Anda di halaman 1dari 7

6

EVALUASI PENGELOLAAN DANA KAS KECIL PADA HOTEL DI WISMA MMUGM


7
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian


internal pengelolaan dana kas kecil pada Hotel di WISMA MMUGM. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif, yaitu masalah penggunaan menghitung suatu keadaan untuk
menjelaskan keadaan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang meliputi
pengelolaan kas kecil pada perusahaan.

Kas Kecil merupakan dana tunai dalam jumlah kecil yang digunakan untuk
mendukung aktivitas operasional perusahaan. Untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan kas kecil pada Hotel di Wisma MMUGM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam


pengelolaan kas kecil pada Hotel di Wisma MMUGM yaitu metode sistem dana
tetap (Imprest Fund System), dengan metode ini saldo kas kecil tetap namun
dengan pengisian petty cash yang berbeda ditetapkan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Majunya perusahaan tidak lepas dari suatu dari kualitas kerja perusahaan, untuk mendukung kualitas
kerja perusahaan diperlukan laporan keuangan yang baik sedangkan laporan keungan yang baik
membutuhkan sistem penjagaan, pengawasan dan prosedur kerja yang memadai.

Didalam dunia bisnis yang berkembang diperlukan sikap profesional disetiap bidangnya untuk bertugas
mengontrol setiap kegiatan agar setiap kegiatan berjalan dengan semestinya. Hal ini sangat krusial untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Sikap profesional dapat menjadi tolak ukur kemampuan perusahaan
dalam bersaing dengan strategi dimana perusahaan dapat melihat peluang sebagai kekuatan untuk
meminimalisir segala hambatan. Semua hambatan mampu diatasi apabila manajemen dapat mengambil
keputusan secara obyektif

Dalam pengambilan keputusan manajer terdapat banyak faktor mempengaruhinya, antara lain aspek
dalam sistem informasi akuntansi yang beroperasi dalam struktur pengedalian intern perusahaan.
Pengendalian dan pengelolaan manajemen dengan kebijakan manajemen yang baik sehingga
kelangsungan hidup perusahaan berjalan dengan semestinya
Pengelolan keuangan di perusahaan merupakan hal utama dari kegiatan operasional perusahaan yang
berhubungan dengan kas. Dalam menjalankan operasionalnya sistem diharapkan dapat mendukung
perusahaan, salah satu sistem yang mendukung keberhasilan perusahaan adalah sistem pengawasan
terhadap kas dan pembentukan pengelolaan kas kecil. Sitem ini berkaitan dengan pengelolaan kekayaan
yang dimiliki perusahaan.

Kas adalah jenis aktiva yang mempunnyai risiko tinggi terhadap kecurangan, karena kas merupakan
aktiva liquid yang paling mudah digelapkan. Dalam pembayaran kas kecil sangat tidak praktis
menggunakan cek karena jumlahnya relatif kecil. Kwitansi dengan nominal yang relatif Kecil dan
8
pembayaran yang sifatnya segera. Untuk pengelolaan kas kecil perusahaan mengalokasikan dana kas
dalam jumlah tertentu yang disediakan untuk keperluan pembayaran yang tidak mungkin dilakukan
dengan cek. Pembentukan kas kecil merupakan menyisihkan sejumlah dana untuk keperluan tertentu,
dengan mentransfer ataupun tunai dengan dana yang telah disediakan oleh perusahaan.

Dalam operasional perusahaan kas kecil memiliki peran yang penting. Biasanya kas kecil digunakan
dalam transaksi dengan nominal yang kecil dan terjadi secara rutin sejak awal jam operasionalnya harus
melakukan pengelolaan dana kas kecil secara teliti karena jika kegiatan operasional kas kecil tidak
dilakukan setiap hari akan mengganggu kelancaran operasional perusahaan. Oleh karena itu diperlukan
pengendalian intern dengan kas untuk mengawasi aliran perputaran kas di perusahaan.

Berdasarkan penelitian, penulis terdorong untuk meneliti tentang pengawasan terhadap kas serta
pengelolaan kas kecil yang diterapkan pada Wisma MMUGM sehingga mengantisipasi kelemahan –
kelemahan dalam sistem pengendalian interen terhadap pengelolaan sistem kas kecil yang terjadi di
perusahaan dan cara untuk mengatasi masalah, Berdasarkan latar belakan maka penulis mengambil
tema berjudul Evaluasi Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada Hotel di WISMA MMUGM.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
yang diajukan adalah :
1. Bagaimana pengelolaan dana Kas Kecil pada HOTEL DI WISMA MMUGM ?
2. Bagaimana metode sistem dana Kas Kecil pada HOTEL DI WISMA MMUGM ?

B. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada permasalahan pengelolaan dan metode sistem Kas Kecil. Data yang
diperoleh peneliti pada tahun 2021 di Hotel Wisma MMUGM. Penelitian ini tidak membahas
pengelolaan kas yang lainya. Peneliti hanya akan membahas pengelolaan dana kas kecil

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan kas kecil di Wisma
MMUGM. Berikut ini adalah gambaran secara lebih spesifik tujuan analisis penelitian ini yaitu :
3. Untuk mengetahui pengelolaan dana Kas Kecil pada HOTEL DI WISMA MMUGM ?
4. Untuk mengetahui sistem dana Kas Kecil pada HOTEL DI WISMA MMUGM

5. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini, antara lain sebagai
berikut :
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan serta masukan yang positif
bagi hotel dalam dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan dana kas kecil sehingga
kinerja perusahaan meningkat.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan bagi
penulis maupun pembaca tentang bagaimana baiknya dalam pengelolaan dana kas kecil.

D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
9
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dan mendasari penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai langkah-langkah peneliti dalam menjawab rumusan
masalah.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hotel
1. Pengertian Hotel
Menurut Keputusan Menteri Parpostel No. KM 94/HK103/MPPT 1987 Hotel adalah jenis
akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bagian untuk memberikan jasa
pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman, serta jasa lain bagi masyarakat
umum dan dikelola secara komersial.Klasifikasi Hotel
Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi dikeluarkan oleh peraturan
pemerintah. Peninjauan terhadap klasifikasi dilakukan 3 tahun sekali dengan
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai berikut (Sugiarto dan Sulartiningrum,
1996:9):

a. Faktor tingkatan atau bintang dari hotel


Pada tingkatan atau bintang dari hotel, semakin banyak jumlah bintang pada hotel,
maka semakin lengkap fasilitas yang disediakan oleh hotel. Berikut ini tingkatannya :

i. Hotel Bintang 1
Dikatakan hotel bintang 1 apabila sekurang-kurangnya memiliki 15 kamar, 1
kamar suite room, memiliki restaurant dan bar.
ii. Hotel Bintang 2
Dikatakan hotel bintang 2 apabila sekurang-kurangnya memiliki 20 kamar, 2
suite room, memiliki restaurant dan bar.
iii. Hotel Bintang 3
10
Dikatakan hotel bintang 3 apabila sekurang-kurangnya memiliki 30 kamar, 3
suite room, memiliki restaurant dan bar.
iv. Hotel Bintang 4
Dikatakan hotel bintang 4 apabila sekurang-kurangnya memiliki 50 kamar, 4
suite room, memiliki restaurant dan bar.
v. Hotel Bintang 5
Dikatakan hotel bintang 5 apabila sekurang-kurangnya memiliki 100 kamar, 5
suite room, memiliki restaurant dan bar.

1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi secara bahasa berasal dari bahasa inggris dengan istilah evaluation berarti
penilaian. Sedangkan secara harafiah Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan
informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan
pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara
keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-
harapan yang ingin diperoleh (Umar, 2005).

2. Pengertian Kas Kecil


Kas kecil atau petty cash merupakan uang tunai dalam jumlah kecil yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan serta menjadi cadangan untuk transaksi dengan nominal yang kecil serta
pihak rekanan yang tidak mempunyai alat penbayaran elektronik. Hak ini membuat perusahaan
menunjuk seorang staf yang bertanggung jawab mengolah dana kas kecil.

3. Pengertian Sistem dan Prosedur


Baik perusahaan jasa ataupun dagang didirikan untuk melayani kebutuhan konsumen. Sistem
perusahaan yang baik membentuk kinerja yang terorganisir. Dengan sistem yang baik perusahaan
membuat kinerja perusahaan lebih teratur dan terhindar dari tindak kecurangan.

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,2011).

Sistem prosedur adalah suatu unit kegiatan klerikal, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu depertemen atau lebih yang dibuat

untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2011).

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2011).


11

Sistem terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur yang

dirancang untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan

dan sasaran yang penting bagi satuan usaha dapat dicapai (Arens

& Loebbecke, 2005).

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem

terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan defenisi prosedur

sendiri yaitu urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu depertemen atau lebih, yang dimuat

untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi- transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Urutan kegiatan klerikal

dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal,

dan buku besar yang terdiri dari: menulis, menggandakan,

menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih (mensortir),

memindah, membandingkan (Mulyadi, 2011).

Sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang

diciptakan untuk mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis,

mengelompokkan, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu

usaha dan untuk menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva

dan kewajiban yang bersangkutan dengan transaksi tersebut

(Standar Profesional Akuntansi Publik, 2005)

Menurut (Mulyadi, 2011) sistem akuntansi meliputi:


12

Anda mungkin juga menyukai