Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

Business plan dalam pengembangan bisnis/usaha


Pengantar Kewirausahaan

Dosen Pembimbing : Dr. Zadrian Ardi, M. Pd., Kons.

Oleh :

Anugrah Arby Pranata (22004116)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FALKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
A. Business Plan

Business plan adalah dokumen penting yang digunakan untuk audiens eksternal serta
audiens internal perusahaan. Misalnya, rencana bisnis digunakan untuk menarik investasi,
maka perusahaan harus bisa menjabarkan rencananya tersebut untuk meyakinkan investor
maupun kreditur. Meskipun sangat berguna untuk bisnis baru, setiap perusahaan harus
memiliki business plan. Idealnya, rencana tersebut ditinjau dan diperbarui secara berkala
untuk melihat apakah tujuan telah tercapai atau telah berubah dan berkembang. Terkadang,
rencana bisnis baru dibuat untuk bisnis mapan yang telah memutuskan untuk bergerak ke
arah yang baru.
Cara membuat business plan
Membuat business plan adalah setidanya berisi sejumlah komponen informasi. Berikut
tahapannya sebagaimana dikutip dari laman Entepreneur:
1. Judul dan isi Rencana bisnis harus disajikan dalam sebuah binder dengan sampul
yang mencantumkan nama bisnis, nama perusahaan, alamat, nomor telepon, alamat
email dan situs web, dan tanggal.
2. Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk binder atau sampul yang mewah.
Pembaca Anda menginginkan rencana yang terlihat profesional, mudah dibaca dan
disusun dengan baik. Sertakan informasi yang sama pada halaman judul. Jika Anda
memiliki logo, Anda juga dapat menggunakannya.
3. Ringkasan bisnis plan
Bagian penting dalam business plan adalah ringkasan bisnis. Ini memberitahu
pembaca apa yang Anda ingin Anda capai dalam bisnis itu.
Misalnya Anda membutuhkan pinjaman Rp 50 juta, lalu dalam business plan
jelaskan penggunaannya, apakah dipergunakan untuk membeli peralatan baru,
membayar utang berjalan, atau digunakan untuk perluasan bisnis.
Jika Anda mencari mitra bisnis, jelaskan bagaimana keuntungan untuk mereka dan
pembagiannya, berapa lama jangka waktu Anda akan membayar kembali pinjaman.
4. Deskripsi produk
Komponen penting lainnya dalam business plan adalah deskripsi produk. Deskripsi
produk bisnis dapat terdiri dari beberapa paragraf hingga beberapa halaman,
tergantung pada kerumitan rencana bsinis Anda. Jika rencana Anda tidak terlalu
rumit, buat deskripsi bisnis Anda singkat.
Saat menjelaskan produk atau jasa Anda, pastikan pembaca memiliki gagasan yang
jelas tentang apa yang Anda bicarakan. Jelaskan bagaimana orang menggunakan
produk atau layanan Anda dan bicarakan tentang apa yang membuat produk atau
layanan Anda berbeda dari produk atau layanan lain yang tersedia di pasar. Jadilah
spesifik tentang apa yang membedakan bisnis Anda dari pesaing Anda.
Kemudian jelaskan bagaimana bisnis Anda akan mendapatkan keunggulan
kompetitif dan mengapa bisnis Anda akan menguntungkan. Jelaskan faktor-faktor
yang menurut Anda akan membuatnya berhasil.
5. Analisis pasar
Analisis pasar yang menyeluruh akan membantu Anda menentukan prospek serta
membantu Anda menetapkan harga, distribusi, dan strategi promosi yang akan
memungkinkan perusahaan Anda untuk menjadi sukses, baik dalam jangka pendek
dan panjang.
Mulailah binis plan dengan analisis pasar yakni mendefinisikan pasar dalam hal
ukuran, demografi, struktur, prospek pertumbuhan, tren, dan potensi penjualan.
Selanjutnya, tentukan seberapa sering produk atau jasa Anda akan dibeli oleh target
pasar Anda. Kemudian cari tahu potensi pembelian tahunan.
Kemudian cari tahu berapa persentase dari jumlah tahunan yang Anda miliki atau
dapat capai. Ingatlah bahwa tidak ada yang mendapat 100 persen pangsa pasar, dan
sesuatu yang sekecil 25 persen dianggap sebagai pangsa dominan.
6. Operasi dan manajemen Komponen operasi dan manajemen dari rencana Anda
dirancang untuk menggambarkan bagaimana fungsi bisnis secara berkelanjutan.
Rencana operasi menyoroti logistik organisasi, seperti tanggung jawab tim
manajemen, tugas yang diberikan ke setiap divisi dalam perusahaan, dan persyaratan
modal dan biaya yang terkait dengan operasi bisnis.
7. Rencana keuangan
Hal penting dalam membuat business plan adalah perencanaan keuangan. Setelah
mendefinisikan produk, pasar, dan operasi, area berikutnya yang harus Anda
perhatikan adalah laporan keuangan yang meliputi laporan laba rugi,laporan arus kas
danneraca
B.Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang
sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap-
sikap atau menambah kecakapan (Hafsah, 2004).
Jenis-jenis Pengembangan Usaha 
Menurut Subagyo (2008), secara umum pengembangan usaha dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
Pengembangan vertikal.
Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara membangun inti bisnis baru
yang masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya. 
Pengembangan horizontal.
Pengembangan horizontal adalah pembangunan usaha baru yang bertujuan memperkuat
bisnis utama untuk mendapatkan keunggulan komparatif, yang secara line produk tidak
memiliki hubungan dengan core bisnisnya.
Strategi Pengembangan Usaha 
Menurut Hendro (2011), terdapat beberapa strategi yang biasa digunakan dalam
pengembangan usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Mengembangkan pasar dari sisi produknya 
Mengembangkan pasar dari sisi produknya adalah langkah yang paling memungkinkan
untuk dilakukan pertama kali karena produk utamanya telah diperkenalkan dan sudah
tumbuh, sehingga masalah profitabilitas (kemampuan mendapatkan laba) serta popularitas
dan kualitas sudah diterima di pasar.
b. Mengembangkan pasar dari sisi sistem penjualannya 
Banyak strategi mengembangkan pasar yang dilakukan mengembangkan sistem
penjualannya, antara lain:
Mengembangkan sistem distribusi penjualan kedalam (internal), antara lain:
1) Mengembangkan sendiri, seperti: membuka cabang baru dikota-kota besar, membuka
outlet, agen, atau sejenisnya atas dana sendiri dan membuka jalur distribusi sendiri.
2) Mengembangkan melalui kerja sama dengan pihak lain, 
c. Mengembangkan pasar dengan strategi integrasi (penyatuan) 
Terdapat dua jenis strategi integrasi, yaitu:
Integrasi vertikal (hulu ke hilir dari flow industry). Penyatuan integrasi vertikal dengan cara
membeli perusahaan kedalam (pemasok, konsultan, produsen, dan lain-lain) atau membeli
perusahaan keluar arah konsumen (distributor, wholeseller, agen, outlet, dan lain-lain).
Contohnya adalah perusahaan mie yang membeli perusahaan gandum, perusahaan
hypermarket yang membeli perusahaan jaringan mini market, dan lain-lain. 
Integrasi horizontal (antar produk, antar kategori). Penyatuan integrasi perusahaan-
perusahaan yang produknya tidak sama tetapi menunjang kesuksesan bisnisnya. Contohnya
adalah perusahaan sepatu membeli perusahaan alat-alat olahraga, dan lain-lain.
d. Mengembangkan pasar dengan sinergisme 
Melakukan pengembangan pasar dengan cara mengadakan perjanjian kerja sama antara dua
perusahaan yang berbeda pasar dengan tujuan swap market atau tukar pasar dan
memperkuat satu sama lainnya karena keduanya mempunyai keistimewaan. Perusahaan
yang satu ingin memasarkan produknya ke pasar dan perusahaan yang lainnya ingin
menambah calon pelanggan. Contohnya adalah bank dan asuransi, rumah sakit dengan
asuransi, dealer mobil dengan asuransi, dan lain-lain.
Tahapan Pengembangan Usaha 
Menurut Budiarta (2009), seorang pengusaha untuk melakukan pengembangan usaha
umumnya melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut:
a. Memiliki ide usaha 
Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha yang dimiliki seorang
wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber. Ide usaha dapat muncul setelah melihat
keberhasilan bisnis orang lain dengan pengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat timbul
karena adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha.

b. Penyaringan ide/konsep usaha 


Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menuangkan ide usaha ke dalam konsep usaha
yang merupakan tahap lanjut ide usaha ke dalam bagian bisnis yang lebih spesifik.
Penyaringan ide-ide usaha akan dilakukan melalui suatu aktivitas penilaian kelayakan ide
usaha secara formal maupun yang dilakukan secara informal.

c. Pengembangan rencana usaha (business plan) 


Wirausaha adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi untuk
memperoleh keuntungan. Maka komponen utama dari perencanaan usaha yang akan
dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis
yang dijalankan. Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan
bisnis lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional. Dalam menyusun rencana
usaha (business plan), para wirausahawan memiliki perbedaan yang dalam membuat rincian
rencana usaha.

d. Implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha 


Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun global, tertulis maupun tidak
tertulis selanjutnya akan diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Rencana usaha akan
menjadi panduan bagi dalam pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang wirausaha.
PETA KONSEP

Anda mungkin juga menyukai