Anda di halaman 1dari 17

Cara Membuat Bisnis Plan Sederhana

Pengantar
Business plan atau “rencana bisnis” merupakan sebuah rencana bagi seseorang atau pun
sekelompok orang yang akan memulai sebuah usaha, apapun bidang usaha yang akan
dilakukan. Hal ini sangat penting untuk menuntun arah bisnis tersebut. Mungkin
sebagian orang berkata, “untuk apa menyusun sebuah rencana bisnis, jalankan saja apa
adanya. Toh bahkan ada yang sukses menjalankan sebuah usaha bahkan dengan hanya
modal dengkul seperti Almarhum Bob Sadino.” Ya, ini mungkin tidak sepenuhnya salah.
Namun dengan adanya “rencana bisnis” maka seseorang dengan mudah mengetahui ke
mana arah bisnis yang akan dijalankan tersebut.

Dalam sebuah rencana bisnis dinyatakan mengenai maksud dan tujuan bisnis yang akan
dijalankan, apa target atau goal  yang ingin dicapai baik dalam jangka pendek,
menengah dan panjang. Selain itu juga dinyatakan mengenai “bagaimana rencana bisnis
dapat dilaksanakan (potensi bisnis ada, hambatan-hambatan yang bakal dihadapi
termasuk solusi untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul).”

Kerangka Sebuah Rencana Bisnis


Jika anda melakukan telusur dengan menggunakan mesin pencari, anda pasti akan
mendapatkan banyak model kerangka bisnis, yang jika ditelaah secara umum hampir
sama. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk merumuskan sebuah kerangka rencana
bisnis sebagai berikut:

1. Ringkasan Rencana Bisnis (Business Plan Summary)

Bagian ini menjelaskan secara ringkas mengenai usaha yang akan dibangun dan
mengapa usaha yang dipilih ini memiliki potensi untuk sukses yang besar, apa visi dan
misinya, produk atau jasa yang ditawarkan, termasuk di dalamnya bagaimana bisnis
akan dikelola dan lokasi yang dipilih untuk menjalankan bisnis termasuk.

Komponen penting lainnya yang harus dimasukkan adalah data keuangan dan proyeksi
atau estimasi pertumbuhan usaha yang bakal diperoleh di masa depan terutama jika
dibutuhkan upaya untuk menggalang pendanaan dari pihak lain seperti investor
ataupun pihak perbankan.

Sebuah ringkasan rencana bisnis yang baik sebaiknya tidak lebih dari 2 halaman saja,
dan meskipun bagian ini ditempatkan di awal namun sebaiknya ditulis terakhir yaitu
setelah semua bagian dari rencana bisnis selesai ditulis. Mengapa demikian? Hal ini
mengingat “ringkasan rencana bisnis” tersebut merupakan rangkuman dari keseluruhan
rencana bisnis (Parsons, 2019).

2. Profil Usaha (Business Profile)

Bagian ini menjelaskan secara ringkas dan to-the point mengenai maksud dan tujuan
usaha, visi dan misi yang hendak dicapai serta bagaimana cara untuk mencapainya,
target yang ditetapkan baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Pada bagian ini juga dapat dijelaskan mengenai siapa-siapa yang terlibat dalam
menjalankan roda usaha yang dilaksanakan. Ini merupakan bagian yang sangat penting
mengingat kompetensi dan pengalaman dalam mengelola sebuah usaha akan sangat
menentukan ‘berhasil’ atau ‘gagalnya’ sebuah usaha disamping, tentunya, faktor-faktor
lain baik internal maupun eksternal.

 3. Riset Pasar (Market Research and Analysis)

Bagian ini menjelaskan mengenai “riset atau analisis kondisi pasar”, yang tentunya, besar
kecilnya disesuaikan dengan besar kecilnya usaha. Dari riset pasar ini dapat diketahui
bagaimana kondisi persaingan di pasar, produk apa yang paling diminati konsumen,
kekurangan dan kelebihan produk dari kompetitor, dan lainnya.

Perangkat yang umum digunakan untuk melakukan riset pasar ini adalah “analisis
SWOT” yaitu untuk memetakan mengenai faktor-faktor “strength  atau kekuatan
(S), weakness  atau kelemahan-kelemahan (W), opportunity atau kesempatan / peluang
yang ada (O), dan threat  atau ancaman (T). Dengan analisis SWOT dapat diketahui
faktor-faktor sebagai berikut:

 Kekuatan, faktor ini mencakup dua sisi yaitu (1) bisnis anda (internal); dan (2)
pesaing anda (eksternal). Pertama, anda mengetahui kekuatan yang anda dimiliki
dan hal ini menjadi alasan utama mengapa anda ‘berani’ terjun di bisnis tersebut.
Selain itu juga dapat anda ‘jual’ ketika anda menggalang pendanaan baik dari
teman ataupun investor yang akan mendanai usaha tersebut; Kedua, anda
mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh pesaing anda sehingga anda
dapat mempersiapkan strategi untuk mengunggulinya.
 Kelemahan, anda dapat mengetahui kelemahan apa yang dimiliki dan
mempersiapkan solusi untuk mengatasi kelemahan tersebut.
 Kesempatan, anda mengetahui adanya peluang atau kesempatan yang dapat
diraih dan memungkinkan bisnis berkembang secara signifikan.
 Ancaman, faktor ini perlu diketahui sejak awal agar anda dapat menyusun
rencana untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul sehingga bisnis anda
akan selamat untuk mencapai ‘goal’ yang telah ditetapkan dan meraih sukses.
4. Manajemen Usaha (Organization & Team)

Bagian ini menjelaskan mengenai tim yang akan menjalankan usaha tersebut yang
meliputi siapa yang terlibat dalam menjalankan roda usaha, bagaimana hubungan
komunikasi dan koordinasi di dalam tim, dan bagaimana untuk mengantisipasi pasar /
persaingan.

Baca juga:  21 Contoh Surat Lamaran Kerja Guru Yang Baik dan Benar Terlengkap

5. Products / Services

Bagian ini menjelaskan secara ringkas dan to-the point mengenai faktor-faktor kekuatan


usaha yang akan anda jalankan. Apa produk atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen, apa kelebihan-kelebihan produk atau jasa tersebut dibandingkan dengan
produk atau jasa serupa dari para kompetitor.

Jelaskan juga mengenai daya saing yang dimiliki oleh usaha atau perusahaan anda
seperti the winning team atau “tim unggulan” yang anda miliki, lokasi usaha yang
strategis, harga yang bersaing, layanan purna jual yang siap melayani konsumen selama
24 jam. Jelaskan juga mengenai siklus produk yang menjamin kontinuitasnya.

6. Marketing Network

Bagian ini menjelaskan mengenai strategi pemasaran produk, bagaimana perusahaan


akan memperoleh pelanggan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan serta
memberikan yang terbaik kepada pelanggan. Bagian ini memiliki arti yang sangat
penting jika dihubungkan dengan proyeksi keuangan (financial projection).

7. Pendanaan (Business Investment)

Bagian ini menjelaskan mengenai dana yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha dan
bagaimana dana tersebut akan dipergunakan, termasuk juga sumber-sumber
pendanaan yang akan digunakan apakah berupa hutang bank, aset atau kekayaan yang
dimiliki. Hal ini perlu dijelaskan setransparan mungkin agar para pemodal / investor
merasa nyaman dan yakin bahwa modal mereka akan aman dan berkembang bersama
bisnis anda.

 8. Proyeksi Keuangan Usaha (Business Financial Projection)

Proyeksi keuangan memiliki keterkaitan erat dengan ‘pendanaan’. Mengapa? Dengan


adanya ‘proyeksi keuangan’ maka para investor mempunyai gambaran mengenai ‘nasib
usaha’ tersebut ke depannya, apakah akan untung atau malah merugi. Untuk sebuah
perusahaan yang sudah mapan, proyeksi keuangan ini dapat juga menyertakan ‘laporan
laba rugi, laporan neraca, dan arus kas selama tiga atau lima tahun sebelumnya,
termasuk juga hutang-hutang yang dimiliki perusahaan.

Dengan adanya proyeksi keuangan ini dapat diperkirakan prospek keuangan


perusahaan dalam beberapa tahun ke depan, termasuk di dalamnya perkiraan
penghasilan atau laba yang akan diperoleh, neraca saldo, aliran arus kas dan belanja
modal.

Untuk sebuah bisnis yang besar, alat analisis yang dapat digunakan bisa jadi lebih
banyak seperti Break Even Point  (BEP), Return on Investment (RoI) dan lain-lain. Namun
untuk sebuah usaha yang masih dalam skala pemula maka BEP atau ‘titik impas’ sudah
mencukupi, karena dengan menghitung BEP, seorang pengusaha pemula dapat
mengetahui dengan mudah kapan usahanya ‘pulang modal’ dan mulai menghasilkan
keuntungan.

9. Data Pendukung (Legal aspect / Appendix)

Bagian ini menjelaskan mengenai aspek legal yang meliputi dokumen perijinan, catatan
transaksi keuangan dan lainnya.

Parson (2019) menekankan bahwa ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam
menyusun sebuah rencana bisnis yaitu:

1. Buatlah rencana bisnis seringkas mungkin. Pahami bahwa tidak ada orang
yang mau membaca sebuah rencana bisnis yang panjang dan bertele-tele.
Pastikan bahwa rencana bisnis yang anda susun ringkas dan fokus pada sasaran
yang hendak dicapai.
2. Pahami siapa rekan / investor yang dibidik. Hal ini penting untuk dipahami
yaitu siapa yang akan anda ajak untuk berbisnis atau siapa investor yang anda
harapkan akan menginventasikan dananya pada usaha anda. Maka rencana bisnis
yang hendak disusun hendaklah disesuaikan dengan target pembaca sehingga
lebih mengenai dan mudah dipahami.
3. Anda adalah ahlinya. Fokuslah pada objek yang hendak digarap. Pastikan anda
memahami benar-benar apa yang hendak dilaksanakan. Susunlah rencana bisnis
secara ringkas (mungkin cukup 1 atau 2 lembar) yang dapat diajukan acuan
kapan dibutuhkan dan jika memang perlu anda dapat mengembangkannya
sesuai dengan kebutuhan.
Bagan Alur Tahapan Penyusunan Rencana Bisnis (Business Plan)
Pada prakteknya, sebuah rencana bisnis bisa jadi sangat sederhana namun juga bisa jadi
sangat rumit. Faktor terpenting adalah anda memahami benar-benar apa yang hendak
dilakukan. Semua tahapan sebagaimana dijelaskan di atas bisa dilakukan secara
berurutan dan lengkap namun bisa jadi fleksibel sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Jika usaha yang hendak dijalankan masih dalam skala kecil maka dapat dibuat lebih
ringkas, misalnya:

1. Pendahuluan, bagian ini mencakup (1) ringkasan, (2) profil usaha, (4) manajemen
usaha, (5) produk / jasa yang ditawarkan;
2. Analisis Pasar;
3. Jaringan dan Strategi Pemasaran Produk / Jasa;
4. Kebutuhan Pendanaan;
5. Proyeksi Keuangan.
6. Legalitas Usaha (Opsional)
Contoh Aplikasi Rencana Bisnis (Sebagai Referensi)
 Nama Usaha   : Warung Internet Hans.Net
 Slogan             : Solusi Internet Cepat dan Murah
Pendahuluan
Dengan semakin pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi yang ditandai
dengan ‘booming-nya’ internet dengan segala layanan yang ditawarkan menyebabkan
kebutuhan terhadap koneksi internet yang cepat dan stabil merupakan suatu kebutuhan
mutlak. Apalagi di masa mewabahnya virus Corona yang menyebabkan banyak kantor
mewajibkan pegawainya untuk ‘Bekerja Dari Rumah (Work From Home / WFH)’.
Demikian juga sekolah-sekolah yang turut ‘diliburkan’ dan para siswa diwajibkan untuk
‘Belajar Dari Rumah (Study From Home / SFH)’ merupakan suatu peluang besar yang
dapat digarap. Berbekal kondisi eksisting tersebut, maka kami selaku
manajemen Hans.Net optimis dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk
menciptakan sebuah bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Baca juga:  4 Contoh Surat Jual Beli Motor Secara Tunai atau Kredit

1. Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan didirikannya Hans.Net ini adalah untuk membantu para konsumen
baik pegawai yang sedang work from home dan anak-anak sekolah yang study from
home  untuk mendapatkan jaringan internet yang stabil.
2. Visi dan Misi
Visi Hans.Net adalah “Maju bersama dalam menggapai asa!”

Adapun misi yang dicanangkan adalah:

3. Menyediakan layanan sewa pakai berupa unit komputer, printer dan scanner;
4. Menyediakan layanan berupa jaringan internet cepat dan handal dengan
memanfaatkan teknologi terkini;
5. Menyediakan bantuan teknis dan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi
para pegawai yang sedang WFH maupun pelajar yang sedang SFH;
6. Menyediakan layanan yang murah dan terjangkau namun berkualitas.
3. Rencana Usaha
Rencana Jangka Pendek

 Menyewakan unit-unit komputer, printer dan scanner yang siap pakai di tempat;
 Legalisasi software dengan menjadi anggota Software Legos;
 Menyediakan fasilitas berupa penyewaan jaringan Wi-Fi dengan kapasitas per
titik minimal 10 Mbps dengan jangkauan maksimal dalam satu lingkup rukun
tetangga (RT-RW Net);
 Menyediakan layanan home visit baik untuk instalasi perangkat maupun problem
solving tanpa tambahan biaya alias gratis.
Rencana Jangka Menengah

 Membuka toko komputer dan peripheral pendukungnya baik baru maupun


bekas (second);
 Menyediakan penyewaan, pemasangan / instalasi unit-unit komputer di rumah-
rumah konsumen yang siap pakai;
 Memperluas cakupan layanan dan meningkatkan kapasitas kecepatan koneksi
menjadi minimal 20 Mbps;
 Memperluas cakupan jaringan Wi-Fi dengan kapasitas per titik minimal 10 Mbps
hingga jangkauan maksimal dalam satu lingkup kelurahan sebagai perluasan RT-
RW Net;
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan yang telah ada.
Rencana Jangka Panjang

 Memperluas cakupan layanan dan meningkatkan kapasitas kecepatan koneksi


tanpa batasan / unlimited;
 Menjalin kerjasama dengan penyedia sarana dan prasarana telekomunikasi
utama seperti PT. Telkom Indonesia dan lainnya.
4. Manajemen Usaha
Pengelolaan usaha ini terbilang sangat sederhana mengingat ini merupakan usaha
rintisan di bidang teknologi informasi. Struktur organisasi Hans.Net ini adalah sebagai
berikut:

1. Pemilik / Pengelola Usaha : Ustadz Yusuf Iskandar


2. Penasehat Teknis / Manajemen : H. Hasan Ali
3. Teknisi Lapangan : Toni, Masmo
4. Operator : Soleh
5. Administrasi dan Keuangan : Aulia
6. Office Boy dan Umum : Wawan
Struktur organisasi Hans.Net dapat digambarkan sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI HANS.NET

5. Jasa yang Ditawarkan


1. Net bergerak di bidang jasa penyediaan sewa menyewa unit komputer dan
jaringan internet dengan pangsa pasar para pegawai yang sedang WFH dan
pelajar yang sedang SFH;
2. Menyediakan layanan jasa editing dan printing dokumen;
3. Menyediakan jasa pemindaian dokumen, konversi format dokumen;
4. Dan lain-lain.
6. Riset dan Analisis Pasar
Kajian Kondisi Eksisting
 Net berlokasi di kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor,
dekat dengan lokasi perumahan dan sekolah namun tidak terlalu dekat dengan
jalan protokol. Akses masuk ke lokasi cukup baik karena berada di tepi jalan
utama Kelurahan sehingga mudah dijangkau dari segala arah;
 Usaha sejenis hanya ada di dua titik yang jarak terdekatnya adalah sekitar 1 km
dari lokasi usaha Hans.Net. Keduanya hanya membuka usaha ‘warung internet’
dan tidak menawarkan penyewaan jaringan Wi-Fi, termasuk in-place service;
 Terdapat beberapa perumahan yang berdekatan dengan lokasi usaha Hans.Net
di mana yang paling dekat adalah Perumahan Pabuaran Indah;
 Terdapat beberapa sekolah yaitu SDN Pabuaran 2 dan SDN Pabuaran VII, juga
SMPN Cibinong dan beberapa sekolah swasta.
Analisis Pasar dengan SWOT

Adapun deskripsi dari analisis SWOT dalam penentuan strategi usaha untuk  5 tahun ke
depan, dengan melakukan analisis terhadap lingkungan strategis (Eksternal dan Internal)
kondisi eksisting pasar / usaha di sekitar Hans.Net adalah sebagai berikut :
Strategi dan Pengembangan Berdasarkan Analisis SWOT
7. Strategi dan Jaringan Pemasaran
Untuk meningkatkan income dan loyalitas pelanggan, strategi pemasaran yang
dilakukan oleh Hans.Net adalah sebagai berikut:

2. Melakukan promosi dengan pemasangan spanduk-spanduk di titik-titik strategis


yang mudah dilihat oleh calon konsumen;
3. Melakukan promosi mulut ke mulut, terutama dengan memanfaatkan forum-
forum pertemuan warga mengingat pemilik adalah warga asli yang juga
merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat;
4. Menyebarkan brosur-brosur terutama ke perumahan-perumahan yang
berdekatan dan sekolah-sekolah sebagai informasi keberadaan Hans.Net;
5. Memberikan discount semua layanan selama 1 bulan pertama sejak pembukaan
Hans.Net;
6. Membuat keanggotaan bagi para member / konsumen yang memanfaatkan
layanan Hans.Net dengan memberikan ‘keuntungan-keuntungan / discount-
discount’ yang diharapkan dapat memikat konsumen.
8. Kebutuhan Modal
Pengelola Hans.Net telah melakukan perhitungan yang berkaitan dengan kebutuhan
modal (Biaya Tetap (F) + Biaya Variabel (V)) yang diperkirakan sebesar ± Rp.
127.900.000,-, dengan ringkasan sebagai berikut:
1. Biaya Modal : Rp.   150.000
2. Biaya Operasional : Rp.   59,750,000
3. Total Modal : Rp. 127.900.000
Keterangan:

Untuk biaya operasional diestimasikan untuk lima bulan pertama yaitu ketika usaha
belum memberikan keuntungan (cash burn rate) sehingga masih bertumpu pada modal
awal yang disediakan oleh pemilik / pengelola. Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut:

Baca juga:  17 Peluang Usaha Rumahan Modal 50 Ribu yang Menjanjikan

PERHITUNGAN TOTAL KEBUTUHAN MODAL AWAL

WARUNG INTERNET HANS.NET


9. Proyeksi Keuangan
Manfaat mengetahui proyeksi keuangan

Proyeksi keuangan diantaranya dibutuhkan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimana nasib usaha dalam beberapa tahun ke depan;


2. Kapan sebuah usaha akan mulai ‘menuai laba’;
3. Informasi bagi investor bahwa usaha yang akan dilakukan “profitable” sehingga
mereka mau untuk menginvestasikan uangnya pada usaha tersebut;
4. Sebagai dasar untuk penyusunan rencana ke depan strategi baik untuk
meningkatkan “revenue” maupun untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
kerugian / kegagalan usaha;
5. Memberikan informasi mengenai berapa unit produksi / barang yang harus
terjual untuk mencapai ‘titik impas’ yaitu Total Cost = Total Revenue (TC = TR);
6. Berguna sebagai pembatas atau margin agar sebuah usaha tidak mengalami
‘loss’ atau ‘rugi’;
Proyeksi keuangan menggunakan Break Even Point / BEP  (Titik Impas)

Sebetulnya ada banyak cara untuk melakukan proyeksi keuangan diantaranya adalah
dengan Return on Investment (RoI) selain dengan BEP. BEP memungkinkan seorang
pengusaha mengetahui kapan usahanya tersebut akan ‘pulang modal’ dan
menghasilkan keuntungan sehingga dia dapat mengoptimalkan segala sumber daya
yang dimiliki untuk memaksimalkan ‘penghasilan’ atau ‘revenue’

Rumus dan Komponen-Komponen BEP


BEP dapat digunakan untuk mengetahui ‘berapa unit produk harus diproduksi atau
berapa unit barang harus terjual untuk dapat mencapai ‘titik impas’, yang dirumuskan:

BEP Unit = Biaya Tetap :   (Harga per Unit – Variable Cost per Unit)
Selain itu, BEP juga dapat digunakan untuk mengetahui ‘besaran rupiah’ untuk
mencapai ‘titik impas’, rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut:

BEP Rupiah = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

atau

BEP Rupiah = Total Biaya (TC) – Total Pendapatan (TR)

Untuk memperoleh Total Biaya (TC), rumusnya:

Total Biaya (TC) = Biaya Tetap (F) + Biaya Variabel (V)

Untuk memperoleh Total Pendapatan (TR), rumusnya:

Total Pendapatan (TR) = Pendapatan (R) x Bulan ke n

Sebelum melakukan proyeksi keuangan dengan menggunakan BEP, ada beberapa hal
yang penting untuk diketahui yaitu:

1. Biaya Tetap atau Fixed Cost, yaitu biaya-biaya yang biasanya dikeluarkan pada
saat awal memulai usaha dan bersifat tetap meskipun komponen produksi atau
lainnya berubah bahkan kalaupun ‘tidak ada penjualan’ atau ‘transaksi’ yang
terjadi. Contoh ‘Biaya Tetap’ adalah biaya sewa / beli tempat usaha (toko, lapak
atau lainnya), mesin produksi, Komputer, biaya perijinan, biaya promosi, biaya
instalasi listrik dan lain-lain;
2. Biaya Variabel / Variable Cost, yaitu biaya yang sifatnya berubah-ubah sesuai
kebutuhannya yang dikeluarkan untuk ‘menjalankan usaha’. Contoh ‘Biaya
Variabel’ diantaranya alat tulis kantor, biaya perawatan, gaji pegawai, biaya
langganan internet (paket Indihome) dan lain-lain;
3. Harga Penjualan Harga Jasa, yaitu harga yang kita tentukan kepada konsumen
atau pembeli;
4. Kontribusi Margin Per Unit (Total Penjualan – Biaya Variabel), yaitu jumlah
laba yang diperoleh ketika produk terjual atau konsumen menggunakan layanan
jasa yang diberikan.
Simulasi Perhitungan dengan Kasus Warung Internet Hans.Net

a. Perkiraan Pendapatan Per Bulan (Revenue (R))


Berdasarkan hasil perhitungan perkiraan pendapatan per bulan Hans.Net adalah sebesar
Rp. 21.105.000, yang diperoleh dari Pendapatan Per Hari x Jumlah Hari dalam
sebulan, yang jika dirumuskan menjadi:  RBulan = RHari x 30 hari.

Secara rinci, perkiraan pendapatan tersebut dapat dilihat pada data berikut:
b. Analisis Titik Impas / Pulang Pokok (BEP)

Berdasarkan tabel analisis BEP di atas dapat diketahui bahwa pada bulan ke 8, warnet
Hans.Net sudah akan mulai memperoleh laba yaitu sebesar 5.090.000.

Ilustrasi grafis dari hasil analisis BEP dapat dilihat pada gambar berikut:
10. Legalitas Usaha
Hans.Net merupakan sebuah usaha dagang dan memperoleh legalitas dari Dinas
Perdagangan dan Industri Kabupaten Bogor. Hal ini karena Hans.Net berdomisili di Kel.
Pabuaran, Kec. Cibinong, Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Kesimpulan
Menyusun sebuah “Rencana Usaha / Business Plan” boleh dibilang susah-susah
gampang. Banyak yang sukses tapi banyak pula yang gagal. Menurut penulis ada ‘rumus
sederhana’ dalam  pengembangan ‘rencana bisnis’ yaitu:

1. Kenali dengan baik “Apa / Siapa Anda”, anda harus mengenali dengan baik
mengenai kondisi eksisting usaha yang akan anda tekuni (pahami benar bahwa
ada ‘peluang yang bisa digarap, ada atau tidaknya saingan, akses terhadap
pendanaan, dan hal terkait lainnya);
2. Evaluasi secara berkala, “Bagaimana perkembangan usaha anda” (ini bisa
dilihat diantaranya dari proyeksi keuangan dengan menggunakan “Analisis Titik
Impas atau BEP). Analisis BEP dapat dijadikan kunci “faktor-faktor apa yang dapat
mendorong peningkatan revenue”, komponen biaya apa yang bisa dioptimalkan
dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai