Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1
Nama Mahasiswa : Eti Mulyanti
Semester : 2022/23.2
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043368455
Kode/ Nama Mata Kuliah : EKMA 4473/ Pengembangan Produk
Kode/ Nama UPBJJ : 21/UPBJJ Jakarta
Masa Ujian : 022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL

PT. BOUSSEE COMPANY merupakan perusahaan sepatu raksasa yang berpusat di kota Cekoslowakia
dan telah beroperasi sejak tahun 1894. Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat
unit bisnis internasional yaitu Boussee Eropa, Boussee Asia Pasifik-Afrika, Boussee Amerika Latin, dan
Boussee Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas
produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 miliar pasang
sepatu.

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Boussee dijalankan oleh PT. Sepatu Boussee, Tbk. Pabrik
perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu
Semarang dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun yang terdiri dari 400
model sepatu, sepatu sandal, dan sandal yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik. Sebelum
tahun 1998, status Boussee di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga
dilarang menjual langsung ke pasar. Boussee menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan
sistem konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu ketika PT.
Sepatu Boussee menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dengan demikian,
distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan melibatkan langsung toko-toko
pengecer yang akan menjual produk langsung kepada konsumen. Sejak tahun 2015, PT. Sepatu
Boussee mulai menyalurkan produknya melalui penjualan online dengan membuat web penjualan
online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat menaikkan keuntungan perusahaan dengan semakin
banyaknya konsumen yang membeli produk melalui saluran distribusi baru tersebut.

Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan perbaikan besar-besaran agar dapat
menghasilkan produk secara lebih efisien. Persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan dengan
menggunakan sistem economic order quantity (EOQ) sekarang diubah menjadi sistem JIT (just in time)
dengan melakukan partnership dengan berbagai pemasok terpilih. Perusahaan akan menerima bahan
baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu menyimpan bahan baku terlalu banyak di gudang. Sistem
ini mampu menghemat pengeluaran untuk penyimpanan bahan baku sebesar 40%.

Perubahan sistem pengadaan bahan baku menjadi sistem JIT harus diikuti dengan sistem informasi
yang terintegrasi antara perusahaan dengan para pemasok. Dalam hal ini, PT. Boussee menggunakan
internet untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pemasok mereka. Agar perusahaan
dapat menghemat biaya persediaan bahan baku, pemasok harus sangat terlibat dan selaras dengan
jadwal operasi perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku. PT. Boussee menggunakan
program perencanaan produksi mutakhir yang memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan untuk
melakukan produksi. Setelah perkiraan tersebut dibuat, sistem rantai pasokan meneruskan perkiraan
tersebut kepada pemasok, yang merespons dengan perkiraan biaya dan merencanakan produksinya
sebagai hasilnya. Para pemasok memiliki akses ke informasi yang akurat dan tepat waktu. Setelah
pemasok menerima informasi ini, mereka diarahkan untuk mengirimkan bahan dalam kuantitas dan
kualitas yang dibutuhkan.

Berdasarkan ulasan tersebut, jawablah pertanyaan No. 1 dan No. 2 berikut

1. Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 1 Kegiatan Belajar 1. Sebutkan dan jelaskan dua tipe
inovasi yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan tipe-tipe inovasi yang dijelaskan pada Modul 1
tersebut !
Jawaban:
PT. Boussee menerapkan dua tipe inovasi, yaitu:
a. Inovasi jasa, dengan melakukan pengembangan web penjualan online sendiri berbasis internet
sehingga bias lebih cepat terhubung dengan pembeli.
b. Inovasi produksi, dengan penerapan system Just in time (JIT), penggunaan piranti lunak untuk
pengembangan produk baru serta menggunakan program perencanaan produksi mutakhir.
2. Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 2 Kegiatan Belajar 1. Bentuk aliansi strategis apakah yang
diterapkan PT. Boussee berdasarkan ulasan diatas? Jelaskan jawaban Anda !
Jawaban:
PT. Boussee membentuk aliansi strategis hubungan pemasok. Karena PT. Boussee melakukan
kemitraan (partnership) dengan berbagai pemasok terpilih. Perusahaan akan menerima bahan baku
pada saat dibutuhkan dan tidak perlu menyimpan bahan baku terlalu banyak di gudang. Agar
perusahaan dapat menghemat biaya persediaan bahan baku, pemasok harus sangat terlibat dan
selaras dengan jadwal operasi perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku

3. PT. Bintang Mas merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai keperluan peralatan rumah
tangga elektronik yang telah berdiri sejak tahun 1962. Saat ini, PT. Bintang Mas telah menjadi salah
satu group perusahaan berskala besar dengan lebih dari 30.000 karyawan yang tersebar pada 5 area
industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung. Mengawali usaha sebagai produsen peralatan dapur,
saat ini PT. Bintang Mas telah memproduksi berbagai peralatan rumah tangga, mulai dari peralatan
dapur, peralatan kebersihan, dan peralatan elektronik rumah tangga. Salah satu kunci keberhasilan PT.
Bintang Mas adalah kuatnya visi yang ditanamkan oleh pendiri yaitu Bapak Alam Satria untuk
menjadikan PT. Bintang Mas sebagai produsen peralatan rumah tangga nomor 1 di Indonesia dan
mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mencintai produksi Indonesia.
Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan satu teknologi baru untuk lini produknya agar produk
yang dihasilkan lebih menghemat energi. Perusahaan menyadari bahwa dalam keputusan
perencanaan produk baru, keputusan yang paling krusial adalah penentuan waktu untuk menggunakan
teknologi baru dalam lini produk. Keputusan perencanaan produk meliputi kapan saat yang tepat untuk
mengembangkan produk-produk digital, kebalikan dari pengembangan produk yang menggunakan
teknologi lensa lampu. Pada awal pengembangan produk baru dimulai dari pengembangan teknologi
yang ditandai dengan performa yang relatif rendah, kemudian tumbuh dengan cepat, mendekati
kedewasaan, dan akhirnya teknologi menjadi usang.
Dalam dunia bisnis yang bersifat teknologi intensif, keputusan perencanaan produk yang utama adalah
penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk. Platform produk utama yang
akan dikembangkan dari penerapan teknologi baru tersebut adalah lampu hemat energi. Lampu hemat
energi yang akan dikembangkan mampu menghemat energi sampai dengan 60% dengan tingkat terang
yang optimal. Jenis lampu baru tersebut dikembangkan dengan menggunakan teknologi Light Optimal
Diode (LOD) yang menghasilkan cahaya lebih terang daripada dengan menggunakan teknologi Light
Emitting Diode (LED). Teknologi dasar ini nantinya akan digunakan untuk produk-produk turunan
lainnya seperti lampu untuk lemari es, lampu sensor, dan produk lainnya. Dalam hal ini, teknik yang
dapat digunakan untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan perencanaan produk
adalah peta jalur teknologi. Peta ini digunakan untuk menggambarkann ketersediaan teknologi dan
penggunaannya di masa yang akan datang terhadap produk yang diharapkan. Untuk membuat peta
jalur teknologi, berbagai generasi teknologi diberi label dan disusun sepanjang garis waktu sehingga
produk yang dikembangkan memiliki nilai jual yang menjanjikan.
PERTANYAAN: Bacalah Modul 2 Kegiatan Belajar 2 BMP Pengembangan Produk. Sebutkan dan jelaskan
dua macam perspektif dasar yang digunakan oleh PT. Bintang Mas dalam pengembangan produk baru
berdasarkan materi pada modul 2 tersebut !
Jawaban:
Terdapat empat perspektif dasar yang dapat digunakan dalam mengevaluasi dan memprioritaskan
peluang-peluang bagi produk baru, yaitu:
1) Strategi bersaing
2) Segmentasi pasar
3) Mengikuti perkembangan teknologi, dan
4) Platform produk

Berdasarkan keterangan pada cerita di atas, PT. Bintang Mas menerapkan dua macam perspektif dasar,
yaitu:

1) Mengikuti perkembangan teknologi, dan


PT.Bintang Mas sangat menyadari awal pengembangan produk baru dimulai dari
pengembangan teknologi yang ditandai dengan performa yang relatif rendah, kemudian
tumbuh dengan cepat, mendekati kedewasaan, dan akhirnya teknologi menjadi usang.
2) Platform produk
Adalah sekumpulan asset yang dibagikan di antara sekumpulan produk. Komponen-komponen
dan subrakitan-subrakitan menjadi yang terpenting dalam asset-aset ini. PT. Bintang Mas
menyadari platform yang efektif dapat memungkinkan variasi turunan produk untuk dirancang
lebih cepat dan lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai