Anda di halaman 1dari 19

Deskripsi Topik

Topik Perencanaan bisnis menjelaskan tentang pengertian, aspek-aspek, dan


bagian-bagian dokumen Perencanaan Bisnis. Membekali mahasiswa keterampilan
menyusun dokumen perencanaan bisnis yang lengkap dan pihak-pihak pemodal akan
prospek bisnis yang akan dibuat dengan memperhatikan faktor lingkungan,
kesetaraan gender, dan etika bisnis Islami. Pendekatan yang digunakan lebih banyak
pada model kerja kelompok dengan tahapan, di awal perkuliahan akan disajikan
sebuah video yang menvisualisasikan urgensi perencanan bisnis secara lengkap
(source: https://youtu.be/GXnaOZVPBOs -- MER: Perencanaan Usaha), selanjutnya
dipresentasikan teori-teori dasar tentang perencanaan usaha dan selanjutnya
praktik/kerja kelompok.

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi perencanaan bisnis, mengetahui
fungsinya, manfaatnya, dan pihak-pihak yang terkait dengan perencanaan
bisnis.
2. Mahasiswa mampu menyusun satu buah dokumen rencana bisnis secara utuh.

Hasil Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi perencanaan bisnis menurut Bank
Indonesia
2. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan fungsi utama rencana bisnis dan
pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam rencana bisnis berdasarkan
modul yang dibagikan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan 5 poin dari 13 poin alasan diperlukannya
rencana bisnis menurut Irawan
4. Mahasiswa mampu menyusun tabel pengguna rencana bisnis dan
kepentingannya menurut Tjandra Irawan (2008).
5. Mahasiswa mampu menyusun satu dokumen rencana bisnis dengan
sistematika isi sebagai berikut:
a. Cover/Sampul Depan yang berisi gambar dan desain yang menarik, logo,
informasi pemilik, nama perusahaan, dan alamat yang bisa dihubungi.
b. Bab Pendahuluan, yang memuat latar belakang usaha, bidang usaha dan
bentuk badan hukum, rencana kebutuhan dan sumber dana.
c. Bab Analisis Industri dan Pesaing, memuat gambaran situasi pasar, analisis
pesaing, visi dan misi perusahaan, analisis lingkungan makro, dan analisis
SWOT.
d. Bab Rencana Pemasaran, meliputi gambaran umum pasar (Segmentation,
Target, Positioning), proyeksi permintaan, rencana penjualan, strategi
pemasaran pemasaran dan strategi pemasaran pesaing terdekat.
e. Bab Rencana Organisasi dan Manajemen, memuat rencana struktur
organisasi, perizinan, kegiatan praoperasional dan jadwal pelaksanaan.
f. Bab Rencana Produksi dan Operasi, meliputi rencana produk, kegunaan
produk, rencana proses produksi, rencana kapasitas produksi, dan rencana
kebutuhan sumber daya.
g. Bab Rencana Keuangan, meliputi rencana sumber pendanaan usaha,
Proyeksi Keuangan, analisis kelayakan usaha (PBP, NVP, PI, dan IRR),
Analisis Keuntungan (BEP).
h. Bab Penutup, berisi kesimpulan dan kalimat penutup yang meyakinkan
kelayakan usaha.

Definisi Perencanaan Bisnis


Rencana bisnis merupakan hal yang esensial dalam proses pengambilan
keputusan untuk memulai bisnis. Rencana bisnis pada dasarnya merupakan upaya
memvisualisasikan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
masa yang akan datang, oleh karenanya rencana bisnis merupakan konseptualisasi
proses berpikir menyeluruh untuk menunjukkan tahapan-tahapan menyelesaikan
problem atas bisnis yang akan dirintis.
Bank Indonesia mendefinisikan rencana bisnis (business plan) sebagai
dokumen tertulis yang menggambarkan kegiatan usaha jangka pendek (satu tahun)
dan jangka menengah (tiga tahun), termasuk strategi untuk merealisasikan rencana
tersebut. Oleh karena itu, di dalam rencana bisnis harus bisa dikemukakan ide pokok
yang mendasari pertimbangan-pertimbangan memulai atau mendirikan suatu bisnis
dan hal-hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut atau memulai bisnis dari awal.
Karena rencana bisnis merupakan suatu dokumen tertulis tentang suatu bisnis
tertentu, maka tujuan penyusunannya dimaksudkan untuk:
1. Menawarkan usaha kerjasama
2. Mendapatkan modal kerja
3. Merekrut tenaga ahli
4. Mendorong dan menjamin fokus tim manajemen

Fungsi Utama Rencana Bisnis


Rencana bisnis tidak hanya ditujukan untuk kepentingan internal tetapi juga
dimaksudkan sebagai dokumen komitmen kepada pihak eksternal. Beberapa fungsi
utama rencana bisnis dapat diuraikan berikut ini:
a) Menyediakan pernyataan tujuan bersambung yang jelas dan berbagai strategi
untuk pengguna internal.
b) Menyediakan berbagai dokumen penjualan untuk dibagikan kepada orang-
orang luar seperti gambaran, ikhtisar yang dapat dipercaya untuk calon
konsumen, calon pemasok, dan calon investor. Termasuk pula, bantuan syarat-
syarat kredit yang menguntungkan dan terjamin (aman) dari para pemasok.
Demikian pula untuk membuka pendekatan kepada pemberi pinjaman dan
sumber-sumber dana keuangan.

David R. Eye (1995) dalam Saiman (2014) menjelaskan bahwa ada beberapa
pertanyaan yang sebaiknya perlu dicari jawabannya agar rencana bisnis dapat sukses,
yaitu:
1. Apakah pasar target dan siapa sajakah calon pelanggan kita?
2. Apakah kekuatan dan kelemahan pasar kita?
3. Siapakah para pesaing terdekat anda?
4. Bagaimanakah rencana produksi dan distribusi anda?
5. Siapa sajakah calon pemasok anda?
6. Berapa banyak dana yang anda perlukan untuk mengawali bisnis dan
menjaganya agar tetap berjalan selama beberapa tahun?
7. Kapankah tepatnya bisnis anda akan mulai mencetak laba?
Salah satu ciri rencana bisnis yang baik menurut Saiman (2014) adalah dapat
dikerjakan (applicable) atau dapat segera dilaksanakan, dengan kata lain bersifat
praktis, pragmatis, spesifik serta dapat diukur. Rencana bisnis yang dirancang dengan
baik dan dipertimbangkan dengan asumsi-asumsi yang relatif tepat serta dipikirkan
secara matang dari berbagai aspek merupakan salah satu perangkat yang diperlukan
oleh setiap pelaku bisnis.

Mengapa Rencana Bisnis diperlukan

Rencana bisnis atau


business plan bukan hanya
sekedar formalitas belaka,
walaupun tanpanya,
seseorang tetap bisa
menjalankan usaha. Namun,
adanya rencana bisnis
sangat penting sebagai alat
bantu untuk menjadi panduan
dan alat pencari dukungan
investor bagi Anda yang akan
memulai sebuah bisnis, atau yang sedang mengembangkan bisnis. Irawan (2008)
mengemukakan beberapa alasan diperlukannya rencana bisnis, yaitu:
1. Menyediakan peta jalan (road map) atau tindakan yang perlu dilakukan untuk
menjalankan bisnis.
2. Membantu dalam menghitung anggaran pendanaan (financing): sekarang di
mana, mau ke mana, dan bagaimana cara mencapainya.
3. Menginformasikan berapa banyak dana yang diperlukan, kapan diperlukan, dan
bagaimana mendapatkannya (dari mana sumber pendanaan diperoleh).
4. Membantu kita berpikir jernih mengenai bisnis yang akan dimulai dan
memungkinkan kita mempertimbangkan semua aspek dari bisnis tersebut.
5. Memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab untuk kesuksesan
bisnis yang direncanakan.
6. Membangun sistem checks-and-balances agar bisnis yang direncanakan
terhindar dari kesalahan.
7. Menjadi tolak ukur (benchmarks) untuk mengendalikan bisnis.
8. Membuat kita berpikir melalui seluruh proses bisnis sehingga kita tidak memulai
atau menjalankan suatu bisnis secara sembarangan atau kekurangan informasi
yang vital.
9. Memaksa kita menganalisis persaingan atau pesaing di sekitar kita.
10. Memberi jawaban “go” or “no go” atas suatu bisnis yang akan dimulai.
11. Memotivasi kerja kita.
12. Mengukur kinerja kita (dapat mengevaluasi kegiatan yang kita lakukan)!
13. Dapat mengulang dan meningkatkan kebijakan yang berhasil dan
menghentikan (dan/atau tidak mengulang) kebijakan yang tidak berhasil.

Setiap rencana bisnis, sebaiknya merangkum tentang: strategi bisnis, semua


tujuan bisnis, semua rencana bisnis, dan semua sumber daya yang akan dipakai
dalam bisnis tersebut. Selain itu, perlu diperhatikan dokumen rencana bisnis tersebut
dibuat untuk pihak mana?, apakah untuk internal atau untuk eksternal. Jika rencana
bisnis tersebut ditujukan untuk pemilik modal atau calon investor, maka rencana bisnis
harus dibuat dengan bahasa pemilik modal seperti berikut:
1. Ringkas, tidak terlalu panjang pada tulisan panjang.
2. Memiliki daya tarik dari seluruh penampilannya.
3. Terorganisasi dengan baik disertai tabel, daftar isi, dan nomor halaman.
4. Orientasi pada pasar dengan memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan dan
tidak berorientasi pada produk.
5. Tunjukkan bukti kemauan konsumen untuk tujuan produk dan jasa.
6. Kenali kebutuhan pemodal untuk tingkat imbal hasil atas investasi yang
dipersyaratkan.
7. Tunjukkan bukti fokus batasan jumlah produk dan jasa.
8. Memiliki suatu pemilik posisi pasar melalui hak paten, hak cipta, dan atau hak
merek dagang.

Pengguna Rencana Bisnis dan Kepentingannya


Dipertegas kembali bahwa rencana bisnis atau business plan adalah tahapan
awal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang calon entrepreneur atau wirausaha.
Rencana bisnis atau business plan adalah pernyataan formal dan tertulis mengenai
tujuan-tujuan dari sebuah bisnis dan cara mencapai tujuan tersebut. Kenyataannya
banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis atau business plan disaat akan
melakukan bisnis. Beberapa orang meyakini yang penting dari sebuah bisnis adalah
jalankan saja. Setujukah Anda dengan pernyataan ini? (Silahkan Diskusikan!)
Perlu dipahami bahwa rencana bisnis yang dibuat secara garis besar ditujukan
untuk pihak internal yaitu pihak yang akan menjalankan bisnis tersebut, dan untuk
pihak eksternal yaitu pihak-pihak yang diharapkan berkontribusi untuk bersama-sama
membangun bisnis tersebut. Para pengguna rencana bisnis tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Wirausaha (entrepreneur) sebagai acuan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan perencanaan kembali pada kemudian hari.
2. Karyawan (employee) sebagai pedoman dalam menjalankan atau pelaksana
atas tujuan berdasarkan rencana sebelumnya.
3. Pemasok (supplier) untuk menjamin berapa banyak sumber daya yang
dibutuhkan jika rencana bisnis itu dijalankan.
4. Pelanggan (customers) untuk mengetahui seberapa banyak produk dalam
bentuk barang dan/atau jasa yang ditawarkan oleh pengusaha tersebut dan
berbagai aspek lain yang perlu diketahui mulai dari kualitas, harga, dan lainnya.
5. Konsultan (consultants) sebagai pedoman dalam konsultasi yang diperlukan
atas berbagai aspek yang mungkin dari para pemangku kepentingan.
6. Penasihat (advisor) sebagai pedoman untuk kepenasihatan yang dibutuhkan
oleh pemilik usaha.
7. Pihak bank (bankers) sebagai pedoman untuk kemungkinan pendanaan atas
usaha yang bersangkutan.
8. Penanam modal (investors) sebagai pedoman bagi penanam uang, apakah
bisnis tersebut layak untuk dijadikan sebagai tempat untuk menanam modal.

Selain itu, menurut Tjandra Irawan (2008), para pengguna rencana bisnis dan
kepentingannya adalah:
Tabel 9.1 Pengguna Rencana Bisnis dan Kepentingannya
No Pengguna Kepentingan
1. Direksi Menetapkan kebijakan strategis dan operasional
2. Komisaris Mengawasi kebijakan yang diambil direksi
3. Pemegang Saham Menilai kinerja direksi
Memutuskan apakah direksi perlu diganti
Memutuskan apakah sahamnya perlu dijual atau tidak
4. Karyawan Bekerja sama dengan lancar dan bermanfaat bagi
perkembangan dan kemajuan usaha
5. Bank Indonesia Menentukan tindakan yang harus diambil,
melaksanakan pengawasan, melindungi masyarakat
6. Lembaga donor Menetapkan apakah akan terus membantu
perusahaan atau tidak
7. Kreditur Menetapkan apakah akan memberi pinjaman atau
meminta pengembalian pinjaman
8. Pemasok Memutuskan apakah akan memberi kredit atau
meminta pembayaran tunai, tetap melayani atau tidak
9. Nasabah Memutuskan apakan akan tetap menjadi nasabah atau
tidak
10. Pemerintah Menyusun statistik, rencana pengembangan wilayan
Sumber: Saiman (2014)
Perlu dicatat bahwa ada dua isu kritis dalam persiapan membuat perencanaan
bisnis, yaitu:
1. Format dasar dan efektivitas penyajian tertulis, rencana bisnis berupa tulisan
jelas supaya penyampaiannya efektif.
2. Isi rencana bisnis sebaiknya disusun dengan dukungan fakta untuk konsep
dalam bentuk bukti pendukung yang meyakinkan.

Garis Besar Isi Rencanan Bisnis (Business Plan)

Rencana bisnis atau business


plan dapat dijadikan blue print bisnis
Anda. Perusahaan yang akan dibuat
memiliki tujuan apa (visi)? Bagaimana
cara mencapai tujuan tersebut? Siapa
saja anggota tim yang terlibat? Kapan
bisnis dapat memulai memenuhi
tujuannya?. Rencana bisnis yang baik,
akan menjelaskan seluruh komponen
rencana bisnis. Berikut ini garis besar
format proposal yang berisi rencana
bisnis secara tertulis.

Cover/Sampul Depan
1. Gambar dan Desain Menarik
Gambar dan cover desain atau sampul depan suatu proposal usaha (rencana
bisnis) harus dibuat semenarik dan sedapat mungkin mewakili karakter dari
rencana bisnis yang tercerminkan dari desain dan warna yang sesuai.
2. Logo/lambang usaha
Digunakan untuk membedakan logo/lambang usaha yang diajukan dengan
logo/lambang milik pengusaha lain, dan di mata konsumen lebih mudah mengenali
logo/lambang usaha kita dibandingkan dengan pesaing.
3. Biodata (nama, alamat, nomor telepon, email, website)
Berisi informasi biodata pemilik dan nama perusahaan, domisili tempat usaha,
nomor telepon yang dapat dihubungi, alamat email, dan website usaha jika ada.
4. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif bercerita mengenai bisnis apa yang akan dibuat, visi dan misi,
tujuan bisnis. Sederhananya bagian ini adalah bagian kesimpulan dari sebuah
rencana bisnis atau business plan. Salah satu trick membuat rencana bisnis atau
business plan yang menjual adalah buat ringkasan eksekutif yang menjual.

Bab Pendahuluan
1. Sejarah singkat dan latar belakang usaha
Gambarkan dasar atau landasan usaha ini berdiri, apakah cukup kuat secara
pengalaman dan keutuhan individu yang terlibat di dalamnya. Latar belakang
menjelaskan gambaran singkat ide perusahaan ini (gambarkan latar belakang
pendirian usaha, keadaan persaingan, apakah masih terbuka peluang pasar atau
prospek usaha pada masa yang akan datang cukup cerah, termasuk fasilitas yang
dimiliki).
2. Bidang usaha dan bentuk badan hukum usaha
Jelaskan produk (barang dan/atau jasa) yang akan dihasilkan atau yang akan dijual
dengan memberikan deskripsi singkat. Bagian analisisnya menjelaskan mengapa
produk tersebut lebih baik daripada produk para pesaing terdekat. Uraikan pula
bentuk badan hukum yang diinginkan, nomor akta pendirian/SIUP, NPWP, dan
bank mitra perusahaan (jika ada).
3. Rencana kebutuhan dan sumber dana
Jelaskan tentang rencana kebutuhan dana keseluruhan dan uraikan manfaat atau
kegunaan dana tersebut serta jelaskan dari mana sumber dana tersebut akan
diperoleh secara keseluruhan.

Bab Analisis Industri/Pesaing


1. Gambaran/Analisis Masa Depan
Gambarkan analisis masa depan mulai dari situasi pasar yang dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung
seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan lain-lain yang
dianggap berkaitan secara dekat dengan usaha yang akan dijalankan.
2. Analisis Pesaing
Identifikasi para pesaing utama, tujuan, strategi, kekuatan, dan kelemahan
pesaing, selanjutnya tentukan pesaing mana yang akan diserang dan atau pesaing
mana yang akan dihindari.
3. Ramalan/Analisis Industri
Buat prediksi tentang situasi pasar di masa yang akan datang dengan mengenali
faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipelajari agar dapat mengikuti
perkembangan pasar industri antara lain pemasok bahan baku, perilaku
konsumen, pesaing, nama merek, permintaan, pertumbuhan ekoomi, jumlah
penduduk, dan teknologi.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Tuliskan secara detil visi perusahaan, dengan menggambarkan cita-cita yang ingin
dicapai dalam jangka panjang. Sedangkan misi menggambarkan cara-cara yang
akan dipakai perusahaan untuk mencapai visi tersebut.
5. Analisis Lingkungan Makro
Deskripsikan analisis lingkungan makro, dapat menggunakan analisis PESTEL
(Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan, dan Hukum).
6. Analisis SWOT
Buat analisis SWOT untuk mengetahui faktor internal, yakni kekuatan
(S=strengths) dan kelemahan (W=weakneses) serta faktor eksternal, yakni
peluang (O=opportunities) dan ancaman (T=threats), baik perusahaan kita sendiri
maupun (jika memungkinkan) perusahaan pesaing utama. Setelah itu rumuskan
strategi S-O, S-T, W-O dan W-T nya.

Bab Rencana Pemasaran


1. Gambaran Umum Pasar
Berikan gambaran umum tentang pasar minimal mendeskripsikan STP
(Segmentation, Targeting, dan Positioning).
2. Proyeksi Permintaan
a. Berapa perkiraan jumlah permintaan konsumen terhadap perusahaan kita?
b. Berapa permintaan kondumsen dalam beberapa periode/tahun mendatang?
3. Proyeksi Penawaran
a. Berapa perkiraan penawaran dari produk pesang utama sejenis di pasar yang
sama?
b. Proyeksikan berapa penawaran dalam beberapa periode/tahun mendatang
yang disesuikan dengan permintaan seperti kenaikan x% per tahun sebesar
pertumbuhan ekonomi?
4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Buat rencana penjualan produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun mendatang
disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.
5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Strategi Pesaing
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis 4-P (bila usaha
yang dihasilan adalah barang) dan 7-P (bila yang dijual berupa jasa). P yang
dimaksud adalah Produk (product), Harga (price), Promosi (promotion), Tempat
(Place), Orang/Karyawan (people), Proses (process), dan bukti fisik (physical
evidence).

Bab Rencana Organisasi dan Manajemen


1. Rencana Organisasi
a. Nama perusahaan/usaha
b. Nama pemilik/pimpinan
c. Alamat kantor dan tempat usaha
d. Bentuk badan hukum (kalau berbentu badan hukum)
e. Struktur organisasi (selengkap mungkin)
f. Jabatan, jumlah staf, uraian tugas, dan penggajian
2. Perizinan
Deskripsikan bentuk perizinan yang dimiliki, baik usaha yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum.
3. Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan
Gambarkan kegiatan yang dilakukan sebelum usaha dijalankan disertai dengan
jadwal yang disusun berdasarkan periode tertentu (mingguan atau bulanan).
4. Inventaris Kantor dan Supply Kantor
Tuliskan dalam tabel barang inventaris kantor yang umur pemakainnya 1 tahun
sedetail mungkin termasuk merek, jumlah, dan harga perolehan. Demikian pula
untuk supply kantor yaitu penunjang kegiatan administrasi seperti ATK (umur
ekonomis kurang dari 1 tahun).
Bab Rencana Produksi dan Operasi
1. Produk
Kemukakan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta
fungsi produk, termasuk nilai/manfaat produk, dan kegunaan/fungsi produk.
2. Rencana Proses Produksi atau Operasional
Jelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan suatu
produk yang akan dijual. Sedapat mungkin gambarkan dalam bentuk skema (flow
chart) yang disertai keterangan deskriptif lengkap sehingga setiap orang mudah
dan memiliki banyangan akan proses produksi dan operasional bisnis tersebut.
3. Rencana Kapasitas Produksi atau Operasional
Susun rencana kapasitas produksi untuk 3 atau 5 tahun ke depan
4. Rencana Kebutuhan tanah dan Bangunan
Tuliskan rencana kebutuhan tanah dan bangunan berkaitan denan lokasi untuk
kantor atau tempat usaha, pabrik, gudang, tempat parkir, dan lain-lain. Sesuaikan
dengan perhitungan kelayakan finansial sehingga perlu diperhitungkan ukuran,
harga beli atau harga sewa. Susun layout ruangan yang memadai sesuai dengan
rencana usaha.
5. Rencana Sarana dan Prasarana Penunjang
Instalasi sarana dan prasarana penunjang berkaitan dengan tata letak (layout)
sarana dan prasarana yang termasuk dalam anggaran investasi seperti listrik, air,
telepon, internet, dan lain-lain.
6. Rencana Kebutuhan Mesin dan Peralatan
Baik untuk skenario pembelian mesin ataupun sewa, dafar mesin, dan peralatan
juga harus diperinci proyeksinya selengkap mungkin.
7. Rencana Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Pembantu/Penunjang
Tuliskan dengan rinci rencana kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang dalam
bentuk tabel meliputi nama bahan baku, merek, jumlah unit, dan harga.
8. Tenaga Produksi
Tentukan perencanaan tenaga produksi atau tenaga kerja langsung dengan
memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang
dibutuhkan dan persyaratan kerja.
Bab Rencana Keuangan
1. Rencana Sumber Pendanaan Usaha
Deskripsikan secara jelas sumber pendanaan usaha, baik dari internal maupun
eksternal.
2. Proyeksi Keuangan
Rencana keuangan dari rencana bisnis harus dapat menunjukkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan keuangan usaha,
termasuk di dalamnya kinerja laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan arus kas
(cash flow). Secara ringkas diuraikan sebagai berikut:
a. Sumber pendanaan
Persentase (%) Jumlah
Uraian
(a) (b) (c = a + b)
1) Modal sendiri
2) Pinjaman
Jumlah (1 + 2)

b. Kebutuhan pembiayaan/modal investasi


Uraian Unit Harga/Unit Jumlah
(1) (2) ( 3 = 1 x 2)
1) Tanah
2) Bangunan
3) Mesin/peralatan
4) Peralatan kantor
5) Alat angkut
6) Infrastruktur
7) Biaya pra operasi
Jumlah

c. Kebutuhan pembiayan/modal kerja


Uraian Unit Harga/Unit Jumlah
(1) (2) ( 3 = 1 x 2)
1) Bahan baku
2) Persediaan bahan
3) Produk dalam proses
4) Piutang
5) Kas
Jumlah

d. Analisis biaya tetap


Uraian Unit Harga/Unit Jumlah
(1) (2) ( 3 = 1 x 2)
1) Gaji
2) Penyusutan
3) Bunga pinjaman
4) Biaya pemasaran
5) Biaya lainnya
Jumlah

e. Analisis biaya tidak tetap


Uraian Unit Harga/Unit Jumlah
(1) (2) ( 3 = 1 x 2)
1) Upah
2) Biaya bahan
Jumlah

f. Proyeksi aliran kas usaha


Tahun
Uraian
1 2 3 4 5
1) Sumber dana (in flow)
2) Penggunaan dana (out flow)
3) Arus kas bersih (net flow = 1-2)
4) Keadaan kas awal
5) Keadaan kas akhir (3 + 4)

3. Analisis Kelayakan Usaha


Beberapa metode analisis yang sering dipakai adalah sebagai berikut:
a. Pay Back Period, formulanya adalah

Total Investasi
Pay Back Period  x1tahun
Net Income  Depreciation
b. Net Present Value (NPV) C

NPV    C   n
1  i n 1i
Dimana:
i = bunga tiap periode
n = periode (bulan, tahun)
-C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)
Kriteria yang digunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
1) Jika NPV = 0 (nol), maka imbal hasil investasi (return) usaha akan sama
dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain
usaha tidak memperoleh untung ataupun tidak mengalami rugi (impas)
2) Jika NPV = - (negatif), maka investasi tersebut mengalami rugi atau imbal
hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang digunakan.
3) Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut untung atau menguntungkan
atau imbal hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang digunakan.
c. Propability Index (PI)

Pr ofitability Index  PV of Benefit


PV of Capital Cost
Kriteria:
1) Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
2) Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
3) Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

d. Internal rate of return (IRR)

IRR  i1  i  i  x NPV1
x 100%
2 1
NPV1  NPV2 
Dimana:
NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

4. Analisis Keuntungan
Analisis keuntungan ditujukan untuk rencana laba (penetapan keuntungan) dengan
menyesuaikan atau set up harga dan volume penjualan produk yang dapat dijual
di pasar dengan mempertimbangkan kebijaksanaan dari pesaing. Beberapa
perhitungan yang bisa dilakukan adalah:
a. Break Even Point (BEP)
Biaya Tetap
BEP  x 100%
Hasil Penjualan  Biaya Variabel
Atau dapat juga
Biaya Tetap
BEP x
Biaya Variabel
1 
Hasil Penjualan
b. Kontribusi Margin
Tujuan utama analisis kontribusi margin adalah untuk penentuan laba
maksimum atau rugi minimum.

Rasio Kontribusi M arg in  1  Biaya Variabel


Hasil Penjualan
Dengan demikian rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari laba
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap  Laba
Minimal Penjualan 
Biaya Variabel
1 
Hasil Penjualan
Kepustakaan
1. David R. Eye. 1996. Entrepreneur: Tools for Executives (Wirausahawan).
Jakarta: PT. Prehallindo.
2. Bank Indonesia. 2004. PBI No. 6/25/PBI/2004
3. Tjandra Irawan. 2008. Bahan Diskusi Internal Kewirausahaan
4. Leonardus Saiman. 2014. Kewirausahaan: Toeri, Praktik, dan Kasus-kasus.
Jakarta: Salemba Empat
19

Anda mungkin juga menyukai