Anda di halaman 1dari 4

Majalah

H U K U M Vol. IX, No. 16/II/Puslit/Agustus/2017

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

TANGGUNG JAWAB HUKUM FIRST TRAVEL


DALAM KASUS PENIPUAN, PENGGELAPAN, DAN
PENCUCIAN UANG DENGAN MODUS UMRAH
Dian Cahyaningrum*)

Abstrak
First Travel diduga telah melakukan tindak pidana penipuan, penggelapan, dan
pencucian uang dengan modus umrah. Jumlah korban mencapai ribuan calon jamaah
umrah, dengan kerugian hingga miliaran rupiah. Tulisan ini mengkaji mengenai
tanggung jawab First Travel baik secara perdata, pidana, maupun administratif
atas tindak pidana yang diduga telah dilakukannya tersebut. Selain aparat penegak
hukum, kasus ini juga telah mendapat perhatian serius dari DPR apalagi sebelumnya
banyak pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan ibadah umrah. DPR
meminta kepada Pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera memproses
dan menyelesaikan kasus ini dengan baik. DPR RI juga akan membentuk Panja
Penyelenggaraan Ibadah Umrah dan Haji Khusus. Panja memiliki 7 target dan
diharapkan hasilnya dapat memperbaiki penyelenggaraan ibadah umrah dan
melindungi calon jamaah umrah dengan baik.

Pendahuluan
Peluang bisnis untuk menyelenggarakan sebagai negara dengan jumlah jamaah umrah
ibadah umrah sangat menarik karena mayoritas terbesar ketiga di dunia, setelah Mesir dengan
penduduk Indonesia beragama Islam. Animo jumlah jamaah 1,3 juta jemaah dan Pakistan
penduduk Indonesia untuk melaksanakan dengan jumlah mencapai 991 ribu jamaah.
ibadah umrah juga besar karena untuk dapat Menariknya bisnis penyelenggaraan
melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu haji umrah dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk
butuh antrian panjang. Berdasarkan data mendirikan biro perjalanan umrah. Ironisnya,
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, tidak semua biro perjalanan umrah menjalankan
jumlah visa umrah yang telah dikeluarkan bisnisnya dengan baik. Berdasarkan data
untuk Indonesia pada 2016 mencapai 699,6 dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
ribu jamaah. Angka ini menjadikan Indonesia Kementerian Agama, pada tahun 2015 terdapat

*) Peneliti Madya pada Bidang Hukum, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: cahyaningrum@yahoo.com

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.puslit.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-1-
14 biro perjalanan umrah “nakal” yang telah Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI)
dikenakan sanksi oleh Kementerian Agama dan Kemenag RI yaitu sebesar 1.700 USD atau
RI (Kemenag RI), yang 4 di antaranya telah setara dengan Rp22,61 juta per orang. Selisih
memperoleh sanksi peringatan tertulis, 3 biro biaya Rp8,31 juta tidak diperoleh dari hasil
perjalanan umrah mendapat sanksi pencabutan keuntungan perusahaan, melainkan ditutupi
izin, dan 5 biro lainnya dinyatakan izin dengan menggunakan uang yang terkumpul
operasionalnya tidak berlaku lagi. dari jamaah umrah periode berikutnya. First
Di tahun 2017 ini, kembali terjadi biro Travel sengaja memberangkatkan jamaah
perjalanan umrah “nakal” yang saat ini sedang dalam jumlah kecil sehingga ada tenggang waktu
menjadi sorotan yaitu Biro Perjalanan Umrah untuk dapat menggunakan uang yang ada untuk
PT. First Anugerah Karya Wisata (First Travel). memberangkatkan jamaah yang terlebih dahulu
Pemilik First Travel diduga telah melakukan mendaftar.
tindak pidana penipuan, penggelapan, dan Kerugian calon jamaah umrah mencapai
pencucian uang dengan modus umrah. Rp839,12 miliar. Angka tersebut belum termasuk
Dalam kasus ini Polisi telah menetapkan biaya tambahan Rp2,5 juta yang diminta First
tiga tersangka yaitu pemimpin dan pemilik Travel pada bulan Mei dengan dalih biaya carter
First Travel, pasangan suami-istri Andika pesawat. First Travel juga menawarkan paket
Surachman dan Anniesa Devitasari Hasibuan Ramadhan dengan biaya tambahan Rp3 juta
serta Direktur Keuangan First Travel yaitu hingga Rp8 juta per jamaah. Total kerugian
Siti Nuraidah Hasibuan. Terkait dengan kasus jamaah dengan dalih ini mencapai Rp9,54 miliar.
First Travel, tulisan ini bermaksud untuk Tidak hanya merugikan jamaah, Bareskrim Polri
mengkaji tanggung jawab First Travel atas juga telah menerima aduan utang sebesar Rp9,7
dugaan tindak pidana penggelapan, penipuan, miliar First Travel ke provider visa, tiga hotel di
dan pencucian uang dengan modus umrah Mekah dan tiga hotel di Madinah dengan total
yang telah dilakukannya karena selaku pemilik Rp24 miliar, serta ke penyedia tiket penerbangan
dan pemimpin First Travel, tersangka harus sebesar Rp85 miliar.
mempertanggungjawabkan tindak pidana yang Keberadaan uang calon jamaah umrah
diduga telah dilakukannya. First Travel masih ditelusuri oleh polisi.
Penyidik Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri
Kasus Penipuan Umrah oleh First Travel sedang menyelidiki 40 rekening bank atas nama
First Travel diduga telah melakukan perusahaan dan pribadi, yang diduga menerima
penipuan dengan modus menawarkan paket aliran dana First Travel. Hal itu dilakukan
promo umrah yang sangat murah yaitu Rp14,3 untuk membuktikan adanya tindak pidana
juta untuk paket regular dan Rp54 juta untuk pencucian uang dalam kasus First Travel.
paket VIP. Paket promo umrah tersebut Untuk itu penyidik mengirim surat permohonan
berhasil menarik banyak calon jamaah. Jumlah kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
calon jamaah yang terdaftar di First Travel Keuangan (PPATK) guna menelusuri sejumlah
mencapai 72.672 orang. Namun sebagian rekening yang digunakan First Travel sehingga
besar calon jamaah tersebut gagal berangkat seluruh aset yang diduga terlibat dalam kasus
umrah, dengan total nilai kerugian Rp848,7 penipuan First Travel akan terlacak. Dari hasil
miliar. Sejak Desember 2016 hingga Mei 2017, penelusuran aset, polisi juga telah menemukan
First Travel hanya mampu memberangkatkan sejumlah mobil, aset gedung dan rumah, serta
14.000 jamaah, sedangkan 58.682 calon jamaah sebuah restoran di Inggris yang dibeli pada
lainnya merugi. Para calon jamaah yang merugi tahun 2016 seharga 700 ribu poundsterling.
tersebut menyampaikan laporannya ke crisis
centre Bareskrim Polri. Total pelapor mencapai Tanggung Jawab Hukum First Travel
4.043 orang. Terdapat laporan lainnya yang Dengan bentuknya sebagai perseroan
disampaikan melalui email yaitu sebanyak terbatas, First Travel merupakan badan
2.280 laporan. usaha yang berbadan hukum, oleh karenanya
Dalam kasus penipuan umrah oleh First merupakan subyek hukum yang memiliki hak dan
Travel tersebut, jamaah dijanjikan mendapatkan kewajiban. Sebagai subyek hukum, First Travel
fasilitas umrah sekelas VIP dengan biaya umrah memiliki tanggung jawab hukum atas dugaan
hanya sebesar Rp14,3 juta. Biaya tersebut tindak pidana yang telah dilakukannya terhadap
jauh di bawah harga standar minimal biaya para calon jamaah haji. Menurut Hans Kelsen
umrah yang ditetapkan oleh Asosiasi Muslim dalam bukunya yang berjudul “Teori Hukum

-2-
Murni, Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif hukum pidana dikenal asas “tiada pidana tanpa
Sebagai Ilmu Hukum Empirik Deskriptif”, kesalahan (geen straf zonder schuld)”. Terkait
konsep tanggung jawab berhubungan dengan dengan hal ini, ada beberapa kesalahan atau
konsep kewajiban hukum. Seseorang bertanggung tindak pidana yang diduga telah dilakukan oleh
jawab secara hukum atas sesuatu perbuatan First Travel, yaitu:
tertentu atau bahwa dia memikul tanggung jawab 1. Tindak pidana penggelapan (Pasal 372
hukum berarti dia bertanggung jawab atas suatu KUHP).
sanksi dalam hal perbuatan yang bertentangan 2. Tindak pidana penipuan (Pasal 378 KUHP).
(Erdianto Effendi, 2011: 11). 3. Tindak pidana pencucian uang (UU No.
Dari aspek hukum, tanggung jawab hukum 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
First Travel dapat dilihat dari aspek perdata, Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
pidana, dan administratif. Dari aspek perdata, Uang). PPATK menduga dana milik
First Travel telah melakukan wanprestasi tidak calon jamaah umrah First Travel selain
memberangkatkan calon jamaah umrah, selain digunakan untuk memberangkatkan calon
juga telah melakukan perbuatan melawan jamaah umrah, juga digunakan tersangka
hukum (onrechmatige daad dalam Bahasa untuk membeli aset-aset untuk kepentingan
Belanda dan Tort dalam Bahasa Inggris). Oleh pribadi.
karena itu First Travel dapat dituntut secara Dari aspek administratif,
perdata untuk memenuhi perikatan yaitu pertanggungjawaban administratif telah
memberangkatkan calon jamaah untuk umrah ke dikenakan kepada First Travel karena telah
tanah suci. Pemenuhan kewajiban ini tidak boleh melakukan pelanggaran kebijakan atau
dilakukan sendiri oleh First Travel karena ijin ketentuan hukum administratif. First Travel
operasional First Travel sebagai penyelenggara telah dikenai sanksi administratif berupa
ibadah umrah telah dicabut oleh Kemenag RI. pencabutan ijin operasional oleh Kemenag RI.
Pemenuhan kewajiban First Travel tersebut Dengan adanya pencabutan izin tersebut, First
dapat diselenggarakan oleh Biro Perjalanan Travel tidak dapat menyelenggarakan ibadah
Umrah lainnya, namun atas biaya First Travel. umrah lagi.
Alternatif lainnya, First Travel dapat dituntut
dengan pembatalan perikatan sehingga harus Peran DPR dalam Penyelesaian
mengembalikan uang yang telah disetorkan oleh Kasus First Travel
calon jamaah umrah untuk berangkat ke tanah DPR memiliki peran yang sangat
suci. penting dalam penyelesaian kasus First Travel
Terkait dengan pertanggungjawaban diantaranya menerima pengaduan dari para
perdata tersebut, Majelis Hakim sidang korban calon jamaah umrah. Dalam rangka
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menjalankan fungsi pengawasan, DPR RI
(PKPU) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Komisi XI DPR RI) juga telah menyoroti
memutuskan First Travel memiliki hutang ke peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
penggugat dan mengabulkan gugatan PKPU besar dalam kasus First Travel. OJK dinilai
dari 3 nasabah First Travel. Ketiga nasabah agak lamban dalam melakukan pengawasan
tersebut adalah Hendarsih, Ananda Perdana dan terlambat dalam mendeteksi praktik First
Saleh, dan Euis Hilda Ria. Berdasarkan Pasal Travel. Selain itu DPR juga telah mendorong
225 ayat (3) dan ayat (4) UU No. 37 Tahun 2004 pemerintah dan aparat penegak hukum
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban untuk segera memproses dan menyelesaikan
Pembayaran Utang, Majelis menganggap kasus First Travel. Wakil Ketua Komisi VIII
permohonan PKPU beralasan untuk dikabulkan. DPR RI Sodik Mudjahid, meminta polisi
Dengan dikabulkannya PKPU maka First untuk menyita seluruh aset First Travel dan
Travel dinyatakan “hidup” dan dapat dimintai menjualnya sehingga dapat digunakan untuk
pertanggungjawabannya secara perdata untuk mengembalikan uang calon jamaah umrah atau
memberangkatkan calon jamaah umrah atau memberangkatkannya umrah ke tanah suci.
mengembalikan biaya umrah. Kasus First Travel merupakan puncak
Dari aspek pidana, pertanggungjawaban dari masalah penyelenggaraan umrah. Untuk
pidana dapat dimintakan kepada First Travel itu, Komisi VIII DPR RI akan segera membentuk
karena dinilai telah melakukan kesalahan. Panitia Kerja (Panja) Penyelenggaraan Ibadah
Kesalahan merupakan hal yang sangat penting Umrah dan Haji Khusus. Sebagaimana
untuk mempidana seseorang karena di dalam dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi VIII

-3-
DPR RI Abdul Malik Haramain, pembentukan First Travel harus mempertanggungjawabkan
Panja tidak terlepas dari berbagai persoalan perbuatannya baik secara perdata, pidana,
yang terjadi dalam penyelenggaraan umrah maupun administratif. Kasus ini juga telah
yaitu: 1) banyaknya masalah dalam pelaksanaan mendapat perhatian serius dari DPR mengingat
umrah mulai dari rencana pemberangkatan jumlah korban mencapai ribuan dengan jumlah
hingga pemberangkatan ke Mekah Madina; kerugian hingga miliaran rupiah, apalagi
2) penundaan pemberangkatan jamaah, sebelumnya juga banyak pengaduan mengenai
tambahan biaya umrah dari harga yang telah penyelenggaraan umrah dari masyarakat. Oleh
ditentukan, pembatalan pemberangkatan karena itu DPR meminta kepada Pemerintah dan
jamaah dan dananya hilang, dan sebagainya; aparat penegak hukum untuk segera memproses
3) “perang harga” di antara Penyelenggara dan menyelesaikan kasus First Travel dengan
Pemberangkatan Ibadah Umrah (PPIU) atau baik. DPR juga segera akan membentuk Panja
Biro Penyelenggaraan Umrah seringkali tidak Penyelenggaraan Ibadah Umrah dan Haji
terkontrol sehingga proteksi dan perbaikan Khusus. Hasil Panja diharapkan nantinya dapat
pelayanan menjadi terbengkalai; dan 4) calon memperbaiki penyelenggaraan ibadah umrah
jamaah umrah sering ditawari promosi umrah dan melindungi jamaah umrah dengan baik.
murah yang tidak masuk akal.
Sehubungan dengan berbagai persoalan Referensi
tersebut, Panja Penyelenggaraan Ibadah “Anggota DPR Minta Aset First Travel Dijual
Umrah dan Haji Khusus nantinya memiliki 7 Untuk Jemaah”, http://nasional.kompas.com/
target yaitu: 1) Membahas sistem kendali dan read/2017/08/12/17064091/anggota-dpr-
pengawasan PPIU oleh Kementerian Agama. minta-aset-first-travel-dijual-untuk-jemaah,
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2008 tentang diakses 26 Agustus 2017.
Penyelenggaraan Ibadah Haji, Kementerian “Aset dari Rumah Mewah Hingga Restoran di
Agama berwenang memberikan ijin dan Inggris”, Media Indonesia, 23 Agustus 2017,
mengawasi PPIU; 2) Mengevaluasi mekanisme hlm. 23.
pelaksanaan pemberian perpanjangan izin “Berapa Jemaah Umrah dari Indonesia?”,
PPIU setiap 3 tahun oleh Kemeterian Agama; http://databoks.katadata.co.id/
3) Mengevaluasi Peraturan Menteri Agama No. datapublish/2017/03/03/berapa-jamaah-
18 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Umrah umrah-indonesia, diakses 25 Agustus 2017.
dan Haji Khusus, termasuk kemungkinan “Crisis Center Penipuan Umrah Dibuka”,
memberikan kewenangan audit berkala kepada Republika, 16 Agustus 2017, hlm. 8.
Kementerian Agama terhadap kinerja PPIU; “Dana Jamaah untuk Beli Aset Pribadi”, Republika,
4) Memperjelas atau mempertegas klausul 22 Agustus 2017, hlm. 3.
perlindungan (proteksi) terhadap down Erdianto Effendi, Hukum Pidana Indonesia
payment (DP) calon jemaah. Selama ini yang Suatu Pengantar, Bandung: Refika Aditana,
selalu menjadi korban dari ketidakberesan 2011.
kinerja PPIU adalah jamaah; 5) Adanya standar “First Travel Yakin Umrahkan Jamaah”, Republika,
pelayanan minimum pelaksanaan umrah. Harga 22 Agustus 2017, hlm. 3.
yang ditawarkan PPIU selama ini seringkali “Kemenag Rilis 14 Daftar Travel Umrah
tidak memenuhi standar pelayanan yang Bermasalah”, https://kabarkota.com/kemenag-
memadai; 6) Perlu kebijakan bagi jamaah yang rilis-14-daftar-travel-umrah-bermasalah/,
gagal berangkat. Jamaah yang gagal berangkat diakses 25 Agustus 2017.
seringkali tidak mendapat kompensasi yang “Pelapor Terus Bertambah Calon Jemaah Rugi Rp
sepadan, bahkan dananya hilang; dan 7) lain- 848 M”, Media Indonesia, 23 Agustus 2017,
lain. Hasil Panja Penyelenggaraan Ibadah hlm. 23.
Umrah dan Haji Khusus nantinya diharapkan “Polri Bantah Argumen First Travel”, Republika,
dapat memperbaiki penyelenggaraan ibadah 23 Agustus 2017, hlm. 2.
umrah dan melindungi jamaah umrah dari “Refund Tanggung Jawab First Travel”, Republika,
kasus seperti First Travel. 18 Agustus 2017, hal. 3.
“Sikapi Kasus First Travel, DPR Bentuk Panja
Penutup Umrah dan Haji”, http://nasional.sindonews.
First Travel diduga telah melakukan com, diakses 26 Agustus 2017.
tindak pidana penggelapan, penipuan, dan “Utang First Travel Rp 104 Miliar”, Kompas, 21
pencucian uang dengan modus umrah. Untuk itu Agustus 2017, hlm. 15.

-4-

Anda mungkin juga menyukai