Anda di halaman 1dari 12

Nama : YULIANA ULFIDATUL HOIRIYAH

Kelas : MANAJEMEN A’17

NIM : 170211100015

M.K : Study Kelayakan Bisnis

RESUM MATERI SKB

A. Business Plan

1. Pengertian Business Plan

Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa
yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena
perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha. Pada umumnya, perencanaan
usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha,
keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau pengadaan peralatan. Pengertian lain
Perencanaan usaha/bisnis (Business Plan) adalahrencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam
suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah
permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada.

2. Prinsip Business Plan

Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu sebagai berikut:

a. Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.

b. Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.

c. Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.

d. Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif

dan efisien.

3. Manfaat Business Plan

Adapun manfaat perencanaan usaha itu di antaranya:

a. Membimbing jalannya kegiatan usaha.


b. Mengamankan kelangsungan hidup usaha.

c. Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha.

d. Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan

usahanya.

e. Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha.

f. Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.

g. Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha.

h. Memperbesar peluang untuk mencapai laba.

i. Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank

j. Sebagai pedoman di dalam pengawasan.

4. Kegiatan Business Plan

Perencanaan usaha adalah sebuah selling documentyang mengungkapkan daya tarik dan harapan
sebuah bisnis kepada penyandang danapotensial.

Perencanaan usaha itu harus mencakup berbagai jenis kegiatan, di antaranya:

a. Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.

b. Menentukan sasaran beserta fasilitasyang diperlukan dalam usaha.

c. Membuat program kerja dan perhitungan usaha.

d. Menentukan prosedur kerja di dalam usaha.

e. Menentukan rencana anggaran usaha.

f. Membuat kebijaksanaan usaha.

Apakah Ada Standar dalam Pembuatan Business Plan?

Sebuah perencanaan usaha/bisnis, normalnya mengandung serangkaian elemen elemen standar.


Format dan bentuk perencanaan sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah perencanaan bisnis akan berisi
komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan,
pasarnya, prediksi atau ramalan-ramalan ke depan, team manajemennya dan analisis
finansial/keuangannya. Sebuah perencanaan usaha/bisnis juga tergantung atau dipengaruhi oleh situasi
yang spesifik. Sebagai contoh deskripsi dariteam manajemen sangatlah penting untuk investor, demikian
juga tentang kondisi keuangan masa lalu menjadi penting untuk pihak bank atau kreditor. Akan tetapi jika
pengembangan sebuah perencanaan hanya akan digunakan oleh pihak internal, kita tidak membutuhkan
penjelasan secara detail karena semua pihak dalam perusahaan sudah mengetahuinya, justru yang
terpenting adalah sudahkah perencanaan yang kita buat matchingdengan tujuan perusahaan.

Apa yang Paling Penting dalam Sebuah Perencanaan?

Secara umum garis besar isi perencanaan usaha yang dibuat seorang wirausaha, berusaha merinci
profit,neraca perusahaan, dan proyeksi aliran khas. Sedangkan mengenai kedalaman dan rincian
perencanaan usaha sangat tergantung pada luas tidaknya usaha. Oleh karena itu dalam membuat
perencanaan usaha paling tidak kita harus adalah memikirkan, menimbang-nimbang, memutuskan, dan
menentukan hal-hal berikut ini:

1. Apa yang akan dikerjakan di dalam usaha?

2. Kapan pekerjaan usaha itu akan dilaksanakan?

3. Bagaimana cara mengerjakan pekerjaan usaha?

4. Siapa saja yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan usaha?

5. Di mana pekerjaan usaha akan dilaksanakan dan mengapa harus dikerjakan?

Sebenarnya berbicara yang paling penting dalam sebuah perencanaan sangat tergantung
kasusnya. Namun secara umum biasanya dalam sebuah perencanaan yang paling penting adalah (1)
Analisis Cash Flownyamisalnya bisa untuk prediksi profit; (2) Detail Pelaksanaanuntuk prediksi apa-apa
yang akan terjadi, siapa yang bertanggung jawab, kapan, dan bagaimana anggarannya? Hasil akhir dari
sebuah perencanaan adalah bagaimana kondisi perusahaan mengalami peningkatan.

Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam sebuah perencanaan bisnis dan garis
besar isinya adalah sebagai berikut:

1. Ringkasan (Executive Summary)

Berisi gambaran singkat kira-kira 1 sampai 2 halaman, mencakup Latar belakang proyek, penggagas
proyek, pasar yang menjadi sasaran, pengelolaan proyek sampai dengan kelayakan proyeksecara
finansial, kelayakan proyek secara umum.

2. Deskripsi Perusahaan (Company Description)


Berisi gambaran singkat profil perusahaan yang akan menjalankan proyek, misalnya Aspek
hukum/legal dari bentuk badan usahanya apa? Sejarah/historis Perusahaan, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Kepemilikan dalam perusahaan dan lainnya.

3. Barang atau Jasa yang diproduksi atau dipasarkan

Berisi gambaran barang/jasa apa yangakan diproduksi atau dipasarkan, alasan barang/jasa
tersebut diproduksi dan manfaat/benefityang dapat diperoleh konsumen/customeratas barang/jasa
tersebut.

4. Analisis Aspek Pasar

Berisi gambaran tentang:

a. Peluang Bisnis dan Prospeknya, hal-hal yang perlu dikupas dalam peluang bisnis antara lain: (1) Apa
yang bisa kita buat?, (2) Pasar membutuhkan Apa?, (3) Perlunya Menciptakan Kebutuhan Konsumen
(Paradigma terbaru agar bisnis kita bisa eksis kita harus bisa menciptakan pasar)?, (4) Melihat masih
adakah Peluang?, (5) Layakkah Peluang itu kita garap?

b. Kondisi Persaingan, bagaimana bentuk atau kondisi persaingan dari pasar yang akan kita hadapi,
pembicaranya antara lain: (1) Pasarnya sudah pasti/Captive Market, misalnya kita berproduksi atas dasar
pesanan, maka kita tidak perlu memikirkan barang yang kita buat laku atau tidak laku?; (2) Pasarnya
ditentukan oleh Pembeli/Buyer Market(jika pasar dikuasai oleh pembeli maka posisi kita sebagai
produsen akan lebih berat karena kita harus bersaing ketat berebut konsumen).

c. Posisi Perusahaan dalam Pasar, yang perlu dibahas antara lain: Pasar yang hendak dikuasai/Target
Pasar berapa?, Posisi dalam Pasar/Positioning apakah sebagai Leader (pemimpin pasar), Follower
(pengikut)atau Nicher (pengisi ceruk/relung pasar)?

d. Usaha-usaha Pemasarannya/Marketing effortbagaimana? Jika kita sudah mempunyai target pasar,


maka agar target bisa tercapai harus didukung oleh usaha-usaha pemasarannya. Salah satu bentuk usaha
pemasaran bisa menggunakan Bauran Pemasaran/Marketing Mix yang meliputi 4P:Product, Price, Place,
dan Promotion. Di sisi lain masalah Siklus Kehidupan Produknya/Product Life Cycles (suatu produk
akan mengalami tahap-tahap sebagai berikut: perkenalan, tumbuh, matang, jenuh dan decline) juga harus
diperhatikan.

5. Analisis Aspek Teknik/Produksi

Berisi gambaran tentang:


a. Lokasi(Dekat konsumen atau dekat bahan baku?)

b. Layout(Layout Garis jika pengelompokan mesin atau peralatan menggunakan urutan proses produksi
atau Layout Fungsi jika pengelompokan mesin atau peralatan atas dasar fungsi-fungsi yang sama
dijadikan satu?)

c. Luas atau Skala Produksi(bisa menggunakan pertimbangan Keuntungan Maksimum atau Biaya Rata-
rata Terendah?)

d. Pemilihan Mesin atau Teknologi yang hendak dipakai(Padat Teknologi atau Padat Karya/Tenaga?)

6. Analisis Aspek Manajemen

Berisi gambaran tentang:

a. Bisnis/proyek dalam Masa Pembangunan, berisi kajian Berapa Lama waktu yang dibutuhkan untuk
penyiapan proyek sampai proyek siap beroperasi? Dan yang kedua harus bisa menjawab berapa biaya
yang dibutuhkan untuk proyek tersebut?

b. Bisnis/proyek sudah Berjalan atau Beroperasi, berisi kajian apa Bentuk Badan Hukum Organisasi
Pengelolanya? Apakah mau berbentuk Perusahaan Perseorangan, Firma, Koperasi, PT atau yang lainnya?
Bagaimana Struktur Organisasinya?; Jumlah Karyawan Yang Dibutuhkan?; Persyaratan Karyawan untuk
Jabatan Kunci?; Proses Rekruitmentnya?; Jenjang Karir dan lainnya?

7. Analisis Aspek Finansial/Keuangan

Berisi gambaran tentang:

a. Kebutuhan Dana
b. Sumber dana
c. Menghitung Aliran Kas/Cash Flow
d. Menilai Kelayakan Bisnis/Proyek dari sisi Keuangan.
Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis Yang Baik?

1. Perencanaan yang baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan yang
baik indikatornya antara lain:

a. Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah dimengerti dan mudah
dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan)

b. Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya
dan anggarannya.
c. Realistik, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistik dalam tujuan, anggaran maupun
target pencapaian waktunya.

d. Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang lengkap semua elemennya.

2. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti:

a. Mendefinisikan dan menetapkan tujuan

b. Menciptakan laporan bisnis secara reguler

c. Mendefinisikan bisnis-bisnis baru

d. Mensupport aplikasi pinjaman

e. Mendifinisikan berbagai perjanjian dengan partner

f. Serangkaian nilai untuk pencapaian tujuan secara legal

g. Untuk mengevaluasi masalah produk-produk, promosi maupun ekspansi

B. Morfologi Bisnis

Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa


sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh
perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-
perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti bentuk dan kata logi
yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam
kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang seluk-beluk bentuk kata dan
perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.

Proses Morfologi

Proses morfologi ialah proses pembentukan kata – kata dari satuan lain yang merupakan
bentuk dasarnya. Dalam Bahasa terdapat tiga proses morfologi, ialah proses pembubuhan afiks
(afiksasi), proses pengulangan (reduplikasi), dan proses pemajemukan (pemajemukan).

1. Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)


2. Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa

3. Pengulangan (Reduplikasi)

C. Costumer Gap

Costumer Gap adalah perbedaan antara persepsi pelanggan dan harapan pelanggan
(antara custumer perception dan customer expectation). Persepsi konsumen penilaian subjektif
oleh pelanggan atas pengalamannya mengkonsumsi barang/jasa. Harapan pelanggan merupakan
standar atau referensi pelanggan dengan pengalaman konsumsi barang/jasa. Persepsi konsumen
dan harapan konsumen seharusnya identic, tetapi dalam kenyatannya ada satu celah (gap) yang
cukup besar. Ini merupakan tugas pemasar untuk membangun jembatan antara keduanya dan
atau melakukan usaha-usaha untuk mempersempit atau menutup celah (gap) yang terjadi. Saat
ini kita mengenal gap yang harus dijembatani dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan,antara lain:

1. Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi menajemen perusahaan.


Kesenjangan tersebut terciptanya akibat manajemen perusahaan salah mengerti
terhadap apa yang diharapkan pelanggan.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan dan


spesifikasi kualitas pelayanan.

Kesenjangan tersebut terjadi akibat kurang tepatnya penerjemahan persepsi


manajemen perusahaan atas harapan para pelanggan perusahaan kedalam bentuk tolok
kualitas pelayanan.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelanyanan dan pemberian pelayanan dan


pemberian pelayanan kepada pelanggan.

Keberadaan kesenjangan tersebut lebih diakibatkan oleh ketidakmampuan sumber


daya manusia perusahaan untuk memenuhi standar kualitas pelayanan yang telah
ditetapkan.

4. Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi


eksternal.
Kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan ternyata tidak mampu memenuhi
janji-janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi.

5. Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang diterima.


Kesenjangan tersebut ada sebagai akbiat tidak terpenuhinya harapan para pelanggan.
Zeithaml,dkk (1990) mengusulkan beberapa cara untuk menghilangkan
kesenjangan 1 hingga kesenjangan 4 sebagai berikut :
1. Menghilangkan kesenjangan 1 dengan memberikan kesempatan kepada para
pelanggan untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka kepada perusahaan,
mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan melalui para perantara
penjualan.
2. Menghilangkan kesenjangan dengan memperbaiki kualitas kepemimpinan
perusahaan, mempertinggi komitmen sumber daya manusia terhadap kualitas
pelayanan, standarisasi pekerjaan-pekerjaan ttt terutama yang rutin sifatmnya
serta penetapan tujuan yang ingin dicapai secara efektif atas dasar keinginan
dan harapan pelanggan.
3. Menghilangkan kesenjangan 3 dengan memperjelas pembagian pekerjaan,
meningkatkan kesesuaian antara SDM, teknologi, dan pekerjaan, mengukur
kinerja dan memberikan balas jasa sesuai kinerja, memberikan kewenangan
yang lebih besar kepada sdm yang lebih dekat.
4. Menghilangkan kesenjangan 4 dengan memperlancar arus komunikasi antara
unit personalia, pemasaran, dan operasional.

Secara garis besar, Gap analysis mempunyai beberapa manfaat, yaitu :

1. Perusahaan dapat menilai seberapa besar kesenjangan antara kinerja actual


perusahaan dengan standar kinerja perusahaan yang diharapkan.
2. Perusahaan mengetahui peningkatan kinerja yang diperlukan guna meminimalkan
kesenjangan tersebut.
3. Hasil gap analysis dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan
keputusan terkait prioritas dan biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
pelayanan yang telah ditetapkan guna memenuhi kepuasan pelanggan.

Contoh Consumer Gap pada produk baru antara lain:


1. Menciptakan mainan yang dapat meningkatkan IQ
2. Memproduksi Fast Food Healthy.

D. Observsing Trend

Pendekatan pertama untuk mengindektifikasi peluang bisnis adalah dengan


mengamati trend an mempelajari caranya. Mereka menciptakan peluang bagi pengusaha
untuk mengejar. Tren yang paling penting untuk mengikuti bisnis adalah tren ekonomi,
tren sosial, kemajuan teknologi, dan politik perubahan aksi dan peraturan. Sebagai
entrepreneur (wirausaha) yang potensial, tren tersebut penting untuk menyadari
perubahan di area bisnis.
Kata trend atau dalam bahasa inggris trends merupakan kata yang sudah tidak
asing ditelingga kita. Selain mendengar mungkin diantara kita pernah atau bahkan sering
mengucapkan kata trend (Trends). Kata trend sering kita dengar dalam dunia fashion,
Selain dalam dunia fashion, Kata trend juga sering kita dengar atau kita ucapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Banyak sekali praktisi atau ahli mendefinisikan kata trend, Dan hampir semua
pendapat mengarah pada jawaban yang hampir sama pula. Apa arti trend?
Berikut definisi atau arti trend secara umum.
Definisi Trend adalah Segala sesuatu yang sedang dibicarakan, Disukai atau
bahkan digunakan oleh sebagian besar masyarakat pada saat tertentu.
Dari definisi trend diatas, Jika kita urai akan terlihat seperti dibawah ini;
a. Trend adalah segala sesuatu, Dalam hal ini trend tidak hanya terbatas pada
objek atau benda tertentu. Jadi trend akan bisa terjadi pada semua hal. Misal
rambut akan terjdai trend rambut, Misal busana akan terjadi trend busana, Misal
hp (Handphone) akan terjadi trend handphone (HP), Misal hiburan akan terjadi
trend hiburan, dan lain sebagainya.
b. Trend adalah hal yang sedang dibicarakan, Disukai, Dan bahkan digunakan.
Dalam hal ini, Segala sesuatu (Objek atau benda) akan sering dibicarakan,
Disukai atau bahkan digunakan. Misal trend baju, Dalam hal ini akan mengarah
pada baju yang banyak dikenakan oleh orang, Misal trend Handphone, Dalam
hal ini menagrah pada produk HP yang banyak disukai dan bahkan dimiliki
serta digunakan oleh masayarakat. Misal hiburan, Dalam hal ini akan mengarah
pada suatu hiburan yang sedang disukai oleh orang banyak, Dan lain
sebagainya.
c. Trend adalah disukai oleh sebagian besar masyarakat, Dalam hal ini, Sesuatu
(Objek atau benda) merupakan hal yang banyak dibicarakan, Disukai atau
bahkan digunakan oleh masyarakat. Jadi sesuatu menjadi trend akan bisa
terdeteksi manakala kita melihat sesuatu tersebut sering kita dengar, Kita
melihat banyak disukai dan dikenakan oleh orang. Misal Handphone android,
Dimana kita akan sering mendengar kata android saat dalam kehidupan sehari-
hari, Atau bahkan kita melihat sebagian besar orang sedang membawa atau
memiliki HP Android.
d. Trends adalah kata yang sering kita dengar, Karena kata trends ini sudah sangat
familiar ditelinga kita. Secara garis besar, Trend bisa diartikan segala sesuatu
yang paling disukai oleh masyarakat.

E. Solving a Problem

Pendekatan yang ketiga untuk mengidentifikasi peluang bisnis adalah problem a


solving atau mengenali masalah dan menemukan cara untuk menyelesaikannya. Masalah
ini dapat dikenali dengan mengamati tantangan yang dihadapi orang dalam kehidupan
sehari-hari melalui hal yang sederhana seperti intuisi atau kebetulan. John Gardner,
pendiri Common mengatakan “ Setiap masalah adalah peluang yang disamarkan dengan
cemerlang. Banyak perusahaan yang telah dimulai oleh orang yang pernah mengalami
masalah dalam kehidupannya sendiri, dan kemudian sadar bahwa solusi untuk mengatasi
masalah tersebut merupakan peluang bisnis.
Berikut beberapa pengertian problem solving menurut beberapa para ahli:
a. Purwanto (1999:17), yakni suatu proses menghadapi situasi baru dengan menggunakan
strategi,cara,atau teknik tertentu. Tujuannya agar keadaan teesebut dapat dilalui sesuai
dengan keinginan yang di tetapkan.
b. Gulo (2002;111), problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian
masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara
menalar.
Langkah-Langkah Problem Solving :
1. Mendefinisikan masalah
2. Mengumpulkan data
3. Mengidentifikasikan penyebab masala yang paking mungkin,
4. Mengidentifikasi yanf menjadi akar permasalahan
5. Mengajukan dan mengimplementasikan solusinya.
Beberapa Teknik problem solving :
1. Abstraksi, teknik menyelesaikan masalah pada model sistem terlebih dulu, sebelum
menyelesaikan masalah pada sistem yang sebenarnya.
2. Teknik analogi, dimana menggunakan solusi yang dapat memecahkan masalah yang
memakai analogi.
3. Brainstorming, teknik yang biasa digunakan berkelompok atau bersama-sama dengan
menyediakan, mengombinasi, dan mengembangkan sejumlah solusi dan ide, sampai
menemukan solusi yang optimal.
F. Feasibility Study

Feasibility Study adalah sebuah studi yang bertujuan untuk menilai kelayakan
implementasi sebuah bisnis, sedangkan aspek-aspek yang dianalisa dalam FS adalah aspek-aspek
sebagai berikut:

1. Financial Benefit, meliputi keuntungan untuk perusahaan tersebut


2. Macro Economic Benefit
3. Social Benefit, manfaat yang diterima oleh masyarakat berkaitan dengan proyek tersebut.

Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi intensitas daripada FS adalah jumlah dana yang
diinvestasikan, ketidakpastian pada level bisnis yang bersangkutan dan kompleksitas-
kompleksitas yang memengaruhi bisnis tersebut.

Tahapan-tahapan Feasibility Study

a. Tahap Identifikasi
Penentuan tujuan yang hendak dicapai dalam studi kelayakan
b. Tahap Pra-Seleksi
Tahapan ini meliputi :
 Gambaran pasar secara umum
 Gambaran singkat tentang proses operasional dan informasi terkait dengan
ketersediaan faktor-faktor operasional yang utama
 Investasi pada peralatan yang dibutuhkan dan biaya operasi
 Perkiraan laba yang akan dicapai
 Antisipasi risiko dan problem utama yang akan dihadapi perusahaan
c. Tahap Analisa
Tahapan ini terdiri dari tiga tahapan yaitu Analisa Pasar, Analisa Tehnikal dan
Analisa Keuangan
-Analisa Pasar
 Gambaran singkat tentang pasar.
 Analisa permintaan pasar saat ini dan masa lalu
 Analisa suplai pasar saat ini dan masa lalu.
 Estimasi permintaan yang akan datang terhadap produk
 Estimasi share daripada project

-Analisa Tehnikal

 Deskripsi singkat mengenai produk


 Deskripsi pada tahapan manufakturing produk yang bersangkutan
 Penentuan plant size dan jadwal produksi
 Pemilihan peralatan dan mesin produksi
 Identifikasi plant location
 Layout produksi
 Studi mengenai ketersediaan raw material dan utilities
 Estimasi kebutuhan tenaga kerja
 Penentuan tipe dan kuantitas sisa hasil produksi
 Estimasi biaya produksi

-Analisa Keuangan

 Pernyataan laporan keuangan yang telah diaudit untuk existing


companies
 Pernyataan total project cost, initial capital requirements, dan cash
flows relative to project timetable
 Proyeksi keuangan untuk beberapa tahun kedepan
 Supporting projections untuk proyeksi keuangan
 Analisa laporan keuangan
 Analisa sensitivitas
 Tahap Evaluasi dan Penentuan Keputusan
Tahapan ini meliputi Proposal Investasi dan Social Profitability
Analysis.

Anda mungkin juga menyukai