Anda di halaman 1dari 4

SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN

A). Dasar pemikiran

Sampel adalah bagian yang tidak terpisahkan dari populasi. Melalui sampel ini orang dapat
mengetahui karakter dari sejumlah subjek pada satu tempat tertentu. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah
penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan
sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.
Dasar pemikiran digunakannya sampel di dalam suatu penelitian adalah agar dalam penelitian
tersebut dapat diperoleh kecermatan yang tinggi, penghematan biaya, waktu dan tenaga.Penelitian
eksperimen menggunakan sample yang relative kecil, maka teknik pengambilan sample harus
dilakukan dengan baik dalam arti tepat dan benar. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin ketepatan
generalisasi hasil eksperimen.

B). Ukuran sampel

Ukuran sampel (sample size), yakni jumlah subjek yang diperlukan dalam sebuah penelitian,
merupakan aspek penting dari sebuah penelitian, karena menentukan presisi (ketelitian), estimasi
(taksiran), tentang parameter populasi yang diteliti, dan reabilitas (konsistensi) kesimpulan tentang
hipotesis.
Rumus penentuan ukuran sampel untuk mengestimasi parameter proporsi (p) populasi yang
ukurannya besar adalah n=Z q/2 2p(1-p) e 2 n=\frac{Z_{\alpha /2}^2 p(1-p)}{e^2}n=e2Zq/22p(1-p)
dimana n adalah ukuran sampel yang akan dicari, Z adalah nilai distribusi normal standar, q adalah
tingkat signifikan.

C). Teknik pengambilan sampel

1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan jenis dalam teknik pengambilan sampel yang melakukan
pengambilan sampelnya dengan random atau acak. Metode ini memberikan seluruh anggota
populasi kemungkinan (probability) atau kesempatan yang sama untuk menjadi sampel terpilih.

Teknik jenis ini sesuai digunakan untuk populasi yang besaran anggotanya dapat kita
tentukan terlebih dahulu. Metode ini menggunakan analisis statistik untuk membantu
penentuan sampel terpilihnya. Terdapat beberapa model atau jenis lain dari teknik random,
yaitu:
a. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling).
b. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling).
c. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling).
d. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster Random Sampling).
2. Non-Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel non-probability berkebalikan dengan teknik probability
sampling. Teknik ini melakukan pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel.

Macam dari teknik pengambilan sampel jenis ini antara lain adalah: a.
Purposive Sampling
b. Snowball Sampling
c. Accidental Sampling
d. Quota Sampling

=> Langkah Dalam Teknik Pengambilan Sampel


Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:

1. Menentukan populasi,
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.

=> Tujuan Teknik Pengambilan Sampel


a. Tujuan pengambilan sampel menurut ahli adalah (Soegeng dalam Tahir):

Mengurangi jumlah objek atau orang yang diteliti, jumlah tenaga yang terlibat, waktu yang
diperlukan, dan biaya yang harus dikeluarkan.
Membuat simpulan atau ringkasan dari fenomena yang sangat banyak jumlahnya
Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi, ciri-ciri khas individual diabaikan. (Soegeng
dalam Tahir, 2011:37).

b. Tujuan pengambilan sampel menurut Sugiarto dalam Martono (2010:75)

Apabila kita tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi yang ada, hal tersebut dapat
terjadi jika anggota populasi sangat banyak.
• Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak.
• Menghemat biaya, waktu dan tenaga yang digunakan.
• Mampu memberikan suatu informasi yang akurat, lebih menyeluruh dan mendalam
(komprehensif). (Martono, 2011:75).
D). Kekeliruan Sampel
Kekeliruan timbul di sebabkan oleh kenyataan bahwa penelitian dilakukan terhadap sampel
dan tidak secara lengkap di lakukan terhadap populasi. Hasil penelitian yang di lakukan terhadap
sampel akan berbeda hasilnya jika prosedur yang populasi. sama dilakukan terhadap

Contoh kekeliruan sampel


Ada 50 siswa dalam suatu kelas sebuah sampel berukuran 20 diambil secara acak dan
dihitung rata-rata nilai matematika, yaitu 7,25. Tetapi setelah di hitung nilai rata-rata dari seluruh
siswa diperoleh 7,37. Selisih kedua hasil ini, yaitu 0,12 merupakan kekeliruan sampel.

E). Tugas Melakukan Sampling Data Yang Akan Dikumpulkan


=> Data dan Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer dan data
sekunder.

a. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari sumber pertama.
Data primer dalam hal ini di peroleh berdasarkan:
1. Kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu karyawan yang ada dikantor Badan
Narkotika Nasional Kota Malang
2. Wawancara yang dilakukan terhadap pimpinan (pejabat struktural) diantaranya kepala
bagian kasubbag tata usaha Badan Narkotika Nasional Kota Malang beserta Kepala Seksie
serta para staf.

b. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh melalui sumber pertama, dan telah
tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis.
Dalam hal ini, data sekunder diperoleh melalui :
1. Dokumen dan data dinas atau instansi, seperti data kepegawaian, data gambaran umum
instansi, peraturan daerah dan peraturan pemerintah.
2. Buku teks mengenai MSDM yang datanya masih relevan untuk digunakan sebagai bahan
literatur, internet, dan jurnal.
3. Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan etos kerja dan kualitas kerja oleh
peneliti sebelumnya yang masih relevan untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan
dan perbandingan.

=> Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yaitu:
1. Penyebaran Angket (Kuesioner)
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Menurut sugiyono 2005 : 162),
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya,
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien agar peneliti tahu dengan pasti
variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari Responden. Peneliti
menyampaikan angket tersebut kepada responden dan diisi oleh responden.

2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya langsung
kepada informan yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan. Menurut sugiyono (2005 :
157), Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih sedikit/kecil.
Adapun teknik ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada karyawan BNN Kota
Malang. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui tentang pengaruh kompensasi
terhadap komitmen organisasi.

3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (dalam Supriyanto dan Machfudz 2010 : 202), Dokumentasi adalah
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya.

4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah mengumpulkan data tentang pengaruh kompensasi
terhadap komitmen organisasi. Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar,
cermat, serta akurat karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada
kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh
bergantung pada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) sumber data.

Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket yang diharapkan sebagai alat ukur penelitian
yang digunakan untuk mencapai kebenaran atau mendekati kebenaran. Sehingga dari angket inilah
diharapkan data utama yang berhubungan dengan masalah dapat terpecahkan.

Angket yang digunakan menggunakan Skala Linkert.


Selanjutnya menurut Supriyanto dan Machfudz (2010 : 197), prosedur skala Linkert ini adalah
menentukan skor atas setiap pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan.

Anda mungkin juga menyukai