Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BESAR 1

ETIKA PROFESI

Dibuat Untuk Memenuhi Penilaian Tugas Besar 1

Disusun Oleh:

Putri Laviyana

44220010159

Dosen Pengampu:

Dian Agustine Nuriman, S.Ikom, M.Ikom

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION

UNKIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

2023
NOMOR 1

Berdasarkan sumber yang saya peroleh bahwasanya, salah satu perusahaan yang pernah
mengalami kasus terkait etika bisnis dimana melibatkan karyawan didalamnya adalah PT
Garuda Indonesia. Berikut dibawah ini penjelasan singkat terkait kasus yang pernah terjadi
pada PT Garuda Indonesia Tbk beserta pemaparan Analisa terkait kasus tersebut serta pendapat
saya mengenai kasus etika bisnis tersebut:

A. Kasus Etika Bisnis PT Garuda Indonesia Tbk

Sebagaimana kita ketahui bahwasanya, PT Garuda Indonesia Tbk


merupakan maskapai penerbangan asal Indonesia yang menjadi representasi
dari Indonesia sebagai maskapai penerbangan kelas dunia. Dimana PT Garuda
Indonesia Tbk mencapai kesuksesan konsep layanan “Indonesia Hospitality” di
kancah global, sekaligus memperkuat “Nation Branding” Indonesia di mata
dunia. Akan tetapi, sebagai maskapai penerbangan nomor satu di Indonesia,
Garuda Indonesia tidak selalu mendapat jalan yang mulus dan sering kali
mendapatkan situasi yang sulit.
Berdasarkan sumber yang diperoleh, PT Garuda Indonesia Tbk
terancam pailit karena utang yang terus menumpuk yang dimiliki oleh
perusahaan pelat merah ini. Hingga Juni 2021 Utang Garuda Indonesia
mencapai Rp 70 triliun. (sumber: YouTube KOMPAS TV-Terancam Pailit, Staf
Khusus BUMN: Manajemen Garuda Indonesia yang Buruk). Tahun 2019 PT
Garuda Indonesia Tbk terkena kasus etika bisnis. PT Garuda Indonesia
merupakan salah satu emiten yang ditemukan melakukan pelanggaran audit atas
laporan keuangan tahun 2018. Kasus Garuda berlangsung selama 3 bulan,
dengan kronologi kasus sejak 1 April 2019 hingga penjatuhan sanksi pada
28 Juni 2019. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjatuhkan sanksi
dalam konferensi pers dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kasus PT Garuda Indonesia bermula dari laporan keuangan tahun 2019
yang dipublikasikan pada 1 April di Bursa Efek Indonesia. Dalam laporan yang
diterbitkan, perusahaan melaporkan laba bersih sebesar $809.000. Fakta ini
menimbulkan ketidakpercayaan atau keraguan atas informasi yang
diungkapkan, karena dalam laporan keuangan tahun 2017 kerugian tumbuh
relatif besar hingga mencapai $216,58 juta. Kondisi perseroan yang masih
merugi USD 114,08 juta pada kuartal III 2018 juga menimbulkan keraguan
Masalah mulai meningkat ketika Rapat Umum (RUPS) diadakan dan mendapat
tantangan dari perwakilan PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd ketika
PSAK wajib dan perjanjian Mahata terkait tidak konsisten. Perkara telah dirujuk
ke persidangan melalui surat tertanggal 2 April 2019.
Perjanjian Mahata lahir pada 31 Oktober 2019 ketika PT Mahata
Aeto Technology dan PT Garuda Indonesia Tbk menjalin kerjasama.
Kolaborasi ini menyangkut hiburan dan manajemen konten, ditawarkan
sebagai layanan selamapengoperasian situs, digunakan sebagai penghubung
antara para pihak. Dalam perjanjian tersebut, Garuda memilih untuk
mengakui pendapatan dari kerja sama tersebut sebagai ganti rugi atas
pembe rian hak pengelolaan secara penuh kepada Mahata. Mempertimbangkan
PSAK 23 paragraf 20 yang menjelaskan PSAK 23 paragraf 28 dan 29
tentang pengakuan pendapatan berdasarkan peristiwa masa depan, kedua
perwakilan mitra bisnis Garuda berpendapat bahwa akun laba rugi salah
klasifikasi.
Pada periode pelaporan tahun 2018, pendapatan tersebut belum diakui
sebagai piutang dengan kedok pendapatan dan laba.Laporan keuangan tahun
2018 tidak dapat menghasilkan laba dan seperti tahun sebelumnya, tetap berada
dalam posisi rugi selama satu tahun. Pernyataan tersebut didukung oleh
PT Mahata yang memberikan utang kepada PT Garuda sebesar 239 juta dolar
AS pada 8 Mei 2019. Pada 2018 lalu, Mahata diketahui berhasil memasang
komponen pesawat untuk maskapai penerbangan bernama Citilink. Namun,
tidak ditemukan pembayaran untuk pemasangan, syarat pembayaran atau
sistem pembayaran tidak jelas.
Akibatnya, praktik pengelolaan pendapatan ini membuka informasi
keuangan yang tidak jelas. Begitu puladengan pendaftaran beban pajak
yang belum jatuh tempo sampai dengan tahun buku 2018. Akibatnya, kedua
perwakilan ini mengundurkan diri dari badan yang menandatangani laporan
keuangan. Berdasarkan kronologi kasus yang dipublikasikan Onezon pada 30
April 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) memanggil manajemen
perusahaan publik yang sebelumnya aktif itu. Selama 73 tahun hingga
tahun 2022 bersama Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan seluruh
anggota organisasi audit BDO internasional yang bekerja sebagai auditor,
bersama manajemen KAP. Selain itu, Kementerian Keuangan juga
melakukan audit terhadap KHT Kasner Sirumapea dan auditor utama KAP atas
undangan BEI.
Sejauh ini, pada 2 Mei 2019, OJK Garuda meminta pemeriksaan untuk
membenarkan asimetri data. skandal Garuda ini. Kemudian, pada 21 Mei 2019,
DPR menggugat Garuda Indonesia karena mempersoalkan kesalahan
klasifikasi penyusunan informasi keuangan. Pada tanggal 14 Juni 2019,
Departemen Keuangan telah menyelesaikan pemeriksaan KAP dan auditornya
serta menemukan adanya pelanggaran terhadap Standar Praktik Profesi
(SPAP) KHT. Ketidaksesuaian diidentifikasi terkait dengan KAP yang
bertanggung jawab atas Standar Audit (SA) jika tidak diidentifikasi
untuk pengendalian mutu ketika ketidakpatuhan terhadap prosedur audit
standar dinilai.
Pelanggaran undang-undang tersebut disebabkan oleh peraturan OJK
yang dinilai Kementerian Keuangan tidak luput. Hingga akhirnya, pada 28
Juni 2019, Kementerian Keuangan mengumumkan laporan keuangan Garuda
tahun 2018 dinyatakan tidak benar dan dikecam pada hari yang sama. Menurut
Kementerian Keuangan, Tiga ulah kelalaian PT Garuda Indonesia berujung
pada pengenaan sanksi oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) karena
melanggar etika akuntan (AP) yang sedang dilaksanakan. Izin KHT Kasner
Sirumapea dengan nomor registrasi AP.0563 telah dibekukan selama 12
(dua belas) bulan sejak tanggal 27/07/2019 sampai dengan tanggal
26/07/2020. Sanksi administratif berupa denda juga dikenakan di akhir
masa skorsing. Rp 100 juta.
Sumber berita: https://money.kompas.com/read/2019/07/18/152000526/kasus-garuda-dan-
misteri-akuntansi?page=all

B. Analisa Kasus Etika Bisnis Oleh PT Garuda Indonesia Tbk

Berdasarkan hasil analisis kasus PT Garuda, auditor perusahaan tersebut


melanggar prinsip kejujuran, objektivitas, profesionalisme, dan kompetensi dalam
Kode Etik auditor. Perancang Pernyataan Manajemen Keuangan PT Garuda.
Kejujuran, yang berarti selalu berkata jujur sambil jujur tentang keadaan bisnis,
diabaikan. Kemudian asas objektivitas, yaitu asas yang mengarahkan pemeriksa untuk
tidak membeda-bedakan perlakuan profesional berdasarkan pengaruh yang
membutuhkan penilaian yang baik. Pelanggaran terhadap prinsip ini terlihat pada
laporan keuangan yang telah dimanipulasi menggunakan standar auditing yang
bertentangan untuk melaksanakan kegiatan kinerja manajemen, yang juga
menunjukkan adanya tekanan dari pihak lain. Klien atau pemberi kerja mensyaratkan
prinsip kompetensi profesional dan kehatihatian. Pengalaman antara pengetahuan
dan pengetahuan bertindak sebagai jaminan untuk layanan ahli.

Kompetensi melibatkan penilaian profesional yang mengoptimalkan


kompetensi untuk menghindari kesalahan yang merugikan. Kehati-hatian ini membuat
pemeriksa bekerja lebih tekun dan teliti sesuai standar yang berlaku. Asas yang
dimaksudkan agar hasilpekerjaan auditor dalam kasus PT Garuda dilanggar karena
teknis perhitungan hasil. Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap
profesi akuntan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, akuntan harus mempertahankan
dan meningkatkan pengetahuan dan keahliannya untuk mencapai tingkat
keunggulan yang dapat diterima. Pemberian pelayanan harus mencakup kepatuhan
terhadap standar profesional dan teknis serta sikap tekun untuk lebih
memperhatikan dan berhati-hati dalam mengambil tindakan atau mengambil
keputusan, sehingga tugas yang dilakukan lebih hati-hati sampai pada penguasaan.

Selain berpegang pada standar profesi, Standar Akuntansi Keuangan (SAK)


Indonesia juga meninjau peraturan perundang-undangan yang tercantum dalam
UU Pasar Modal yang mewajibkan perusahaan tertentu untuk mematuhi peraturan
dan perundang-undangan etika. Sikap tersebut menunjukkan lemahnya akuntan untuk
mempertahankan atau menghargai profesionalisme yang harus dipertahankan oleh
auditor.Auditor PT Garuda tidak berpegang pada prinsip kehati-hatian yang
mengutamakan ketelitian dalam penyusunan hasil pelayanan, analisis klasifikasi
transaksi terkesan tidak berprinsip. selain itu auditor PT Garuda juga melanggar
beberapa Standar Auditing (SA).

Isi atau isi utama transaksi tidak dapat dievaluasi dengan baik karena auditor
yang bertanggung jawab menemukan kesalahan dalam pendapatan dan piutang.
Jumlah yang diakui sebagai pendapatan oleh auditor pada tahun 2018 harus
dianggap masih tersedia. Alih-alih menerbitkan laporan keuangan sebagaimana
dimaksud, perusahaan memilih pelaporan yang menunjukkan pelanggaran standar
auditing. Akibat kesalahan klasifikasi, pemeriksaan 560 standar untuk transaksi berikut
tidak dapat dilakukan karena kesalahan identifikasi atau identifikasi dapat diperbaiki
atau diketahui sebelum RUPS. Selain itu, akuntan dapat mengumpulkan bukti audit
melalui konfirmasi atau dokumen. Sudut pandang ini, jika ditangani dengan benar,
dapat memengaruhi pendapat yang berbeda. Berdasarkan penjelasan tersebut,
Departemen Keuangan menemukan adanya pelanggaran Standar Auditing 700 karena
auditor tidak memberikan opini.

C. Pendapat Terhadap Kasus Etika Bisnis Pada PT Garuda Indonesia Tbk

Berdasarkan Analisa kasus etika bisnis yang telah terjadi pada PT Garuda
Indonesia Tbk, menurut saya auditor yang mengaudit perusahaan tersebut melanggar
beberapa prinsip Kode Etik, antara lain kejujuran, objektivitas, dan perilaku
profesional. dan kompetensi. Akibat yang ditimbulkan dari pelanggaran terhadap kode
etik auditor dapat berdampak negatif terhadap opini publik tentang profesi audit,
meskipun hasil audit dan laporan audit merupakan acuan yang sangat berharga untuk
pengambilan keputusan pemangku kepentingan. Disamping itu, pelanggaran tersebut
juga dapat menimbulkan kecurigaan publik terhadap KAP dan auditornya. Oleh sebab
itu, bagi seluruh perusahaan khususnya PT Garuda Indonesia Tbk kedepannya dapat
mematuhi dan mengikuti kode etik bisnis sesuai etika bisnis yang berlaku agar tidak
berdampak buruk terhadap perusahaan serta tidak merugikan pihak-pihak lain.

Oleh sebab itu, seorang akuntan publik seharusnya dapat bekerja secara
profesional, yang dapat ditunjukkan dengan perilaku dan tindakan mereka dengan
mengikuti Kode Etik untuk Akuntan publik. Kode Etik Akuntan Publik merupakan
kode etik yang diterapkan oleh anggota IAPI dan staf profesional yang bekerja di KAP.
Tujuan dari kode etik adalah untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan anggota,
meningkatkan komitmen terhadap profesi, dan meningkatkan kualitas profesi. Pasal
110 Kode Etik untuk Akuntan public memuat beberapa prinsip yang harus dipatuhi dan
diterapkan oleh semua Akuntan publik di Indonesia, yaitu prinsip kejujuran,
objektivitas, kompetensi dan penilaian profesional, kerahasiaan dan perilaku
profesional.

Sebagaimana diketahui bahwsanya, perusahaan akan dinilai baik apabila sistem


manajemen di dalamnya berjalan dengan baik dan tidak adanya perbuatan curang. Oleh
karena itu jika suatu perusahaan ingin terus tumbuh dan berlangsung terus-menerus
dalam jangka panjang, maka perusahaan harus mampu menciptakan manajemen yang
baik. Manajemen yang baik tercipta dari para karyawan yang baik. Bayangkan apabila
di suatu perusahaan banyak karyawan yang baik dalam arti karakter yang baik, sikap
yang baik, etos kerja yang baik, sudut pandang yang baik dan sebagainya maka
dipastikan Perusahaan tersebut akan terus tumbuh berkembang. Dan sebaliknya bila di
suatu Perusahaan diisi oleh banyak karyawan tidak baik yang mana orang-orang
tersebut banyak melakukan beberapa perbuatan curang demi kepentingan pribadi, maka
Perusahaan tersebut tinggal menunggu waktu untuk kehancurannya.

Menurut saya juga, sumber daya manusia merupakan aset terpenting di dalam
suatu perusahaan. Maka sebaiknya untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi
karyawannya, perusahaan harus selalu memberikan pelatihan dan pemahaman
mengenai etika kerja yang baik sehingga tercipta perusahaan yang memiliki integritas.
Fungsi pimpinan merupakan kunci sebuah organisasi yang memiliki integritas. Apabila
seorang Pemimpin memiliki integritas dan etika kerja yang baik maka akan menjadi
contoh yang baik bagi bawahannya.

Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk menerapkan etika bisnis pada
setiap lini perusahaan. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat berjalan efektif
dan efisien serta mampu memberikan cerminan yang baik dalam kegiatan
pelayanannya.
NOMOR 2

a) CSR Kalbe Farma

Salah satu program CSR yang dilakukan oleh Kalbe Farma baru-baru ini
adalah dengan menyediakan akses air bersih. Pada program CSRnya, Kalbe Farma
membuat dua sumber air bersih, masing-masing di Desa Boto, dan Desa Watuagung,
Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah. Assistant Manager of
Sustainability Kalbe Farma, S.F.D. Arie Wibowo, mengatakan, hal itu sebagai bentuk
pemberdayaan masyarakat sehat lewat program Corporate Social Responsibility (CSR)
sebagai komitmen keberlanjutan di bidang kesehatan dengan mempertimbangkan aspek
ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).

Tujuan dilakukan program CSR yang diselenggarakan oleh Kalbe Farma di dua
Desa yang berada di Provinsi Wonogiri adalah untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Indonesia. Untuk itu, demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Indonesia Kalbe Farma selalu mendukung dan terus berkomitmen dalam program CSR
nya yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals atau SDGs.

Berdasarkan sumber yang telah diperoleh bahwasanya, pada 2020, Kalbe


berkolaborasi dengan Kalbis Institute melakukan aksi menanam air di sepanjang jalur
hijau Desa Boto, Wonogiri, Jawa Tengah. Sebanyak 1.000 bibit pohon yang terdiri atas
pohon jati dan gayam ditanam dengan melibatkan kolaborasi dunia usaha, akademisi
dan warga setempat. Melalui kesuksesan program-program CSR yang dilakukan Kalbe
Farma dibeberapa daerah menjadikan Kalbe Farma mendapatkan penghargaan untuk
yang kedua kalinya pada CSR Bisra 2022. PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) meraih
penghargaan dalam ajang Anugerah Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility
Awards (Bisra) 2022. Kalbe memboyong Gold Champion in Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk kategori listed company. Anugerah Bisra 2022 merupakan
penghargaan yang diterima Kalbe untuk kedua kalinya. Penghargaan ini merupakan
apresiasi yang diberikan kepada perusahaan atau organisasi bisnis yang telah
berkontribusi signifikan bagi kemajuan masyarakat, komunitas rentan serta kelestarian
lingkungan hidup di Indonesia. Kalbe tetap berkomitmen untuk berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan untuk kehidupan bangsa yang lebih baik. Strategi
keberlanjutan Kalbe yang bertajuk ‘Bersama Sehatkan Bangsa’ menunjukkan
komitmen perusahaan dalam melakukan komunikasi terkait keberlanjutan dan
menjawab kebutuhan pemangku kepentingan.

Sumberberita: https://sindikasi.republika.co.id/berita/rr6tmq457/kalbe-farma-sediakan-
akses-air-bersih-di-wonogiri

https://www.beritasatu.com/news/948445/kalbe-farma-berhasil-memboyong-penghargaan-
csr-bisra-2022/2

b) Analisa Kegiatan CSR yang Telah Dilakukan Kalbe Farma

Berdasarkan pemaparan berita diatas, dapat kita ketahui bersama bahwasanya


Kalbe Farma merupakan salah satu perusahaan berperan aktif untuk menyelenggarakan
program-program CSR setiap tahunnya. Banyak media yang sudah mempublikasikan
program-program yang telah dilakukan oleh Kalbe Farma dibeberapa daerah di
Indonesia. Pada 2023, Kalbe Farma melakukan program CSRnya di daerah Wonogiri
pada dua desa. Dimana dalam programnya, Kalbe Farma memiliki tujuan agar dapat
terus berkomitmen mensejahterakan masyarakat Indonesia melalui program CSR yang
aktif ia selenggarakan setiap tahunnya. Sebelum Kalbe Farma menyelenggarakan
program CSRnya, ia melakukan research terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang
menjadi permasalahan daerah tersebut. Berbekal informasi dari masyarakat sekitar,
Kalbe Farma akhirnya mengetahui apa yang menjadi permasalahan daerah tersebut dan
tergerak untuk mensejahterakan masyarakat sekitar agar tidak mengalami kesulitan
lagi. Hal ini Kalbe Farma lakukan agar program CSRnya dapat sesuai dengan target
yang diharapkan.
Pembuatan akses air bersih di daerah Wonogiri yang dilakukan oleh Kalbe
Farma berbuah hasil yang positif dan sukses terselenggara. Selain itu, Kalbe Farma juga
melibatkan Mahasiswa Kalbis Insitute untuk mendukung program CSRnya melalui
program menanam 1000 pohon di desa yang berada di Wonogiri. Masyarakat sekitar
merespon positif kegiatan yang dilakukan oleh Kalbe Farma.

Keberhasilan program CSR yang dilakukan oleh Kalbe Farma menjadikannya


meraih penghargaan pada CSR Birsa 2022 yang dimana penghargaan ini merupakan
kedua kalinya. Konsistensi yang dilakukan oleh Kalbe Farma dalam menyelenggarakan
kegiatan CSR yang sukses dilakukan di daerah yang ada di Indonesia berdampak
terhadap penilaian positif public kepada Kalbe Farma sehingga image dan citra Kalbe
Farma baik dimata public khususnya bagi masyarakat sekitar yang sudah merasakan
bagaimana hasil dari program CSR yang sudah dilakukan oleh Kalbe Farma. Selain itu,
banyaknya media yang memberikan keperdulian Kalbe Farma untuk mensejahterakan
masyarakat Indonesia melalui programnya menjadi niai tambah tersendiri untuk Kalbe
Farma. Hal ini semakin membuat Kalbe Farma bernilai positif dan baik di mata public
secara langsung maupun dunia maya.

c) Masukan Terkait Kegiatan CSR Kalbe Farma

Menurut saya, kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh Kalbe Farma didaerah
Wonogiri sangatlah baik dan patut diapresiasi baik oleh pemerintah sekitar maupun
masyarakat setempat. Keperdulian Kalbe Farma untuk mensejahterakan masyarakat
Indonesia yang mengalami permasalahan dan kesulitan didaerahnya merupakan tujuan
yang mulia sehingga perlu direspon positif dan didukung oleh masyakarakat dan
pemerintah. Keberhasilan dan kesuksesan Kalbe Farma mendorongnya memperoleh
penghargaan pada Awards CSR Birsa. Momentum seperti ini sangatlah penting dan
membanggakan bagi Kalbe Farma. Dengan adanya, penghargaan yang telah di raih oleg
Kalbe Farma saya sebagai masyarakat Indonesia berharap agar Kalbe Farma dapat terus
konsisten dan berperan aktif dalam kegiatan apapun khususnya pada kegiatan CSR.
Selain itu, saya berharap bahwasanya Kalbe Farma dapat terus mengeksplor lebih jauh
terkait daerah di Indonesia yang masih kurang perhatian pemerintah dimana
masyarakatnya belum mendapatkan kesejahteraan. Mungkin, untuk kegiatan CSR
selanjutnya dapat dilakukan oleh Kalbe Farma didaerah-daerah pedalaman. Sebab kita
ketahui bersama bahwasanya, masih banyak daerah yang memang membutuhkan
kegiatan-kegiatan yang dapat mensejahterakan daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai