Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MATERI

“ PEMBUATAN PROPOSAL BISNIS ”

OLEH :
DENIES MAULA RUSSELIA
NRP. 55195212735

PROGRAM DIPLOMA IV
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
JAKARTA
2020
Rencana Proposal Bisnis

1. Ide usaha
Membuat usaha yang baru atau orang lain belum menciptakan suatu ide
baru , mengembangkan usaha yang telah ada, ataupun dengan meniru usaha
lain yang telah ada. Ide usaha dapat diperoleh dengan beberapa cara diatas.
Ide usaha dapat diperoleh dengan meniru ide usaha sukses orang lain
dengan mengamati dan memodifikasi.
2. Memiliki name tag (Brand Image)
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain pendek, sederhana,
mudah di eja, jelas, tidak mengandung unsur negatif , yang paling penting
adalah mudah diingat oleh banyak orang sehingga memberi sugesti pada
produk yang akan dijual.
3. Dokumen perencaaan bisnis.
Mendokumentasikan usaha yang sudah berjalan. Biasanya
menggambarkan unsur-unsur yang relavan baik internal maupun eksternal
pada suatu usaha yang dijalankan. Isinya berupa perencaaan terpadu
menyangkut misi, jenis, pemasaran, pemodalan, proses produksi,
sumberdaya lainnya yang perlu didokumentasikan. Menyiapkan usaha
tersebut agar lebih matang.
4. Menuangkan Bussiness Plan pada Proposal Bisnis
Memiliki isi yang tidak jauh berbeda tergantung jenis usaha. Bussiness
plan mencakup beberapa komponen yaitu yang dimana memiliki
kedalaman berbeda- beda :
a. Executive Summary
Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan
secara singkat tentang usaha bisnis suatu perusahaan. Hal ini sudah
termasuk didalamnya sasaran bsinis, operasional, upaya pemasaran,
dan modal pendapatan. Dimana pembaca mendapatkan kesimpulan
sementara pada pertama kali menerima proposal bisnis tersebut.
Membuat executive summary yang baik akan membuahkan isi konten
didalamnya akan semakin tertarik.
b. Mission Statement
Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari suatu perusahaan
mengenai bisnis yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi yang
dibuat harus jelas, singkat dan mencakup kegiatan bisnis yang akan
dilakukan oleh perusahaan ke depannya.

c. Company Background
Menjelaskan latar belakang atau historikal berdirinya suatu
perusahaan. Secara umum, mengambarkan bisnis kegiatan yang
dijalankan oleh perusahaan tersebut dan asal mula ide untuk
membangun bisnis tersebut.

d. Product Description
Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual
atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan bisnis
plan, pengusaha (entrepreneur) harus dapat menjelaskan bagaimana
sistem proses produksi tersebut dilakukan dari pengelolaan bahan
mentah (raw material), proses pembuatan (work-in-process), hingga
menjadi barang jadi (finished goods) dan akhirnya dilakukan proses
pengemasan atau pelabelan produk (packing & labelling).

e. Marketing Plan
Dalam pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi
pemasaran (marketing plan) yang akan dilakukan oleh perusahaan
dalam menjual produk atau jasa mereka kepada konsumen. Dalam
merancang marketing plan, harus dibuat secara realistis, unik dan
memberikan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sehingga
dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Marketing Plan bisa
dibuat dalam beberapa fase sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan,
misalnya: fase pengenalan produk atau jasa (Branding awareness), fase
pemasaran lewat digital ataupun sosial media (digital or media social
marketing), fase pricing strategy, dll

f. Competitor Analysis
Untuk perusahaan yang bergerak di industri sejenis, ada kalanya
perlu melakukan analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis.
Dari analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui market positioning
di pasar serta dapat mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh
competitor di pasaran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik untuk dapat bersaing
dengan kompetitor sejenis.

g. SWOT Analysis
SWOT Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun
suatu usaha, karena ini berkaitan dengan kondisi internal perusahaan.
Dari SWOT analysis, perusahaan dapat melihat kekuatan & kelemahan
yang ada dalam perusahaan dengan membandingkan ke kompetitor
sejenis, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisir
kelemahan perusahaan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan
mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari
luar yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis
perusahaan (sustainable business operational).

h. Operations
Di dalam membuat rencana bisnis (business plan), pengusaha
perlu menghitung biaya operasional dalam menjalankan kegiatan
usahanya, mulai dari biaya produksi, biaya SDM, biaya maintenance,
ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga dapat
mengantisipasi kerugian yang timbul dari kegiatan bisnis. Selain itu,
para investor (penanam modal usaha) perlu mengetahui alokasi dana
secara rinci dan logis yang akan di gunakan oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional bisnis perusahaan.

i. Financial Planning
Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan faktor
yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis. Dalam membuat
rencana keuangan, perusahaan perlu melakukan formulasi atau
perhitungan atas modal dana (capital) yang dibutuhkan untuk
menjalankan kegiatan operasional usahanya, serta bagaimana membuat
dan menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan proses
bisnisnya. Semua Hal ini harus diperhitungkan secara matang dan tepat
untuk mencegah kerugian yang timbul dari kegiatan tersebut.

j. Timeline Business Project


Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan
ataupun yang akan dilakukan oleh pengusaha di dalam membangun
bisnis usahanya. Perlu dibuatkan timeline tahapan dalam
pengembangan bisnis secara jelas dan logis sehingga para investor
dapat percaya untuk menanamkan modalnya untuk perusahaan
tersebut.

5. Introduction (Pendahuluan).
Memiliki komponen yaitu berupa latar belakang, visi, misi, sasaan,
strategi, dan yang mencakup penjelasan secara umum mengenai usaha
tersebut baik rencana tujuan dan manfaat usaha tersebut dan didukung oleh
data aktual berupa survey, gambaran umum dari rencana usaha ( tabel,
grafik,presentase,diagram).

6. Profil Usaha
Nama usaha, produk (Barang/jasa) yang akan ditawarkan secara
visualisasi dan menjelaskan kelebihannya, jasa tambahan yang akan
diberikan selain produk utama , lokasi usaha, lengkap dengan peta dan foto
lokasi usahanya.

7. Aspek Dalam Proposal Bisnis


a. Aspek Management
Dimana usaha akan dijalankan, menjelaskan struktur organisasinya,
keterlibatan pihak ketiga dan aturan mainnya karena ada beberapa
usaha jika ada pihak ketiga.
b. Aspek Pasar
Pasar yang dituju dimana prospek ( segmentasi pasar ), tujuan, dan
potensinya seperti apa, hingga tingkat persaingan dalam bentuk data,
dan bagaimana upaya pemasaran dilakukan ( pengupayaan pasar
dengan pengoptimalan media sosial, internet, dan market place ) ,
terakhir strategi pemasaran yang digunakan.
c. Aspek Produksi
Memperhatikan ketersedian bahan baku, supplier, proses produksi
berupa layout atau diagram, berikan perkiraan kapasitas produksi,
target produksi, dan membuat semenarik mungkin.
d. Aspek Keuangan
Yang diperhatikan adalah pendanaan termasuk investasi yang
dibutuhkan , sumber dana atau cara memperoleh dana, alokasi investasi
bagaimana penggunaan dana, studi ekonomi kelayakan, dan melakukan
analisis SWOT.

6. Studi Kelayakan
Membutuhkan dari aspek lain seperti aspek hukum, ekonomi, teknis,
pasar, dan lainnya. Terutama pada aspek eksternal. Tujuannya dalah
memastikan unit usaha bisnis adalah layak dan memiliki proses yang baik.

8. SWOT Analisis
Memperhatikan kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman pada
usaha yang dijalankan. Startegi ini dapat mengetahui kekuatan yang
dimiliki dan kesempatan yang ada.
9. Lampiran Dokumen Pendukung Lainnya.
Seperti jadwal aktivitas, rincian perhitungan dari aspek keuangan (biaya
produksi, daftar harga, rincian kas masuk dan keluar, serta lainnya yang
dapat di cantumkan ) , profile lengkap SDM yang mengelola (CV) , dan
data pendukung dan lampiran yang akan diperlukan lainnya.
10. Presentase
Harus sangat diperhatikan baik dari segi tampilan layout atau slide, cara
penyampaian yang interaktfi dan menarik , singkat, jelas, padat, dan
meyakinkan. Didalam proposal bisnis tidak ideal terhadap teks yang terlalu
berlebihan. Didalam proposal bisnis menuangkan, mengembangkan, dan
menyempurnakan sehingga membangun secara bertahap secara progress
pada usaha yang akan dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai