Di Susun oleh
Asna Wati 201081008
Dwi Siswanti 201081013
Erlina Piska 201081015
Tengku Dita Restya Putri 201081052
a. Action Plan. Tujuan pertama dari perencanaan dalam sebuah usaha ialah sebagai
rencana aksi. Dimana aksi yang dimaksud lebih kepada problem solving atau langkah
menemukan solusi. Dalam setiap usaha, akan selalu ada kendala yang saling berkaitan
antara satu dengan lainnya. Oleh karenanya diperlukan rencana usaha, untuk bisa
memilah setiap bagian permasalahan agar dapat diklasifikasikan sehingga lebih mudah
dipecahkan.
b. Road Map. Adanya perencanaan dalam sebuah usaha, tujuannya agar fokus dari usaha
tersebut tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan komponen dari perencanaan itu sendiri yakni
visi juga misi. Perencanaan menjadi road map, yang menjaga operasional usaha tetap on
track. Dengan demikian tujuan dari usaha tersebut akan lebih mudah diwujudkan dan visi
serta misi usaha dapat dipahami dan tersampaikan kepada seluruh pihak yang dilibatkan.
c. Materi Penjualan. Tujuan adanya perencanaan usaha selanjutnya yaitu sebagai materi
pendukung aktivitas penjualan. Perencanaan yang matang dapat memberi efek signifikan
pada penjualan. Penjualan yang baik, dapat dijadikan gambaran akan prospek usaha
tersebut di masa depan. Dari situ Anda dapat meyakinkan investor mengenai seberapa
potensial usaha yang Anda jalankan.
3. Lima Langkah Perencanaan Usaha yang Matang
Usai memahami pengertian, maksud serta tujuannya, kini kita pelajari langkah-langkah
perencanaan usaha. Sebuah rencana usaha harus dibuat secara matang agar mampu
menjadikan usaha Anda berkembang. Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini
untuk bisa membuat rencana usaha dengan baik dan matang, sehingga usaha dapat
berjalan sesuai harapan.
a. Membuat Deskripsi Usaha. Hal pertama yang penting untuk Anda lakukan sebelum
pembangun usaha ialah membuat rencana atau gambaran terkait deskripsi dari usaha
yang akan dijalankan. Fungsi dari deskripsi usaha nantinya ialah memberikan
informasi terkait, tujuan, visi, misi dan ide-ide terkait usaha Anda kepada seluruh
pihak yang dilibatkan. Dengan adanya deskripsi usaha, diharapkan usaha bisa
diterima oleh semua pihak dan bisa berkembang sesuai harapan.
b. Menyusun Strategi Pemasaran. Langkah perencanaan berikutnya yakni menyusun
strategi pemasaran yang tepat. Tujuannya adalah agar produk Anda dapat diterima
dengan baik oleh masyarakat. Tidak ubahnya ketika berada di medan perang, untuk
bertahan dalam persaingan bisnis kita harus memiliki strategi pemasaran. Mulai dari
analisis keunggulan kompetitif dan juga kekurangannya. Dari situ Anda bisa
menciptakan produk yang setidaknya kualitasnya sama tetapi mampu memenuhi
kekurangan kompetitor. Hal itu akan menjadi poin plus bagi produk Anda di mata
konsumen.
c. Analisa Pasar. Memiliki strategi tanpa menganalisa pasar tentu tidak akan memberi
hasil sesuai harapan. Dengan menganalisa pasar, Anda dapat mengetahui apa yang
diinginkan, disukai dan dibutuhkan oleh konsumen. Berdasarkan tiga poin tersebut,
Anda bisa menghadirkan produk yang menjadi jawaban bagi konsumen. Dengan
begitu, produk akan lebih mudah diterima dan bisa disesuaikan dengan segmentasi
yang telah Anda targetkan.
d. Penerapan pada Proses Produksi dan Melakukan Pemantauan. Setelah
menjalankan ketiga langkah di atas, selanjutnya Anda bisa menerapkannya pada
proses produksi. Menggunakan ketiga poin perencanaan sebelumnya sebagai acuan,
memungkinkan meluncurkan produk berkualitas dan mudah diterima masyarakat.
Langkah perencanaan tidak berhenti sampai launching produk saja. Anda masih harus
memantau produk yang sudah didistribusikan yang dapat Anda kelola dengan mudah
menggunakan aplikasi inventory barang. Langkah tersebut diperlukan untuk
melakukan evaluasi terhadap produk sehubungan dengan respon pasar. Dari
pemantauan tersebut Anda akan melihat seberapa diterima produk Anda, apa
kekurangannya dan apa yang membuat konsumen membelinya.
e. Perkiraan Modal dan Manajemen Operasional. Rencana usaha meliputi segala
aspek mulai sebelum usaha beroperasi hingga pasca produksi. Jika pada poin
sebelumnya kita fokus pada pondasi usaha agar bertahan dalam persaingan kini
saatnya menghitung modal yang diperlukan. Ketika Anda sudah memiliki rencana
usaha yang matang seperti keempat langkah sebelumnya, jangan lupa menghitung
estimasi modal yang diperlukan. Jika over budget, maka harus dilakukan sedikit
perubahan. Contohnya seperti ketika memilih untuk memproduksi sendiri atau
menggunakan jasa eksternal. Jangan lupa menghitung biaya peluangdan benar benar
membandingkan semua pilihan untuk meminimalisir kerugian. Jangan memaksakan
mencari tambahan modal tanpa memperhitungkan laba-rugi perusahaan. Hindari
utang atau beban usaha yang melebihi pendapatan. Di masa awal-awal, usaha Anda
harus bisa mencapai tujuan dengan menghasilkan keuntungan. Dengan begitu akan
ada tambahan modal untuk pengembangan sesuai perencanaan. Selanjutnya, terapkan
manajemen operasional seperti menetapkan standard operational procedure, yang
mampu memberi performa maksimal. Baik dari sumber daya manusia, bahan baku,
proses produksi hingga distribusi.
4. Lima alasan penting yang membuat rencana bisnis atau business plan menjadi suatu
hal yang sangat vital untuk dimiliki setiap pengusaha atau pebisnis dalam
menjalankan bisnis mereka
Rencana bisnis juga dapat diibaratkan sebagai pengaman bisnis kita agar segala
kegiatan bisnis yang kita lakukan tidak keluar jalur dari rencana bisnis atau
business plan yang ada. Meskipun, nantinya akan ada beberapa perubahan dalam
bisnis plan kita seiring berkembangnya bisnis, namun perkembangan ini akan
tetap pada jalur bisnis yang sudah dibentuk di awal. Selain itu, rencana bisnis juga
akan membantu kita dalam melakukan riset yang lebih dalam pada bidang industri
kita. Semakin dalam kita mengenal bidang industri kita dan semakin dalam kita
mengenal para pelanggan kita, maka semakin besar pula kemungkinan bisnis kita
akan meraih keberhasilan.
Mengapa demikian? Bisnis yang efektif adalah bisnis yang selalu mengalami
perkembangan atau dinamis. Oleh karena itu, rencana bisnis akan terus berubah
dan berkembang seiring berkembangnya bisnis tersebut. Nah, rencana bisnis akan
membantu kita untuk meninjau apa saja tujuan yang telah dicapai selama ini,
perubahan apa saja yang diperlukan dalam bisnis kita, perbaikan apa yang harus
ditambahkan ke dalam rencana bisnis, rencana bisnis apa yang mudah untuk
dilaksanakan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kehadiran rencana bisnis bukan
hanya mengawali perjalanan bisnis kita sejak awal, namun juga membimbing
bisnis kita sampai kapanpun.
Terlebih lagi bagi bisnis yang sudah mapan dan berdiri cukup lama, bisnis
seperti ini akan membutuhkan dana yang lebih banyak. Sehingga, rencana bisnis
atau business plan yang jelas akan semakin dibutuhkan demi keberlangsungan
bisnis di masa sekarang dan masa depan.
d. Rencana Bisnis Berguna untuk Menarik Para Investor atau Donatur untuk
Bergabung dengan Bisnis Kita.
Hampir sama dengan poin sebelumnya, rencana bisnis yang jelas dan tersusun
dengan baik akan membantu kita untuk mendapatkan dana atau tambahan modal
dari para investor yang ingin menanamkan modal mereka pada bisnis kita. Bukan
hanya itu, ini juga akan memudahkan para donatur untuk memberikan bantuan
modal pada bisnis kita. Sehingga, kita bisa mengembangkan bisnis menjadi lebih
luas dan lebih mapan.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kejelasan rencana bisnis dengan sebaik
mungkin, karena investor dan donatur bisa saja mengecek rencana bisnis kita
kapanpun mereka membutuhkannya. Jangan sampai investor atau donatur malah
tertarik dengan bisnis pesaing kita ya, rekan-rekan.
e. Rencana Bisnis Berguna untuk Memberi Peluang Kesuksesan Bisnis yang Terbaik.
Hampir semua pebisnis sepakat bahwa rencana bisnis akan membantu bisnis mereka
untuk meraih peluang kesuksesan yang lebih tinggi, karena rencana bisnis akan
membantu kita untuk mengembangkan ide bisnis, menguji kelayakan ide bisnis,
mengatur pendanaan dengan baik, dan segenap manfaat lainnya yang akan membuat
bisnis kita menjadi lebih hidup dan mudah untuk berkembang.
Memang benar bahwa tidak ada jalan yang mudah bagi setiap bisnis untuk meraih
kesuksesan. Ibaratnya, kesuksesan suatu bisnis tidak bisa didapatkan dalam waktu
satu hari satu malam saja. Akan tetapi, rencana bisnis yang baik akan membantu kita
untuk tetap berada dalam panduan yang benar.
C. Perencanaan Keuangan
1. Proyeksi Penjualan
Salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan usaha adalah proyeksi
penjualan. Sebagai informasi, proyeksi penjualan merupakan perkiraan penjualan
yang dapat dicapai sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu. Kamu bisa
membuat spreadsheet yang memproyeksikan penjualan bisnismu selama 3 tahun ke
depan. Buat kolom yang berbeda untuk penjualan tiap bulan untuk tahun pertama.
Untuk tahun-tahun setelahnya, kamu bisa memisahkannya per triwulan.
Potensi penjualan per unit
Harga per unit
Potensi pendapatan penjualan = jumlah penjualan unit x harga
Biaya per unit
Harga pokok penjualan = jumlah unit terjual x biaya per unit
Dengan menghitung hal-hal di atas, kamu kemudian bisa memperkirakan laba
kotor (gross margin), yakni total potensi pendapatan penjualan dikurangi harga
pokok penjualan.
2. Buat Budget Pengeluaran
Contoh financial plan yang tepat dalam bisnis, yakni berisi budget pengeluaran
perusahaan. Dengan membuat perkiraan berapa biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan penjualan, perencanaan keuangan usaha kamu pun akan lebih terarah.
Kamu bisa membaginya antara biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable
cost). Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan secara konstan seperti uang
sewa, gaji karyawan, dan sebagainya.
Sementara biaya variabel merupakan pengeluaran yang tidak menentu seperti biaya
untuk beriklan dan promosi. Cara lain untuk membuat budget pengeluaran
perusahaan adalah dengan membaginya antara biaya setup dan biaya operasional.
Biaya setup merupakan biaya yang dibutuhkan di awal untuk membangun bisnis
seperti biaya pendaftaran dan perizinan bisnis, properti, dan sebagainya. Sedangkan
biaya operasional mencakup hal-hal yang diperlukan agar bisnis tetap berlangsung
seperti biaya logistik, biaya internet, biaya untuk promosi, jasa pembuatan website
toko online, dan sebagainya.
3. Laporan Pendapatan
Dalam perencanaan keuangan usaha, laporan pendapatan menjadi aspek yang penting
untuk diperhatikan Jadi, pastikan kamu menyertakan laporan pendapatan usaha dalam
financial plan. Laporan pendapatan menunjukkan pendapatan, pengeluaran, dan
keuntungan bisnismu dalam periode tertentu Hal ini sanga penting, baik untuk
sebagai pemilik bisnis maupun investor yang tertarik pada bisnis yang kita jalani.
Dengan adanya laporan pendapatan yang jelas, kamu dan investor bisa mengetahui
apakah bisnismu menguntungkan atau tidak. Kamu bisa menghitung laba bersih (net
profit) dengan cara mengurangkan laba kotor (gross margin) dengan bunga dan pajak.
Kalau biasanya perusahaan besar membuat laporan pendapatan per kuartal, untuk
kamu yang baru mulai berbisnis sebaiknya membuat laporan pendapatan per bulan
selama 1 tahun pertama.
4. Perkiraan Arus Kas
Contoh financial plan yang benar untuk bisnis ialah memiliki perkiraan arus kas di
dalamnya.Laporan arus kas ini menunjukkan arus keluar masuknya uang tunai dalam
bisnis kita. Uang tunai sangat penting untuk memastikan bisnis tetap bisa berjalan
dan tidak kekurangan dana. Isi perkiraan arus kas yang mendasar, antara lain
pendapatan tunai dan pengeluaran tunai. Ingat, hanya catat penghasilan dan
pengeluaran tunai saja, Buat perkiraan arus kas untuk 12 bulan ke depan sehingga
keluar masuknya uang tunai dalam bisnismu bisa terpantau dengan akurat. Dalam
membuat laporan ini, penting untuk realistis dalam membagi proses pembayaran
faktur, mana yang dibayar tunai, mana yang dibayar dalam 30 hari, 60 hari, dan
seterusnya agar kamu tidak kebingungan dalam mengatur keuangan bisnis
5. Neraca Keuangan
Dalam membuat perencanaan keuangan bisnis, kamu juga perlu menambahkan aspek
neraca keuangan di dalamnya.Neraca keuangan pada dasarnya merupakan laporan
kekayaan bisnismu.Dari neraca keuangan, pengusaha maupun investor dapat menilai
kesehatan keuangan suatu bisnis.
Perkiraan neraca keuangan meliputi:
Aset: nilai finansial yang dimiliki perusahaan seperti properti, uang tunai, web jualan online, dan
sebagainya
Liabilitas: utang kepada kreditor perusahaan
Ekuitas: selisih antara aset dan liabilitas
6. Analisis Break Even Point
Surat Izin Usaha merupakan salah satu wujud izin yang diberikan pemerintah kepada
pihak-pihak tertentu untuk menjalankan usahanya secara resmi. Surat Izin yang
menyatakan legalitas usaha tersebut tentu sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap
orang yang akan mendirikan usaha. Surat Izin Usaha tersebut juga menunjukkan bahwa
usaha tersebut tidaklah fiktif alias legal.
Dengan memiliki Surat Izin Usaha, maka perusahaan ataupun instansi lainnya akan
percaya bahwa perusahaan yang Anda miliki itu adalah sah di mata hukum. Memiliki izin
usaha tentu saja akan memberikan dampak yang sangat baik bagi pemilik usaha.
Berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya memiliki Surat Izin Usaha, di antaranya :
Selain promosi, Izin Usaha juga penting untuk menunjukkan kredibilitas. Ketika
kredibilitas usaha Anda juga sudah terpercaya, maka masyarakat tidak akan ragu
untuk memilih produk barang ataupun jasa Anda.
Untuk bisa meningkatkan usaha yang dimiliki, maka tentu saja akan membutuhkan
tambahan modal dengan mengajukan permohonan modal ke bank. Umumnya,
memiliki izin usaha adalah salah satu syarat untuk pengajuan kredit modal usaha di
bank.
Nah, bila sudah memiliki perizinan, maka pengajuan modal tersebut tentunya akan
dapat berjalan dengan lancar.
Kepatuhan pengusaha merupakan bentuk paling terkecil dari tindakan yang dapat
dilakukan terhadap negara. Dengan memiliki unsur legalitas tersebut, maka itu
tandanya pengusaha tersebut telah mematuhi aturan-aturan hukum yang berlaku.
Dengan mematuhi hukum yang berlaku, maka secara tidak langsung sudah
berkontribusi menegakkan budaya disiplin pada diri sendiri.
Dengan memiliki legalitas, maka usaha Anda akan tercatat secara sah oleh
pemerintah. Sehingga Anda dapat terhindar dari tindakan penertiban oleh Satpol PP,
dan Anda juga akan merasa aman dan nyaman dalam menjalankan usaha.
Ada beberapa jenis usaha seperti usaha bidang produksi atau developer perumahan
yang tidak terlepas dari proses pemenangan tender suatu proyek, baik itu dari
perusahaan swasta maupun pemerintah.
Umumnya, suatu tender akan memberikan syarat bahwa para peminat harus memiliki
dokumen-dokumen hukum. Tentu saja hal ini berhubungan dengan unsur-unsur
legalitas yang terkait dengan kepemilikan suatu badan usaha guna mengikuti
pelelangan suatu sarana perlindungan hukum tender.
Meski begitu, para pengusaha pemula banyak yang masih mengabaikan legalitas
usaha yang mereka bangun. Mereka masih beranggapan bahwa mengurus legalitas
dan izin usaha itu prosesnya cukup rumit dan menghabiskan banyak dana. Padahal,
sebenarnya tidaklah seperti itu.
Banyak manfaat yang diperoleh dari izin usaha ini, pertama mendapatkan jaminan
perlindungan hukum. Dengan memiliki izin usaha, pelaku usaha dapat menjalankan
operasional bisnis secara aman dan nyaman sehingga tidak perlu khawatir terhadap ancaman-
ancaman lain yang kerap menimpa usaha yang tidak memiliki perizinan seperti penertiban
maupun pembongkaran.
Kedua, mempermudah dalam mengembangkan usaha. Memiliki izin usaha akan memudahkan
dalam mengembangkan usaha. Misalnya, ketika pelaku usaha ingin bekerja sama dengan
pengusaha yang lain dan memudahkan dalam melakukan ekspor dan impor produk. Ketiga,
jika sudah memiliki surat izin usaha, pelaku usaha akan mendapatkan kemudahan dalam
melakukan peminjaman dana pada pihak bank. Keempat, akan mendapat pendampingan usaha
dari pemerintah Pemerintah mengadakan beberapa program pendampingan bagi para pelaku
usaha kecil untuk mengajak mereka mengembangkan inovasi produk serta usahanya.
Pendampingan ini bisa berupa workshop, seminar maupun penyuluhan langsung ke lokasi
usaha.