Disusun Oleh:
Mega Surya Eka Putri 111611133033
Miftahul Rizka Devia Sandra 111611133034
Narendrasasi Trisakti 111611133040
Muhammad Sabilul Firdaus 111611133063
Bunga Sakinah 111611133124
Kelas A-1
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
ANALISIS VISI MISI PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk
ANALISIS VISI
Visi: Menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia
Tenggara.
Kata “menjadi” menandakan bahwa Perseroan belum berhasil menjadi perusahaan
persemenan yang terkemuka di Asia Tenggara. Pada tahun 2017, Perseroan berhasil
mempertahankan kedudukannya sebagai penguasa pasar persemenan Indonesia. Namun
persaingan usaha persemenan semakin ketat. Banyak bermunculan pabrik semen baru,
tidak hanya dari Indonesia, semen asing juga turut meramaikan pasar domestik.
Gencarnya pembangunan infrastruktur yang cukup masif oleh pemerintah dalam
beberapa tahun terakhir membuat Indonesia dipandang sebagai pasar yang potensial. Hal
ini semakin didukung ketika data menunjukkan bahwa konsumsi semen perkapita negara
Indonesia masih relatif jauh dibawah negara lainnya di Asia Tenggara, seperti Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, serta Vietnam.
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Perseroan, utamanya ketika memasuki
tahun 2015 saat berlakunya ketentuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA
merupakan penyatuan zona ekonomi di Asia Tenggara sehingga lalu lintas perdagangan
akan menjadi lebih dinamis. Sejak tahun 2015, setidaknya terdapat sepuluh pabrikan
semen baru yang berburu ceruk semen di Indonesia, di antaranya adalah Siam Cement
asal Thailand dan Anhui Conch Cement asal Tiongkok. Kedua perusahaan ini tentu
membuat posisi PT Semen Indonesia terancam. Di pulau Kalimantan, Anhui Conch
Cement menjadi ancaman akibat produk semen yang ditawarkan memiliki harga yang
cukup rendah dibandingkan semen domestik. Sedangkan di pulau Jawa, Siam Cement
mulai bergerak intensif yang ditandai dengan pembangunan pabrik semen di Sukabumi,
Jawa Barat. Siam Cement sebagai korporasi semen terbesar di Thailand sempat memiliki
market share yang luas, namun mampu digeser oleh PT Semen Indonesia ketika berhasil
mengakuisisi Thang Long Cement.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merealisasi terbentuknya Strategic Holding
Group sejak tahun 2014. Di tahun 2016, Perseroan sudah mulai merambah dunia
internasional. Akuisisi perusahaan semen Vietnam, Thang Long Cement Vietnam, bulan
Desember 2012 mengukuhkan Perseroan sebagai BUMN multinasional pertama di
Indonesia sekaligus menjadi perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara. Aksi korporasi
Semen Indonesia ke Vietnam, menjadi langkah nyata perusahaan Indonesia yang Go
Internasional. Perseroan tidak akan berhenti di Vietnam saja, perusahaan sedang
mengkaji untuk untuk melakukan ekspansi di negara lain di ASEAN agar potensi pasar
yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan kemampuan distribusi yang baik
dan mampu menjangkau seluruh negara di ASEAN.
ANALISIS MISI
Misi pertama: Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang
berorientasikan kepuasan konsumen.
Di tahun-tahun sebelumnya, persaingan di industri semen semakin ketat karena
penurunan permintaan akibat terbatasnya pertumbuhan ekonomi, bertambahnya pasokan
semen karena pemain baru sudah mulai berproduksi, dan masuknya produk impor, sehingga
membuat harga jual semen tertekan akibat semakin tingginya tingkat persaingan.
Perseroan berusaha mengembangkan usaha persemenan yang berorientasikan
kepuasan konsumen. Tetapi, kata mengembangkan kurang sesuai dengan visi perusahaan
yaitu menjadi perusahaan yang terkemuka. Jika perusahaan ingin menjadi perusahaan
yang terkemuka khususnya di tingkat internasional, maka sudah seharusnya tidak
mengembangkan lagi, namun sudah menjadi. Namun sepertinya hal ini bisa dimaklumi
karena misi tersebut masih belum tercapai pada tahun 2016 sehingga misi itu kembali
dimunculkan pada tahun 2017. Hal ini merujuk pada Laporan Akhir Tahun Perseroan
yang menyatakan bahwa volume penjualan di pasar domestik mengalami penurunan 1%
yaitu 25,8 ton. Kondisi demikian membuat Perseroan beranggapan bahwa tingkat
kepuasan konsumen/pasar masih dibawah target dari Perseroan sehingga diperlukan
pembaharuan strategi-strategi sebelumnya.
Untuk menjadi perusahaan yang terkemuka di tingkat internasional, Perseroan
harus mengutamakan pelayanan konsumen. Ketika konsumen puas dengan produk dan
pelayanan yang diberikan perusahaan, maka hal tersebut dapat membantu perusahaan
untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
Perseroan sedang dalam tahap pengembangkan karena masih ada beberapa
produsen semen yang baru dibangun, yaitu PT Semen Indonesia Aceh dan PT Semen
Kupang Indonesia, yang sejak tahun 2016 masih dikembangkan. Selain usaha produksi,
Perseroan juga membangun tambahan packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu
untuk memperlancar proses distribusi. Pada tahun 2017 Perseroan masih dalam tahap
mengembangkan dikarenakan baru saja menerapkan strategi move closer to consumer
yang menerapkan supply chain management.
Materi pembentukan karakter memiliki porsi yang paling tinggi di antara lainnya,
karena pada materi inilah Perseroan menanamkan nilai-nilai budaya perusahaan, yaitu
CHAMPS-SMI. Hal ini dilakukan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir dengan
menjalankan dua tahapan proses besar: sosialisasi dan internalisasi. CHAMPS-SMI
penting untuk diinternalisasi oleh seluruh karyawan, karena akan menjadi salah satu
langkah dalam mendukung tercapainya visi perseroan. Proses tersebut tergambar dalam
strategi 3+1, dimana pengelolaan sumber daya manusia menjadi salah satu pilarnya.
Lebih jauh lagi, strategi 3+1 secara khusus diamanatkan oleh Dewan Komisaris agar
dijalankan secara maksimal sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.
Kondisi ini sesuai dengan Theory of Planned Behaviour, ketika seseorang sudah
memiliki nilai-nilai atau kepercayaan yang dianutnya, maka akan menimbulkan niat
hingga perilaku yang sesuai dengan nilai yang dimilikinya. Perseroan menanamkan
budaya CHAMPS-SMI ini juga memiliki tujuan agar muncul perilaku-perilaku yang
diharapkan. Proses tersebut tergambar dalam bagan di bawah ini:
ANALISIS KESESUAIAN ANTARA STRATEGI DAN MISI
PT SEMEN INDONESIA(Persero) Tbk
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki tiga strategi yang bertujuan untuk
mengoptimalisasi keunggulan yang dimiliki Perseroan dan sebagai salah satu bentuk
realisasi dari visi dan misi perusahaan. Selain itu, ketiga strategi juga memiliki tujuan
terkait kinerja pendapatan dan laba bersih yang lebih baik dari tahun 2017. Ketiga strategi
tersebut adalah:
Supply Chain Optimization
Supply chain optimization bertujuan untuk meningkatkan daya saing perseroan di
tengah kondisi industri perseroan yang menantang. Pengembangan proses bisnis di
sepanjang rantai pasok dilakukan oleh Perseroan agar lebih efektif dan efisien dalam
memenuhi permintaan pelanggan (customer focus). Demikian juga dengan fungsi supply
chain dan procurement, yang fungsinya disatukan di holding pada akhir tahun 2017.
Efektifitasnya akan menjadi terukur dan mempunyai bargaining position yang lebih baik
dengan pemasok.
Supply chain tidak dapat dipisahkan dengan marketing yang memiliki fokus sama,
yaitu fokus pada bidang penjualan, distribusi dan transportasi, serta pengembangan
pemasaran Perseroan. Pada tahun 2017, salah satu inisiatif strategis yang
diimplementasikan dalam rangka mendukung pencapaian kinerja Perseroan adalah Move
Closer to Customer. Hal tersebut berarti lebih dekat kepada konsumen dengan
menyediakan produk secepat mungkin sampai ke tangan konsumen dengan biaya
transportasi serendah mungkin dengan menerapkan Supply Chain Management (SCM).
Tujuan penerapan SCM adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen sesuai dengan
misi perusahaan nomor 1, dan meningkatkan daya saing Perseroan sesuai dengan misi
perusahaan nomor 2. Dalam bentuk realisasi SCM, hingga 2017 Perseroan memiliki total
17 pelabuhan dan 25 packing plant. SCM akan memperkuat jaringan supply chain dari
Perseroan dengan mempersatukan dan mengintegrasikan jaringan pasokan serta
meningkatkan kerja sama dengan vendor. SCM memimpin dan mendukung strategi
perusahaan untuk “mengelola keamanan energi” dan untuk “mengelola risiko kunci”.
Centralized Marketing
Bersamaan dengan inisiatif strategi dalam supply chain, Perseroan menginisiasi
serangkaian inisiatif strategis di bidang pemasaran untuk memastikan level volume
penjualan optimal bagi perusahaan dan tetap memastikan posisi sebagai market leader di
pasar domestik. Perseroan memperkenalkan beberapa inisiatif strategis dengan
mengedepankan pendekatan market share & market management, revenue management,
dan cost management. Kunci utama keberhasilan pendekatan inisiatif strategis tersebut
adalah:
- Utilisasi kapasitas produksi yang optimal agar harga per unit produk tetap
bersaing.
- Brand ekuitas yang terjaga, mengingat semen saat ini telah menjadi komoditas
strategis.
- Efisiensi transportasi, yakni menyediakan produk secepat mungkin sampai ke
tangan konsumen dengan biaya transportasi serendah mungkin. Perseroan
menerapkan pendekatan Supply Chain Management untuk hal ini.
Sinergitas dengan perusahaan lain yang masih dalam naungan BUMN juga
dilakukan oleh Semen Indonesia Group dengan mengembangkan Centralized System (di
Cloud Data Center Telkom Group). Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi anak
perusahaan baik Cement Business maupun Non-Cement Business yang berfungsi sebagai
Supplier/downstream business dan Customer/Upstream business, untuk mendapatkan
informasi dari Sistem Perseroan. Dengan demikian, Perusahaan anak tersebut dapat
secara cepat mengantisipasi rencana operasional Semen Indonesia. Perseroan juga telah
bekerja sama dengan beberapa Bank BUMN dengan cara Host-to-Host Payment &
Settlement Transaction, serta proses financing kepada Supplier dan Customer/Channel
SMIG, sehingga terdapat integrasi sistem antara SMIG, Supplier/Customer/Channel
dengan Bank BUMN. Dengan kerja sama tersebut didapatkan proses digitalisasi data
secara langsung (integrated) dan terjadi sinergi antar BUMN.
Strategi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan misi yang kedua
dimana Perseroan bersinergi dengan pihak lain dengan tujuan agar perusahaan memiliki
daya saing dan sentralisasi data akan meningkatkan nilai tambah. Bukan hanya itu saja,
adanya digitalisasi data juga menjadi salah satu tolok ukur standarisasi sebuah
perusahaan internasional seperti pada misi yang kedua.
Centralized Procurement
Procurement adalah suatu istilah yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan
oleh Perseroan dalam mewujudkan pengadaan, baik barang, peralatan dan mesin-mesin
maupun bangunan atau konstruksi maupun perbaikan atau perawatan atas aset yang
dimiliki. Sehingga yang dimaksud dengan Centralize Procurement yaitu
tersentralisasinya kegiatan produksi semen mulai dari proses pemilihan bahan sampai
proses distribusi. Kondisi demikian apabila kita lihat dari sudut pandang keuangan, justru
dengan mengambil kebijakan procurement yang tepat maka pengeluaran perusahaan
dapat dipangkas.
Strategi yang dikembangkan mengarah pada misi perusahaan nomor 1 dan 2.
Strategi Supply Chain Optimization dilakukan untuk mengintegrasikan serangkaian
aktivitas bisnis dalam rantai pasok untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, baik
berupa produk maupun layanan dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam
rantai pasok tersebut. Implementasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan
dan/atau menurunkan biaya operasional.
Seiring dengan telah berubahnya Perseroan menjadi Strategic Holding Company,
maka Perseroan akan semakin intensif merealisasikan berbagai program sinergi yang
mampu mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki anak perusahaan, baik yang
bergerak di bidang persemenan maupun non-persemenan, menjadi satu kesatuan
terintegrasi yang mampu memberikan hasil kinerja optimal bagi grup. Perseroan berusaha
meningkatkan kehadirannya di bisnis ready mix dan beton dengan mengkonsolidasikan
PT Varia Usaha Beton ke dalam PT Semen Indonesia Beton dengan cara mengakuisisi
saham PT Varia Usaha Beton dari Dana Pensiun Semen Gresik. Selain itu, perseroan juga
mendorong pengembangan bisnis PT Semen Indonesia Beton melalui penguasaan quarry
dan akuisisi beberapa batching plant.
ANALISIS STRUKTUR PERUSAHAAN
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk
DIREKTUR UTAMA
Departemen
Unit Bisnis Unit Bisnis Departemen Perencanaan &
Corporate
Supply Chain Penjualan Pengendalian Pemasaran
Marketing
Strategi organisasi memiliki kaitan yang erat dengan struktur organisasi. Tanpa
adanya organisasi sebagai alat, strategi akan sulit untuk dicapai. Struktur organisasi
sendiri adalah penggambaran rangkaian koordinasi kegiatan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan. Maka dari itu, strategi organisasi akan menentukan tugas-tugas apa saja
yang harus dilaksanakan yang selanjutnya akan diimplementasikan oleh struktur
organisasi.
PT Semen Indonesia Tbk menyusun struktur organisasinya dengan menyesuaikan
strategi yang telah dibuat, sehingga masing-masing strategi tersebut memiliki jabatan
direktur yang berfokus untuk mencapai tujuan Perseroan. Jabatan tersebut adalah
Direktur Pemasaran & Supply Chain yang membawahi beberapa unit dan departemen, di
antaranya adalah Unit Bisnis Supply Chain, dan Departemen Corporate Marketing.
Sedangkan untuk Departemen Pengadaan dibawahi langsung oleh Sekretaris Perusahaan
dibawah naungan Direktur Utama. Fungsi dari penyatuan Marketing, Supply Chain, dan
Procurement pada Holding Company bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan
kontrol yang lebih baik, serta menghemat biaya produksi. Target utama dari hal yang
dilakukan Perseroan tersebut adalah agar mampu bersaing dengan produsen semen
lainnya sehingga PT Semen Indonesia Tbk mampu menjadi perusahaan persemenan
internasional terkemuka di Asia Tenggara.
JOB DESCRIPTION DAN JOB SPECIFICATION
BERDASARKAN STRATEGI
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk
IDENTITAS PEKERJAAN
Atasan Direktur
Langsung Utama
Lingkup Pekerjaan
A. Tugas
1. Merencanakan penjualan barang dan jasa sesuai hukum dan regulasi sesuai
dengan permintaan departemen yang dinaungi
2. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi dan pihak-pihak lain
terkait penjualan barang dan jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu
penjualan
3. Menjalankan proses penjualan barang dan jasa
4. Mengevaluasi proses penjualan barang dan jasa mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya penjualan
5. Merencanakan proses distribusi dan transportasi sesuai hukum dan regulasi
bersama dengan departemen yang dinaungi
6. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi terkait proses distribusi
dan transportasi dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu pengerjaan
7. Menjalankan proses distribusi dan transportasi
8. Mengevaluasi proses distribusi dan transportasi mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya
9. Merencanakan pengembangan pemasaran sesuai hukum dan regulasi bersama
dengan departemen yang dinaungi
10. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi terkait pengembangan
pemasaran dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu pengerjaan
11. Menjalankan proses pengembangan pemasaran sesuai dengan yang telah
dirumuskan
12. Mengevaluasi proses pengembangan pemasaran mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya
B. Tanggung Jawab
1. Memastikan jenis, jumlah, harga, dan waktu penjualan barang sesuai dengan
permintaan departemen yang dinaungi dan tidak melanggar hukum maupun
regulasi
2. Memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen yang dinaungi dan
pihak-pihak lain terkait penjualan barang dan jasa
3. Memastikan penjualan barang dan jasa sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku dan sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
4. Menjamin proses penjualan barang dan jasa sesuai dengan hukum dan regulasi,
serta sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
5. Memastikan proses distribusi dan transportasi sesuai dengan permintaan
departemen yang dinaungi dan tidak melanggar hukum maupun regulasi
6. Memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen yang dinaungi terkait
proses distribusi dan transportasi
7. Memastikan kelancaran jalannya proses distribusi dan transportasi. Memastikan
proses distribusi dan transportasi sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku
8. Menjamin proses distribusi dan transportasi sesuai dengan hukum dan regulasi,
serta sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
9. Memastikan pengembangan pemasaran sesuai dengan permintaan departemen
yang dinaungi dan tidak melanggar hukum maupun regulasi
10. Memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen yang dinaungi terkait
pengembangan pemasaran
11. Memastikan kelancaran jalannya proses pengembangan pemasaran.
Memastikan pengembangan pemasaran sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku
12. Menjamin proses pengembangan pemasaran sesuai dengan hukum dan regulasi,
serta sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
C. Wewenang
1. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu penjualan
barang sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi serta tidak
melanggar hukum maupun regulasi
2. Menetapkan jadwal rapat koordinasi terkait penjualan barang dan jasa
3. Menetapkan jenis, harga, dan waktu penjualan barang dan jasa sesuai dengan
yang telah dirumuskan
4. Menetapkan jadwal evaluasi penjualan barang dan jasa, mengikutsertakan
departemen terkait untuk melakukan evaluasi, memutuskan hasil evaluasi
5. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu proses
distribusi dan transportasi sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
serta tidak melanggar hukum maupun regulasi
6. Menetapkan jadwal rapat koordinasi terkait proses distribusi dan transportasi
7. Menetapkan jenis, harga, dan waktu distribusi dan transportasi sesuai dengan
yang telah dirumuskan
8. Menetapkan jadwal evaluasi proses distribusi dan transportasi,
mengikutsertakan departemen terkait untuk melakukan evaluasi, memutuskan
hasil evaluasi
9. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu pengembangan
pemasaran sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi serta tidak
melanggar hukum maupun regulasi
10. Menetapkan jadwal rapat koordinasi terkait pengembangan pemasaran
11. Menetapkan jenis, harga, dan waktu pengembangan pemasaran sesuai dengan
yang telah dirumuskan. Menghentikan proses pengembangan pemasaran jika
dirasa strategi tersebut kurang berhasil
12. Menetapkan jadwal evaluasi proses pengembangan pemasaran,
mengikutsertakan departemen terkait untuk melakukan evaluasi, memutuskan
hasil evaluasi
INTERAKSI
DIMENSI PEKERJAAN
PERSYARATAN JABATAN
IDENTITAS PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan
D. Tugas
1. Merencanakan distribusi untuk menekan ongkos angkut dan loading rate
2. Mengoordinasikan distribusi semen untuk menekan ongkos angkut dan loading
rate
3. Melakukan distribusi semen untuk menekan ongkos angkut dan loading rate
4. Mengevaluasi distribusi semen untuk menekan ongkos angkut dan loading rate
5. Merencanakan sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best practice
6. Mengkoordinasikan sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best
practice
7. Melakukan sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best practice
8. Mengevaluasi sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best practice
E. Tanggung Jawab
1. Memastikan utilisasi armada, loading rate kapal semen, dan kapasitas sandar kapal
di masing-masing pelabuhan
2. Memastikan kelancaran koordinasi dengan masing-masing pelabuhan dan kapal
semen
3. Memastikan distribusi semen sesuai dengan tujuan perencanaan
4. Menjamin proses dan hasil peningkatan distribusi semen sesuai dengan tujuan
perencanaan
5. Memastikan sistem pengelolaan transportasi sesuai dengan best practice
6. Memastikan kelancaran koordinasi dengan masing-masing pelabuhan dan kapal
semen
7. Memastikan sistem pengelolaan transportasi sesuai dengan best practice
8. Menjamin sistem pengelolaan transportasi yang sesuai dengan best practice
F. Wewenang
1. Memverifikasi berapa jumlah dan waktu yang diperlukan kapal semen untuk
distribusi semen di masing-masing pelabuhan
2. Menetapkan jadwal rapat koordinasi dalam peningkatan distribusi semen dengan
pelabuhan-pelabuhan terkait
3. Memantau proses distribusi semen sesuai dengan tujuan perencanaan
4. Memberikan masukan terkait hasil peningkatan distribusi semen sesuai dengan
tujuan perencanaan
5. Memverifikasi dan memutuskan sistem pengelolaan transportasi yang sesuai
dengan standar best practice
6. Menetapkan jadwal rapat koordinasi untuk meningkatkan sistem pengelolaan
transportasi sesuai dengan best practice
7. Menetapkan sistem pengelolaan transportasi yang sesuai dengan standar best
practice
8. Memberikan masukan terkait sistem pengelolaan transportasi sesuai dengan standar
best practice
INTERAKSI
DIMENSI PEKERJAAN
PERSYARATAN JABATAN
IDENTITAS PEKERJAAN
Atasan Direktur
Langsung Pemasaran dan
Supply Chain
Lingkup Pekerjaan
G. Tugas
1. Merencanakan jenis dan beban penjualan produk dan jasa sesuai permintaan
masing-masing regional (I-III)
2. Berkoordinasi dengan departemen lain dan anak perusahaan terkait jenis, dan
beban penjualan produk maupun jasa sesuai permintaan masing-masing
regional
3. melakukan penjualan produk sesuai permintaan masing-masing regional
4. melakukan penjualan jasa sesuai permintaan masing-masing regional
5. mengevaluasi proses dan hasil penjualan produk pada masing-masing regional
6. mengevaluasi proses dan hasil penjualan jasa pada masing-masing regional
H. Tanggung Jawab
1. memastikan jenis dan beban penjualan produk maupun jasa sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
2. memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen lain dan anak
perusahaan terkait jenis, dan beban penjualan produk dan jasa sesuai
permintaan masing-masing regional
3. memastikan penjualan produk (jenis dan beban penjualan) sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
4. memastikan penjualan jasa (jenis dan beban penjualan) sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
5. menjamin proses dan hasil penjualan produk sesuai dengan permintaan masing-
masing regional
6. menjamin proses dan hasil penjualan jasa sesuai dengan permintaan masing-
masing regional
I. Wewenang
1. memverifikasi dan memutuskan jenis dan beban produk dan jasa sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
2. menetapkan pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan rapat koordinasi
terkait pemberian data permintaan, jenis, dan beban penjualan produk dan jasa
3. memantau proses penjualan produk sesuai dengan permintaan masing-masing
regional
4. memantau proses penjualan jasa sesuai dengan permintaan masing-masing
regional
5. menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terkait
proses dan hasil penjualan produk pada masing-masing regional, dan
memutuskan hasil evaluasi
6. menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terkait
proses dan hasil penjualan jasa pada masing-masing regional, dan memutuskan
hasil evaluasi
INTERAKSI
Pihak Eksternal -
DIMENSI PEKERJAAN
Tugas 1, 5&6: Data
Tugas 2: People
Tugas 3&4: Thing
PERSYARATAN JABATAN
IDENTITAS PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan
J. Tugas
1. Merencanakan pemasaran produk dalam partai besar
2. Mengkoordinasikan rencana pemasaran produk dalam partai besar kepada departemen
terkait
3. Memasarkan produk dalam partai besar
4. Melakukan evaluasi terhadap pemasaran produk dalam partai besar
5. Merencanakan perluasan pasar kepada pelanggan khusus (BUMN dan swasta)
6. Mengkoordinasikan rencana perluasan pasar kepada pelanggan khusus bersama
departemen terkait
7. Melakukan langkah-langkah perluasan pasar kepada pelanggan khusus
8. Mengevaluasi langkah perluasan pasar kepada pelanggan khusus
9. Merencanakan pemasaran penjualan product bundling
10. Mengkoordinasikan pemasaran penjualan product bundling kepada departemen terkait
11. Memasarkan penjualan product bundling
12. Mengevaluasi pemasaran penjualan product bundling
K. Tanggung Jawab
1. Memastikan rencana pemasaran produk partai besar sesuai dengan regulasi dan hukum
yang berlaku
2. Memastikan koordinasi pemasaran produk partai besar dengan departemen lain berjalan
lancar
3. Memastikan pemasaran produk partai besar berjalan sesuai rencana
4. Menjamin proses dan hasil evaluasi sesuai dengan rencana dan tujuan
5. Memastikan rencana perluasan pasar pada pelanggan khusus sesuai dengan regulasi dan
hukum yang berlaku
6. Memastikan koordinasi perluasan pasar pada pelanggan khusus berjalan lancar dengan
departemen dan pihak terkait
7. Terwujudnya perluasan pasar pada pelanggan khusus
8. Menjamin proses dan perluasan pasar sesuai dengan strategi rencana dan tujuan
9. Memastikan perencanaan pemasaran product bundling sesuai dengan tujuan dan target
10. Menjamin koordinasi pemasaran product bundling berjalan lancar dengan departemen dan
pihak terkait
11. Menjamin proses dan hasil pemasaran penjualan product bundling sesuai dengan rencana
dan target perusahaan
L. Wewenang
1. Mencari dan menetapkan perusahaan yang sesuai dengan target pemasaran produk partai
besar
2. Menetapkan jadwal rapat koordinasi perencanaan pemasaran produk partai besar
3. Menetapkan dan menjalankan pemasaran produk partai besar
4. Menetapkan jadwal evaluasi pemasaran produk partai besar, mengikutsertakan departemen
terkait, dan memutuskan hasil evaluasi
5. Menentukan strategi perluasan pasar pada pelanggan khusus
6. Menetapkan jadwal rapat koordinasi dalam perencanaan perluasan pasar pada pelanggan
khusus
7. Menjalankan strategi perluasan pasar pada pelanggan khusus
8. Menentukan jadwal evaluasi, mengikutsertakan departemen terkait, dan memutuskan hasil
evaluasi
9. Menetapkan rencana strategi pemasaran product bundling
10. Menentukan jadwal koordinasi rencana pemasaran product bundling bersama departemen
dan pihak terkait
11. Menjalankan strategi pemasaran penjualan product bundling
12. Menentukan jadwal evaluasi pemasaran penjualan product bundling
INTERAKSI
DIMENSI PEKERJAAN
PERSYARATAN JABATAN
IDENTITAS PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan
M. Tugas
1. Merencanakan rancangan strategi pemasaran dengan memperhatikan sumber daya
perusahaan dan permintaan pasar
2. Mengoordinasikan dengan departemen lain yang terlibat dalam perancangan strategi
pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran berdasarkan kondisi pasar dan kemampuan perusahaan
4. Melakukan evaluasi terhadap rancangan strategi pemasaran yang sudah ditetapkan
5. Merencanakan proses pengendalian berdasarkan sistem dan standar yang berlaku
6. Mengoordinasikan dengan departemen lain yang terlibat dalam proses pengendalian
pemasaran
7. Melakukan pengendalian pemasaran agar sesuai dengan target yang sudah ditentukan
8. Mengevaluasi proses pelaksanaan pengendalian pemasaran
N. Tanggung Jawab
1. Memastikan rancangan strategi pemasaran sesuai dengan permintaan pasar dan
berdasar pada kemampuan sumber daya yang dimiliki perusahaan
2. Memastikan kelancaran koordinasi terkait strategi yang akan dijalankan dengan
departemen lain
3. Memastikan strategi yang dibuat telah sesuai dengan kondisi pasar dan kemampuan
perusahaan
4. Menjamin perencanaan strategi pemasaran yang telah disusun dilaksanakan secara
efektif dan efisien
5. Memastikan rencana proses pengendalian sesuai dengan sistem dan standar yang
berlaku
6. Memastikan kelancaran koordinasi terkait pelaksanaan pengendalian pemasaran yang
akan dijalankan dengan departemen lain
7. Memastikan pelaksanaan proses pengendalian pemasaran dengan standar dan sistem
yang berlaku
8. Menjamin proses pelaksanaan pengendalian pemasaran sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan
O. Wewenang
1. Merumuskan rancangan strategi pemasaran berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki perusahaan serta tidak melanggar ketentuan dan regulasi yang berlaku
2. Menetapkan pihak-pihak yang mengikuti koordinasi dalam perencanaan pemasaran
produk partai besar
3. Menetapkan kebijakan mengenai seluruh aktivitas pemasaran
4. Menentukan jadwal evaluasi, mengikutsertakan departemen yang terkait, memutuskan
hasil evaluasi
5. memverifikasi dan memutuskan proses pengendalian pemasaran
6. menetapkan pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan rapat koordinasi terkait
proses pengendalian pemasaran
7. Menjalankan proses pengendalian pemasaran
8. menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terkait proses
pengendalian pemasaran, dan memutuskan hasil evaluasi
INTERAKSI
DIMENSI PEKERJAAN
Tugas 6:
Komunikatif, dapat
bekerja sama, terbuka
terhadap pendapat
baru.
Tugas 7: Tidak
pantang menyerah,
asertif, inisiatif,
kreatif.
Tugas 8: Inisiatif,
asertif
Strategi Centralized Procurement
IDENTITAS PEKERJAAN
Atasan Direktur
Langsung Utama
Lingkup Pekerjaan
P. Tugas
1. Merencanakan pengadaan jenis, jumlah, harga, dan waktu
(pembelian/penggunaan) barang dan jasa sesuai hukum dan regulasi dengan
anak perusahaan
2. Mengkoordinasikan dengan anak perusahaan terkait permintaan barang atau
jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, serta waktu pembelian dan pemakaian
3. Melakukan pengadaan barang sesuai hukum dan regulasi
4. Melakukan pengadaan jasa sesuai hukum dan regulasi
5. Mengevaluasi proses dan hasil pengadaan barang
6. Mengevaluasi proses dan hasil pengadaan jasa
Q. Tanggung Jawab
1. Memastikan jenis, jumlah, harga, dan waktu sesuai dengan permintaan anak
perusahaan dan tidak melanggar hukum maupun regulasi
2. Memastikan kelancaran koordinasi dengan anak perusahaan terkait permintaan
barang atau jasa
3. Memastikan pengadaan barang sesuai dengan standar dan kebutuhan anak
perusahaan, serta tidak melanggar hukum dan regulasi
4. Memastikan pengadaan jasa sesuai dengan standar dan kebutuhan anak
perusahaan, serta tidak melanggar hukum dan regulasi
5. Menjamin proses dan hasil sesuai dengan permintaan dalam hal jenis, jumlah,
harga, dan waktu, serta tidak melanggar hukum dan regulasi
6. Menjamin proses dan hasil sesuai dengan permintaan dalam hal jenis, jumlah,
harga, dan waktu, serta tidak melanggar hukum dan regulasi
R. Wewenang
1. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu sesuai dengan
permintaan anak perusahaan serta tidak melanggar hukum maupun regulasi
2. Menetapkan pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan rapat koordinasi
dengan seluruh anak perusahaan terkait pemberian data permintaan barang atau
jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, serta waktu pembelian dan pemakaian
3. Memantau proses pengadaan barang agar sesuai hukum dan regulasi
4. Memantau proses pengadaan barang agar sesuai hukum dan regulasi
5. Menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terhadap
proses dan hasil pengadaan barang, dan memutuskan hasil evaluasi
6. Menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terhadap
proses dan hasil pengadaan jasa, dan memutuskan hasil evaluasi
INTERAKSI
DIMENSI PEKERJAAN
Job Modelling
Bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi, serta
pengembangan pemasaran.
Penjualan:
1. Merencanakan jumlah (produksi yang dihasilkan) penjualan barang dan jasa
sesuai hukum dan regulasi sesuai dengan permintaan seluruh unit departemen.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah
menanyakan ke unit produksi jumlah barang yang sanggup diproduksi (kapasitas
terpasang), kemudian menetapkan harga jual setelah mempertimbangkan harga
produksinya agar dapat bersaing dengan produk merk lainnya. Agar dapat
melakukan tugas, maka diperlukan kemampuan perencanaan yang baik untuk
mencapai target perusahaan.
2. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi dan pihak-pihak lain
terkait penjualan barang dan jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu
penjualan.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah
mengkomunikasikan rencana penjualan kepada pihak terkait, seperti unit kerja
litbang untuk bersama-sama turun ke pasar menyesuaikan kebutuhan pelanggan,
serta berkomunikasi dengan anak usaha sebagai strategic tools peningkatan
revenue sebagai pendukung proses pengenalan, penjualan, dan pemasaran produk
baru. Agar dapat melakukan tugas dengan baik maka dibutuhkan kemampuan
komunikasi kepada seluruh pihak terkait agar rencana yang telah dibuat dapat
tersampaikan dengan baik.
3. Menjalankan proses penjualan barang dan jasa.
Untuk memenuhi tugas tersebut, pelaksanaan berpatokan dari hasil
koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kemudian melakukan penjualan sesuai
dengan regional masing-masing. Barang dan jasa yang dijual berupa produk hilir
semen maupun produk pendukung lainnya, termasuk jasa-jasa yang berhubungan
dengan pengelolaan industri semen. Seperti produk-produk building material
seperti bata ringan, semen instan, corrugated roofing, dan lain-lain melalui anak
perusahaan. Dalam proses penjualan bisa dilakukan pemantauan melalui aplikasi
untuk memantau proses pembelian dan penjualan oleh LT ke distributor. Untuk
menjalankan tugas diperlukan kemampuan networking serta berorientasi pada
klien.
4. Mengevaluasi proses penjualan barang dan jasa mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya penjualan.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah
mengumpulkan data hasil penjualan dari seluruh anak perusahaan, kemudian
membandingkannya dengan target profit yang sudah ditetapkan sejak awal
sehingga dapat melakukan evaluasi penilaian target apakah sudah tercapai atau
belum. Jika belum, maka perlu melakukan analisis penyebab yang mengakibatkan
penjualan tidak sesuai target. Analisis dapat dilakukan dengan cara meminta
meminta hasil laporan penjualan dari seluruh anak perusahaan, selanjutnya dari
data tersebut dilakukan evaluasi dan analisis menyeluruh terhadap komponen-
komponen biaya utama Perseroan, khususnya biaya yang terkait energi dan
logistik, apakah sudah mencapai efisiensi maksimal atau belum. Untuk
melakukan tugas ini diperlukan kemampuan daya analisis yang mumpuni agar
hasil evaluasi dapat digunakan sebagai perbaikan di masa selanjutnya.
Pengembangan pemasaran:
1. Merencanakan pengembangan pemasaran sesuai hukum dan regulasi bersama
dengan departemen yang dinaungi.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah meminta
usulan perencanaan dari departemen yang dinaungi terkait pengembangan
pemasaran. Perencanaan tersebut harus sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku. Dalam hal ini, dibutuhkan pekerja dengan kemampuan perencanaan
yang baik, agar rencana yang disusun dapat secara matang dikerjakan.
2. Mengoordinasikan dengan departemen yang dinaungi terkait pengembangan
pemasaran dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu pengerjaan.
Untuk memenuhi tugas tersebut, rencana yang telah dibuat di tugas
sebelumnya, didiskusikan dengan departemen internal yang terkait. Setelah
diskusi dengan departemen internal selesai, dilakukan koordinasi dengan anak
perusahaan terkait perluasan fokus pemasaran dari domestik ke regional untuk
menjamin volume penjualan Perseroan tetap tinggi, sehingga utilisasi produksi
Perseroan juga tetap tinggi. Dalam hal ini, dibutuhkan pekerja dengan
kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan membangun relasi, agar
maksud yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas. Juga, untuk
berkoordinasi mengenai fokus pemasaran dari domestik ke regional.
3. Menjalankan proses pengembangan pemasaran.
Dalam tahap ini, departemen mulai menjalankan pengembangan
pemasaran sesuai dengan yang telah ditetapkan pada saat proses koordinasi. Hal
ini dilakukan dengan cara melakukan perluasan fokus pemasaran dari domestik ke
regional untuk menjamin volume penjualan Perseroan tetap tinggi, sehingga
utilisasi fasilitas produksi Perseroan juga tetap tinggi. Direktur pemasaran
berkoordinasi dengan anak perusahaan yang terlibat dengan cara memantau
proses perluasan fokus pemasaran. Pada tugas ini dibutuhkan kemampuan
komunikasi supaya tidak terjadi kesalahan ketika proses berlangsung sehingga
proses pengembangan pemasaran dapat berjalan sesuai dengan rencana
sebelumnya.
4. Mengevaluasi proses pengembangan pemasaran mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya dilakukan untuk menjamin volume penjualan Perseroan tetap
tinggi, sehingga utilisasi fasilitas produksi Perseroan juga tetap tinggi.
Evaluasi diberikan dengan cara memberikan masukan pada anak
perusahaan yang terlibat dalam proses yang telah dijalankan sebelumnya. Pada
tugas ini dibutuhkan kemampuan daya analisis agar dapat mengidentifikasi
hubungan di dalam situasi yang kompleks. Selain itu, dapat mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab hambatan yang timbul saat pelaksanaan proses
pengembangan pemasaran.
Job Profiling
Mengevaluasi proses penjualan barang dan jasa Daya analisis FGD Level 3
mulai dari perencanaan hingga proses (studi
berjalannya penjualan. kasus)
Kompe Skala
tensi 1 2 3 4 5
R Bagaimana hasilnya?
Daya Analisis S Ceritakan pengalaman Anda pada saat melakukan analisis atas
kejadian-kejadian yang sudah kamu alami! Apapun kejadiannya
T Tugas apa yang Anda miliki pada situasi tersebut? Peranmu disitu
sebagai apa
R Bagaimana hasilnya?
R Bagaimana hasilnya?
Perencanaan S Ceritakan pengalaman yang mengharuskan anda membuat suatu
perencanaan!
Analisis Organisasi
tahun 2017 sebesar bersih sebesar pada tahun 2017 - Terjadi over supply
Analisis Task
Departemen yang bertanggung jawab:
1. Departemen Pengelolaan Produksi
a. Tugas pokok: mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan
tugas operasional bidang produksi bahan baku, produksi terak, produksi semen serta
bidang teknik, keselamatan kerja, lingkungan serta mengembangkan program
efisiensi proses produksi.
b. Fungsi: Penggerak utama di bidang produksi bagian operasional.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2017 departemen pengelolaan
produksi mengalami kendala, yaitu terjadi over supply produk sebesar 38 juta ton sehingga
menyebabkan terjadinya penurunan pada pendapatan dan laba bersih dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2017 unit bisnis penjualan
mengalami kendala berupa persaingan harga dengan perusahaan lain yang semakin ketat
sehingga harus memangkas average selling price (ASP) di pasar domestik sebesar 8%, yaitu
menjadi sebesar Rp 731 ribu per ton. Selain itu, harga bahan baku yang naik juga membuat
terjadinya penurunan pada pendapatan dan laba bersih dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis task, dapat diketahui bahwa kinerja Unit Bisnis Penjualan
memiliki dampak yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Maka dari itu diperlukan
adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Unit Bisnis Penjualan. Pelatihan yang
sesuai adalah pelatihan drive for result.
Persaingan
harga
Tujuan Pelatihan
Dapat bekerja melampaui standar prestasi Unit Bisnis Penjualan, dengan cara memenuhi
target penjualan perusahaan. Target penjualan perusahaan terpenuhi, yaitu mencapai target
peningkatan pertumbuhan pendapatan sebesar 24%. Hal ini didapatkan dengan mengasah
pengetahuan dan keahlian anggota unit bisnis penjualan melalui pelatihan.
Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi drive for result pada anggota
Unit Bisnis Penjualan hingga mencapai level 2, yaitu berupaya ekstra mengatasi hambatan.
Adapun indikator kompetensi drive for result level 2 adalah:
a. Melakukan upaya ekstra untuk memenuhi sasaran unit kerja, menggunakan perspektif
pemecahan masalah ketika dihadapkan pada tantangan/hambatan tugas
b. Mampu menetapkan ukuran prestasi kerja sendiri, meskipun tidak ada pedoman kerja dari
manajemen
c. Berupaya menampilkan sikap positif saat menghadapi situasi yang kurang menarik atau
kurang menyenangkan.
Target Peserta
Anggota Unit Bisnis Penjualan
Jadwal Pelatihan
Hari Pertama
Hari Kedua
Evaluasi Pelatihan
Pelatihan ini akan dievaluasi menggunakan informasi yang didapatkan dari hasil
supervisi pihak perusahaan dan survei pelanggan. Penilaian dilakukan untuk melihat adanya
peningkatan pendapatan, dan peningkatan kompetensi drive for result unit bisnis penjualan.
Selain itu, peserta pelatihan juga diharapkan dapat membuat ukuran prestasi kerja pribadi.