Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi, dan tujuan, strategi, kebijakan,
prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
tertentu. Mengutip Hieronymus Budi Santoso dalam buku Industri Ternak Unggas Petelur,
perencanaan usaha dapat dipahami juga sebagai titik tolak pencapaian sebuah tujuan atau
proses kerja pikir dan rasa dalam menentukan cara bertindak untuk mencapai tujuan. Jika
dirinci ke masing-masing kata, perencanaan dalam bidang ekonomi didefinisikan sebagai
fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program, dan anggaran. Sedangkan usaha adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok individu yang bertujuan untuk memperoleh manfaat finansial
berupa laba. Perencanaan usaha mencakup sasaran yang akan dicapai, tindakan yang
seharusnya dilakukan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, hingga
orang-orang yang akan menjalankan peran dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Nah, selain itu,
masih ada beberapa tujuan lagi dari perencanaan usaha yang akan dijelaskan di bawah ini.

Tujuan Perencanaan Usaha


Berikut ini merupakan tujuan perencanaan usaha menurut Hieronymus Budi Santoso :

1. Sebagai Rencana Aksi


Perencanaan usaha bertujuan untuk membantu proses pengambilan tindakan bisnis dengan
membagi masalah keseluruhan ke dalam masalah-masalah yang lebih kecil dan telah
dikelompokkan sehingga tidak terlalu rumit. Masalah yang sudah dipilah-pilah itu akan lebih
mudah dibuatkan pemecahannya secara urut sehingga masalah besar pada akhirnya akan
teratasi.

2. Sebagai Peta Jalan atau Road Map


Sebuah usaha diharapkan bergerak ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai
tujuan itu, tentunya ada jalan yang harus dilalui. Nah, perencanaan usaha akan membantu
perusahaan agar tetap fokus ke arah yang diinginkan. Perencanaan usaha juga membantu
pihak luar untuk memahami visi dan misi usaha yang dijalankan.

3. Sebagai Alat Penjualan


Terakhir, perencanaan usaha bertujuan menjadi alat bantu penjualan atau sales tool dengan
cara meyakinkan investor untuk menempatkan investasinya pada usaha atau bisnis yang
dilakukan. Perencanaan usaha yang jelas akan membuat investor yakin bahwa pelaku usaha
akan mengelola investasi dari mereka dengan penuh tanggung jawab hingga menghasilkan
keuntungan yang juga akan berdampak pada investor.

Jenis Perencanaan Usaha


Perencanaan usaha ada banyak jenisnya. Berikut ulasan selengkapnya, dikutip dari buku
Evaluasi Proyek : Teori dan Aplikasi pada Usaha Pembesaran Ikan oleh Mimit Primyastanto.

1. Perencanaan Pendirian Bisnis


Jenis ini merupakan perencanaan pendirian usaha yang baru mulai dari nol, di mana
sebelumnya perusahaan itu tidak ada. Tidak ada analisis usaha dan belum memiliki kelayakan
sehingga dalam perumusannya digunakanlah studi kelayakan usaha dari perusahaan lain yang
sejenis dan telah berdiri sebelumnya.

2. Perencanaan Kembali
Jenis perencanaan ini dilakukan ketika perhitungan dan analisa studi kelayakan (feasibility
study) perusahaan dinilai kurang efektif dan kurang efisien, baik dalam hal produksi maupun
kegiatan manajemen. Perencanaan kembali dilakukan dengan menata ulang bagian-bagian
tertentu atau semua bagian agar bisnis berjalan lebih optimal.

3. Perencanaan Pengembangan Bisnis


Jenis perencanaan ini biasanya dilakukan oleh bisnis yang telah memiliki pasar yang besar
dan luas, yang mendorong meningkatnya permintaan produk atau demand. Karena itu,
perusahaan perlu membentuk perencanaan pengembangan bisnis demi memenuhi tambahan
permintaan tersebut, salah satunya dengan memperluas daerah pemasaran.

Tahap Perencanaan Usaha


Berikut tahapan perencanaan usaha :

1. Membuat Deskripsi Usaha


Hal pertama yang penting untuk Anda lakukan sebelum membangun usaha ialah membuat
rencana atau gambaran terkait deskripsi dari usaha yang akan dijalankan. Fungsi dari
deskripsi usaha nantinya ialah memberikan informasi terkait, tujuan, visi, misi dan ide-ide
terkait usaha Anda kepada seluruh pihak yang dilibatkan. Dengan adanya deskripsi usaha,
diharapkan usaha bisa diterima oleh semua pihak dan bisa berkembang sesuai harapan.

2. Menyusun Strategi Pemasaran


Langkah perencanaan berikutnya yakni menyusun strategi pemasaran yang tepat. Tujuannya
adalah agar produk Anda dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Tidak ubahnya ketika
berada di medan perang, untuk bertahan dalam persaingan bisnis kita harus memiliki strategi
pemasaran. Mulai dari analisis keunggulan kompetitif dan juga kekurangannya. Dari situ
Anda bisa menciptakan produk yang setidaknya kualitasnya sama tetapi mampu memenuhi
kekurangan kompetitor. Hal itu akan menjadi poin plus bagi produk Anda di mata konsumen.

3. Melakukan Analisis Pasar


Pertama-tama, pelaku usaha harus melakukan analisis pasar untuk mempelajari berbagai
masalah yang ada di pasar bidang usahanya. Analisis baru bisa dilakukan setelah pelaku
usaha menentukan produk yang akan ditawarkan serta menyiapkan manajemen. Keberhasilan
usaha ditentukan oleh ketepatan strategi dan perencanaan usaha dengan memperhatikan
situasi dan kondisi dari analisis pasar. Lingkup pasar sendiri cukup luas, mencakup geografis
lokasi dan demografis calon konsumen.

4. Menghitung Sarana dan Biaya Produksi


Setelah melakukan analisis pasar, pelaku usaha perlu memperhatikan internalnya, yakni
kemampuan produksi. Cari informasi selengkap-lengkapnya mengenai harga sarana produksi,
serta hitunglah biaya produksi. Biaya produksi dibedakan menjadi dua jenis, yakni biaya
investasi (biaya tetap) dan biaya variabel. Biaya investasi dikeluarkan pada awal kegiatan
produksi dalam jumlah cukup besar. Sementara biaya variabel atau tidak tetap adalah biaya
yang habis pakai dan dapat berubah-ubah tergantung dari jumlah produksi dan berbagai
faktor yang mempengaruhi produksi.

5. Menghitung Pendapatan
Kemudian hitung pendapatan yang masuk dari penjualan produk/layanan untuk dijadikan
sebagai acuan bagi tahap selanjutnya.
6. Menghitung Hasil Usaha
Terakhir adalah menghitung hasil usaha sebelumnya. Hasil usaha ini dapat dihitung setelah
pendapatan dan biaya diketahui totalnya. Jika pendapatan lebih besar daripada biaya
produksi, maka usaha dianggap untung. Jika terjadi sebaliknya, maka usaha dianggap rugi.
Hasil penghitungan ini dapat dijadikan acuan untuk membuat perencanaan usaha pada
periode berikutnya.

Manfaat Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha ibarat penunjuk arah bagi Sahabat dalam menjalankan dan
mengembangkan usaha hingga jangka panjang. Berikut ini manfaat perencanaan usaha, baik
untuk perorangan atau kelompok, antara lain:

1. Mengetahui model bisnis yang dijalani


Manfaat pertama dari perencanaan usaha yaitu untuk mengetahui model bisnis yang akan
Sahabat kembangkan. Sebuah usaha atau bisnis yang baru akan cukup sulit untuk
berkembang jika hanya dijalankan saja tanpa ada rencana yang matang. Oleh karena itu,
penting bagi Sahabat untuk membuat perencanaan agar bisnis yang dikembangkan lebih
terorganisir untuk mencapai target-target yang ada.

2. Target market jelas


Dengan adanya perencanaan usaha, maka Sahabat pun akan lebih mudah menentukan target
market yang sesuai dengan pasar yang ada. Jika target market sudah jelas, Sahabat dapat
memasarkan barang atau jasa dengan sasaran yang tepat. Coba bayangkan jika tidak ada
perencanaan usaha dan tidak mengetahui target market, kemungkinan besar barang atau jasa
yang dijual tidak akan diminati oleh orang.

3. Mencari sumber dana


Perencanaan usaha juga bermanfaat untuk mencari sumber dana dari pihak yang menjanjikan.
Secara tidak langsung, dokumen penting ini bisa menjadi proposal untuk mendapatkan
sumber pendanaan dari pihak lain, bisa dari investor, perbankan, atau lembaga pembiayaan
lainnya. Perlu Sahabat ketahui, untuk mendapatkan dana yang cukup besar biasanya
memerlukan dokumen resmi untuk mengetahui seperti apa gambaran atau model bisnis yang
dijalani. Dengan begitu, Sahabat bisa dengan mudah mencari sumber dana untuk kemajuan
bisnis.

4. Rencana bisnis jadi lebih fokus dan terarah


Manfaat perencanaan usaha yang tak kalah penting yaitu untuk memfokuskan rencana bisnis
hingga jangka panjang. Dokumen penting ini akan membantu Sahabat untuk menentukan
langkah selanjutnya saat mengembangkan bisnis. Dengan begitu, bisnis yang Sahabat
kembangkan pun jadi lebih terarah untuk mencapai tujuan yang di masa depan.

5. Untuk memprediksi masa depan


Saat Sahabat membuat perencanaan usaha, maka akan terlihat apa saja gambaran jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang bagi bisnis Sahabat. Dengan begitu, Sahabat
dapat memprediksi masa depan dari kemajuan bisnis dan meminimalisir risiko kerugian yang
mungkin saja ada. Prediksi ini bukan rencana semata ya, Sahabat, tetapi juga harus didukung
oleh data dari riset yang telah dilakukan sebelumnya. Jika tanpa riset yang matang,
perencanaan usaha bisa saja akan meleset dari tujuan awal yang ditentukan.

6. Menaikkan level bisnis dengan baik


Perencanaan usaha juga memberikan kesempatan kepada Sahabat untuk menaikkan level
bisnis yang sedang dirintis. Rencana yang dibuat dengan matang akan memperlihatkan bisnis
yang Sahabat kembangkan cukup profesional. Bahkan, dokumen tersebut bisa menjadi
gerbang awal untuk menarik perhatian pelaku bisnis lain demi menjalankan roda bisnis
hingga jangka panjang.
Pengertian Proposal Usaha

Proposal terbagi menjadi 2 yakni, proposal secara langsung dan proposal tidak langsung dan
akan dijelaskan di bawah ini :

 Proposal secara langsung adalah proposal yang dibuat pada umumnya, Proposal tersebut
dibuat dengan tujuan untuk mengajak vendor lain untuk bergabung bersama usaha Anda
dan saling memberikan kontribusi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Proposal jenis ini umumnya mengharapkan terjadinya balas jasa dan sebuah simbiosis
yang saling menguntungkan antara satu dengan yang lainnya.
 Proposal tidak langsung merupakan salah satu istilah marketing yang digunakan untuk
memasarkan produk atau jasa dari usaha yang Anda jalankan. Sebagai contoh dari
proposal tidak langsung adalah brosur yang secara cuma-cuma Anda bagikan kepada
orang lain. Brosur tersebut memiliki fungsi untuk memperkenalkan usaha Anda kepada
orang tanpa harus mengharapkan balas jasa sama sekali.

Contoh proposal usaha makanan sederhana yang bisa Anda ikuti seperti yang ada di bawah
ini:

Proposal Penawaran Usaha Kuliner Kue Tradisional dengan Konsep Modern

Nama Usaha Kuliner : Kue tradisional Dengan Konsep Modern


Pemilik Usaha Kuliner : Jonathan Putra
Lokasi Usaha Kuliner : Jl. Pasar Baru No. 14 Bandung Kota, Jawa Barat

Pendahuluan

1. Latar Belakang
Kue tradisional ini merupakan sebuah usaha di bidang kuliner yang sudah berdiri sejak tahun
2013. Usaha tersebut pertama kali dibuat oleh Jonathan Putra setelah menyelesaikan
pendidikannya di Unpad pada tahun 2012. Kue Kekinian memproduksi aneka kue dengan
sentuhan modern yang sangat cocok dengan lidah konsumen di Indonesia, terutama bagi
kalangan anak remaja.
2. Visi Usaha
Menjadi salah satu kuliner yang sehat dan populer bagi setiap orang.

3. Misi Usaha
 Membuka gerai Kue Kekinian pada banyak tempat agar mudah dijangkau bagi setiap
orang.
 Menawarkan harga yang kompetitif sehingga setiap orang bisa menikmatinya dengan
mudah.

Pembahasan

1. Profil Makanan
Kue Tradisional dengan Konsep Modern ini menawarkan aneka jajanan dan kue manis
dengan harga yang sangat bersaing, yakni mulai dari Rp5.000 per buahnya. Pilihan rasa yang
beragam membuat siapa saja menjadi lebih mudah untuk membelinya sesuai dengan selera.

2. Strategi
 Menyasar segmentasi kuliner bagi kalangan remaja dan dewasa.
 Segmentasi harga bagi kalangan menengah ke atas.
 Membuka outlet pada tempat yang berada di dekat sekolah atau kampus.

Manajemen Produksi

1. Proses Produksi
Kue Tradisional dengan Konsep Modern ini diproduksi dengan cara yang bersih dan halal
untuk menjamin makanan dalam kondisi yang higienis dan tidak berbahaya untuk
dikonsumsi.

2. Bahan Baku
Kue Tradisional dengan Konsep Modern ini menggunakan bahan baku yang dibuat secara
bersih dan memanfaatkan produk-produk lokal untuk memajukan usaha lokal yang ada.
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan oleh Kue Tradisional dengan Konsep Modern ini selalu terjaga
kebersihannya dan secara berkala akan dilakukan pemeriksaan kelayakan guna dari peralatan
yang dipakai.

Anggaran

1. Modal Usaha
Kue Kekinian mengeluarkan modal usaha sebesar Rp5.000.000 untuk melakukan pembelian
mulai dari bahan hingga peralatan yang ada.
Kue Tradisional dengan Konsep Modern ini masih membutuhkan modal sekitar Rp2.000.000
untuk membuka sebuah outlet baru yang terbuat dari tenda sederhana dan dilengkapi dengan
meja untuk menjajakan produknya.

2. Harga Jual
Produk yang dijual oleh Kue Kekinian akan dijual dengan harga mulai dari Rp5.000 dan
didalamnya akan mendapatkan keuntungan sebesar 50% dari nilai jual produknya.

3. Pembagian Keuntungan
Investor akan mendapatkan pembagian keuntungan sebesar 20% dari keuntungan yang
didapatkan dalam setiap penjualan Kue Tradisional dengan Konsep Modern ini setiap
harinya.

Penutup

Sekian proposal usaha dari Kue Kekinian, semoga kiranya investor berminat untuk bisa
memberikan bantuan modal dan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan Kue
Tradisional dengan Konsep Modern ini. Terima kasih atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai