Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NURMINI

NIM : 191821167

KELAS : AKUNTANSI B

MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

SEMESTER : VII

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


TERHADAP JANGKA PENDEK

1. Latar Belakang
Salah satu kegunaan utama dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi yang dapat dipergunakan manajemen untuk mengambil keputusan.
Namun demikian, tidak semua informasi biaya dapat dipergunakan untuk pengambilan
keputusan. Misalkan,jika yang dipergunakan adalah informasi mengenai biaya yang sudah
terjadi (sunk cost), maka pengambilan keputusan yang diambil bias saja salah. Karena itu,
penting sekali untuk membedakan mana biaya yang dapat dipakai dan yang tidak dipakai
untuk pengambilan keputusan, sehingga manajemen dapat melakukan pengambilan keputusan
yang benar.

2. Langkah-langkah Dalam Pengambilan Keputusan

Pada dasarnya terdapat lima langkah yang harus dilakukan dalam melakukan pengambilan
keputusan jangka pendek, langkah-langkah tersebut adalah :
a. Menyadari adanya permasalahan dan mendefinisikan permasalahan tersebut
b. Mengidentifikasikan alternatif-alternatif yang dapat dipergunakan untuk memecahkan
masalah tersebut
c. Mengidentifikasikan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dan pendapatan yang akan
diterima untuk setiap alternative yang telah dipilih dan memperbandingkan biaya dan
pendapatan relevan untuk setiap alternative
d. Menilai dampak atau faktor kualitatif dari setiap alternative tersebut terhadap tujuan
perusahaan secara keseluruhan
e. Memilih alternatif yang paling menguntungkan, namun tidak bertentangan dengan tujuan
perusahaan

3. Prinsip-prinsip Biaya Dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

a. Sunk costs adalah biaya-biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan.
Uang yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya-biaya tersebut tidak dapat ditarik
kembali.

b. Opportunity costs adalah kesempatan yang hilang karena perusahaan memilih suatu
alternatif tertentu dibanding dengan alternative lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut
dapat berupa pendapatan yang hilang, marjin kontribusi yang hilang, maupun profit yang
hilang.
c. Relevant costs adalah biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan
keputusan biaya relevan.

4. Penerapan Konsep Biaya Relevan Dalam Situasi Tertentu


a. Pesanan Khusus (Special Order)
Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas dibawah yang dimiliki
perusahaan. Pada saat demikian terdapat calon pembeli yang ingin melakukan pesanan
khusus pada perusahaan dengan harga jual dibawah harga regular perusahaan.
b. Membuat Sendiri atau Membeli dari Luar (Make or Buy)
Dalam kasus ini biasanya memproduksi komponen yang dipakai pada produknya didalam
perusahaan itu sendiri, namun terdapat penawaran yang lebih murah dari pemasok diluar
perusahaan untuk memasok komponen tersebut. Dalam hal ini, keputusan yang harus
diambil perusahaan adalah tetap memproduksi komponen didalam perusahaan atau
membelinya dari pemasok.

c. Mempertahankan atau Menghentikan (Keep or Drop)


Salah satu contoh dari masalah ini adalah apabila perusahaan memiliki beberapa jenis
produk, dan ada beberapa produk yang tidak menguntungkan perusahaan. Dalam hal ini,
perusahaan harus memutuskan apakah akan tetap mempertahankan produk tersebut
ataukah menghentikan penjualan dan produksi dari produk tersebut.

d. Langsung Dijual atau Diproses Lebih Lanjut (Sell or Process Further)


Situasi ini terkait dengan perusahaan yang memproduksi joint product. Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, joint product berasal dari satu proses produksi yang akan
menghasilkan beberapa jenis produk. Dalam kasus ini, alokasi joint cost bukan
merupakan biaya relevan, karena joint cost merupakan sunk cost. Hal ini disebabkan
keputusan untuk memilih apakah produk yang dihasilkan dari joint process tersebut akan
dijual atau diproses lebih lanjut dilakukan setelah joint process selesai dilakukan.

e. Penetuan Bauran Produk dengan Kendala, terjadi apabila perusahaan memiliki kapasitas
produksi yang terbatas sehingga tidak dapat memenuhi permintaan yang ada. Karena itu
perusahaan harus memprioritaskan produk mana yang harus diproduksinya agar dapat
menghasilkan keuntungan maksimal. Dalam kondisi ini, perusahaan harus
memprioritaskan produk-produk yang dimiliki marjin kontribusi per menit constraint
yang paling tinggi.
5. Pengambilan Keputusan Jangka Pendek dengan Activity Based Costing

Salah satu permasalahan yang timbul dalam konsep relevan adalah penggunaan alokasi
tradisional dalam penentuan tarif biaya everhead, baik itu merupakan biaya overhead tetap
maupun biaya overhead variable. Penggunaan tarif overhead tradisional akan menghasilkan
prthitungan yang kurang akurat. Karena itu penggunaan activity based costing dalam
menghitung biaya relevan diharapkan dapat memperbaiki keakuratan perhitungan yang
dilakukan perusahaan.
Dalam konse activity based costing, biaya dikeluarkan untuk membayar sumberdaya yang
dipakai perusahaan untuk melakukan aktivitas. Karena itu semua biaya-biaya yang
dikeluarkan harus dikaitkan dengan sumberdaya yang dipakai.

6. Teori Kendala (Theory of Constraint )

Teori kendala merupakan suatu konsep yang mencoba memaksimalkan keuntungan


perusahaan yang beroperasi dengan kendala-kendala yang dihadapi.
Kendala yang dihadapi dibagi menjadi dua bagian, yaitu kendala internal dan kendala
eksternal. Dimana kendala internal merupakan kendala yang berasal dari dalam perusahaan,
seperti kapasitas perusahaan yang terbatas untuk memenuhi permintaan pasar. Sedangkan
kendala eksternal merupakan kendala yang berasal dari luar perusahaan, seperti pasokan
bahan baku yang tidak mencukupi, permintaan pasar yang rendah yang menyebabkan
kapasitas menganggur diperusahaan.

Anda mungkin juga menyukai