Biaya relevan adalah biaya masa mendatang muncul dalam situasi dimana pengambil
keputusan harus memilih diantara dua pilihan atau lebih. Untuk menentukan pilihan mana yang
terbaik, pengambil keputusan akan memilih keputusan yang mempunyai manfaat tertinggi yang
biasa diukur dalam satuan uang.
Jadi, pengambilan keputusan akan membutuhkan informasi pada biaya yang relevan.
Biaya relevan adalah biaya masa datang yang diharapkan berbeda untuk berbagai alternatif
pengambilan keputusan.
1. Perilaku biaya (cost behavior) atau variabilitas biaya, yaitu biaya variabel dan
biaya tetap.
2. Biaya kesempatan (opportunity cost).
3. Avoidable cost dan Unavoidable cost (biaya yang pantas dipertimbangkan atau
tidak).
4. Biaya masukan (imputed cost).
Dalam rangka untuk pengambilan keputusan, biaya relevan harus memiliki manfaat yang
paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan maka biaya tersebut:
Menurut Blocher yang diterjemahankan oleh A. Susty Ambarriani (2000 : 426), “Biaya
relevan adalah biaya yang dikeluarkan pada masa yang akan datang yang berbeda untuk setiap
pilihan yang tersedia bagi pengambilan keputusan”.
Keputusan Pemilihan Alternatif
Alternatif yang dipilih oleh manajemen, baik jangka pendek maupun jangka panjang
diharapkan mampu memberi manfaat yang maksimum bagi perusahaan dalam mencapai tingkat
laba yang diinginkan.Untuk itu, setiap keputusan yang diambil harus melalui analisa yang
relevan. Terdapat 5 (lima) tahap dalam proses pengambilan keputusan:
1. Identifikasi masalah.
2. Identifikasi beberapa alternatif sebagai solusi pemecahan masalah (Hindari
alternatif yang tidak menguntungkan).
3. Identifikasi biaya dan keuntungan (hindari biaya dan keuntungan yang tidak
relevan untuk masing-masing alternatif).
4. Bandingkan biaya relevan (relevan cost) dan revenue untuk masingmasing
alternatif.
5. Pilih alternatif yang paling mungkin dan menguntungkan.
Menurut Slamet Sugiri (1999 : 104), manfaat biaya diferensial dalam pengambilan
keputusan jangka pendek yaitu sebagai berikut:
Ada sejumlah contoh untuk menjelaskan penggunaan biaya relevan dalam pengambilan
keputusan yang bersifat taktis seperti membuat atau membeli komponen dari luar, melanjutkan
atau meneruskan suatu segmen atau produk, menerima pesanan khusus di bawah harga normal,
memproses produk bersama lebih lanjut atau menjualnya pada saat pemisahan dan sebagainya.
Menurut Hariadi (2002 : 564) aplikasi biaya relevan dalam pengambilan keputusan
adalah : Keputusan membuat atau membeli
1. Biaya kesempatan
Syarat yang harus dipenuhi agar suatu pesanan khusus dapat diterima, menurut Supriyono
(2002:311) adalah :
Keputusan yang diambil manajemen meliputi berbagai macam dan jangka waktu, misal
keputusan dalam kegiatan operasi rutin atau keputusan yang diambil dalam masalah-masalah
khusus. Pengambilan keputusan rutin pada umumnya terjadi dan berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan operasi perusahaan yang bersifat teratur dan rutin. Pengambilan keputusan khusus pada
umumnya bersifat tidak teratur waktu terjadinya dibandingkan dengan keputusan operasi
perusahaan secara periodik, bersifat khusus dan bahkan luar biasa.
Pengambilan keputusan khusus banyak jenisnya, yang akan dibahas dalam bab ini adalah
pengambilan keputusan khusus yang berkaitan dengan :
Menerima atau menolak pesanan khusus adalah dua alternatif keputusan yang ada
kalanya dihadapi oleh manajemen. Pesanan khusus adalah pesanan di luar penjualan normal,
biasanya dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal.
Keputusan tentang harga jual produk (jasa) jangka panjang harus mendasarkan pada
pertimbangan full cost. Tetapi dalam jangka pendek (masih ada kapasitas yang menganggur),
penentuan harga jual dapat dilakukan dengan hanya mempertimbangkan differensial cost. Oleh
karena itu, pesanan khusus mungkin menarik, meskipun harganya lebih rendah dari harga jual
normal. Analisis differensial dapat digunakan untuk mengevaluasi differensial revenue and cost
yang berhubungan dengan pesanan khusus ini. Harga jual yang diterima menurut analisis ini
hanya berlaku untuk jangka pendek, bukan untuk kegiatan reguler perusahaan dalam jangka
panjang.
2. Meniadakan atau menambah Jenis Produk atau Departemen.
Jika keputusan yang akan diambil meniadakan salah satu jenis produk atau departemen,
harus pula dipertimbangkan adanya biaya terhindarkan (avoidable cost) dan biaya tak
terhindarkan (unavoidable cost). Biaya tak terhidarkan biasanya merupakan biaya bersama (joint
cost) bagi beberapa jenis produk atau departemen, sehingga peniadaan salah satu jenis
produk/depertemen tidak mempengaruhi terjadinya biaya tersebut. Dalam pengertian biaya
relevan, biaya terhindarkan merupakan biaya relevan yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan alternatif, sedang biaya tak terhindarkan merupakan biaya yang tidak relevan, maka
dalam pengambilan keputusan biaya ini dapat diabaikan.
Bila ada produk baru maka penghasilan dan biayanya harus dievaluasi secara hati-hati
untuk meyakinkan apakah labanya cukup besar untuk membenarkan keputusan menjual produk
tersebut.
Manajemen sering dihadapkan pada persoalan yang berkaitan erat dengan penggunaan
bahan produksi, misal untuk perusahaan perakitan adalah masalah penggunaan suku cadang,
apakah perusahaan akan membuat sendiri karena memang perusahaan mempunyai fasilitas untuk
membuat suku cadang tersebut atau membelinya dari perusahaan lain.
Jika fasilitas perusahaan untuk suku cadang tersebut telah mencapai kapasitas penuh,
maka untuk memenuhi kebutuhan proses produksi karena meningkatnya volume penjualan
perusahaan sudah tidak memungkinkan, maka tidak mengherankan kalau perusahaan terpaksa
memenuhinya dengan cara membeli dari perusahaan lain. Akan tetapi dalam hal kapasitas
perusahaan masih memenuhi untuk memproses meningkatnya volume penjualan, maka
keputusan untuk membeli suku cadang dari luar harus mempertimbangkan biaya differensial dan
kemungkinan fasilitas perusahaan yang menganggur. Analisis differensial mampu memecahkan
masalah ini
Dalam suatu perusahaan ada kemungkinan beberapa produk akan diproduksi secara
bersama-sama dari bahan baku yang sama atau dari satu proses produksi yang sama. Kondisi
seperti itu disebut sebagai joint product atau co-product. Saat dapat dipisahkannya produk-
produk itu dari proses produksi disebut dengan split-off point. Biaya yang timbul dalam proses
produksi sebelum spilt-ff pont disebut joint-cost atau commont cost. Oleh karena biaya produksi
untuk masing-masing produk harus diketahui , maka usaha untuk mengalokasi biaya bersama
harus dilakukan secara adil dan teliti. Pengalokasian secara adil dan teliti merupakan masalah
yang harus dicapai pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah mengalokasi biaya bersama
dengan menggunakan nilai jual relatif dari produk-produk tersebut.
1. Setelah titik pisah, masing-masing produk dapat dijual langsung karena produk tersebut
merupakan produk akhir.
2. Setelah titik pisah, produk tersebut sebagian dapat dijual langsung atau dapat juga
diproses lebih lanjut menjadi produk baru.
Untuk produk jenis kedua, jika diproses lebih lanjut sudah barang tentu membutuhkan
biaya tambahan guna memproses produk tersebut, Setelah diproses lebih lanjut, diharapkan
produk tersebut dapat dijual dengan harga lebih tinggi sehingga selain dapat menutup biaya
tambahan ditambah biaya semula (sebelum titik pisah) diharapkan juga keuntungan perusahaan
meningkat dibandingkan keuntungan jika dijual langsung. Masalah yang akan dibahas adalah
keputusan manajemen yang bijaksana, apakah produk dijual langsung setelah split-off point atau
diproses lebih lanjut. Tekanannya adalah alokasi biaya setelah split-off point.