Anda di halaman 1dari 20

BAB 12

Konsep Biaya Diferensial Dalam Pengambilan


Keputusan

12.1. STRATEGI BERBASIS BIAYA

Dalam suatu peerushaan harus membangun strategi yang tepat untuk memenangkan
persaingan di suatu pasar tertentu. Berbagai fungsi manajemen yang paling penting
adalah fungsi manajemen strategi.
Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh pengelola untuk
merumuskan dan mengimplementasikan strategi demi menyediakan customer value
terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Manajemen strategi merupakan upaya
pengembangan positif kompetetif perusahaan di tengah persaingan. Strategi adalah
jalan yang dipilih perusahaan untuk mencapai tujuannya dan strategi yang akan
diwujudkan dalam tindakan spesifik, apabila dicapai, akan memberikan keunggulan
kompetetif yang diharapkan.
Diantara berbagai konsep strategi yang ada, salah satunya adalah konsep strategi
kompetitif yang menekankan keunggulan pada biaya (cost leadership).Keunggulan
pada biaya (cost leadership) adalah strategi kompetitif yang menyebabkan perusahaan
sukses dengan membuat produk atau jasa pada biaya yang paling rendah dalam
industri. Cost leader umumnya memiliki pangsa pasar yang relative besar dan
cenderung menghindari segmen pasar yang kosong dengan menggunakan
keunggulan harga untuk menarik pasar.

Biaya di suatu perusahaan manufaktur dapat dikelompokkan menjadi biaya variable


dan biaya tetap. Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya akan berfluktuasi sejalan
dengan pereubhaan tingkat aktivitas perusahaan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya
yang relative tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume aktivitas perusahaan.
Perbedaan perilaku kedua kelompok biaya tersesbut dapat digunakan dan bermanfaat
untuk memecahkan berbagai persoalan yang di hadapi peerusahaan.

1. Salah satu sifat utama dari seorang manajer yang berhasil adalah keahlian untuk
membedakan antara faktor-faktor yang relevan dan tidak relevan pada masalah
yang dihadapi.Dalam Pengambilan Keputusan para manejer harus menggunakan
konsep biaya yang berlainan sesuai dengan tujuanya (Different Cost For different
purposes) .Konsep biaya relevan adalah salah satu konsep biaya dimaksud.
2. Proses Pengambilan Keputusan dalam perusahaan dimaksudkan memilih dari
antara alternatif-alternatif yaitu mengenai hasil-hasil yang dapat diharapkan akan
diterima dimasa yang akan datang.Hasil-hasil yang diharapkan dimasa
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 187

yang datang harus dihadapkan pada biaya –biaya yang menurut taksiran akan
harus dikeluarkan
3. Dengan demikian pengertian biaya relevan adalah Biaya yang ditaksir diwaktu
yang akan datang (expected future costs) yang akan berbeda pada masing-
masing alternatif. Pengertian biaya relevan sebenarnya adalah suatu konsep baru
untuk beberapa jenis biaya yang masing mempunyai nama sendiri.Dalam
kelompok ini termasuk pengertian
Salah satunya biaya diferentsial karena biaya yang relevan dengan pengambilan
Keputusan adalah biaya diferensial.

12.2. Pengertian diferensial


1). Data pendapatan dan biaya yang relevan dalam analisis dimasa yang akan
datang adalah perbedaan antara alternatif sedang
dipertimbangkan.Besarnya perbedaan alternatif tersebut
yang
diferensial.Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan
dinamakan
aktiva,pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan
dengan alternatif tindakan yang lain.
a. Aktiva diferensial adalah informasi akuntansi yang hanya berkaitan dengan
aktiva.
b. Pendapatan diferensial adalah besarnya kenaikan atau penurunan pendapatan
yang diharapkan dari arah tindakan tertentu dengan dibandingkan dengan
alternatifnya.
c. Biaya diferensial :
Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan
akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan
pemilihan diantara berbagai macam alternatif .Oleh karena itu biaya tersebut
relevan dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan.
(a) Biaya Sebagai Future Cost.
adalah besarnya kenaikan atau penurunan biaya yang diharapkan akan
terjadi dimasa yang akan datang dari arah tindakan tertentu apabila
dibandingkan dengan suatu alternatif .Misalkan biaya promosi tahun
2010 Rp 10.milyar dan diperkirakan tahun 2011 akan meningkat
menjadi Rp 12,5 milyar .Ini berarti biaya diferensial adalah Rp 2,5
milyar.
(b). Biaya yang berbeda
adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda
atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara
berbagai macam alternatif.

Biaya diferensial adalah berbagai perbedaan biaya di antara sejumlah alternative


pilihan yang dapat digunakan perusahaan. Biaya ini sering disebut sebagai biaya
marjinal atau biaya incremental. Pada dasarnya biaya diferensial digunakan untuk
menentukan kenaikan pendapatan, biaya, dan marjin laba sehubungan dengan
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 188

beberapa kemungkinan cara untuk menggunakan fasilitas tetap atau kapasitas yang
teersedia.
Terdapat 2 kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokkan sebagai biaya
diferensial atau biaya relevan:
Pertama: Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang. Biaya rrelevan bukanlah
biaya yang telah dikeluarkan perusahaan di masa lalu atau biaya historis, tetapi
merupakan biaya yang akan dikeluarkan peerusahaan di masas mendatang.
Kedua: Biaya tersebut berbeda di antara sejumlah alternative. Biaya yang dikeluarkan
di masa mendatang harus merupakan biaya yang berbeda di antara berbagai
alternative.

2. MANFAAT ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL


Penggunaan biaya relevan dalam penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi
peerusahaan akan sangat bermanfaat bagi pengambilan keputusan peerusahaan
Analisa diferensial dapat dipakai oleh menajemen guna membantu mencapai
keputusan diantara pelbagai alternatif antara lain:
(1) Apakah suatu aktiva harus disewakan atau dijual .
(2) Apakah akan menghentikan segmen yang tidak menguntungkan
(2.1). Keputusan untuk menutup fasilitas
(2.2). Keputusan untuk menghentikan produk tertentu
(3) Apakah memproduksi sendiri atau membeli komponen yang
dibutuhkan
(4) Apakah akan menerima pesanan Tambahan
(5) Apakah Menurunkan Harga Pesanan Khusus
(6) Keputusan Menjual Langsung atau Memprosesnya Lebih Lanjut
(7) Apakah akan Dioperasikan sendari atau disewakan
(Opportunity Cost )

12.3. Perbedaan Biaya differensial dengan konsep biaya lain


a. Biaya Relevan
Semua biaya adalah relevan namun tidak semua biaya relevan sama dengan biaya
diferensial, Hanya biaya relevan yang ada hubungan dengan pengambilan
keputusan dari beberapa alternatif untuk masa yang datang sama dengan biaya
diferensial.
b. Full costing /Obsorbtion Costing
Beda biaya diferensial dengan konsep biaya Obsoprsi pada tiga aspek yaitu unsur
biaya,sumber informasi dan perspektif waktu.Unsur biaya obsorpsi dari suatu
produk terdiri dari biaya langsung dan biaya tak langsung yang dibebankan
keproduk tersebut.Sedangkan biaya diferensial hanya mencakup biaya yang
berbeda dalam kondisi tertentu.Biaya obsorpsi berasal dari catatan akuntansi
perusahaan reguler sedang biaya diferensial tergantung masalah yang dihadapi
dalam pengambilan keputusan sehingga data akuntansi yang relevan masalahnya
saja yang dipakai.
c. Opportunity cost /Biaya Kesempatan
Opportunity cost adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan
sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.Opportunity cost merupakan salah satu
elemen dari biaya diferensial, namun biaya diferensial tidak terbatas pada
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 189

opportunity cost saja tetapi mencakup pula Out-of-Pocket Cost .


d. Incremental Cost/Biaya Tambahan
Biaya tambahan dari suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika
suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih.Karena
tambahan biaya tersebut berhubungn dengan suatu alternatif maka biaya ini
sesungguhnya berasal dari pengertian biaya diferensial .Dengan demikian biaya
tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan
alternatif penambahan atau pengurangan volume kegiatan.
e. Out –of–Pocket Cost
Adalah biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka
pendek sebagai akibat dari keputusan manajemen. Contoh manajemen
memutuskan untuk menerima pesanan pembuatan produk dari seorang pelanggan
sehubungan dengan hal tersebut maka biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung serta biaya overhead kecuali biaya depresiasi dan amortisasi disebut
OUT-OF POCKET -COST

12.4. IMPLEMENTASI MANFAAT ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL

I. Apakah suatu aktiva harus disewakan atau dijual

ILUSTRASI 12.1

Anak PT Indo global Mandiri sedang mempertimbangkan untuk menjual aktivanya


ynag harga perolehannya Rp 1 milyar dan per 31 Desember 2009 telah dipakai
selama 6 tahun dengan akumulasi depresiasi Rp 0,6 milyar.Harga pasar aktiva saat ini
(Dapat dijual seharga Rp 750.000 dengan komisi 10 %). Sebagai alternatif PT. X
bermaksud untuk menyewa aktiva tersebut selama 4 tahun sampai umur masa umur
aktiva berakhir (Nilai Residu Nol) sebesar Rp 900.000.000 pertahun. Selama aktiva
disewa anak PT Indo Global Mandiri menanggung beban asuransi,reparasi dan pajak
sebesar Rp 150.000.000 pertahun.

Diminta :
Buat analisa diferensial alternatif yang menguntungkan dijual atau disewakan.

Jawab: Pendapatan Diferensial dari alternatif


Pendapatan kalau disewakan Rp 900.000.000
Pendpatan Kalau dijual Rp 750.000.000
Pendapatan diferensial dari sewa Rp 150.000.000

Biaya difernsial dari alternatif-


Beban asuransi,reparasi dan pajak Rp 150.000.000
Komisi penjualan Rp 75.000.000
Biaya Diferensial dari sewa
Rp 75.000.000
Keuntungan dari alternatif sewa Rp 75.000.000
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 190

Dalam analisa diferensial nilai buku aktiva sebesar Rp 400.000.000 tidak perlu
dipertimbangkan karena nilai buku aktiva merupakan biaya yang tertanam (sunk
Cost) dimana biaya yang tidak akan dipengaruhi oleh keputusan yang diambil
Kebenaran dari perhitungan tersebut dapat diperlihatkan dengan analisis konvensional
dibawah ini :

Alternatif disewakan :
Pendapatan dari sewa Rp 900.000.000
Beban Depresiasi Rp 400.000.000
Bi. Asrnsi, reparas Rp
dan tax 150.000.000 Rp 550.000.000
Rp 350.000.000

Alternatif Dijual
Harga jual Rp 750.000.000
Nilai Buku Rp 400.000.000
Komisi Penjualan Rp 75.000.000
Rp 475.000.000
Rp 275.000.000
Keuntunganan dari alternatif disewakan Rp 75.000.000

II. Persoalan Penghentian Segmen yang tidak menguntungkan

ILUSTRASI 12.2
PT Indo Global Mandiri memproduksi tiga merk Laptop yaitu Merk-A, Merk-B dan
Merk-C. Laptop merk-A beberapa tahun terakhir permintaan menuran sehingga
menderita kerugian Laporan Laba rugi PT Indo Global Mandiri per-31 Desember
2009 adalah sebagai berikut :
(Dalam Ribuan Rupiah )
Merk A Merk B Merk C Total
Penjualan Rp 100.000 Rp 400.000 Rp.500.000 Rp 1.000.000
Harga Pokok Penjualan
Biaya Variabel Rp 60.000 Rp 200.000 Rp 220.000 Rp 480.000
Biaya Tetap Rp 20.000 Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 220.000
Total Rp 80.000 Rp 280.000 Rp 340.000 Rp 700.000
Laba Kotor Rp 20.000 Rp 120.000 Rp 160.000 Rp 300.000
Biaya Operasi
Biaya Variabel Rp 25.000 Rp 60.000 Rp 95.000 Rp 180.000
Biaya Tetap Rp 6.000 Rp 20.000 Rp 25.000 Rp 51.000
Total Biaya Operasi Rp 31.000 Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 231.000
Laba/Rugi Rp (11.000) Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 69.000

Diminta: Buatlah analisa apakah Laptop Merk- A dilanjutkan atau dihentikan


K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 191

Jawab: 12.2
Pendapatan Diferensial tahunan:
Pendapatan dari penjualan Merk A Rp 100.000.000
Biaya Diferensial dari penjualan Merk A
Harga Pokok Penjualan Variabel Rp 60.000.000
Beban Operasi variabel Rp 25.000.000
Rp 85.000.000
Laba Diferensial tahunan dari produksi Merk A Rp 15.000.000

Dengan demikian penghentian Penjualan Laptop Merk A akan menurunkan


laba operasi menjadi Rp 54.000.000 (Rp 69.000.000- Rp 15.000.000) bukan laba
operasi sebesar Rp 80.000.000 ( Laba operasi Merk B dan C) dengan perhitungan
sebagai berikut :

(Dalam Ribuan Rupiah )


Merk.B Merk.C Total Merk-A
Penjualan Rp. 400.000 Rp. 500.000 Rp 1.000.000 Rp 900.000
Harga Pokok Penjualan
Biaya Variabel Rp 200.000 Rp 220.000 Rp 480.000 Rp 420.000
Biaya Tetap Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 220-000 Rp 220.000
Total (HPP) Rp 80.000 Rp 340.000 Rp 700.000 Rp 640.000
Laba Kotor Rp 20.000 Rp 160.000 Rp 300.000 Rp 260.000
Biaya Operasi
Biaya Variabel Rp 60.000 Rp 95.000 Rp 180.000 Rp 155.000
Biaya Tetap Rp 20.000 Rp 25.000 Rp 51.000 Rp 51.000
Total Biaya Operasi Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 231.000 Rp 206.000
Laba Rp 69.000 Rp 54.000

III. PERSOALAN Apakah memproduksi sendiri atau membeli komponen


yang dibutuhkan

Kemungkinan dalam alternatif ini adalah: Pertama perusahaan saat ini membuat
sendiri alternatif baru akan membeli dari luar. Kedua pada saat ini membeli dari luar
mempertimbangkan alternatif untuk membuat sendiri.
Pada alternatif pertama kemungkinan; (a) Fasilitas pabrikasi yang ada dihentikan
pemakainnya. (b) Fasilitas pabrikasi yang ada disewakan atau dioperasikan untuk
bisnis lain. Dalam persoalan ini
Pada alternatif Kedua kemungkinan terjadi (a) Tidak perlu tambahan investasi
fasilitas pabrikasi (b) Diperlukan investasi tambahan fasilitas Pabrikasi. Dalam
persoalan jika Perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan mempertimbangkan
untuk membuat sendiri maka MANFAAT DARI ALTERNATIF MEMBUAT
SENDIRI ADALAH BESARNYA BIAYA DIFERENSIAL YANG BERUPA BIAYA
YANG TERHINDARKAN (AVOIDABLE COST).
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 192

Pengorbanan dari pemilihan alternatif ini adalah sebesar biaya diferensial berupa
biaya yang dikeluarkan untuk membuat sendiri.Dalam hal ada investasi tambahan
maka hasil bersih harus dibandingkan dengan besarnya investasi fasilitas pabrikasi.
Karena untuk jangka panjang maka dalam mengukur hasil bersih harus
diperhitungkan Nilai waktu uang. Dalam akuntansi konvensional Avoidable cost
diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variabel dan Biaya tetap langsung.
Biaya tetap tidak langsung bukan merupakan biaya diferensial karena alternatif
manapun yang dipilih tidak akan terpngaruh oleh keputusan yang diambil.

ILUSTRASI 12.3.1
PT Indo Global Mandiri Kampus A dihadapkan pada alternatif untuk membeli suku
cadang dari distributor Rp 56.000 per-unit atau kalau membuat sendiri Rp 61.000
per-unit. Perkiraan biaya per-unit kalau membuat sendiri adalah sebagai berikut :
Bahan langsung Rp 20.000
Tenaga kerja langsung Rp
25.000 Rp 45.000
Biaya Tetap terhindarkan (Avoidable Fixed FOH) Rp 6.000
Biaya Tetap bersama (Joint Fixed FOH) Rp 10.000
Perkiraan Biaya Produksi per-unit Rp 61.000
Diminta; Buat analisa lebih membeli atau buat sendiri
Jawab: Ilustrasi 12.3.1
Analisa Diferensial ;
Hasil/manfaat :
Biaya diferensial (Biaya
terhindarkan ):
Biaya Varibel (Direct material, Direct labor dan FOH Variable) Rp 45.000/unit
Biaya tetap terhindarkan Rp 6.000/unit
Jumlah biaya terhindarkan bila beli dari luar Rp 51.000/unit
Pengorbanan:
Biaya diferensial
Harga beli dari luar Rp 56.000/unit
Kerugian bila beli Rp 5.000/unit
dari luar
Mana yang menguntungkan atas alternatif ini tergantung dari kegunaan dari mesin
yang diperbaiki.Jika mesin tersebut merupakan sunk cost artinya mesin tersebut tidak
dapat digunakan untuk keperluaan yang lain ,maka biaya tetap Rp 10.000 menjadi
tidak relevan .Biaya relevan dalam persoalan ini adalah sebesar biaya variabel Rp
51.000 perunit dimana lebih rendah dari harga beli Rp 56.000, sehingga lebih
menguntungkan untuk membuat sendiri,karena Pengorbanan untuk membeli dari luar
Rp 56.000 per-unit sedangkan penghematan diperoleh berupa biaya yang
terhindarkan Rp 51.000 per-unit
Sebaliknya jika mesin tersebut bisa digunakan untuk keperluaan lain atau dapat
disewakan kepada pihak luar, maka biaya relevan adalah Rp 61.000.Dalam hal ini
lebih menguntungkan untuk membeli saja suku cadang dengan harga Rp 56.000 per-
unit. Dan mengunakan mesin untuk keperluan lain.
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 193

ILUSTRASI 12.3.2 (Tingkat Produksi masih dibawah Kapasitas Terpasang)

Perusahaan Industri PT IGM memproduksi suku cadang mobil , saat ini beroperasi
pada tingkat 80% dari kapasitas terpasang dan tidak ada kenaikan produksi yang
signifikan dalam jangka pendek.
Bila diproduksi sendiri biaya produksi per-unit suku cadang dengan metode Obsorpsi
adalah:
Bahan Langsung Rp
10.000 Biaya Tenaga kerja Langsung
Rp 20.000
FOH dengan tarif 150 % dari Biaya
tenaga kerja langsung.
Biaya Overhead variabel ( power,listrik dan pemeliharaan) diperkirakan 65% dari
biaya tenaga kerja langsung
Harga Suku cadang bila membeli dari agen Rp 50.000 per-unit

Diminta: Buat analisa diferensial persoalan membuat sendiri atau membeli dari agen.
Biaya
Jawab:bahan langsung
Ilustrasi 12.3.2 Rp 10.000
Biaya Tenaga
produksikerja langsung
per-unit pada kapasitas 100%Rp 20.000
FOH Total 150% xRp 20.000 Rp
30.000
Rp 60.000
Kalau dibandingkan dengan harga beli Rp 50.000 per-unit maka lebih
menguntungkan untuk membeli. Namun karena sampai saat ini perusahaan baru
berproduksi pada tingkat 80 % dari kapasitas terpasang berarti ada kapasitas yang
tidak terpakai dalam memproduksi sukucadang ,maka tidak ada kenaikan dalam
biaya FOH tetap .Maka dalam pengambilan keputusan hanya biaya FOH variabel
yang dipertimbangkan dalam perhitungan biaya produksi suku cadang tersebut dan
untuk itu berarti lebih menguntungkan memproduksi sendiri daripada membeli
sebagai berikut :
Harga beli Suku Cadang per-unit Rp
50.000 Biaya diferensial untuk memproduksi suku cadang;
Biaya bahanlangsung Rp 10.000
Biaya Tenaga kerja langsung Rp 20.000
FOH Variabel (65%x Rp 20.000) Rp 13.000
Rp 43.000
Pengurangan biaya dengan memproduksi suku cadang Rp 7.000
Keuntungan lain :
@ Bila ada peningkatan demand maka produksi yang akan datang membutuhkan
kapasitas yang menganggur.
@ Kemungkinan pemanfaatan sisa kapasitas terpasang berupa spesial order dari
agen
@ Kemungkinan ada nya PHK dan dampak sosial yang timbul
IV. Menerima Pesanan Tambahan
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 194

ILUSTRASI 12.4

Berikut ini dapat membantu memperjelas pemanfaatan analisis biaya diferensial


dalam menyelesaikan persoalan menerima atau menolak pesanan tamabahan:
Kapasitas produksi PT. Pabrikasi IGM per bulan adalah 18.000 unit. Pada
pertengahan bulan Januari 2014, perusahaan tersebut telah memproduksi dan menjual
10.000 unit dari produksinya di bulan tersebut dengan harga Rp14.000 per unit.
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 10.000 unit tersebut adalah sebagai
berikut:
- Biaya Bahan Baku Langsung Rp 20.000.000
- Biaya Tenaga kerja Langsung RP 35.000.000
- Biaya Overhead Variable Rp 15.000.000
- Biaya Overhead Tetap Rp 24.000.000
- Biaya Pemasaran Variable Rp 10.000.000
- Biaya Pemasaran Tetap Rp 4.000.000
- Biaya Administrasi Rp
Total 9.000.000 Rp
117.000.000
Setelah menjual 10.000 unit produknya, salah satu pelanggan yaitu PT Sejahtera,
pada akhir bulan januari 2014 mengajukan penawaran pembelian sebanyak 6.000 unit
produk dengan permintaan harga Rp 10.000 per unit. Bisakah tawaran tersebut
diterima? Mengapa?

Jawab dan Analisa 12.4

Untuk membuat 10.000 unit produknya tersebut, produksi PT. Pabrikasi IGM
Mengeluarkan biaya total sebesar Rp 117.000.000 yang dikeluarkan sebagai dasar
untuk menghitung biaya per unitnya, maka akan diperoleh nilai sebesar Rp11.700 per
unit (Rp 117.000.000:10.000 unit), jika menggunakan dasar perhitungan seperti itu,
maka penawaran harga sebesar Rp.10.000 per unit dari PT. Sejahtera jelas tidak dapat
dterima.
Tetapi pihak manajemen produksi PT. Pabrikasi IGM dapat menggunakan
analisis biaya diferensial sebagai dasar pertimbangan menerima atau menolak
pesanan tambahan dari PT. Sejahtera tersebut,dari total biaya sebesar Rp 117.000.000
yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat 10.000 unit produk tersebut,
perusahaan mengel;uarkan biaya variable yaitu sebesar Rp 80.000.000 dan biaya
tetap sebesar Rp37.000.000. biaya tetap sebesar Rp37.000.000 itu adalah biaya yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk kapasitas produksi sebesar 18.000 unit per bulan.
Sedangkan pada bulan januari 2014, produksi PT. Pabrikasi IGM baru membuat
sebanyak 10.000 unit. Jika kemudian volume produksi perusahaan dinaikkan menjadi
18.000 unit untuk bulan Januari, maka perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya
tetap tambahan lagi., karena itu, untuk tambahan produksi di bulan Januari sebesar
6.000 unit, perusahaantidak perlu menambahkan biaya tetap yang akan
dikeluarkannya, karena hanya menggunakan kapasitas produksi yang menganggur.
Perusahaan cukup mengeluarkan biaya variable saja untuk membuat
6.000 unit tambahan tersebut. Untuk membuat 10.000 unit yang pertama,
perusahaa
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 195

mengeluarkan biaya variabel total sebesar Rp80.000.000. itu beerarti biaya tambahan
sebesar Rp48.000.000 (6.000 unit x Rp8.0000). jadi, pada dasarnya pesanan
tambahan dengan harga lebih rencah dari yang diterima perusahaan, selama dapat
menghasilkan marjin kontribusi ( selisih antara harga jual dan biaya variabelnya)
positif., pesanan tambahan tersebut masih dapat diterima. Dalam kasus ini, marjin
kontribusi yang diterima perusahaan adalah Rp 2.000 per unit (Rp10.000-R8.000).
Perhitungan laba rugi berikut ini mungkin dapat memperjelas bahwa keputusan untuk
menerima pembelian 6.000 unit tambahan adalah tepat

Penjualan
Keterangan Penjualan Awal Penjualan
Total
(10.000 unit) Tambahan
(16.000 unit)
Penjualan 140.000.000 60.000.000 2000.000.000
Biaya Bahan Baku (20.000.000) (12.000.000) (32.000.000)
Biaya Tenaga Kerja langsung (35.000.000) (21.000.000) (56.000.000)
Biaya Overhead Pabrik (15.000.000) (9.000.000) (24.000.000)
Biaya Overhead Tetap (24.000.000) 0 (24.000.000)
Biaya Pemasaran Variabel (10.000.000) (6.000.000) (16.000.000)
Biaya Pemasara Tetap (4.000.000) 0 (4.000.000)
Biaya Administrasi Tetap (9.000.000) 0 (9.000.000)
Laba Usaha 23.000.000 12.000.000 35.000.000
Jadi jelas bahwa keputusan untuk menjual 6.000 produk tambahan dengan harga jual
yang lebih rendah adalah tepat, karena baik nilai marjin kontribusinya itu positif
maupun perolehan laba totalnya tetap bertambah besar.

V. Menurunkan Harga Pesanan Khusus

Ilustrasi :12.5
Kapasitas produksi PT. Cemerlang sejati adalah 140.000 unit per tahun Sampai akhir
bulan Oktober 2012,perusahaan tersebut baru memproduksi dan menjual 100.000
unit produknya dengan harga Rp 15.000 per unit .biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi 100.000 unit tersebut adalah sebagai berikut
- Biaya Bahan Baku Langsung Rp 200.000.000
- Biaya Tenaga kerja Langsung RP 350.000.000
- Biaya Overhead Variable Rp 150.000.000
- Biaya Overhead Tetap Rp 240.000.000
- Biaya Pemasaran Variable Rp 100.000.000
- Biaya Pemasaran Tetap Rp 40.000.000
- Biaya Administrasi Rp
- Total 90.000.000 Rp
1.170.000.000

Pada akhir bulan Oktober 2012, PT Mitra Karya yaitu salah satu pelanggan
PT.Cemerlang sejati,memesan 40.000 unit produk dengan spesifikasi khusus. PT.
Mitra Karya minta agar pesannya diberi aksesori tambahan dan kemasan khusus yang
berbeda dengan kemasan yang biasa digunakan oleh PT.Cemerlang sejati PT.
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 196

Mitra karya menawarkan harga beli maksimal sebesar Rp 32.000.000. Bisakah


tawaran tersebut diterima ? mengapa?

JAWAB 12.5

Jika biaya total sebelumnya yang digunakan sebagai dasar perhitungan


biaya,maka akan diperoleh biaya per unit sebesar Rp 11.700 perunit.jika biaya
ditambah biaya kemasan khusus sebesar Rp 1.200 per unit,maka biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan adalah Rp 12.900 perunit ditambah biaya mesin kemasan
sebesar Rp 32.000.000 .dengan metode perhitungan ini jelas harga jual sebesar Rp
12.000 tidak dapat di terima .
Tetapi dengan menggunakan analisis biaya diferensial PT.Cemerlang Sejati
akan memperoleh hasil perhitungan yang berbeda ,sehingga keputusan yang di ambil
pun juga akan berbeda .untuk membuat 100.000 unit produk ,biaya yang di keluarkan
PT. Cemrlang Sejati adalah Rp 320.000.000. kalaupun volume produksinya di
naikkan menjadi 140.000 unit, biaya tetap total yang di keluarkan tidak akan berubah.
jadi,untuk membuat 40.000 unit tambahan,perussahaaan tinggal menambah biaya
relevan saja ,yang dalam hal ini adalah seluruh biaya variabel di tambah dengan
pengeluaran tambahan untuk membuat 40.000 unit tambahan tersebut dengan
perhitungan sebagai berikut:
Penjualan Penjualan
Keterangan Penjualan
Awal Total
Tambahan
(10.000 unit) (16.000 unit)
Penjualan 150.000.000 480.000.000 1.980.000.000
Biaya Bahan Baku (200.000.000) (80.000.000) (280.000.000)
Biaya Tenaga Kerja (350.000.000) (140.000.000) (490.000.000)
langsung
Biaya Overhead Pabrik (150.000.000) (60.000.000) (210.000.000)
Biaya Overhead Tetap (240.000.000) 0 (240.000.000)
Biaya Pemasaran Variabel (100.000.000) (40.000.000) (140.000.000)
Biaya Pemasara Tetap (40.000.000) 0 (40.000.000)
Biaya Administrasi Tetap (90.000.000) 0 (90.000.000)
BiayaTambahan:kemasan & (48.000.000) (48.000.000)
asesori
Biaya tambahan: sewa mesin (32.000.000) (32.000.000)
Laba Usaha 330.000.000 80.000.000 410.000.000

Biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membuat 40.000 unti
tambahan tersebut adalah Rp 80.000.000 (asesoris dan kemasan +ongkos sewa
mesin=40.000 unit x1200 ditambah Rp 32.000.000).ternyata dengan metode
perhitungan yang menggunakan biaya relevan ,perusahaan tetap memperoleh laba
usaha yang lebih besar,yaitu sebesar Rp 410.000.000 jika menerima pesanan
tambahan tersebut dibandingkan besar Rp 330.000.000 menolaknya.
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 197

Tidak dapat diatasi dalam waktu singkat. Karena itu, pihak manajemen mulai
mempertimbangkan menutu operasinya untuk sementara di wilayah pemasaran
tertentu akibat kerugian yang dialami tesebut.

VI. Keputusan Menjual Lansung atau Memprosesnya Lebih Lanjut Perusahaan


yang menghasilkan produk tertentu terkadang memiliki peluang untuk menjual
produknya secara lansung atau memprosesnya lebih lanjut dengan harga jual lebih
tinggi. Jika fasilitas produksinya yang memiliki suatu
perusahan memungkinkan umtuk memproses produk tersebut menjadi produk
lanjutan maka untuk melakukannya perusahaan tinggal mengeluarkan biaya variabel
tambahan saja. Biaya tambahan tersebut adalah biaya
yang relavan dengan kebutuhan memprosesnya menjadi produk lanjutan,

ILUSTRASI 12.6
Berikut mungkin dapat memperjelas keterangan tersebut diatas :
PT.Sandang putra adalah produsen kain tenun yang berlokasi di Surabaya .Kapasitas
produknya perusahaan ini dalam satu tahun adalah 100.000 meter kain .Pasilitas
produk yang dimiliki memungkinkan bagi perusahaan untuk memproses lebih lanjut
kain tenunan produk perusaan menjadi menjadi pakaian jadi untuk anak-anak,
pakaian jadi pria dewasa,pakaian jadi wanita.
Jika dijual lansung dalam bentuk kain tenunan setiap meter kain memiliki harga jual
sebesar Rp45.000 sedangkan unruk menghasilkan 100.000 meter kain tersebut
dibutuhkan biaya sebesar:
-biaya bahan baku lansung Rp 1.500.000
-biaya tenaga kerja lansung Rp 200.000
-biaya overhaed variabel Rp 400.000
-biaya overhead tetap Rp 1.000.000
-biaya pemasaran variabel Rp 150.000
-biaya pemasaran tetap Rp 300.000
-biaya administrasi Rp 150.000
Pihak manajemen PT .Sandang Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mejual
produknya (kain tenun) secara lansung atau memprosesnya lebih lanjut menjadi
pakaian jadi .Jika diproses lebih lanjut, maka harga jualnya dapat ditingkatkan. Harga
jual pakaian anak Rp95.000 perunit .Harga jual kemeja pria sebesar Rp120.000 per
unit, dan harga jual pakian wanita Rp 150.000 per unitnya. Jika seluru kain hasil
produksi perusahaan dihunakan untuk membuat pakaian anak saja.akan dapat
dihasilkan 60.000 unit pakaian, jika bibuat kemeja pria saja, akan dapat dihasilkan
50.000 unit pakaian ,sedangkan jika dibuat untuk pakaian wanita saja, akan dapat
menghasilkan 40.000 unit pakian .peusahaan juga mempertimbangkan untuk
memproses lebih lanjut bmenjadi gabungan produk pakaian anak ,pakaian wanita
sekaligus kemeja pria.
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 198

Untuk memproduksi lebih lanjut menjadi pakaian jadi, dibutuhan biaya tambahan
perunit produk sebesar:
Keterangan Pakian anak Kemeja pria Pakaian wanita
Biaya tenaga kerja lansung 4.000 3.000 5.000
Biaya overhead variabel 5.000 4.000 6.000
Biaya pemasaran variabel 1.500 1.500 1.500

JAWAB. ILUSTRASI 12.6


Dengan berbagai alternatip penjual tersebut, pihak manajemen PT sandang indah
memili beberapa alternatip biaya dan laba yang dapat dipilih perusahan. Jika memili
menjual produknya dalam bentuk kain saja tanpa memprosesnya lebih lanjut maka
perusahan akan memperoleh laba usaha sebsar Rp700.000.000 Jika perusahaan
meilili memproses kain jadi 60.000 stel pakaian anak, perusahaan harus menamba
beberapa biaya yang relavan dengan keputusan tersebut. Sebagai contoh biaya tenaga
kerja lansung bertamba menjadi Rp 440.000.000 (Rp 200.000.000 + (60.000 ×
4.000)). Sedangkan biaya overhead variabel berubah menjadi Rp7.000.000.000 (Rp
400.000.000 + (60.000 × 5000)), dan biaya pemasaran variabel menjadi Rp
225.000.000 Rp 225.000.000 (Rp 150.000.000 + (60.000 × 1.500)). Pilihan ini
meghasilkan laba usaha sebesarRp 1.270.000.000
Keterangan Menjual Memproses dalam bentuk pakian
Anak Pria Wanita
lansung

Penjualan 4.500.000.000 5.700.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000


Biaya –biaya
-bahan baku (1.500.000.000) (1.500.000.000) (1.500.000.000) (1.500.000.000)
lansung
-0verhead kerja (200.000.000) (440.000.000) (350.000.000) (400.000.000)
lansung
-overhead 400.000.000) (700.000.000) (600.000.000) (640.000.000)
variabel
-overhead tetap (1.000.000.000) (1.000.000.000) (1.000.000.000) (1.000.000.000)
-pemasaran (150.000.000) (240.000.000) (225.000.000) (210.000.000)
variabel
-pemasaran tetap 300.000.000) (300.000.000) (300.000.000) (300.000.000)
-administrasi (250.000.000) (250.000.000) (250.000.000) (250.000.000)
Laba usaha 700.000.000 1.270.000.000 1.775.000.000 1.700.000.000

VII. Apakah akan Dioperasikan sendari atau disewakan (Opportunity Cost)

ILUSTRASI 12.7
PT Indo Global Mandiri memiliki Ruko dan sejak 2010 disewakan dengan
pendapatan sewa Rp 1,5 milyar pertahun .Pimpinan merencanakan tahun 2012 untuk
tidak menyewakannya lagi karena akan dijadikan pusat penjualan komputer/
laptop.Taksiran hasil penjualan perbulan Rp 500 juta dengan gross margin 40%.
Taksiran biaya administrasi umum Rp 30 juta dan biaya penjualan Rp 25 juta per-
bulan.
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 199

Diminta : Hitunglah keuntungan atas alternatif tersebut .

Jawab : ILUSTRASI 12.7

Proyeksi Hasil penjualan Rp 500.000.000


Harga Pokok Penjualan (60%) Rp 300.000.000
Laba Kotor Rp 200.000.000
Biaya usaha:
Biaya Adm dan Umum Rp 30.000.000
Biaya Penjualan Rp 25.000.000
Rp 55.000.000
Taksiran Laba usaha Rp 145.000.000

Opportunity Cost:
Pendapatan sewa yangt dikorbankan (Rp 1,5 milyar/12 bulan ) Rp 125.000.000

Keuntungan memilih alternatif Ruko untuk penjualan Rp 20.000.000

VIII. KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ILUSTRASI 12.8
Pimpinan PT Indo Global Mandiri menghadap masalah dalam pembelian mesin
pabrik ex-Jepang dengan Ex Korea dengan perbandingan spesifikasi dan harga
sebagai berikut :
Mesin-Ex-Jepang Mesin Ex-Korea

Kapasitas Produksi/tahun 1.000.000 unit 1.000.000 unit


Harga Perolehan Rp 35 milyar Rp 30. milyar
Biaya operasi bulanan Rp 1 milyar Rp 1,5 milyar
Umur Ekonomis 10 tahun 10 tahun
Nilai Residu mesin 0,5 milyar 0,5 milyar

Jawab ILUSTRASI 12.8


Dalam pengambilan keputusan informasi yang relevan adalah biaya diferensial:
(i). Harga perolehan
(ii). Biaya operasi bulanan
Karena biaya tersebut merupakan biaya relevan yang berbeda dari dua alternatif dan
akan terjadi dimasa yang akan datang .
Sedangkan kapasitas,umur ekonomis dan nilai residu merupakan informasi ayng tidak
relevan dalam pengambilan keputusan karena data sama pada dua alternatif mesin
tesebut (ex –jepang dan ex-Korea)
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 200

HUBUNGAN DENGAN TITIK IMPAS


Titik impas adalah volume adalah volume penjualan yang dicapai dimana perusahan
tidak memperoleh laba sama sekali.pada volume penjulan impas ini ,perusahaan tidak
mengalami kerugian dan seluru biaya yang tetap kapesitas produknya yang telah
direncanakan telah ditutup.Seluru biaya tetep dalam kapesitas produksi yang telah
direncanakan telah dibebankan dalam volume impas tersebut .itu berarti volume
penjualan selanjutnya (setelah volume penjualan impas )perusahan dapat menentukan
biaya produksinya hanya dengan menghitung biaya variabelnya saja. Itu lah volume
penjualan awal, diaman harga jual alternatifyang lebih murah untuk pesanan khusus
dapat diberikan yaitu harga jualyang hanya menghitung biaya variabelnya saja.jadi
volume impas titik awal volume penjualan alternatif.
Ilustrasi 4.6 memungkinkan dapat membantu memperjelas pemefaatan analisi biaya
difrensial dalam memecahkan persolan menerima atau menolak pesanan tambahan
Kapasitas produksi PT Mutiara Niaga pertahun adalah 180.000 unit.Untuk tahun
mendatang peusahaan berencana menjual produnya dengan harga Rp15.000 per unit.
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 180.000 unit tersebut adalah sebagai
berikut:
-Biaya bahan baku lansung Rp 540.000.000
-Biaya tenaga kerja lsnsung Rp 630.000.000
-Biaya overhead variabel Rp 270.000.000
-Biaya overhead tetap Rp 350.000.000
-Biaya pemasaran variabel Rp 180.000.000
-Biaya pemasaran tetap Rp 150.000.000
-Biaya administrasi Rp
#Total 100.000.000 Rp
2.20.000.000
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa biaya variabel perusahaan adalah Rp
1.620.000.000 (540.000.000 + 630.000.000 + 270.000.000 + 180.000.000). itu
berarti biaya variabel perunit produk adalah Rp 9.000 (Rp 1.620.000:180.000 unit )
Sedangkan biaya tetap total adalah Rp 600.000.000 (350.000.000 + 150.000.000 +
100.000.000). jadi, titik impas perusahaan tersebut adalah :
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 201

Karena titik impas dicapai pada volume penjualan sebesar 100.000 unit pada volume
penjualan ini lah perusahaan tidak akan mengalami rugi .Pada volume penjualan
sebesar 100.000unit ini lah seluru biaya tetap sebesar Rp600.000.000telah ditutup
karena telah dibebankan seluru pada 100.000 unit penjualan produk perusahan
tersebut itu berarti volume penjualan diatas 100.000 unit .perusahaan dapat
ditentukan harga jual hanya dengan menghitung biaya variabelnya saja

PENGARUH TEHADAP ANGGARAN LABA

Anggaran disusun dengan beberapa asumsi dasar, di mana salah atunya adalah harga
telah ditetapkan pada tingkat tertentu. Laba usaha yang dianggarkan danggarkan
dapat ditolerir.apat dipastikan idak akan tercapai.Tetapi jika perusahaan
mempertimbangkan fakor lain, seperti keinginan untuk menguasai pasar di suatu
wilayah tertentu, maka ketidakmampuan perusahaan untuk mencapai laba yang
Dianggarkan dapat ditolerir.
Misal Ilustrasi 4.6 ebelumnya.Menjual 8.000 unt produk kepada PT koinmas
dengan harga Rp12.000 per unit pasti menyebabkan perusahaan tidak akan dapat
mencapai laba yang dianggarkan sebelumnya.

KETERANGAN Anggaran Realisasi


Penjualan 2.700.000.000 2.460.000.000
Biaya-biaya
-Bahan baku langsung (540.000.000) (540.000.000)
-Tenaga kerja langsung (630.000.000) (630.000.000)
-Overhead variable (270.000.000) (270.000.000)
-Overhead tetap (350.000.000) (350.000.000)
-pemasaran variable (180.000.000) (180.000.000)
-Pemasaran tetap (150.000.000) (150.000.000)
-Administrasi & Umum (100.000.000) (100.000.000)
Laba usaha 480.000.000 240.000.0000

Nilai pejualan Rp2.700.000.000 diperoleh dari Rp15.000 dikali 180.000 unit. Biaya
yang dikeluarkan 180.000 unit adalah Rp 2.220.000.000 sehingga laba yang
dianggarkan harga jual normal Rp 480.000.000. Perusahaan menjual 100.000 unit di
jawa dan bali dengan harga Rp15.000 per unit. 80.000 unit produk kepada PT
koinmas untu pemasaran Sulawesi dengan haga Rp12.000 maka penjualan yang
diperoleh Rp2.460.000.000.
Keputusan menjual 80.000 unit perusahaan dengan harga Rp12.000 pe unit dan
sebanyak 100.000 unit dengan harga jual normal mengakibatkan peusahaan
mempeoleh laba Rp240.000.000. Mengakibatkan perusahaann tidak dapat mencapai
laba yang dianggarkan sebesar Rp480.000.000.Keputusan tersebu dibuat dengan
laasan agar dapat menebus dan menguasai pasar Sulawesi, maka dapat dibenarkan.
Keputusan untuk menjual produknya dengan harga jual lebih rendah dari
harga jual yang direncanakan juga tidak selalu menurunkan pencapaian laba usaha
yang dianggakan.Keputusan untuk menjual sebanyak 80.000 unit keada PT koinmas
yang merupakan distribuot penting Sulawesi dengan harga jual lebih rendah tidak
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 202

akan memberikan pengaruh yang terlalu besar terhadap pencapaian laba usaha
perusahaan. Bahkan dapat meningkatkan erolehan laba usaha dari yang diangarkan.
Jika PT Mutara Niaga mampu menjual 110.000 unit di jawa dan balii dan
tidak mampu menembus wilayah pemasaran lain. Ini akan menghasilkan nilai
penjualan sebesar Rp.1.650.000.000 (110.000 unt x Rp 15.000). Biaya variable Rp
990.000.000 (Rp 9.000 x 110.000 unit) ditambah biaya tetap (Rp 600.000.000) akan
menghasilkan biaya total sebesar Rp1.590.000

KETERANGAN Anggaran Realisasi


(110.000 unit) (180.000 unit)
Penjualan 1.650.000.000 2.460.000.000
Biaya-biaya
-Bahan baku langsung (330.000.000) (540.000.000)
-Tenaga kerja langsung (385.000.000) (630.000.000)
-Overhead variable (165.000.000) (270.000.000)
-Overhead tetap (350.000.000) (350.000.000)
-pemasaran variable (110.000.000) (180.000.000)
-Pemasaran tetap (150.000.000) (150.000.000)
-Administrasi & Umum (100.000.000) (100.000.000)
Laba usaha 60.000.000 240.000.0000

Keputusan untuk menjual produk perusahaan dalam dua harga pada wilayah
pemasaran yang berbeda ini dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Walaupun sebanyak 80.000 unit dijual dengan haga jual lebih murah, tetai karena
sebelumnya perusahaan hanya mampu menjual maksimal 11.000 unit, maka ketusan
untuk menjual 80.000 unit dengan harga Rp 12.000 per unit ini dapat meningkatkan
peolehan laba perusahaan.Pada waktu erusahaan hanya mampu menjual sebanyaj
110.000 unit produk di jawa dan bali perusahaan menganggarkan laba usaha sebesar
Rp90.000.000.Tetapi dengan penjualan sebanyak 180.000 unit pada dua harga,
menyebabkan peusahaan mempeoleh laba sebesar Rp240.000.000. Jadi keputusan
untuk menjual 80.000 unit peroduk perusahaan di wilayah Sulawesi dengan harga
yang lebih rendah malah mengakibatkan perolehan laba usaha yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anggaran sebelumnya.
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 203

LATIHAN MANDIRI

TEORI
II.12 Jelaskan Pengertian:
a. Opportunity Cost: pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan
sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.
b. Incremental Cost: tambahan biaya yang akan terjadi jika satu alternatif yang
berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih.
c. Out of Socket Coast: biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang
atau dalam jangka pendek sebagai akibat dari keputusan manajemen.
d. Sunk Coast: biaya yang terjadi pada masa lalu sudah dibayar dan tidak dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
e. Avoidable Cost: biaya tetap yang penggunaannya dapat dihindarkan demo
efisien produksi

PROBLEM

Latihan 4.1
Pada akhir tahun 2013, manajemen PT. LaSiDo membuat perencanaan biaya untuk
tahun 2014. Kapasitas produksi PT.LaSiDo adalah 40.000 unit produk per tahun.
Setiap unit produk direncanakan dijual dengan harga Rp20.000. Sedangkan taksiran
biaya untuk membuat 40.000 unit produk tersebut adalah:
Bahan Langsung Rp 120.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 140.000.000
Overhead Variable Rp 100.000.000
Overhead tetap Rp 96.000.000
Pemasaran variable Rp 80.000.000
Pemasaran tetap Rp 28.000.000
Administrasi tetap Rp 36.000.000

Pada bulan agustus 2014, setelah menjual 25.000 unit produk dengan harga normal,
salah satu perusahaan di korea selatan ingin membeli 15.000 unit produk PT.LaSiDo
dan mengajukan penawaran harga RP16.000 per unit.Jika tawaran ini diterima, PT
LaSiDo harus membayar biaya tambahan sebesar Rp20.000.000 sebagai biaya
kemasan khusus, karena pihak pemesan menginginkan kemasan yang berbeda.
Manajemen PT.LaSiDo berharap penjualan perdananya ke perusahaan korea selatan
tersebut menjadi pintu pembuka untuk merambah pasar kore selatan yang sangat
potensial.
a. Bisahkah tawaran tersebut diterima? Mengapa ? Jelaskan!
b. Jika tawaran ersebut diterima, apakah pengaruhnya terhadap realisasi anggaran PT.
LaSiDo? Jelaskan!
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 204

Latihan 4.2
Pada akhir tahun 2013 PT. DoReMi membuat Perencanaan biaya untuk tahun 2014.
Kapasitas produksi PT. DoReMi adalah R80.000 unit produk per tahun. Sedangkan
taksiran biaya untuk membuat 80.000 unit produk tersebut adalah:
Bahan langsung Rp 240.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 280.000.000
Overhead variable Rp 200.000.000
Overhead tetap Rp 192.000.000
Pemasaran variable Rp 160.000.000
Pemasaran tetap Rp 56.000.000
Administrasi tetap Rp 72.000.000

Pada bulan desember 2013, PT.DoReMi melakukan kontrak penjualan 80.000 unit
produknya dengan departemen pertanian RI seharga Rp19.000 per unit tahun 2014.
Sementara itu, PT Cemerlang, sebuah perusahaan yang membuat produk yang sama
dengan PT.DoReMi, menawarkan menjual produknya kepada PT.DoReM dengan
harga Rp14.000 per unitnya. Jika tawaran diterima, P.DoReMi tinggal membelinya
dari PT.Cemerlang dan menjualnya kepada kementerian pertanian. Seandainya
PT.DoReMi membeli dari PT zcemerlang, maka mesn yang menggangur dapat
disewakan kepada pihak lain dengan pendapatan sewa sebesar Rp150.000.000 per
tahun, atau digunakan untuk membuat sendiri produk tambahan perusahaan sebanyak
25.000 unit dengan harga jual sebesar Rp20.000 per unit.
Keputusan apakah yanghaus diambil oleh manajemen PT. DoReMi :
 Membeli dari PT.Cemerlang dan mesinnya tidak digunakan sama sekali ?
 Membeli dari PT. Cemerlang dan mesinya disewakan kepada pihak lain ?
 Membeli dari PT.Cemerlang dan mesinnya digunakan untuk membuat produk
tambahan ?
 Membuat sendiri produk tersebut ?
 Mengapa ? Jelaskan !

Keputusan Untuk Membuat Sendiri atau Membeli


ILUSTRASI 12.1

Umumnya sebuah perusahaan manufaktur membeli bahan baku dan kemudian


memprosesnya menjadi produk jadi artinya kegiatan utama perusahaan manufaktur
memang membuat suatu jenis produk tertentu.Misalnya karena harga beli dari
perusahaan lain lebih murah,kapasitas produksi perusahaan sulit di tambah,dan
sebagainya.jika kondisi yang seperti itu di hadapi maka perusahaan dapat
menggunakan analisis biaya diferensial sebagai metode untuk menyelesaikan maslah
tersebut.
Sebagai contoh, jika keputusan PT. Mitra Usaha untuk membeli dari PT. Panah
Merah dan membiarkan fasilitas produksinya tidak berfungsi sama sekali, hal itu akan
menyebabkan 40% dari total biaya tetapnya dapat dihindarkan. Keputusan untuk
menyewakan fasilitas produksinya kepada pihak lain juga dapat mengurangi
sebanyak 20% dari total biaya tetap. Munculnya biaya tetap yang dapat dihindarkan
K o n se p B ia y a D if e r e n si a l d a la m P e n g a m b i la n K e p u t u sa n 205

ini akan menghasilkan perhitungan biaya alternative yang berbeda seperti terlihat
berikut ini.

Membeli dari Pihak Lain


Keterangan Membuat
Mesin Tidak Mesin Produksi
Sendiri
Digunakan Disewakan Ekstra
Penjualan 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 2.100.000.000
Pendapatan Sewa 0 0 200.000.000 0
Biaya Bahan Langsung (200.000.000) 0 (80.000.000)
0
Biaya Tenaga Kerja Langsung (350.000.000) 0 0 (140.000.000)
Biaya Overhead Variabel (150.000.000) 0 0 (60.000.000)
Biaya Overhead Tetap (240.000.000) (144.000.000) (192.000.000) (240.000.000)
Biaya Pemasaran Variabel (100.000.000) 0 0 (40.000.000)
Biaya Pemasaran Tetap (40.000.000) (24.000.000) (32.000.000) (40.000.000)
Biaya Administrasi Teta (90.000.000) (54.000.000) (72.000.000) (90.000.000)
Pembelian Produk Jadi 0 (950.000.000) (950.000.000) (950.000.000)
Laba Usaha 330.000.000 328.000.000 454.000.000 460.000.000

Adanya biaya tetap yang dapatdihindarkan sebesar 40% ini membuat perusahaan
hanya menananggung biaya tetap sebesar 60% dari total biaya tetap, dan akan dapat
menghasilkan laba sebesar Rp 328.000.000 jika memutuskan membeli dari
perusahaaan lain serta membiarkan fasilitas produksinya menganggur sama sekali.

Keputusan untuk Meneruskan atau Menghentikan Operasi


Adakalanya, perusahaan dihadapkan pada situasi dimana aktivitas operasi terus
mengalami kerugian dan tidak bisa dihindarkan. Kerugian yang terjadi diakibatkan
oleh berbagai factor yang tidak dapat dikendalikan langsung oleh perusahaan, seperti
tingkat persaingan yang tinggi, kegagalan perusahaan meningkatkan pangsa
pasarnya, harga jual produk yang terlalu tinggi, daya beli masyarakat yang rendah,
dan berbagai factor lainnya. Berbagai factor tersebut dapat mengakibatkan
perusahaan mengalami kerugian usaha.

Anda mungkin juga menyukai