Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN BISNIS USAHA KREATIF

“Pengertian dan Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis Usaha Kreatif”

Disusun Oleh :
Anak Agung Agus Juliana Saputra (1607521053)
Komang Alit Bagus Putra Pratame (1607521054)

KELAS:
EKM 475 A4 (M)

Program Studi S1 Manajemen Reguler


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2019
Pengertian Perencanaan Bisnis Usaha Kreatif
Perencanaan bisnis merupakan perencanaan yang sangat spesifik, Penyusunannya harus
mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing-masing bisnis secara individual.
Perencanaan bisnis yang baik juga harus menggambarkan dengan jelas karakterisrik bisnis yang
sedang atau akan anda laksanakan, sehingga pihak-pihak yang tertarik dengan bisnis ini dapat
melihat secara transparan dan mengerti secara jelas prospek perkembangan bisnis ini di masa
yang akan datang.
Sedangkan usaha kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait
dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Jadi perencanaan bisnis usaha
kreatif adalah suatu rencana kegiatan menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan dengan usaha yang
kreatif atau berbeda dengan yang lain.
Fungsi dan Kegunaan Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun
pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Tuiuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan
bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur yang benar
sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk
mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis kita dapat
mengetahui posisi perusahaan kita saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran
yang ingin kita capai. Perencanaan bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus
dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan.
Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga,
seperti pihak perbankan, investor, lembaga keuangan dan sebagainya. Bantuan dana yang
diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk modal kerja maupun jangka
panjang untuk perluasan atau biaya investasi.
Ciri-cici dan Karakteristik Perencanaan Bisnis.
Ciri-ciri Perencanaan Bisnis
Ciri-ciri perencanaan bisnis yang menarik antara lain rencana bisnis diatur secara tepat,
ringkasan bertanggung jawab, daftar isi, bab-bab dalam urutan yang tepat. Tidak terlalu panjang
dan terlalu pendek. Memberikan pemahaman mengenai apa yang diharapkan. Menjelaskan
keuntungan secara kualitatif dan kuantitatif. Menyajikan bukti kuat akan kemampuan pasar
barang dan jasa tersebut. Membenarkan dari segi keuangan. Menjelaskan tingkat pengembangan
produk yang telah dicapai, proses produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk proses tersebut.
Menggambarkan tim manajer yang berpengalaman. Proyeksi keuangan dapat dipercaya,
Menunjukkan bagaimana investor mendapatkan kas dalam 3-8 tahun. Disajikan kepada pemberi
dana yang mungkin berharga sebagaimana dana perusahaan merosot. Dijelaskan dengan mudah
dan singkat dalam irama presentasi yang baik
Karakteristik Perencanaan Bisnis
 Penyusunannya harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing-masing
bisnis secara individual.
 Harus menggambarkan dengan jelas karakteristik bisnis yang sedang atau akan
dilaksanakan, sehingga pihak-pihak yang tertarik dengan bisnis tertentu dapat melihat
secara transparan dan mengerti secara jelas prospek perkembangan bisnis tertentu di
masa yang akan datang.
 Harus memuat alasan-alasan atau asumsi yang digunakan sebagai dasar perhitungan
seperti dasar perhitungan besarnya permintaan dan proyeksi penjualan, perhitungan harga
pokok penjualan, asumsi strategi-strategi yang akan dilakukan, serta berbagai strategi
manajemen untuk pengembangan bisnis tertentu.
Perencanaan bisnis yang baik juga harus membuat alasan-alasan atau asumsi yang
digunakan sebagai dasar perhitungan, seperti:
 Dasar perhitungan besarnya permintaan dan proyeksi penjualan
 Perhitungan harga pokok penjualan
 Asumsi strategi-strategi yang akan dilakukan
 Serta berbagai strategi manajemen untuk pengembangan bisnis
Rencana bisnis yang disusun secara cermat akan sangat membantu dalam mengambil
keputusan, karena telah mengetahui strategi, targeting dan positioning bisnis di tengah-tengah
persaingan bisnis, arah bisnis, dan cara mencapai misi strategis yang diharapkan.
Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis
Lingkungan bisnis :
-Lingkungan intern (memberikan pengaruh langsung kepada kegiatan bisnis) : pemerintah,
pesaing, konsumen, asosiasi dagang, suplier dan serikat pekerja.
-Lingkungan ekstern (memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kegiatan bisnis) : dunia
internasional, ekonomi, sosial budaya dan politik.
Pengertian bisnis juga memuat 4 aspek, yaitu : untuk mendapatkan laba, menghasilkan barang
dan jasa, suatu kegiatan usaha, dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari – hari.

Jenis – jenis bisnis ada 4 yaitu :

1. Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi
Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam),
sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh
dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga
tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
2. Pasar Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-
tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum
dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku
usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori
perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang
mengatur mengenai kartel.
3. Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
4. Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk
pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini
adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga
dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian,
penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang
subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black
market).
Sistematika Penyajian Laporan Perencanaan Bisnis
 Bagian 1. Ringkasan
 Bagian 2. Deskripsi Aspek-aspek Bisnis
a. Deskripsi umum mengenai usaha
b. Latar belakang industry
c. Sejarah dan latar belakang perusahaan
d. Tujuan dan potensi usaha dan pembagian waktu (jika ada)
e. Keunikan produk atau pelayanan
 Bagian 3. Aspek Pemasaran
a. Penelitian dan Analisis
1. Target pasar (konsumen)
2. Ukuran dan trend pasar
3. Situasi persaingan
4. Kalkulasi atau perkiraan bagian pasar
b. Rencana Pemasaran
1. Strategi pasar: penjualan dan distribusi
2. Masalah penetapan harga
3. Periklanan dan promosi
 Bagian 4. Penelitian, Model dan Pengembangan
a. Pengembangan dan rancangan desain
b. Hasil-hasil penelitian teknologi
c. Kebutuhan asisten penelitian
d. Struktur biaya
 Bagian 5. Aspek Produksi
a. Analisis lokasi
b. Kebutuhan produksi: fasilitas dan peralatan
c. Penyuplai/faktor-faktor transportasi
d. Suplai tenaga kerja
e. Data biaya pabrik
 Bagian 6. Aspek Manajemen
a. Tim manajemen
b. Struktur legal: perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja, kepemilikan, dan
lain-lain
c. Susunan direktur, penasihat, konsultan, dan lain-lain
 Bagian 7. Aspek Risiko
a. Masalah-masalah yang potensial
b. Resiko dan hambatan
c. Tindakan alternative
 Bagian 8. Aspek Finansial
a. Perkiraan finansial
1. Keuntungan dan kerugian
2. Arus kas
3. Analisis BEP
4. Biaya
b. Sumber-sumber dan pemakaian dana
c. Rencana anggaran
d. Penahapan finansial
 Bagian 9. Aspek Jadwal Pembagian Waktu
a. Penentuan waktu dan tujuan
b. Batas waktu
c. Hubungan peristiwa-peristiwa
 Bagian 10. Apendiks dan atau Bibliografi
REFERENSI:
1. Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis & Analisis Kasus. Oleh: Freddy
Rangkuti, Gramedia Pustaka Utama, 2000
2. http://rininda.blogspot.com/2015/10/perencanaan-bisnis.html. Diakses pada tanggal 15
Februari 2019.
3. https://www.scribd.com/document/328564238/01-Ruang-Lingkup-Perencanaan-Bisnis.
Diakses pada tanggal 15 Februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai