Anda di halaman 1dari 18

The Indonesian Accounting Review Volume 2, No.

2, July 2012, pages 185 – 202

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG


PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA DAN MALAYSIA

Rosmawati Endang Indriyani


Supriyati
STIE Perbanas Surabaya
E-mail: 2008310239@ students.perbanas.ac.id
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, Indonesia

ABSTRACT
The purpose of the research is determining the factors that influence audit report lag in
manufacturing companies in Indonesia and Malaysia from 2009 to 2010. Factors are firm
size, profitability, corporate income and debt to equity ratio. The data used were obtained
from Indonesia and Malaysia Stock Exchange. This study used purposive sampling methods.
Analysis methods used descriptive analysis, the assumptions of classical test (such as nor-
mality, multicolinearity, autocorrelation and heterocedasticity) and multiple linear regres-
sions. The results of multiple linear regression show that audit report lag in Indonesia and
Malaysia simultaneously influenced by firm size, profitability, corporate income and debt to
equity ratio, audit report lag in Indonesia partially influenced by firm size and debt to equity
ratio, and in Malaysia audit report lag partially influenced by firm size.

Key words: audit report lag, firm size, profitability, corporate income, debt to equity ratio.

PENDAHULUAN keuangan yang telah diaudit kepada


Pasar modal berperan penting dalam masyarakat. Laporan keuangan yang
pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar disajikan perusahaan harus relavan, oleh
modal memberikan kesempatan kepada karena itu harus disajikan tepat waktu. Jika
pihak yang mempunyai surplus dana untuk tidak disajikan tepat waktu maka informasi
melakukan investasi pada perusahaan- tersebut tidak bermanfaat lagi.
perusahaan yang tercatat di pasar modal Bonson-Ponte et al (2008) mengatakan
(Indah, 2008). Calon investor yang akan bahwa investor membutuhkan informasi
melakukan investasi perlu mengetahui yang reliabel dan tepat waktu untuk
keadaan perusahaan. Salah satu cara mengambil keputusan. Keinginan untuk
mengetahuinya yaitu dengan melihat data menyajikan laporan keuangan tepat waktu
laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan sering dihadapkan dengan berbagai kendala.
dalam PSAK No. 1 adalah menyediakan Salah satu kendala adalah adanya keharusan
informasi yang menyangkut posisi laporan keuangan untuk diaudit oleh akuntan
keuangan, kinerja dan serta perubahan posisi publik. Tujuan audit tersebut adalah untuk
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat memberikan opini tentang kewajaran
bagi sejumlah besar kalangan pengguna laporan keuangan (Wiwik, 2006).
dalam pembuatan keputusan ekonomi. Rentang waktu penyelesaian audit juga
Laporan keuangan juga menunjukkan apa berpengaruh terhadap informasi laporan
yang telah dilakukan manajemen, atau keuangan auditan. Keterlambatan publikasi
pertanggungjawaban manajemen atas laporan keuangan sangat merugikan investor
penggunaan sumber daya yang dipercayakan karena dapat meningkatkan asimetri
kepadanya. informasi di pasar, insider trading, dan
Perusahaan-perusahaan yang tercatat di memunculkan rumor yang membuat pasar
pasar modal wajib menyampaikan laporan menjadi tidak pasti, (Wiwik, 2006).

185
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad dan menggunakan model regresi menunjukkan
Kamarudin (2003) serta Indah (2008) bahwa audit delay dan timelines dipengaruhi
mendefinisikan Audit Report Lag atau Audit oleh ukuran perusahaan. Faktor yang lain
Delay sebagai selisih waktu antara tidak berpengaruh terhadap audit delay dan
berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal timelines.
diterbitkannya laporan audit. Ayoib dan Shamharir (2008) melakukan
Penelitian mengenai Audit Report lag penelitian tentang audit delay di Malaysia
atau Audit Delay telah banyak dilakukan, menggunakan faktor seperti Industry
baik di dalam negeri maupun luar negeri clasification, Company size, Subsidiary, The
seperti Ummi dan Rashidah (2011), Dewi ratio of inventory and Receivable to total
Lestari (2010), Meylisa dan Estralita (2010), assets, Proportion of debt, Profitability,
Supriyati dan Diyah (2009),Andi Kartika Directors shareholdings, The size of auditor,
(2009), Ayoib dan Shamharir (2008), Lee Financial year end, Audit opinion and
dan Jahng (2008 Ahmad dan Kamarudin Change auditor. Hasil yang diperoleh
(2003) dan lain-lain. menunjukkan bahwa Size, Director’s
Wiwik (2006) mengungkapkan bahwa shareholdings, The size of auditor, Audit
rata-rata audit delay di Indonesia tergolong opinion dan Profitability adalah penentu
lebih panjang bila dibandingkan dengan di utama dalam audit delay.
luar negeri, misalnya dalam penelitian Halim Faktor-faktor yang mempengaruhi audit
(2000) yang diungkapkan oleh wiwik report lag di tiap negara kadang berbeda.
menerangkan audit delay di Kanada lebih Penelitian ini menggunakan faktor-faktor :
pendek, yaitu lebih cepat 21,95 hari Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Laba /
dibandingkan indonesia. Rugi Perusahaan dan Debt to Equiy Ratio.
Penelitian yang di lakukan oleh Ayoib Penelitian ini mengambil sampel perusahaan
dan Samharir di Malaysia tahun 2008 manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
menghasilkan rata-rata audit delay 140 hari Indonesia dan Bursa Efek Malaysia.
dengan minimum Delay 20 hari. Indah pada Penelitian ini hanya bertujuan untuk
tahun 2008 juga meneliti audit delay di mengetahui faktor-faktor yang mempenga-
Indonesia dan menghasilkan rata-rata Audit ruhi audit report lag di Indonesia dan
Delay 73,807 hari. Malaysia, bukan untuk memperbandingkan
Penelitian-penelitian yang telah dilaku- audit report lag yang terjadi di Indonesia
kan mengenai audit report lag memperoleh dan Malaysia.
hasil yang berbeda-beda. Penelitian yang ada Berdasarkan latar belakang penelitian,
biasanya dilakukan di satu negara. Hasil maka dapat diidentifikasi masalah dalam
yang berbeda-beda terjadi di tiap negara, penelitian ini, yaitu :
peneliti bermaksud menguji kembali tentang Pertama, apakah Ukuran perusahaan,
audit report lag atau audit delay, tetapi Profitabilitas, Laba/rugi perusahaan dan
menggunakan dua sampel perusahaan di Debt to Equity Ratio mempengaruhi Audit
negara yang berbeda yaitu perusahaan di report lag atau Audit delay di Indonesia?
Indonesia dan Malaysia. Kedua, apakah Ukuran perusahaan,
Faktor-faktor yang menyebabkan audit Profitabilitas, Laba/rugi perusahaan dan
report lag atau audit delay sangat banyak. Debt to Equity Ratio mempengaruhi Audit
Penelitian yang dilakukan oleh Tatik dan report lag atau Audit delay di Malaysia?
Maria menggunakan sampel di Jakarta Tujuan dari penelitian adalah :
Stock Exchange meneliti tentang faktor- Pertama, untuk mengetahui apakah Ukuran
faktor yang mempengaruhi audit delay dan perusahaan, Profitabilitas, Laba/rugi peru-
timeliness seperti ukuran perusahaan, sahaan dan Debt to Equity Ratio berpe-
profitabilitas, auditor internal dan ukuran ngaruh terhadap Audit report lag atau Audit
kantor akuntan publik. Hasil yang diperoleh delay di Indonesia.

186
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

Kedua, untuk mengetahui apakah Ukuran auditor independen adalah untuk menya-
perusahaan, Profitabilitas, Laba/rugi perusa- takan pendapat tentang kewajaran, dalam
haan dan Debt to Equity Ratio berpengaruh semua hal yang material, posisi keuangan,
terhadap Audit report lag atau Audit delay di hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas
Malaysia. sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
RERANGKA TEORITIS DAN HIPO-
TESIS Jenis-Jenis Audit
Laporan Keuangan dan Audit Menurut Al-Haryono Jusup (2001) Audit
Laporan keuangan adalah suatu penyajian secara umum ada 3 jenis, diantaranya:
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja Audit Laporan Keuangan yaitu audit yang
keuangan suatu entitas. Tujuan laporan dilakukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan adalah memberikan informasi keuangan sebagai keseluruhan yaitu infor-
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan masi kuantitatif yang akan diperiksa dinya-
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi takan sesuai dengan kriteria yang telah dite-
sebagian besar kalangan pengguna laporan tapkan. Laporan keuangan yang diperiksa
dalam pembuatan keputusan ekonomi. biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil dan laporan arus kas.
pertanggungjawaban manajemen atas peng- Audit Kesesuaian yaitu audit yang
gunaan sumber daya yang dipercayakan dilakukan untuk menentukan apakah pihak
kepada mereka. Laporan keuangan menya- yang diaudit telah memenuhi prosedur atau
jikan informasi mengenai entitas yang aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak
meliputi : aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan yang berwenang.
dan beban termasuk keuntungan dan Audit Operasional adalah pengkajian atau
kerugian, kontribusi dari dan distribusi review atas setiap bagian dari prosedur dan
kepada pemilik, dan arus kas dalam rangka metoda yang ditetapkan suatu organisasi
mencapai tujuan tersebut. Informasi tersebut dengan tujuan untuk mengevaluasi efesiensi
beserta informasi lainnya terdapat dalam dan efektivitas. Hasil akhir dari suatu audit
catatan atas laporan keuangan, membantu operasional biasanya berupa rekomendasi
pengguna laporan dalam memprediksi arus kepada manajemen untuk perbaikan operasi.
kas masa depan dan khususnya dalam hal
waktu dan diperolehnya kas dan setara kas Jenis Auditor
(PSAK No. 1 ; 2009). Al-Haryono Jusup (2001) membedakan
Laporan keuangan harus disajikan auditor menjadi tiga jenis, diantaranya :
secara wajar dan sesuai dengan standar yang Auditor Pemerintah adalah auditor yang
berlaku di tiap negara. Penyajian secara bertugas melakukan audit atas keuangan
wajar dalam PSAK 1 mensyaratkan negara pada instansi-instansi pemerintah.
penyajian secara jujur dampak dari transaksi, Auditor Internal adalah auditor yang
peristiwa dan kondisi lain dengan Kerangka bekerja pada suatu perusahaan dan oleh
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan karenanya berstatus sebagai pegawai pada
Keuangan. perusahaan tersebut. Tugas audit yang
Untuk membuktikan bahwa laporan dilakukannya terutama ditujukan untuk
keuangan telah disajikan secara wajar dan membantu manajemen perusahaan tempat di
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka mana ia bekerja.
perlu diadakan proses audit atas laporan Auditor Independen atau Akuntan Publik
tersebut. Laporan keuangan dapat dipubli- adalah auditor yang bertanggung jawab
kasikan ke publik setelah laporan tersebut melakukan fungsi pengauditan atas laporan
diperiksa oleh auditor. SPAP menyebutkan keuangan yang diterbitkan perusahaan.
tujuan audit atas laporan keuangan oleh Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-

187
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

perusahaan terbuka. Laporan audit harus memuat suatu


pernyataan pendapat mengenai laporan
Standar Auditing keuangan secara keseluruhan atau suatu
Setiap tahap audit yang dilakukan oleh asersi bahwa pernyataan demikian tidak
auditor independen harus menerapkan dapat diberikan. Jika pendapat secara
standar auditing. Standar Profesional keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
Akuntan Publik, PSA No. 01 menyatakan alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama
bahwa standar auditing yang telah auditor dikaitkan dengan laporan keuangan,
ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan maka laporan auditor harus memuat
Akuntan Indonesia sebagai berikut : petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan
Standar Umum : audit yang dilaksanakan, jika ada, dan
Audit harus dilakukan oleh seorang atau tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan auditor.
teknis cukup sebagai auditor.
Dalam semua hal yang berhubungan dengan Opini Auditor
penugasan, independensi dalam sikap mental Menurut Mulyadi (2002), pendapat auditor
harus dipertahankan oleh auditor. dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu:
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
laporannya, auditor wajib menggunakan (Unqualified Opinion)
kemahiran profesionalnya dengan cermat Laporan keuangan dianggap disajikan secara
dan seksama. wajar posisi keuangan dan hasil usaha
Standar Pekerjaan Lapangan : organisasi, sesuai dengan prinsip akuntansi
Pekerjaan harus direncanakan sebaik- berlaku umum, jika memenuhi kondisi
baiknya dan jika digunakan asisten harus berikut ini :
disupervisi dengan semestinya. Prinsip akuntansi berterima umum diguna-
Pemahaman yang memadai atas struktur kan untuk menyusun laporan keuangan.
pengendalian intern harus diperoleh untuk Perubahan penerapan prinsip akuntansi
merencanakan audit dan menentukan sifat, berterima umum dari periode ke periode
saat dan lingkup pengujian yang akan telah cukup dijelaskan.
dilakukan. Informasi dalam catatan-catatan yang
Bukti audit kompeten yang cukup harus mendukungnya telah digambarkan dan
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pe- dijelaskan dengan cukup dalam laporan
ngajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi
dasar yang memadai untuk menyatakan berterima umum.
pendapat atas laporan keuangan auditan. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
Standar Pelaporan : dengan Tambahan Bahasa Penjelasan
Laporan auditor harus menyatakan apakah (Unqualified Opinion with Explanatory
laporan keuangan telah disusun sesuai Languange)
dengan prinsip akuntansi yang berterima Jika terdapat hal-hal yang memerlukan pen-
umum. jelasan, namun laporan keuangan sudah di-
Laporan audit harus menunjukkan atau sajikan secara wajar, auditor dapat menam-
menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan bahkan laporan auditnya dengan bahasa
prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan penjelas.
keuangan periode berjalan dibandingkan Penyebab penting adanya bahasa
dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut penjelas yaitu:
dalam periode sebelumnya. Adanya ketidakpastian material.
Pengungkapan informasi dalam laporan Adanya keraguan atas kelangsungan hidup
keuangan harus dipandang memadai, kecuali perusahaan.
dinyatakan lain dalam laporan audit. Auditor setuju dengan penyimpangan

188
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

terhadap prinsip akuntansi yang berlaku klien. Sedangkan auditor menyatakan tidak
umum. memberikan pendapat karena ia tidak cukup
Pendapat Wajar dengan Pengecualian memperoleh bukti mengenai laporan
(Qualified Opinion) keuangan atau karena ia tidak independen
Pendapat ini akan diberikan oleh auditor dalam hubungannya dengan klien.
apabila terdapat hal-hal berikut :
Lingkup audit dibatasi oleh klien. Batas Waktu Penyampaian Laporan
Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur Keuangan
audit penting atau tidak dapat memperoleh Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal
informasi penting karena kondisi-kondisi (BAPEPAM) Nomor : Kep–36/PM/2003
yang berada di luar kekuasaan klien maupun tentang kewajiban penyampaian laporan
auditor. berkala di Indonesia mengungkapkan bahwa
Laporan keuangan tidak disusun sesuai perusahaan yang melaporkan laporan tahun-
dengan prinsip akuntansi berterima umum. an harus menyertakan laporan pendapat
Prinsip akuntansi berterima umum yang dengan pendapat yang lazim dan disampai-
digunakan dalam penyusunan laporan kan kepada BAPEPAM, penyampaiannya
keuangan tidak diterapkan secara konsisten. selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga
Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion) (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan.
Auditor akan memberikan pendapat tidak Laporan yang disampaikan harus terdiri dari
wajar apabila laporan klien tidak disusun : Neraca, Laporan laba rugi, Laporan
berdasarkan prinsip yang berlaku umum, perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan
sehingga tidak menyajikan secara wajar lain dan catatan atas laporan keuangan.
laporan tersebut. Klien juga membatasi Informasi mengenai batas waktu
ruang lingkup audit sehingga menyebabkan penyampaian laporan keuangan di Malaysia
munculnya opini jenis ini. Jika laporan diperoleh dari jurnal peneliti terdahulu
keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh Ummi dan Rashidah (2011). Bursa Malaysia
auditor, maka informasi yang disajikan oleh Listing Requirement chapter 9.23 meng-
klien dalam laporan keuangan sama sekali ungkapkan bahwa perusahaan yang tercatat
tidak dapat dipercaya sehingga tidak dapat di Bursa Malaysia harus mengajukan
dipakai oleh pemakai informasi keuangan laporan tahunannya kepada bursa malaysia 6
untuk pengambilan keputusan. bulan setelah akhir periode. Untuk
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat mencegah perusahaan dari keterlambatan
(Disclaimer Opinion) penyampaian laporan keuangan audit
Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas mereka, bursa malaysia dalam konsultasinya
laporan keuangan auditan, maka laporan dengan Securitas Commision akan
audit ini disebut dengan laporan tanpa mengenakan penalti untuk perusahaan
pendapat (no opinion report). publik yang tidak bisa mengungkapkan
Kondisi yang menyebabkan auditor laporan tahunan dalam jangka waktu yang
menyatakan tidak memberikan pendapat ada telah ditentukan. Namun, meskipun
2, diantaranya: diberikan penalty, ada perusahaan yang tidak
Pembatasan yang luar biasa sifatnya terha- dapat memenuhi batas waktu penyerahan.
dap lingkup audit.
Auditor tidak independen dalam hubungan- Audit Report Lag atau Audit Delay
nya dengan klien. Audit Report Lag sering disebut Audit Delay
Perbedaan antara pernyataan tidak mem- dalam beberapa penelitian, dan didefinisikan
berikan pendapat dengan pendapat tidak sebagai selisih waktu antara berakhirnya
wajar adalah pendapat tidak wajar ini tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya
diberikan dalam keadaan auditor mengetahui laporan audit. Definisi ini digunakan oleh
adanya ketidakwajaran laporan keuangan Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad dan

189
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

Kamarudin (2001), serta (Indah:2008). menimbulkan keraguan terhadap laporan


Audit report lag mengakibatkan keuangan yang dihasilkan. Auditor harus
berkurangnya kualitas isi informasi yang lebih teliti dalam melakukan pengauditan.
terkandung dalam laporan keuangan Hal ini merupakan faktor potensial yang
sehingga mempengaruhi tingkat memperpanjang audit delay (Indah, 2008).
ketidakpastian keputusan yang didasarkan Profitabilitas
pada informasi yang dipublikasikan. Profitabilitas adalah tingkat kemampuan
Audit Delay atau Audit Report Lag perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
menurut Knechel dan Payne (2001) dibagi berdasarkan tingkat aset tertentu selama satu
menjadi 3 komponen, yaitu : tahun yang terdapat dalam laporan
Sceduling Lag, yaitu selisih waktu antara keuangan. Indikator yang digunakan untuk
akhir tahun fiskal perusahaan dengan mengetahui tingkat profitabilitas suatu peru-
dimulainya pekerjaan lapangan auditor. sahaan dalam penelitian ini adalah return on
Fieldwork Lag, yaitu selisih waktu antara asset (ROA), yaitu rasio yang mengukur
dimulainya pekerjaan lapangan dan saat kemampuan perusahaan menghasilkan laba
penyelesaiannya. bersih berdasarkan tingkat aset tertentu.
Reporting Lag, yaitu selisih waktu antara ROA sering disebut juga ROI (Mamduh dan
saat penyelesaian pekerjaan lapangan Halim, 2005:85).
dengan tanggal laporan auditor. Profitabilitas mempunyai pengaruh da-
lam publikasi laporan keuangan. Perusahaan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi yang mempunyai profitabilitas rendah atau
Audit Report Lag dengan kata lain mengalami kerugian cende-
Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit rung akan menunda publikasi atas laporan
Report Lag diantaranya : keuangan karena kerugian merupakan kabar
Ukuran Perusahaan buruk yang akan berdampak negatif pada
Ukuran perusahaan dinilai dari beberapa perusahaan seperti penurunan permintaan
segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan akan saham yang diterbitkan.
dapat didasarkan pada total aset, total Perusahaan yang mempunyai tingkat
penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga profitabilitas tinggi membutuhkan waktu
kerja dan sebagainya (Wahyu:2010). dalam pengauditan laporan keuangan lebih
Penelitian ini menggunakan total aset cepat agar segera dapat memberitahukan
untuk mengukur ukuran perusahaan. Total kabar baik kepada publik dan mendapatkan
asset merupakan jumlah dari aset lancar, aset respon yang positif dari publik (Sistya,
tetap, aset tak berwujud dan lainnya. 2008).
Andi (2009) berpendapat bahwa Laba /Rugi Perusahaan
perusahaan besar diduga akan Laba menunjukkan keberhasilan perusahaan
menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dalam melakukan kegiatan usahanya untuk
dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini mencari keuntungan. Para investor akan
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu menyukai perusahaan yang mengumumkan
manajemen perusahaan yang berskala besar laba dibanding rugi.
cenderung diberikan insentif untuk Ahmad dan Kamarudin (2003)
mengurang audit delay, karena perusahaan menyatakan bahwa perusahaan yang
tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, melaporkan kerugian akan mengalami audit
pengawas permodalan pemerintah dan lain- delay lebih lama dibandingkan dengan
lain. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan perusahaan yang melaporkan keeuntungan.
terhadap informasi yang termuat dalam Dengan demikian akan terjadi hubungan
laporan keuangan. positif antara audit delay dengan perusahaan
Keterbatasan karyawan dan keahlian yang melaporkan kerugian.
yang dimiliki oleh perusahaan kecil dapat Carslaw dan Kaplan (1991) menjelaskan

190
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

Gambar 1
Rerangka Pemikiran

Audit Report Lag di Bursa


Efek Indonesia
1. Ukuran Perusahaan
2. Profitabilitas
3. Laba/rugi Perusahaan
4. Debt to Equity Ratio
Audit Report Lag di Bursa
Efek Malaysia

ada dua alasan perusahaan yang mengalami tinggi ingin mengurangi tingkat resiko
kerugian cenderung memiliki audt delay dengan memundurkan publikasi laporan
lebih panjang. Pertama, ketika terjadi keuangan dan mengulur pekerjaan audit
kerugian perusahaan ingin menunda kabar selama mungkin (Supriyati dan Diyah,
buruk sehingga perusahaan akan meminta 2009).
auditor untuk menjadwal ulang penugasan Debt to total equity dapat digunakan
audit. Kedua, auditor akan lebih berhati-hati sebagai indikator tingkat kesulitan keuangan
selama proses audit jika percaya bahwa perusahaan. Debt to total equity yang tinggi
kerugian ini mungkin disebabkan karena berarti tingginya resiko keuangan dan
kegagalan keuangan perusahaan dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
kecurangan manajemen. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk
Debt to Equity Ratio yang akan mempengaruhi kondisi perusa-
Rasio leverage atau solvabilitas menunjuk- haan di mata masyarakat. Pihak manajemen
kan kemampuan perusahaan untuk meme- cenderung akan menunda publikasi atas
nuhi segala kewajiban finansial perusahaan laporan keuangan dikarenakan berita buruk
tersebut. Rasio leverage yang umum tersebut. Hal ini kemungkinan akan
digunakan ada dua yaitu debt to total aset menyebabkan audit report lag yang lebih
dan debt to total equity (Agnes, 2001;13). panjang (Wiwik, 2006).
Penelitian ini menggunakan debt to total Penelitian ini bertujuan untuk mengeta-
equity untuk melihat pengaruh leverage atau hui pengaruh faktor-faktor : Ukuran peru-
solvabilitas terhadap audit report lag. sahaan, Profitabilitas, Ukuran KAP, Laba /
Debt To Equity Ratio menggambarkan Rugi Perusahaan, dan Solvabilitas, terhadap
proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan audit report lag yang terjadi di Bursa Efek
seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini Indonesia dan Malaysia. Sehingga dari
digunakan untuk mengukur kemampuan penjelasan tersebut dapat digambarkan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban kerangka pemikiran seperti terlihat pada
jangka pendek maupun kewajiban jangka Gambar 1.
panjang. Semakin tinggi hasilnya, maka
cenderung semakin besar resiko keuangan Hipotesis Penelitian
bagi kreditur maupun pemegang saham. Berdasarkan penjelasan yang telah
Semakin besarnya hutang jangka panjang diuraikan pada penelitian yang akan
suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut dilakukan ini, maka hipotesis yang diajukan
akan cenderung mendapat tekanan untuk untuk diuji dalam penelitian ini adalah
menyediakan laporan keuangan auditannya sebagai berikut :
secepatnya bagi pihak kreditur. H1 : Ukuran perusahaan, Profitabilitas,
Dilain pihak ada juga kemungkinan Laba/Rugi Perusahaan dan Debt to Equity
perusahaan dengan debt equity ratio yang Ratio mempengaruhi Audit Report Lag di

191
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

Bursa Efek Indonesia antara berakhirnya tahun fiskal dengan


H2 : Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Laba tanggal diterbitkannya laporan audit. Audit
/Rugi Perusahaan dan Debt to Equity Ratio report lag diukur secara kuantitatif dalam
mempengaruhi Audit Report Lag di Bursa jumlah hari.
Efek Malaysia.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengam-
METODE PENELITIAN bilan Sampel
Rancangan Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Penelitian ini merupakan penelitian kuan- perusahaan publik yang terdaftar di Bursa
titatif. Penelitian kuantitatif menekankan Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia
pada pengujian teori-teori melalui pengu- (Kuala Lumpur Stock Exchange) selama
kuran variabel-variabel penelitian dengan periode 2009-2010. Sampel dalam penelitian
angka-angka dan melakukan analisis data ini dipilih dengan metode purposive
dengan prosedur statistik. Penelitian ini sampling yaitu pemilihan sample bertujuan
menggunakan data sekunder, yaitu meru- (Indah, 2008).
pakan data yang diperoleh peneliti secara Sampel penelitian menggunakan
tidak langsung melalui media perantara (atau purposive sampling, maka kriteria-kriteria
tidak dari sumbernya). yang harus dipenuhi diantaranya :
Perusahaan termasuk perusahaan publik
Identifikasi Variabel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan
Variabel yang akan diamati dalam Bursa Efek Malaysia
penelitian ini yaitu: Perusahaan telah menerbitkan laporan
Variabel Independen keuangan yang disertai dengan laporan
Ukuran perusahaan (SIZE) diukur auditor independen untuk periode yang
menggunakan log total asset perusahaan berakhir 31 Desember 2009 dan 31
yang tercantum dalam laporan keuangan Desember 2010.
perusahaan pada akhir periode. Total aset
merupakan jumlah dari aset lancer, aset ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
tidak lancer, aset tidak berwujud, dan aset Analisis Deskriptif
lain-lain. Statistik deskriptif deigunakan untuk
Profitabilitas diukur menggunakan mendeskripikan data yang diperoleh untuk
Return on Asset (ROA), rumus dari ROA: masing-masing variabel penelitian tanpa
LabaBersih bermaksud membuat kesimpulan yang
ROA = . (1) berlaku umum. Statistik deskriptif berusaha
TotalAsset
menggambarkan atau menjelaskan berbagai
Laba / Rugi Perusahaan diukur dengan karateristik data, seperti rata-rata (mean),
cara apakah perusahaan mengalami laba atau maximum (max) dan minimum (min).
rugi. Variable ini diberlakukan sebagai
variable dummy, apabila perusahaan Uji Asumsi Klasik
melaporkan laba maka diberi kode 1 Uji Normalitas
sedangkan perusahaan yang melaporkan rugi Uji normalitas dalam model regresi
diberi kode 0. bertujuan untuk mengetahui bahwa distribusi
Debt to Equity Ratio (DER) diukur penyampelan data yang digunakan telah
menggunakan rumus : terdistribusi secara normal. Untuk menguji
TotalHutang apakah sampel penelitian merupakan jenis
DER = . (2) distribusi normal, maka digunakan uji
TotalEkuitas
Kolmogorov-Smirnov (2-tailed) dengan
kriteria jika nilai signifikansi > 0,05 maka
Variabel Dependen
dikatakan data terdistribusi secara normal.
Audit Report Lag (ARL) adalah selisih waktu
192
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

Uji Multikolinearitas ROA = Return on Asset (Profitabilitas)


Metode yang digunakan untuk mendeteksi PRO/LOS = Laba / Rugi Perusahaan
adanya multikolinearitas dalam penelitian ini DER = Debt to Equity Ratio
menggunakan Tolerance and Value Inflation e = eror (kesalahan penggangu)
Factor atau VIF. Jika VIF > 10, maka
variabel tersebut mempunyai persoalan Pengujian Hipotesis
multikolineritas dengan variabel bebas Uji F
lainnya. Analisis regresi dengan multivariate
menggunakan metode uji-F dengan taraf
Uji Autokorelasi signifikansi 5 persen. Uji F digunakan untuk
Uji autokorelasi ini ditujukan untuk menunjukkan apakah semua variabel
mengidentifikasi adanya korelasi antara independen atau bebas yang dimasukkan
kesalahan pengganggu yang terjadi antar dalam model mempunyai pengaruh secara
periode yang diujikan dalam model regresi. bersama-sama terhadap variabel dependen
Run test dapat digunakan untuk mendeteksi atau terikat atau dapat dikatakan mempunyai
autokorelasi. model regresi yang baik atau fit atau tidak.

Uji Heterokedastisitas Uji R2 (Koefisien Determinasi)


Heterokedastisitas menguji terjadinya Koefisien determinasi digunakan untuk
perbedaan variance residual suatu periode mengukur persentase variabel dependen
pengamatan ke periode pengamatan lain. yang dijelaskan oleh semua variabel
Model regresi yang baik adalah model independen. Nilai koefisien determinasi
regresi yang memiliki variance residual terletak antara 0 dan 1 ( 0 < R2 < 1 ), di mana
suatu periode pengamatan dengan periode semakin tinggi nilai R2 suatu regresi atau
pengamatan lain. Untuk menguji terjadi atau semakin mendekati 1, maka hasil regresi
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan tersebut semakin baik. Hal ini berarti
dengan uji Glejser. variabel-variabel bebas memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk
Analisis Regresi memprediksi variasi variabel terikat.
Penelitian ini menggunakan alat analisis
regresi berganda (multiple regression) untuk Uji t
menguji pengaruh antara variabel dependen Analisis regresi secara univariate dengan
dengan keempat variabel independen. menggunakan metode t-test dengan taraf
Tujuan analisis regresi berganda adalah signifikansi 5% untuk mengetahui pengaruh
menggunakan nilai-nilai variabel masing-masing variabel independen secara
independen yang diketahui, untuk parsial terhadap variabel dependen. Uji ini
meramalkan nilai variabel independen dilakukan dengan melihat nilai probabilitas.
(Sulaiman, 2004: 79). Analisis regresi secara univariate menggu-
Model regresi dalam penelitian ini yaitu nakan metode uji-t dengan taraf signifikansi
: sebesar 5%.
ARLIND=ß0+ß1SIZE+ß2ROA+ß3PRO/LOS+ Perumusan hipotesis:
ß4DER+e (3) H011 = Ukuran Perusahaan tidak berpenga-
ARLMLY=ß0+ß1SIZE+ß2ROA+ß3PRO/LOS+ ruh terhadap audit report lag di Indonesia.
ß4DER+e (4) Ha11 = Ukuran Perusahaan berpengaruh ter-
Keterangan : hadap audit report lag di Indonesia
ARLIND = Audit Report Lag Indonesia H012 = Profitabilitas tidak berpengaruh terha-
ARLMLY = Audit Report Lag Malaysia dap audit report lag di Indonesia.
ß0 = Konstanta Regresi Ha12 = Profitabilitas berpengaruh terhadap
SIZE = Ukuran Perusahaan audit report lag di Indonesia.

193
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

Tabel 1
Ringkasan Hasil Uji Deskriptif
Sampel di atas Sampel di bawah
Min Max Mean
Mean (%) Mean (%)
Indonesia
SIZE 8,96 14,05 11,94 48,62 51,38
ROA -25,82 1547,77 14,67 16,06 83,94
DER -13,31 75,61 1,64 22,02 77,98
ARL 12 119 74,07 59,17 40,83
Malaysia
SIZE 7,39 11,35 8,43 43,80 56,20
ROA -72,15 32,05 2,20 60,33 39,67
DER -4,89 89,65 1,13 25,21 74,79
ARL 34 120 102,05 66,94 33,06

Tabel 2
Ringkasan Hasil Uji Frekuensi
Indonesia Malaysia
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
RUGI 25 11,5 63 26
LABA 193 88,5 179 74
TOTAL 218 100 242 100

H013 = Laba/rugi Perusahaan tidak Analisis Deskriptif


berpengaruh terhadap audit report lag di Tabel 1 dan 2 adalah ringkasan hasil uji
Indonesia. statistik deskriptif dan frekuensi di Indonesia
Ha13 = Laba/rugi Perusahaan berpengaruh dan Malaysia :
terhadap audit report lag di Indonesia. Indonesia
H014 = Debt to total equity tidak berpengaruh Ukuran Perusahaan menunjukkan bahwa
terhadap audit report lag di Indonesia. nilai maximum sebesar 14,053 dimiliki oleh
Ha14 = Debt to total equity berpengaruh PT Astra International Tbk pada tahun 2010
terhadap audit report lag di Indonesia. sebesar Rp. 112.857.000.000.000. Nilai
H021 = Ukuran Perusahaan tidak berpenga- minimum sebesar 8,955 dimiliki oleh PT
ruh terhadap audit report lag di Malaysia. Hanson International Tbk pada tahun 2009
Ha21 = Ukuran Perusahaan berpengaruh ter- sebesar Rp. 901.048.232.
hadap audit report lag di Malaysia. Profitabilitas menunjukkan bahwa
H022 = Profitabilitas tidak berpengaruh Indonesia mempunyai rata-rata profitabilitas
terhadap audit report lag di Malaysia. 14,66625 persen. Nilai maximum adalah
Ha22 = Profitabilitas berpengaruh terhadap 1547,72 persen dimiliki oleh PT Hanson
audit report lag di Malaysia. International Tbk dan nilai minimum adalah
H023 = Laba/rugi Perusahaan tidak berpenga- -25,815 persen dimiliki oleh PT Panasia
ruh terhadap audit report lag di Malaysia. Filament Inti Tbk..
Ha23 = Laba/rugi Perusahaan berpengaruh Laba rugi menunjukkan perusahaan
terhadap audit report lag di Malaysia. yang melaporkan Laba sebanyak 88,5 persen
H024 = Debt to total equity tidak berpengaruh dari 218 perusahaan manufaktur yaitu 193
terhadap audit report lag di Malaysia. perusahaan, sedangkan perusahaan yang
Ha24 = Debt to total equity berpengaruh melaporkan kerugian hanya 11,5 persen
terhadap audit report lag di Malaysia. yaitu 25 perusahaan.
194
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

Debt to Equity Ratio mempunyai nilai memenuhi kewajibannya. Semakin tinggi


rata-rata sebesar 1,63732. Nilai maximum rasio ini maka semakin beresiko keuangan
sebesar 75,608 dimiliki oleh PT Apac Citra perusahaan tersebut.
Centertex Tbk, dan nilai minimum sebesar - Audit report lag mempunyai nilai rata-
13,311 dimiliki oleh PT Panasia Filament rata sebesar 102,05 hari dibulatkan menjadi
Inti Tbk. 102 hari. Rata-rata audit report lag ini lebih
Audit report lag mempunyai nilai rata- pendek bila dibandingkan dengan penelitian
rata sebesar 74,07 hari atau dibulatkan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Che
menjadi 74 hari. Penelitian Tatik dan Maria Ahmad dan Abidin (2008) di Malaysia
menghasilkan rata-rata audit report lag lebih menghasilkan rata-rata audit report lag
panjang dari penelitian ini yaitu 78,29 hari. sebesar 114 hari dengan minimum 20 hari.
Nilai maximum sebesar 119 hari dimiliki Nilai maximum sebesar 120 hari dimiliki
oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, oleh tiga perusahaan yaitu Aikbee Resources
sedangkan nilai minimum sebesar 12 hari Berhad, Scomi Group Berhad Dan Sealink
dimiliki oleh PT Multipolar Tbk. International Berhad. Nilai minimum
sebesar 34 hari dimiliki oleh Csc Steel
Malaysia Holdings Berhad. Audit report lag
Ukuran Perusahaan mempunyai nilai disebabkan oleh banyak hal.
maximum yang diperoleh adalah sebesar
11,350 yang dimiliki oleh Yi-Lai Berhad Pengujian Hipotesis
pada tahun 2009 sebesar RM. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
223.913.771.000. Nilai minimum yang Penggunaan analisis regresi linear berganda
diperoleh yaitu sebesar 7,391 yang dimiliki tidak lepas dari persamaan, maka persamaan
oleh BTM Resources Berhad pada tahun regresi yang digunakan harus bersifat BLUE
RM. 24.596.112 pada tahun 2010. (Best Linier Unbiased Estimated) dimana
Perusahaan yang mempunyai total aset di maksud dari BLUE tersebut adalah
atas rata-rata berjumlah 106 perusahaan dan pengambilan keputusan melalui uji-F dan
136 total asetnya dibawah rata-rata. uji-t tidak boleh bias.
Profitabilitas mempunyai nilai rata-rata
sebesar 2,20283 persen, rata-rata yang Uji Normalitas
dihasilkan rendah dikarenakan cukup banyak Hasil uji pada Tabel 3 menunjukkan bahwa
perusahaan manufaktur di Malaysia yang Indonesia memiliki nilai kolmogrov smirnov
mengalami kerugian. Nilai maximum adalah sebesar 1,643 dengan signifikan 0,009
32,046 persen dimiliki oleh Harvest Court kurang dari 0,05, hal ini menunjukkan
Industries BHD dan nilai minimum adalah - bahwa data residual tidak berdistribusi
72,152 persen dimiliki oleh Vti Vintage normal. Malaysia memiliki nilai kolmogrov
Berhad. smirnov sebesar 2,604 dengan signifikan
Perusahaan yang melaporkan Laba 0,000 jauh dari dari 0,05, hal ini
sebanyak 74 persen dari 242 perusahaan menunjukkan bahwa data residual tidak
manufaktur yaitu 179 perusahaan, berdistribusi normal.
sedangkan perusahaan yang melaporkan
kerugian 26 persen yaitu 63 perusahaan. Uji Multikolinearitas
Debt to equity ratio mempunyai nilai Hasil uji pada Tabel 4 menunjukkan bahwa
rata-rata sebesar 1,131186 Nilai maximum Indonesia memiliki nilai tolerance
sebesar 89,653 dimiliki oleh Luster menunjukkan tidak ada variabel independen
Industries BHD., dan nilai minimum sebesar yang memilki nilai tolerance kurang dari
-4,892 dimiliki oleh VTI Vintage Berhad. 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance
Debt to equity ratio adalah rasio yang Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan
mengukur kemampuan perusahaan dalam bahwa tidak ada satu variabel independen

195
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.
Indonesia 1,643 0,009
Malaysia 2,604 0,000

Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Indonesia Malaysia
Tolerance VIF Tolerance VIF
SIZE 0,887 1,128 0,926 1,079
ROA 0,925 1,081 0,615 1,626
PROLOS 0,927 1,079 0,603 1,659
DER 0,978 1,023 0,988 1,013

Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test
Test Value Asymp. Sig.
Indonesia 3,143 0,021
Malaysia 4,813 0,000

yang menmpunyai nilai VIF lebih dari 10. signifikan pada 0,05, sehingga dapat
Kesimpulan yang dapat diambil dari uji ini disimpulkan bahwa residual tidak random
adalah tidak ada multikolonieritas antar atau terjadi autokorelasi.
variabel independen dalam model regresi ini.
Malaysia memiliki nilai tolerance Uji Heteroskedastisitas
menunjukkan tidak ada variabel independen Hasil uji pada Tabel 6 menunjukkan bahwa
yang memilki nilai tolerance kurang dari di Indonesia terdapat satu variabel
0,10. Hasil perhitungan nilai Variance independen yang signifikan secara statistik
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan mempengaruhi variabel dependen nilai
bahwa nilai VIF masing-masing variabel Absolut Ut (AbsUt). Jadi dapat disimpulkan
independen tidak lebih dari 10. Kesimpulan bahwa model regresi dalam penelitian ini
yang dapat diambil dari uji ini adalah tidak tidak mengandung adanya heterokedas-
ada multikolonieritas antar variabel tisitas. Malaysia memiliki dua variabel
independen dalam model regresi ini. independen yang signifikan secara statistik,
yang berarti mempengaruhi variabel
Uji Autokorelasi dependen nilai Absolut Ut (AbsUt),
Hasil uji pada Tabel 5 menunjukkan bahwa sehingga dapat disimpulkan model regresi
Indonesia memiliki nilai test value 3.14349 dalam penelitian ini mengandung adanya
dengan probabilitas sebesar 0,021 signifikan heterokedastisitas.
pada 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual tidak random atau terjadi Pengujian Analisis Regresi Linier
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena Berganda
residual tidak bebas dari satu observasi ke Berikut ini hasil rangkuman dari analisis
observasi lainnya. Malaysia nilai test value regresi linear berganda menggunakan SPSS
4,813 dengan probabilitas sebesar 0,000 16, perumusan yang dibuat adalah :

196
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

Tabel 6
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser
Sig
Indonesia Malaysia
SIZE 0,029 0,000
ROA 0,666 0,932
PROLOS 0,503 0,023
DER 0,150 0,745

Tabel 7
Hasil Analisis Uji F
F Sig.
Indonesia 4,077 0,003
Malaysia 8,535 0,000

Indonesia adalah :
Model persamaan regresi yang dihasilkan ARLMLY = 173,292 – 7,917 SIZE – 0,239
adalah : ROA – 5,593 PROLOS + 1,141 DER
ARLIND (Y) = 116,878 – 3,716 SIZE + 0,001 Ringkasan hasil analisis regresi pada
ROA + 0,890 PROLOS + 0,446 DER Tabel di atas diuraikan sebagai berikut :
Ringkasan hasil analisis regresi di atas ß0= Konstanta sebesar 173,292 menyatakan
diuraikan sebagai berikut : jika tidak ada variabel bebas Ukuran
ß0 = Konstanta sebesar 116,878 menyatakan Perusahaan, Profitabilitas, Laba atau Rugi
jika tidak ada variabel bebas Ukuran Perusahaan dan Debt to Equity Ratio, maka
Perusahaan, Profitabilitas, Laba atau Rugi audit report lag sebesar 173,292 hari.
Perusahaan dan Debt to Equity Ratio, maka ß1 = Koefisien regresi untuk Ukuran
audit report lag sebesar 116,878 hari. Perusahaan (SIZE) sebesar –7,917
ß1 = Koefisien regresi untuk ukuran Berdasarkan koefisien regresi untuk
perusahaan (SIZE) sebesar – 3,716 SIZE –7,917 dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan koefisien regresi untuk SIZE - setiap terjadi peningkatan SIZE akan
3,716 dan bertanda negatif hal ini menun- mengakibatkan adanya penurunan pada
jukkan adanya perubahan yang berlawanan variabel audit report lag sebesar –7,917 hari.
dari variabel independen terhadap variabel
dependen. Dengan demikian setiap penurun- Uji F
an SIZE sebesar satu persen akan mengaki- Hasil uji F atau Anova pada Tabel 7
batkan adanya peningkatan pada variabel menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
Audit report lag sebesar 3,716 hari. nilai F hitung 4,077 dengan probabilitas
ß4 = Koefisien regresi untuk Debt to Total 0,003, karena probabilitas jauh lebih kecil
Equity sebesar 0,446 dari 0,05, berarti H01 ditolak yang artinya
Berdasarkan koefisien regresi untuk debt to variabel Ukuran perusahaan, Profitabilitas,
total equity sebesar 0,446, dapat disim- Laba/rugi perusahaan dan Debt to equity
pulkan bahwa setiap terjadi peningkatan ratio secara simultan berpengaruh terhadap
DER akan mengakibatkan adanya pening- Audit report lag di Indonesia, dan model
katan pada variabel audit report lag sebesar regresi dalam penelitian ini dikatakan fit.
0,446 hari. Malaysia memiliki nilai F hitung 8,535
dengan probabilitas 0,000, karena
Malaysia probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, berarti
Model persamaan regresi yang dihasilkan H02 ditolak yang artinya variabel Ukuran

197
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

Tabel 8
Hasil Analisis Uji R2
R Square Adj R Square
Indonesia 0,071 0,054
Malaysia 0,126 0,111

Tabel 9
Hasil Analisis Uji t
Indonesia Malaysia
Sig R2 Hipotesis Sig R2 Hipotesis
SIZE 0,006 0,032 H011 ditolak 0,001 0,077 H021 ditolak
ROA 0,876 0,003 H012 diterima 0,114 0,063 H022 diterima
PROLOS 0,774 0,002 H013 diterima 0,116 0,067 H023 diterima
DER 0,003 0,034 H014 ditolak 0,503 0,004 H024 diterima

perusahaan, Profitabilitas, Laba/rugi Maka berdasarkan hipotesa yang telah


perusahaan dan Debt to equity ratio secara dibuat dapat diuraikan :
simultan berpengaruh terhadap Audit report Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE),
lag di Malaysia, dan model regresi dalam berdasarkan perhitungan diperoleh
penelitian ini dikatakan fit. signifikansi t sebesar 0,006 nilai ini di
bawah 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
Uji R2 diterima pada tingkat signifikansi 5 persen.
Hasil Uji R2 pada Tabel 8 menunjukkan Disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
bahwa Indonesia memiliki nilai adjusted R2 (SIZE) berpengaruh terhadap audit report
adalah 0,054, hal ini berarti 5,4% variasi lag. Variabel SIZE menjelaskan variabel
audit report lag dapat dijelaskan oleh variasi audit report lag sebanyak 3,2%.
dari ke empat variabel independen SIZE, Variabel Profitabilitas (ROA), berdasarkan
ROA, PROLOS dan DER, sedangkan sisa- perhitungan diperoleh signifikansi t sebesar
nya 94,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain 0,876 nilai ini di atas 0,05, maka H0 diterima
di luar model. Malaysia memiliki nilai dan Ha ditolak pada tingkat signifikansi 5
adjusted R2 adalah 0,111, hal ini berarti persen. Disimpulkan bahwa profitabilitas
11,1% variasi audit report lag dapat dije- (ROA) tidak berpengaruh terhadap audit
laskan oleh variasi dari ke empat variabel report lag. Variabel ROA menjelaskan
independen SIZE, ROA, PROLOS dan variabel audit report lag sebesar 0,3%.
DER, sedangkan sisanya 88,9% dijelaskan Variabel Laba / Rugi Perusahaan
oleh sebab-sebab lain di luar model. (PROLOS), berdasarkan perhitungan
diperoleh signifikansi t sebesar 0,774 nilai
Uji t ini jauh di atas 0,05, maka H0 diterima dan
Indonesia Ha ditolak pada tingkat signifikansi 5 persen.
Tabel 9 menunjukkan pengaruh masing- Disimpulkan bahwa laba rugi perusahaan
masing variabel independen yang digunakan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
pada penelitian ini yaitu Ukuran Perusahaan Variabel PROLOS menjelaskan variabel
(SIZE), Profitabilitas (ROA), Laba atau audit report lag sebesar 0,2%.
Rugi Perusahaan (PROLOS), Debt to Total Variabel Debt to Equity Ratio (DER),
Equity Ratio (DER) terhadap Audit Report berdasarkan perhitungan diperoleh
Lag (ARL) pada perusahaan-perusahaan signifikansi t sebesar 0,003 nilai ini dibawah
manufaktur di Bursa efek Indonesia pada 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada
tingkat signifikansi sebesar 5 persen (0,05). tingkat signifikansi 5 persen. Disimpulkan
198
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

bahwa debt to total equity ratio berpengaruh tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
terhadap audit report lag. Variabel DER Variabel DER menjelaskan variabel audit
menjelaskan variabel audit report lag report lag sebesar 0,4%.
sebesar 3,4%.
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN
Malaysia KETERBATASAN
Tabel 9 menunjukkan pengaruh masing- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
masing variabel independen yang digunakan mengetahui apakah faktor Ukuran
pada penelitian ini yaitu Ukuran Perusahaan perusahaan, Profitabilitas, Laba rugi
(SIZE), Profitabilitas (ROA), Laba atau perusahaan dan Debt to Equity Ratio
Rugi Perusahaan, Debt to Total Equity ratio mempengaruhi audit report lag perusahaan
terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur di Indonesia dan di Malaysia
manufaktur di Bursa efek Malaysia pada pada tahun 2009-2010.
tingkat signifikansi sebesar 5 persen (0,05). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
Maka berdasarkan hipotesa yang telah Audit report lag di Indonesia dan Malaysia
dibuat dapat diuraikan : secara simultan dipengaruhi oleh Ukuran
Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE), perusahaan, Profitabilitas, Laba rugi
berdasarkan perhitungan diperoleh perusahaan dan Debt to equity ratio. Ukuran
signifikansi t sebesar 0,001 nilai ini dibawah perusahaan secara parsial berpengaruh
0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima pada signifikan terhadap Audit report lag di
tingkat signifikansi 5 persen. Disimpulkan Indonesia dan di Malaysia. Debt to equity
bahwa ukuran perusahaan (SIZE) ratio secara parsial berpengaruh signifikan
berpengaruh terhadap audit report lag. terhadap Audit report lag di Indonesia.
Variabel SIZE menjelaskan variabel audit Rata-rata audit report lag di Indonesia
report lag sebesar 7,7%. pada tahun 2009-2010 adalah 74 hari
Variabel Profitabilitas (ROA), berdasarkan sedangkan rata-rata audit report lag di
perhitungan diperoleh signifikansi t sebesar Malaysia pada tahun 2009-2010 adalah 102
0,402 nilai ini dibawah 0,05, maka H0 hari. Perbedaan rata-rata audit report lag
diterima dan Ha ditolak pada tingkat yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia
signifikansi 5 persen. Disimpulkan bahwa dikarenakan perbedaan kebijakan batas
profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh penyampaian laporan keuangan. Rata-rata
terhadap audit report lag. Variabel ROA audit report lag di Indonesia dalam
menjelaskan variabel audit report lag penelitian ini lebih panjang jika
sebesar 6,3%. dibandingkan dengan penelitian yang
Variabel Laba / Rugi Perusahaan dilakukan Kadek (2011) yaitu 71,85 hari.
(PROLOS), berdasarkan perhitungan Rata-rata audit report lag di Malaysia lebih
diperoleh signifikansi t sebesar 0,499 nilai pendek jika dibandingkan penelitian Che
ini jauh di atas 0,05, maka H0 diterima dan Ahmad dan Abidin (2008) yaitu 114 hari.
Ha ditolak pada tingkat signifikansi 5 persen. Hasil Uji R2 menunjukkan bahwa nilai
Disimpulkan bahwa laba rugi perusahaan R2 di Indonesia menunjukkan bahwa
tidak berpengaruh terhadap audit report lag. variabel independen hanya mampu
Variabel PROLOS menjelaskan variabel menjelaskan 5,4% variabel dependen,
audit report lag sebesar 6,7%. sedangkan sisanya 94,6% dijelaskan oleh
Variabel Debt to Equity Ratio (DER), variabel lain diluar penelitian ini. Nilai R2 di
berdasarkan perhitungan diperoleh Malaysia menunjukkan bahwa variabel
signifikansi t sebesar 0,503 nilai ini jauh di independen hanya mampu menjelaskan
atas 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak 11,1% variabel dependen dan sisanya 88,9%
pada tingkat signifikansi 5 persen. dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian
Disimpulkan bahwa debt to total equity ratio ini. Variabel lain di luar penelitian yang

199
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

dimaksud diantaranya Ukuran KAP, Sistem Peneliti selanjutnya agar menggunakan


Pengendalian Intern, Opini Auditor dan model yang berbeda dengan penelitian ini
Internal Auditor. atau dengan kata lain menggunakan variable
Adapun keterbatasan yang dihadapi yang berbeda.
peneliti di antaranya :
Penelitian ini didasarkan pada sumber data DAFTAR RUJUKAN
sekunder. Data sekunder untuk perusahaan Ahmad, Raja Adzrin Raja, dan Kamarudin,
di Indonesia diperoleh dari website Bursa Khairul Anuar, 2003, Audit Delay and
Efek Indonesia dan dilengkapi dari Indo- the Timeliness of Corporate Report-
nesia Capital Market Directory (ICMD) dan ing: Malaysian Evidence, Lectures,
data sekunder untuk perusahaan di Malaysia MARA University of Technology,
hanya diperoleh dari website Bursa Efek Malaysia.
Malaysia sehingga ada beberapa perusahaan Agnes Sawir, 2001, Analisis Kinerja dan
yang dikeluarkan dari sampel disebabkan Perancangan Keuangan Perusahaan,
ketidaklengkapan data perusahaan tersebut. PT Gramedia Pustaka, Jakarta.
Informasi mengenai peraturan batas waktu Al, Haryono Jusup, 2001, Auditing buku I,
penyampain laporan keuangan di Malaysia Edisi Pertama, Sekolah Tinggi Ilmu
hanya diperoleh melalui penelitian terdahulu Ekonomi YKPN.
yang juga dilakukan di Malaysia. Andi Kartika, 2009, ‘Faktor-faktor yang
Faktor-faktor yang dapat diidentifikasi di mempengaruhi Audit Delay di
Malaysia hanya beberapa faktor dikarenakan Indonesia (Studi Empiris Pada
keterbatasan akan informasi yang menggu- Perusahaan-perusahaan LQ 45 yang
nakan bahasa berbeda serta informasi Terdaftar di Bursa Efek Jakarta),
tentang afiliasi Big 4 yang tidak diperoleh. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 16
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini No. 1, Hal. 1-17.
menunjukkan data berdistribusi tidak Ashton et al, 1989, ‘Audit Delay and The
normal. Timeliness of Corporate Reporting’,
Saran yang dapat diberikan untuk Contempory Accounting Research,
penelitian selanjutnya adalah : Vol. 5 No. 2, pp. 657-673.
Peneliti selanjutnya agar mencari referensi BAPEPAM, ‘Peraturan Keputusan Ketua
baru untuk mendapatkan laporan keuangan BAPEPAM Nomor : Kep-36/PM/
yang lengkap, sehingga memperkecil 2003’ http://www.bapepam.go.id, di-
kemungkinan pengeluaran sampel dari akses tanggal 27 Januari 2012.
penelitian yang akan dilakukan. Bursa Efek Indonesia, ‘Laporan Keuangan
Peneliti selanjutnya yang akan melakukan Perusahaan Indonesia Tahun 2009-
penelitian dengan sampel di luar negeri 2010’ http://www.idx.co.id, diakses
sebaiknya mempunyai akses ke negara sejak tanggal 20 September 2011.
tersebut untuk kepentingan terhadap Bursa Efek Malaysia ‘Laporan Keuangan
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam Perusahaan Malaysia Tahun 2009-
penelitian seperti informasi batas waktu 2010’http://www.bursamalaysia.com,
penyampaian laporan keuangan. diakses sejak tanggal 20 September
Peneliti selanjutnya yang akan melakukan 2011.
penelitian dengan sampel di luar negeri Bonson-Ponte, et al, 2008, ‘Empirical
harus benar-benar memahami laporan Analysis of Delay in the Signing of
keuangan negara tersebut baik dari segi isi Audit Reports in Spain’, International
laporan maupun bahasa yang digunakan, Jornal of Auditing, 12: 129-140.
sehingga dapat mengidentikasi faktor-faktor Carslaw, Charles A.P.N dan Steven E
yang mempengaruhi audit report lag lebih Kaplan, 1991, ‘An Examination of
banyak daripada penelitian ini. Audit Delay : Further Evidance From

200
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 185 – 202

New Zealand’, Accounting and Perbanas Surabaya.


Business Research, vol 22, no. 85, pp. Knechel, W. Robert dan Jeff L. Payne, 2001,
21-23. ‘Additional Evidence on Audit Report
Che-Ahmad, Ayoib dan Abidin, Shamharir, Lag’, Auditing: A Journal of Practice
2008, ‘Audit Delay of Listed & Theory Vol.20 No.1 March:197-
Companies : A Case of Malaysia’, 146.
International Bussines Research Vol. Lee, Ho-Young and Jahng, Geum Joo, 2008,
1, No. 4. ‘Determinants of Audit Report Lag :
Dewi Lestari, 2010, ‘Analisis Faktor-Faktor Evidence From Korea – An
yang Mempengaruhi Audit Delay: Examination of Auditor – Related
Studi Empiris pada Perusahaan Factors’, The Journal of Applied
Consumer Goods yang Terdaftar di Bussines Research, Volume 24
Bursa Efek Indonesia’, Skripsi Sarjana Number 2.
diterbitkan, Universitas Diponegoro Made Gede Wirakusuma 2004, Faktor-
Semarang. Faktor Yang Mempengaruhi Rentang
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Waktu Penyajian Laporan keuangan
Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba ke Publik (Studi Empiris Mengenai
Empat. Keberadaan Divisi Internal Audit
Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Perusahaan-perusahaan yang terdaftar
Profesi Akuntan Publik, Jakarta: di bursa efek Jakarta), Simposium
Salemba Empat. Nasional Akuntansi VII, Denpasar
Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis Bali, 2-3.
Multivariate dengan SPSS Edisi 4, Meylisa Januar dan Estralita Trisnawati,
Semarang: Badan Penerbit – 2010, ‘Faktor-faktor yang Mempenga-
Universitas Diponegoro. ruhi Audit Report Lag pada Peru-
Imam Ghozali, 2011, Aplikasi Analisis sahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Multivariate dengan Program IBM Indonesia’, Jurnal Bisnis dan Akun-
SPSS 19’, Semarang: Badan Penerbit tansi, Vol 12 No. 3, Hlm. 175-186.
– Universitas Diponegoro. Mamduh M. Hanafi, 2005, Analisis Laporan
Imam Subekti dan Novi, 2004, Faktor – Keuangan, Jakarta: Erlangga.
faktor yang berpengaruh terhadap Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Ke-6,
Audit Delay di Indonesia, Simposium Jakarta: Salemba Empat.
Nasional Akuntansi VII, Hal. 991- Sistya Rachmawati, 2008, ‘Pengaruh Faktor
1002, Jakarta:IAI-KAPd Internal dan Eksternal Perusahaan
Indah Setyorini, 2008, ‘Analisis Faktor- terhadap Audit Delay dan Timeliness’,
faktor yang Mempengaruhi Lamanya Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.
Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada 10, No. 1, Mei 2008 : 1-10.
Perusahaan Publik di Indonesia’, Sofyan Syafri Harahap, 2007, Teori
Skripsi Sarjana diterbitkan, Univer- Akuntansi, Jakarta : PT. Raja Grafindo
sitas Brawijaya Malang. Perkasa.
Junaidda, Ummi dan Rashidah, 2011, ‘Audit Supriyati dan Diyah, 2009, ‘Analisis Faktor-
Report Lag and the Effectiveness of Faktor yang Mempengaruhi Audit
Audit Committee Among Malaysian Delay’, Hasil Penelitian tidak dipu-
Listed Companies’, International blikasikan, STIE Perbanas Surabaya.
Bulletin of Bussines Administration. Tatik Aryati dan Maria Theresia, ‘Faktor-
Kadek Pranetha, 2011, ‘Pengujian Empiris faktor yang Mempengaruhi Audit
Atas Audit Delay Pada Perusahaan Delay dan Timeliness’, Media Riset
Yang Terdaftar Sebagai Anggota Lq Akuntansi, Auditing dan Informasi,
45 Tahun 2005-2009’, Skripsi STIE Vol 5 No 3.

201
ISSN 2086-3802 Faktor-faktor yang Mempengaruhi … (Rosmawati Endang Indriyani)

Wahyu Adhi N.S 2010, ‘Analisis Faktor- diterbitkan, Universitas Diponegoro


Faktor yang Berpengaruh terhadap Semarang.
Ketepatan Waktu Penyampaian Wiwik Utami, 2006, ‘Analisis Determinan
Laporan Keuangan pada Perusahaan Audit Delay Kajian Empiris Di Bursa
yang Listing di Bursa Efek Indonesia Efek Jakarta’, BULLETIN Penelitian
Periode 2006-2008’, Skripsi Sarjana No. 09 Tahun 2000.

202

Anda mungkin juga menyukai