Anda di halaman 1dari 7

Opini Mengenai Kasus Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia tahun 2018

Berdasarkan Sudut Pandang Audit

Oleh : Bagus Adi Dewandharu


Dosen : Dr. Syahril Djaddang, M.Si, Ak, CA
Magister Akuntansi Universitas Pancasila

I. Pendahuluan

Laporan keuangan adalah salah satu media untuk mengetahui kinerja perusahaan.
Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan selanjutnya digunakan pihak internal
maupun pihak eksternal untuk membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Contoh untuk pihak internal, mereka menggunakan informasi dalam laporan keuangan
untuk menentukan strategi ekspansi usaha atau menentukan pos yang perlu dilakukan
efisiensi. Begitu pula dengan pihak eksternal, calon investor akan mengkaji lebih dalam
informasi dalam laporan keuangan sebelum memutuskan berinvestasi. Lalu pertanyaan
yang muncul adalah, bagaimana para pihak dapat menyakini informasi dalam laporan
keuangan sudah akurat untuk mendukung keputusan yang akan mereka ambil ?
Untuk menyakini suatu laporan keuangan sudah disajikan dengan akurat dan telah
disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, perlu dilakukan audit laporan
keuangan. Sesuai dengan definisinya, audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut. Namun apakah setiap laporan keuangan yang telah diaudit
benar-benar sudah telah terbebas dari kesalahan dan dapat menggambarkan kondisi
perusahaan secara aktual ?
Untuk menjawab pertanyaan pada paragraf di atas ada sebuah contoh menarik
untuk dibahas, contoh tersebut adalah kisruh yang terjadi pada tahun 2019 lalu mengenai
laporan keuangan PT Garuda Indonesia untuk tahun pembukuan 2018. Kisruh bermula
ketika dua komisaris PT Garuda Indonesia yaitu Chairul Tanjung dan Donny Oskaria
menganggap laporan keuangan PT Garuda Indonesia yang telah diperiksa oleh auditor
eksternal disusun tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Dalam laporan keuangan tersebut PT Garuda Indonesia menyatakan laba bersih mereka
senilai USD 890,85 atau setara Rp. 11,33 miliar. Hal ini berbanding terbalik dengan laporan
keuangan tahun 2017 dimana perusahaan menyatakan kerugian sebesar USD 216,5 Juta.
Lonjakan laba pada tahun 2018 disebabkan pengakuan pendapatan atas sewa terkait
pemasangan Wifi oleh PT Mahata Aero Teknologi (MAT).
Selanjutnya setelah ramai dibicarakan di ruang publik, pada tanggal 2 Mei 2019
OJK mengintruksikan BEI untuk melakukan verifikasi atas laporan keuangan PT Garuda
Indonesia. Hasilnya pada tanggal 28 Juni 2019 Sekretaris Jendral Kementrian Keuangan
menyampaikan bahwa adanya dugaan audit yang tidak sesuai dengan PSAK dan OJK
memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Garuda Indonesia berupa :

1. PT Garuda Indonesia wajib memperbaiki dan menyajikan kembali laporan


keuangan per 31 Desember 2018
2. OJK menjatuhkan sanksi administratif berupa denda senilai 100 juta rupiah
atas pelanggaran peraturan OJK nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan
Tahunan Emiten atau perusahaan publik. Sanksi tersebut dijatuhkan kepada
masing-masing anggota Direksi PT Garuda Indonesia.
3. Terakhir OJK juga menjatuhkan sanksi administratif senilai 250 juta rupiah
kepada PT Garuda Indonesia.

Selain kepada PT Garuda Indonesia, sanksi juga dijatuhkan kepada Akuntan


Publik (AP) Kasner Sirumea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Susanto,
Fahmi, Bambang & Rekan, selaku auditor yang melakukan proses audit laporan keuangan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak Tahun Buku 2018. Adapun sanksi
yang dijatuhkan adalah sebegai berikut :
1. Pembekuan izin selama 12 bulan (KMK No. 312/KM.1/2019 tanggal 27 Juni
2019 terhadap Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumpea karena melakukan
pelanggaran berat yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap opini
Laporan Auditor Independen (LAI); dan
2. Peringatan tertulis dengan disertai kewajiban untuk melakukan perbaikan
tehadap Sistem Pengendalian Mutu KAP dan dilakukan review oleh BDO
International Limited (Surat No.S-210/MK/.1PPK/2019 tanggal 26 Juni 2019)
kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan.

Melalui karya tulis ini saya akan memberikan opini mengenai factor-faktor yang
menyebabkan kisruh laporan keuangan PT Garuda Indonesia berdasarkan sudut pandang
audit. Pembahasan yang nanti dibahas akan mencoba menjawab pertanyaan seperti di
bawah ini :
1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kualitas audit dan apakah dalam kasus
PT Garuda Indonesia hal-hal tersebut sudah terpenuhi ?
II. Pembahasan

Salah satu sanksi yang dijatuhkan oleh Kementerian Keuangan kepada Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang bertugas dalam proses audit laporan keuangan PT Garuda
Indonesia tahun 2018 adalah kewajiban untuk memperbaiki dan mereview standar
pengendalian mutu dari KAP tersebut. Standar pengendalian mutu dapat diartikan sebagai
panduan bagi kantor akuntan publik dalam melaksanakan pengendalian kualitas atas jasa
yang dihasilkan. Dalam kasus PT Garuda Indonesia hal ini berkaitan dengan kualitas audit
yang dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Lauw (2012) menemukan hasil bahwa dua
hal yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit adalah faktor kompetensi dan
indepedensi auditor.

a. Kompetensi Auditor
Di dalam standar umum audit, disebutkan bahwa audit harus dilakukan oleh
seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
auditor, selain itu auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalitasnya dengan
cermat dan seksama dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya.
Menurut Elfarini (2007) dalam Lauw (2012) menyatakan bahwa kompetensi
auditor di pengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman. Dalam beberapa hasil
penelitian menunjukan bahwa kompetensi auditor berpengaruh dominan terhadap
kualitas audit, contohnya penelitian yang dilakukan Putri dan Abdul (2017). Penelitian
memperoleh hasil semakin tinggi kompetensi auditor maka semakin tinggi pula
kualitas audit yang dihasilkan. Hal ini sejalan hasil yang diperoleh Lauw (2017) terkait
kompetensi auditor.
Apabila kita kaitkan dengan kasus laporan keuangan PT Garuda Indonesia,
auditor yang bertanggungjawab dalam proses audit tersebut adalah Kasner Sirumpea,
seorang Partner dari KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi dan Rekan (member BDO
International). Jika dilihat dari latar belakangnya, dia adalah orang yang kompeten dan
berpengalaman di bidang audit karena sudah berkarir di beberapa KAP besar
Indonesia kurang lebih 20 tahun lamanya. Sehingga dalam opini yang saya, kecil
kemungkinan dia tidak menemukan kejanggalan pada laporan keuangan PT Garuda
Indonesia, atau dengan kata lain dalam kasus laporan keuangan PT Garuda Indonesia
kompetensi bukan merupakan faktor yang menyebabkan kisruh kasus ini.
b. Indepedensi Auditor
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas auditor adalah indepedensi auditor.
Dalam penelitian yang dilalukan Putri dan Abdul (2017), menunjukan hasil indepedensi
adalah faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Menurut Mulyadi (2002) dalam Lauw
(2012), indepedensi adalah sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan
oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya
kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan
yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya. Adapun masih menurut Mulyadi (2002) dalam Lauw (2012), ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi indepedensi auditor :
• Sebagai seorang yang melaksanakan audit secara independen, auditor dibayar
oleh kliennya atas jasanya tersebut.
• Sebagai penjual jasa seringkali auditor mempunyai kecenderungan untuk
memuaskan keinginan kliennya
• Mempertahankan sikap mental independen seringkali dapat menyebabkan
lepasnya klien

Tidak jarang dalam mejalankan fungsinya, auditor sering mengalami konflik


kepentingan dengan manajemen perusahaan. Contohnya manajemen ingin perusahaan
memiliki kinerja yang berhasil yang tercermin melalui laba yang tinggi, untuk mencapai
tujuan tersebut bisa jadi manajemen perusahaan melakukan tekanan kepada auditor
sehingga audit yang dihasilkan sesuai dengan keinginan klien. Selain itu faktor lain yang
dapat berpengaruh terhadap indepedensi auditor adalah kondisi keuangan klien, dengan
memiliki kondisi keuangan yang baik klien dapat memberikan fee audit yang cukup
besar atau memberikan fasilitas yang baik kepada auditor.
Apabila kita kaitkan dengan kasus laporan keuangan PT Garuda Indonesia, dalam
opini saya mungkin indepedensi adalah faktor yang mempengaruhi sehingga kasus ini
dapat menjadi ramai di publik. Hal ini didasari oleh pendapat beberapa ahli terkait kasus
tersebut, contohnya pendapat Rizal Ramli tahun 2019 lalu pada Indonesia Bussiness
Forum menyatakan bahwa adanya motif agar PT Garuda Indonesia terlihat untung, hal
ini dilakukan dengan cara window dressing dengan mengakui secara accrual pendapatan
yang akan diterima dari PT Mahata selaku rekanan Garuda dalam hal jasa penyedia
konten provider. Masih menurut Rizal Ramli (2019) tidak masuk akal mengakui
pendapatan senilai USD 241 Juta dari sebuah kontrak yang baru ditandatangani pada
akhir tahun di bulan Desember 2018 dan dilalukan oleh PT Mahata yang hanya memiliki
modal senilai 15 miliar rupiah.
Pendapat lain mengenai kasus ini datang dari Gerry Soejatman, seorang pengamat
industri penerbangan, tahun 2019 lalu pada Indonesia Bussines Forum dia mengatakan
bahwa apakah wajar mengakui pendapatan dari PT Mahata senilai USD 241 juta ketika
term of payment dari kontrak tersebut belum diputuskan. Berdasarkan pendapat beberapa
ahli tersebut, mereka berpendapat bahwa telah terjadi perilaku window dressing dalam
laporan keuangan PT Garuda Indonesia tahun 2018. Lalu mengapa perilaku window
dressing ini tidak dapat dideteksi saat audit eksternal berlangsung ?

III. Kesimpulan
Dalam beberapa penelitian diketahui hasil bahwa dua hal yang secara dominan
mempengaruhi kualitas audit adalah faktor kompetensi dan indepedensi auditor. Faktor
kompetensi terkait dengan pengetahuan dan pengalaman auditor dalam menjalankan fungsi
dan tugas. Sementara independensi terkait dengan sikap dan mental auditor yang harus
bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan, dan tidak tergantung oleh pihak lain dalam
menjalankan tugasnya.
Kesimpulan dari kasus laporan keuangan PT Garuda Indonesia, penulis beropini
bahwa kompetensi bukanlah faktor yang membuat kisruh laporan keuangan PT Garuda
Indonesia. Hal ini didasari bahwa Akuntan Publik yang bertanggung jawab dalam proses
audit tersebut adalah orang yang sudah berpengalaman kurang lebih 20 tahun sebagai
Akuntan Publik. Penulis beropini kemungkinan faktor indepedensi auditor yang menjadi
faktor mengapa praktik window dressing ini tidak dapat dideteksi saat proses audit
berlangsung. Sebagai sebuah perusahaan BUMN yang dipandang oleh publik, sudah
barang tentu ada tuntutan dari pemerintah maupun masyarakat agar PT Garuda Indonesia
memiliki kinerja keuangan yang baik, mungkin hal ini yang mendasari praktik window
dressing dilakukan manajemen dan mempengaruhi indepedensi auditor dalam menjalankan
fungsinya. Dengan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, hal tersebut belum dapat
dipastikan, karena karya tulis ini adalah berupa opini penulis terkait dengan kasus laporan
keuangan PT Garuda Indonesia jika ditinjau dari sisi audit.
Daftar Pustaka

Tjun Tjun, Lauw; Indrawati Marpaung, Elyzabet; dan Setiawan, Santy. Pengaruh
Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntasi Vol.4 No.
1 Mei Universitas Maranatha. 2012.

Fitrika Imansari, Putri; dan Halim, Abdul. PENGARUH KOMPETENSI,


INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik Di Kota Malang). Jurnal Riset
Akuntansi Universitas Kanjuruhan Malang. 2018

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-menkeu-jatuhkan-sanksi-
auditor-laporan-keuangan-garuda-indonesia/

https://imagama.feb.ugm.ac.id/kasus-garuda-indonesia-riwayatmu-kini/

https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4603834/kasner-sirumapea-auditor-yang-
bikin-laporan-keuangan-garuda-kinclong

https://www.youtube.com/watch?v=Ch2hMiQgvhc

https://www.youtube.com/watch?v=e0X4OhDPMQ4\

Anda mungkin juga menyukai