Anda di halaman 1dari 25

Perusahaan yang Tergabung dalam Joint Venture Berikut ini adalah contoh perusahaan yang

tergabung dalam joint venture :


1.ASUS dengan GigabyteMeningkatnya persaingan bisnis di bidang perangkat keras (hardware)
untuk produk – produkcomputer, mendorong beberapa perusahaan untuk melakukan kerja sama
guna mempertahankanposisinya di antara para pesaingnya. Hal ini juga dilakukan oleh dua
perusahaan besar asal Taiwan,yaitu Gigabyte dan ASUS, yang selama ini berkompetisi ketat di
kategori produk motherboard,graphics card dan beberapa komponen lain. Kedua perusahaan
tersebut pada tahun 2007 mealukankerja sama untuk membuat strategi baru dalam pembuatan
dan pemasaran produk motherboard dangraphics card, dan beberapa komponen lain. Produk –
produk hasil kerja sama ini akan menyandangnama Gigabyte.

2.Indofood dengan Nestle Untuk memantapkan penetrasi pasar di industri consumer goods, dua
perusahaan PT. IndofoodSukses Makmur Tbk (Indofood) dan Nestle S.A (Nestle), Switzerland,
membentuk perusahaanpatungan (joint venture). Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle
Indofood Citarasa Indonesia.Perusahaan joint venture itu akan focus di bisnis kuliner (bumbu
penyedap makanan). Menurut CEOPT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan baru
ini, akan menciptakan peluangmeemperbesar pangsa pasar. Sebab, dua perusahaan besar ini akan
saling memanfaatkan danmengembangkan kekuatan yang dimiliki.

3.PT. Kimia Farma dan PT. Tigakarsa SatriaJoint venture seperti yang terjadi pada PT. Kimia
Farma dan PT. Tigakarsa Perkasa yangmenghasilkan PT. Sari Husada. Konsorium ini
menyatukan pemerintah dan industri yang notabenebergerak dalam bidang penjualan dan
distribusi berskala nasional. PT. Sari Husada adalah perusahaanjoint venture dari dua perusahaan
pemerintah dan swasta, PT. Kimia Farma dan PT. Tigakarsa Satriadengan komposisi modal
Kimia Farma sebesar 35% dan Tigakarsa sebesar 45%. Pada tahun 1983 PT.Sari Husada go
public dan komposisi modalnya berubah menjadi PT. Tigakarsa 39,5%, PT. KimiaFarma
menjadi 33% dan masyarakat 27%. 14

Daftar pustakaZebua, Fahuwu. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi 2. Jakarta : Penerbit
Mitra Wacana Media. Baker. Dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jilid 2. Perspektif
Indonesia. Jakarta : SalembaEmpat. Beans. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi 7. Jilid 2.
15
Bisnis.com, JAKARTA - PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) membentuk dua perusahaan patungan
di Indonesia dan Thailand bersama dengan Malee Capital Company Limited untuk mendorong
penjualan produk perawatan dan pemeliharaan tubuh serta produk minuman.

Perseroan telah menandatangani perjanjian usaha patungan dengan Malee Capital Company
Limited –grup usaha Malee Group Public Company Limited. Perseroan akan mendirikan dua
perusahaan patungan yaitu PT Kino Malee Indonesia dan Malee Kino (Thailand) Company
Limited.

Finance Corporate Division Head PT Kino Indonesia Tbk. Budi Muljono mengungkapkan
perseroan akan menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 51% kepemilikan saham pada PT
Kino Malee Indonesia. Perseroan juga akan menjadi pemegang saham minoritas sebesar 49%
kepemilikan saham pada Malee Kino (Thailand) Company Limited.

“Melalui perusahaan patungan tersebut, perseroan bersama dengan Malee akan membangun
sebuah sinergi, di mana Kino akan mengekspor produk perawatan dan pemeliharaan tubuh dan
farma miliknya ke Thailand untuk dipasarkan dan dijual oleh Malee Kino (Thailand) Company
Limited,” tulisnya dalam keterangan resminya, Selasa (31/10/2017).

PT Kino Malee Indonesia, lanjutnya, akan mengimpor, memasarkan, menjual dan


mendistribusikan produk minuman Malee di Indonesia. Dengan begitu, keberadaan produk
perawatan dan pemeliharaan tubuh dan farma dari Kino di pasar mancanegara akan semakin
meningkat, sedangkan produk minuman PT Kino Malee Indonesia akan melengkapi portofolio
produk minuman Kino.

Perseroan mengungkapkan peluang pasar minuman di Indonesia masih sangat besar dan terbuka
lebar. Pada 2016, nilai pasar industri minuman tumbuh 8,46% dibanding 2015 sebesar 7,54%.

Menurut perseroan, pertumbuhan volume penjualan minuman ditopang oleh peningkatan


permintaan, khususnya dari konsumen kelas menengah, dan juga didorong oleh semakin
banyaknya perusahaan asing yang masuk ke pasar minuman Indonesia dengan mendirikan
perusahaan patungan dengan perusahaan lokal serta perusahaan asing yang menambah
investasinya pada fasilitas produksi yang telah dimiliki di Indonesia.

Selain itu, potensi industri minuman secara umum bersifat kompetitif tetapi sangat menjanjikan
terutama di Indonesia. Padahal, Malee merupakan salah satu pemain minuman terbesar di
Thailand dengan segudang pengalaman di bidang minuman, antara lain kategori jus buah dan air
kelapa.

Di Indonesia, kategori kategori jus buah dan air kelapa pada segmen minuman adalah segmen
bisnis istimewa yang sangat ketat dalam persaingan tetapi menarik untuk dimasuki.

Segmen ini menawarkan pertumbuhan prospek bisnis yang luas yang sejalan dengan peningkatan
jumlah penduduk berpenghasilan menengah di Indonesia bersamaan dengan daya beli yang akan
membaik di tahun-tahun mendatang.
“Pendirian perusahaan patungan tersebut akan menjadi aksi strategis dari Kino untuk
mengembangkan portofolio segmen minuman. Selain itu, dukungan distribusi dan pemasaran
dari Malee melalui pendirian perusahaan patungan di Thailand juga dapat memperluas jaringan
distribusi produk perawatan dan pemeliharaan tubuh di pasar mancanegara sekaligus menambah
porsi penjualan ekspor Kino,” katanya.

Adapun, pendirian perusahaan patungan dengan Malee merupakan bagian dari rencana strategis
yang dilakukan KINO setelah akuisisi merek Jamu Dua Putri Dewi dan akuisisi bisnis Grup
Ristra yang telah dilakukan oleh Kino pada tahun 2016.

Selain itu, pendirian perusahaan patungan ini merupakan bagian dari upaya yang dijalankan oleh
Kino untuk terus memberikan nilai tambah kepada konsumen terhadap produk minuman yang
inovatif.

Perseroan mengungkapkan pendirian perusahaan patungan tersebut akan dibiayai oleh dana hasil
IPO yang telah dialokasikan untuk penyertaan modal pada perusahaan di industri sejenis untuk
mendukung pertumbuhan anorganik Kino.
1. ASUS dengan Gigabyte

Taipei, Taiwan, 8 Agustus 2006 – Meningkatnya


persaingan bisnis di bidang perangkat keras (hardware) untuk produk-produk
komputer, mendorong beberapa perusahaan untuk melakukan kerja sama
guna mempertahankan posisinya di antara para pesaingnya. Hal ini juga
dilakukan oleh dua perusahaan besar asal Taiwan, yaitu Gigabyte dan ASUS,
yang selama ini berkompetisi ketat di kategori produk motherboard, graphics
card, dan beberapa komponen lain.
Kedua perusahaan tersebut pada hari Selasa tanggal 8 Agustus 2006
melakukan kerja sama untuk membuat strategi baru dalam pembuatan dan
pemasaran produk motherboard dan graphics card.. Namun, kerja sama ini
tidak akan langsung diterapkan pada tahun yang sama (2006), melainkan
mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2007. Produk-produk hasil kerja sama ini
akan menyandang nama Gigabyte.

2. Sharp dengan Sony


Jepang, 26 Februari 2008 – SHARP Corporation (SHARP) dan SONY
Corporation (SONY) mengumumkan hari itu bahwa mereka telah
menandatangani memorandum yang tidak mengikat untuk joint venture
dalam memproduksi dan menjual panel dan modul LCD berukuran besar dari
pabrik panel LCD SHARP yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan di
kota Sakai, Osaka Prefecture yang akan menggunakan substrasi kaca induk
generasi ke-10. Beberapa informasi yang menyangkut joint venture tersebut
ada di bawah, dan kedua perusahaan akan berunding dengan niat baik untuk
memasuki joint venture yang mengikat secara hukum pada 30 September
2008.
Melalui kolaborasi ini kedua pihak memiliki tujuan untuk lebih memperkuat
teknologi canggih display LCD milik SHARP dan kekompetitifan SONY di

pasar TV.

3. PT. Samsonite dengan PT. Mitra


Adhiperkasa,Tbk (MAP)
INILAH.COM, Jakarta - Grup Samsonite, merek kenamaan yang
menyediakan berbagai pilihan tas dan koper dengan kualitas
tinggi, hari ini mengumumkan telah ditandatanganinya perjanjian
Joint Venture dengan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP).

MAP merupakan sebuah perusahaan ritel kenamaan dan juga distributor yang
membawahi banyak merek internasional yang sudah terkenal di dunia.

Ramesh Tainwala, President Samsonite Asia yang berkesempatan hadir


langsung dalam acara penandatanganan kali ini mengungkapkan
kegembiraannya. “Kami sangat gembira dengan kerjasama ini, mengingat PT.
Mitra Adiperkasa merupakan salah satu perusahaan ritel dengan
pertumbuhan pesat di Indonesia. Joint venture ini merupakan sebuah langkah
penting bagi kami," ujarnya.

4. Indofood dengan Nestle


MEMANTAPKAN penetrasi pasar di industri consumer goods, dua
perusahaan papan atas yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood)
dan Nestle S.A (Nestle), Switzerland, membentuk perusahaan patungan (joint
venture). Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle Indofood Citarasa
Indonesia. 
Perusahaan joint venture itu akan fokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap
makanan). Menurut CEO PT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha
patungan baru ini, akan menciptakan peluang memperbesar pangsa pasar.
Sebab, dua perusahaan besar ini akan saling memanfaatkan dan
mengembangkan kekuatan yang dimiliki.

5. PT. Bakrie & Brothers,Tbk dengan Northstar


JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menegaskan saat ini tengah
memfinalisasikan perjanjian strategis untuk membentuk perusahaan joint
venture.
Perjanjian tersebut menyepakati perseroan dan Northstar Pacific Limited,
guna membentuk perusahaan joint venture dengan komposisi kepemilikan
70:30, yang mana perusahaan tersebut akan memiliki 21,4 persen saham PT
Bumi Resources Tbk (BUMI).

6. CIMB Group dengan Sun Life Financial


CIMB Group dan Sun Life Financial Indonesia menandatangani perjanjian
kerjasama untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture) asuransi
jiwa, di Jakarta, Senin (16/3). Perusahaan patungan yang rencananya akan
segera diluncurkan ini akan menyediakan produk dan layanan asuransi jiwa
dengan mengkombinasikan kekuatan dari kedua korporasi tersebut.

7. PT.Pusri dengan National Petrochemical


company of Iran (NPCI)
PT Pusri bekerja sama dengan National Petrochemical Company of Iran
(NPCI) akan membangun pabrik pupuk berkapasitas 1,14 juta ton per tahun.

Saham Pusri di perusahaan patungan (joint venture) tersebut mencapai


USD97 juta, dan harus dicairkan dalam empat tahun ke depan. ”Kita akan
bangun pabrik urea dan amoniak dengan kapasitas 1,14 juta ton per
tahun.Jika pendanaan lancar,maka pada 2012 pabrik pupuk di bawah
perusahaan joint venture bernama Hengam Petro Chemical Company itu
sudah bisa berproduksi,”jelas Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri
Sutarto Budidarmo di Jakarta,kemarin.
8. PTBA dengan PT. KAI ,persero

Rencana PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membentuk perusahaan


patungan (joint venture) dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terganjal
pajak pengalihan aset sebesar Rp 630 miliar.

9. PT. Huawei Technology dengan Symantec

KabarIndonesia - Symantec Corp. (Nasdaq: SYMC) dan Huawei


Technologies Co., Ltd (Huawei) mengumumkan hari ini (23/5) bahwa kedua
perusahaan tersebut akan membentuk sebuah perusahaan joint venture.
Perusahaan baru ini akan mengembangkan dan mendistribusikan peralatan
keamanan dan penyimpanan dengan kualifikasi kelas dunia untuk
mendukung kinerja para penyedia jasa telekomunikasi global dan berbagai
perusahaan lainnya. 

10. Malaysia Airlane dengan Qantas


16:59:17WIB (MahadanaNews) Malaysia Airlines hari Rabu menyatakan telah
menjatuhkan proposal joint venture dengaan perusahaan Australia Qantas
Airways untuk perawatan dan perbaikan pesawat terbang.
Mengenal Apa Itu Joint Venture : Definisi, Contoh dan
Manfaatnya
Business, Marketing / 8 Mei 2020 0 | 0 | 0

Sebuah bisnis biasanya ada yang dijalankan sendiri maupun berdua. Jika anda menjalankan
sebuah bisnis yang dijalankan oleh dua orang atau lebih maka proyek bisnis anda akan
mendapatkan keuntungan tertentu.

Nah, cara ini biasa dinamakan joint venture.  semua resiko tersebut dapat diminimalisir dengan
melakukan joint venture untuk dijadikan sebagai solusi terbaik. Apakah Anda masih merasa
asing dengan istilah joint venture ini?

Joint venture adalah suatu usaha/bisnis yang didirikan oleh dua atau lebih entitas bisnis dalam
periode waktu tertentu, yakni pada jangka waktu yang telah disepakati bersama. Bagi pemula,
mungkin Anda belum paham mengenai joint venture ini.

Apa Itu Joint Venture?

Pengertian dari joint venture adalah sebuah usaha atau bisnis yang dijalankan dua entitas bisnis
atau lebih dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan bersama. Biasanya, kerja
sama tersebut diciptakan untuk memberikan tujuan spesifik sesuai dengan ketentuan yang telah
disetujui bersama.

Pada Joint Venture, sistem kerjasama tersebut akan berakhir setelah tujuan-tujuan sudah
terpenuhi dengan baik, kecuali jika pihak-pihak yang terlibat memutuskan untuk terus
melanjutkan kerjasama tersebut.
Para pihak baik perusahaan yang terlibat dalam sistem joint venture diatur dengan perjanjian
kontrak yang telah dibuat bersama. Isi dari perjanjian tersebut berisi tentang penetapan hal-hal,
seperti kewajiban, persoalan berbagi keuntungan-kerugian, berisi tentang hal serta kewajiban
satu sama lain dan semacamnya.

Baca Juga : Mengenal Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn Dalam Dunia Startup

Mengapa Joint Venture?

Ada beberapa perusahaan yang melakukan Joint Venture maupun Pengusaha-pengusaha kecil,
Yuk simak untuk beberapa alasan membangun bisnis dengan Joint Venture, seperti :

 Menggabungkan sumber daya. Entitas yang lebih besar mungkin memiliki pengaruh yang
lebih besar dalam suatu industri atau lebih banyak sumber daya untuk memastikan
keberhasilan suatu usaha.
 Menggabungkan keahlian. Bisnis yang bersifat teknis, satu perusahaan bisa memiliki
keahlian dalam membuat perangkat lunak, sementara perusahaan lain memiliki keahlian
dalam membuat perangkat keras.
 Menghemat uang. Seperti yang sudah dijabarkan di atas, joint venture bisa dibentuk
untuk menghemat. Misalnya pengeluaran untuk biaya iklan atau publikasi di sebuah
pameran.
 

Manfaat Join Venture

Setelah anda mengetahui definisi dari Joint venture, Berikut ini manfaat dari sistem kerjasama ini
adalah :

 Agar dapat menggabungkan sumber daya

Perusahaan akan memiliki lebih banyak daya saing dalam industri dan otomatis akan
lebih banyak potensi keberhasilan usaha. Untuk menggabungkan keahlian.

 Sisi bisnis

satu perusahaan mungkin memiliki keahlian di satu bagian dan perusahaan lain mungkin
memiliki keahlian di bagian lain. Misalnya, Perusahaan A pandai membuat perangkat
lunak, sedangkan Perusahaan B memiliki pengalaman menciptakan perangkat keras yang
diperlukan untuk suatu usaha.

 Penghematan

Dua perusahaan mungkin mempertimbangkan sistem joint venture untuk menghemat


uang pada iklan, mungkin pameran dagang atau publikasi produk.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Chatbot : Definisi, Cara kerja, Fungsinya

Jenis-Jenis Joint Venture

Dalam dua jenis kontrak joint venture, yaitu domestik dan internasional. Menurut pasal 8 ayat (1)
SK Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor:15/SK/1994 tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam perusahaan yang
didirikan dalam rangka penanaman modal asing, bidang bisnis yang wajib mendirikan
perusahaan dengan cara ini yaitu :

 Pelabuhan
 Produksi, transmisi, dan distribusi tenaga listrik untuk umum
 Telekomunikasi
 Pelayanan
 Penerbangan
 Air minum
 Kereta api umum
 Pembangkit tenaga atom
 Mass media atau media masa
Joint venture wajib dilakukan oleh penanaman modal asing dengan perusahaan domestik. Hal ini
dikarenakan bisnis tersebut tergolong penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak. Sementara bisnis yang dilarang untuk penanaman masing adalah bidang-bidang yang
berkaitan dengan pertahanan negara, seperti produksi senjata, mesin, alat-alat peledakan, dan
peralatan perang.

Beberapa Contoh Perusahaan yang Melakukan Joint Venture

Berikut adalah beberapa perusahaan besar yang bergabung dalam sistem joint venture, beberapa
diantaranya adalah perusahaan yang ada di Indonesia :

1. Asus dan Gigabyte

Dalam sebuah bisnis dalam produksi perangkat keras untuk produk komputer,
mendorong banyak perusahaan melakukan inovasi dan melakukan kerjasama dengan
perusahaan lainnya.

2. Sharp dan Sony

SHARP Corporation (SHARP) dan SONY menyepakati bahwa mereka telah


menandatangani memorandum yang tidak mengikat untuk untuk melakukan sistem kerja
sama dalam memproduksi dan menjual panel dan modul LCD berukuran besar dari
pabrik panel LCD SHARP. Secara hukum kerjasama ini efektif pada 30 September 2008.

3. PT.Pusri dengan National Petrochemical company of Iran (NPCI)

Di Indonesia sendiri ada PT Pusri bekerja yang melakukan kerja sama dengan National
Petrochemical Company of Iran (NPCI). Kerjasama ini adalah membangun pabrik pupuk
berkapasitas 1,14 juta ton per tahun.

Saham Pusri sendiri di perusahaan yang dibangun dengan sistem joint venture tersebut mencapai
USD97 juta, dan harus dicairkan dalam empat tahun ke depan.

Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan


 

Dalam sebuah perjanjian Joint Venture banyak sekali memuat beberapa perjanjian kerjasama,
dan juga beberapa hal yang mesti dipatuhi. Yuk, simak hal – hal berikut ini yang perlu
diperhatikan :

1. Tujuan Khusus

Para pihak yang terlibat dalam sistem joint venture biasanya telah memiliki tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Mereka umumnya menyatakan tujuan ini dengan jelas
dalam persetujuan dan perjanjian yang telah disepakati oleh mereka.

2. Kesepakatan

Para pihak dalam sistem joint venture, yaitu para venturer bersama, umumnya
melaksanakan perjanjian tertulis di antara mereka. Perjanjian ini menyatakan perincian
seperti kewajiban mereka, rasio pembagian laba / rugi, hak dan kewajiban mereka, dll.

3. Durasi Tertentu

Karena semua usaha dakam sistem ini dibuat untuk tujuan tertentu, mereka umumnya
berakhir begitu tujuan tersebut terpenuhi. Namun, para pihak dapat terus bekerja bersama
jika mereka sepakat untuk melakukannya.

4. Pembagian Keuntungan
Para pihak selalu menyepakati rasio di mana mereka akan berbagi keuntungan dan
kerugian mereka. Jika tidak ada kesepakatan untuk efek ini, mereka harus membagi
keuntungan secara merata.

5.  Struktur Usaha

Para pihak dapat membuat usaha patungan dengan melakukan kontrol pada salah satu
aspek berikut: Aktiva, Operasi, atau Entitas bisnis itu sendiri

Kesimpulan dan Penutup 

Join Venture memang menjadi sebuah solusi jika anda tidak cukup banyak memiliki modal
dalam membangun bisnis. Joint Venture merupakan sebuah usaha atau bisnis yang dijalankan
dua entitas bisnis atau lebih dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan bersama.

Yang mana, kerja sama tersebut diciptakan untuk memberikan tujuan spesifik sesuai dengan
ketentuan yang telah disetujui bersama. Manfaat dari Joint Venture ini menggabungkan sumber
daya.

Perusahaan akan memiliki lebih banyak daya saing dalam industri dan otomatis akan lebih
banyak potensi keberhasilan usaha. Untuk menggabungkan keahlian. Dalam Joint Venture anda
juga harus memperhatikan beberapa kesepakatan dan waktu yang diberikan, karena jika anda
menyalahi aturan dari bisnis ini.

Maka perusahaan yang bekerjasama dengan anda ini dapat menuntut anda ke jalur hukum. Maka
dari itu, sebelum menandatangi perjanjian kerjasama anda harus meliat isi kesepakatan tersebut
agar tidak merugikan satu sama lainnya.

Related Post :

Teknik Digital Marketing Terbaik dan Ampuh di tahun 2021 Cara Belajar SEO untuk Pemula :
Tips & Trick, Langkah-langkah, dan Hasilnya Tips Sukses Menjalankan Affiliate Marketing
untuk Pemula yang Menguntungkan
Joint Venture: Pengertian dan Contohnya di Indonesia
Posted by. Admin LinovHR on Juni 4, 2020

Joint Venture cukup lazim didengar dalam dunia bisnis. Di Indonesia,  jenis bisnis ini telah
diakui dan memiliki dasar hukum sesuai dengan Undang-undang No.25 Tahun 2007. Undang-
undang tersebut menjelaskan bentuk kerjasama yang dijalankan dan bagaimana sistem
pembagian keuntungannya. Mari cari tahu lebih detail! 

Apa itu Joint Venture?


Joint Venture adalah perusahaan yang didirikan oleh dua perusahaan atau lebih untuk
menjalankan bisnis bersama dalam periode tertentu. Perusahaan yang bekerja sama dalam
hubungan ini adalah perusahaan asing dan dalam negeri. Merujuk kembali ke UU No.25 Tahun
2007, tujuan utamanya adalah memberikan kekuatan ekonomis kepada perusahaan inti dan
mendapatkan keuntungan bersama. 

Selain UU di atas, kerjasama antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri juga
diatur dalam peraturan dan UU lain, diantaranya: 

1. UU No. 1 Tahun 1967 Pasal 23 


2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 1993 
3. Peraturan Presiden No. 20 Tahun 1994 

Jika dilihat sekilas, Joint Venture hampir serupa dengan Commanditaire Vennootschap atau yang
lebih disebut CV. Padahal, jenis kerjasama tersebut sangatlah berbeda. Sisi yang paling berbeda
dari dua jenis kerjasama tersebut adalah soal durasi. Perusahaan yang menjalankan Joint Venture
memiliki durasi kerjasama yang jauh lebih singkat dibandingkan CV. 

Mengapa Memutuskan Joint Venture?


Jika perusahaan ingin mengembangkan bisnis yang jauh lebih luas, maka Joint Venture adalah
hal yang patut dipertimbangkan. Sayangnya, pengembangan bisnis selalu membutuhkan biaya
dan tidak semua perusahaan mampu mengeluarkan biaya untuk mengembangkan bisnis tersebut.
Dengan adanya bantuan dari perusahaan asing yang kemudian menawarkan kerjasama,
perusahaan dalam negeri akan tertolong dari segi pembiayaan pengembangan bisnis. 

Sementara dilihat dari perusahaan asing, umumnya perusahaan tersebut melakukan kerjasama
dengan perusahaan dalam negeri karena perusahaan dalam negeri lebih menguasai pasar dalam
suatu negara tempat perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan dalam negeri biasanya juga telah
menguasai pasokan bahan baku yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis. Ketika memutuskan
kerjasama, perusahaan asing akan lebih mudah untuk memilih jaringan distribusi dan bahan baku
walau belum mengerti secara keseluruhan tentang pasar negara tersebut. 

Kerjasama antara perusahaan asing dan dalam negeri ini juga membuat tiap-tiap perusahaan
mengurangi resiko atas bisnis yang mereka jalankan. Jadi, pada akhirnya kerjasama antara
perusahaan dalam negeri dan perusahaan asing dinilai menguntungkan. 

Baca Juga:  Mengapa Perusahaan Membutuhkan Manajemen Operasional? 

Hal yang Diperhatikan Sebelum Melakukan Joint Venture


Karena melibatkan dua pihak sekaligus, dalam melakukan kerjasama harus memperhatikan
beberapa aspek. Hal ini diperlukan agar tidak ada kesalahpahaman dan konflik di antara pihak
terkait dalam kerjasama bisnis. Apa saja hal yang harus diperhatikan? 

Tujuan

Perusahaan yang memutuskan kerjasama harus memberikan tujuan khusus sesuai kesepakatan
bersama. Tujuan ini dibuat agar bisnis hasil penggabungan kerjasama lebih jelas arah dan
jalannya.

Kesepakatan

Kesepakatan adalah hal mutlak sebelum menjalani kerjasama. Semua kesepakatan dinyatakan
dalam bentuk tertulis berisi tentang hak dan kewajiban serta persentase pembagian keuntungan
bagi untuk perusahaan yang bekerja sama. Hal ini juga diharapkan meminimalisir kekeliruan dan
kesalahpahaman dalam menjalankan bisnis nantinya. 

Durasi 

Durasi yang berjalan atas kesepakatan berguna untuk memberi batasan bagi perusahaan. Dari
batas waktu atau durasi, perusahaan dapat menentukan apakah akan kembali menjalankan
kerjasama jika kerjasama telah berakhir atau tidak. 

Pembagian Keuntungan
Pembagian keuntungan harus berdasarkan kesepakatan berapa persentase keuntungan yang telah
disetujui sebelumnya. Beberapa perusahaan terkadang ada yang memutuskan untuk membagi
rata keuntungan yang mereka dapatkan. 

Struktur Bisnis

Perusahaan dalam melakukan kerjasama bergerak dalam satu kontrol bisnis. Harap diperhatikan
struktur bisnis juga akan mempengaruhi aktiva dan operasi bisnis yang akan berjalan.

Manfaat Joint Venture 


Kerjasama antara perusahaan dalam hubungan bisnis memiliki beberapa manfaat. Apa saja
manfaat yang dapat dirasakan? 

Sumber Daya Lebih Kuat

Masing-masing perusahaan memiliki sumber daya yang relatif banyak dalam bisnisnya, JIka
perusahaan akan menggabungkan sumber daya yang dimilki untuk menghasilkan keuntungan
bersama, maka sumber daya yang dimiliki jauh lebih kuat dan berlipat ganda dibandingkan
sebelumnya. Penggabungan sumber daya juga akan membuat bisnis perusahaan jauh lebih besar
dan mampu memperlancar proses operasional. 

Menggabungkan Keahlian

Selain sumber daya, tiap perusahaan juga mempunyai keahlian khusus dan unik sesuai bidang
atau industri perusahaan tersebut. Dengan memutuskan kerjasama, keahlian dalam hasil bisnis
batu akan jauh lebih berkualitas karena lahir dari penggabungan keahlian perusahaan-perusahaan
yang terkait. Ada banyak perusahaan yang telah mengalami keberhasilan berkat penggabungan
keahlian. 

Menghemat Pengeluaran

Kerjasama yang terjalin akan menghasilkan manfaat lain, yaitu menghemat pengeluaran bisnis.
Hal tersebut dikarenakan pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan tak hanya dibebankan untuk
satu perusahaan saja, melainkan juga kepada perusahaan lain yang terlibat. Dengan demikian,
pengeluaran yang harus dikeluarkan pun tak begitu besar dan membebani pihak tertentu. 
 

Baca Juga:  Pengaruh Globalisasi Ekonomi di Indonesia

Contoh Joint Venture di Indonesia 


Setelah membaca penjelasan di atas, maka tak lengkap jika tak mengetahui contoh Joint Venture
yang ada Indonesia. Dilansir dari Kontan, salah satu contoh Joint Venture yang paling besar
adalah Indofood Citarasa Indonesia. Pada tahun 2005, PT Nestlé Indonesia dengan PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan persentase
pembagian saham atau keuntungan 50-50. 

Seperti yang diketahui, PT Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A dari Swiss yang
telah beroperasi lebih dari 100 tahun di Indonesia. Sementara PT Indofood CBP Sukses Makmur
adalah perusahaan Indonesia yang telah berdiri sejak 1994 dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma di awal tahun berdirinya. Perusahaan hasil kerjasama tersebut dikenal memproduksi
makanan ringan yang penjualannya tersebar di seluruh Indonesia. 

Namun, pada 2018 PT Nestlé Indonesia dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama mereka dan akhirnya fokus kepada proses bisnis
masing-masing.

Itulah penjelesan mengenai joint venture mulai dari pengertian, manfaat, contoh dan mengenai
hal-hal yang harus dilakukan untuk melakukan joint venture, Semoga informasi tersebut dapat
bermanfaat untuk anda.
Pengembangan Bisnis Melalui Joint Venture
7 November 2019   12:05 Diperbarui: 7 November 2019   12:16 241 0 0

Joint venture atau yg lebih di kenal dengan pengaturan bersama merupakan pengaturan
penggabungan dua atau lebih perusahaan untuk membangun perusahaan baru dengan
pengendalian bersama. Joint venture sendiri di atur dalam PSAK No. 66 tentang pengaturan
bersama. Di dalam joint venture tidak ada pihak tunggal yang mengendalikan pengaturan secara
sepihak.

Dalam beberapa waktu lalu, 8 oktober 2019 REA Group mengumumkan membangun perusahaan
patungan bersama dengan 99.co, digital yang nantinya akan menciptakan pasar properti terbesar
di Indonesia dan Singapura. penggabungan dari dua perusahaan ini menawarkan properi
marketplace sekaligus juga menjadi platfom digital properi terbaik untuk pelaku industri properti
untuk membantu pengembangan bisnis mereka. Perusahaan gabungan ini akan meningkatkan
kekuatan untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan. 99.co mengambil kendali operasional
REA Singapura dan Indonesia dan REA Group juga akan memberikan investasi tambahan
sebesar 8 juta Dolar AS untuk mengakselerasi pertumbuhan dan perkembangan.

Tak hanya REA Group yang melakukan joint venture. Ada juga PT. Nestle Citrarasa Indonesia
(NICI) tahun 2005 yang merupakan perusahaan gabungan dari PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk dengan PT. Nestle Indonesia yang masing-masing proporsi sahamnya yaitu 50-50.
akan tetapi september 2018  Nestle melalui situs resmi perusahaan mengumumkan akan
mengakhiri joint venturenya dengan Indofood. Indofood membeli seluruh saham milik Nestle
dalam NICI sebanyak 10.000 saham atau 50% dari total seluruh saham yang diterbitkan NICI
dan nanti nya NICI akan menjadi anak perusahaan Indofood dengan kepemilikan 99,99% dan
sisa 1 saham oleh anak perusahaan.

Selanjutnya perusahaan yang melakukan joint venture adalah PT. Pertamina Rosneft pengolahan
dan Petrokimia yang dibentuk sejak obtober 2016 dengan kempemilikan saham Pertamina
sebanyak 55% dan Rosneft 45%. Pertamina dan Rosneft bersepakat untuk mengembangkan
konsep komplek kilang dan petrokimia yang memiliki daya saing yang tinggi. Dan ini mendapat
dukungan dari pemerintah.

Joint Venture

Desember 07, 2014

Joint Venture atau usaha patungan merupakan persetujuan diantara dua pihak atau lebih untuk
melakukan kerjasama di dalam suatu proyek, seringkali suatu joint venture dilakukan apabila
perusahaan-perusahaan dengan teknologi yang saling melengkapi ingin menciptakan barang atau jasa
yang akan saling memperkuat posisi masing-masing perusahaan. Suatu joint venture biasanya dibatasi
pada suatu proyek.
Berikut inilah contoh nama perusahaan yang termasuk joint venture;

Dua perusahaan yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dan Nestle S.A (Nestle), Switzerland,
membentuk perusahaan patungan (joint venture). Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle
Indofood Citarasa Indonesia.

Perusahaan joint venture itu akan fokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan). Menurut CEO PT
Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan baru ini, akan menciptakan peluang memperbesar
pangsa pasar. Sebab, dua perusahaan besar ini akan saling memanfaatkan dan mengembangkan
kekuatan yang dimilikinya. Produk-produk yang sudah dihasilkan oleh PT Nestle Indofood Citarasa
Indonesia adalah salah satu-nya sebagai berikut :

 Indofood Bumbu Racik Kelezatan Bumbu Alami. Bumbu Racik Indofood hadir sebagai solusi dalam
pembuatan menu sehari-hari yang lezat dan nikmat. Tersedia dalam lima varian yaitu Nasi Goreng,
Ayam Goreng, Sayur Lodeh, Sayur Asem dan Tumis.Bumbu Racik Indofood terbuat dari bumbu dan
rempah-rempah asli yang telah dikeringkan tanpa penambahan bahan pengawet dan pewarna.
Penggunaannya praktis sehingga Anda tak perlu mengulek sendiri, sekaligus menjaga dapur tetap bersih.
Dan masih banyak lagi seperti Maggi, Kecap Indofood, Kecap Enak Piring Lombok, bumbu Instan
Indofood, dsb.

Sejarah Berdirinya PT. Indofood Makmur

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT


Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah
dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal
20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-
2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam. Berita Negara Republik
Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang
semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat
Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51tanggal 5
Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka
di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT
Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food
Manufcturing  Company  Ltd.  yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992.
Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood
Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus
bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood
dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung,
Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi,
sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang
dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat
diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
pemerataan tenaga kerja lokal.

Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik, spesifik, dan
meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.

         Visi        

“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas,
aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.

         Misi       

“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri makanan”.

Sejarah PT Nestle

Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-


19 lewat produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”.

Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh cabang Nestlé di Singapura. Produk-produk
Nestlé begitu mendominasi pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumen
mengidentifikasi semua jenis susu sebagai “Tjap Nona”.

Pada tahun 1930 Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu. Kuatnya
tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti
kaleng-kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan
kesetiaan para konsumen. 

Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para
konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen
yang profesional.

VISI DAN MISI PT Nestle

Visi :

PT Nestlé Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia memiliki misi untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, visi dari PT Nestlé Indonesia adalah:

1.Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta
terpandang di Indonesia.

2.Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien
bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.

3.Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori Selain visi dan misi, PT
Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu “Passion for Our
Consumers” Melalui motto ini, PT Nestlé Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi
konsumennya.

Berdasarkan hal ini pula, PT Nestlé Indonesia menerapkan


beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.

Kebijakan Kualitas meliputi :

1.Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan

2.Selalu mematuhi peraturan yang berlaku

3.Zero waste dan zero defect

4.Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas

Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :

1.Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga

2.Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran lingkungan)

3.Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3


4.Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat

5.Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestlé Indonesia selalu menerapkan nilai
– nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai – nilai tersebut
dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan
dari Passion  (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas),Determination  (Gigih),
dan Excellence (Unggul).

Misi :

Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-
produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk
senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti tercantum
dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu
menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.

Sumber:

http://imanagementpetra.blogspot.com/2013/04/perusahaan-joint-venture.html

https://adhimasyusuf.wordpress.com/2013/11/12/sejarah-misi-dan-visi-perusahaan-kelebihan-dan-
kekurangan-perusahaan/

http://ani-ekonomi-2010.mhs.narotama.ac.id/visi-misi/

http://www.nestle.co.id/ina

Anda mungkin juga menyukai