Salah satu fungsi penting menejemen adalah perencanaan.Di dalam perencanaan menejemen
dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam alternatip.Oleh
karena itu menejemen memerlukan data yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukan
pilihan.Salah satu data penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan adalah biaya. Karena berbagai macam tujuan memerlukan berbagai macam informasi biaya,
maka bab ini akan membahas biaya yang relevan untuk berbagai macam pengambilan keputusan
khusus.
Biaya Relevan
Para menejer seringkali menghadapi masalah pengambilan keputusan di antara dua alternatip
atau lebih. Keputusan-keputusan tersebut seringkali bersifat kompleks dalarn artian banyaknya
kemungkinan pilihan, seperti misalnya pemilihan lima macam alternatip yang semuanya bersifat
saling meniadakan (mutually exclusive). Keputusan yang lain seringkali bersifat sederhana seperti
misalnya keputusan menerima atau menolak suatu usulan tunggal. Tanpa memperhatikan kompleks
tidaknya keputusan yang akan diambil, menejemen hares memperoleh semua informasi yang relevan
dengan berbagai macam alternatip.
Karena banyaknya macam data biaya yang tersedia dalam suatu perusahaan, tidaklah mungkin
semua data biaya ini relevan dengan berbagai macam alternatip dalarn suatu pengambilan
keputusan.Oleh karena itu tidak semua biaya harus dilaporkan kepada menejemen guna keperluan
pengambilan keputusan.
Biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau
terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai macam alternatif. Oleh
karena itu biaya tersebut adalah relevan dengan analisa yang dilakukan dalarn pengambiian keputusan
tersebut.Istilah biaya deferensial (differential cost) seringkali digunakan dengan pengertian yang sama
dengan biaya relevan karena suatu biaya relevan akan berbeda jumlahnya tergantung dari alternatip
yang dipilih. Biaya tak relevan adalah lawan dari pengertian biaya relevan, yaitu biaya yang tidak akan
terpengaruh oleh pengambilan keputusan, yang akan sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternatip
yang dipilih. Oleh karena itu biaya tak relevan adalah dapat dan seharusnya diabaikan di dalarn analisa
untuk pengambilan keputusan.
Contoh :2. 1.
Menejer A menghadapi masalah pemilihan dua alternatip pembelian mesin merk X dan Y. Data yang
dikumpulkan mengenai kedua merk mesin tersebut adalah sebagaiberikut :
Merk X Merk Y
Kapasitas produksi per jam 1.000 satuan 1.000 satuan Harga beli dan biaya pemasangannya
Di dalam pengambilan keputusan pemilihan salah satu di antara dua merk mesin tersebut, data
yang relevan adalah biaya eksploitasi mesin, karena biaya tersebut merupakan biaya yang diperkirakan
akan terjadi di masa yang akan datang dan berbeda dalam dua alternatip tersebut. Data kapasitas, harga
beli dan biaya pemasangan, umur ekonomis clan nilai residu merupakan data yang
tidak relevan dalam pengambilan keputusan ini, karena data tersebut sama, baik dalam alternatip mesin
merk X maupun merk Y.
Tidak ada aturan umum untuk membedakan biaya ke dalam biaya relevan dan biaya tak relevan.
Pembedaannya hanya dapat dilakukan dalarn hubungannya dengan keadaan yang meliputi keputusan
khusus yang akan diambil. Dengan demikian ada kemungkinan suatu jenis biaya merupakan biaya
relevan di dalarn pengambilan keputusan tertentu, tetapi merupakan biaya tak relevan di dalam
pengambilan keputusan yang lain. Untuk memperoleh gambaran bagaimana memandang relevansi
suatu biaya dengan suatu keputusan, berikut ini akan dibahas biaya variabel, biaya tetap, dan biaya
depresiasi.
Biaya Variabel. Adalah salah jika biaya variabel selalu dianggap sebagai biaya relevan. Memang
benar bahwa biaya variabel, yang merupakan biaya yang berubah secara sebanding dengan perubahan
volume kegiatan, akan terpengaruh oleh suatu keputusan yang akan menyebabkan perubahan terhadap
volume tersebut. Suatu keputusan yang akan diambil mungkin mempunyai hubungan dengan biaya
variabel, tetapi tanpa mempunyai pengaruh terhadap jumlah biaya variabel tersebut. Misalnya suatu
pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai metode pengangkutan bahan baku dan
penggudangannya. Metode apapun yang akhirnya dipilih tidak akan mempengaruhi biaya bahan baku
itu sendiri, meskipun biaya bahan baku hampir selalu dianggap biaya variabel. Biaya relevan hanya dapat
dihubungkan dengan keputusan yang akan diambil. Memang menurut sifatnya biaya variable selalu
diduga akan berubah, tetapi sebaiknya diadakan pengamatan sangat hati-hati untuk menentukan
apakah biaya tersebut akan pengaruhi oleh keputusan yang akan diambil.
Biaya Tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya
perubahan volume kegiatan.Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap mempunyai
kemungkinan merupakan biaya relevan atau biaya tak relevan. Jika suatu biaya tetap seluruhnva dapat
diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut
dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya relevan. Sebagai contoh misalnya pembukaan daerah
pemasaran yang baru akan memerlukan gaji menejer pemasaran yang baru untuk daerah tersebut.
Biaya gaji tersebut merupakan biaya tetap jika nani dikeluarkan, tetapi biaya tersebut hanya akan terjadi
jika keputusan untuk membuka daerah pemasaran baru tersebut diambil. Jika suatu biaya tetap akan
dikeluarkan dalam jumlah yang sama tanpa mempertimbangkan- keputusan khusus mana yang akan
diambil, biaya tersebut merupakan biaya tak relevan. Oleh karena itu, gaji direktur pemasaran yang
merupakan biaya tetap, tidak akan terpengaruh oleh adanya pembukaan daerah pemasaran yang baru
tersebut, meskipun direktur tersebut terlibat sangat jauh dalam kegiatan daerah pemasaran yang baru
tersebut. Gaji direktur pemasaran tersebut merupakan biaya tak relevan bukannya karena tidak
berhubungan langsung dengan obyek keputusan yang akan diambil tetapi
semata-mata karena biaya tersebut tidak akan terpengaruh jumlahnya oleh keputusan yang akan
diambil.
Biaya Depresiasi. Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap yang
diperoleh pada waktu yang lampau.Depresiasi berasal dari keputusan penanaman modal jangka
panjang.Jika keputusan penanaman modal telah dilaksanakan dan aktiva tetap telah dibeli, biaya
depresiasi yang kemudian terjadi ditentukan dengan mempertimbangkan umur ekonomis aktiva tetap
tersebut dan metode depresiasi yang dipilih oleh menejemen.Depresiasi berhubungan erat dengan
pengambilan keputusan jangka panjang dan hanya dapat dipengaruhi pada saat keputusan penanaman
modal diambil.Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi tidak relevan dan dapat
diabaikan.
Contoh 2.2.
PT Yogyakarta berusaha dalam bidang perakitarl.Suku cadang; "A' dari produk rakitannya selama ini
diproduksi sendiri dalam pabrikny.1 Kebutuhan suku cadang tersebut adalah 100.000 buah
setahun.Biaya produksi suku cadang A nampak dalam tabel berikut ini.
Biaya tenaga kerja variable 10,00 1.000.000,00 Biaya overhead pabrik variable
3,00 300.000,00
PT Yogyakarta menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan
harga Rp 25,00 per buah. Ditinjau dari biaya, mana yang lebih baik bagi PT Yogyakarta, membeli suku
cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Misalnya di dalam pengambilan keputusan fasilitas-fasilitas untuk memproduksi suku cadang A
tersebut dianggap tetap menganggur jika alternatip membeli dari luar dipilih. Di dalam pengambilan
keputusan ini biaya yang relevan adalah :
"Biaya terhindarkan (avoidable costs) jika produksi suku cadang; A dihentikan ". Meskipun secara
sepintas dari data tersebut di atas, lebih menguntungkan bagi PT Yogyakarta untuk membeli suku
cadang dari luar, karena harga beli dari luar (Rp 25,00 per buah) lebih rendah Rp 2,00 per buah bila
dibandingkan jika membuat sendiri (Rp 27,00 per buah), tetapi jawabannya tidak selalu demikian. Dalam
pengambilan keputusan ini perlu dibandingkan antara biaya terhindarkan
dengan harga jika membeli dari luar.Jika biaya terhindarkan lebih besar dari harga jika membeli dari
luar.Jika biaya terhindarkan (merupakan penghematan biaya) lebih besar dari harga jika membeli dari
luar (merupakan pengorbanan), alternatip membeli dari luar dapat dipilih, begitu sebaliknya jika harga
beli dari luar lebih tinggi dari biaya terhindar, alternatip memproduksi sendiri dapat dipilih.
Dari contoh tersebut di atas, biaya-biaya terhindarkan per buah terdiri dari :
Variabel dan biaya overhead variabel ) Rp.18.00 Biaya tetap terhindarkan 4,00
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp.22,00 Harga beli jika
membeli dari luar 25,00 Kerugian jika membeli dari luar Rp.3,00
Dari data tersebut jelas kelihatan bahwa alternatip tetap memproduksi sendiri yang
menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp 25,00 per buah
sedangkan penghematan yang diperoleh (berupa biaya terhindarkan) hanya sebesar Rp. 22,00 per buah.
Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya alternatip tertentu.Sebagai contoh misalnya suatu ruang toko pada masa
sekarang disewakan dengan pendapatan sewa Rp 150.000,00 per bulan. Pimpinan mempertim
bangkan akan menggunakannya untuk keperluan perdagangan barang X dan menghentikan
persewaan ruang toko tersebut. Di dalam mempertimbangkan apakah lebih menguntungkan
menyewakan atau memakai sendiri toko tersebut, dibuat perhitungan sebagai berikut :
Contoh 2.3.
Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa menghentikan sewa dan menggunakan
sendiri ruang toko tersebut untuk perdagangan barang X merupakan alternatip yang seharusnya
dipilih.
Contoh 2.4.
Dalam contoh 2.2.fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk memproduksi suku cadang A tetap
menganggur jika suku cadang A dibeli dari luar. Bilamana fasilitas tersebut dapat dipakai dalam
aktivitas produksi lain yang menghasilkan laba atau dapat disewakan kepada pihak luar maka dalam
hal ini terdapat biaya kesempatan dalam membuat sendiri suku cadang A tersebut.
Misalkan jika fasilitas tersebut tidak digunakan untuk memproduksi suku cadang A dapat
disewakan kepada pihak luar dengan menghasilan sebesar RP 400.000,00 per tahun. Apabila kondisinya
seperti ini, maka jika PT Yogyakarta membeli suku cadang A dari luar terdapat biaya kesempatan sebesar
Rp 400.000,00, yaitu jumlah penghasilan yang dikorbankan karena pemilihan alternatip tetap membuat
sendiri suku cadang A. Biaya kesempatan harus ikut dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
membeli atau membuat sendiri, meskipun dalam hal ini tidak ada pengeluaran kas. Data untuk
pengambilan keputusan dapat disajikan sebagai beri kut :
Dari data tersebut di atas ternyata PT Yogyakarta lebih baik membeli suku cadang A dari leveransir.
Contoh lain adalah dalam pengambilan keputusan mengganti atau tetap memakai mesin yang
sekarang digunakan. Jika biaya eksploitasi mesin lama Rp 100.000,- per bulan, sedangkan biaya
ekspoitasi mesinbaru Rp 75.000,- per bulan, maka penghematan biaya R.p 25.000,per bulan tersebut
merupakan biaya kesempatan bagi alternatip tetap menggunakan mesin lama.
Salah satu bentuk biaya kesempatan adalah imputed cost. Biaya ini kenyataannya tidak terjadi
dalam transaksi pertukaran tetapi masih tetap relevan dalam keputusan tertentu.Sebagai contoh
misalnya sebagian saldo kas digunakan untuk menaikkan tingkat persediaan barang dagangan.Biaya
yang sesungguhnya terjadi adalah harga beli barang dagangan, biaya angkutan, biaya asuransi.Karena
kas tersebut tidak berasal dari pinjaman, perusahaan tidak membayar biaya bunga. Tetapi karena kas
tersebut akan menghasilkan pendapatan jika ditanamkan dalam kegiatan lain, maka pendapatan bunga
yang dikorbankan karena memilih alternatip menaikkan persediaan, merupakan imputed cost yang
harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan penambahan tingkat persediaan.
i = Tingkat bunga.
n = Jangka waktu.
Untuk pengambilan keputusan investasi semua aliran kas yang diperkirakanakan diterima dan
dikeluarkan selama umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke 0, atau dengan kata lain
harusdihitung nilai tunainya (present value) agar supaya dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan
nilai tunai adalah sebagai berikut :
NT = AK x (1 + i)n
NT = Nilai Tunai
AK = Aliran Kas
i = Tingkat Bunga
n = Jangka Waktu
Contoh 2.5.
PT Yogyakarta merencanakan akan menanamkan uangnya dalam pembelian sebuah kendaraan
seharga Rp 4.600.000,--. Jika kendaraan tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan
pada akhir tahun keempat dianggap tidak mempunyai nilai residu serta setiap tahun menghasilkan
aliran kas bersih Rp 1.800.000,-- (yaitu selisih pendapatan tunai dengan biaya tunai per tahun) maka
pada tingkat. bunga10% per tahun jumlah nilai tunai aliran kas bersih dihitung sebagai berikut :
Aliran kas bersih Nilai tunai Nilai tunai aliran
Per tahun Rp.1,00 kas bersih tahunan
Tahun ( 1 ) ( 2 ) (1)x(2) 1 Rp.1.800.000,00 Rp.0,909*) Rp.1.636.200,00 2
Rp.1.800.000,00 0,826 1.486.800,00 3 Rp.1.800.000,00 0,751 1.351.800,00 4
Rp.1.800.000,00 0,683**) 1.229.400,00 Jumlah nilai tunai Rp.5.704.750,00
1
*) 1.800.000 x (1 + 10%)1