Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Syntax Transformation Vol. 1 No.

8, Oktober 2020
p-ISSN : 2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 Sosial Sains

PENGARUH OPINI AUDIT, KOMITE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN


TERHADAP AUDIT DELAY

Fitri Sulmi, Hamrul dan Anita Nopiyanti


Universitas Pembangunan Veteran Jakarta, Indonesia
Email: Fitri.sulmi@upnvj.ac.id, Hamrul@cbn.net.id dan anitanopi11@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Diterima 2 Agustus 2020 Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui pengaruh opini audit,
Diterima dalam bentuk revisi komite audit, dan ukuran perusahaan terhadap audit delay.
15 Agustus 2020 Pengukuran opini audit menggunakan data dummy dengan
Diterima dalam bentuk revisi menggunakan kode 0 untuk penerimaan opini wajar tanpa
20 Agustus 2020 pengecualian dan kode 1 untuk selain opini wajar tanpa
Kata kunci: pengecualian. Komite audit menggunakan pengukuran dengan
Audit Delay; Opini Audit; membandingkan jumlah dewan komisaris dengan jumlah
Komite Audit; komite audit dalam suatu perusahaan, dan ukuran perusahaan
Ukuran Perusahaan menggunakan pengukuran logaritma natural dari total aset.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah purposive
sampling. Sampel terdiri dari 33 dari 24 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2018. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder,
yaitu data yang didapat dari catatan, majala, dan buku berupa
laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,
artikel dan/ lain-lain. Penerlitian ini menggunakan metode
analisis regresi berganda yang menggunakan SPSS versi 24
dan tingkat signifikan sebesar 5%. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel opini audit, komite audit, dan
ukuran perusahaan terhadap audit delay. Hasil menunjukkan
bahwa opini audit, ko mite audit, dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap opini audit.

Pendahuluan opini auditor. Hal tersebut akan menurunkan


Pengembangan usaha yang dilakukan citra perusahaan di mata investor.
perusahaan dapat dilakukan dengan salah satu Keterlambatan penyampaian opini
contohnya adalah bersaing dalam pasar modal audit dapat dikatakan juga sebagai audit
yang bertujuan mencari modal melalui delay. Audit delay yaitu jumlah hari yang
investor. Pengauditan atas laporan keuangan terhitung mulai waktu tutup laporan tahunan
sangat diperlukan agar dapat mengaksesnya hingga waktu penerimaan pelaporan opini
ke bursa efek. Laporan keuangan disajikan pengauditan untuk mengetahui lamanya
secara akurat dan tepat waktu lebih jangkan penyelesaian pengauditan.
dibutuhkan pihak eksternal. Namun terkadang Keterlambatan auditor dalam menyerahkan
tak sedikit perusahaan mengalami laporan opini audit melebihi dari 4 bulan akan
keterlambatan dalam mengakses laporan merugikan investor dan juga perusahaan
keuangannya pada pasar modal, salah satu terkait. Perusahaan akan sangat merugi jika
penyebab keterlambatan akses ke pasar modal mengalami keterlambatan dalam menerima
adalah keterlambatan penyampaian laporan laporan opini audit, karena perusahaan juga

453
Fitri Sulmi, Hamrul dan Anita Muliawati

akan mengalami keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangan


mengakses laporan keuangannya ke pasar tahunannya. Dari 714 perusahaan yang
modal. Keterlambatan akses laporan tercatat di BEI sebanyak 692 perusahaan
keuangan tersebut akan menjadi sinyal wajib untuk mempublish laporan keuangan
negative yang diartikan investor bahwa per 2018 yang telah diaudit. Dari sejumlah
kondisi perusahaan sedang tidak dalam perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI),
kondisi baik yang dapat membuat investor beberapa perusahaan tersebut tidak
berfikir ulang untuk berinvestasi pada menjalankan kewajiban dalam menyampaikan
perusahaan tersebut. Pada hukum dan mempublish secara tepat waktu terkait
pembaharuan OJK No.44/PJOK.04/2016 laporan keuangannya sesuai dengan peraturan
pasal 7(2) menjelaskan bahwa “laporan pasar modal. Atas keterlambatan tersebut
keuangan tahunan yang telah dilakukan perusahaan yang melanggar peraturan
pengauditan wajib disampaikan selambatnya dijatuhkan sanksi sebesar Rp. 50 Juta dan
90 hari setelah tutup buku tahunan”. Sehingga peringatan tertulis II oleh BEI.
dari peraturan yang ada dapat diartikan bahwa Dalam jurnal yang ditulis (Suputra et
perusahaan harus mempublish laporan al., 2020)menyatakan bahwa perusahaan yang
keuangannya paling lambat 31 Maret tahun mengalami keterlambatan pelaporan dari
berikutnya jika tahun tutup buku laporan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
keuangan tersebut adalah tanggal 31 Tercatat pada tahun 2016 ada 63 perusahaan
Desember. belum menyampaikan laporan tahunan 2015
Dalam berita yang dipublish oleh yang menyebabkan mereka menerima surat
Bisnis.com (01/07/2019) menyatakan bahwa peringatan tertulis. Pada tahun 2017, dalam
sebanyak 10 emiten diberhentikan untuk mempublish laporan keuangan tahunannya
melakukan perdagangan saham oleh PT. sejumlah 17 perusahaan masih terjadi
Bursa Efek Indonesia dikarenakan laporan keterlambatan yang menyebabkan perusahaan
keuangannya belum disampaikan per 31 mereka mendapatkan suspensi di pasar modal
Desember 2019. Pada 10 perusahaan tersebut BEI hingga 29 Juni 2017 dan dikenakan
terdiri dari, sebanyak 4 perusahaan terlambat denda Rp. 150 Juta. Dan untuk tahun 2018,
dalam mempublish laporan tahunan 31 tercatat data di BEI sejumlah 10 perusahaan
Desember 2018 sehingga diberikan suspensi dalam mempublish laporan keuangannya
per 1 Juli 2019, serta 6 emiten lainnya belum untuk periode 2017 masih mengalami
menyampaikan laporan keuangan audit tahun keterlambatan, atas keterlambatannya tersebut
2018 dan juga belum membayar denda perusahaan harus membayar sanksi sebesar
sehingga dilakukan perpanjangan suspense. Rp. 150 Juta serta peringatan tertulis III.
Pada beritanya dikatakan bahwa apabila Ada beberapa faktor yang
laporan keuangan yang dipublish terhitung menyebabkan terjadinya audit delay, yaitu
dari kalender ke-91 sejak tutup buku tahunan diantaranya opini audit, komite audit, dan
tidak menyampaikan laporan keuangan atau ukuran perusahaan. Pertama, pendapat auditor
belum membayar denda meskipun telah yaitu pendapat terkait kelaziman laporan
mepublish laporan keuangannya tersebut, keuangan pada suatu emiten yang dikeluarkan
akan tetap diberikan suspensi oleh Bursa Efek oleh auditor dengan menilai dalam seluruh
Indonesia (BEI), pernyataan tersebut hal material penyusunan laporan keuangan
didasarkan pada aturan hukum no I-H apakah sudah mengikuti standar akuntansi
mengenai denda. Berita yang publish pada yang telah ditetapkan (Amani & Waluyo,
www.cnbcindonesia.com ( 09 / 05 / 2019 ) 2016). Dalam jurnal nya tersebut juga
menyatakan sebanyak 24 perusahaan belum dikatakan bahwa pendapat auditor memiliki

454 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020


Pengaruh Opini Audit, Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

pengaruh signifikan pada audit delay. Dalam kutipan buku Hukum Perseroan Terbatas).
catatan tahunan yang tercatat pada BEI tahun Komite audit berdasarkan POJK 55/2015
2018 yaitu pada PT. Argo Pantes Tbk Pasal 1 (1) adalah komite yang bertugas untuk
merupakan perusahaan manufaktur bergerak memudahkan tugas serta fungsi Dewan
dibidang tekstil ini terjadi keterlambataan Komisaris, disusun dan dipimpin Dewan
pada penerimaan pelaporan audit. Industry Komisaris. Menurut (Haryani & Wiratmaja,
tersebut menerima laporan pendapat auditor 2014b). menyatakan peningkatan jumlah
tanggal 9 Mei 2019 pada tanggal tutup buku komponen audit komite dalam penyusunan
31 Desember 2018, yang berarti tanggal laporan keuangannya cenderung disampaikan
tersebut telah melewati batasan waktu berdasarkan standar akuntansi yang telah
pelaporan opini audit yang telah ditentukan ditetapkan, dikarenakan terjadinya
yaitu pada tanggal 31 Maret 2019. Opini yang peningkatan pengawasan. Catatan keuangan
diterima perusahaan tersebut adalah wajar yang sudah mengikuti standar yang
dalam hal material dengan kalimat penjelas ditetapkan akan memperpendek waktu auditor
akan adanya indikasi ketidakmampuan dalam melakukan auditan yang nantinya
perusahaan dalam menjaga kelangsungan dapat meminimalisir adanya keterlambatan
hidup usahanya. Dan dalam berita yang pengauditan. Dalam kasusnya pada PT
dimuat pada CNBC Indonesia, tanggal 09- Garuda Indonesia (Persero) Tbk, di tahun
Mei-2019, menyatakan bahwa dari 24 emitem 2018 terkait laporan keuangan, dua komisaris
yang mendapatkan sanksi oleh BEI, salah yaitu Chairal Tanjung dan Dony Oskaria
satunya terdapat PT. Argo Pantes Tbk yang enggan untuk menandatangani buku kinerja
mendapatkan sanksi dikarenakan perusahaan tahunan tersebut. Alasan mereka tidak
tersebut belum menyampaikan dan menandatangani laporan tersebut disebabkan
mempublish laporan keuangannya sesuai karena mereka keberatan dengan pendapatan
dengan peraturan pasar modal. Dan sama transaksi yang tertuang di laporan keuangan
halnya dengan PT. Berlina Tbk yang yaitu sebesar US$809,85 ribu. Nilai tersebut
merupakan perusahaan manufaktur didapat karena manajemen memasukkan
mengalami audit delay yaitu penerimaan piutang menjadi kas pendapatan sebesar
laporan opini audit tanggal 2 April 2019 pada US$239,94 juta dari kerjasama dengan PT
tanggal tutup buku 31 Desember 2018. Mahata Aero Teknologi. Padahal dalam
Namun begitu opini yang diterima perusahaan kenyataannya Garuda Indonesia belum
tersebut adalah wajar. Jarak material terjadi menerima sepeser pun dari pembayaran PT
pada PT. Argo Pantes Tbk dengan rentang Mahata Aero Teknologi. Ada nya kasus
waktu adalah 1 bulan 9 hari dengan opini tersebut Bursa Efek Indonesia (BEI)
wajar dengan kalimat penjelas, berbeda memanggil manajemen Garuda Indonesia
dengan PT. Berlina yang hanya melampaui 2 untuk dimintai keterangan. Akibat kesalahan
hari dari batas ketetapan penyampaian akuntansi yang terjadi pada pelaporan
laporan opini audit. Maka opini yang keuangan 2018, OJK memberikan denda
diberikan akan mempengaruhi lamanya sebesar Rp.100 juta kepada seluruh jajaran
penyampaian laporan opini audit. Karena direksi yang bertugas dalam penyusunan
dalam opini tersebut memuat bagaimana laporan keuangan (www.cnnindonesia.com
kondisi perusahaan sebenarnya. Kamis, 25/04/2019). Pada catatan keuangan
Selanjutnya dapat mempengaruhi audit PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk periode
delay yaitu faktor audit komite. Dewan berakhir 2018 yang dipublish pada BEI, PT.
Komisaris membentuk audit komite, sifatnya Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengalami
fakultif yang artinya dapat dibentuk (dalam audit delay. Perusahaan tersebut menerima

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020 455


Fitri Sulmi, Hamrul dan Anita Muliawati

laporan opini audit pada tanggal 25 Juli 2019, keuangannya pada bagian asset, PT Berlina
yaitu artinya melewati batas ketentuan mengalami kenaikkan dari tahun 2017 hingga
penyampaian opini audit. Dalam berita yang 2018 pada total assetnya yaitu sebesar US$.
sama, komite audit juga diperiksa terkait 46.449.101. Dibandingkan pada rentan waktu
kasus tersebut. Kasus tersebut menjadi contoh penerimaan audit delay, perusahaan Argo
bahwa diperlukan komite audit independent Pantes lebih banyak memiliki jumlah rentan
yang dapat meminimalisir terjadinya waktu penerimaan audit dibandingkan dengan
kesalahan dalam penyajian laporan keuangan. PT Berlina. Dan dari segi total asset PT Argo
Terlebih lagi juga pengangkatan komite audit Pantes Tbk memiliki punurunan
melebihi dari jumlah ketentuan komite audit dibandingkan dengan PT Berlina yang
yaitu sebanyak 3 orang akan berdampak baik mengalami peningkatan pada total asset nya.
bagi perusahaan untuk lebih cepat mengetahui Hal tersebut dapat mengindikasi bahwa
kesalahan dalam pencatatan laporan tahunan ukuran perusahaan ditinjau dari total asset
lalu memperbaikinya sehingga peluang akan mempengaruhi penerimaan audit delay.
terjadinya audit delay akan berkurang. Karena ketika terjadi penurunan asset
Faktor lainnya yang dapat berpengaruh tersebut, kondisi keuangan perusahaan sedang
pada keterlambatan audit yaitu ukuran dalam kondisi yang tidak baik, sehingga
perusahaan, yaitu volume industry dengan auditor lebih memerlukan jangka panjang
dilihat dari total asset (I Gusti Ayu Puspita untuk melakukan pemeriksaan catatan
sari Ningsih dan Ni Luh Sari Widhiyani keuangan.
(2015). Pada penelitian (Puspitasari & Latrini, Berdasarkan uraian tersebut, maka
2014). berpendapat yaitu penyebab lainnya rumusan masalah yang dapat diambil yaitu
yang menyebabkan terjadinya keterlambatan bagimana pengaruh opini audit, komite audit,
audit ialah ukuran perusahaan. Dimana dalam dan ukuran perusahaan terhadap audit delay.
jurnalnya menuliskan bahwa meningkatnya Sehingga dari rumusan masalah tersebut
total asset maka dapat mengurangi dapat memenuhi tujuan penelitian in yaitu
keterlambatan audit. Dalam laporan keuangan untuk menguji secara empiris mengenai
PT Argo Pantes Tbk Tbk yang berakhir 31 pengaruh opini audit terhadap audit delay,
Desember 2018, PT Argo Pantes Tbk menguji secara empiris mengenai pengaruh
mengalami audit delay. Dimana perusahaan komite audit terhadap audit delay, serta
tersebut menerima laporan opini audit pada menguji secara empiris mengenai pengaruh
tanggal 9 Mei 2019. Ditinjau dari jumlah total ukuran perusahaan terhadap audit delay.
asset perusahaan tersebut, PT Argo Pantes
Tbk terjadi penurunan dari periode Metode Penelitian
sebelumnya yaitu peroiode 2017. Pada Jenis penelitian ini yaitu penelitian
periode 2017 Perusahaan Argo Pantes Tbk kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan
memiliki total asset sebesar US$. 98.459.842, penelitian dengan menggunakan angka
dan untuk tahun 2018 PT Argo Pantes Tbk sebagai alat untuk menganalisis keterangan
memiliki total asset sebesar US$. 88.323.888. yang ingin diketahui sehingga akan
Total asset yang dimiliki PT Argo Pantes Tbk menimbulkan suatu pengetahuan. (Kasiram &
mengalami penurunan dari tahun 2017 hingga Khosa, 2008). Penelitian ini menggunakan
2018 sebesar US$. 10.135.954. Pada data sekunder yaitu berupa laporan keuangan
perusahaan lain yang mengalami audit delay periode 2016-2018 yang dipublish pada Bursa
terjadi pada PT Berlina Tbk, perusahaan Efek Indonesia.
tersebut menerima laporan opini audit pada
tanggal 2 April 2019. Ditinjau dari laporan

456 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020


Pengaruh Opini Audit, Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Hasil dan Pembahasan menghasilkan Du sebesar 1.6511 dari


A. Analisis Statistik Deskriptif nilai N sebanyak 33 dan k sebanyak 3.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Dan hasil dari 4-Du adalah 2.2014.
seluruh variabel memiliki nilai rata-rata Sehingga memiliki persamaan bahwa
lebih tinggi dibandingkan dengan standar DU (1.6511) < DW (2.101) < 4-DU
deviasi yaitu Audit delay, komite audit dan (2.3489). Sehingga bisa diartikan
ukuran perusahaan yang berarti bahwa data kalau tidak ada autokolerasi.
yang digunakan tidak bervariasi. Tabel 3 Hasil Uji autokolerasi
Sedangkan opini audit memiliki nilai rata-
rata yang lebih tinggi dari standar deviasi
yang berarti bahwa data yang digunakan
bervariasi.

3) Uji Multikolenieritas
Pada hasil uji tersebut, didapatkan
hasil nilai tolerance pada tiap- tiap
variable melebihi dari 0.10 serta nilai
VIF pada tiap- tiap variable
B. Uji Asumsi Klasik mempunyai nilai kurang dari 10,00.
1) Uji Normalitas Sehingga bisa dimaksud kalau tidak
Nilai Kolmogrov Smirnov Z yang ada multikolenieritas pada model.
dihasilkan dari uji normalitas Dan dapat disimpulkan model regresi
menghasilkan nilai yaitu 0,200 yang pada riset ini1 penuhi anggapan
dinyatakan jika angka signifikansi leluasa dari multikolenieritas.
pada understandarized residual Tabel 4. Hasil Uji Multikolenieritas
melebihi dari 5% (0.200 > 0.05),
sehingga diperoleh kesimpulan jika
model dalam regresi ini tersebar
normal.
Tabel 2. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test
Unstandardized
Residual
4) Uji Heteroskedastisitas
N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Dari nilai signifikan yang dihasilkan
Std. .27463469 dalam masing masing variable ialah
Deviation opini audit, komite audit dan ukuran
Most Extreme Absolute .098 perusahaan memperoleh hasil
Differences signifikan melebihi dari 5%. yaitu
Positive .098 opini audit dengan hasil 0.231, komite
Negative -.074 audit dengan hasil 0.953, dan ukuran
Test Statistic .098 perusahaan dengan hasil 0.169. Dari
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d hasil tersebut memperoleh kesimpulan
Sumber: Hasil Olah data dengan SPSS sampel ini terbebas dari
heteroskedastisitas.
2) Uji Autokolerasi
Untuk taraf signifikan 0.05

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020 457


Fitri Sulmi, Hamrul dan Anita Muliawati

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas signifikansi 5%, sehingga diperoleh


5) Uji Regresi Linear Berganda kesimpulan jika secara bersamaan
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda variabel independen yaitu opini audit,
komite audit, dan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan pada
audit delay.
Tabel 7. Hasil Uji Simultan

Dari hasil tersebut, maka dapat


dirumuskan persamaan yang
menggambarkan pengaruh opini audit,
komite audit, dan ukuran perusahaan 3) Uji Parsial
terhadap audit delay, yaitu sebagai Tabel 8. Hasil Uji Parsial
berikut:
Y= 4.908 + 0.137 X1 -0.043 X2 -
0.226 X3+ e
C. Uji Ketetapan Model (Goodness of Fit)
1) Uji Determinasi Dari pengujian tersebut, menghasilkan
Diperoleh nilai adjusted R2 yaitu kesimpulan sebagai berikut:
sebesar 0.072 (7.2%). Sehingga dapat 1. Opini Audit, dalam tabel
disimpulkan bahwa sebesar 7.2% menunjukkan nilai Thitung yaitu
dalam model ini variasi himp unan 1.224 dengan nilai Ttabel yaitu
variabell independenn (X) dapat 1,31042 dari 33 sampel yang ada
menerangkan terkait variabel dan 3 Variabel independen. Maka
dependen (Y). Dan kurangnya 92.8% jika dibandingkan antara
diterangkan oleh variabel lain diluar keduanya, Thitung yaitu 1.224 lebih
model. kecil dibanding Ttabel yaitu sebesar
Tabel 6. Hasil Uji Determinasi 1.31042. Dan ditinjau dari nilai
signifikan yang diperoleh
menghasilkan nilai 0.231, dimana
nilai tersebut lebih besar
dibandingkan 0.05. Dari hasil
tersebut dapat diartikan bahwa
opini audit secara signifikan tidak
2) Uji Simultan berpengaruh pada audit delay.
Dari pengujian simultan didapatkan 2. Komite Audit, dalam tabel
hasil Fhitung yaitu 1.831. Dan ditinjau menunjukkan bahwa angka Thitung
dari Ftabel dengan jumlah sampel 33 yang dihasilkan yaitu -0.059 dan
dan variabel X sebanyak 3 nilai Ttabel sebesar 1.31042. Jika
memperoleh Ftabel yaitu 2.87. dibandingkan antara Ttabel dengan
Dibandingkan antara Fhitung dengan Thitung, Thitung menghasilkan nilai
Ftabel diperoleh nilai Fhitung yang rendah yang tinggi dibandingkan Ttabel.
dari Ftabel, maka diperoleh kesimpulan Dan ditinjau dari nilai signifikan
jika hipotesis ditolak. Dan dari nilai yang diperoleh yaitu 0.953, angka
signifikan memperoleh hasil yaitu yang diperoleh melebihi dari nilai
0.164 angka tersebut melebihi dari signifikansi 0.05. maka dapat

458 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020


Pengaruh Opini Audit, Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

diartikan bahwa komite audit yang dikeluarkan auditor apakah laporan


secara signifikan tidak keuangan sudah memenuhi prinsip
berpengaruh terhadap audit delay. akuntansi yang berlaku umum di
3. Ukuran perusahaan, dalam tabel Indonesia. Hasil pendapat yang diberikan
menghasilkan bahwa Thitung ukuran auditor tidak berpengaruh terhadap
perusahaan memperoleh nilai yaitu panjangnya waktu pengauditan. Hal
-1.411 dengan hasil Ttabel yaitu tersebut dikarenakan bagaimanapun hasil
sebesar 1,31042. Maka jika opini yang dikeluarkan oleh auditor baik
dibandingkan Ttabel dengan Thitung, qualified opinion maupun unqualified
nilai Thitung lebih tinggi opinion, auditor menggunakan prosedur
dibandingkan Ttabel. Dan dari nilai serupa pada proses pengauditan maupun
signifikan yang diperoleh yaitu pengeluaran laporan audit. Dalam proses
0.169 lebih besar dari 0.05. Maka pengauditan, auditor akan melakukan
dapat disimpulkan ukuran pekerjaannya secara profesional sehingga
perusahaan tidak memiliki jenis opini apapun yang dinyatakan tidak
pengaruh signifikan pada audit akan berpengaruh terhadap lamanya waktu
delay. penyelesaian pengauditan. pengumpulan
D. Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit terkait bukti-bukti akurat serta lengkap
Delay akan dilakukan auditor, yang akan
Hipotesis pertama menyatakan jika memerlukan waktu yang lebih panjang
opini audit mempengaruhi audit delay. agar bukti yang diharapkan dapat
Namun, dari analisis data yang dilakukan terkumpul, baik pendapat yang akan
menunjukkan hasil jika opini audit tidak dinyatakan nantinya oleh auditor tidak
mempengaruhi secara signifikan pada audit berpengaruh dari lamanya penyelesaian
delay. Pernyataan ini didasarkan atas pengauditan. Sebab, pendapat yang akan
diperolehnya hasil dari uji parsial dengan disampaikan baik qualified opinion
memperoleh nilai Thitung yaitu 1.224 dan maupun unqualified opinion akan
Ttabel yaitu 1.31042, nilai Ttabel diperoleh dilakukan prosedur yang sama dalam
lebih besar dibandingkan dengan Thitung. proses pengauditan.
Hasil signifikan yang diperoleh yaitu Peneliti (Apriyani, 2015), (Ni Made
0.231, hasil tersebut lebih besar Adhika Verawati dan Made Gede
dibandingkan dengan 5%, sehingga Wirakusuma, 2016), (Novi Rosalia,
diartikan bahwa opini audit secara Fatmasari Sukesti, dan R. Ery Wibowo,
signifikan tidak mempengaruhi audit 2017), (Fitria Ingga Saemargani dan Rr.
delay. Dan dari uji determinasi pada Indah Mustikawati, 2019), mendukung
masing-masing variabel diperoleh hasil R2 kesimpulan penelitian ini, yang
opini audit yaitu sebesar 0.72, yang artinya menyatakan bahwa pemberian opini –
sebesar 7.2% variasi variabel opini audit opini atas laporan keuangan dilakukan
mampu menjelaskan variasi variabel audit dengan prosedur yang sama, untuk
delay. Hasil dari penelitian ini yaitu qualified opinion dan untuk unqualified
diperoleh H0 diterima dan H1 ditolak, yang opinion Kesimpulan dari penelitian ini
artinya menyatakan jika opini audit tidak berlawanan dari hasil penelitian (Putra &
berpengaruh secara signifikan pada audit Ramantha, 2015), (fauziyah Althaf Amani
delay. dan Indarto Waluyo, 2016) berpendapat
Opini audit merupakan suatu opini bahwa opini audit mempengaruhi audit
terkait kewajaran atas laporan keuangan delay. Pernyataan tersebut didasarkan

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020 459


Fitri Sulmi, Hamrul dan Anita Muliawati

pendapat tidak wajar dapat dikeluarkan komite audit yang ada. Pada dasarnya
auditor apabila terkait laporan keuangan lamanya penyelesaian audit didasarkan
tidak berdasarkan atas standar akuntansi pada prosedur pengauditan yang ada,
yang ditetapkan, yang nantinya dalam auditor akan mengumpulkan bukti-bukti
penyelesaian audit akan membutuhkan yang akurat untuk dapat menyatakan
waktu yang lebih panjang. opininya tersebut. Pengeluaran laporan
E. Pengaruh Komite Audit Terhadap opini audit sebagian besar ditentukan oleh
Audit Delay auditor itu sendiri bukan komite audit.
Hipotesis kedua menyatakan jika Namun begitu banyaknya audit komite
komite audit mempengaruhi audit delay yang semakin banyak dalam perusahaan
secara signifikan. Namun, dari analisis berdampak baik karena lebih
data yang dilakukan menghasilkan meningkatkan pengawasan terhadap
kesimpulan berbeda bahwa komite audit penyusunan laporan keuangan yang
tidak mempengaruhi secara signifikan pada akhirnya akan menghasilkan laporan
audit delay. pernyataan tersebut didasarkan keuangan yang sesuai ketetapan standar
atas hasil pengujian parsial yang akuntansi, tetapi dalam penyampaian
memperoleh nilai Thitung yaitu -0.059 laporan opini audit tetap sepenuhnya
dengan nilai Ttabel yaitu 1.31042, hasil dari didasarkan oleh auditor dengan prosedur-
Thitung lebih kecil daripada Ttabel, dan prosedur yang ada dan bukti-bukti yang
memperoleh signifikansi yaitu 0.953, hasil cukup dan lengkap. Dan peranan komite
tersebut melebihi dari signifikansi 5%, audit hanya sebatas dalam memilih
sehingga komite audit secara signifikan akuntan publik dan membantu auditor
tidak mempengaruhi audit delay. Dalam uji dalam menyelesaikan audit dengan cara
determinasi pada variabel komite audit memastikan bahwa auditor telah
didapatkan hasil R2 sebesar 0.84 yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan
artinya sebesar 8.4% variasi variabel audit standar audit yang berlaku. Komite audit
delay mampu dijelaskan dengan variasi tidak berperan langsung dalam
variabel komite audit, dan selebihnya penyelesaian proses pengauditan. Sehingga
variabel lain yang dapat menjelaskan. komite audit mempengaruhi audit delay.
Hasil dari penelitian yaitu didapatkan hasil Peneliti I Gusti Ayu Puspita Sari Ningsih,
H0 diterima dan H2 ditolak, artinya Syahri Nur Ramadani Sihaloho, Leny
menunjukkan komite audit tidak Suzan (2018) mendukung kesimpulan dari
mempengaruhi audit delay secara penelitian ini bahwa audit komite tidak
signifikan. mempengaruhi audit delay. Pernyataan
Dewan komisaris membentuk komite tersebut dikarenakan bahwa komite audit
audit untuk mempermudah tugas dan bertugas sebatas menjadi pengawas
fungsi dewan komisaris dalam bentuk independen pada penyusunan laporan
pengawasan, dengan diketuai oleh dewan keuangan, sedangkan wewenang terbesar
komisaris independen. Kesimpulan riset ini dimiliki oleh auditor yang mengaudit
menunjukkan jika komite audit tidak laporan keuangan untuk mengeluarkan
mempengaruhi secara signifikan pada laporan audit, sehingga panjangnya waktu
audit delay, dikarenakan komite audit tidak penyelesaian proses pengauditan tidak
memiliki peranan secara langsung dalam ditentukan dari jumlah komite audit yang
penerbitan laporan opini audit, sehingga dimiliki.
waktu penyelesaian proses pengauditan Kesimpulan penelitian yang
tidak tergantung dengan banyaknya jumlah dihasilkan bertentangan dari kesimpulan

460 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020


Pengaruh Opini Audit, Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

peneliti (Haryani & Wiratmaja, 2014a). dikarenakan dilakukan prosedur yang sama
yang menyatakan audit komite memiliki dalam proses pengauditan, baik perusahaan
pengaruh pada lamanya proses kecil maupun perusahaan besar. Adanya
pengauditan. Pernyataan tersebut aturan yang telah ditetapkan IAI terkait
dikarenakan laporan tahunan dihasilkan standar audit, auditor dituntut untuk
akan didasarkan dengan prinsip akuntansi bekerja secara profesional dalam
jika pada suatu perusahaan terjadi melaksanakan pengauditan sesuai dengan
peningkatan dari jumlah komite audit prosedur yang telah ditetapkan, baik untuk
karena adanya peningkatan pengawasan perusahaan dengan jumlah aset yang besar
terhadap penyusunan laporan, akan ataupun kecil, prosedur pengauditan akan
memperpendek penyelesaian pengauditan, tetap sama. Adanya prosedur pengauditan
dan kemungkinan kecil terjadinya audit yang telah diatur tidak akan membedakan
delay. waktu penyelesaian pengauditan baik bagi
F. Pengaruh Ukuran Perusahaan perusahaan besar maupun perusahaan
Terhadap Audit Delay kecil. Baik perusahaan besar ataupun kecil
Hipotesis ketiga adalah ukuran akan tetap mendapatkan tekanan dari pihak
perusahaan, mempengaruhi secara eksternal perusahaan, untuk menyakinkan
signifikan pada audit delay. Namun dalam ketepatan waktu penyampaian laporan
penelitian ini diperoleh hasil yang berbeda, keuangannya. Berdasarkan atas hukum
yaitu ukuran perusahaan tidak berpengaruh OJK No.44/ POJK.04/2016 pasal 7 (2)
secara signifikan pada audit delay. yaitu laporan keuangan tahunan wajib
Pernyataan ini diperoleh dari hasil meyampaikan paling lama selama 90 hari
pengujian parsial menghasilkan nilai Thitung terhitung dari tanggal tutup buku, maka
yaitu -1.411 dengan nilai Ttabel yaitu peraturan tersebut menuntut baik
1,31042, nilai Thitung yang dihasilkan lebih perusahaan besar ataupun kecil berpotensi
tinggi dibanding dengan nilai Ttabel, lalu dalam menyampaikan laporan
ditinjau dari signifikansi memperoleh nilai keuangannya mengalami tekanan yang
yaitu 0.169, nilai tersebut melebihi dari sama untuk menyampaikan laporan
nilai signifikansi yaitu 0.05, yang artinya keuangannya tersebut.
yaitu ukuran perusahaan mempengaruhi Penelitian yang dilakukan oleh
audit delay. Dan dari pengujian (Ramadhany et al., 2018), Gustinas Barkah
determinasi variabel ukuran perusahaan dan Hadi Parmono (2016), Afina Survita
memperoleh hasil R2 yaitu 0.023 yang Prameswari dan Rahmawati Hanny
artinya bahwa hanya sebesar 2.3% Yustrianthe (2017), mendukung dari hasil
kemampuan variasi variabel ukuran penelitian ini yang berpendapat jika ukuran
perusahaan menjelaskan variasi variabel suatu perusahaan tidak mempengaruhi
audit delay. Hasil dari penelitian ini yaitu secara signifikan terhadap keterlambatan
H0 diterima dan H3 ditolak, yaitu ukuran audit. Penelitian yang lain yaitu oleh Indra
perusahaan secara signifikan tidak Kususmawardani (2018) yang menyatakan
berpengaruh pada audit delay. hal serupa bahwa ukuran perusahaan tidak
Ukuran perusahaan merupakan berpengaruh pada audit delay. Kesimpulan
pengukuran volume perusahaan dengan riset yang dihasilkan bertentangan dari
ditinjau salah satunya dari total asset yang kesimpulan peneliti (Khalid et al., 2018),
perusahaan miliki. Riset ini menghasilkan (syamsul Bahri, Khojanah Hasan,
jika ukuran suatu perusahaan tidak Bernardete De Carvhalo, 2018), (I Gusti
mempengaruhi audit delay. Pernyataan itu Ayu Puspitasari Ningsih dan Ni Luh Sari

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020 461


Fitri Sulmi, Hamrul dan Anita Muliawati

Widhiyani, 2015). yang berpendapat pada audit delay di industry manufaktur yang
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada audit delay. Pernyataan itu periode 2016-2017. Pernyataan ini
disebabkan pengendalian internal industry ditunjukkan dari koefisien regresi senilai -
akan meningkat pada industry dengan 0.256, dengan signifikansi 0.169 melebihi
ukuran yang besar dan penyajian laporan dari signifikan 5%. dari hasil analisis
keuangan mengikuti prinsip akuntansi memperoleh R2 senilai 0.023, yang artinya
yang telah ditetapkan di Indonesia, ukuran suatu perusahaan pada industry
sehingga auditor hanya memerlukan waktu manufaktur pada tahun 2016-2018 tidak
yang singkat dalam menyelesaikan berpengaruh secara signifikan pada audit
auditnya. delay. 4).Opini audit, komite audit, serta
ukuran perusahaan secara bersamaan
Kesimpulan (simultan) tidak mempengaruhi signifikan
Tujuan dari penelitian ini yaitu pada audit delay.
menganalisa dampak opini audit, komite
audit, dan ukuran perusahaan pada audit delay
dalam industry manufaktur pada Bursa Efek
Indonesia. Sampel yang dipilih memakai BIBLIOGRAFI
pengukuran yg sudah ditetapkan
menggunakan total sampel akhir yg diteliti Amani, F. A., & Waluyo, I. (2016).
sebesar 33 sampel, maka output penelitian ini Pengaruh Ukuran Perusahaan,
bisa diambil kesimpulan menjadi berikut: 1). Profitabilitas, Opini Audit, Dan
Opini audit tidak mempengaruhi signifikan Umur Perusahaan Terhadap Audit
Delay (Studi Empiris pada
pada audit delay di indusrty manufaktur yang
Perusahaan Property dan Real Estate
tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang Terdaftar di Bursa Efek
periode 2016-2018. Pernyataan ini
Indonesia pada Tahun 2012-2014).
ditunjukkan dari koefisien regresi senilai
Nominal, Barometer Riset Akuntansi
0.233, nilai signifikan 0.231 melebihi dari dan Manajemen, 5(1).
signifikan 5%. Dari analisis data yang
dilakukan diperoleh nilai R2 senilai 0.72, yang Sari, A., & Widhiyani, L. (2015).
artinya ukuran perusahaan dalam industry Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba
manufaktur pada tahun 2016-2018 tidak Operasi, Solvabilitas Dan Komite
berpengaruh secara signifikan pada audit Audit Pada Audit Delay. E-Jurnal
delay. 2). Komite audit tidak mempengaruhi Akuntansi, 12(3), 481–495.
signifikan pada audit delay di industry
manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Hoirul Fayyum, N.. H., & Rustiana, S. H.
Indonesia (BEI) periode 2016-2017. (2019). The Effect of Audit Tenure,
Pernyataan ini ditunjukkan dari koefisien Company Age, and Company Size
regresi sebesar 0.953, dengan signifikansi on Audit Report Lag with
senilai 0.059 melebihi dari signifikan 5%. Manufacturing Industrial
Dari analisis data yang dilakukan Specialization Auditors As
memperoleh R2 senilai 0.84, yang artinya
ModerationVariables (Empirical
Study on Manufacturing Companies
komite audit pada industry manufaktur pada
Listed on the Indonesia Stock
tahun 2016-2018 tidak berpengaruh secara
Exchange). KnE Social Sciences,
signifikan pada audit delay. 3). Ukuran
2019, 888–905.
perusahaan tidak mempengaruhi signifikansi

462 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020


Pengaruh Opini Audit, Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Haryani, J., & Wiratmaja, I. D. N. (2014). Verawati, N., & Wirakusuma, M. (2016).
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pengaruh Pergantian Auditor,
Komite Audit, Penerapan Dan Reputasi Kap, Opini Audit, Dan
International Financial Reporting Komite Audit Dalam Audit Delay.
Standards Dan Kepemilikan Publik E-Jurnal Akuntansi, 17(2), 1083–
Pada Audit Delay. E-Jurnal 1111.
Akuntansi Universitas Udayana, Verawati, N., & Wirakusuma, M. (2016).
6(1), 63–78. Pengaruh Pergantian Auditor,
Reputasi Kap, Opini Audit, Dan
Kusumawardhani, I. (2018). Pengaruh Komite Audit Dalam Audit Delay.
Kondisi Keuangan, Financial E-Jurnal Akuntansi, 17(2), 1083–
Distres, Profitabilitas Dan Ukuran 1111.
Perusahaan Terhadap Opini Audit
Going Concern. Buletin Ekonomi, Prameswari, A. S., & Yustrianthe, R. H.
16(1), 121–136. (2017). Analisis Faktor – Faktor
Yang Memengaruhi Audit Delay
Harjanto, K. (2018). Pengaruh Ukuran (Studi Empiris Pada Perusahaan
Perusahaan, Profitabilitas, Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Solvabilitas, dan Ukuran Kantor Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi,
Akuntan Publik terhadap Audit 19(1), 50.
Delay. Jurnal ULTIMA Accounting,
9(2), 33–49. Sayidah, N. (2019). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas,
Nur Ramadani Sihaloho, S., & Suzan, L. Solvabilitas Dan Opini Auditor
(2018). Pengaruh ukuran perusahaan, Terhadap Audit Delay. Jurnal
reputasi KAP dan komite audit Analisa Akuntansi dan Perpajakan,
terhadap audit delay (studi pada 2(2).
perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sari, A., & Widhiyani, L. (2015).
tahun 2014-2016). e-Proceeding of Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba
Management, 5(1), 835–842. Operasi, Solvabilitas Dan Komite
Audit Pada Audit Delay. E-Jurnal
Barkah, G., & Pramono, H. (2016). Akuntansi, 12(3), 481–495.
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, dan Solvabilitas
Terhadap Audit Delay Pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI periode 2010-2012.
Kompartemen, XIV(1), 75–89.

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 8, Oktober 2020 463

Anda mungkin juga menyukai