Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irwan Indra Saputra

Nim : 2002026038

Kelas : HPI C3

UAS Hukum Pidana II

Soal !

Setelah anda mempelajari materi dan substansi pokok-pokok bahasan Hukum Pidana

II, bagaimana anda menghubungkan antara salah satu muatan materi secara teoretik dengan

peristiwa konkrit aktual Hukum Pidana Indonesia ? Serta bagaimana kontribusinya terhadap

pembaruan Hukum Pidana Indonesia ?

(Catatan: Jawaban tersebut memerlukan perenungan secara mendalam dengan pendekatan

secara filosofis).

Jawaban :

Menghubungkan antara salah satu muatan materi secara teoretik dengan peristiwa

konkrit aktual Hukum Pidana Indonesia.

Antara salah satu materi hukum pidana dengan peristiwa-peristiwa yang ada di

indonesia memiliki hubungan antar keduanya, karena materi hukum pidana difungsikan

sebagai alat atau sumber untuk memutuskan atau menyelesaikan masalah-maslah yang ada

didalam perstiwa tersebut. Seperti materi tentang kausalitas hukum pidana didalamnya

terdapat keterkaitannya antara materi hukum tentang bagaimana penyelesaian suatu peristiwa

dengan kasus-kasus hukum. Secara umum setiap peristiwa sosial menimbulkan satu atau

beberapa peristiwa sosial yang lain, demikian seterusnya yang satu mempengaruhi yang lain

sehingga merupakan satu lingkaran sebab akibat. Hal ini disebut hubungan kasual yang
artinya adalah hubungan sebab akibat atau kausalitas. Hubungan sebab akibat adalah

hubungan logis dan mempunyai mata rantai dengan peristiwa berikutnya. Setiap peristiwa

selalu memiliki penyebab dan penyebab ini sekaligus menjadi sebab dari sejumlah peristiwa

yang lain. Ajaran kausalitas dalam ilmu pengetahuan hukum pidana dimaknai sebagai suatu

ajaran yang mencoba mengkaji dan menetukan dalam hal apa seseorang dapat dimintai

pertanggungjawaban  pidana  sehubungan  dengan  rangkaian  peristiwa  yang terjadi sebagai

akibat rangkaian perbuatan yang menyertai peristiwa-peristiwa pidana tersebut.

Sisi lain yang tak kalah penting bahwa dalam mempelajari Ajaran kausalitas

disamping melihat hubungan logis antara sebab dan akibat untuk menentukan

pertanggungjawaban pidana maka ajaran kesalahan menjadi suatu hal perlu dikaitkan

sehubungan dengan hal tersebut di atas. Ajaran kausalitas sering dikaitkan dengan unsur

perbuatan yang menjadi dasar dari penentuan apakah seorang sudah melakukan suatu tindak

pidana atau tidak (apa ada unsur kesalahan di dalamnya). Dalam penentuan dasar

pertanggungjawaban pidana seseorang, dimana adanya kontrol pelaku (sebagai kehendak

bebas keadaan lainnya di luar kehendak pelaku) sebagai penyebab, maka unsur kesalahan

menjadi penting. Unsur kesalahan menjadi unsur yang menentukan dapat tidaknya seseorang

dipidana sebagai pelaku tindak pidana dalam hubungannya dengan ajaran kausalitas.

Bagaimana kontribusinya terhadap pembaruan Hukum Pidana Indonesia.

Seiring dengan terjadinya perkembangan zaman, perubahan keadaan sosial

kemasyarakatan dan terjadinya perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan, teknologi

serta industri yang begitu pesat, dalam seketika keadaan menjadi berubah yang cukup

signifikan dan sangat berpengaruh terhadap cara berfikir, bersikap dan bertindak dari manusia

atau setiap orang yang hidup di bumi ini akan berubah atau bertolak belakang dari keadaan

zaman atau dari kebiasaankebiasaan dahulu sangat terlihat nyata perbedaan antara zaman
dahulu / zaman lampau dengan keadaan zaman sekarang atau zaman kini.Oleh karena itu,

memahami hukum pidana sangat dibutuhkan sebagai terobosan hukum agar nilai-nilai hukum

bangsa tetap terpelihara, terobosan hukum dimaksudkan agar nilai-nilai Pancasila ditemukan

dalam Hukum Pidana khususnya pada tahap pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai