Anda di halaman 1dari 3

PENALARAN DEDUKTIF

Definisi
Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan
tujuan dan postulat, yang nantinya akan diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan
landasan bagi penerapan yang konkret dan praktis. Jadi, aturan atau penerapan praktis berasal
dari penalaran logis, postulat dan prinsip yang ditarik secara logis seharusnya tidak hanya
mendukung atau berusaha menjelaskan kelaziman akuntansi atau praktek yang sekarang telah
diterima.
Struktur proses deduktif mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan
2. Pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan bidang ekonomi,
politik, dan sosial dimana akuntansi harus berperan
3. Seperangkat kendala untuk mengarahkan proses penalaran
4. Suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide dapat
dinyatakan dan diikhtisarkan
5. Pengembangan seperangkat definisi
6. Perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang diturunkan dari
proses logik
7. Penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode serta aturan
prosedural
8. Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan yang berbeda
dapat mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsipprinsip yang berbeda pula.
Teori akuntansi harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai tujuan yang berbeda,
tetapi cukup ketat untuk mempertahankan keseragaman dan konsistensi dalam laporan
keuangan kepada pemegang saham dan masyarakat umum.
Kendala merupakan pembatasan pengembangan prinsip yang diturunkan dari tujuan
dan postulat. Batasan-batasan ini diperlukan karena beberapa keterbatasan lingkungan,
khususnya yang disebabkan oleh ketidakpastian mengenai masa yang akan datang dan
perubahan di dalam lingkungan, misalnya fluktuasi dalam nilai unit pengukur yaitu uang.
Simbol dan struktur kerja umum diperlukan sebagai sarana pengkomunikasian ideide, dalam akuntansi dapat berupa persamaan akuntansi dan beberapa laporan keuangan
turunan. Dalam struktur ini, laporan-laporan keuangan saling berkaitan guna menjaga
konsistensi internal.

Misalnya, akuntansi menyajikan aset sebesar kos historis karena akuntansi menganut
konsep kontinuitas usaha. Dengan konsep ini, fungsi neraca adalah untuk menunjukan nilai
jual sehingga kos historis merupakan pengukur yang paling tepat.
Kelemahan Metode Deduktif

Jika setiap postulat dan premis ternyata salah, maka kesimpulannya juga akan salah.
Metode ini juga dianggap menyimpang dari kenyataan untuk bisa menurunkan
prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan
praktis.

PENDEKATAN INDUKTIF
Definisi
Pendekatan induktif didasarkan pada konklusi yang digeneralisasikan berdasarkan
hasil observasi dan pengukuran yang terinci. Littleton (1953) bahwa prinsip akuntansi dapat
dihasilkan secara induktif dengan melakukan pengujian empiris terhadap kegiatan akuntansi.
Hal ini didukung (Moonitz) mengatakan bahwa observasi terhadap data akuntansi kelihatan
lebih tepat dengan pendekatan induktif. Pendapat ini juga didukung oleh Schrder (1962 : 645)
yang menyatakan bahwa perumusan teori akuntansi dapat dilakukan secara induktif dengan
cara mengobservasi data keuangan yang dihasilkan dari transaksi bisnis.
Kesimpulannya, proses induktif melibatkan kegiatan observasi mengenai data
keuangan yang berkaitan dengan berbagai unit usaha. Dari hasil observasi tersebut, kemudian
dilakukan generalisasi dan dirumuskan prinsip-prinsip akuntansi sesuai hubungan yang ada.
Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: (a) mencatat semua observasi; (b)
menganalisis dan mengklasifikasikan hasil observasi, sehingga dapat dirumuskan berbagai
kesamaan dan ketidaksamaan; (c) hasil observasi kemudian digeneralisasi; serta (d) pengujian
terhadap generalisasi (Belkaoui, 1993).
Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan
pengukuran yang terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari pendekatan
deduktif, karena pendekatan deduktif memberikan petunjuk pemilihan data yang akan
ditelaah.
Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika
terdapat hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi dan prinsip dapat dirumuskan,
sehingga ide dan prinsip yang baru dapat ditemukan, khususnya bila pengamatan tidak
dipengaruhi oleh prinsip dan praktek yang berlaku.

Contoh Proses Penalaran Induktif :


-

Misalnya

pengamatan

terhadap

sejumlah

perusahaan

dapat

dibuktikan

kecenderungan historis dari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih
baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan pada masa yang akan datang
ketimbang catatan kas yang sesungguhnya diterima pada masa lalu karena adanya
tenggang waktu dalam proses penagihannya.
-

Misalnya hubungan antara total pendapatan dan harga pokok penjualan mungkin
konstan terus untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti konsep laba
kotor historis merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu
perusahaan pada masa datang dalam seluruh kasus.

Keunggulan Penalaran induktif

Tidak perlu dibatasi oleh model atau struktur yang ditetapkan terlebih dahulu. Para
peneliti bebas mengadakan pengamatan yang dianggap relevan, generalisasi atau
prinsip yang telah dirumuskan harus ditegaskan dengan proses logis pendekatan
deduktif dan pembuktian kesimpulan.

Kelemahan utama prosesi induktif

Bahan pengamat mungkin dipengaruhi oleh ide-ide di bawah sadar mengenai


hubungan apa yang relevan dan data apa yang harus diamati.

Data mentah mungkin berbeda bagi setiap perusahaan, yang mungkin hubungannya
berbeda sehingga sulit menarik generalisasi dan prinsip-prinsip dasar.
Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif

berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan
serta dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif menjelaskan data apa
yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan.
Sumber :
http://awaludinramdan1.blogspot.com/2011/11/makalah-teori-akuntansi.html?m=1
https://dwiermayanti.wordpress.com/category/akuntansi/page/2/

http://mas-dhar.yolasite.com/teori-akuntansi.php

Anda mungkin juga menyukai