Disusun Oleh :
Anak Agung Agus Juliana Saputra (1607521053)
Komang Alit Bagus Putra Pratame (1607521054)
KELAS:
EKM 475 A4 (M)
1. Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi
Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam),
sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh
dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga
tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
2. Pasar Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-
tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum
dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku
usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori
perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang
mengatur mengenai kartel.
3. Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
4. Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk
pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini
adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga
dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian,
penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang
subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black
market).
Sistematika Penyajian Laporan Perencanaan Bisnis
Bagian 1. Ringkasan
Bagian 2. Deskripsi Aspek-aspek Bisnis
a. Deskripsi umum mengenai usaha
b. Latar belakang industry
c. Sejarah dan latar belakang perusahaan
d. Tujuan dan potensi usaha dan pembagian waktu (jika ada)
e. Keunikan produk atau pelayanan
Bagian 3. Aspek Pemasaran
a. Penelitian dan Analisis
1. Target pasar (konsumen)
2. Ukuran dan trend pasar
3. Situasi persaingan
4. Kalkulasi atau perkiraan bagian pasar
b. Rencana Pemasaran
1. Strategi pasar: penjualan dan distribusi
2. Masalah penetapan harga
3. Periklanan dan promosi
Bagian 4. Penelitian, Model dan Pengembangan
a. Pengembangan dan rancangan desain
b. Hasil-hasil penelitian teknologi
c. Kebutuhan asisten penelitian
d. Struktur biaya
Bagian 5. Aspek Produksi
a. Analisis lokasi
b. Kebutuhan produksi: fasilitas dan peralatan
c. Penyuplai/faktor-faktor transportasi
d. Suplai tenaga kerja
e. Data biaya pabrik
Bagian 6. Aspek Manajemen
a. Tim manajemen
b. Struktur legal: perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja, kepemilikan, dan
lain-lain
c. Susunan direktur, penasihat, konsultan, dan lain-lain
Bagian 7. Aspek Risiko
a. Masalah-masalah yang potensial
b. Resiko dan hambatan
c. Tindakan alternative
Bagian 8. Aspek Finansial
a. Perkiraan finansial
1. Keuntungan dan kerugian
2. Arus kas
3. Analisis BEP
4. Biaya
b. Sumber-sumber dan pemakaian dana
c. Rencana anggaran
d. Penahapan finansial
Bagian 9. Aspek Jadwal Pembagian Waktu
a. Penentuan waktu dan tujuan
b. Batas waktu
c. Hubungan peristiwa-peristiwa
Bagian 10. Apendiks dan atau Bibliografi
REFERENSI:
1. Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis & Analisis Kasus. Oleh: Freddy
Rangkuti, Gramedia Pustaka Utama, 2000
2. http://rininda.blogspot.com/2015/10/perencanaan-bisnis.html. Diakses pada tanggal 15
Februari 2019.
3. https://www.scribd.com/document/328564238/01-Ruang-Lingkup-Perencanaan-Bisnis.
Diakses pada tanggal 15 Februari 2019.