Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIAL ATAU TUGAS MATA KULIAH I/II/III*


Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4473 / Pengembangan Produk Baru
Penulis Soal/Institusi : Meirani Harsasi / Universitas Terbuka
Penelaah soal//institusi : Kadek Masakazu / Universitas Terbuka
Tahun Penulisan : 2021
nama : ali hasan
nim : 031206759

PT. BOUSSEE COMPANY merupakan perusahaan sepatu raksasa yang berpusat di kota
Cekoslowakia dan telah beroperasi sejak tahun 1894. Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini
mengoperasikan empat unit bisnis internasional yaitu Boussee Eropa, Boussee Asia Pasifik-Afrika,
Boussee Amerika Latin, dan Boussee Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara
dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak
14 miliar pasang sepatu.

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Boussee dijalankan oleh PT. Sepatu Boussee, Tbk. Pabrik
perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu Semarang
dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun yang terdiri dari 400 model sepatu,
sepatu sandal, dan sandal yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik. Sebelum tahun 1998, status
Boussee di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual
langsung ke pasar. Boussee menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi.
Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu ketika PT. Sepatu Boussee menjadi
perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dengan demikian, distribusi produk-produk
perusahaan dari pabrik dilakukan dengan melibatkan langsung toko-toko pengecer yang akan menjual
produk langsung kepada konsumen. Sejak tahun 2015, PT. Sepatu Boussee mulai menyalurkan
produknya melalui penjualan online dengan membuat web penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan
dapat menaikkan keuntungan perusahaan dengan semakin banyaknya konsumen yang membeli produk
melalui saluran distribusi baru tersebut.

Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan perbaikan besar-besaran agar dapat
menghasilkan produk secara lebih efisien. Persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan dengan
menggunakan sistem economic order quantity (EOQ) sekarang diubah menjadi sistem JIT (just in time)
dengan melakukan partnership dengan berbagai pemasok terpilih. Perusahaan akan menerima bahan
baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu menyimpan bahan baku terlalu banyak di gudang. Sistem ini
mampu menghemat pengeluaaran untuk penyimpanan bahan baku sebesar 40%.

Perubahan sistem pengadaan bahan baku menjadi sistem JIT harus diikuti dengan sistem informasi yang
terintegrasi antara perusahaan dengan para pemasok. Dalam hal ini, PT. Boussee menggunakan internet
untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pemasok mereka. Agar perusahaan dapat
menghemat biaya persediaan bahan baku, pemasok harus sangat terlibat dan selaras dengan jadwal
operasi perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku. PT. Boussee menggunakan program
perencanaan produksi mutakhir yang memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan untuk melakukan
produksi. Setelah perkiraan tersebut dibuat, sistem rantai pasokan meneruskan perkiraan tersebut kepada
pemasok, yang merespons dengan perkiraan biaya dan merencanakan produksinya sebagai hasilnya.
Para pemasok memiliki akses ke informasi yang akurat dan tepat waktu. Setelah pemasok menerima
informasi ini, mereka diarahkan untuk mengirimkan bahan dalam kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan.

Berdasarkan ulasan tersebut, jawablah pertanyaan No. 1 dan No. 2 berikut.


Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 1 Kegiatan Belajar 1.
1. Sebutkan dan jelaskan dua tipe inovasi yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan tipe-tipe inovasi
yang dijelaskan pada Modul 1 tersebut !
2. Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 2 Kegiatan Belajar 1. Bentuk aliansi strategis apakah yang
diterapkan PT. Boussee berdasarkan ulasan diatas? Jelaskan jawaban Anda !

PT. Bintang Mas merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai keperluan peralatan rumah tangga
elektronik yang telah berdiri sejak tahun 1962. Saat ini, PT. Bintang Mas telah menjadi salah satu group
perusahaan berskala besar dengan lebih dari 30.000 karyawan yang tersebar pada 5 area industri dan
produksi di Jawa Timur dan Cibitung. Mengawali usaha sebagai produsen peralatan dapur, saat ini PT.
Bintang Mas telah memproduksi berbagai peralatan rumah tangga, mulai dari peralatan dapur, peralatan
kebersihan, dan peralatan elektronik rumah tangga. Salah satu kunci keberhasilan PT. Bintang Mas adalah
kuatnya visi yang ditanamkan oleh pendiri yaitu Bapak Alam Satria untuk menjadikan PT. Bintang Mas
sebagai produsen peralatan rumah tangga nomor 1 di Indonesia dan mengajak seluruh masyarakat
Indonesia untuk mencintai produksi Indonesia.

Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan satu teknologi baru untuk lini produknya agar produk yang
dihasilkan lebih menghemat energi. Perusahaan menyadari bahwa dalam keputusan perencanaan produk
baru, keputusan yang paling krusial adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini
produk. Keputusan perencanaan produk meliputi kapan saat yang tepat untuk mengembangkan produk-
produk digital, kebalikan dari pengembangan produk yang menggunakan teknologi lensa lampu. Pada awal
pengembangan produk baru dimulai dari pengembangan teknologi yang ditandai dengan peerforma yang
relatif rendah, kemudian tumbuh dengan cepat, mendekati kedewasaan, dan akhirnya teknologi menjadi
usang.

Dalam dunia bisnis yang bersifat teknologi intensif, keputusan perencanaan produk yang utama adalah
penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk. Platform produk utama yang akan
dikembangkan dari penerapan teknologi baru tersebut adalah lampu hemat energi. Lampu hemat energi
yang akan dikembangkan mampu menghemat energi sampai dengan 60% dengan tingkat terang yang
optimal. Jenis lampu baru tersebut dikembangkan dengan menggunakan teknologi Light Optimal Diode
(LOD) yang menghasilkan cahaya lebih terang daripada dengan menggunakan teknologi Light Emitting
Diode (LED). Teknologi dasar ini nantinya akan digunakan untuk produk-produk turunan lainnya seperti
lampu untuk lemari es, lampu sensor, dan produk lainnya. Dalam hal ini, teknik yang dapat digunakan
untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan perencanaan produk adalah peta jalur
teknologi. Peta ini digunakan untuk menggambarkann ketersediaan teknologi dan penggunaannya di masa
yang akan datang terhadap produk yang diharapkan. Untuk membuat peta jalur teknologi, berbagai
generasi teknologi diberi label dan disusun sepanjang garis waktu sehingga produk yang dikembangkan
memiliki nilai jual yang menjanjikan.

PERTANYAAN:
3. Bacalah Modul 2 Kegiatan Belajar 2 BMP Pengembangan Produk. Sebutkan dan jelaskan dua macam
perspektif dasar yang digunakan oleh PT. Bintang Mas dalam pengembangan produk baru
berdasarkan materi pada modul 2 tersebut !

jawaban
1. A. Inovasi komersial atau pemasaran, yaitu penyusunan pendekatan pemasaran baru, dengan
saluran distribusi baru yaitu menyalurkan produknya melalui penjualan online dengan membuat
web penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat menaikkan keuntungan perusahaan
dengan semakin banyaknya konsumen yang membeli produk melalui saluran distribusi baru
tersebut.

B.Tujuan inovasi terbuka adalah untuk memasuki komunitas R&D, walaupun di luar
industrinya, agar dapat menyelaraskan kecepatan penelitian dan inovasi internal dengan
perkembangan-perkembangan eksternal. Inovasi terbuka juga dapat menekan risiko dan
juga melahirkan ide-ide baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Kunci utama
keberhasilan.

Inovasi dapat berupa inovasi produk, proses, organisasi, maupun jasa. Inovasi produk
biasanya akan diikuti oleh inovasi proses yang kemudian dapat digambarkan sebagai siklus
inovasi industri. Tabel 1.1. menunjukkan tipe-tipe inovasi.

2. A. perencanaan produk baru merupakan kumpulan beberapa tahapan dari rencana


pengembangan konsep yang meliputi desain konsep produk, memilih konsep produk
dan membuat prototype produk. Ketiga tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahapan
sebelumnya yaitu identifikasi kebutuhan pelanggan dan penetapan spesifikasi serta
targetnya.

B. Aliansi strategis adalah sebuah hubungan antara beberapa kelompok yang memiliki
tujuan sama dan melibatkan beberapa bidang bisnis.
Di mana pihak yang melakukan aliansi bukan menjadi pesaing bisnis secara langsung
walaupun memiliki kesamaan produk atau jasa yang memiliki target yang sama. Hal
tersebut membuat para pihak pelaku bisnis yag terkait harus mampu melakukan sesuatu
yang lebih baik, dan menimbulkan kerjasama yang baik.
Sehingga dengan adanya aliansi maka suatu perusahaan dapat saling membantu terkait
kemampuan yang dimiliki. Dengan hal tersebut dapat dikatakan bahwa strategic
alliance ini penting bagi perusahaan dalam menjalankan suatu bisnis.

3. A. Perusahaan menyadari bahwa dalam keputusan perencanaan produk baru, keputusan


yang paling krusial adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini
produk. Keputusan perencanaan produk meliputi kapan saat yang tepat untuk
mengembangkan produk-produk digital, kebalikan dari pengembangan produk yang
menggunakan teknologi lensa lampu. Pada awal pengembangan produk baru dimulai dari
pengembangan teknologi yang ditandai dengan peerforma yang relatif rendah, kemudian
tumbuh dengan cepat, mendekati kedewasaan, dan akhirnya teknologi menjadi usang.

B. PT. Bintang Mas adalah kuatnya visi yang ditanamkan oleh pendiri yaitu Bapak
Alam Satria untuk menjadikan sebagai produsen peralatan rumah tangga nomor 1 di
Indonesia dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mencintai produksi
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai