Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BUSNISSES PLAN (PERENCANAAN USAHA)


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Dr. Melyana Nurul W, S.SiT, M.Kes)

Disusun Oleh :

KELOMPOK
1. Rubeka Loni Nona Djala ( P1337424419047)
2. Auliana Rochsas ( P1337424419051)
3. Iin Nurhayanti ( P1337424419068)
4. Diajeng Henira Putri ( P1337424419075)
5. Amalia Nur Safitri ( P1337424419079)
6. Eka Sulistiyani ( P1337424419081)
7. Yuliana Nurfaizah ( P1337424419097)

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN NON REGULER KELAS A


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan

menuangkan ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif. Ide

tersebut harus mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang dituangkan dalam

rencana bisnis yang matang dan realistis. Rencana bisnis tersebut berisi

tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi

sumber daya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan-

permasalahan dan peluang yang ada.

Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan

menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah

peta dan kompas untuk menjalankan bisnis. Melalui sebuah perencanaan yang

matang kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan

menetapkan target yang ingin dicapai. Dengan adanya rencana bisnis yang

baik akan menjadikan peluang sukses bisnis kita jalankan akan semakin

tinggi.

Ada yang menganggap bahwa rencana bisnis atau business plan hanya

sekedar formalitas karena tanpa business plan seseorang tetap bisa

menjalankan usaha. Namun, adanya rencana bisnis sangat penting sebagai alat
bantu untuk menjadi panduan dan alat pencari dukungan investor bagi yang

akan memulai sebuah bisnis, atau yang sedang mengembangkan bisnis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya perencanaan ?

2. Bagaimana kerangka rencana usaha ?

3. Bagaimana perencanaan keuangan ?

4. Bagaimana proses pembuatan izin usaha ?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pentingnya perencanaan.

2. Mengetahui kerangka rencana usaha.

3. Mengetahui perencanaan keuangan.

4. Mengetahui proses pembuatan izin usaha.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Busnisess Plan

Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business

plan atau perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan atau

perencanaan usaha merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan

keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang

ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan dapat menarik

investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita. Business plan

(perencanaan bisnis) adalah rencana untuk mengubah ide bisnis menjadi suatu

kesempatan (peluang bisnis) yang nyata, pengaturan/pengendalian resiko dan

pemberian upah serta waktu yang tepat untuk menerapkannya sehingga dapat

menghasilkan profit yang hendak dicapai perusahaan. Business plan

merupakan rencana seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya yang

sangat bermanfaat bagi maju mundurnya suatu perusahaan yang akan

dijalankan. Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna

menjalankan perusahaan merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali

perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.

Business plan merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuti

oleh wirausaha. Business plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am

I now? Where am I going? How will I get there?


B. Pentingnya perencanaan

Bicara bisnis berarti bicara strategi. Pada umunya, banyak orang pada saat

awal pembukaan usaha baru banyak yang mengalami kegagalan. Kegagalan

ini antara lain disebabkan karena pada saat membuka usaha tidak menyusun

perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang dilakukan tidak didasarkan

pada perhitungan awal.

Tampaknya wirausaha baru cenderung melaksanakan kegiatan trial and

error atau coba-coba. Seandainya usaha yang dilakukan gagal, mereka akan

beralih ke usaha lainnya, dan jika sudah gagal berkali-kali mereka akan

berhenti melakukan usaha tanpa melakukan evaluasi. Model seperti ini

banyak dijumpai oleh masyarakat kita. Sehingga, langkah awal yang wajib

dilakukan dalam membangun usaha bagi perusahaan kecil maupun besar

adalah dengan membuat perencanaan bisnis. Business plan merupakan

rencana strategis yang akan dilakukan untuk bisa mencapai target.

Kemampuan dalam membuat sebuah business plan yang baik dan sesuai latar

belakang yang nyata, bisa dijadikan tolak ukur bagaimana kesiapan terjun

kedunia bisnis untuk siap menghadapi persaingan usaha yang ketat dan penuh

resiko. Tidak dipungkiri dalam berbisnis, modal utama adalah keberanian

mengambil resiko karena memang dunia bisnis adalah dunia yang penuh

resiko. Namun demikian, resiko dapat dihindari ketika dalam mengambil


keputusan dan kebijakan disertai kemampuan dan kecerdasan dalam

menganalisa dan membaca peluang sehingga resiko bisa diminimalisir atau

bahkan bisa dihindari karena tanpa kemampuan menganalisa terhadap resiko

sama saja memasuki pintu kegagalan. Bicara bisnis tidak hanya sekedar bicara

keuntungan namun bicara bisnis adalah bicara strategi, strategi dalam

membuat sebuah sistem manajemen yang baik agar bisnis bisa kuat dan tak

mudah goyah.

Ketika dalam berbisnis hanya money oriented dan mengejar keuntungan

semata tanpa mempersiapkan sistem manajemen dan strategi yang baik

mustahil bisnis akan bisa maju dan berkembang dengan baik, oleh karenanya

perencanaan bisnis yang matang sebelum memulai usaha itu wajib agar siap

menghadapi segala resiko yang terjadi dikemudian hari. Business Plan

menjadi bagian penting untuk kesuksesan sebuah bisnis, karena business plan

sebagai alat untuk melakukan proyeksi dan analisa bagi pengambil keputusan

dan kebijakan di masa mendatang. Business Plan menjadi pedoman strategis

untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan dalam menentukan

arah tujuan dan cara mencapai sasaran yang diinginkan. Banyak manfaat yang

diperoleh ketika sebelum memulai usaha membuat business plan terlebih

dahulu, diantaranya:

1. Kejelasan rencana strategi bisnis dalam menentukan poin-poin penting

dalam usaha.
2. Potensi besar keberhasilan bisnis karena adanya kejelasan arah tujuan

serta visi misi bisnis.

3. Persiapan lebih matang dalam menghadapi masalah/resiko yang akan

terjadi.

4. Kejelasan peluang serta potensi pasar.

5. Dapat memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan.

6. Sebagai pegangan atau dasar fungsi pengendalian, dll.

Berikut ini merupakan 4 alasan mengapa harus memiliki business plan:

1. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis di dalam

sebuah business plan menguraikan berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari

jumlah modal, jumlah karyawan, supplier, biaya operasional, dan lain

sebagainya. Semuanya ditulis dengan lengkap, sehingga dapat mengetahui

segala yang diperlukan untuk membangun suatu bisnis, dan menentukan

strategi bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Membuat fokus pada tujuan business plan harus berisi visi, misi, dan daftar

tujuan yang spesifik sehingga akan membantu merencanakan bagaimana

dan kapan mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal ini akan memaksa

manajemen untuk tetap fokus dan konsisten menjalankan langkah-langkah

untuk mencapainya.

3. Membantu menghadapi persaingan dengan kompetitor Analisa pemasaran

berupa kekuatan (strength), peluang (opportunity), kelemahan (weakness)


dan tantangan bisnis (threat) dijadikan dasar untuk membuat strategi

pemasaran yang baik sekaligus fleksibel dalam pelaksanannya. Business

plan perlu diperbarui secara berkala dan disesuaikan dengan iklim ekonomi

dan kondisi industri terkini bisa mengatasi hal-hal eksternal yang mungkin

mempengaruhi bisnis.

4. Mendapatkan modal dari investor Perusahaan yang membutuhkan investor

untuk mendanai bisnis, mutlak harus memiliki business plan. Uraian

mengenai kebutuhan modal, biaya operasional, dan target penjualan, serta

perhitungan berapa lama modal tersebut akan kembali akan menjadi

perhatian calon investor untuk memutuskan investasi pada bisnis tersebut

atau tidak.

Business plan dengan riset yang baik dengan perhitungan realistis akan

mampu meyakinkan calon investor bahwa anda cukup menguasai bisnis dan

membuatnya mengerti bahwa bisnis anda bisa menjadi investasi yang

potensial baginya. Apabila belum berencana untuk mencari modal, business

plan tetap dapat digunakan untuk memetakan masa depan bisnis. Dengan

menuliskan ide-ide di atas kertas, bisa menyusun strategi komprehensif dalam

menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang mungkin terjadi. Di

sinilah business plan berfungsi sebagai panduan bisnis anda.

C. Kerangka Rencana Usaha


Agar suatu business plan menjadi efektif ketika akan diterapkan, maka

dalam menulis business plan harus diterapkan kerangka rencana usaha yang

berisi ringkasan, industri, perusahaan dan produk yang ditawarkan, analisa

dan penelitian pasar, ekonomi bisnis, rencana pemasaran, rencana desain dan

pengembangan, rencana produksi dan operasional, tim manajemen, rencana

keseluruhan, resiko utama, masalah dan asumsi, rencana keuangan, pengajuan

penawaran perusahaan, dan lampiran.

Kerangka perencanaan usaha pada umumnya memuat pokok-pokok

pikiran sebagai berikut:

1. Nama Perusahaan

Pemilihan nama perusahaan harus dipikirkan baik-baik karena

berdampak jangka Panjang. Pemberian nama harus berorientasi ke

depan, tidak hanya pada faktor-faktor yang kekinian.

2. Lokasi

Lokasi terbagi atas lokasi perusahaan, lokasi pertokoan, dan lokasi

pabrik/industry. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan

lokasi yaitu:

a. Backward linkage/pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber

daya (resources) yang akan digunakan. Termasuk dalam hal ini

adalah bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat

setempat.
b. Forward linkage/pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil

produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap

hasil produksi.

3. Komoditi yang akan diusahakan

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan komoditi antara

lain:

a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis usaha

tertentu, baik berupa barang ataupun jasa.

b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan

barang atau jasa tertentu.

c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang kita kerjakan.

d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha

dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha

yang sama.

4. Konsumen yang dituju

Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis

usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu

jangkauan konsumen yang dituju lebih jauh dibandingkan dengan

usaha bentuk pertokoan.

5. Pasar yang akan dimasuki

Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan

perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang


pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau

perelung pasar (market nicher).

6. Partner yang akan diajak kerjasama

Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau

lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun

persekutuan ini banyak dilakukan dalam bidang usaha yang mencari

laba, tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak untuk mencari

laba. Bentuk partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang

terdapat pada bentuk usaha perseorangan.

Ada dua macam partnership yaitu:

a. General partnership

Dalam bentuk ini, semua anggota ikut secara aktif mengoprasikan

usaha bersama-sama, bertanggung jawab, termasuk tanggung

jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.

b. Limited partnership

Bentuk ini, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang

bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya

bertanggung jawab terbatas.

7. Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan

Pilihlah seseorang untuk menjalankan perusahaan karena

kejujurannya.

8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia


Pada umumnya seseorang pada saat mau mendirikan usaha jumlah

modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim. Modal

utama adalah semangat dan kejujuran. Jika modal yang dimiliki

pengusaha awal sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan

partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Semua sumber

dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini

harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk membuka usaha

yang masih baru.


9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Peralatan

usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industri. Untuk pertama

kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Peralatan yang

tidak begitu diperlukan peggunaannya sebaiknya tidak dibeli terlebih dahulu, sebab

akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam

menyediakan peralatan yaitu ekonomis dan prestise.

10. Penyebaran promosi

Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu

harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak.

Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media

mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan

menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.

Bentuk format perencanaan usaha sederhana antara lain:

1. Halaman depan

2. Daftar isi

3. Rangkuman eksekutif

4. Penjelasan tentang perusahaan

5. Pemasaran

6. Barang dan jasa yang dihasilkan

7. Usaha meningkatkan penjualan

8. Permodalan

9. Appendix

Pada sampul depan perencanaan bisnis, sebaiknya memberikan informasi mengenai

nama perusahaan, alamat, nomor telepon, serta semua nama principal, penjelasan
mengenai hal-hal yang spesifik dan unik dari bisnis yang sedang dijalankan, dan

bagaimana produk atau jasa yang dihasilkan memiliki kelebihan sehingga dapat

menarik konsumen untuk mencobanya. Semua informasi, termasuk misi dan tujuan

mengapa ada di bisnis ini atau mengapa tertarik terjun di bisnis ini, harus disajikan

secara jelas. Pada penjelasan mengenai produk atau jasa yang dihasilkan dijelaskan

secara terperinci keunggulan produk dan jasa yang dihasilkan dari kacamata konsumen.

Sukses suatu bisnis sangat tergantung pada seberapa besar pemilik bisnis tersebut

mengetahui apa yang diharapkan oleh konsumen. Selain itu, hal ini juga membantu

menciptakan strategi untuk mengalahkan pesaing sehingga dapat mempertahankan

loyalitas konsumen setinggi mungkin. Bagian ini menjelaskan secara terperinci

mengenai apa yang dijual, apakah produk atau jasa yang dihasilkan memberikan

banyak keuntungan kepada konsumen, produk atau jasa yang paling banyak

permintaannya atau produk atau jasa yang sudah penuh di pasar, dan keunggulan

produk atau jasa yang dijual. Lokasi bisnis yang dijalankan memegang peranan penting

bagi tingkatkeberhasilan atau kegagalan produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada

konsumen. Keputusan pemilihan lokasi tersebut mungkin berdasarkan kedekatan

konsumen atau dengan bahan baku. Bagian terpenting dari keputusan pemilihan lokasi

ini adalah lokasi tersebut memiliki banyak keunggulan seperti kemudahan pencapaian

dan keamanan. Hal yang harus ada dalam bagian ini adalah penjelasan mengenai

besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu

juga perlu menjelaskan penguasaan produk atau jasa yang akan dibuat, apakah produk

atau jasa tersebut dapat menciptakan pasar (driving market) atau mengikuti pasar

(market driven)

Intinya adalah bagaimana dapat mengenali kondisi pasar dari bisnis yang

dijalankan. Kunci sukses rencana pemasaran adalah seberapa jauh dapat mengenal
pelanggan, misalnya yang mereka inginkan, yang tidak mereka inginkan atau yang

mereka harapkan. Dengan mengetahui semua faktor tersebut, data mengembangkan

strategi pemasaran, sehingga seluruh kebutuhan, harapan, dan keinginan pelanggan

dapat terpenuhi.

Kita dapat mengenali pelanggan dengan melakukan segmentasi, yaitu segmentasi

berdasarkan umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan dan lokasi tempat tinggal.

Pada tahap pertama, kemungkinan target market terbatas pada pelanggan yang paling

sesuai dengan produk yang mereka gunakan. Selanjutnya apabila pelanggan semakin

meluas perlu mempertimbangkan perencanaan pemasaran dengan melibatkan

pelanggan dalam skala luas.

D. Kerangka dasar dari suatu rencana bisnis, meliputi:

1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

Menunjukkan aspek terpenting dalam bisnis, merangkum poin utama dalam

perencanaan bisnis.

2. Deskripsi Perusahaan

Menampilkan seluk-beluk bisnis/perusahaan

3. Deskripsi Target Pasar

Mengidentifikasi tipe orang atau bisnis yang paling disukai konsumen, dan

menjelaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

4. Analisa Kompetitif

Mengevaluasi bisnis/perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa serupa.

5. Perencanaan Pemasaran dan Penjualan

Menguraikan bagaimana anda menjangkau konsumen dan melakukan penjualan

produk.

6. Perencanaan Operasional
Menjelaskan bagaimana menjalankan bisnis dan faktor-faktor operasional yang

mungkin menjadi penghalang dalam kompetisi.

7. Tim Manajemen

Mendeskripsikan orang-orang yang berperan dalam menjalankan bisnis.

8. Rencana Pengembangan dan Prestasi

Menunjukkan bagaimana perkembangan bisnis dalam jangka waktu tertentu,

bagaimana mencapainya, dan target yang ingin dicapai.

9. Finansial

Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi finansial terbaru, dan target finansial

yang akan dicapai dimasa datang.

E. Perencanaan Keuangan

a. Jumlah uang yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa serta untuk

operasional usaha

b. Ciptakan pembelanjaan kas untuk ditunjukkan kepada bank atau investor lain yang

akan membantu pendanaan perusahaan

c. Proyeksi biaya operasional secara realistis untuk membiayai material, peralatan

pemasaran, dan biaya lainnya

d. Proyeksi dan aktualisasi neraca laporan laba rugi perusahaan.

e. Analisa peluang pokok (break even analysis)

F. Pembuatan ijin usaha

1. Buatlah surat izin usaha

Agar usaha mendapat perlindungan dan aman, maka anda harus mendaftarkannya

ke Departemen kehakiman atau pemerintahan setempat. Oleh sebab itu, anda perlu

mengetahui langkah-langkah untuk mendapatkan surat izin usaha atas bisnis anda,

yaitu:
a) Buatlah keterangan domisili, ini penting diketahui.

Lokasi, tempat atau kantor anda harus didaftarkan pada lingkungan setmpat

untuk proses pembuatan surat izin usaha. Caranya adalah meminta formulir ke

kantor RT di lingkungan lokasi bisnis anda berada lalu isilah dan minta

disahkan oleh RT, lalu RW, lurah dan kemudian kecamatan.

b) Buatlah akte perusahaan, apa lagi bersifat partnership

Kesepakatan perlu dilakukan dengan partner atau mitra anda baik dalam bentuk

firma, CV (persekutuan komanditer), dan PT untuk membuat akte di notaris

yang anda kenal agar:

 Tidak terjadi perselisihan di kemudian hari mengenai pembagian

keuntungan atau proporsi kerugian.

 Untuk kejelasan status kepemilikan perusahan untuk menghindari hal-

hal yang tidak diinginkan, misalnya perselisihan saat dijual kembali ke

partner anda atau dijual ke orang lain dan proses penilaian pembelian

sahamnya.

 Nilai saham (presentase kepemilikan) dan jumlah lembar saham akan

dicantumkan di akte sehingga anda merasa aman tentang berapa nilai

aset anda

 Mengetahui besarnya modal yang harus disetor sesuai proporsi saham

baik saat mengawali usaha atau saat menerima keuntungan dan

perhitungan untuk menutup kerugiannya.

Akte mutlak harus dibuat di Notaris dan janagn hanya menggunakan

selembaran surat perjanjian yang ditandangani diatas material oleh RT/RW.

Ini kuramg sah dihadapan hukum.

2. Melakukan Setoran Modal


Sebelum anda membuat akte, sudah pasti notaris akan menanyakan berapa

presentasi saham untu masing-masing pemilik. Oleh sebeb itu, anda harus

a. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan yang akan anda gunakan untuk

alamat penyetoran modal awal dan transaksi hasil usaha.

b. Melakukan setoran modal sesuai proporsi saham masing-masing.

c. Menyerahkan bukti setoran tersebut kepihak notaris untuk disahkan sebagai

bukti penyetoran modal awal.

3. Membuat Nama Perusahaan, Logo, Dan Merk

Sebelum akte dibuat, seharusnya anda merancang dan mendesain identitas dari

bisnis anda, yaitu :

a. Nama perusahaan

b. Logo perusahaan

c. Alamat perusahaan

d. Bila perlu kartu nama dan tag line atau slogan dari bisnis anda yang akan anda

masukin. “what are your business really in?” (bisnis apa yang ingin anda

geluti?).

e. Kop surat dan dokumen-dokumen lainya.

4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Sudah menjadi ketetepan pemerintah bahwa setiap inidividu atau pemilik

perusahaan mempunyai NPWP. Selanjutnya bila omset penjualan anda mulai

berkembang dan terus meningkat dalam jumlagh tertentu, maka anda disarankan

atau diwajibkan mendaftarkan nama perusahaan anda sebagai pengusaha kena pajak

atau disebut PKP.

5. Mendaftakan Dan Mengesahkan Perusahaan Anda Ke Departemen Terkait


Suatu keharusan bagi badan usaha untuk mendaftarkan perusahaanya ke

departemen-departemen terkait seperti contoh dibawah ini :

a. Departemen Kehakiman

Mendaftarkan nama perusahaan anda agar tercantum di departemen kehakiman

sehingga tidak bisa ditiru oleh orang lain dan disalahgunakan.

b. Departemen Tenaga Kerja

Untuk masalah ketenagakerjaan, misalnya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Dan

Tenaga Kerja).

c. Departemen Perindustrian Dan Perdagangan.

Bila bisnis anda dibilang perdagangan, maka anda perlu mendaptkan izin dari

departemen ini.

d. Departemen Pekerjaan Umum Dan Pariwisata

Untuk bisnis kontruksi, anda membutuhkan izin dari departemen ini. Oleh

karena itu, anda perlu mengurus SIUJK (Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi).

Hal ini berguna untuk ikut tender-tender pemerintah dan swasta.

Apabila bisnisnya bersifat perdagangan maka anda harus mendapatkan tanda

daftar perusahaan (TDP) ke departemen perindustriaan dan perdagangan. juga

menentukan bisnis apa yang ingin anda masuki. Tentukan visi misi bisnis anda

bila ingin sukses.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Business plan (Perencanaan Bisnis) adalah rencana untuk mengubah ide bisnis

menjadi suatu kesempatan (peluang bisnis) yang nyata, pengaturan/pengendalian resiko

dan pemberian upah serta waktu yang tepat untuk menerapkannya sehingga dapat

menghasilkan profit yang hendak dicapai perusahaan. Business Plan menjadi pedoman

strategis untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan dalam menentukan arah

tujuan dan cara mencapai sasaran yang diinginkan.

Agar suatu business plan menjadi efektif ketika akan diterapkan, maka dalam

menulis business plan harus diterapkan yaitu ringkasan, industri, perusahaan dan

produk yang ditawarkan, analisa dan penelitian pasar, ekonomi bisnis, rencana

pemasaran, rencana desain dan pengembangan, rencana produksi dan operasional, tim

manajemen, rencana keseluruhan, resiko utama, masalah dan asumsi, rencana

keuangan, pengajuan penawaran perusahaan, dan lampiran. Kerangka perencanaan

usaha pada umumnya memuat pokok-pokok pikiran antara lain nama perusahaan yang

akan dibentuk, lokasi, komoditi yang akan diusahakan, konsumen yang dituju, pasar

yang akan dimasuki, partner yang akan diajak kerja sama, personil yang dipercaya

untuk menjalankan perusahaan, jumlah modal yang diharapkan tersedia, peralatan

perusahaan yang perlu disediakan, serta penyebaran promosi. Selain itu, agar usaha

yang akan di bangun mendapatkan perlindungan dan aman maka perlu juga dibangun

perencanaan keuangan dan pembuatan surat ijin usaha.

B. Saran

Berdasarkan makalah yang kami buat, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui dengan baik proses pembuatan rencana usaha (business planning),
sehingga dapat mengaplikasikannya dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Hendro (2011) Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,


Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Edited by R. Rahmat. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Kementerian Pendidikan Nasional (2010) Perencanaan Usaha. 6th edn. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan
Informal Kementerian Pendidikan Nasional.

Suryana (2006) Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. 3rd edn.
Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai