1) Biaya Differensial (Differential Cost).Biaya Differensial adalah biaya yan berbeda pada
berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Laba Differensial =
Penghasilan differensial – biaya differensial.
2) Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk,
pesanan, pusat biaya, departemen atau divisi tertentu didalam suatu perusahaan.
3) Biaya Pengganti (Replacement Cost) yaitu biaya yang berhubungan dengan penggatian suatu
aktiva atau jasa yang akan terjadi (Future Cost) pada saat dilakukan penggantian.
4) Biaya Kesempatan Baik (Opportunity Cost)digunakan untuk mengukur kerugian atau
keuntungan antara alternatif-alternatif untuk tetap beroperasi pada keadaan semula atau
memilih kesempatan baik yang berupa alternatif lainnya yang tersedia
5) Biaya Imputed (Imputed Cost)atau disebut sebagai biaya hipotesis adalah biaya yang
sebenarnya tidak terjadi yang digunakan sebagai perbandingan dan analisa biaya.
6) Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya yang ditambahkan atau biaya yang tidak
akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih.
7) Biaya Kas (Cash Cost) disebut juga biaya keluar saku (Out Of Pocket Money) atau biaya
tunai.
8) Biaya Tertanam (Sunk Cost) adalah biaya yang telah terjadi dan tidak boleh dihubungkan
dengan proyek yang akan dilakukan.
Di sisi lain selain revelant cost adalah irrelevant cost atau biaya yang tidak relevan. Ada
dua kategori yang dimasukkan ke dalam biaya yang tidak relevan, yaitu :
(1) Sunk cost
(2) Biaya di masa depan.
Relevant cost berhubungan pengambilan keputusan pada operasional perusahaan.
Contohnya, tahun lalu ketika omset penjualan naik, jadwal pengiriman menjadi padat karena
terbatasnya mobil operasional untuk mengantarkan barang sehingga menyebabkan menurunnya
tingkat kepuasan konsumen karena barang yang diantar tidak sesuai janji. Oleh sebab itu owner
memikirkan strategi untuk menambah mobil operasional. Alternatif yang muncul dalam
menambah mobil operasional untuk perusahaan adalah (1) membeli mobil baru (2) membeli
mobil bekas (3) menyewa mobil barang. Dalam pengambilan keputusan itulah relevan cost
wajib dipakai untuk menentukan biaya apa saja yang bersifat relevan untuk mendapatkan
keputusan yang terbaik.
C. Jenis-Jenis Keputusan Taktis Berdasarkan Relevant Costs
Penggunaan informasi biaya relevan untuk pengambilan keputusan taktis:
1. Keputusan make-or-buy, Perusahaan seringkali menghadapi permasalahan
keputusan make-or-buy yaitu keputusan apakah membuat atau membeli komponen yang
digunakan dalam pembuatan suatu produk. Contoh: pabrik PC dapat membuat sendiri
disk drives atau membeli dari pemasok eksternal. Dalam memutuskan make-or-buy,
manajer harus memfokuskan pada identifikasi dan estimasi biaya relevan dan benefit dari
setiap alternatif. Contoh biaya produksi relevan: direct material, direct
labor, dan variable overhead. Biaya fixed overhead bukan biaya relavan. Selanjutnya
setelah identifikasi dan estimasi biaya relevan, maka manajer membandingkan perbedaan
biaya relevan antara keputusan make dengan buy untuk menentukan keputusan apakah
lebih menguntungkan make or buy.
2. Keputusan keep-or-drop, Seringkali manajer harus memutuskan apakah suatu lini
produk atau divisi bisnis tertentu dipertahankan atau dihentikan. General Motor,
misalnya, harus memutuskan untuk menghentikan produksi lini produk mobil, seperti
Oldsmobile, Hummer, Saab, dan Buick. Manajer menggunakan informasi biaya relevan
dalam memutuskan apakah suatu lini produk atau segmen lini bisnis dipertahankan atau
dihentikan. Dalam traditional costing, manajer menyusun laporan laba rugi per segmen
untuk menentukan margin setiap lini produk. Berdasarkan margin produk ini, manajer
dapat mengetahui margin lini produk sebagai dasar pertimbangan keputusan dalam
memertahankan atau menghentikan suatu lini produk. Dalam menghitung margin lini
produk, contribution margin lini produk dikurangi dengan direct fixed cost. Direct fixed
cost merupakan biaya tetap yang dapat ditelusuri atau dialokasikan secara langsung ke
lini produk. Dari margin produk total selanjutnya dikurangi dengan common fixed
expenses diperoleh total operating income.
3. Keputusan special order, Adakalanya manajer manerima pesan khusus order penjualan
dengan harga jual lebih rendah daripada harga jual regular. Keputusan manajer untuk
menerima atau menolak pesanan khusus dengan harga lebih rendah ini didasarkan pada
dampak profit atas biaya relevan dan kapasitas yang tersedia.
4. Keputusan sell or process further, Suatu produk dapat dijual langsung ke pasar atau
dapat diolah lagi menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi. Produk susu misalnya,
susu dapat dijual langsung sebagai produk susu segar atau diproses lebih lanjut menjadi
produk lain seperti susu bubuk, susu kental, keju, dan produk-produk olahan susu. Proses
pengolahan lanjutan ini memerlukan biaya tambahan. Manajer dapat memutuskan apakah
produk lebih menguntungkan dijual langsung atau diolah lebih lanjut untuk dijual dengan
harga lebih tinggi sehingga profit meningkat. Pertimbangan keputusan menjual atau
memproses lebih lanjut suatu produk didasarkan pada informasi biaya sebagai berikut:
Biaya bersama (joint costs). Biaya ini terjadi sebelum split-off point. Joint
costs merupakan sunk cost, sehingga bukan biaya relevan dalam menentukan keputusan menjual
atau memproses lebih lanjut suatu produk.
Hanya biaya pemrosesan lebih lanjut dan nilai penjualan produk setelah pemrosesan lebih
lanjut yang menjadi dasar pertimbangan dalam keputusan menjual atau memproses lebih lanjut
suatu produk.
D. Optimalisasi Bauran Produk
Bauran Produk adalah semua lini produk/kumpulan semua produk dan barang yang
dijual oleh penjual tertentu . Bauran Produk suatu perusahaan memiliki lebar, panjang,
kedalaman dan konsistensi bauran. Menurut Saladin (2003 : 71) bauran produk terdiri dari
unsur-unsur produk seperti variasi produk, kualitas, desain, ciri khas/fitur, merek, kemasan,
layanan, garansi, ukuran, retur, serta unsur produk lainnya. Menurut Kotler (2000) bauran
produk mencakup berbagai aspek yaitu: memiliki lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi
tertentu. Adapun pengertian keempat aspektersebut adalah:
1) Lebar suatu bauran produk mengacu pada beberapa banyak lini produk yang berbeda
dimilikiperusahaan tersebut. Contoh : minyak goreng, bahan baku sabun, bahan baku
obat-obatan.
2) Panjang suatu bauran produk mengacu pada jumlah seluruh barang dalam bauran
tersebut.Contoh : Minyak Goreng Sania, Minyak Goreng Fortune dan Minyak Goreng
Sovia.
3) Kedalaman suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak jenis yang ditawarkan
masing masing produk dalam lini tersebut. Contoh : Minyak Goreng Sania Pouch 1 liter,
Pouch 2 liter, botol 500 ml, botol 1 liter, botol 2 liter, jerigen 5 liter.
4) Konsistensi bauran produk mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk
dalampenggunaan akhir, ketentuan produksi, saluran distribusi, atau hal-hal lainnya.
Strategi bauran produk menetapkan tahapan untuk memilih strategi untuk tiap komponen
strategi penentuan posisi, merupakan tujuan utama dari program pemasaran. Strategi bauran
produk disesuaikan dengan strategi distribusi, harga, dan promosi. Keputusan-keputusan produk
membentukbaik strategi korporasi maupun strategi pemasaran, dan dibuat dengan berpedoman
kepada misi dan tujuan korporasi. Strategi bauran produk sangat berkaitan dengan kegiatan
pemasaran. Strategi ini berkaitan dengan penyediakan produk-produk yang memuaskan pasar
sasaran dan mencapai tujuanorganisasi. Artinya strategi bauran produk atau strategi produk
merupakan suatu langkah-langkah yang digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan
sekumpulan lini produk yang ditawarkan pada pembeli. Suatu strategi bauran produk merupakan
suatu rencana atau langkah-langkah yang digunakanoleh perusahaan dalam memasarkan
sekumpulan lini produk yang ditawarkan kepada pembeli.