Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

KELOMPOK 1
PT GARUDA INDONESIA TBK

KELOMPOK 1

RUDOLF ANDREAS NIM : 2004190039

JHONNY S.M. SIBURIAN NIM: 204190033

FRANSISKUS BANI NIM :


EVENT
ANALIS

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY


2019 PT
GARUDA
INDONESIA
Tbk
30 April 2019
Menanggapi skandal tersebut, jajaran direksi Garuda Indonesia dipanggil oleh Bursa Efek
Indonesia (BEI). Pertemuan itu diadakan bersama auditor Garuda Indonesia, Ketua Akuntan

Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan rekan (Member of BDO International).
Saat itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, belum bisa memberikan sanksi pada KAP dan rekan
karena masih melakukan analisis laporan keuangan dari pihak auditor.
LINI MASA 2 Mei 2019

PT GARUDA
Sebulan setelah penolakan penandatanganan oleh dua komisaris, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
meminta verifikasi laporan keuangan Garuda Indonesia pada BEI atas polemik tersebut.

INDONESIA 3 Mei 2019


Garuda Indonesia mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak akan mengaudit ulang

2019
laporan keuangannya yang tidak sesuai dengan PSAK.

8 Mei 2019
MAT bersuara setelah namanya terseret dalam skandal laporan keuangan Garuda Indonesia.
Perusahaan yang baru berdiri pada 3 November 2017 ini berani bekerja sama dengan Garuda
Indonesia dengan mencatatkan utang senilai USD239 juta yang kemudian dimasukkan ke
dalam kolom pendapatan oleh Garuda Indonesia.
21 Mei 2019
Garuda Indonesia kembali dipanggil oleh Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk
dimintai keterangan terkait skandal tersebut. Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah
Askhara Danadiputra atau biasa disebut Ari Askhara menjelaskan bahwa pengakuan piutang
sebagai pendapatan karena dari USD239, 94 juta, USD28 juta di antaranya adalah bagi hasil
yang seharusnya dibayarkan oleh MAT.

14 Juni 2019

LINI MASA Sekretaris Jendral Kementerian Keuangan (Sekjen Kemenkeu) Hardiyanto menyampaikan
hasil pemeriksaan terhadap KAP yaitu adanya dugaan audit yang tidak sesuai PSAK dan sanksi
yang akan diberikan pada KAP dan rekan masih menunggu koordinasi dari OJK.
PT GARUDA 18 Juni 2019

INDONESIA
BEI yang juga berkoordinasi intens dengan OJK terkait sanksi yang akan diberikan pada KAP
dan rekan masih menunggu keputusan final OJK.

28 Juni 2019
Garuda Indonesia menerima sanksi dari berbagai pihak. Sanksi untuk auditor dari Sri Mulyani
yaitu pembekuan izin selama 12 bulan. Sementara itu, OJK mengenakan sanksi pada Garuda
Indonesia dengan denda Rp100 juta serta masing-masing jajaran direksi dan komisaris didenda
dengan harus patungan membayar Rp100 juta. Di samping itu, BEI juga mengenakan sanksi
pada Garuda Indonesia dengan denda sebesar Rp250 juta.
Pelanggaran PT Garuda Indonesia
Otoritas jasa keuangan memutuskan bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah
melakukan kesalahan terkait penyajian laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2018. OJK
2020
PT GARUDA
INDONESIA

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Harga saham merupakan harga yang ditetapkan
perusahaan bagi pihak lain yang ingin memiliki
hak kepemilikan saham. Nilai harga saham
selalu berubah –ubah setiap waktu. Kenaikan
dan penurunan harga saham diperusahaan di
COVID19 Pasar modal berbanding lurus dengan kinerja
suatu perusahaan sesuai dengan peristiwa saat
ini yaitu pandemi COVID- 19 PT Garuda
Indonesia Tbk mengalami penurunan
signifikan pada harga saham.
Sumber : JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (2), 2020, 44-50
ISSN : 2686-1054 (media online)
Tabel 1 menyajikan statistik deskriptif harga saham PT. Garuda Indonesia pada periode
sesudah dan sebelum pengumuman kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Dari Tabel 1

HARGA SAHAM tersebut, rata – rata harga saham PT. Garuda Indonesia pada periode 30 hari sebelum tanggal
pemberitahuan kasus pertama COVID-19 di Indonesia (Pb30) adalah sebesar Rp369.20
dengan harga saham terendah dan tertinggi berturut- turut sebesar Rp250.00 dan Rp456.00.

TURUN Sedangkan harga saham rata-rata PT. Garuda Indonesia pada pada periode 30 hari sesudah
tanggal pengumuman (Pa30) adalah Rp208.23 dengan harga terendah sebersar Rp150.00 dan
harga tertinggi sebesar Rp284.00.
Rasional
PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk sebagai BUMN yang bergerak dibidang jasa layanan transportasi
tentu saja merasakan dampak yang luar biasa atas terjadinya wabah penyakit COVID-19 ini. Pandemi
COVID-19 telah membuat masyarakat mengurungkan niatnya untuk melakukan kegiatan traveling
dengan pesawat yang pastinya menurunkan jumlah pendapatan PT. Garuda Indonesia yang pada
akhirnya dapat membuat investor untuk berpikir ulang untuk berinvestasi pada saham perusahaan ini
(Rusyida dan Pratama, 2020).
Sumber : Rusyida, W. Y. & V. Y. Pratama, 2020. “Prediksi Harga Saham Garuda Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19 Menggunakan Metode ARIMA”,
SQUARE: Journal of Mathematics and Mathematics Education, Vol. 2 (1), pp. 73-81.
LABA dan RUGI
Laba dan Rugi
Rasional

Berdasarkan rekap laporan laba rugi PT Garuda Indonesia Tbk pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada
tahun 2015 perusahaan tersebut mendapatkan laba bersih. Di tahun 2016, laba bersih yang di dapatkan
perusahaan tersebut menurun. Namun pada tahun 2017 dan 2018 PT Garuda Indonesia Tbk mengalami
kerugian secara berturutturut selama 2 tahun. Dan pada tahun 2019 PT Garuda Indonesia Tbk kembali
memulihkan keuangannya dengan memperoleh laba bersih sebesar 122.829.459 USD.

Keuntungan 2019 di barengi dengan masalah di jajaran direksi mengenai isu pemakaian keuangan (Fraud) di
jajaran direksi

Sumber : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT.GARUDA INDONESIA TBK
ROI
No Tahun Laba Bersih Aktiva ROI

Setelah Pajak

1 2015 51,433,871 3,100,815,978 166%

2 2016 9,364,858 3,082,003,662 30%

3 2017 (213,389,678) 3,737,569,390 -571%

4 2018 (110,231,730) 3,763,292,093 -293%

5 2019 122,829,459 4,167,616,300 295%


ROI
ROI
400

295
200
166

0 30
2015 2016 2017 2018 2019

-200
-293

-400

-571
-600

-800
Rasional
Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa rasio profitabilitas menggunakan perhitungan return on
invesment (ROI) pada PT Garuda Indonesia Tbk mengalami peningkatan dan penurunan pada periode 2015
sampai 2019. Pada tahun 2015 return on invesment perusahaan sebesar 166%, kemudian menurun menjadi
30% di tahun 2016 yang berarti terjadi penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 return on
invesment perusahaan sebesar -571%, yang berarti terjadi penurunan kembali dari tahun sebelumnya. Pada
tahun 2019 return on invesment perusahaan sebesar -293%, yang berarti terjadi kenaikan dari tahun
sebelumnya. Dan di tahun 2019 return on invesment perusahaan sebesar 295%, yang berarti terjadi
kenaikan kembali dari tahun sebelumnya. Peningkatan return on invesment perusahaan dikarenakan
perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan asetnya dari tahun sebelumnya yang mengakibatkan
terjadi kenaikan pada tingkat laba bersih setelah pajak. Dan penurunan return on invesment perusahaan
terjadi karena pendapatan dan aset yang dimilik perusahaan mengalami penurunan sehingga laba
perusahaan juga mengalami penurunan
ROE
No Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Equitas
ROE

1 2015 51,433,871 871,124,334 5.90%

2 2016 9,364,858 1,009,897,219 0.93%

3 2017 (213,389,678) 937,469,200 - 22.76%

4 2018 (110,231,730) 730,141,803 -15.10%

5 2019 122,829,459 910,941,579 13.48%


ROE
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa rasio profitabilitas menggunakan perhitungan return on equity
(ROE) pada PT Garuda Indonesia Tbk mengalami peningkatan dan penurunan pada periode 2015 sampai
2019. Pada tahun 2015 return on equity perusahaan sebesar 5,90%, kemudian menurun menjadi 0,93% di
tahun 2016 yang berarti terjadi penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 return on equity
perusahaan sebesar -22,76%, yang berarti terjadi penurunan yang cukup drastis dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018 return on equity perusahaan sebesar -15,10%, yang berarti terjadi kenaikan dari tahun
sebelumnya. Dan di tahun 2019 return on equity perusahaan sebesar 13,48%, yang berarti terjadi kenaikan
Kembali dari tahun sebelumnya. Peningkatan return on equity perusahaan dikarenakan perusahaan mampu
meningkatkan pendapatan dan asetnya dari tahun sebelumnya yang mengakibatkan terjadi kenaikan pada
tingkat laba bersih setelah pajak. Dan penurunanreturn on equity perusahaan terjadi karena pendapatan dan
aset yang dimiliki perusahaan mengalami penurunan sehingga laba perusahaan juga mengalami penurunan
BAGAIMANA DI Tahun 2020-2021 ?
Pemegang saham mencatat, utang Garuda Indonesia sebelumnya sebesar Rp20 triliun saja, namun
membengkak menjadi Rp70 triliun karena sejumlah persoalan masa lalu.

RESTRUKTURISASI ???
CARA NYA?
CATATAN KEUANGAN PT
GARUDA TbK 2020 - 2021
1. Emiten dengan kode GIAA itu terakhir kali menyampaikan laporan keuangan kuartal III-2021 yang berakhir
September. Sepanjang Januari-September 2021, perseroan membukukan pendapatan usaha USD1,14 miliar atau
setara Rp16 triliun turun 68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD3,54 miliar dolar AS.

2. Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tertekan pada perdagangan Selasa (25/5/2021). Saham Garuda anjlok 18
poin atau 6,12% ke level Rp276 per lembar saham.

Pada perdagangan Senin, 24 Mei 2021, saham Garuda ditutup di level Rp294 atau melemah 22,00 poin atau 6,96%
dari sebelumnya Rp316. Sementara posisi yang lebih lemah ada di level 290,00 pada 29 Januari 2020 lalu.
Sepanjang tahun 2021 ini, saham GIAA merosot 21,39%

3. Penurunan pendapatan terjadi pada penumpang dan kargo. Pendapatan dari penumpang turun 71% menjadi
USD736 juta dan kargo turun 26% menjadi USD180 juta. Pendapatan Garuda dari penerbangan charter naik hampir
4 kali lipat menjadi USD47 juta. Sementara dari haji turun 100% alias 0 dari sebelumnya USD294 juta.
BENCH
Dalam bidang ilmu manajemen, pengertian benchmarking adalah suatu upaya mengukur kebijakan dalam
suatu perusahaan, produk, strategi, program, dan hal lainnya dengan cara membandingkannya dengan
kompetitor lain yang bergerak pada bidang yang sama, agar bisa mendapatkan informasi tentang

MARKING bagaimana dan bagian apa saja yang harus di evaluasi dalam upaya meningkatkan performa perusahaan.

Sumber : https://accurate.id/marketing-manajemen/benchmarking-adalah/

Hanya dalam waktu satu tahun saja Tony Fernandes


berhasil menyelesaikan masalah hutang Air Asia. Ia juga
telah berhasil memperbaiki prestasi Air Asia dan
memperoleh keuntungan serta membuka rute baru
penerbangan.AirAsia adalah salah satu pemenang
penghargaan dan penerbangan bertarif rendah terbesar di
Asia yang berkembang pesat sejak tahun 2001. Dengan
armada 72 pesawat, AirAsia terbang ke lebih dari 61
tujuan domestik dan internasional dengan 108 rute, dan
beroperasi lebih dari 400 penerbangan setiap hari.Dengan
jaringan rute yang membentang dilebih dari 20 negara,
AirAsia terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya
terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan
pendekatan yang baru dalam usaha ini.
REKOMENDASI SOLUSI ??
1. Pemerintah terus mendukung kinerja Garuda melalui pinjaman ekuitas. Meski begitu, selama catatan
pemegang saham, pemerintah berpotensi meninggalkan maskapai penerbangan pelat merah itu dengan
hutang warisan yang besar. Kondisi ini membuat perseroan menghadapi tantangan di masa mendatang.

Note : Opsi ini merujuk pada praktik restrukturisasi pemerintah Singapura terhadap salah satu
penerbangan nasional negara setempat yakni, Singapore Airlines
REKOMENDASI SOLUSI ??
2. Menggunakan legal bankruptcy untuk merestrukturisasi kewajiban Garuda. Seperti, utang, sewa, dan
kontrak kerja. Dalam catatan pemerintah, opsi ini masih mempertimbangkan Undang-Undang (UU)
kepailitan. Apakah regulasi memperbolehkan adanya restrukturisasi.

NOTE : Opsi ini merujuk pada penyelamatan Latam Airlines milik Malaysia.

*Kondisi dimana perusahaan dinyatakan bankrupt atau pailit secara sah menurut undang undang
REKOMENDASI SOLUSI ??
3. Garuda dibiarkan melakukan restrukturisasi. Disaat bersamaan, mulai mendirikan perusahaan
maskapai penerbangan domestik baru yang akan mengambil alih sebagian besar rute domestik Garuda.
Bahkan, menjadi national carrier di pasar domestik.

*Restrukturisasi perusahaan adalah penyusunan ulang sistem pengelolaan perusahaan yang di dalamnya


termasuk pengelolaan modal dan manajemen. Tujuannya adalah agar kinerja perusahaan tersebut menjadi
semakin sehat
REKOMENDASI SOLUSI ??
4. Opsi selanjutnya, Garuda akan dilikuidasi. Dalam opsi ini, pemerintah akan mendorong sektor
swasta untuk meningkatkan layanan udara. Misalnya dengan pajak bandar udara (bandara) atau subsidi
rute yang lebih rendah.

NOTE : Jika, opsi terakhir menjadi pilihan pemerintah, maka Indonesia secara resmi tidak lagi
memiliki national flag carrier.

Restrukturisasi perusahaan adalah penyusunan ulang sistem pengelolaan perusahaan yang di dalamnya


termasuk pengelolaan modal dan manajemen. Tujuannya adalah agar kinerja perusahaan tersebut menjadi
semakin sehat
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai