Anda di halaman 1dari 8

RENCANA BISNIS

(Business Plan)

Hal-hal yang harus dipahami sebelum memulai bisnis :


1. Target konsumen dan manfaat produk
2. Memulai langkah kecil dan nyata dalam memulai bisnis
3. Memahami keunggulan kekuatan Anda
4. Mencari mentor dalam berbisnis
5. Membuat rencana bisnis

Pengertian Business Plan


Business plan adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan sifat bisnis. Dalam
dokumen ini harus mengandung strategi penjualan dan pemasaran secara rinci, kondisi
keuangan, dan juga pendapatan serta pengeluaran selama menjalankan bisnis tersebut.
Pembuatan dokumen ini bertujuan untuk mencantumkan tujuan yang ingin diraih oleh
perusahaan, serta cara untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik. Selain itu, suatu
business plan juga bisa dijadikan arahan tentang bagaimana suatu perusahaan mampu
menjawab berbagai masalah dan tantangan yang ada di masa depan.
Dari adanya penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa business plan adalah suatu
dokumen yang berisi tentang bagaimana suatu perusahaan akan di bangun, lengkap dengan
tujuan yang ingin dicapai dan strategi dalam mencapai tujuannya. Sederhananya, dokumen
ini bisa menjadi kompas atau penunjuk arah bagaimana perusahaan bisa berkembang.
Menurut Hisrich and Peters (1995), Business Plan merupakan dokumen tertulis yang
disiapkan oleh pengusaha dan menggambarkan semua unsur eksternal dan internal yang
relevan serta terlibat dalam memulai usaha baru. Business Plan umumnya berisi tentang
perencanaan terpadu seperti pemasaran, keuangan, manufaktur dan sumber daya manusia.
Alasan Pembuatan Business Plan
• Business plan merupakan dokumen tertulis mengenai ide dan perencanaan bisnis
secara keseluruhan. Hal ini dapat berguna untuk menarik investor.
• Jika business plan benar-benar matang dan terperinci, ini akan membantu dalam
perubahan ide bisnis agar terus berkembang di kemudian hari. Oleh karena itu,
pertimbangkan segala unsur-unsur dalam business plan.
• Dapat mengetahui pencapaian-pencapaian yang terjadi dalam bisnis yang sudah
dibuat sebelumnya dalam business plan. Selain itu, juga dapat mengetahui harus
memperbaiki di unsur apa jika terjadi kegagalan.
• Dapat mengenali struktur bisnis, kejelasan bisnis yang dikerjakan, mengetes
perhitungan bisnis, mempertajam sistem operasional serta mengenai pesaing dari
bisnis yang akan dijalankan.
• Dalam menjalankan bisnis, tentunya akan bermitra dengan pihak lain. Dengan adanya
business plan, dapat menggunakannya sebagai penyamaan persepsi dengan pihak
lain.

Jenis-jenis Business plan


• Start-Up Business Plan
Jenis business plan ini akan menjelaskan perusahaan yang hendak didirikan. Start-up
business plan memiliki kandungan produk atau jasa yang hendak ditawarkan pada
publik, evaluasi kompetitor, evaluasi pasar, tim marketing, berbagai faktor risiko, serta
sistem manajemen yang nantinya akan diterapkan.
Dalam dokumen ini ini juga terkandung berbagai proyeksi terkait keuntungan,
pemasukan, pengeluaran, serta arus kas perusahaan. Business plan jenis ini bisa
dibilang cukup lengkap, sehingga sangat sesuai untuk disajikan pada calon investor.

• Strategic Business Plan


Strategic business plan adalah salah satu jenis business plan yang cukup rumit
dibandingkan dengan jenis business plan sebelumnya. Dalam dokumen ini terdapat
berbagai hal yang lebih spesifik dalam menjelaskan tujuan atau objektif yang hendak
diraih oleh perusahaan.
Struktur yang ada dari dokumen ini bervariasi untuk setiap perusahaan, namun ada
beberapa komponen yang dianggap paling penting yang harus dimasukan, komponen
tersebut adalah visi bisnis, pernyataan misi perusahaan, faktor kritis, strategi dalam
mencapai tujuannya, serta jadwal penerapan strategi perusahaan.
Strategic business plan ini mampu membantu pihak stakeholder dalam memahami
tujuan perusahaan, sehingga mereka bisa ikut percaya dengan visi dan misi
perusahaan.

• Operations Business Plan


Operations Business plan adalah salah satu rencana bisnis yang dibuat khusus untuk
pihak internal perusahaan saja. Di dalam dokumen ini tercantum perencanaan dan
peraturan tentang jalannya suatu perusahaan. Lebih lanjut lagi, dalam dokumen
ini juga tercantum berbagai tanggung jawab untuk setiap orang yang berkepentingan
di dalam perusahaan.

• Development Business Plan


Development business plan adalah penjelasan lengkap terkait bisnis yang hendak di
bangun. Di dalam bisnis plan ini terkandung seluruh kelengkapan terkait organisasi
perusahaan, administrasi, serta pertanggungjawaban yang ditanggung oleh setiap
karyawan. Untuk itu, dokumen ini bisa digunakan untuk pihak internal atau pihak
eksternal.

• Growth Business Plan


Growth Business plan adalah rencana bisnis yang di dalamnya terkandung
perencanaan pengembangan perusahaan di masa depan. Dokumen ini dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan internal maupun eksternal agar bisa mendapatkan
lebih banyak modal dari investor.
Namun, jika rencana bisnis ini dimanfaatkan untuk keperluan eksternal, maka
dokumennya harus berisi penjelasan yang detail terkait perusahaan, struktur
manajemen, serta pihak apa saja yang menduduki posisi penting.
9 Komponen Penting dalam Pembuatan Business Plan
1. Ringkasan Eskekutif, berisi tentang garis besar bisnis yang dibuat, visi dan misi
serta tujuan bisnis. Buatlah ringkasan eksekutif yang menjual, terdiri dari 1-2 halaman.

2. Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang seperti data perusahaan serta orang
dibalik bisnis yang akan dijalankan, struktur perusahaan, konsultan atau ahli serta
susunan pemilik saham. Selain itu, terdapat juga visi, misi serta tujuan bisnis yang akan
dijalankan.

3. Analisis Pasar dan Pemasaran, berisi tentang analisis pasar terhadap produk
yang ditawarkan serta kompetitor yang memiliki bisnis serupa dan kelebihan bisnis
yang akan dijalankan dibanding para kompetitor. Dalam arti lain, ini merupakan
strategi serta perencanaan dalam pemasaran bisnis yang dilakukan.

4. Analisis Produksi, berisi tentang sistem operasi bisnis. Seperti bagaimana cara
produksi, apakah menciptakan barang baru atau menambah daya guna suatu benda
tanpa harus mengubah bentuknya.

5. Analisis Sumber Daya Manusia, berisi tentang orang-orang yang dibutuhkan,


bagaimana rencana pengembangan sumber daya manusia dalam bisnis yang akan
dijalankan.

6. Analisis Keuangan, berisi tentang peramalan pemasukan, pengembalian modal,


pengembalian atas investasi, perhitungan daya ungkit, pendanaan berupa modal yang
sekarang dimiliki dan berapa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Jugaberisi
rincian dari mana mendapatkan modal yang dimiliki sekarang.

7. Peluang Bisnis, berisi tentang penjelasan masalah secara rinci serta solusi dari
masalah tersebut. Juga berisi tentang keunggulan dari ide bisnis yang ditawarkan dan
target bisnis yang akan dijalankan.

8. Eksekusi bisnis, berisi tentang bagaimana bisnis dijalankan. Bagaimana sistem


operasional dari perusahaan. Termasuk penyaluran jasa atau produk yang ditawarkan.

9. Lampiran, mencakup surat-surat seperti perizinan yang menyatakan bisnis yang


akan dijalankan legal atau sertifikat yang sekiranya dimiliki oleh bisnis yang akan
dijalankan.
Cara Membuat Business Plan

Melakukan Riset
Riset dilakukan sebagai dasar untuk membuat business plan. Riset harus dilakukan dengan
detail dan disesuaikan dengan selera pasar. Hal-hal yang harus diketahui dalam riset yaitu
analisis mengenai produk serta apa saja yang dilakukan oleh pesaing.
Berbagai pertanyaan yang akan membantu dalam menentukan produk apa yang terbaik.
1. Apa unique selling point dari produk yang akan ditawarkan?
Unique selling point akan menunjukkan keunggulan produk di mata pelanggan.
2. Kenapa pelanggan atau konsumen harus memilih produk tersebut?
3. Siapa target pasarnya?
4. Kapankah waktu terbaik dalam mengenalkan produk di pasar?
Kemudian, melakukan analisa pasar untuk mengetahui persaingan bisnis yang hendak
dimasuki. Analisa pasar atau riset pasar ini sangat penting untuk membuat strategi yang tepat
untuk membuat suatu kebijakan yang baik atau yang buruk. Riset pasar ini juga dapat
membantu dalam menentukan tujuan perusahaan di masa depan.
Melalui riset yang dilakukan maka akan dapat lebih memahami bisnis yang akan dijalankan.
Jika suatu saat terjadi kesulitan, maka permasalahan dapat ditangani dengan cepat karena
telah benar-benar memahami seluk-beluk bisnis yang dijalankan. Selain itu, hasil riset yang
sudah dilakukan bisa dijadikan sebagai patokan untuk mengembangkan produk baru dan bisa
memperluas network bisnis.

Menetapkan Tujuan Bisnis


Dalam business plan yang sudah dibuat, terdapat latar belakang, jenis bisnis, hingga strategi
penjualan yang akan digunakan. Untuk menulis semua hal tersebut, perlu ditentukan tujuan
bisnis yang ingin dicapai.
Yang dimaksud tujuan berarti apa yang diharapkan dan didapatkan dari bisnis yang akan
dijalankan. Oleh karena itu, harus ditentukan tujuan bisnis agar proses bisnis berjalan secara
terarah. Dengan tujuan yang pasti, berbagai keputusan akan dapat diambil berdasarkan hal
yang ingin dicapai.
Adanya pernyataan tujuan dalam dokumen business plan mampu membuat para calon
investor ataupun pihak stakeholder dalam memahami tujuan yang ingin diraih oleh
perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai tersebut harus dilengkapi dengan cara atau langkah-
langkah dalam meraih tujuan tersebut. Untuk itu, perlu dirumuskan berbagai langkah untuk
meraih tujuan tersebut, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Adanya pernyataan ini juga berfungsi untuk mengamankan modal dari calon investor. Namun,
perlu dijelaskan tujuan yang mendasari pendanaan tersebut secara rinci, dan bagaimana
pendanaan itu mampu membuat bisnis yang akan dijalankan bisa berkembang.

Membuat Company Profile


Company profile merupakan hal wajib yang harus ada dalam business plan. Business plan yang
baik harus memiliki informasi lengkap dan detail mengenai perusahaan. Informasi ini dapat
dituangkan dalam suatu company profile yang di dalamnya terdapat nama perusahaan,
alamat kantor, nama direksi atau komisaris, sejarah terbentuknya perusahaan, bidang
industri, dan produk yang ditawarkan pada konsumen.
Company profile ini juga memuat aset atau sumber daya yang sekarang dimiliki
perusahaan,visi dan misi perusahaan, serta target pasar. Dengan membuat company profile
yang baik, maka perusahaan Anda akan memiliki nilai kredibilitas yang baik. Company profile
bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk menjual perusahaan pada para calon investor atau
calon pelanggan. Untuk itu, company profile biasanya diletakkan pada bagian/halaman depan
business plan untuk mengenalkan perusahaan dan usaha yang akan dijalankan.

Menyiapkan Seluruh Dokumen yang Dibutuhkan


Terdapat beberapa dokumen lain yang dibutuhkan selain company profile untuk
meningkatkan kredibilitas perusahaan, yaitu catatan laporan keuangan, arus kas, lisensi, dll.
Berbagai dokumen tersebut akan menjadi perhatian penting bagi para investor sebelum
akhirnya mereka mau menanamkan modalnya.

Membuat Analisis Bisnis dan Proyeksi Keuangan


Bagi yang telah memiliki usaha dan berencana ingin mengembangkan usaha, maka harus
mencantumkan hasil analisa perusahaan. Beberapa hal yang wajib disampaikan dalam poin
ini adalah banyaknya pemasukan dan pengeluaran, serta neraca aset dan juga utang-piutang
perusahaan. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa kondisi keuangan sedang sehat,
sehingga sudah siap untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Selain itu, sertakan proyeksi keuangan pada dokumen ini agar bisa meningkatkan
kepercayaan para investor. Karena pada intinya setiap investor ingin mendapatkan
keuntungan yang besar dari dana yang sudah diinvestasikan. Untuk itu, sebagai pengusaha
harus bisa menjelaskan bahwa bisnisnya mampu memaksimalkan keuntungan.
Juga bisa ditambahkan hasil penjualan pada periode tertentu, dan perkiraan pengeluaran
serta pemasukan untuk beberapa tahun berikutnya pada bagian proyeksi keuangan. Namun,
ini harus dibuat secara realistis dan akurat.
Dalam membuat laporan keuangan serta proyeksi keuangan ini, bisa memanfaatkan software
akuntansi. untuk menampilkan laporan pemasukan dan pengeluaran, serta neraca aset dan
juga utang-piutang perusahaan secara akurat, real-time, dan mudah untuk di akses.

Menjelaskan secara Rinci Barang atau Jasa yang akan ditawarkan


Terdapat beberapa aspek yang harus dijelaskan dengan baik, yaitu penjelasan tentang cara
kerja produk, pricing model dan alasan di balik model tersebut, target customer utama, alasan
kenapa produk yang akan ditawarkan lebih unggul dari produk sejenis lainnya, dan strategi
pemasaran serta penjualan.

Membuat Marketing Plan


Marketing plan berguna agar bisnis yang akan dijalankan mempunyai rencana pemasaran
yang lebih solid. Jika tersusun dengan baik maka tidak akan sia-sia dan dapat memberikan
dampak positif bagi bisnis. Marketing plan berisi latar belakang proyek, visi dan misi,
pernyataan masalah, tujuan dan objektif yang ingin diraih, serta target konsumen.
Selain itu, harus menjelaskan channel utilization terkait kanal pemasaran, strategi komunikasi
pada calon konsumen, serta timeline, seperti kapan akan memberikan promo atau
memperkenalkan produk baru, untuk memastikan proyek bisnis mampu berjalan tepat
waktu.
Menyesuaikan dengan Target Pembacanya
Setiap jenis business plan ditujukan untuk pembaca yang berbeda-beda. Terdapat yang hanya
untuk keperluan internal, ada juga yang dibuat khusus untuk para investor dan pimpinan
perusahaan.
Untuk beberapa pihak tertentu, hanya harus mencantumkan berbagai hal yang spesifik saja
dalam dokumen ini. Dengan begitu, lebih fokus dalam menekankan aspek tertentu saja yang
memang harus dipahami oleh pembaca.
Business plan dapat dibuat dalam versi. Hanya saja, harus memastikan berbagai data faktual
dalam business plan tersebut guna menghindari adanya kekeliruan di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai