Anda di halaman 1dari 10

SESI 2 UTS

KONSEP BIAYA UNTUK


PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

Salah satu fungsi penting menejemen adalah perencanaan.Di dalam perencanaan menejemen
dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam alternatip.Oleh
karena itu menejemen memerlukan data yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukan
pilihan.Salah satu data penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan adalah biaya. Karena berbagai macam tujuan memerlukan berbagai macam informasi biaya,
maka bab ini akan membahas biaya yang relevan untuk berbagai macam pengambilan keputusan
khusus.

Biaya Masa Yang Akan Datang.


Pengambilan keputusan merupakan pemilihan berbagai macam alternatip untuk masa yang
akan datang. Oleh karena itu data biaya yang diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah
biaya masa yang akan datang. Biaya masa yang akan datang (future cost) adalah biaya yang dapat
diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang. Karena biaya ini merupakan yang diharapkan
akan terjadi, maka kenyataan terjadinya merupakan ramalan sedangkan pengukurannya merupakan
suatu taksiran.
Menajemen sangat berkepentingan dengan biaya masa yang akan datang karena alasan yang sangat
sederhana, yaitu biaya tersebut merupakan satu-satunya biaya yang dapat dikendalikan oleh
menejemen. Biaya historis hanya dapat diamati dan dinilai terjadinya dan jika biaya historis terlalu
banyak, menejemen hanya dapat mengajukan pertanyaan : "Apa yang salah?". Di lain pihak biaya masa
yang akan datang dapat direncanakan untuk dikurangi. Jika biaya masa yang akan datang di anggap
terlalu tinggi, menejemen dapat mengajukan pertanyaan yang penting berikut ini : "Apa yang dapat
kami lakukan terhadap hal ini?". Jika periu, sumber-sumber dapat direncanakan untuk Menghadapi
biaya yang tinggi tersebut atau jika mungkin dibuat rencana untuk menguranginya. Jika biaya masa yang
akan datang tidak hanya sekedar diharapkan tetapi secara resmi dituangkan dalam bentuk rencana
kegiatan menyeluruh perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang, biaya tersebut
merupakan "biaya yang dianggarkan" (budgeted cost).

Biaya Relevan
Para menejer seringkali menghadapi masalah pengambilan keputusan di antara dua alternatip
atau lebih. Keputusan-keputusan tersebut seringkali bersifat kompleks dalarn artian banyaknya
kemungkinan pilihan, seperti misalnya pemilihan lima macam alternatip yang semuanya bersifat
saling meniadakan (mutually exclusive). Keputusan yang lain seringkali bersifat sederhana seperti
misalnya keputusan menerima atau menolak suatu usulan tunggal. Tanpa memperhatikan kompleks
tidaknya keputusan yang akan diambil, menejemen hares memperoleh semua informasi yang relevan
dengan berbagai macam alternatip.
Karena banyaknya macam data biaya yang tersedia dalam suatu perusahaan, tidaklah mungkin
semua data biaya ini relevan dengan berbagai macam alternatip dalarn suatu pengambilan
keputusan.Oleh karena itu tidak semua biaya harus dilaporkan kepada menejemen guna keperluan
pengambilan keputusan.
Biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau
terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai macam alternatif. Oleh
karena itu biaya tersebut adalah relevan dengan analisa yang dilakukan dalarn pengambiian keputusan
tersebut.Istilah biaya deferensial (differential cost) seringkali digunakan dengan pengertian yang sama
dengan biaya relevan karena suatu biaya relevan akan berbeda jumlahnya tergantung dari alternatip
yang dipilih. Biaya tak relevan adalah lawan dari pengertian biaya relevan, yaitu biaya yang tidak akan
terpengaruh oleh pengambilan keputusan, yang akan sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternatip
yang dipilih. Oleh karena itu biaya tak relevan adalah dapat dan seharusnya diabaikan di dalarn analisa
untuk pengambilan keputusan.

Contoh :2. 1.
Menejer A menghadapi masalah pemilihan dua alternatip pembelian mesin merk X dan Y. Data yang
dikumpulkan mengenai kedua merk mesin tersebut adalah sebagaiberikut :

Merk X Merk Y
Kapasitas produksi per jam 1.000 satuan 1.000 satuan Harga beli dan biaya pemasangannya

Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Biaya ekspoitasi per minggu Rp100.000,00 Rp 150.000,00

Umur ekonomis 10 tahun 10 tahun

Nilai residu pada akhir tahun Rp 500.000,00 Rp 500.000,00

Di dalam pengambilan keputusan pemilihan salah satu di antara dua merk mesin tersebut, data
yang relevan adalah biaya eksploitasi mesin, karena biaya tersebut merupakan biaya yang diperkirakan
akan terjadi di masa yang akan datang dan berbeda dalam dua alternatip tersebut. Data kapasitas, harga
beli dan biaya pemasangan, umur ekonomis clan nilai residu merupakan data yang
tidak relevan dalam pengambilan keputusan ini, karena data tersebut sama, baik dalam alternatip mesin
merk X maupun merk Y.
Tidak ada aturan umum untuk membedakan biaya ke dalam biaya relevan dan biaya tak relevan.
Pembedaannya hanya dapat dilakukan dalarn hubungannya dengan keadaan yang meliputi keputusan
khusus yang akan diambil. Dengan demikian ada kemungkinan suatu jenis biaya merupakan biaya
relevan di dalarn pengambilan keputusan tertentu, tetapi merupakan biaya tak relevan di dalam
pengambilan keputusan yang lain. Untuk memperoleh gambaran bagaimana memandang relevansi
suatu biaya dengan suatu keputusan, berikut ini akan dibahas biaya variabel, biaya tetap, dan biaya
depresiasi.

Biaya Variabel. Adalah salah jika biaya variabel selalu dianggap sebagai biaya relevan. Memang
benar bahwa biaya variabel, yang merupakan biaya yang berubah secara sebanding dengan perubahan
volume kegiatan, akan terpengaruh oleh suatu keputusan yang akan menyebabkan perubahan terhadap
volume tersebut. Suatu keputusan yang akan diambil mungkin mempunyai hubungan dengan biaya
variabel, tetapi tanpa mempunyai pengaruh terhadap jumlah biaya variabel tersebut. Misalnya suatu
pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai metode pengangkutan bahan baku dan
penggudangannya. Metode apapun yang akhirnya dipilih tidak akan mempengaruhi biaya bahan baku
itu sendiri, meskipun biaya bahan baku hampir selalu dianggap biaya variabel. Biaya relevan hanya dapat
dihubungkan dengan keputusan yang akan diambil. Memang menurut sifatnya biaya variable selalu
diduga akan berubah, tetapi sebaiknya diadakan pengamatan sangat hati-hati untuk menentukan
apakah biaya tersebut akan pengaruhi oleh keputusan yang akan diambil.
Biaya Tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya
perubahan volume kegiatan.Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap mempunyai
kemungkinan merupakan biaya relevan atau biaya tak relevan. Jika suatu biaya tetap seluruhnva dapat
diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut
dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya relevan. Sebagai contoh misalnya pembukaan daerah
pemasaran yang baru akan memerlukan gaji menejer pemasaran yang baru untuk daerah tersebut.
Biaya gaji tersebut merupakan biaya tetap jika nani dikeluarkan, tetapi biaya tersebut hanya akan terjadi
jika keputusan untuk membuka daerah pemasaran baru tersebut diambil. Jika suatu biaya tetap akan
dikeluarkan dalam jumlah yang sama tanpa mempertimbangkan- keputusan khusus mana yang akan
diambil, biaya tersebut merupakan biaya tak relevan. Oleh karena itu, gaji direktur pemasaran yang
merupakan biaya tetap, tidak akan terpengaruh oleh adanya pembukaan daerah pemasaran yang baru
tersebut, meskipun direktur tersebut terlibat sangat jauh dalam kegiatan daerah pemasaran yang baru
tersebut. Gaji direktur pemasaran tersebut merupakan biaya tak relevan bukannya karena tidak
berhubungan langsung dengan obyek keputusan yang akan diambil tetapi
semata-mata karena biaya tersebut tidak akan terpengaruh jumlahnya oleh keputusan yang akan
diambil.
Biaya Depresiasi. Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap yang
diperoleh pada waktu yang lampau.Depresiasi berasal dari keputusan penanaman modal jangka
panjang.Jika keputusan penanaman modal telah dilaksanakan dan aktiva tetap telah dibeli, biaya
depresiasi yang kemudian terjadi ditentukan dengan mempertimbangkan umur ekonomis aktiva tetap
tersebut dan metode depresiasi yang dipilih oleh menejemen.Depresiasi berhubungan erat dengan
pengambilan keputusan jangka panjang dan hanya dapat dipengaruhi pada saat keputusan penanaman
modal diambil.Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi tidak relevan dan dapat
diabaikan.

Biaya Tambahan, (Incremental Cost)


Biaya tambahan suatu alternatip dalam suatu pengambilan keputusan adalah tambahan biaya yang
akan terjadi jika alternatip tersebut dipilih.
Sebagai contoh misalnya jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan sekarang adalah 100.000
kg per tahun dengan total biaya produksi sebesar Rp.500.000,-. Suatu usul telah dibuat untuk
menaikkan produksi menjadi 150.000 kg per tahun dengan biaya Rp.650.000,-.Biaya tambahan dalam
alternatip untuk menaikkan produksi adalah sebesar Rp.150.000,-.
Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang berhubungan dengan satu alternatip
tertentu ,maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya relevan.Biaya tambahan
merupakan jumlah biaya semua biaya relevan yang berhubungan dengan suatu alternatip.Jumlah biaya
tanbahan dalam peristiwa tertentu tergantung pada sudut pandangan yang digunakan dalam analisa.
Dalam contoh di atas biaya tambahan dihitung dengan membandingkan biaya produksi pada kapasitas
yang dinaikkan dengan biaya yang sama pada kapasitas sekarang. Jika misalnya manajemen telah
memutuskan sebelumnya bahwa kapasitas produksi akan dinaikkan dengan 50.000 kg setahun, dan
keputusan yang dipertimbangkan sekarang adalah cara untuk menaikkan kapasitas tersebut. Misalnya
ada dua pilihan yang tersedia,pilihan pertama akan menaikkan kapasitas tersebut dengan kenaikan
biaya produksi sebesar Rp.150.000,- setahun,sedangkan pilihan kedua menyebabkan kenaikan biaya
produksi Rp.190.000,- setahun.Dari sudut pandangan kapasitas sekarang,kenaikan biaya dari dua pilihan
tersebut merupakan biaya tambahan bagi kedua pilihan tersebut,tetapi jika ditinjau dari sudut
pandangan pertama,biaya tambahan didalam memutuskan pilihan kedua adalah sebesar Rp.40.000,-
( Rp.190.000,- - Rp.150.000,- ).
Jika biaya tambahan dihubungkan dengan suatu alternatip tindakan yang kemungkinan akan
dilaksanakan atau mungkin juga tidak dilaksanakan oleh manajemen, biaya tambahan mungkin juga
dapat terjadi mungkin tidak. Jika alternatip yang diusulkan bukan merupakan penambahan kegiatan
melainkan berupa peniadaan suatu kegiatan yang seklarang ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang
dapat dihindari. Biaya ini disebut biaya terhindarkan ( avoidable cost ) yaitu biaya yang tidak akan terjadi
jika suatu alternatip dipilih. Sesungguhnya biaya terhindarkan merupakan variasi dari biaya tambahan,
oleh karena itu seringkali disebut dengan istilah penghematan biaya tambahan ( incremental cost saving
). Pengertian biaya tambahan dan biaya terhindarkan sangat penting artinya dalam pengambilan
keputusan karena biaya-biaya tersebut terpengaruh jika suatu alternatip dipilih.

Contoh 2.2.

PT Yogyakarta berusaha dalam bidang perakitarl.Suku cadang; "A' dari produk rakitannya selama ini
diproduksi sendiri dalam pabrikny.1 Kebutuhan suku cadang tersebut adalah 100.000 buah
setahun.Biaya produksi suku cadang A nampak dalam tabel berikut ini.

Per buah 100.000 buah

Biaya bahan baku Rp.5,00 Rp.500.000,00

Biaya tenaga kerja variable 10,00 1.000.000,00 Biaya overhead pabrik variable

3,00 300.000,00

Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan 4,00 400.000,00

( avoidable fixed factory overhead )) )


Biaya overhead pabrik tetap 5,00 5, bberbersan
5,00 500,000 4,
Bersama ( joint fixed factory Overhead )

Jumlah biaya produksi Rp.27,00 Rp.2.700.000,00


overhead 4,00

PT Yogyakarta menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan
harga Rp 25,00 per buah. Ditinjau dari biaya, mana yang lebih baik bagi PT Yogyakarta, membeli suku
cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Misalnya di dalam pengambilan keputusan fasilitas-fasilitas untuk memproduksi suku cadang A
tersebut dianggap tetap menganggur jika alternatip membeli dari luar dipilih. Di dalam pengambilan
keputusan ini biaya yang relevan adalah :
"Biaya terhindarkan (avoidable costs) jika produksi suku cadang; A dihentikan ". Meskipun secara
sepintas dari data tersebut di atas, lebih menguntungkan bagi PT Yogyakarta untuk membeli suku
cadang dari luar, karena harga beli dari luar (Rp 25,00 per buah) lebih rendah Rp 2,00 per buah bila
dibandingkan jika membuat sendiri (Rp 27,00 per buah), tetapi jawabannya tidak selalu demikian. Dalam
pengambilan keputusan ini perlu dibandingkan antara biaya terhindarkan
dengan harga jika membeli dari luar.Jika biaya terhindarkan lebih besar dari harga jika membeli dari
luar.Jika biaya terhindarkan (merupakan penghematan biaya) lebih besar dari harga jika membeli dari
luar (merupakan pengorbanan), alternatip membeli dari luar dapat dipilih, begitu sebaliknya jika harga
beli dari luar lebih tinggi dari biaya terhindar, alternatip memproduksi sendiri dapat dipilih.
Dari contoh tersebut di atas, biaya-biaya terhindarkan per buah terdiri dari :

Biaya-biaya variabel ( biaya bahan baku,biaya tenaga kerja

Variabel dan biaya overhead variabel ) Rp.18.00 Biaya tetap terhindarkan 4,00

Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp.22,00 Harga beli jika

membeli dari luar 25,00 Kerugian jika membeli dari luar Rp.3,00

Dari data tersebut jelas kelihatan bahwa alternatip tetap memproduksi sendiri yang
menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp 25,00 per buah
sedangkan penghematan yang diperoleh (berupa biaya terhindarkan) hanya sebesar Rp. 22,00 per buah.
Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya alternatip tertentu.Sebagai contoh misalnya suatu ruang toko pada masa
sekarang disewakan dengan pendapatan sewa Rp 150.000,00 per bulan. Pimpinan mempertim
bangkan akan menggunakannya untuk keperluan perdagangan barang X dan menghentikan
persewaan ruang toko tersebut. Di dalam mempertimbangkan apakah lebih menguntungkan
menyewakan atau memakai sendiri toko tersebut, dibuat perhitungan sebagai berikut :

Contoh 2.3.

Aiternatip Menggunakan Sendiri Ruang Toko


untuk Perdagangan Barang X

Taksiran hasil penjualan per bulan.................................Rp 450.000,00


Taksiran harga pokok penjualan....................................... 200.000,00
Taksiran laba kotor......................................................... Rp 250.000,00
Biaya Usaha:
Taksiran biaya administrasi dan umum Rp 50.000,00
Taksiran biaya pemasaran................... 25.000,00
75.000,00
Taksiran laba bersih usaha............................................. Rp 175.000,00
Biaya Kesempatan :
Pendapatan sewa yang dikorbankan....................... .150.000,00
Keuntungan memiiih alternatip menggunakan sendiri ruang to
ko untuk berdagang barang X.......................................... Rp 25.000,00

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa menghentikan sewa dan menggunakan
sendiri ruang toko tersebut untuk perdagangan barang X merupakan alternatip yang seharusnya
dipilih.

Contoh 2.4.
Dalam contoh 2.2.fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk memproduksi suku cadang A tetap
menganggur jika suku cadang A dibeli dari luar. Bilamana fasilitas tersebut dapat dipakai dalam
aktivitas produksi lain yang menghasilkan laba atau dapat disewakan kepada pihak luar maka dalam
hal ini terdapat biaya kesempatan dalam membuat sendiri suku cadang A tersebut.
Misalkan jika fasilitas tersebut tidak digunakan untuk memproduksi suku cadang A dapat
disewakan kepada pihak luar dengan menghasilan sebesar RP 400.000,00 per tahun. Apabila kondisinya
seperti ini, maka jika PT Yogyakarta membeli suku cadang A dari luar terdapat biaya kesempatan sebesar
Rp 400.000,00, yaitu jumlah penghasilan yang dikorbankan karena pemilihan alternatip tetap membuat
sendiri suku cadang A. Biaya kesempatan harus ikut dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
membeli atau membuat sendiri, meskipun dalam hal ini tidak ada pengeluaran kas. Data untuk
pengambilan keputusan dapat disajikan sebagai beri kut :

Jumlah biaya apabila


Membuat sendiri Membeli
Biaya suku cadang A Rp.2.200.000,00 Rp.2.500.000,00 Biaya kesempatan (hasil sewa)
400.000,00 - Jumlah biaya yang relevan Rp.2.600.000,00 Rp.2.500.000,00

Dari data tersebut di atas ternyata PT Yogyakarta lebih baik membeli suku cadang A dari leveransir.
Contoh lain adalah dalam pengambilan keputusan mengganti atau tetap memakai mesin yang
sekarang digunakan. Jika biaya eksploitasi mesin lama Rp 100.000,- per bulan, sedangkan biaya
ekspoitasi mesinbaru Rp 75.000,- per bulan, maka penghematan biaya R.p 25.000,per bulan tersebut
merupakan biaya kesempatan bagi alternatip tetap menggunakan mesin lama.
Salah satu bentuk biaya kesempatan adalah imputed cost. Biaya ini kenyataannya tidak terjadi
dalam transaksi pertukaran tetapi masih tetap relevan dalam keputusan tertentu.Sebagai contoh
misalnya sebagian saldo kas digunakan untuk menaikkan tingkat persediaan barang dagangan.Biaya
yang sesungguhnya terjadi adalah harga beli barang dagangan, biaya angkutan, biaya asuransi.Karena
kas tersebut tidak berasal dari pinjaman, perusahaan tidak membayar biaya bunga. Tetapi karena kas
tersebut akan menghasilkan pendapatan jika ditanamkan dalam kegiatan lain, maka pendapatan bunga
yang dikorbankan karena memilih alternatip menaikkan persediaan, merupakan imputed cost yang
harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan penambahan tingkat persediaan.

Biaya Keluar dari Kantong (Out of Pocket Cost)


Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat
dari keputusan menejemen disebut sebagai biaya ke luar dari kantong. Sebagai contoh misalnya
menejemen memutuskan untuk menerima pesanan pembuatan produk dari seorang lang ganan. Dalam
hal ini biaya-biaya bahar baku dan biaya tenaga kerja adalah contoh biaya keluar kantong. Biaya
overhead pabrik selam biaya depresiasi dan amortisasi juga merupakar biaya keluar dari kantong.
Biaya depresiasi aktiva tetap dalam pengambilan keputusan jangka pendek bukan merupakan
biaya keluar kantong.Pembayaran kas (atau setidak-tidaknya kesanggupan untuk membayar kas) telah
terjadi pada masa yang lalu, yaitu pada saat aktiva tetap tersebut diperoleh.Pada scat perolehan, harga
perolehan aktiva tetap tersebut merupakan biaya keluar kantong, sedangkan pada masa sesudahnya
biaya depresiasi aktiva tetap bukan merupakan biaya keluarr kantong.Biaya-biaya depresiasi, deplesi
dan amortisasi merupakan biaya terbenam (sunk cost) dan tidak relevan dalam pengambilan keputusan
jangka pendek.Biaya terbenam merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari pengambilan
keputusan yang telah lalu.

Nilai Waktu Uang dalam Pengambilan Keputusan Jangka Panjang.


Di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu uang memegang peranan penting. Uang
Rp 100,00 sekarang berbeda nilainya dengan Rp 100,00 yang akan diterima satu tahun kemudian. Jika
seseorang disuruh memilih apakah uang Rp 100,00 lebih baik diterima sekarang atau setahun kemudian,
maka ia tentu akan memilih menerima uang tersebut sekarang. Jikaia menerimanya sekarang, ia akan
dapat menanamkannya untuk memperoleh pendapatan bunga selama setahun. Sehingga setahun
kemudian ia akan menerima uang Rp 100,00 ditambah pendapatan bunga setahun atas investasinya
tersebut. Jika tingkat bunga majemuk 24% setahun, investasi Rp 100,00 sekarang akan menjadi Rp
124,00 setahun kemudian. Jadi uang sebesar Rp 100,00 sekarang sama dalam nilai waktu dengan Rp
124,00 setahun kemudian pada tingkat bunga 24%. Begitu juga Rp 100,00 setahun kemudian adalah
sama dengan Rp 80.65 (Rp 100,00 : 1,24)
sekarang, karena Rp 80,65 ditambah bungs 24% sama dengan Rp 100,00. Ini merupakan inti nilai waktu
uang.
Oleh karena itu seorang akan lebih menyukai menerima uang segera daripada ditunda kemudian
dan ia tidak akan mau menukarkan sejumlah uangnya sekarang dengan jumlah yang sama pada masa
yang akan datang. Ia akan memegang prinsip bahwa jumlah uang yang akan datang harus lebih besar
daripada jumlah sekarang.
Nilai Rp 100,00 yang diinvestasikan sekarang pada tingkat bunga majemuk 24% per tahun, akan
bertambah pada akhir setiap tahun selama 5 tahun berikut:
Tahun Perhitungan Nilai Investasi
0 Rp.100,00
1 Rp.100,00 + 0,24 (Rp.100,00) 124,00
2 Rp.124,00 + 0,24 (Rp.124,00) 153,76
3 Rp.153,76 + 0.24 (Rp.153,76) 190,66
4 Rp.190,66+ 0,24 (Rp.190,66) 236,42
5 Rp.236,42 + 0,24 (Rp.236,42) 293,16
Nilai investasi pada tahun ke n,dengan tingkat bunga I dihitung dengan rumus : In
=10(1+i)n

In =Investasi pada tahun ke n.

I0 =Investasi pada tahun ke o.

i = Tingkat bunga.

n = Jangka waktu.

Untuk pengambilan keputusan investasi semua aliran kas yang diperkirakanakan diterima dan
dikeluarkan selama umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke 0, atau dengan kata lain
harusdihitung nilai tunainya (present value) agar supaya dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan
nilai tunai adalah sebagai berikut :

NT = AK x (1 + i)n

NT = Nilai Tunai

AK = Aliran Kas

i = Tingkat Bunga

n = Jangka Waktu
Contoh 2.5.
PT Yogyakarta merencanakan akan menanamkan uangnya dalam pembelian sebuah kendaraan
seharga Rp 4.600.000,--. Jika kendaraan tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan
pada akhir tahun keempat dianggap tidak mempunyai nilai residu serta setiap tahun menghasilkan
aliran kas bersih Rp 1.800.000,-- (yaitu selisih pendapatan tunai dengan biaya tunai per tahun) maka
pada tingkat. bunga10% per tahun jumlah nilai tunai aliran kas bersih dihitung sebagai berikut :
Aliran kas bersih Nilai tunai Nilai tunai aliran
Per tahun Rp.1,00 kas bersih tahunan
Tahun ( 1 ) ( 2 ) (1)x(2) 1 Rp.1.800.000,00 Rp.0,909*) Rp.1.636.200,00 2
Rp.1.800.000,00 0,826 1.486.800,00 3 Rp.1.800.000,00 0,751 1.351.800,00 4
Rp.1.800.000,00 0,683**) 1.229.400,00 Jumlah nilai tunai Rp.5.704.750,00

1
*) 1.800.000 x (1 + 10%)1

**) 1.800.000 x (1 + 10%)4


Atas dasar data tersebut di atas rencana investasi tersebut dapat diterima karena jumlah investasi
pada tahun ke 0 sebesar Rp 4.600.000,tersebut dapat menghasilkan aliran kas, yang jika dinilai tunaikan
berjumlah Rp 5.704.200,-. Jadi jumlah kas-yang akan diterima lebih besar Rp 1.104.200.000,- bila
dibandingkan dengan pengorbanan yang akan dilakukan.
PENGARUH PAJAK ATAS LABA* TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
Hampir semua keputusan di dalam perusahaan dipengaruhi oleh pajak atas laba.Para menejer
mempunyai kuajiban untuk menggunakan cara-cara menurut hukum untuk meminimumkan
pembayaran pajak.
Pajak atas laba merupakan pengeluaran kas.Pajak ini dapat dipe ngaruhi jurnlah dan/atau sa at
aliran kas. Penghematan kas yang diperoleh di dalam usaha akan menyebabkan kenaikan jumlah laba
kena pajak dan oleh karena itu akan menaikkan pengeluaran kas untuk pajak. Di lain pihak kenaikan
pengeluaran kas di dalam usaha akan mempunyai akibat sebaliknya, yaitu penghematan pajak. Oleh
karena itu pajak atas laba akan mempunyai pengaruh yang besar di dalam pengambilan keputusan
bentuk badan usaha, menejemen aktiva tetap, -pemilihan metode akuntansi, pemilihan
metode pembelanjaan perusahaan. Pengaruh pajak atas laba terhadap pengambilan keputusan ini akan
dibahas lebih mendalam di dalam bab 5.

Anda mungkin juga menyukai