Dosen Pengampu :
YENEY WIDYA PRIHATININGTIAS, SE., Ak., MSA., DBA
Disusun Oleh :
WAFI D. ALI 200020113111010
RAYHAN ALMAS 200020113111004
Biasanya sebagian perusahaan membuat rencana bisnis mencakup tiga sampai lima
tahun. Perencanaan bisnis ini merupakan langkah pertama yang penting bagi bisnis
dan juga peta sukses bagi siapapun yang ini memulai bisnis. Dengan adanya penulisan
rencana bisnis juga dapa membantu pengusaha untuk menganalisa kelemahan konsep,
kesalahan persepsi pasar, dan juga hal-hal spesifik lainnya yang dapat menyebabkan
tujuan bisnis tidak tercapai.
i. Konsep bisnis
Pada bagian ini terdiri dari struktur bisnis, produk atau servis, dan
perencanaan yang membuat bisnis menjadi sukses.
v. Kepemimpinan
xi. Staffing
xii. Operasi
Rencana bisnis dapat dibagi menjadi empat jenis yang berbeda. Ada rencana
yang pendek atau miniplan, rencana kerja, rencana persentasi, dan rencana
elektronik. Semua jenis rencana kerja ini membutuhkan jumlah kerja yang
berbeda dan tidak selalu dengan hasil yang berbeda. Hal ini berarti bahwa
rencana yang rumit tidak menjadi menjamin berhasil di bandingkan dengan
rencana yang sederhana.
i. Miniplan
Sebuah miniplan dapt terdiri dari satu hingga 10 halaman dan harus
terkadung perhatian tentang hal penting seperti konsep bisnis,
kebutuhan biaya, rencana pemasaran serta laporan keuangan. Cara ini
merupakan cara yang bagus untuk menguji konsept bisnis dengan
cepta dan mengukur minat mitra atau investor. Miniplan juga dapat
berfungsi sebagai pondasi utama untuk menyusun rencana jangka
panjang nantinya.
Ketika memulai usaha maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menemukan rencana bisnis yang tepat. Rencana bisnis memiliki tujuan seperti
menghasilkan keuntungan atau mengumpulkan uang. Rencana bisnis setiap usaha
tidaklah sama tergantung pada bisnis dan tujuannya. Terkadang dibutuhkan rencana
yang berbeda dengan pebisnis lainnya. Pentingnya rencana bisnis diantaranya adalah
perencanaan ini memiliki pengaruh yang besar terhadap keseluruhan jalannya dan
perkembangan usaha.
B. Penerapan Strategi
Bagaimana cara agar setiap orang mau melakukan apa yang diinginkan
untuk mencapai tujuan perusahaan?
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka perusahaan akan memetik manfaat dari
implementasi strategi bisnis, di antaranya:
Visi dan misi strategi perusahaan menjadi lebih terarah dan konkret.
Sebelum menjalankan bisnis, ada baiknya jika mengetahui apa tujuan bisnis
tersebut didirikan. Dengan demikian, bisa merumuskan segala strategi yang
lebih terperinci supaya tujuan tersebut bisa tercapai sesuai harapan. Rumusan
strategi bisnis perusahaan ini harus meliputi beberapa hal, di antaranya:
Secara umum, kondisi pasar dan seluruh tren yang berkembang di luar
sana menjadi faktor eksternal yang bisa memengaruhi performa
perusahaan kamu. Kondisi semacam ini bisa berupa munculnya inflasi,
persaingan baru, ataupun kejadian tak terduga seperti misalnya,
bencana alam. Intinya, segala bentuk strategi yang dirumuskan harus
mampu membantu perusahaan supaya bisa tetap bekerja secara
maksimal dan bertahan di dalam kondisi pasar apapun.
Dalam implementasi strategi bisnis sangat diperlukan adanya kerja sama yang
baik dari seluruh pihak terkait, seperti sistem yang berjalan baik dan situasi
yang mendukung berjalannya pelaksanaan manajemen strategis.
Bukan hanya itu saja, monitoring pun sangat dibutuhkan untuk memastikan
supaya semua hal tersebut berjalan sesuai rencana. Apabila terjadi
penyimpangan ataupun perubahan situasi yang membahayakan pelaksanaan
seluruh rencana, maka bisa ditangani dengan secepatnya.
Implementasi strategi bisnis yang berjalan baik juga bisa jadi acuan untuk
mempertahankan kinerja bagi tahap perencanaan strategis selanjutnya.
Sementara implementasi yang tidak berjalan lancar bisa jadi bahan evaluasi
sekaligus diskusi. Hal ini bertujuan untuk menganalisis masalah yang jadi
pemicunya sebelum menerapkan solusi terbaik pada perencanaan strategis di
tahap berikutnya.
Strength
Para ibu cukup memilih atau meminta menu tertentu, lalu memesannya
melalui online. Bahkan, mereka juga bisa berlangganan sesuai
kebutuhan, misalnya untuk satu minggu ataupun satu bulan.
Weakness
Bayi dan anak-anak kerap tidak bisa ditebak ataupun dipastikan selera
makannya. Bisa jadi, hari ini mereka mau makan menu katering, tapi
besoknya sudah berubah selera lain. Hal inilah yang membuat para ibu
berpikir dua kali untuk berlangganan layanan katering
Bukan hanya itu, proses pengantarannya pun bisa jadi kendala. Sebab,
usaha kecil seperti ini biasanya mengandalkan pengantaran oleh ojek
online. Pastinya, sejumlah pesanan pun lebih rentan mengalami
keterlambatan karena tidak dikirim serentak oleh kurir perusahaan
secara langsung.
Opportunity
Bisnis MPASI online ini bakal terus berkembang selama masih banyak
para ibu yang peduli akan gizi anak-anaknya, tapi terkendala waktu
dan juga tenaga. Para pengusaha bisa bekerja sama untuk melakukan
promosi di beberapa instansi atau perkantoran, bahkan di fasilitas
kesehatan seperti Puskesmas dan posyandu.
Thread
Setiap produsen makanan bayi instan juga pasti terus berinovasi untuk
menghasilkan produk yang diklaim bergizi sekaligus berkualitas. Pada
dasarnya, makanan bayi yang dibuat secara instan telah diberi
tambahan berbagai zat gizi yang belum tentu bisa dipenuhi oleh
makanan rumahan dalam setiap harinya. Selain itu, makanan instan
juga tergolong praktis dengan harga relatif terjangkau.
Segmenting
Targeting
Positioning
Dalam implementasi strategi bisnis diperlukan analisis akan aspek-aspek penting yang
meliputi aspek eksternal seperti trend dan aspek internal seperti kinerja karyawan.
Perusahaan juga membutuhkan karyawan dengan kemampuan memadai untuk
mengimplementasikan strategi bisnis.
C. Rencana Pemasaran
Sebenarnya apa rencana pemasaran itu? Rencana pemasaran merupakan ide awal
dalam suatu bisnis. Ini merupakan suatu bentuk umum dari sebuah keterkaitan proses
tata kelola dengan arah tujuan untuk mengembangkan strategi bisnis dalam
memperoleh pencapaian yang maksimal.
Pengumpulan informasi sangat penting, karena merupakan tonggak awal dalam rantai
utama menciptakan strategi yang tepat sasaran. Yang kedua adalah pendistribusian
informasi, dalam langkah ini, informasi sangatlah penting untuk didistribusikan.
Mengingat persaingan yang ketat tentu saja informasi menjadi suatu hal yang riskan.
Karena itu harus memiliki strategi yang memadai dan benar-benar efektif.
Yang ketiga merupakan strategi promosi, dalam dunia bisnis, strategi yang tepat akan
membawakan hasil yang maksimal. Dengan memaksimalkan strategi awal, suatu
perusahaan akan lebih mudah dan cepat dalam menambah keuntungan bisnis yang
dikelolanya. Artinya, tonggak awal merupakan pengumpulan strategi yang tepat
sehingga tidak memerlukan perubahan di kemudian harinya.
Lalu yang terakhir adalah koordinasi marketing. Seluruh sistem pasti memerlukan
koordinasi untuk berkembang. Ini artinya, dalam melaksanakan rencana pemasaran,
juga dibutuhkan kelolaan koordinasi yang tepat guna. Sehingga, dalam kelolaannya
akan lebih maksimal dan tidak terjadi miss komunikasi.
Dalam suatu rencana pemasaran, ini berperan sebagai suatu alat yang dapat
membantu perusahaan mencapai tujuan. Sebuah organisasi atau bisnis yang
ingin sukses dalam pasar membutuhkan marketing plan untuk
menyebarluaskan jangkauan ke dalam target pemasaran. Sehingga tahu
tentang target pasar yang akan dibidik. Nah untuk itu ada beberapa langkah
dalam menyusun marketing plan.
i. Lakukan Analisis Situasi
Setelah tujuan dan target telah dibentuk, maka langkah akhir yang
harus dilakukan adalah membuat sebuah strategi dan program. Strategi
sendiri merupakan daya kemampuan sebuah organisasi dalam
menciptakan sebuah tindakan berjangka waktu panjang. Setelah semua
terlaksana, yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah program
berkelanjutan, sehingga tidak akan diam ditempat.
ii. Sebagai kail untuk berafiliasi dengan banyak kelolaan organisasi lainya
iii. Menjadi sarana dalam menyesuaikan diri dalam lingkup bisnis modern
Ada banyak manfaat yang akan diperoleh sebuah organisasi bisnis jika
menerapkan rencana pemasaran yang baik. Karena hal ini menjadi sesuatu
yang sangatlah penting dalam memajukan sebuah organisasi bisnis. Jadi perlu
diperhatikan bahwasannya, marketing memiliki kesetaraan dengan produk
atau layanan yang disajikan.
Tentu saja, karena tanpa adanya sebuah marketing promotion klien ataupun
konsumen tidak akan mengenalnya. Nah, jika tidak mengetahui informasi
detail mengenai suatu organisasi perusahaan tentunya manajemen akan
organisasi tersebut akan kesulitan dalam mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Dampak terburuk dari situasi tersebut tentu saja keuntungan akan
tidak dapat tercapai sama sekali.
Lalu apa saja manfaat dari rencana pemasaran itu sendiri ? Nah ada beberapa
poin penting manfaat sebuah marketing plan.
Yang pertama tentu saja memberikan arah pemasaran yang lebih berkualitas.
Hal yang penting diperhatikan dalam tahap ini adalah memastikan sumber
daya organisasi yang tersedia untuk membuat perencanaan berjalan lancar.
Yang kedua, buatlah rencana tersebut menjadi sebuah pedoman utama dalam
menentukan arah kemana sebuah perusahaan akan berkembang dan berperan
sebagai pembatas sebuah perusahaan untuk menghindari risiko dan membantu
perkembangan sebuah perusahaan.
Manfaat Marketing Plan Bagi Sebuah Bisnis
i. Dapat memberikan titik terang tentang siapa dan apa yang akan
menjadi target sebuah perusahaan dalam membidik targetnya.
Dengan begitu, akan jauh lebih mudah untuk memilih siapa
yang akan menjadi konsumen suatu perusahaan.
iii. Di era modern ini tentunya pemasaran bisa lewat mana saja.
Baik media sosial, maupun media cetak, dan lainnya. Nah
manfaat dari marketing plan sendiri adalah sebagai alat untuk
menentukan tindakan bagaimana suatu produk akan dipasarkan,
sehingga sudah jelas dimana dan melalui apa produk akan
dipasarkan.
Setelah membaca penjelasan diatas tentunya dapat ditarik kesimpulan bahwa rencana
pemasaran adalah bentuk konkrit dari sebuah planning. Planning tersebut mencakup
tentang bagaimana serta apa tindakan riil dari sebuah perusahaan dalam mencapai
target mereka guna mendapatkan keuntungan yang maksimal. Tentu saja, dalam
pencapaian tersebut efektivitas adalah kunci utamanya.
Strategi pemasaran yang gagal artinya strategi pemasaran tidak berjalan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat dan diharapkan. Sehingga tidak dapat melihat hasil yang
diprediksikan sebelumnya. Namun, tidak perlu bersedih terlalu lama jika strategi
pemasaran mengalami kegagalan. Justru adanya kegagalan tersebut merupakan
cambuk agar lebih bersemangat lagi. Oleh karena itu, saat strategi pemasaran gagal
maka harus mengoreksi atau memperbaikinya. Sehingga untuk masa yang akan
datang akan menjadi lebih baik lagi. Berikut ini adalah cara mengoreksi strategi
pemasaran yang gagal:
Jika perusahaan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh pesaing
atau kompetitor maka dipastikan strategi pemasaran akan gagal. Perusahaan
tidak dapat meniru desain, latar, kalimat persuasif dari kompetitor. Berikan
sesuatu yang unik, yang berbeda dan menjadi ciri khas usaha bisnis
perusahaan. Sehingga semua orang dapat membedakan antara perusahaan dan
kompetitor.
b. Interaktif
Interaktif ini maksudnya ciptakan hubungan interaksi antara penjual dan
pembeli atau calon pembeli. Biasanya calon pembeli juga memiliki beberapa
pertanyaan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk. Maka
perusahaan dapat membuat kolom atau ruang diskusi sehingga menciptakan
hubungan atau interaksi antara pembeli dan penjual. Selain itu dengan adanya
interaksi, sebagai penjual perusahaan dapat bertanya kepada calon konsumen
mengenai produk atau layanan apa yang diinginkan. Setelah mengetahuinya,
selanjutnya perusahaan dapat jadikan acuan untuk mengaplikasikannya di
periode berikutnya. Adanya ruang diskusi macam hal tersebut, juga akan
membuat konsumen atau pembeli merasa diperhatikan dan dihargai.
Salah satu sebab gagalnya pemasaran yakni mengenai sasaran atau target yang
salah. Coba lakukan evaluasi target audience dari strategi pemasaran yang
sebelumnya. Sesuaikan target audience dengan jenis usaha atau produk
perusahaan. Jika produk perusahaan ditunjukkan untuk masyarakat kelas atas
maka gencarkan promosi untuk kaum kelas menengah ke atas. Namun,
sebaliknya jika produk perusahaan merupakan produk umum maka targetkan
calon pembeli seumum mungkin sehingga nantinya perusahaan akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk melakukan penentuan target,
perusahaan juga dapat melakukan penelitian mengenai informasi demografi
dari target yang ingin dijangkau.
Jika sudah tidak ada cara atau alternatif strategi pemasaran yang berhasil,
perusahaan dapat membuat strategi pemasaran yang baru. Strategi pemasaran
yang baru ini bisa merupakan strategi yang benar-benar baru atau perusahaan
membuat strategi baru dengan mengoreksi dan memperbaiki strategi lama
kemudian memodifikasinya sehingga strategi tersebut lebih baik dari strategi
sebelumnya.
Pasar memiliki kondisi yang sulit untuk ditebak. Sehingga strategi pemasaran yang
dibuat oleh perusahaan – perusahaan pun akan ada yang mengalami keberhasilan dan
kegagalan. Padahal strategi pemasaran dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Pasar memiliki ketidakpastian dan faktor-faktor yang kadang tidak dapat
dijangkau. Untuk itu, menerapkan atau membuat strategi pemasaran saja tidak cukup
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan juga harus mengelola keuangan
perusahaan dengan baik.
Dalam pemasaran produk, terdapat tiga komponen utama yang harus dijalankan
sebagai rangkaian dari strategi promosi perusahaan. Tiga komponen tersebut adalah
segmenting targeting positioning (STP). Berikut penjelasannya:
a. Segmenting
b. Targeting
Komponen kedua adalah targeting atau menetapkan target pasar yang ingin
perusahaan sasar. Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan
minat dari beragam segmen pasar, kemudian menentukan segmen pasar mana
yang akan perusahaan jadikan sebagai target pasar. Target pasar dipahami
sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk dijadikan sebagai calon
pelanggan dengan melakukan penargetan dan segmentasi.
Terdapat empat strategi yang bisa perusahaan pilih dalam melakukan targeting
di antaranya undifferentiated targeting strategy, differentiated targeting
strategy, concentrated targeting strategy, dan custom targeting strategy.
Berikut penjelasannya:
c. Positioning
F. Riset Pemasaran
Sedangkan riset sekunder adalah riset ketika data sudah diolah dan sedang
berlangsung. riset ini bertujuan sebagai evaluasi dan juga kontrol terhadap
kegiatan pemasaran yang sedang berlangsung. contoh riset sekunder: jumlah
orang yang membeli barang, jumlah orang yang berkunjung ke website
perusahaan.
b. Obyek Riset
Apapun risetnya, pasti memiliki objek riset. Sebuah subjek riset tergantung
dengan objek yang akan diteliti. Setiap riset memiliki objek riset yang
berbeda-beda. Sedangkan dalam riset pemasaran, obyek riset berupa;
ii. Produk, obyek riset produk dapat meliputi, kegunaan produk, nilai
produk, rupa produk dan juga tingkat kegunaan produk.
iii. Alat Pemasaran, topik ini digunakan untuk melihat seberapa efektif
alat yang digunakan dalam pemasaran.
iv. distribusi, obyek ini digunakan juga untuk melihat efektifitas alur
distribusi produk kepada konsumen.
v. konsumen, obyek riset yang tidak kalah penting adalah konsumen. hal
ini digunakan untuk menganalisis perilaku dan kebutuhan konsumen.
i. Evaluating
ii. Understanding
iii. Predicting
d. Metode Riset
i. Kuesioner
iii. Survei
iv. Observasi
i. Merumuskan Masalah
Hal pertama kali yang harus dilakukan untuk menjalankan riset pasar
adalah merumuskan masalah. Proses perumusan masalah ini sangat
penting untuk dilakukan agar kita mengerti betul dengan tujuan yang
akan dicapai setelah riset selesai. Pada dasarnya riset disusun untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan jelas sebagai kesimpulan atas
permasalahan yang sedang kita hadapi dalam bisnis.
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari
lapangan, sedangkan data sekunder biasanya berupa data yang diambil
dari buku, Internet, dan pustaka lainnya yang relevan. Perusahaan perlu
menentukan bagaimana cara mengumpulkan data-data tersebut dan
dihimpun menjadi sebuah database.
Sebagai salah satu cara menerapkan branding equity dapat lebih mudah dipahami
sebagai ekuitas merek, dimana branding equity merupakan salah satu cara dalam
meningkatkan suatu trafik penghasilan untuk keberhasilan perusahaan.
Dengan memiliki nama brand dan terkenal dari berbagai kalangan produk yang
dipasarkan, bisa saja para pembeli ata konsumen akan merelakan pengeluaran
uangnya untuk membayar diatas standar karena produk tersebut telah memenuhi
branding equity maupun kualitas produk.
Branding equity merupakan suatu janji penjual yang disampaikan kepada konsumen
mengenai apa yang menjadi keunggulan atau keunikan produknya.
Meskipun berbanding terbalik ketika suatu perusahaan belum mencapai branding
equity. Maka, pencapaian branding equity bagi perusahaan merupakan suatu
keuntungan dan tentunya menghasilkan omset yang besar pada saat penjualan dan
dipasarkan.
Branding equity adalah suatu ekuitas merek yang bisa menciptakan nilai suatu
barang yang perusahaan jual sebagai produk yang sudah memiliki kualitas dan
kuantitas yang sangat baik. Untuk setiap konsumen pasti akan merasakan
kepuasan tersendiri dari apa yang dimiliki pada suatu produk perusahaan.
Dengan menciptakan branding equity yaitu cara berinovasi sekreatif mungkin
hingga para konsumen tidak merasakan kecewa akan suatu produk.
ii. Pengaruh pembeli yaitu, jika berdampak positif ini akan memberikan
keuntungan lebih karena naiknya laba yang diterima perusahaan,
begitupun sebaliknya.
iii. Hasil keuntungan yaitu, nilai yang dihasilkan bisa dilihat dari produk
yang dikeluarkan dan seberapa besar minat konsumen.
Banyak keluaran gadgets yang lebih canggih dan lebih booming dari
pada apple. Namun karena telah memiliki branding equity, apple
menjadi salah satu merek yang banyak diambil para konsumen.
walaupu banyak merek lain yang lebih berkualitas namun untuk
mendapatkan sebuah branding equity perlu proses yang panjang.
Nilai asset yang dimiliki dari pembelian sampoerna ini lebih rendah
dari produk yang dipasarkan. Namun, branding equity dari sampoerna
ini telah membuahkan hasil dari semula hanya 2 miliar kini mencapai 6
miliar.
Pengaruh pemilihan nama sebuah bisnis bisa jadi sangat kecil atau
besar tergantung pada jenis bisnis yang perusahaan mulai. Menjadi
sebuah branding lebih dari sekedar nama produk. Bahkan karakteristik,
tindakan, dan reputasi dari sebuah branding yang akan membuatnya
dikenal dan membuatnya memiliki arti di pasaran atas penjualan.
Untuk itu coba buatlah sebuah merk yang sulit ditiru oleh pihak
pesaing, bahkan yang paling penting, buatlah nama brand yang unik
dan mudah diingat oleh perusahaan dan banyak orang. Pergunakanlah
waktu dalam memilih nama brand yang memiliki arti luas apabila
berencana untuk memiliki bisnis dengan produk jenis lainnya.
Bahkan seperti slogan yang baik dilihat akan mampu mewakili visi dan
misi brand yang merupakan sesuatu penting namun tetap saja sulit
untuk diciptakan dan ditiru oleh pesaing.
H. Marketing Mix
Salah satu tujuan dari marketing adalah memastikan agar produk atau jasa yang dibuat
oleh perusahaan dikenal masyarakat sehingga nantinya perusahaan dapat
mendapatkan laba dari penjualannya. Maka tidak aneh saat sebuah perusahaan rela
mengeluarkan banyak biaya untuk membuat strategi pemasaran. Strategi pemasaran
sebenarnya tidak hanya untuk perusahaan besar, perusahaan kecil juga harus
memilikinya, contohnya seperti strategi pemasaran 4P. Istilah strategi pemasaran 4P
merupakan dasar yang harus dijadikan patokan awal, saat Anda hendak menjalankan
bisnis. Khususnya bagi para pelaku usaha kecil menengah atau UKM yang semakin
hari semakin merangkak naik jumlahnya di Indonesia.
Namun, masalahnya beberapa usaha seperti UKM masih bingung dalam menerapkan
atau mengaplikasikan konsep dari strategi marketing. Setiap elemen dari strategi ini
saling memperkuat dan sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis terutama
UKM. Padahal jika saja mereka mau menerapkan dan mengaplikasikan dengan baik
akan membantu bisnis mereka menjadi lebih berkembang dan maju. Biasanya, konsep
strategi pemasaran 4P termasuk dalam materi yang dipelajari pertama kali di setiap
pelajaran tentang marketing atau pemasaran. Bahkan sejak dulu, strategi pemasaran
ini tetap relevan. Tapi tentu saja, di era digital yang membuat bisnis tak mengenal
batas ini, strategi harus lebih jitu dan tepat sasaran.
Strategi pemasaran memiliki berbagai macam jenis, salah satunya yakni strategi
pemasaran 4P. Strategi pemasaran 4P merupakan kumpulan alat pemasaran taktis
yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tepat) dan promotion
(promosi) yang dipadukan agar menghasilkan respon yang diinginkan di pasar.
1. Produk
Sebagai pelaku usaha, perusahaan harus bisa membuat produk atau jasa yang
diterima oleh masyarakat. Perusahaan dapat memulai dengan cara
mengembangkan produk atau jasa yang dimiliki menjadi lebih baik. Mintalah
kritik dan saran dari konsumen, kemudian tampung semua saran dan kritik
tersebut sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan. Selain itu, perusahaan
juga dapat membuat produk atau jasa apapun yang kualitasnya baik. Kualitas
produk atau jasa yang baik tentu saja akan memberikan kepuasan yang tinggi
dari konsumen. Sebaliknya, kualitas produk atau jasa yang buruk juga akan
membuat konsumen kecewa dan mereka tidak mau untuk membeli atau
menggunakan produk atau jasa perusahaan untuk yang kedua kalinya.
2. Tempat
Place atau tempat merupakan salah satu unsur P dari strategi pemasaran 4P.
Tempat atau lokasi merupakan salah satu faktor penentu bisnis. Karenanya
perusahaan harus memilih lokasi yang tepat atau yang pas. Maksudnya adalah
memilih lokasi yang strategis dan benar. Lokasi yang strategis merupakan
lokasi yang ramai, dilalui oleh banyak orang. Sehingga calon konsumen dan
konsumen tertarik serta mudah untuk menemukan tempat jualan produk
perusahaan. Namun, strategi saja tidak cukup, diperlukan tempat yang pas atau
tepat. Mengapa demikian? Karena tempat yang strategis jika tidak tepat atau
pas juga tidak memiliki efek apapun.
3. Promosi
4. Harga
Harga merupakan salah satu hal yang sensitif dalam sebuah bisnis. Umumnya,
konsumen akan menjadikan harga sebagai patokan untuk membandingkan
perusahaan dengan kompetitor. Sehingga, penting untuk perusahaan dalam
menentukan harga yang baik, karena harga akan berpengaruh terhadap
penjualan. Jangan sampai perusahaan salah menentukan harga yang membuat
konsumen menjadi tidak tertarik untuk membeli produk atau jasa perusahaan.
Itulah pengertian dan cara menerapkan strategi pemasaran 4P. Tidak harus memiliki
usaha bisnis yang besar untuk menerapkan strategi 4P ini. Justru apapun bisnis
perusahaan adalah hal yang krusial untuk menerapkan strategi ini dengan maksimal.
Tapi ingat, tidak ada strategi yang sama satu dan lainnya. Sesuaikan kondisi lokasi,
target promosi, daya beli konsumen, hingga produk perusahaan dengan situasi sekitar.
Jangan memaksakan untuk menurunkan atau menaikkan standar hanya demi
mengikuti bisnis lain yang sudah lebih dulu hype. Tentu saja riset ini tidak akan
berlangsung dengan mudah. Ada proses trial and error yang perlu dilakukan sebelum
benar-benar menemukan pola penerapan strategi pemasaran 4P yang tepat.
I. Hubungan Pemasaran
Hasil akhir dari pemasaran hubungan adalah aset perusahaan yang unik yang
disebut jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran tersebut terdiri dari
perusahaan dan pemangku kepentingan pendukungnya seperti pelanggan,
karyawan, pemasok, distributor peritel dan lain sebagainya.
Secara garis besar, proses perencanaan SDM dibagi menjadi 4 langkah yang
meliputi:
i. Pertumbuhan (Growth)
Perencanaan SDM yang dilakukan dengan baik akan bisa membantu HR memenuhi
kebutuhan tenaga kerja perusahaan, baik itu dari aspek skill, kemampuan, kualifikasi,
serta jumlah yang memadai.
Research and development (R&D) adalah salah satu bagian paling penting dalam
pembuatan produk atau jasa baru dari sebuah perusahaan. Ketika ingin unggul dari
kompetitor, tentu perusahaan tidak bisa diam di satu tempat dan melakukan hal yang
itu-itu saja. Harus selalu ada gebrakan baru, agar perusahaan yang dijalankan tetap
satu langkah di depan kompetitor.
Salah satu alasan mengapa research and development penting untuk dijalankan
adalah agar perusahaan bisa selalu lebih unggul dari kompetitor. R&D
memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data dan informasi yang
dibutuhkan, menggunakan teknologi terbaru, dan menciptakan produk atau
layanan terbaik. Melansir Business Hub, ada banyak manfaat research and
development yang bisa didapatkan oleh perusahaan dan bisnis. Beberapa di
antaranya adalah:
i. Riset mendasar
Dapat disimpulkan bahwa research and development adalah aktivitas penting yang
harus dilakukan perusahaan, jika ingin tetap inovatif dan unggul di bidangnya.
Ada tiga kelompok besar kegiatan yang dilakukan oleh manajemen operasi,
yang berasal dari perencanaan atau perancangan, pengorganisasian, dan fungsi
pengawasannya. Semua kegiatan melibatkan pertimbangan aset, biaya, dan
sumber daya manusia dan didahului oleh analisis proses yang menyeluruh.
i. Desain
iii. Improvisasi
Seperti yang kita tahu, manajemen operasi adalah ilmu manajemen yang
berhubungan dengan mengelola operasi dan proses dalam organisasi.
Manajemen operasi yang efisien memastikan keberhasilan proyek. Manajer
operasi mengoptimalkan operasi dengan menggunakan sumber daya dan
modal secara bijaksana. Mereka mengelola semua aspek yang terkait dengan
operasi yang terjadi dalam bisnis. Manajer operasi tidak hanya ditemukan di
perusahaan tetapi juga di unit manufaktur. Mereka bekerja untuk melakukan
berbagai fungsi sebagai bagian dari tanggung jawab pekerjaan mereka.
Beberapa fungsi utama Manajer Operasi mencakup:
i. Keuangan
Keuangan memainkan peran utama dalam manajemen operasi. Penting
pula untuk memastikan bahwa keuangan organisasi telah digunakan
dengan benar untuk menjalankan fungsi utama seperti produksi barang
atau layanan sehingga kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi.
ii. Operasi
iii. Strategi
v. Perkiraan Permintaan
M. Pembelian
Etika bisnis adalah prinsip-prinsip moral yang dijadikan sebagai pedoman atau
panduan untuk bisnis yang sedang dijalankan. Sehingga, seluruh aspek yang berkaitan
dengan bisnis tersebut dapat menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai, norma-
norma, dan perilaku yang adil, baik, sehat, serta professional, baik bagi seluruh orang
di dalam perusahaannya, klien, mitra kerja, pemegang saham, pelanggan dan
masyarakat luas. Dalam dunia bisnis, kita pasti akan mengenal istilah etika bisnis.
Banyak orang yang sangat setuju bahwa etika bisnis memang perlu dimiliki oleh
setiap bisnis.
Salah satu prinsip etika bisnis adalah menjadikan bisnis menjadi suatu kegiatan yang
beretika, sehingga dapat berjalan seiring dengan kaidah-kaidah etika, hukum dan
peraturan yang berlaku. Dalam banyak hal, norma-norma dan kaidah etika yang
berlaku tidak hanya baik untuk diterapkan pada bisnis, namun juga membantu kita
untuk bertanggung jawab dan berperilaku baik pada masyarakat. Itulah mengapa etika
bisnis dan tanggung jawab sosial selalu berjalan beriringan.
Selain itu, etika bisnis dan profesi juga memiliki kaitan yang erat satu sama lain.
Mengapa demikian? Karena etika bisnis dapat dijadikan sebagai pedoman yang sama
untuk diterapkan pada individu dalam bekerja dan berperilaku sesuai dengan kaidah
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam tempat kerjanya. Oleh karena itu,
setiap individu yang terjun ke dalam dunia bisnis atau fokus pada profesinya harus
membaca dan memahami makalah etika bisnis serta materi etika bisnis yang mungkin
dimiliki masing-masing organisasi dan perusahaan. Tujuannya agar individu dapat
memahami etika bisnis yang diterapkan tempat kerjanya masing-masing.
Bagaimana dengan pengertian etika bisnis menurut para ahli? Para profesional
mendefinisikan etika bisnis sebagai seperangkat moral yang baik dan tepat untuk
dipraktikkan dalam suatu bisnis dan etika bisnis ini juga dapat menjadi pedoman
kebijakan yang tepat, ketika kita harus mempertimbangkan topik-topik bisnis yang
sekiranya dapat menjadi kontroversial.
Menurut Kirk O. Hanson, seorang pakar etika yang sangat terkenal dan juga
merangkap sebagai Direktur Eksekutif di Markkula Center for Applied Ethics
menyatakan pendapatnya tentang pengertian etika bisnis. Bagi Hanson, etika bisnis
bukan sekedar seperangkat moral yang menjadi pedoman untuk sebuah bisnis, namun
etika bisnis dapat menjadi sebuah studi tentang standar perilaku bisnis yang
mempromosikan kesejahteraan manusia dan kebaikan.
Seringkali etika bisnis dipandu oleh hukum, sehingga dapat berjalan secara beriringan.
Meskipun begitu, ada beberapa organisasi yang lebih memilih untuk beroperasi secara
etis untuk mendapatkan penerimaan dari masyarakat. Salah satu tujuan etika bisnis
yang paling utama adalah membantu membangun tingkat kepercayaan yang lebih
tinggi antara para pemangku kepentingan dalam suatu organisasi dan para konsumen.
Ada beberapa tujuan penting lainnya yang akan kita dapatkan ketika menerapkan
etika bisnis, yaitu sebagai berikut ini:
Pada tingkat pribadi, etika bisnis diterapkan dengan tujuan untuk tidak
menyalahgunakan properti orang lain. Selain itu, ini juga bertujuan agar
organisasi atau perusahaan akan menepati janji dalam memperluas manfaat
bisnis mereka kepada masyarakat sekitar dan tidak mencari keuntungan yang
instan dengan melanggar norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
Pada tingkatan ini, etika bisnis membantu organisasi atau perusahaan untuk
mempraktikkan bisnis mereka secara adil, terutama dalam berurusan dengan
karyawan dan para pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, etika bisnis juga
bertujuan untuk membantu organisasi dan perusahaan dalam memiliki
komunikasi yang terbuka dan lebih baik di semua tingkatan. Dengan
komunikasi yang terjalin dengan baik, para karyawan akan terdorong untuk
memberikan produktivitas yang lebih baik dan mau menjalani segala
kebijakan internal yang berlaku.
Tujuan ketiga dalam etika bisnis adalah membantu organisasi atau perusahaan
untuk memiliki tingkat kepedulian sosial yang tinggi, sehingga ini menjadi
perhatian utama bagi organisasi bisnis. Beberapa contoh dari tujuan etika
bisnis ini seperti, menjaga lingkungan agar tetap bersih, berhati-hati dalam
menggunakan sumber daya alam yang langka dan memastikan kualitas hidup
yang lebih baik bagi masyarakat dan orang-orang penting yang terlibat.
Setelah menyimak definisi dan tujuan dari etika bisnis, beberapa contoh etika bisnis,
yaitu sebagai berikut ini:
1. Menjaga data-data privasi yang bersifat sangat rahasia yang dimiliki oleh
klien, mitra bisnis dan pelanggan.
2. Memenuhi permintaan klien dan mitra bisnis yang telah disepakati dalam
perjanjian kerja atau kontrak.
3. Bersikap sopan dan baik terhadap orang-orang yang terlibat dengan bisnis kita
seperti, klien, mitra bisnis, pelanggan, karyawan dan publik, serta
4. Tidak merusak alam dan lingkungan sekitar sesuai dengan perjanjian hukum
yang telah disepakati.
Mengapa Etika Bisnis diperlukan di dalam Perusahaan?
Etika bisnis dalam perusahaan akan membantu perusahaan untuk melindungi merek
(brand) dan reputasi perusahaan. Menurut suatu penelitian yang diikuti oleh 1.121
responden, mereka setuju bahwa organisasi atau perusahaan yang selalu mengikuti
kaidah-kaidah norma yang benar dalam etika bisnis akan lebih mudah dipercaya oleh
masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya seperti, klien, mitra bisnis dan
pelanggan.
Pentingnya etika bisnis dalam perusahaan juga memberikan banyak manfaat bagi
mereka yang menerapkannya. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang akan
dirasakan oleh organisasi atau perusahaan ketika mereka menerapkan etika bisnis
dengan konsisten.
Jika semua orang di dalam tim menerapkan etika bisnis dengan baik dan
konsisten, maka mereka akan menyadari dengan baik bagaimana caranya
bertanggung jawab. Sebagai contoh, mereka tahu bahwa pekerjaan yang
diberikan harus diselesaikan dengan tepat waktu dan mereka juga sadar bahwa
untuk mencapai suatu target, kerjasama tim sangatlah diperlukan. Dengan
begitu, etika bisnis yang dipraktikkan secara konsisten akan menciptakan
kerjasama tim yang semakin kuat.
Seperti yang sudah kami sampaikan di awal bahwa alasan mengapa etika
bisnis sangat diperlukan di dalam perusahaan adalah karena dengan
menerapkan etika bisnis secara konsisten, citra merek dan perusahaan akan
semakin terjaga dan terkenal dalam pandangan masyarakat luas. Hal ini
dikarenakan masyarakat semakin percaya dan yakin bahwa produk, layanan
jasa, serta organisasi bisnis kita adalah sesuatu yang berjalan sesuai dengan
etika.
Para karyawan dengan etika bisnis yang profesional di tempat kerja jelas
menjadi kunci utama kesuksesan pada setiap perusahaan. Perusahaan dengan
sangat sadar percaya bahwa semua karyawan profesional dapat beradaptasi
dengan perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan drastis, namun
mereka akan tetap bertindak sesuai dengan etika bisnis yang berlaku.
Etika bisnis akan mengajarkan semua orang yang terlibat dalam suatu
organisasi atau perusahaan semakin percaya dan paham bahwa segala apapun
yang ditetapkan oleh etika bisnis bukan hanya baik untuk diri sendiri, namun
juga untuk masa depan perusahaan dan orang-orang di sekitar kita (publik).
Dengan begitu, semua orang yang terlibat pada etika bisnis akan bersikap lebih
positif dan semangat dalam menjalani kehidupan agar lebih berarti.
Ketika semuanya diatur secara sistematis oleh etika bisnis, maka secara
bersama-sama semua lapisan perusahaan akan menuju kesuksesan baru yang
diinginkan. Selain itu, pertumbuhan bisnis juga akan semakin berkembang
dengan sangat terjamin.
Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor penting dalam memelihara
kepercayaan dan keyakinan para pemangku kepentingan. Zabihollah Rezae dalam
bukunya yang berjudul “Corporate Governance and Ethics” mengikhtisarkan bahwa
tujuan utama Corporate Governance adalah untuk menciptakan keseimbangan
pembagian kekuasaan yang tepat diantara semua partisipan, khususnya Pemilik
Modal/Pemegang Saham, Dewan Pengawas/Badan Pengawas/Dewan komisaris
(Dewas, Bawas, Dekom) dan Direksi dalam mencapai dan meningkatkan nilai saham
dengan tetap mempertimbangkan kepentingan stakeholder lainnya. Pihak-pihak yang
memiliki kepentingan pada suatu perusahaan disebut stakeholders. Manfaat yang
diperoleh dalam melaksanakan Tata kelola perusahaan yang baik, diantaranya adalah
sebagai berikut :
Pengertian GCG
Sebagai sebuah konsep, GCG ternyata tidak memiliki definisi tunggal. Komite
Cadburry misalnya pada tahun 1992-melalui Cadburry report-mengeluarkan definisi
tersendiri tentang GCG. Menurut Komite Cadburry, Good Corporate Governancce
adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai
keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan
pertanggungjawaban kepada shareholder khususnya dan stakeholders pada umumnya.
Beberapa Negara mendifinisikan GCG dengan pengertian yang agak mirip walaupun
ada sedikit perbedaan istilah. Kelompok negara maju (OECD), mendefinisikan GCG
sebagai cara-cara manajemen perusahaan bertanggung jawab kepada shareholdernya.
Para pengambil keputusan di perusahaan di perusahaan harus dapat
mempertanggungjawabkan keputusannya dan keputusan tersebut mampu memberikan
nilai tambah bagi stakeholders lainnya. Karena itu fokus utama OECD terkait dengan
proses pengambilan keputusan dari perusahaan yang mengandung prinsip-prinsip
GCG transparebcy, responsibility, accountability dan fairness.
Monks 2003, GCG secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk
semua stakeholder.
Tata Kelola perusahaan yang baik menurut Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya GCG
adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan
perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.
Dari berbagai definisi tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa pendekatan terhadap
definisi GCG lebih ditekankan pada pendekatan hard factors yang mengharuskan
adanya infrastruktur serta kebijakan atau SOP atau peraturan-peraturan yang
mendukung penerapan GCG. Disisi lain, TIM CG Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) mendefinisikan Good Corporate Governance dengan sudut
pandang yang sedikit berbeda dengan mencakupkan soft factors dalam menjelaskan
pengertian tersebut.Tata Kelola perusahaan yang baik atau GCG didefinisikan sebagai
komitmen, aturan main serta praktek penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika
dengan menekankan keharusan adanya komitmen dalam pengaplikasiannya.
Keberadaan kebijakan dan kelengkapan infrastruktur GCG menjadi kehilangan makna
tanpa didasari komitmen untuk melaksanakannya. Disinilah, betapa peran Pemilik
Modal/Pemegang Saham, Dewan/Bawas/Dekom dan Direksi (Top Management)
sebagai TOP LEADER menjadi pendorong dalam kesungguhan pembangunan
Perusahaan yang ber-GCG dengan prinsip-prinsip.
o Partisipasi
o Responsibilitas
o Independen
o Kewajaran (Fairness)
o Akuntabilitas
o Transparansi
Atau disingkat PRIFAT. Penomoran prinsip mulai dari partisipasi sampai dengan
transparansi bukan menggambarkan derajat kepentingan dalam penerapan praktik
GCG.
Teori utama yang terkait dengan corporate governance adalah Agency Theory,
Stewardship Theory dan Stakeholder Theory.
1. Agenchy Theory
2. Stewardship Theory
3. Stakeholders Theory
Gibson 2000:247 menguraikan dalam jurnalnya bahwa dengan cara yang sama
bahwa bisnis juga memiliki tugas yang berbeda untuk berbagai kelompok
pemangku kepentimgan.
Karena status yang luar biasa dan kendali yang dimiliki oleh Pemilik
Modal/Pemegang Saham berdasarkan hukum perusahaan, teori pemangku
kepentingan cenderung mencurahkan perhatian yang lebih sedikit untuk
membela hak-hak Pemilik Modal/Pemegang Saham.Asumsinya adalah bahwa
Pemilik Modal/Pemegang Saham sudah memiliki kekuatan untuk memastikan
bahwa kepentingan mereka diperhitungkan oleh perusahaan dan para
manajernya.
Dari ketiga uraian konsep yang mendasari Good Corporate Governance terlihat bahwa
kesamaannya terletak pada pengamatan pola hubungan atau interaksi antara pemilik
modal/pemegang saham/Dewas/Bawas/Dekom dengan Direksi dalam pemenuhan
kepentingan masing masing pihak. Efektivitas interakti tersebut menciptakan
sinergitas hubungan yang memengaruhi laju pertumbuhan nilai perusahaan secara
positif dengan mempertimbangkan kepentingan stakeholdes lainnya.
Dalam penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik, perlu disepakati
konsep/prinsip yang mendasari pemahaman terhadap Good Governance. Prinsip
merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual
yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau
bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun
perubahan dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh
sebuah obyek atau subyek tertentu.
1. Participation (Partisipasi)
Partisipasi yang dimaksud disini adalah pemenuhan tanggung jawab, hak dan
wewenang serta tindakan-tindakan lain yang patut diambil sesuai dengan
posisinya.
i. Kapabilitas
Seorang yang berada pada posisi tertentu tidak melakukan apa yang
seharusnya dilakukan pasti apa sebabnya. Salah satu sebab seseorang
tidak melakukan partisipasi adalah karena dia tidak mampu (capable)
untuk melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan tersebut.
2. Responsibility (Responsibilitas)
3. Independency (Independen)
Independen merupakan suatu keadaan atau posisi dimana kita tidak terikat
dengan pihak manapun. Independen menunjukkan sikap bebas yang tidak
terpengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu atau kelompok/organisasi
tertentu.
4. Fairness (Keadilan)
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak
stakeholder desuai dengan oeraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan
fairness dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan
memberikan jaminan perlakuan yang adil diantara beragam kepentingan dalam
perusahaan.
5. Accountability (Akuntabilitas)
6. Transparancy (Transparansi)
O. Risiko
Persaingan menjadi lebih dinamis dalam beberapa tahun terakhir, meningkatkan risiko
bisnis bagi banyak perusahaan. Lingkungan bisnis berubah dengan cepat. Dan itu
menyebabkan beberapa tantangan dan masalah.
Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dan dapat
menyebabkan kerugian atau kegagalan bisnis. Ketidakpastian menyulitkan perusahaan
untuk mencapai target.
Beberapa risiko mungkin berada dalam kendali perusahaan. Dalam arti, perusahaan
masih bisa mengelolanya. Namun, beberapa risiko berada di luar kendali perusahaan.
Mereka hanya dapat beradaptasi dan meminimalkan dampaknya terhadap perusahaan.
1. Risiko strategis
Kadang-kadang, strategi mereka tidak lebih baik dari pesaing. Itu tentu buruk
untuk bisnis. Atau, strategi perusahaan baik tetapi lemah dalam
pelaksanaannya, misalnya, karena komitmen yang rendah dari eksekutif dan
karyawan. Sekali lagi, itu merugikan perusahaan.
2. Resiko operasional
Risiko ini timbul dari kegiatan sehari-hari perusahaan. Itu mungkin karena
kesalahan karyawan, kegagalan sistem produksi, dan prosedur internal yang
tidak memadai. Sumber risiko juga dapat berasal dari luar, tetapi memengaruhi
operasi perusahaan.
i. Perselisihan kontrak
ii. Kegagalan teknologi
3. Risiko kepatuhan
4. Resiko keuangan
Misalnya, ketika menjalankan bisnis kopi kekinian dan baru membuat menu
baru ‘Kopi Gula Aren’ yang saat itu sedang tren dan diminati banyak
konsumen. Namun, tiba-tiba, keluarlah menu baru yang menjadi kegemaran
konsumen, misalnya ‘Kopi Regal’. Padahal, saat itu perusahaan sudah
membeli bahan untuk membuat Kopi Gula Aren yang cukup banyak. Inilah
hal yang merugikan, di mana perusahaan memiliki stok bahan yang tinggi
namun tidak lagi dibutuhkan.
Solusinya adalah, perusahaan perlu memahami kondisi pasar dan
kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Mulailah dengan melakukan
pendekatan personal dengan pelanggan. Misalnya ketika mereka datang,
mintalah sedikit waktu untuk meminta pendapat serta saran dari konsumen
untuk inovasi produk selanjutnya.
6. Risiko Strategi
Risiko ini sangat berkaitan dengan strategi, di mana terjadi risiko atau
ketidakpastian yang diakibatkan dari kurang matangnya strategi dalam
menjalankan bisnis. Strategi sangat dibutuhkan dan dipersiapkan dengan
matang dalam bisnis, atau terkadang strategi bisnis itu harus dijalankan ketika
ada persaingan yang mungkin mengancam bisnis. Misalnya saja perusahaan
ponsel bernama Nokia yang dulu sempat tren di segala kalangan, namun
setelah kedatangan sistem operasi terbaru yaitu Android, Nokia justru
menggunakan sistem operasi lain dan mengalami kerugian besar karena
konsumen lebih memilih untuk menggunakan Android. Contoh lainnya adalah
Yahoo yang pada masa keemasannya pada tahun 1990an seperti Google masa
kini, di mana Yahoo terlalu fokus untuk mengembangkan iklan banner namun
tidak mengembangkan salah satu produknya yakni mesin pencari sehingga
pada akhirnya produk mesin pencari ini dikuasai oleh Google.
7. Risiko Kredit
Risiko ini berlaku bagi yang menjalankan bisnis dengan sistem pembayaran
kredit, seperti perusahaan pembiayaan. Di mana, perusahaan harus memahami
risiko konsumen yang tidak membayar hingga lunas setelah barang dikirim.
Mungkin saja orang tersebut kabur, bangkrut, meninggal dunia, dan
sebagainya. Untuk menghindari risiko tersebut, perlu melakukan analisa
terhadap debitur atau calon konsumen, bagaimana kinerja perusahaan itu,
bagaimana karakter pemiliknya, kemampuannya untuk membayar, dan
sebagainya. Selanjutnya, juga perlu menentukan beberapa hal seperti berapa
batas utang yang dapat diberikan dan berapa lama maksimum jangka waktu
kredit yang bisa diberikan.
8. Risiko Operasional
Risiko ini biasanya akan lebih mengarah pada suatu kegagalan dalam
mengelola perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari.
Hal ini mungkin saja terjadi karena beberapa kegagalan teknis, seperti server
error, human error, maupun proses pada kegiatan operasional perusahaan yang
tidak efisien. Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki
lebih dari satu penyebab.
9. Risiko Finansial
Risiko ini biasanya akan berdampak kepada finansial perusahaan dan mengacu
secara khusus terhadap arus kas masuk dan keluar yang memungkinkan terjadi
kerugian finansial perusahaan. Sebagai contoh, pengusaha memiliki
perusahaan yang sebagian besar pemasukan perusahaan berasal dari sejumlah
klien besar yang melakukan proses pembayaran produk dengan beberapa
tahapan. Kemudian ketika tahap pelunasan, klien perusahaan tidak melakukan
pembayaran sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Hal ini tentunya dapat
merusak arus kas dan menimbulkan ketidakpastian kapan klien akan
membayar pelunasannya.
Contoh lain misalnya ketika perusahaan memiliki banyak utang dan harus
melunasinya dalam jangka pendek. Hal ini akan berpengaruh ke arus kas
perusahaan karena hutang ini perlu didahulukan untuk dibayar, terlebih jika
ada bunga yang tinggi, Solusinya adalah membuat sistem jual beli dengan
ketentuan yang lebih aman, misalnya pelunasan pembayaran hanya sebesar 5%
dari total biaya tagihan dan diatur mengenai denda bagi klien yang terlambat
melakukan pembayaran. Selain itu, hindari utang apabila bukan untuk
keperluan mendesak.
Risiko legal biasanya timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain karena
adanya pelanggaran hukum, misalnya terjadi pelanggaran hak cipta,
mengingkari kesepakatan yang telah tertulis dalam kontrak (wanprestasi),
tidak mengikuti peraturan atau undang-undang yang berlaku, dan lain
sebagainya. Untuk menghindari risiko ini, perusahaan harus membuat kontrak
dan memahami isi di dalam kontrak dengan benar dan jelas sebelum
melakukan tanda tangan kontrak.
Selain itu, risiko kepatuhan juga berkaitan erat dengan risiko legal, di mana
risiko ini timbul karena adanya ketidakmampuan dalam memenuhi ketentuan
atau peraturan perundang-undangan. Misalnya pelanggaran di bidang
ketenagakerjaan seperti pemberian gaji di bawah UMR, di bidang Pajak, atau
tidak memiliki izin usaha dalam menjalankan bisnisnya. Di mana, jika
perusahaan melakukan pelanggaran ini, maka dapat dikenakan sanksi
bermacam-macam antara lain berupa teguran, denda, hingga pembekuan
kegiatan usaha.
Karena itulah penting untuk memastikan risiko legal dan kepatuhan dapat
dihindari. Di mana, risikonya bukan lagi kerugian materi namun kerugian
yang bisa menyebabkan bisnis dipaksa untuk tutup dan tidak beroperasi
kembali. Selain itu, jika mengabaikan pembuatan kontrak, mungkin saja
mengalami kerugian ketika klien tidak memenuhi kewajibannya, perusahaan
tidak memiliki dasar untuk mengajukan klaim ganti kerugian kepadanya
karena tidak pernah ada kontrak yang dibuat antara perusahaan dan klien.
Jenis risiko internal ini dapat dikendalikan dan, dalam beberapa kasus, dapat dihindari
atau dikurangi. Kelalaian di tempat kerja, mesin produksi usang, dan pemogokan
adalah dua contoh sumber risiko internal.
Risiko eksternal datang dari luar perusahaan. Perusahaan tidak memiliki kendali
atasnya. Mereka hanya dapat beradaptasi dan mengurangi paparan mereka terhadap
perusahaan.
Risiko eksternal dapat timbul karena perubahan kondisi ekonomi, politik, peraturan,
dan sosial demografis. Perubahan dalam lingkungan kompetitif juga merupakan
sumber risiko eksternal.
o Gangguan teknologi
o Risiko geopolitik
o Perubahan peraturan
Risiko bisnis menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi target atau tidak dapat
mencapai tujuan perusahaan. Mereka tidak mampu memberikan pengembalian yang
memadai bagi investor. Ketidakpastian juga dapat menyebabkan kegagalan bisnis dan
bahkan kebangkrutan.
Risiko memiliki dampak yang lebih signifikan ketika perusahaan memiliki leverage
yang tinggi. Itu membuat perusahaan sulit mendapatkan dana murah. Investor melihat
perusahaan memiliki risiko gagal bayar yang tinggi.
Kombinasi risiko bisnis dan leverage yang tinggi mempersulit perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya kapan saja. Ketika pendapatan turun, mereka tidak
dapat membayar kembali utangnya, dan itu dapat menyebabkan kebangkrutan.
Apapun bisnis perusahaan, baik bisnis kelas kecil, menengah hingga kelas atas
sekalipun, melakukan riset pasar merupakan hal utama yang harus dilakukan.
Dari hasil riset tersebut perusahaan dapat mengetahui sejauh mana produk
perusahaan akan dapat terjual. Selain itu, dari hasil riset tersebut perusahaan
juga bisa mengetahui resiko yang mungkin terjadi dalam menjual produk
tersebut meliputi tingkat kegagalan, tingkat persaingan, tingkah kesulitan, dan
lain sebagainya.
Resiko besar dapat terjadi pada bisnis yang tidak memiliki modal cukup dan
sesuai dengan kebutuhan bisnis itu sendiri. Pastikan untuk memilih bisnis
dengan modal sesuai dengan kemampuan perusahaan. Walaupun mungkin
berbeda jauh dari apa yang perusahaan harapkan, setidaknya bisnis tersebut
bisa perusahaan jadikan sebagai modal awal untuk perusahaan membangun
bisnis yang perusahaan inginkan. Karena jika kita mau berusaha pasti selalu
ada jalan. Dari pada perusahaan menunggu hingga memiliki modal yang
cukup, perusahaan bisa mulai membuat bisnis kecil yang keuntungannya dapat
digunakan sebagai modal untuk membangun usaha yang lebih besar.
Sebuah manajemen merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat
diperlukan ketika perusahaan ingin membangun dan mengembangkan bisnis.
Dengan menggunakan aplikasi manajemen, perusahaan dapat mengambil
keputusan bisnis yang tepat untuk kemajuan bisnis yang dijalankan. Tidak
hanya itu, terdapat banyak keuntungan lain menggunakan aplikasi manajemen
yang pastinya dapat membantu perusahaan dalam menjalankan bisnis.
Banyak orang berpendapat bahwa menjalani usaha sesuai dengan minat akan
lebih mudah dijalani. Dengan begitu, minimal sudah memiliki pengetahuan
yang cukup berkaitan dengan usaha tersebut.
Perusahaan juga akan memiliki keahlian lebih untuk mengatasi resiko yang
timbul ketika usaha sudah berjalan. Menjalani usaha yang tidak sesuai dengan
minat pemilik hanya akan menambah resiko saja.
Hindari memulai usaha hanya karena tren saja, lambat laun usaha seperti itu
akan mati juga. Mulailah usaha dari bawah sehingga perusahaan bisa belajar
sambil menjalani usaha. Pengalaman akan dibutuhkan ketika usaha tersebut
sudah jauh berjalan.
Sebagai pemula dalam berbisnis, tak ada salahnya jika belajar dari orang lain.
Belajar bagaimana orang lain mengelola usaha, memanajemen keuangan,
hingga strateginya. Dalam dunia bisnis hal itu sah-sah saja selama tidak
merugikan orang lain.
Terlebih jika usaha yang dijalani memiliki banyak pesaing, jangan jadikan
mereka sebagai hambatan. Amati secara perlahan bagaimana mereka bekerja,
kemudia bisa meniru dan menerapkan dalam usaha. Kekurangan dari usaha
orang lain bisa diubah menjadi kelebihan pada usaha.
Rencana manajemen risiko harus dibuat secara terpisah dari rencana bisnis
yang ada. Perencanaan manajemen risiko harus mencantumkan langkah-
langkah, prosedur serta cara untuk mengatasi resiko ketika risiko untuk
muncul.
Misalkan saja bisnis perusahaan merupakan bisnis yang memproduksi barang
yang mudah rusak maka perusahaan harus memiliki persiapan bagaimana
perusahaan meminimalkan risiko yang terkait dengan pendistribusian barang
agar tidak mudah rusak.
Dengan mengikuti segala rencana yang telah dibuat maka perusahaan dapat
mengevaluasi kembali rencana tersebut untuk mengetahui efektivitasnya.
Dengan rencana bisnis yang fleksibel dan efisien dapat membantu untuk
mengatasi resiko yang mungkin timbul ketika menjalankan bisnis.
Salah satu cara mengatasi resiko bisnis yang efektif adalah dengan melatih
karyawan untuk menangani segala resiko yang mungkin terjadi.
Hal ini dapat membantu untuk menghindari dampak negatif yang timbul dari
resiko yang mungkin muncul.
Setiap pebisnis pasti akan menghadapi resiko ketika memulai usaha mereka. Hal yang
dapat dilakukan adalah mengatasi semua resiko yang berpotensi muncul dengan fokus
pada langkah-langkah untuk mengurangi atau menghilangkan resiko tersebut. Dengan
beberapa cara mengatasi resiko bisnis setidaknya perusahaan dapat mengatasi segala
resiko yang kemungkinan besar muncul.