Anda di halaman 1dari 13

RENCANA BISNIS

(BUSINESS PLAN)

Oleh :
Suwandi
Kata Pengantar

Bisnis merupakan suatu proses pengintegrasian sumber daya


ekonomi guna menghasikan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat yang dari padanya didapat penghasilan untuk mencapai
kemakmuran. Siapa yang memimpin proses bisnis itu, tidak lain
adalah seorang wirausaha atau yang secara umum kita mengenalnya
sebagai pengusaha.

Seorang wirausaha, saat mereka memulai bisnis, atau seorang


pengusaha yang hendak mengembangkan sayap bisnisnya, maka
pertama-tama yang mereka kerjakan adalah menuangkan semua ide
bisnisnya ke dalam dokumen tertulis yang bernama rencana bisnis
(business plan).

Suatu rencana bisnis yang disajikan dalam dokumen tertulis


tersebut, bermanfaat, bagi kepentingan internal maupun eksternal.
Manfaat dari sisi internal adalah sebagai acuan melaksanakan dan
evaluasi kemajuan capaiannya. Sedangkan dari sisi eksternal
bermanfaat bagi para pihak yang bermaksud ingin bekerja sama baik
sebagai mitra pendanaan, keterlibatan dalam manajemen, pemasok
(supplier), agen pemasaran, promosi dan lain sebagainya.

Untuk itulah, maka suatu rencana usaha harus disusun secara


jelas/lugas, informatif dan menyeluruh/lengkap. Panduan berisi ini
dimaksudkan agar para pihak yang bermaksud menyusun suatu
Rencana Bisnis (business plan) dapat memanfaatkannya sebagai
acuan tentang bagaimana langkah-langkah menyususn suatu bisnis
plan yang baik.

Selamat menyimak.

Jakarta, 16 November 2017

Suwandi

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 1


dari 10
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bagian Satu : Pendahuluan

Bagian Dua : Uraian Cakupan Perencanaan Bisnis

Bagian Tiga : Outline Perencanaan Bisnis

Bagian Empat : Instrumen Isian Rencana Bisnis

Bagian Empat : Penutup

Lampiran

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 2


dari 10
Bagian Satu :
Pendahuluan

Rencana bisnis (business plan) merupakan suatu proses pengidenti


fikasian peluang usaha, perumusan, penganalisaan dan penyajian hasil
telaah potensi bisnis serta kesimpulan kepatutannya untuk dijalankan.
Dengan kata lain bahwa Perencanaan bisnis merupakan dokumen
tertulis dan resmi yang disiapkan oleh wirausaha (entrepreneur) pada
waktu akan memulai suatu usaha atau ketika bermaksud hendak
mengembangkan usaha yang sudah ada.

Dalam konteks rencana bisnis yang tepat, maka deskripsi atas


lingkupnya, harus menggambarkan:

1. sebuah gagasan atau ide bisnis yang berkualitas yang direfleksikan


dari semua proyeksi atas unsur relevan, baik sisi internal fungsi
usaha maupun eksternal mengenai usaha yang akan dijalankan atau
dikembangkan.
2. mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada
inisitor dan pendiri bisnis yang sekaligus adalan calon pemilik dan
penyandang dana potensial, bahwa bisnis tersebut memiliki peluang
keberhasilan yang tinggi dan mampu menghasilkan keuntungan
yang memuaskan.
3. merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan dan
akan dikembangkan menyangkut deskripsi usaha dan produk,
pemasaran, operasi/produksi, tim manajemen, risiko usaha,
pengembanagn usaha dan keuangan usaha.

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 3


dari 10
4. kepatutan kelayakan dan komitmen untuk melaksanakan rencana
bisnis tersebut secara segera.

Rencana bisnis (business plan document) dari para wirausaha pada


prinsipnya bebas dalam mengambil tema ceruk (nice) bisnis dari semesta
(holistic) tema besar ekonomi dan keluasan lapangan usaha. Hal yang
justru perlu diperhatikan adalah apakah suatu rencana bisnis tersebut
benar-benar akan mengambil lingkup tujuan, untuk: 1) membuka
usaha baru yang belum pernah ada; 2) Usaha lama yang sedang
berjalan, tetapi perlu mengadakan revitalisasi atau inovasi produk; 3)
Usaha lama yang sedang berjalan tetapi perlu melakukan ekspansi
pasar, seperti (1) ekspansi ke wilayah geografis baru; (1) ekspansi ke
segmen konsumen baru, dan/atau (3) masuk dalam tahapan ekspor.

Untuk aspek ini, saat rencana bisnis akan disusun maka faktor
kejelasan’tujuan’ menjadi hal yang perlu ada dan diutamakan
keberadaannya. Sebab kejelasan ‘tujuan’, akan menjadi suar substansi
materi dan instrument serta dokumen pendukung yang diperlukan.

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 4


dari 10
Bagian Dua :
Cakupan Rencana
Bisnis

Rencana bisnis (business plan) yang disampaikan peserta lomba memuat


uraian lengkap, mengenai : profil umum usaha, visi missi, tinjauan industry,
peluang dan hambatan, deskripsi usaha dan produk, rencana pemasaran,
tim dan manajemen, rencana produksi/operasi, rencana keuangan, dan
simpulan kelayakan. Lazim juga melampirkan data atau berbagai catatan
penting lainnya pada bagian lampiran.
Uraian ringkas atau kisi-kisi dari setiap aspek dari perencanaan bisnis
tersebut dijelaskan seperti pada bagian berikut ini :

a. Profil umum
Menguraikan hal umum tentang usaha dan perusahaan, meliputi : nama
usaha/perusashaan, pemilik/pemegang saham, alamat/lokasi usaha,
produk berupa barang/jasa yang dihasilkan/dijual, dan contak personal
(contact person).
Juga menguraikan secara ringkas padat mengenai pengalaman bisnis
yang sedang atau pernah dijalankan

b. Uraian Visi-Misi
Pada bagian ini diuraikan pernyataan tentang Visi dari pendirian atau
pengembangan bisnis yang hendak dijalankan. Diuraikan pula langkah
bagaimana Visi itu dapat diwujudkan dalam melakui pernhyataan dan
langkah konkret “Misi”.

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 5


dari 10
c. Uraian Keadaan Industri
Pada bagian ini diuraikan tinjauan industry dari bisnis yang akan
dimasuki atau diusahakan oleh perencana bisnis. Tinjauan itu, berupa
analisis yang mencakup :

1) Perkembanagn industry
2) Pelaku usaha yang sudah ada di pasar dan tingkat persaingan
3) Trend dan berbagai factor yang mempengaruhi pasar
4) Pangsa Pasar yang dapat diraih

d. Uraian Peluang Usaha


Pada bagian ini anda memetakan peluang dan hambatan dalam bisnis
yang akan dimasuki atau yang hendak dikembangkan. Pemaparan ini
dapat menggunakan pendekatan analisis SWOT (kekuatan,
kelemahan,peluang dan ancaman). Dapat pula diuraikan strategi yang
diandalkan untuk menjadikan peluang itu sebagai bisnis nyata yang
menguntungkan.

e. Deskripsi Usaha dan Produk


Deskripsi usaha dan deskripsi produk tersebut menguraikan :
1) Deskripsi usaha dan perusahaan
2) Konsep bisnis yang dikembangkan
3) Deskripsi produk, berupa barang atau jasa yang dihasilkan atau
dikembangkan
4) Strategi usaha
5) Sejarah/latar belakang usaha serta pengalaman yang dimiliki,
berkaitan dengan peforma anda dalam bisnis daan keuangan
selama beberapa tahun terakhir.

f. Rencana Pemasaran
Pada bagian ini diuraikan beberapa hal pokok dalam penjualan dan
pemasaran, yaitu :
1) Siapa pelanggan (customer) yang dilayani
2) Detail profil pelanggan
Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 6
dari 10
3) Konsep Bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan
4) Produk dan harga
5) Strategi Promosi Produk
6) Distribusi dan saluran distribusi produk
7) Strategi Penjualan
8) Estimasi/perkiraan/proyeksi Penjualan (3 tahun ke depan)

g. Tim dan Manajemen


Pada bagiana ini diuraikan sumber daya manusia pengelola bisnis anda.
SDM tersebut merupakan satu satuan dalam tim. Untuk itu maka perlu
diuriakan :
1) Pembagian fungsi dan tugas anggota tim manajemen
2) Hak dan tanggung jawabnya dalam manajemen
3) Struktur organisasi
4) Status Badan usaha dan Badan Hukum

h. Rencana Produksi/Operasi
Diuraikan hal penting yang berkaitan dengan operasi/produksi,meliputi :
1) Kaitan bagian produksi dengan bagian lain dalam usaha
2) Lokasi
3) Fasilitas dan Peralatan
4) Tenaga kerja
5) Pasokan bahan (baku dan pelengkap)
6) Asuransi
7) Denah/bagan kegiatan produksi/operasi

i. Risiko
Pada bagian ini diuraikan factor-faktor kritis yang dapat menciptakan
atau mendorong terjadinya risiko, baik risiko sistemik berkaitan dengan
bisnis yang dijalankan, maupun risiko lainnya, seperti risiko pasar, risiko
keuangan dan lainnya.

j. Rencana Keuangan

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 7


dari 10
Pada bagian ini diuraikan hal-hal penting dalam aspek keuangan, seperti
berikut :
1) Asumsi yang digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan
2) Proyeksi arus penerimaan dari hasil penjualan (Cash in flow)
3) Proyeksi arus biaya dan pengeluaran (cash out flow)
4) Proyeksi Laba/rugi ( per bulan pada tahun 1 dan tahunan pada
tahun2 dan tahun 3)
5) Proyeksi Neraca (usahakan untuk selama 3 tahun ke depan)
6) Kebutuhan dana dan Pendanaan.

Berdasarkan data proyeksi keuangan itu, dapatlah pula dianalisis


kelayakan keuangan dari usaha anda, dengan menggunakan beberapa
criteria kelayakan yang anda kenali dan mahir menggunakannya untuk
menguji kelayakan, seperti :

1) Break Event Point (BEP)


2) Payback Periode (PP)
3) Gross dan Net Present Value (GPV/NPV)
4) Internal Rate Of Return (IRR)
5) Dan lainnya

Pada bagian ini juga anda dapat menguraikan tentang bagaimana


strategi anda dalam pendanaan usaha. Anda dapat memilih apakah
bisnis ini akan fakus pada pendanaan atas ekuitas (modal sendiri), atau
focus pada pendanaan modal luas. Atau bahkan menggunakan strateti
struktur modal yang berimbang.

k. Komitmen Tindak Lanjut


Pada bagian ini anda menjelaskan langkah-langkah tindak lanjut sebagai
komitmen untuk mengimplementasikan rencana bisnis ini. Langkah
dimaksud mencakup tahapan implementasi mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai bisnis yang direncanakan itu sungguh-sungguh
dapat dijalankan.

Dalam setiap tahapan implementasi itu anda dapat memanfaatkan jasa


konsultasi dan Couaching yang disediakan dan dipandu melelui kegiatan
Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 8
dari 10
ICAL couaching. Atau secara pro aktif anda membuat jejaring sendiri
untuk mendapatkan layanan konsultasi.

l. Simpulan dan Rekomendasi


Pada bagian ini anda membuat simpulan umum dan simpulan khusus
mengenai kelayakan dari bisnis anda. Nyatakan pula rekomendasi yang
anda ingin sampaikan sebagai bagian akhir dari rencana bisnis anda

m. Lampiran
Bagian ini merupakan peruntukan bagi semua data dan atau informasi
yang tidak dapat diuraikan pada bagian induk rencana bisnis. Sehingga
hal pembaca-penilai dapat merujuk lampiran sebagai bagian
penjelasnya.

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 9


dari 10
Bagian tiga
Outline Rencana Bisnis
(Business Plan)

Outline atau tata urutan suatu dokumen rencana bisnis


pada dasarnya tidak memiliki pembakuan yang dipakai secara
ketat. Namun demikian kelaziman yang berlaku adalah
mengkaitkan rencana itu dengan aktivitas fungsi bisnis yang
hendak dijalankan.

Atas dasar pertimbangan itu, maka dalam panduan ini


diacu model tata urutan rencana bisnis tersebut, sebagai berikut
:

Ringkasan eksekutif
I. Profil Usaha/Perusahaan
II. Pernyataan Visi-Misi
III. Analisis Industri
IV. Analisis Peluang Usaha
V. Deskripsi Produk Dan Usaha
VI. Rencana Pemasaran
VII. Tim dan Manajemen
VIII. Rencana Produksi/Operasi
IX. Risiko
X. Rencana Keuangan
XI. Komitmen Tindak Lanjut
XII. Simpulan dan Rekomendasi

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 10


dari 10
Bagian Empat :

Instrumen Isian Rencana Bisnis

Pada bagian ini disajikan daftar isisn Rencana Bisnis


(business plan). Penyajian daftar isian ini, dimaksudkan
untuk memudahkan penggunanya dalam penyusunan
bisnis plan.

Daftar isian ini merupakan instrument (alat) bantu


untuk menyusun bisnis plan. Jadi isian dimaksud adalah
penggambaran lebih lanjut dari unsur-unsur bisnis plan
seperti diuraikan pada outline bisnis plan. Daftar isian
tersebut selengkapnya disajikan pada Lampiran .

Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 11


dari 10
Suwandi: Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis Halaman 12
dari 10

Anda mungkin juga menyukai