3 Mei 2019
Garuda Indonesia mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak akan
mengaudit ulang laporan keuangannya yang tidak sesuai dengan PSAK.
26-Juli-2019
Garuda Indonesia memperbaiki laporan
keuangan dan menerbitkan laporannya
sekaligus membatalkan kerjasama dengan PT
MAT sesuai dengan rekomendasi BPK.
• Juni 2019 : Turunnya peringkat Garuda Indonesia pada ajang World Airline
Awards
• Juli 2019 : Kasus perseteruan Garuda Indonesia dengan Content Creator
Rius Vernandes
• Agustus 2019 : Pada bulan Agustus 2019, mantan dirut Garuda Indonesia,
Kasus Lain Yang Emirsyah Satar, ditahan KPK terkait dugaan suap dan pencucian uang
Menambah Beban dalam pengadaan suku cadang pesawat.
Garuda Indonesia • November 2019 : Penyeludupan sepeda motor Harley Davidson dan
Sepeda Brompton dan terkuaknya kesewenang-wenangan Dirut Garuda
Ari Askhara pada jam terbang pramugari serta pemotongan biaya dalam
layanan penumpang. Yang kemudian berujung pada pemecatan Direktur
Garuda Indonesia Ari Ashkara.
Penyebab Masalah Keuangan
Pandemi Covid-19 telah memukul bisnis penerbangan. Garuda Indonesia sebagai sosok flag carrier bagi maskapai penerbangan
nasional Indonesia terkena imbas pandemi. Sebelum pandemi menerpa dunia, Garuda Indonesia menerbangkan 15 juta-19 juta
penumpang domestik pertahun, lantas anjlok menjadi 4,5 juta penumpang pada 2020. Tingkat keterisian pesawat domestik
sebelum Covid-19 yang selalu diatas 70% anjlok hingga 43,3% pada 2020. Maka diperlukan langkah-langkah efisiensi antara lain
rencana manajemen untuk mengurangi tekanan likuiditas, sekaligus untuk memperbaiki posisi keuangan Perseroan. Langkah-
langkah tersebut yaitu :
Konsolidasi operasi guna mendorong efisiensi serta menunjang business continuity perusahaan di tengah kondisi makro yang
penuh tantangan dan pasar yang semakin kompetitif.
Perusahaan juga tengah merampungkan program restrukturisasi secara menyeluruh terhadap kinerja usaha, yang akan
dilakukan secara bertahap dan terukur dengan mengedepankan komitmen keberlangsungan usaha
Penerapan normal baru dalam penerbangan komersial, membuat Garuda mengoptimalkan layanan kargo. Garuda juga
cukup beruntung karena memperoleh plotting dana talangan dalam bentuk penyertaan modal pemerintah senilai 1 milliar
dollar AS yang menjadi bagian dari program pemulihan ekonomi nasional.
Untuk memperbaiki kinerja Garuda melakukan efisiensi dan berupaya mendongkrak kembali jumlah penumpang
Garuda Indonesia menyiapkan usulan perpanjangan waktu pelunasan Trust Certificate “Garuda Indonesia Global Sukuk
Limited” senilai 500 juta dollar AS yang memiliki jatuh tempo 3 Juni 2020. Usulan diajukan untuk jangka minimal tiga tahun
melalui proposal persetujuan kepada pemegang sukuk.
Langkah Perbaikan Bisnis Garuda Indonesia (2)
Untuk menyelamatkan Garuda Indonesia, utang yang mencapai 4,5 M dollar AS harus diturunkan menjadi 1
milliar dollar AS hingga 1,5 milliar dollar AS.
Kementrian BUMN mematangkan opsi moratorium pembayaran utang dan standstill agreement atau
penghentian pembayaran bunga untuk menyelamatkan Garuda Indonesia. Langkah ini akan dibarengi dengan
pemangkasan struktur biaya operasional minimal 50 persen.
Demi memangkas biaya operasional, Garuda Indonesia mengembalikan sejumlah pesawat yang disewa dan
menegosiasi biaya sewa pesawat dengan penghematan 200 juta dollar AS (sekitar Rp. 3 Trilliun) . Selain itu,
mengurangi rute penerbangandan mengurangi mumlah dan jenis pesawat.
Grup Garuda menargetkan jumlah pesawat Garuda dan Citilink berkurang dari 202 pesawat pada 2021 menjadi
134 pesawat pada 2022. Sementara jenis pesawat akan dikurangi dari 13 tipe menjadi 7 tipe. Rute
penerbangan Garuda dan Citilink juga akan dikurangi dari 237 rute pada 2019 menjadi 140 rute pada 2022.
Garuda Indonesia mengurangi jumlah karyawan sekitar 2000 orang dengan menawarkan pensiun dini. Garuda
juga memotong gaji karyawan, termasuk direksi dan komisaris.
Langkah Perbaikan Bisnis Garuda Indonesia (3)
Garuda Indonesia berupaya meningkatkan kontribusi pendapatan kargo hingga sebesar 40 %setidaknya hingga
pandemi usai. Sebelumnya dalam kondisi normal, kontribusi kargo terhadap pendapatan Garuda sebesar 10-
15%.
Per 19 Agustus 2021, misalnya pendapatan kargo Garuda mencapai 90,9 juta dollar AS (sekitar 1,3 trilliun).
Pendapatan ini naik dibandingkan dengan triwulan III-2020m yang sebesar 61,3 juta dollar AS atau sekitar Rp.
886,217 miliar.
Langkah-langkah efisiensi yang telah dilakukan Garuda Indonesia dihaarpkan dapat memangkas biaya
operasional dari rata-rata 150 juta dollar AS perbulan menjadi sekitar 80 juta dollar AS per bulan.
DAFTAR PUSTAKA