jasa tersebut memiliki nilai lebih dibandingkan produk-produk lain yang
sejenis dan kemungkinan tingkat keberhasilannya.
Penjelasan mengenai produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan ini dapat
diperinci lagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Penjelasan mengenai bisnis yang kita jalankan
Pada umumnya penjelasan mengenai bisnis yang kita jalankan meliputi:
- Aspek legalitas dari bisnis tersebut, seperti kerja sama dengan siapa ,
Iisensi yang dimiliki, atau perizinan yang telah dimiliki.
- Jenis bisnis, seperti pedagangan atau manufaktur atau jasa.
- Produk atau jasa yang dihasilkan serta spesifikasinya.
- Penjelasan tentang binis yang kita lakukan, apakah termasuk bisnis baru,
pengambilaiihan (takeover), perluasan, franchise atau keagenan.
b. Penjelasan mengapa bisnis yang kita jalankan menguntungkan dan
bagaimana peluangnya.
c. Bagaimana hubungan kita dengan para pemasok, pihak perbankan dan
distributor.

D. Pernyataan Dana Yang Diperlukan

Pada bagian ini dijelaskan berapa jumlah dana yang diperlukan dengan untuk
apa saja dana tersebut digunakan. Dana yang diperlukan adalah modal kerja
yang mencakup dana untuk peralatan, tempat, bahan baku, dsb.

III. ANALISIS INDUSTRI

A. Pengantar Analisis Industri

Analisis industri ini berguna untuk mengidentifikasi beberapa karakteristrik


penting dari industri sebagaimana juga untuk mencoba mengidentifikasi
keunggulan bersaing perusahaan. Analisis ini juga bermanfaat untuk melihat
bagaimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana kemampuan
perusahaan tersebut untuk mempertahankan ataupun bahkan memperbesar
pangsa pasarnya di masa yang akan datang, di tengah lingkungan persaingan
yang ketat untuk saling memperebutkan pangsa pasar ini.

3
B. Gambaran Masa Depan

Gambaran masa depan untuk industri kecil dan menengah adalah


pengembangan kepada jenis produk tertentu.

C. Analisis Pesaing

Menurut analisis pesaing dalam manajemen stratejik dan pemasaran adalah


suatu analisa tentang kekuatan dan kelemahan dari pesaing, baik yang sudah
ada maupun yang potensial. Analisis ini memberikan strategi ofensif dan
defensif yang harus dilakukan dalam menghadapi peluang dan ancaman.
Analisis pesaing dapat membantu perusahaan untuk memformulasikan,
mengimplementasikan, mengawasi, dan menyesuaikan strategi yang efisien
dan efektif. Kebanyakan wirausaha umumnya mempunyai ancaman dari
perusahaan besar. Jadi, seorang wirausaha harus mempersiapkan diri untuk
menghadapi ancaman tersebut dan harus sadar akan siapa saja yang menjadi
pesaingnya, serta harus mengetahui kekuatan dan kelemahan dari strategi
pemasaran yang akan diterapkan. Analisa pesaing harus dilakukan sebagai
upaya untuk memperoleh informasi tentang keberadaan pesaing-pesaing
tersebut.

Kebanyakan pesaing dapat dengan mudah diidentifikasi dari pengalaman,


artikel, iklan atau pengumuman, website, atau bahkan dari yellow pages.

Jelaskan bagimana pesaing-pesaing yang berada dalam radius 1 km dari


lokasi perusahaan, lakukan survey secara untuk mengetahui pesaing-pesaing
yang ada.

D. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar menurut Kotler (2003: 315) merupakan suatu aktivitas


membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang
homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi,
perilaku pembelian maupun gaya hidup.Segmentasi pasar S ini merupakan
suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan
usaha of untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu
perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara.

Cara Menentukan Segmentasi


Penentuan segmentasi merupakan trade-off antara harga yang relatif murah
dan kualitas yang tinggi. Produsen harus menentukan pilihan mana yang
paling menguntung-kan. Apabila penekanannya pada harga yang relatif
murah, kualitas produk akan rendah. Tetapi sebaliknya, kalau kualitas yang
dipertahankan, harga produk akan mahaI.Menurut Bonoma, 3 cara melakukan
segmentasi yang tepat adalah dengan membuat segmentasi secara makro
terIebih dahulu kemudian secara mikro. Contohnya: jam tangan. Pertama,

4
produk ini harus dibedakan: untuk pria atau wanita. Setelah mengetahui
bahwa jam tangan ini ditujukan untuk wanita, segmentasi dapat dilakukan
berdasarkan pendapatan: apakah jam tangan ini untuk kelompok menengah
atas atau kelompok menengah ke bawah. Seandainya ditujukan untuk
kelompok menengah ke atas, apakah jam itu akan digunakan untuk olahraga,
acara jamuan resmi, atau acara santai. Pilihan segmentasi ditentukan
berdasarkan segmen pasar yang cukup besar, sehingga dari segi ekonomis
dapat menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. Kita juga dapat
menentukan segmen tertentu yang tidak terlalu besar (niche market), tetapi
dari segi revenues dapat mengha-silkan laba yang cukup besar. Penentuan
segmentasi harus memenuhi syarat: dapat diukur dengan jelas besarannya
sehingga dapat diimplementasikan sesuai dengan potensi sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaansecara keseluruhan.
Tabel 3.1 Pertimbangan Menentukan Segmentasi
Berdasarkan Karakteristik Keterangan
Pelanggan
a. Wilayah Geografis Wilayah perkotaan atau pedesaaan
b. Jenis Usaha Manufaktur, Bank, Retail, restoran
c. Ukuran usaha Skala besar menengah atau kecil
d. Jenis kelamin Wanita atau pria
e. Usia Balita, anak-anak, atau orang dewasa
f. Pekerjaan Dokter, bankir, dosen, ibu rumah tangga
g. Pendapatan <Rp. 1 juta, Rp. 1 juta – 5 juta, > Rp. 5 juta
Berdasarkan Psikologi Ketarangan
Gaya Hidup Segmentasi didasarkan pada gaya hiudp
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang
menghabiskan waktu dan uangnya.
Contohnya sederhana, seenaknya,, atau
mewah
Berdasarkan Perilaku Keterangan
a. Status pemakai tetap Bukan pemakai, bekas pemakai, pemakai
b. Pertimbangan tertentu Rendah kalori, kenyamanan, praktis
c. Sensitivitas Elastis atau tidak elastis
d. Kesiapan Tidak tahu, tertarik, mau membeli
e. Tingkat pemakaian Sedikit, kadang-kadang, sering seklai,

5
f. Loyalitas Gampang berpindah merek (switcher) atau
commited buyer

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat mengetahui segmen mana yang akan
dibiclik. Namun di dalam prakteknya, pilihan segementasi dapat berupa
multisegmen. Contohnya: General Motors membuat Chevrolet untuk
pelanggan yang memilih kendaraan dengan harga murah, serta membuat
adillac untuk kelas aras. Sedangkan bagi pelanggan yang berada di antara
keduanya tersedia merek Oldsmobile, Pontiac, dan Buick. Lain halnya dengan
Mercedes Benz; perusahaan ini tetap mempertahankan fokus pada kualitas
terbaik dengan harga yang paling mahal. Pertanyaan lalu muncul di benak
kita: pilihan mana yang paling balk? Tetap berfokus pada segmen tertentu
atau berusaha membuat merek lain untuk berbagai segmen pasar.
Jawabannya adalah sangat tergantung pada apa yang paling banyak
diinginkan oleh sebagian besar pelanggan.
1) Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit


geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi,
kota. Perusahaan dapat beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberi
perhatian pada variabel lokal.

2) Segmentasi demografik

Segmentasi yang membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan


variabel-variabel demografik, yaitu :

- Umur dan tahap daur hidup, yaitu membagi pasar menjadi kelompok
umur dan daur hidup yang berbeda.
- Generasi, yaitu membagi pasar menjadi kelompok generasi yang
berbeda.
- Kelas sosial, yaitu membagi pasar menjadi kelompok kelas sosial yang
berbeda.
- Jenis kelamin, yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda
berdasarkan jenis kelamin.
- Pendapatan, yaitu membagi pasar menjadi kelompok pendapatan
yang berbeda.
3) Segmentasi Psikografik

Segmentasi psikografik membagi pembelian menjadi kelompok berbeda


berdasarkan gaya hidup/ kepribadian akan nilai. Nilai inti berada jauh di
lubuk hati dibandingkan perilaku, sikap, dan menentukan pada tingkat

6
dasar, pilihan, dan keinginan orang selama jangka panjang. Para
pemasar yang melakukan segmentasi berdasarkan nilai yakin bahwa
dengan memengaruhi lubuk hati terdalam pada diri mereka, maka
mungkin akan memengaruhi bagian luarnya yakni perilaku pembelian.

4) Segmentasi Tingkah Laku

Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada


pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu
produk.

Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa


mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen
yang akan dimasuki. Ada dua faktor penting yang mesti diperhatikan
dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara
keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah
evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan
seberapa banyak segmen yang akan dilayani.

E. Ramalan industri dan Pasar

Ramalan industri yang akurat sangat penting dalam mempertahankan


kelangsungan hidup perusahaan. Pengurangan biaya dapat dicapai dengan
meramalkan penjualan secara lebih akurat daripada pesaing lainnya.

Ramalan pasar adalah komponen inti dari analisis pasar. Ramalan pasar
memproyeksikan angka masa depan, karakteristik, dan tren di target pasar
yang dituju. Analisa standar menunjukkan angka perkiraan pelanggan
potensial yang dibagi ke dalam beberapa segmen. Gunakan metode kuntitatif
untuk meramal pasar yang akan menjadi target pasar.

Targeting
Targeting adalah menentukan segmen pasar mana yang ingin kita tuju.
Strategi untuk menentukan targeting adalah:
1. Undifferentiated Marketing
Pada pasar yang tidak dibedakan (undifferentiated), perusahaan
melakukan strategi yang sama untuk seluruh pasar. Dengan demikian,
produk yang dihasilkan cenderung ber-sifat masal, bentuk promosi
dilakukan secara besar-besaran, dan perusahaan memperoleh keuntungan
skala ekonomis karena memproduksi dalam jumlah yang sangat besar
sehingga biaya produksi per unitnya menjadi sangat rendah.

7
2. Differentiated marketing
Strategi yang dilakukan pada pasar yang berbeda-beda (differentiated)
adalah sangat spesifik, tergantung pada segmen pasar yang akan dilayani.
IBM membuat produk yang tergantung pada segmentasi pasar yang
ditargetkan. Untuk rumah tangga, IBM membuat personal computer, untuk
kaum profesional, IBM membuat komputer yang dapat dipakai sebagai
work station, sedangkan untuk profesional dengan mobilitas tinggi, IBM
membuat think pad atau portable computer dengan kapasitas tinggi dan
dilengkapi dengan fasilitas infrared sehingga sangat praktis.
3. Concentrated Marketing
Strategi ini diterapkan apabila perusahaan ingin berfokus pada pasar yang
relatif sempit, tetapi memiliki potensi pasar yang sangat luas. Contohnya
adalah mie instan Barokah memfokuskan diri sebagai mie instan halal.
Motonya adalah: “Lebih nikmat, lebih gurih dan yang paling penting adalah
lebih barokah." Pasar yang ingin diraih adalah sebagian besar masyarakat
muslim. Contoh lainnya adalah Penerbit Gramedia Pustaka Utama dengan
buku-buku ilmiah populer dan umum, Penerbit Erlangga dengan buku-buku
teks untuk dunia pendidikan.

IV. GAMBARAN USAHA

A. Produk

Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Produk), dalam bisnis produk


adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing
produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa
memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer
produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur produk dibeli
dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang
berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut
sebagai komoditas.

Jelaskan produk yang akan diproduksi dan dijual. Gunakan metode


positioning mengetahui ada dimana produk kita berdasarkan penilaian
konsumen.

B. Jasa

Menurut Wikipedia, dalam ilmu ekonomi jasa adalah aktivitas ekonomi yang
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang
milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Seringkali dikatakan

8
bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang atau
produk-produk manufaktur.

Jelaskan jasa yang akan disediakan perusahaan, contohnya layanan antar,


made to order, dll.

C. Skala Bisnis

lndustri rumahan (home industry). Menurut Wikipedia


(http://id.wikipedia.org /wiki/lndustri), industri secara umum adalah kelompok
tertentu yang memlliki teknik dan metode yang sama dalam menghasilkan
laba. Industri rumahan adalah rumah usaha produk barang atau juga
perusahaan kecil.

Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini


dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU
No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha
dengan kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp1.000.000.000. Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik
WNI, berdiri sendiri, berafiliasi Iangsung atau tidak langsung dengan usaha
menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan
hukum maupun tidak.

Jika terdaftar dalam Dinas Perdagangan Kabupaten/kota permohonan izin ke


pemerintah untuk menjalankan usaha, industri rumahan termasuk dalam
kategori peraturan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Putih, yaitu
perusahaan kecil yang dengan kekayaan kurang dari 200 juta. lndustri
rumahan juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam
kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.

D. Peralatan dan Personalia Kantor

Perkiraan peralatan yang akan dibutuhkan untuk kantor dan personalia.

V. PERENCANAAN PRODUKSI

A. Proses Manufaktur

Proses manufaktur menjelaskan bagaimana bahan baku dioleh menjadi


barang atau produk jadi sehingga siap untuk dijual dengan menggunakan
mesin, perlatan dan tenaga kerja. Teknologi apa yang digunakan bagaimana
priduk jadi tersebut didisplay sehingga pelanggan dapat melihatnya dan
tertarik untuk membelinya.

B. Bangunan Fisik

9
Bangunan fisik menjelaskan tata letak bangunan kantor dan pabrik untuk
produksi. Dijelaskan berapa tanah, ukuran bangunan, berapa lantai
bangunan. Bangunan fisik dijelaskan secara mendetail setiap ruangan dan
tanah yang dipunyai oleh IKM. Dilengkapi dengan gambar bangunan dan
keterangan denah bangunan.

C. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan menjelaskan mesin dan peralatan yang digunakan untuk
proses produksi dan penjualan

D. Nama-nama Pemasok Bahan Baku

Berisi penjelasan nama-nama pemasok utama bahan baku untuk kelancaran


produksi.

E. Pemasok-pemasok bahan baku lainnya :

Berisi penjelasan nama-nama pemasok tambahan bahan baku untuk kelancaran


produksi.

VI. PERENCANAAN OPERASIONAL

A. Deskripsi rencana operasi

Diskripsi rencana operasional menjelaskan bagaimana operasional pabrik


atau toko dijalankan. Bagaimana pengaturan jam masuk dan jam keluar atau
buka dan tutup toko. Jika ada pembagian ship maka jelaskan bagaimana
pengatruran ship tersebut.

B. Proses Barang dan Jasa

Proses barang dan jasa menjelaskan bagaimanamana barang dan jasa yang
diproduksi dipasarkan. Bagaimana aturan pembayaran untuk penjualan.

C. Penggunaan Teknologi

Penggunaan teknologi menjelasakan bagaimana teknologi yang digunakan


untuk proses produksi maupun proses penjualan seperti mengguankan sistem
komputer dan lain sebagainya.

VII. PERENCANAAN PEMASARAN

A. Penetapan Harga

Penetapan harga dipengaruhi oleh faktor internal meliputi tujuan pemasaran


perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya, dan metode penetapan harga.

10
Dan faktor eksternal meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan
elemen lingkungan yang lain.

B. Definisi Pengertian Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran /
marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga,
distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang
maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena


harga menentukan‘ seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupunjasa.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun,


namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keun'tungan yang dapat
diperoleh organisasi perusahaan.

C. Tujuan Penetapan Harga

- Mendapatkan keuntungan secara optimal.


Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan
mendulang untung yang optimal.
- Mempertahankan perusahaan.
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk
biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk
bayar tagihan iistrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya
transportasi, dan lain sebagainya.
- Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam
pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan
mempercepat tercapainya modal kembali / ROI.

D. Menguasai Pangsa Pasar

Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat


mengaiihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di
pasaran.

Mempertahankan Status Quo Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri,


maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap
mempertahankan pangsa pasar yang ada.

E. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk

- Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach) Dari


tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga
keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu

11
dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk
jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
- Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup
pricing dan break even analysis.
- Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara
menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti
situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

Struktur penetapan harga yang sehat membantu perusahaan menghasilkan


penjualan dan membangun kesetiaan nasabah. Struktur penetapan harga
yang keliru bisa membuat bisnis bekerja keras untuk melayani nasabah dan
mencapai keuntungan.

F. Distribusi

Menjelaskan rencana proses pendistribusian produk.

G. Promosi

Menjelaskan rencana kegiatan promosi yang akan dilakukan.

H. Ramalan Penjualan

Menjelaskan strategi penjualan yang akan diterapkan.

I. Pengendalian

Menjelaskan sistem pengendalian dan pengawasan yang diterapkan.

VIII. PERENCANAAN ORGANISASI

A. Bentuk Kepemilikan

Bentuk, jenis, dan macam badan usaha/organisasi bisnis perusahaan, adalah


sebagai berikut:

Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan atau Usaha Dagang

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu


orang. lndividu dapat membuat badan usaha perseorangan. Semua orang bebas
membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada
umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta
jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat
produksi teknologi sederhana.

12
Di dalam hukum perusahaan yang merupakan bagian dari hukum dagang, maka
Usaha Dagang (UD) atau Perusahaan Dagang (PD) memang tidak disyaratkan
harus menjadi suatu Badan Hukum. Atau UD/PD bukanlah suatu Badan hukum
namun demikian bentuk perusahaan ini telah banyak diterima oleh dunia
perdagangan di Indonesia, bentuk badan ini tercipta dalam suasana hukum
perdata untuk menjalankan suatu usaha. Bentuk UD/PD lahir atau dibentuk atas
dasar kehendak (sendiri dari) seorang pengusaha, yang mempunyai cukup
modal untuk berusaha dalam bidang perdagangan, dimana dia sudah merasa
ahli atau berpengalaman.

B. Pemegang Otoritas

Menjelaskan bagaimana otoritas perusahaan dipegang atau dijalankan. Apakah


oleh pemilik seorang atau bekerjasama dengan orang lain.

C. Latar Belakang Tim Manajemen

Menjelaskan bagaimana latar belakang tim manajemen atau personal yang ada
di dalam persuahaan.

D. Struktur Organisasi
Gambarkan bagimana struktur organisasi dibuat

E. Peranan dan Tanggungjawab dari Anggota Organisasi

Menjelaskan bagaimana peran masing-masing personel atau job description


dari setiap personel. Dimulai dari manajemen tertinggi sampai dengan
pegawai terbawah.

IX. PENILAIAN RISIKO

A. Evaluasi Kelemahan Bisnis

Risiko adalah kondisi dimana ada kemungkinan arus deviasi dari hasil yang
diinginkan, yang diharapkan atau yang dinantikan. Dalam kaitannya dengan
bisnis, risiko adalah kemungkinan kerugian yang dihubungkan dengan asset
dan poténsial pendapatan dari perusahaan.

Risiko bisnis dapat diklasifikasikan dalam dua kategori besar:

1) Risiko pasar

Risiko pasar adalah ketidakpastian yang dihubungkan dengan keputusan


investasi. Seorang wirausaha yang menginvestasikan bisnis baru
berharap mendapat keuntungan, tapi sadar hasil akhirnya bisa menjadi
kerugian. Hanya setelah mengidentifikasi kesempatan investasi, strategi
pengembangan, dan mengakui sumber-sumber barulah si empunya
menemukan hasil akhirnya untung atau rugi.

13
2) Risiko murni

Risiko murni dahulu sering digambarkan sebagai situasi dimana hanya


terjadi kerugian atau tidak ada kerugian yang dapat terjadi. Memiliki
properti, misalnya, menciptakan kemungkinan merugi yang dapat
mengacu pada kebakaran atau cuaca buruk. Hasil akhirnya hanya rugi
atau tidak merugi sama sekali. Sebagaimana bisnis lainnya, bisnis kue
juga memiliki kelemahannya tersendiri. Kelemahan inilah yang menjadi
risiko yang harus ditanggung oleh pemilik. Semakin banyak kelemahan
bisnis ini, semakin besar risiko yang harus ditanggung. Kelemahan bisnis
ini harus diimbangi dengan kekuatan bisnis tersebut.

Jelaskan kelemahan dari bisnis yang dijalankan !

B. Rencana Kontingensi

Menjelaskan rencana kontingensi yang akan dilakukan oleh perusahaan.


Perencanaan Kontigensi adalah Perencanaan keseluruhan untuk kejadian
tak terduga. Bagaimana suatu organisasi mempersiapkan, mendeteksi, dan
bereaksi serta memulihkan peristiwa yang mengancam keamanan sumber
daya informasi dan asset.

X. PERENCANAAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada


suatu periode akutansi yang dapat digunakan untuk menggambarkankinerja
perusahaan tersebut.

Hasil analisis Iaporan keuangan meliputi performa income statement, performa


cash flow, dan performa balance sheet.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membuat Iaporan keuangan tersebut


adalah:

Tabel Asumsi Persentase Penjulan, COGS, dan Laba Kotor Cake Master

- Gaji naik 5% hanya pada tahun ke 3.


- Gas, listrik, dan PAM naik 5% per tahun.

14
- Umur ekonomis mesin 5 tahun.
- Tingkat pertumbuhan 12% per tahun.
- Tingkat inflasi negara 6% per tahun.
- Penyusutan menggunakan metode garis Iurus. Sehingga depresiasi = Rp
275.000.000 / 5 tahun = Rp 55.000.000 per tahun.
- Biaya bulanan yang harus dikeluarkan:

Tabel Biaya Bulanan Cake Master

Break-Even Analysis

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, pemilik berusaha agar


penjualan per bulannya minimal dapat menutup biaya-biaya yang dikeluarkan
pada bulan tersebut atau break even, dimana Iaba = 0. Oleh karena itu Iaba
kotor minimal yang harus dicapai setiap bulan adalah Rp 61.800.000,-

Jika pemilik menggunakan asumsi besarnya COGS adalah 40% dari jumlah total
penjualan, maka besarnya COGS dapat dihitung dengan cara: 40% : 60% X Rp
61.800.000,- = Rp 41.200.000,-.

Sehingga penjualan minimum yang harus dicapai setiap bulannya dapat dihitung
yaitu: 100% : 40% X Rp 41.200.000,- = Rp 103.000.000,-

Dalam angka penjualan "tersebut diatas, belum diperhitungkan pemberian diskon


sebesar 30%, sehingga angka penjualan minimum yang sebenarnya harus
dicapai Cake Master setiap bulannya adalah :Rp 103.000.000,- + (30% X Rp
103.000.000,-) = Rp 133.900.000,-/bu|an. Atau 1.606.800.000,-/tahun. Atau = Rp
4.463.333,-/hari.

15
Tabel Gaji Karyawan

Tabel Performa Cash Flow Cake Master 3 (Tiga) Tahun Pertama (Dalam
Rupiah)

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Best Roger J. 2000, Market — Based Management : Strategies for growing


customer value and profitability, New Jersey: Prentice - Hall

Cravens David W., 2000, Strategic Marketing, 6 Ed, lrwin- McGraw Hill.

Day George S, 1999, Market Driven Strategy: Processes for Creating Value, New
York: Free Press A Division of Simon & Schuster, lnc.

Freddy Rangkuti, 2012, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,


Cetakan 16, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Freddy Rangkuti, 2012, Riset Pemasaran, Cetakan 10, Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Freddy Rangkuti, 2002, Creating Effective Marketing Plan: Teknik Membuat


Rencana Pemasaran Berdasarkan Customer Value & Analisis Kasus, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Freddy Rangkuti, 2002, Strategic Marketing Tools & Cases, Data Analysis &
Interpretation : Marketing & Behavior, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Freddy Rangkuti, 2012, Business Plan dan Analisis Kasus, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

LAMPIRAN
A. Foto Produk
B. Peta Lokasi

18

Anda mungkin juga menyukai