Anda di halaman 1dari 61

TUGAS AKHIR SEMESTER

ASESMEN DAN INTERVENSI INDUSTRI DAN ORGANISASI


PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk

Disusun Oleh:
Mega Surya Eka Putri 111611133033
Miftahul Rizka Devia Sandra 111611133034
Narendrasasi Trisakti 111611133040
Muhammad Sabilul Firdaus 111611133063
Bunga Sakinah 111611133124
Kelas A-1

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
ANALISIS VISI MISI PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk

ANALISIS VISI
Visi: Menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia
Tenggara.
Kata “menjadi” menandakan bahwa Perseroan belum berhasil menjadi perusahaan
persemenan yang terkemuka di Asia Tenggara. Pada tahun 2017, Perseroan berhasil
mempertahankan kedudukannya sebagai penguasa pasar persemenan Indonesia. Namun
persaingan usaha persemenan semakin ketat. Banyak bermunculan pabrik semen baru,
tidak hanya dari Indonesia, semen asing juga turut meramaikan pasar domestik.
Gencarnya pembangunan infrastruktur yang cukup masif oleh pemerintah dalam
beberapa tahun terakhir membuat Indonesia dipandang sebagai pasar yang potensial. Hal
ini semakin didukung ketika data menunjukkan bahwa konsumsi semen perkapita negara
Indonesia masih relatif jauh dibawah negara lainnya di Asia Tenggara, seperti Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, serta Vietnam.
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Perseroan, utamanya ketika memasuki
tahun 2015 saat berlakunya ketentuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA
merupakan penyatuan zona ekonomi di Asia Tenggara sehingga lalu lintas perdagangan
akan menjadi lebih dinamis. Sejak tahun 2015, setidaknya terdapat sepuluh pabrikan
semen baru yang berburu ceruk semen di Indonesia, di antaranya adalah Siam Cement
asal Thailand dan Anhui Conch Cement asal Tiongkok. Kedua perusahaan ini tentu
membuat posisi PT Semen Indonesia terancam. Di pulau Kalimantan, Anhui Conch
Cement menjadi ancaman akibat produk semen yang ditawarkan memiliki harga yang
cukup rendah dibandingkan semen domestik. Sedangkan di pulau Jawa, Siam Cement
mulai bergerak intensif yang ditandai dengan pembangunan pabrik semen di Sukabumi,
Jawa Barat. Siam Cement sebagai korporasi semen terbesar di Thailand sempat memiliki
market share yang luas, namun mampu digeser oleh PT Semen Indonesia ketika berhasil
mengakuisisi Thang Long Cement.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merealisasi terbentuknya Strategic Holding
Group sejak tahun 2014. Di tahun 2016, Perseroan sudah mulai merambah dunia
internasional. Akuisisi perusahaan semen Vietnam, Thang Long Cement Vietnam, bulan
Desember 2012 mengukuhkan Perseroan sebagai BUMN multinasional pertama di
Indonesia sekaligus menjadi perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara. Aksi korporasi
Semen Indonesia ke Vietnam, menjadi langkah nyata perusahaan Indonesia yang Go
Internasional. Perseroan tidak akan berhenti di Vietnam saja, perusahaan sedang
mengkaji untuk untuk melakukan ekspansi di negara lain di ASEAN agar potensi pasar
yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan kemampuan distribusi yang baik
dan mampu menjangkau seluruh negara di ASEAN.

ANALISIS MISI
Misi pertama: Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang
berorientasikan kepuasan konsumen.
Di tahun-tahun sebelumnya, persaingan di industri semen semakin ketat karena
penurunan permintaan akibat terbatasnya pertumbuhan ekonomi, bertambahnya pasokan
semen karena pemain baru sudah mulai berproduksi, dan masuknya produk impor, sehingga
membuat harga jual semen tertekan akibat semakin tingginya tingkat persaingan.
Perseroan berusaha mengembangkan usaha persemenan yang berorientasikan
kepuasan konsumen. Tetapi, kata mengembangkan kurang sesuai dengan visi perusahaan
yaitu menjadi perusahaan yang terkemuka. Jika perusahaan ingin menjadi perusahaan
yang terkemuka khususnya di tingkat internasional, maka sudah seharusnya tidak
mengembangkan lagi, namun sudah menjadi. Namun sepertinya hal ini bisa dimaklumi
karena misi tersebut masih belum tercapai pada tahun 2016 sehingga misi itu kembali
dimunculkan pada tahun 2017. Hal ini merujuk pada Laporan Akhir Tahun Perseroan
yang menyatakan bahwa volume penjualan di pasar domestik mengalami penurunan 1%
yaitu 25,8 ton. Kondisi demikian membuat Perseroan beranggapan bahwa tingkat
kepuasan konsumen/pasar masih dibawah target dari Perseroan sehingga diperlukan
pembaharuan strategi-strategi sebelumnya.
Untuk menjadi perusahaan yang terkemuka di tingkat internasional, Perseroan
harus mengutamakan pelayanan konsumen. Ketika konsumen puas dengan produk dan
pelayanan yang diberikan perusahaan, maka hal tersebut dapat membantu perusahaan
untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
Perseroan sedang dalam tahap pengembangkan karena masih ada beberapa
produsen semen yang baru dibangun, yaitu PT Semen Indonesia Aceh dan PT Semen
Kupang Indonesia, yang sejak tahun 2016 masih dikembangkan. Selain usaha produksi,
Perseroan juga membangun tambahan packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu
untuk memperlancar proses distribusi. Pada tahun 2017 Perseroan masih dalam tahap
mengembangkan dikarenakan baru saja menerapkan strategi move closer to consumer
yang menerapkan supply chain management.

Misi ke-2: Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan


daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara
berkesinambungan.
Misi kedua ini sesuai dengan visi perseroan. Ketika Perseroan ingin menjadi
perusahaan yang terkemuka di tingkat internasional, maka perseroan harus siap untuk
bersaing maupun berkolaborasi dengan perusahaan lain. Kata mewujudkan pada misi
kedua ini menandakan bahwa Perseroan masih belum menjadi perusahaan yang
berstandar internasional. Perseroan juga masih berusaha untuk menjalankan misi ini
dikarenakan beberapa hal. Yang pertama adalah produksi semen regional tahun 2017
sendiri menurun 11% dibanding tahun sebelumnya.
Selanjutnya, misi yang kedua ini menandakan bahwa Perseroan harus siap untuk
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain pada tingkat nasional maupun internasional.
Hingga akhir tahun 2017, tercatat sebanyak 15 perusahaan persemenan dalam negeri
maupun luar negeri yang beroperasi di Indonesia. Hal ini mengakibatkan ketatnya
persaingan harga, yang akhirnya membuat Semen Indonesia harus memangkas average
selling price (ASP) di pasar domestik sebesar 8%, yaitu menjadi sebesar Rp 731 ribu per
ton. Sementara di pasar regional, harga jual rata-rata terkoreksi sebesar 6,5%, menjadi
sebesar Rp 648 ribu per ton. Selain disebabkan oleh persaingan harga, penurunan harga
tersebut juga disebabkan oleh oversupply produk sebesar 38 juta ton. Sehingga keputusan
penurunan harga harus dibuat agar Semen Indonesia masih bisa mempertahankan
penjualannya di pasar domestik maupun regional.
Pada tahun 2016, Semen Indonesia menguasai pangsa pasar nasional sebesar
41,7%. Pangsa pasar tersebut mengalami penurunan sebesar 0.9% menjadi 40,8% pada
tahun 2017. Semen Indonesia masih harus meningkatkan daya saingnya agar pangsa
pasar tidak turun lagi pada tahun berikutnya. Pada tahun 2017, harga bahan baku
terutama batubara mengalami kenaikan. Hal ini mempengaruhi biaya produksi dan laba
Perseroan . Laba Perseroan pada tahun 2014 hingga 2017 terus mengalami penurunan.
Pada tahun 2017, perseroan membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 2.746 miliar,
turun 46% dari Rp 5.084 miliar di tahun 2016.
Perseroan mendorong sinergi kegiatan bisnis agar lebih terintegrasi, sehingga
menjadi kekuatan dalam mendorong usaha yang ditargetkan, baik jangka pendek,
menengah, maupun panjang. Perseroan mendirikan perusahaan patungan dengan PT
Krakatau Steel dengan nama PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). Seiring dengan telah
berubahnya Perseroan menjadi Strategic Holding Company, maka Perseroan diharapkan
akan semakin intensif merealisasikan berbagai program sinergi yang mampu
mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki anak perusahaan, baik yang bergerak di
bidang persemenan maupun nonpersemenan, menjadi satu kesatuan terintegrasi yang
mampu memberikan hasil kinerja optimal bagi grup. Karena hal tersebut dapat
mendukung tercapainya misi kedua ini.
Perseroan juga berusaha meningkatkan kehadirannya di bisnis ready mix dan
beton dengan mengkonsolidasikan PT Varia Usaha Beton ke dalam PT Semen Indonesia
Beton dengan cara mengakuisisi saham PT Varia Usaha Beton dari Dana Pensiun Semen
Gresik. Selain itu, Perseroan juga mendorong pengembangan bisnis PT Semen Indonesia
Beton melalui penguasaan quarry dan akuisisi beberapa batching plant.
Perseroan berkomitmen untuk memperkuat kehadirannya di bisnis building
material pada tahun 2018 melalui peningkatan volume penjualan produk-produk building
material seperti bata ringan, semen instan, corrugated roofing, dan lain-lain melalui anak
perusahaan dalam rangka meningkatkan sinergitas. Selain itu, Perseroan juga tengah
menjajaki kerjasama dengan mitra strategis yang memproduksi building material. Serta,
pada tahun 2018 Perseroan telah berhasil membeli saham domestik Holcim sebesar 80%.
Dalam upaya untuk meningkatkan sinergitas, Perseroan sudah melakukan berbagai
macam cara seperti yang telah disebutkan. Sinergi tersebut diharapkan untuk dapat
bertahan secara jangka panjang dan berkesinambungan.
Misi ke-3: Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Tanggung jawab sosial Perseroan dibagi pada 4 bidang, yaitu bidang lingkungan
hidup, ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3), sosial kemasyarakatan,
dan bidang konsumen.
Sejak dulu, Perseroan berupaya memberikan kontribusi positif dan
mensejahterakan bagi lingkungan dan masyarakat, baik sekitar Perseroan maupun secara
umum. Oleh karena itu, Perseroan melakukan kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial
Perseroan (Corporate Social Responsibility/CSR). Hal tersebut sejalan dengan visi
menjadi perusahaan persemenan internasional terkemuka di Asia Tenggara, Perseroan
senantiasa mengupayakan keselarasan antara kinerja operasional dan pertumbuhan profit
dengan tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan yang bersih dan sehat, serta
kesejahteraan masyarakat. Perseroan menetapkan sasaran strategis pelaksanaan kegiatan
tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup:
- Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat.
- Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri,
tangguh dan berdaya saing, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja
melalui pengelolaan yang profesional.
- Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, baik terkait atau tidak
terkait dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran dana dan pembinaan
berkesinambungan, dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian,
profesional, dan etika.
- Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas
hidup masyarakat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

Pada 1 September 2014, warga Rembang dan Wahana Lingkungan Hidup


Indonesia (WALHI) mengajukan gugatan tata usaha negara kepada Gubernur Jawa
Tengah atas Izin Lingkungan Pendirian Pabrik Semen di Rembang milik Perseroan No.
660/177 tanggal 7 Juni 2012. Gugatan tersebut dilakukan dengan alasan Perseroan
melakukan pembangunan pabrik di wilayah warga yang menggantungkan hidupnya pada
sumber daya setempat. Perkara ini berhasil diselesaikan pada 23 Februari 2017 dengan
diizinkannya pabrik Semen Rembang beroperasi melalui keputusan Gubernur Jawa
Tengah.
Pada September 2013, terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan salah satu
operator alat pengebor batu kapur (quarry drill) tewas di lokasi kejadian. Korban diduga
terjepit alat berat ketika sedang bekerja mengganti oli quarry drill.
Pada Agustus 2015, kecelakaan kerja terjadi di area proyek pengerjaan pabrik
Semen Indonesia, Rembang yang melibatkan 3 pekerjan. Salah seorang pekerja
meninggal dunia dan 2 diantaranya selamat.
Perseroan berupaya mengatasi permasalah tersebut dengan mengasuransikan
semua pekerja di lokasi proyek ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sehingga
jika terjadi kecelakaan kerja, semua pekerja dapat memperoleh uang santunan.
Selain itu, hingga akhir 2017, terdapat 294 orang yang tidak lagi berstatus sebagai
karyawan dengan beragam alasan. Turnover rate Perseroan pada tahun 2017 tersebut
sebesar 4,98%, turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 5,09%. Untuk
mengantisipasi tingginya komposisi karyawan yang mendekati usia pensiun, Perseroan
melakukan mitigasi dengan percepatan regenerasi karyawan baru. Dengan demikian,
tidak terjadi kesenjangan dalam komposisi karyawan, sehingga kelangsungan usaha
Perseroan tetap terjaga dengan baik.
Dalam bidang konsumen, Perseroan juga memastikan keselamatan konsumen
dengan memproduksi semen kemasan zak dengan berat 40 kilogram dan 50 kilogram.
Sesuai dengan maksimum berat beban ergonomi yang dapat diangkat manusia tanpa alat
bantu.
Pada poin penting kedua misi ke-3, yaitu ‘mewujudkan ramah lingkungan’,
Perseroan masih dalam upaya untuk melakukan pelestarian dan ramah lingkungan.
Hingga 2017, Perseroan masih melakukan proyek perluasan tambang pada beberapa
pabriknya hingga ribuan hektar. Hal tersebut dinilai masih belum sejalan dengan misi ke-
3, tetapi meskipun begitu, Perseroan berusaha mengimbanginya dengan melakukan
perbaikan kondisi lingkungan. Perseroan melakukan berbagai upaya mulai dari penetapan
kebijakan dan peraturan hingga pemantauan dan pengelolaan kegiatan operasional pabrik
yang berdampak pada lingkungan baik di dalam pabrik maupun di wilayah sekitar pabrik.
Perseroan memanfaatkan limbah produksi pertanian (biomassa) berupa sekam
padi, serbuk gergaji, sabut kelapa (cocopeat) dan limbah tembakau sebagai bahan bakar
alternatif dalam proses pembakaran terak semen. Selain itu, Perseroan berusaha
mengonversi panas gas buang menjadi listrik dengan inovasi Waste Heat Recovery
Power Generator (WHRPG). Sejumlah inisiatif konservasi dilakukan di kawasan
ekosistem daratan maupun pesisir di sekitar wilayah operasi, seperti melakukan reklamasi
pasca-tambang melalui penanaman kembali, menetapkan dan mengembangkan kawasan
konservasi keanekaragaman hayati.
Selama tahun 2017, Perseroan berhasil memastikan bahwa kegiatan pemantauan
lingkungan berjalan positif yang ditunjukkan dengan capaian parameter lingkungan yang
selalu berada di bawah nilai Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Selain itu, pada tahun 2017 Perseroan mendapatkan beberapa penghargaan dan
apresiasi terkait keramahan dan pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah
penghargaan “The Best Indonesia Green Awards (IGA)” dalam rangka penyelamatan
sumber daya air, menghemat energi dan penggunaan energi baru dan terbarukan,
mengembangkan keanekaragaman hayati, dan mempelopori pencegahan polusi serta
mengembangkan pengelolaan sampah terpadu. Maka dari itu, Perseroan dinilai sudah
berusaha menjalankan poin penting kedua visi ke-3, yaitu ‘mewujudkan ramah
lingkungan’.

Misi ke-4: Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan


(stakeholders).
Dalam hal memberikan nilai terbaik kepada para stakeholders, Perseroan
berusaha mengimplementasikan Sistem Informasi Enterprise Resources Planning (ERP)
sebagai alat pemenuh kebutuhan dan pemberi kontribusi dalam peningkatan
kesejahteraan para stakeholders. Sistem ini menangani semua lini proses bisnis. Strategi
ini sudah pernah dilakukan oleh Perseroan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, dengan
masih tetap adanya misi untuk memberikan nilai terbaik kepada para stakeholder
menunjukkan bahwa misi ini masih dalam tahap pelaksanaan. Hal ini bisa dilihat dengan
dibentuknya anak perusahaan baru yang bergerak di bidang teknologi informasi, yaitu PT
Sinergi Informatika Semen Indonesia (PT SISI).
Perseroan juga berkomitmen pada Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate
Governance (GCG), yang mengatur pengelolaan perusahaan agar sesuai dengan harapan
stakeholders. Ketika penerapan GCG berjalan dengan baik, maka akan menjamin
tercapainya stakeholder satisfaction karena peningkatan corporate value dan dividen
Perseroan. Perseroan berhasil mencatatkan skor 92,45 dalam penerapan GCG serta
mendapatkan sejumlah penghargaan atas implementasi GCG dari sejumlah lembaga yang
memiliki kredibilitas. Yang mana penghargaan tersebut belum didapat di tahun-tahun
sebelumnya, dimana pada tahun 2015 Perseroan telah menerapkan prinsip pengelolaan
tersebut.
Selain itu, Perseroan juga sudah memiliki kebijakan deteksi mencegah insider
trading, dan berbagai bentuk korupsi maupun penipuan lainnya di tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa misi keempat masih dalam tahap
pelaksanaannya yang mungkin berjalan tidak sebentar. Maka, visi Perseroan yang berupa
menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara sedang
dalam proses terwujud. Meskipun dalam hal GCG Perseroan bisa dibilang lancar dalam
proses pelaksanaannya, namun untuk bidang teknologi informasi, Perseroan masih dirasa
kurang. Dengan sudah maraknya penggunaan digital, dan pemanfaatannya dari tahun
2014. Namun, perseroan baru saja membangun pusat sistem informasi mereka di tahun
2017.

Misi ke-5: Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia


Misi ini telah digunakan sejak beberapa tahun yang lalu. Meskipun terdapat
pergantian direktur sumber daya manusia pada tahun 2017, tujuan yang ingin dicapai
tetap sama, yaitu untuk menjadikan human capital sebagai strategic enabler yang
mendukung perkembangan perseroan menjadi world class cement industry.
Menurut Fred R. David, salah satu indikator misi yang baik adalah berfokus pada
karyawan, yaitu ketika perusahaan memandang karyawan sebagai suatu aset yang
berharga. Menurut analisis kami, Perseroan telah memenuhi indikator ini karena di dalam
laporan tahunannya, Perseroan menyadari bahwa karyawan, atau yang disebut juga
dengan Insan Semen Indonesia adalah human capital yang merupakan company most
important assets karena didasari oleh kemampuan (skills), pengetahuan (knowledge), dan
perilaku (behaviour) setiap orang di lingkungan Perseroan.
Perseroan menjadikan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu
misinya karena terdapat beberapa isu seperti competency gap karyawan, performance
issues berupa ketidaktercapaian suatu target unit kerja, serta business issues yang
dihadapi perseroan. Sehingga pada tahun 2017, Perseroan menetapkan materi-materi
pelatihan karyawan dengan porsi sebagai berikut:
a. Pembentukan karakter (50%)
b. Peningkatan pengetahuan bisnis (30%)
c. Materi pendukung (20%), seperti teamwork, kompetensi dasar, dan lain-lain.

Materi pembentukan karakter memiliki porsi yang paling tinggi di antara lainnya,
karena pada materi inilah Perseroan menanamkan nilai-nilai budaya perusahaan, yaitu
CHAMPS-SMI. Hal ini dilakukan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir dengan
menjalankan dua tahapan proses besar: sosialisasi dan internalisasi. CHAMPS-SMI
penting untuk diinternalisasi oleh seluruh karyawan, karena akan menjadi salah satu
langkah dalam mendukung tercapainya visi perseroan. Proses tersebut tergambar dalam
strategi 3+1, dimana pengelolaan sumber daya manusia menjadi salah satu pilarnya.
Lebih jauh lagi, strategi 3+1 secara khusus diamanatkan oleh Dewan Komisaris agar
dijalankan secara maksimal sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.
Kondisi ini sesuai dengan Theory of Planned Behaviour, ketika seseorang sudah
memiliki nilai-nilai atau kepercayaan yang dianutnya, maka akan menimbulkan niat
hingga perilaku yang sesuai dengan nilai yang dimilikinya. Perseroan menanamkan
budaya CHAMPS-SMI ini juga memiliki tujuan agar muncul perilaku-perilaku yang
diharapkan. Proses tersebut tergambar dalam bagan di bawah ini:
ANALISIS KESESUAIAN ANTARA STRATEGI DAN MISI
PT SEMEN INDONESIA(Persero) Tbk

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki tiga strategi yang bertujuan untuk
mengoptimalisasi keunggulan yang dimiliki Perseroan dan sebagai salah satu bentuk
realisasi dari visi dan misi perusahaan. Selain itu, ketiga strategi juga memiliki tujuan
terkait kinerja pendapatan dan laba bersih yang lebih baik dari tahun 2017. Ketiga strategi
tersebut adalah:
Supply Chain Optimization
Supply chain optimization bertujuan untuk meningkatkan daya saing perseroan di
tengah kondisi industri perseroan yang menantang. Pengembangan proses bisnis di
sepanjang rantai pasok dilakukan oleh Perseroan agar lebih efektif dan efisien dalam
memenuhi permintaan pelanggan (customer focus). Demikian juga dengan fungsi supply
chain dan procurement, yang fungsinya disatukan di holding pada akhir tahun 2017.
Efektifitasnya akan menjadi terukur dan mempunyai bargaining position yang lebih baik
dengan pemasok.
Supply chain tidak dapat dipisahkan dengan marketing yang memiliki fokus sama,
yaitu fokus pada bidang penjualan, distribusi dan transportasi, serta pengembangan
pemasaran Perseroan. Pada tahun 2017, salah satu inisiatif strategis yang
diimplementasikan dalam rangka mendukung pencapaian kinerja Perseroan adalah Move
Closer to Customer. Hal tersebut berarti lebih dekat kepada konsumen dengan
menyediakan produk secepat mungkin sampai ke tangan konsumen dengan biaya
transportasi serendah mungkin dengan menerapkan Supply Chain Management (SCM).
Tujuan penerapan SCM adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen sesuai dengan
misi perusahaan nomor 1, dan meningkatkan daya saing Perseroan sesuai dengan misi
perusahaan nomor 2. Dalam bentuk realisasi SCM, hingga 2017 Perseroan memiliki total
17 pelabuhan dan 25 packing plant. SCM akan memperkuat jaringan supply chain dari
Perseroan dengan mempersatukan dan mengintegrasikan jaringan pasokan serta
meningkatkan kerja sama dengan vendor. SCM memimpin dan mendukung strategi
perusahaan untuk “mengelola keamanan energi” dan untuk “mengelola risiko kunci”.
Centralized Marketing
Bersamaan dengan inisiatif strategi dalam supply chain, Perseroan menginisiasi
serangkaian inisiatif strategis di bidang pemasaran untuk memastikan level volume
penjualan optimal bagi perusahaan dan tetap memastikan posisi sebagai market leader di
pasar domestik. Perseroan memperkenalkan beberapa inisiatif strategis dengan
mengedepankan pendekatan market share & market management, revenue management,
dan cost management. Kunci utama keberhasilan pendekatan inisiatif strategis tersebut
adalah:
- Utilisasi kapasitas produksi yang optimal agar harga per unit produk tetap
bersaing.
- Brand ekuitas yang terjaga, mengingat semen saat ini telah menjadi komoditas
strategis.
- Efisiensi transportasi, yakni menyediakan produk secepat mungkin sampai ke
tangan konsumen dengan biaya transportasi serendah mungkin. Perseroan
menerapkan pendekatan Supply Chain Management untuk hal ini.

Sinergitas dengan perusahaan lain yang masih dalam naungan BUMN juga
dilakukan oleh Semen Indonesia Group dengan mengembangkan Centralized System (di
Cloud Data Center Telkom Group). Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi anak
perusahaan baik Cement Business maupun Non-Cement Business yang berfungsi sebagai
Supplier/downstream business dan Customer/Upstream business, untuk mendapatkan
informasi dari Sistem Perseroan. Dengan demikian, Perusahaan anak tersebut dapat
secara cepat mengantisipasi rencana operasional Semen Indonesia. Perseroan juga telah
bekerja sama dengan beberapa Bank BUMN dengan cara Host-to-Host Payment &
Settlement Transaction, serta proses financing kepada Supplier dan Customer/Channel
SMIG, sehingga terdapat integrasi sistem antara SMIG, Supplier/Customer/Channel
dengan Bank BUMN. Dengan kerja sama tersebut didapatkan proses digitalisasi data
secara langsung (integrated) dan terjadi sinergi antar BUMN.
Strategi tersebut merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan misi yang kedua
dimana Perseroan bersinergi dengan pihak lain dengan tujuan agar perusahaan memiliki
daya saing dan sentralisasi data akan meningkatkan nilai tambah. Bukan hanya itu saja,
adanya digitalisasi data juga menjadi salah satu tolok ukur standarisasi sebuah
perusahaan internasional seperti pada misi yang kedua.

Centralized Procurement
Procurement adalah suatu istilah yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan
oleh Perseroan dalam mewujudkan pengadaan, baik barang, peralatan dan mesin-mesin
maupun bangunan atau konstruksi maupun perbaikan atau perawatan atas aset yang
dimiliki. Sehingga yang dimaksud dengan Centralize Procurement yaitu
tersentralisasinya kegiatan produksi semen mulai dari proses pemilihan bahan sampai
proses distribusi. Kondisi demikian apabila kita lihat dari sudut pandang keuangan, justru
dengan mengambil kebijakan procurement yang tepat maka pengeluaran perusahaan
dapat dipangkas.
Strategi yang dikembangkan mengarah pada misi perusahaan nomor 1 dan 2.
Strategi Supply Chain Optimization dilakukan untuk mengintegrasikan serangkaian
aktivitas bisnis dalam rantai pasok untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, baik
berupa produk maupun layanan dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam
rantai pasok tersebut. Implementasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan
dan/atau menurunkan biaya operasional.
Seiring dengan telah berubahnya Perseroan menjadi Strategic Holding Company,
maka Perseroan akan semakin intensif merealisasikan berbagai program sinergi yang
mampu mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki anak perusahaan, baik yang
bergerak di bidang persemenan maupun non-persemenan, menjadi satu kesatuan
terintegrasi yang mampu memberikan hasil kinerja optimal bagi grup. Perseroan berusaha
meningkatkan kehadirannya di bisnis ready mix dan beton dengan mengkonsolidasikan
PT Varia Usaha Beton ke dalam PT Semen Indonesia Beton dengan cara mengakuisisi
saham PT Varia Usaha Beton dari Dana Pensiun Semen Gresik. Selain itu, perseroan juga
mendorong pengembangan bisnis PT Semen Indonesia Beton melalui penguasaan quarry
dan akuisisi beberapa batching plant.
ANALISIS STRUKTUR PERUSAHAAN
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk

DIREKTUR UTAMA

Departemen Direktur Pemasaran dan


Pengadaan Supply Chain

Departemen
Unit Bisnis Unit Bisnis Departemen Perencanaan &
Corporate
Supply Chain Penjualan Pengendalian Pemasaran
Marketing

Strategi organisasi memiliki kaitan yang erat dengan struktur organisasi. Tanpa
adanya organisasi sebagai alat, strategi akan sulit untuk dicapai. Struktur organisasi
sendiri adalah penggambaran rangkaian koordinasi kegiatan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan. Maka dari itu, strategi organisasi akan menentukan tugas-tugas apa saja
yang harus dilaksanakan yang selanjutnya akan diimplementasikan oleh struktur
organisasi.
PT Semen Indonesia Tbk menyusun struktur organisasinya dengan menyesuaikan
strategi yang telah dibuat, sehingga masing-masing strategi tersebut memiliki jabatan
direktur yang berfokus untuk mencapai tujuan Perseroan. Jabatan tersebut adalah
Direktur Pemasaran & Supply Chain yang membawahi beberapa unit dan departemen, di
antaranya adalah Unit Bisnis Supply Chain, dan Departemen Corporate Marketing.
Sedangkan untuk Departemen Pengadaan dibawahi langsung oleh Sekretaris Perusahaan
dibawah naungan Direktur Utama. Fungsi dari penyatuan Marketing, Supply Chain, dan
Procurement pada Holding Company bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan
kontrol yang lebih baik, serta menghemat biaya produksi. Target utama dari hal yang
dilakukan Perseroan tersebut adalah agar mampu bersaing dengan produsen semen
lainnya sehingga PT Semen Indonesia Tbk mampu menjadi perusahaan persemenan
internasional terkemuka di Asia Tenggara.
JOB DESCRIPTION DAN JOB SPECIFICATION
BERDASARKAN STRATEGI
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk

Strategi Supply Chain Optimization

URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)

IDENTITAS PEKERJAAN

Nama Jabatan Direktur Jumlah Bawahan 9


Pemasaran
dan Supply
Chain

Unit Kerja Pemasaran Tanggal Dibuat -


dan Supply
Chain

Seksi Middle Tanggal Disetujui -


Manager

Atasan Direktur
Langsung Utama

Lingkup Pekerjaan

A. Tugas
1. Merencanakan penjualan barang dan jasa sesuai hukum dan regulasi sesuai
dengan permintaan departemen yang dinaungi
2. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi dan pihak-pihak lain
terkait penjualan barang dan jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu
penjualan
3. Menjalankan proses penjualan barang dan jasa
4. Mengevaluasi proses penjualan barang dan jasa mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya penjualan
5. Merencanakan proses distribusi dan transportasi sesuai hukum dan regulasi
bersama dengan departemen yang dinaungi
6. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi terkait proses distribusi
dan transportasi dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu pengerjaan
7. Menjalankan proses distribusi dan transportasi
8. Mengevaluasi proses distribusi dan transportasi mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya
9. Merencanakan pengembangan pemasaran sesuai hukum dan regulasi bersama
dengan departemen yang dinaungi
10. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi terkait pengembangan
pemasaran dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu pengerjaan
11. Menjalankan proses pengembangan pemasaran sesuai dengan yang telah
dirumuskan
12. Mengevaluasi proses pengembangan pemasaran mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya

B. Tanggung Jawab
1. Memastikan jenis, jumlah, harga, dan waktu penjualan barang sesuai dengan
permintaan departemen yang dinaungi dan tidak melanggar hukum maupun
regulasi
2. Memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen yang dinaungi dan
pihak-pihak lain terkait penjualan barang dan jasa
3. Memastikan penjualan barang dan jasa sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku dan sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
4. Menjamin proses penjualan barang dan jasa sesuai dengan hukum dan regulasi,
serta sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
5. Memastikan proses distribusi dan transportasi sesuai dengan permintaan
departemen yang dinaungi dan tidak melanggar hukum maupun regulasi
6. Memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen yang dinaungi terkait
proses distribusi dan transportasi
7. Memastikan kelancaran jalannya proses distribusi dan transportasi. Memastikan
proses distribusi dan transportasi sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku
8. Menjamin proses distribusi dan transportasi sesuai dengan hukum dan regulasi,
serta sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
9. Memastikan pengembangan pemasaran sesuai dengan permintaan departemen
yang dinaungi dan tidak melanggar hukum maupun regulasi
10. Memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen yang dinaungi terkait
pengembangan pemasaran
11. Memastikan kelancaran jalannya proses pengembangan pemasaran.
Memastikan pengembangan pemasaran sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku
12. Menjamin proses pengembangan pemasaran sesuai dengan hukum dan regulasi,
serta sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi

C. Wewenang
1. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu penjualan
barang sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi serta tidak
melanggar hukum maupun regulasi
2. Menetapkan jadwal rapat koordinasi terkait penjualan barang dan jasa
3. Menetapkan jenis, harga, dan waktu penjualan barang dan jasa sesuai dengan
yang telah dirumuskan
4. Menetapkan jadwal evaluasi penjualan barang dan jasa, mengikutsertakan
departemen terkait untuk melakukan evaluasi, memutuskan hasil evaluasi
5. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu proses
distribusi dan transportasi sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi
serta tidak melanggar hukum maupun regulasi
6. Menetapkan jadwal rapat koordinasi terkait proses distribusi dan transportasi
7. Menetapkan jenis, harga, dan waktu distribusi dan transportasi sesuai dengan
yang telah dirumuskan
8. Menetapkan jadwal evaluasi proses distribusi dan transportasi,
mengikutsertakan departemen terkait untuk melakukan evaluasi, memutuskan
hasil evaluasi
9. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu pengembangan
pemasaran sesuai dengan permintaan departemen yang dinaungi serta tidak
melanggar hukum maupun regulasi
10. Menetapkan jadwal rapat koordinasi terkait pengembangan pemasaran
11. Menetapkan jenis, harga, dan waktu pengembangan pemasaran sesuai dengan
yang telah dirumuskan. Menghentikan proses pengembangan pemasaran jika
dirasa strategi tersebut kurang berhasil
12. Menetapkan jadwal evaluasi proses pengembangan pemasaran,
mengikutsertakan departemen terkait untuk melakukan evaluasi, memutuskan
hasil evaluasi

INTERAKSI

Pihak Eksternal Tugas 2&3: Berkoordinasi dengan distributor, dan konsumen


terkait penjualan barang dan jasa
Tugas 6&7: Berkoordinasi dengan distributor, dan konsumen
terkait proses distribusi dan transportasi
Tugas 10&11: Berkoordinasi dengan distributor, dan
konsumen terkait pengembangan pemasaran

Pihak Internal Seluruh Tugas:


Bertanggung jawab kepada direktur utama
Berkoordinasi dengan departemen terkait
Mendelegasikan kepada departemen yang dinaungi

DIMENSI PEKERJAAN

Tugas 1,4,5,8,9,12 : Data


Tugas 2,6,10 : People
Tugas 3,7,11 : Things

PERSYARATAN JABATAN

Knowledge Skill Attitude


Tugas 1-4: Pengetahuan Tugas 1,5,9 : Planning and Tugas 1,5,9 : Teliti,
mengenai proses penjualan Organizing, Decision memahami kondisi
barang dan jasa mulai dari Making, Organizational and perusahaan, memahami hukum
jenis, jumlah, harga, dan Environmental Awareness, dan regulasi yang berlaku,
waktu penjualan. Communication, dapat membuat keputusan
Pengetahuan mengenai Networking, Partnering yang efektif
hukum dan regulasi yang
berlaku di tempat barang dan Tugas 2,6,10 : Tugas 2,6,10 : Dapat
jasa tersebut dijual Communication, berkomunikasi dengan baik,
(Pendidikan S1/S2) Networking, Partnering Memiliki kemampuan untuk
memimpin, Memahami
Tugas 5-8: Pengetahuan Tugas 3,7,11 : Adaptability, kebutuhan rekan kerja maupun
mengenai proses distribusi Decision Making, Conflict klien.
dan transportasi mulai dari Management
jenis, jumlah, harga, dan Tugas 3,7,11 : Dapat
waktu penjualan. Tugas 4,8,12 : Analytical beradaptasi dengan baik ketika
Pengetahuan mengenai Thinking, Communication terdapat perubahan. Dapat
hukum dan regulasi yang membuat keputusan yang
berlaku di tempat proses efektif. Dapat mengidentifikasi
distribusi dan transportasi dan menyelesaikan konflik.
tersebut dijalankan
(Pendidikan S1/S2). Tugas 4,8,12 : Berpikir
analitis. Dapat berkomunikasi
Tugas 9-12: Pengetahuan dengan baik.
mengenai konsep dan proses
pengembangan pemasaran
mulai dari jenis, jumlah,
harga, dan waktu pemasaran.
Pengetahuan mengenai
hukum dan regulasi yang
berlaku di tempat
pengembangan pemasaran
tersebut dilakukan
(Pendidikan S1/S2).
URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)

IDENTITAS PEKERJAAN

Nama Jabatan Unit Bisnis Jumlah Bawahan


Supply Chain

Unit Kerja Tanggal Dibuat

Seksi Tanggal Disetujui

Atasan Langsung Direktur


Pemasaran
dan Supply
Chain

Lingkup Pekerjaan

D. Tugas
1. Merencanakan distribusi untuk menekan ongkos angkut dan loading rate
2. Mengoordinasikan distribusi semen untuk menekan ongkos angkut dan loading
rate
3. Melakukan distribusi semen untuk menekan ongkos angkut dan loading rate
4. Mengevaluasi distribusi semen untuk menekan ongkos angkut dan loading rate
5. Merencanakan sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best practice
6. Mengkoordinasikan sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best
practice
7. Melakukan sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best practice
8. Mengevaluasi sistem pengelolaan transportasi yang mengacu kepada best practice

E. Tanggung Jawab
1. Memastikan utilisasi armada, loading rate kapal semen, dan kapasitas sandar kapal
di masing-masing pelabuhan
2. Memastikan kelancaran koordinasi dengan masing-masing pelabuhan dan kapal
semen
3. Memastikan distribusi semen sesuai dengan tujuan perencanaan
4. Menjamin proses dan hasil peningkatan distribusi semen sesuai dengan tujuan
perencanaan
5. Memastikan sistem pengelolaan transportasi sesuai dengan best practice
6. Memastikan kelancaran koordinasi dengan masing-masing pelabuhan dan kapal
semen
7. Memastikan sistem pengelolaan transportasi sesuai dengan best practice
8. Menjamin sistem pengelolaan transportasi yang sesuai dengan best practice

F. Wewenang
1. Memverifikasi berapa jumlah dan waktu yang diperlukan kapal semen untuk
distribusi semen di masing-masing pelabuhan
2. Menetapkan jadwal rapat koordinasi dalam peningkatan distribusi semen dengan
pelabuhan-pelabuhan terkait
3. Memantau proses distribusi semen sesuai dengan tujuan perencanaan
4. Memberikan masukan terkait hasil peningkatan distribusi semen sesuai dengan
tujuan perencanaan
5. Memverifikasi dan memutuskan sistem pengelolaan transportasi yang sesuai
dengan standar best practice
6. Menetapkan jadwal rapat koordinasi untuk meningkatkan sistem pengelolaan
transportasi sesuai dengan best practice
7. Menetapkan sistem pengelolaan transportasi yang sesuai dengan standar best
practice
8. Memberikan masukan terkait sistem pengelolaan transportasi sesuai dengan standar
best practice

INTERAKSI

Pihak Eksternal Seluruh tugas:


Pihak pelabuhan terkait, untuk menanyakan dan
mengkoordinir kapasitas sandar kapal, menekan
ongkos angkut dan loading rate

Pihak Internal Tugas 1: Menerima usulan distribusi dari Direktur


Pemasaran dan Supply Chain

DIMENSI PEKERJAAN

Tugas 1 dan 5: Data


Tugas 2 dan 6: People (Person)
Tugas 3 dan 7: Things
Tugas 4 dan 8: Data

PERSYARATAN JABATAN

Knowledge Skill Attitude


Pengetahuan mengenai proses Tugas 1 dan 5: Tugas 1 dan 5:
distribusi, termasuk ongkos angkut, Planning and Teliti, memahami kondisi
kapasitas kapal sandar, dan loading Organizing, Decision perusahaan, memahami
rate. Making, hukum dan regulasi yang
Pengetahuan terkait hukum dan Organizational and berlaku, dapat membuat
regulasi distribusi di masing-masing Environmental keputusan yang efektif
pelabuhan yang terkait. Awareness,
Pendidikan min. S1 dan/atau Communication, Tugas 2 dan 6:
pengalaman 10 tahun bekerja. Networking, Dapat berkomunikasi
Partnering dengan baik, Memiliki
kemampuan untuk
Tugas 2 dan 6: memimpin, Memahami
Communication, kebutuhan rekan kerja
Networking, maupun klien.
Partnering
Tugas 3 dan 7:
Tugas 3 dan 7: Dapat beradaptasi dengan
Adaptability, Decision baik ketika terdapat
Making, Conflict perubahan. Dapat membuat
Management keputusan yang efektif.
Dapat mengidentifikasi dan
Tugas 4 dan 8: menyelesaikan konflik.
Analytical Thinking,
Communication Tugas 4 dan 8:
Berpikir analitis. Dapat
berkomunikasi dengan baik
URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)

IDENTITAS PEKERJAAN

Nama Unit Bisnis Jumlah Bawahan 3


Jabatan Penjualan

Unit Tanggal Dibuat


Kerja

Seksi Tanggal Disetujui

Atasan Direktur
Langsung Pemasaran dan
Supply Chain

Lingkup Pekerjaan

G. Tugas
1. Merencanakan jenis dan beban penjualan produk dan jasa sesuai permintaan
masing-masing regional (I-III)
2. Berkoordinasi dengan departemen lain dan anak perusahaan terkait jenis, dan
beban penjualan produk maupun jasa sesuai permintaan masing-masing
regional
3. melakukan penjualan produk sesuai permintaan masing-masing regional
4. melakukan penjualan jasa sesuai permintaan masing-masing regional
5. mengevaluasi proses dan hasil penjualan produk pada masing-masing regional
6. mengevaluasi proses dan hasil penjualan jasa pada masing-masing regional

H. Tanggung Jawab
1. memastikan jenis dan beban penjualan produk maupun jasa sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
2. memastikan kelancaran koordinasi dengan departemen lain dan anak
perusahaan terkait jenis, dan beban penjualan produk dan jasa sesuai
permintaan masing-masing regional
3. memastikan penjualan produk (jenis dan beban penjualan) sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
4. memastikan penjualan jasa (jenis dan beban penjualan) sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
5. menjamin proses dan hasil penjualan produk sesuai dengan permintaan masing-
masing regional
6. menjamin proses dan hasil penjualan jasa sesuai dengan permintaan masing-
masing regional

I. Wewenang
1. memverifikasi dan memutuskan jenis dan beban produk dan jasa sesuai dengan
permintaan masing-masing regional
2. menetapkan pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan rapat koordinasi
terkait pemberian data permintaan, jenis, dan beban penjualan produk dan jasa
3. memantau proses penjualan produk sesuai dengan permintaan masing-masing
regional
4. memantau proses penjualan jasa sesuai dengan permintaan masing-masing
regional
5. menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terkait
proses dan hasil penjualan produk pada masing-masing regional, dan
memutuskan hasil evaluasi
6. menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terkait
proses dan hasil penjualan jasa pada masing-masing regional, dan memutuskan
hasil evaluasi

INTERAKSI

Pihak Eksternal -

Pihak Internal Tugas 1: ke direktur utama untuk meminta keputusan terkait


perencanaan jenis dan beban penjualan produk dan jasa, ke
departemen penjualan masing-masing regional untuk
menanyakan permintaan produk dan jasa, ke direktur keuangan
untuk memberikan rancangan anggaran beban penjualan, ke anak
perusahaan untuk menanyakan persediaan produk dan jasa.

Tugas 2: ke direktur utama untuk melaporkan hasil rapat


koordinasi, ke departemen penjualan masing-masing regional dan
ke anak perusahaan untuk membahas permintaan dan persediaan
produk dan jasa, ke departemen keuangan untuk menyepakati
anggaran beban penjualan

Tugas 3: ke direktur utama untuk melaporkan proses penjualan


produk, ke departemen penjualan masing-masing regional untuk
melakukan penjualan produk, ke anak perusahaan untuk meminta
persediaan produk

Tugas 4: ke direktur utama untuk melaporkan proses penjualan


jasa, ke departemen penjualan masing-masing regional untuk
melakukan penjualan jasa, ke anak perusahaan untuk meminta
persediaan jasa

Tugas 5: ke direktur utama untuk meminta feedback terkait


penjualan produk, ke departemen penjualan masing-masing
regional dan anak perusahaan untuk memberikan masukan dan
evaluasi terkait proses dan penjualan produk

Tugas 6: ke direktur utama untuk meminta feedback terkait


penjualan jasa, ke departemen penjualan masing-masing regional
dan anak perusahaan untuk memberikan masukan dan evaluasi
terkait proses dan penjualan produk

DIMENSI PEKERJAAN
Tugas 1, 5&6: Data
Tugas 2: People
Tugas 3&4: Thing

PERSYARATAN JABATAN

Skill: Knowledge: Attitude:


Tugas 1: Planning and pengetahuan tentang produk dan Tugas 1: dapat
Organizing, Decision jasa, pengetahuan tentang berkomunikasi dengan baik,
Making, Communication, marketing, pendidikan S1 jurusan inovatif, tegas, detail dan
Networking, Adaptability, bisnis manajemen pemasaran, rinci
Organizational and pengalaman kerja 5 tahun di
Environmental Awareness bidang marketing Tugas 2: dapat
berkomunikasi dan
Tugas 2: communication, berkoordinasi dengan baik,
networking, teamwork cepat dalam mengambil
keputusan
Tugas 3&4: Adaptability,
Decision Making, Conflict Tugas 3&4: peka terhadap
Management, Initiative situasi, cepat dalam
mengambil keputusan,
Tugas 5&6: Analytical tegas, memiliki inisiatif
Thinking, Communication, yang tinggi
Conflict Management
Tugas 5&6: dapat berpikir
kritis dan cepat, dapat
berkomunikasi dengan baik
Strategi Centralized Marketing

URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)

IDENTITAS PEKERJAAN

Nama Jabatan Departemen Jumlah Bawahan -


Corporate
Marketing

Unit Kerja - Tanggal Dibuat -

Seksi - Tanggal Disetujui -

Atasan Langsung Direktur Utama

Lingkup Pekerjaan

J. Tugas
1. Merencanakan pemasaran produk dalam partai besar
2. Mengkoordinasikan rencana pemasaran produk dalam partai besar kepada departemen
terkait
3. Memasarkan produk dalam partai besar
4. Melakukan evaluasi terhadap pemasaran produk dalam partai besar
5. Merencanakan perluasan pasar kepada pelanggan khusus (BUMN dan swasta)
6. Mengkoordinasikan rencana perluasan pasar kepada pelanggan khusus bersama
departemen terkait
7. Melakukan langkah-langkah perluasan pasar kepada pelanggan khusus
8. Mengevaluasi langkah perluasan pasar kepada pelanggan khusus
9. Merencanakan pemasaran penjualan product bundling
10. Mengkoordinasikan pemasaran penjualan product bundling kepada departemen terkait
11. Memasarkan penjualan product bundling
12. Mengevaluasi pemasaran penjualan product bundling

K. Tanggung Jawab
1. Memastikan rencana pemasaran produk partai besar sesuai dengan regulasi dan hukum
yang berlaku
2. Memastikan koordinasi pemasaran produk partai besar dengan departemen lain berjalan
lancar
3. Memastikan pemasaran produk partai besar berjalan sesuai rencana
4. Menjamin proses dan hasil evaluasi sesuai dengan rencana dan tujuan
5. Memastikan rencana perluasan pasar pada pelanggan khusus sesuai dengan regulasi dan
hukum yang berlaku
6. Memastikan koordinasi perluasan pasar pada pelanggan khusus berjalan lancar dengan
departemen dan pihak terkait
7. Terwujudnya perluasan pasar pada pelanggan khusus
8. Menjamin proses dan perluasan pasar sesuai dengan strategi rencana dan tujuan
9. Memastikan perencanaan pemasaran product bundling sesuai dengan tujuan dan target
10. Menjamin koordinasi pemasaran product bundling berjalan lancar dengan departemen dan
pihak terkait
11. Menjamin proses dan hasil pemasaran penjualan product bundling sesuai dengan rencana
dan target perusahaan

L. Wewenang
1. Mencari dan menetapkan perusahaan yang sesuai dengan target pemasaran produk partai
besar
2. Menetapkan jadwal rapat koordinasi perencanaan pemasaran produk partai besar
3. Menetapkan dan menjalankan pemasaran produk partai besar
4. Menetapkan jadwal evaluasi pemasaran produk partai besar, mengikutsertakan departemen
terkait, dan memutuskan hasil evaluasi
5. Menentukan strategi perluasan pasar pada pelanggan khusus
6. Menetapkan jadwal rapat koordinasi dalam perencanaan perluasan pasar pada pelanggan
khusus
7. Menjalankan strategi perluasan pasar pada pelanggan khusus
8. Menentukan jadwal evaluasi, mengikutsertakan departemen terkait, dan memutuskan hasil
evaluasi
9. Menetapkan rencana strategi pemasaran product bundling
10. Menentukan jadwal koordinasi rencana pemasaran product bundling bersama departemen
dan pihak terkait
11. Menjalankan strategi pemasaran penjualan product bundling
12. Menentukan jadwal evaluasi pemasaran penjualan product bundling

INTERAKSI

Pihak Eksternal Tugas 1-4: Target Konsumen (perusahaan real estate


dan kontraktor) untuk mencari kebutuhan konsumen,
memastikan rencana pemasaran sesuai dengan
kebutuhan konsumen, dan meminta masukan
evaluasi produk

Tugas 5-8: BUMN dan Swasta sebagai target


pemasaran, untuk memastikan kebutuhan konsumen,
dan meminta masukan evaluasi produk)

Tugas 9-12: Target konsumen, untuk mencari


kebutuhan konsumen, memastikan rencana
pemasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan
meminta masukan evaluasi produk

Pihak Internal Tugas 1 dan 3: Direktur Produksi, untuk memastikan


produk yang akan dipasarkan. Direktur Utama,
untuk meminta persetujuan.

Tugas 2 dan 4: seluruh departemen terkait, untuk


berkoordinasi dan meminta masukan evaluasi.

Tugas 5-8: seluruh departemen terkait untuk


berkoordinasi rencana perluasan pasar. Direktur
Utama, untuk meminta persetujuan.
Tugas 9-12: seluruh departemen terkait untuk
berkoordinasi pemasaran product bundling. Direktur
Utama, untuk meminta persetujuan.

DIMENSI PEKERJAAN

Tugas 1, 4, 5, 9, 10, 12: Data


Tugas 2, 6, 7, 8, : People
Tugas 3, 11: Things

PERSYARATAN JABATAN

Knowledge Skill Attitude


Tugas 1-4: Pengetahuan terhadap Tugas 1, 5, 9 : decision Berpikir kritis dan
rencana pemasaran produk partai besar, making, networking, kreatif, peka terhadap
regulasi dan hukum yang berlaku dalam planning & organizing. kondisi pasar,
pemasaran produk, serta kebutuhan inovatif, komunikatif,
perusahaan real estate dan kontraktor Tugas 2, 6, 10: adaptability, dapat bekerja sama
sebagai target konsumen. Selain itu communication dalam tim, terbuka
juga dibutuhkan pemahaman tentang terhadap pandangan
cara berkoordinasi dalam suatu tim. Tugas 3: adaptability, lain, fleksibel,
decision making, client memiliki daya tahan
Tugas 5-8: Pengetahuan terhadap focus, result orientation tinggi, pekerja keras,
kondisi pasar, bagaimana cara inisiatif, dan asertif.
memperluas pasar, dan strategi Tugas 7: networking, result
pemasaran, khususnya di BUMN dan orientation
swasta.
Tugas 11: client focus,
Tugas 9-12: Pengetahuan terhadap result orientation
produk yang akan dipasarkan (product
bundling), kondisi dan peluang pasar, Tugas 4, 8, 12:
serta kebutuhan konsumen. communication, team
leadership
URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)

IDENTITAS PEKERJAAN

Nama Jabatan Departemen Jumlah Bawahan -


Perencanaan
dan
Pengendalian
Pemasaran

Unit Kerja - Tanggal Dibuat -

Seksi - Tanggal Disetujui -

Atasan Langsung Direktur


Utama

Lingkup Pekerjaan

M. Tugas
1. Merencanakan rancangan strategi pemasaran dengan memperhatikan sumber daya
perusahaan dan permintaan pasar
2. Mengoordinasikan dengan departemen lain yang terlibat dalam perancangan strategi
pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran berdasarkan kondisi pasar dan kemampuan perusahaan
4. Melakukan evaluasi terhadap rancangan strategi pemasaran yang sudah ditetapkan
5. Merencanakan proses pengendalian berdasarkan sistem dan standar yang berlaku
6. Mengoordinasikan dengan departemen lain yang terlibat dalam proses pengendalian
pemasaran
7. Melakukan pengendalian pemasaran agar sesuai dengan target yang sudah ditentukan
8. Mengevaluasi proses pelaksanaan pengendalian pemasaran

N. Tanggung Jawab
1. Memastikan rancangan strategi pemasaran sesuai dengan permintaan pasar dan
berdasar pada kemampuan sumber daya yang dimiliki perusahaan
2. Memastikan kelancaran koordinasi terkait strategi yang akan dijalankan dengan
departemen lain
3. Memastikan strategi yang dibuat telah sesuai dengan kondisi pasar dan kemampuan
perusahaan
4. Menjamin perencanaan strategi pemasaran yang telah disusun dilaksanakan secara
efektif dan efisien
5. Memastikan rencana proses pengendalian sesuai dengan sistem dan standar yang
berlaku
6. Memastikan kelancaran koordinasi terkait pelaksanaan pengendalian pemasaran yang
akan dijalankan dengan departemen lain
7. Memastikan pelaksanaan proses pengendalian pemasaran dengan standar dan sistem
yang berlaku
8. Menjamin proses pelaksanaan pengendalian pemasaran sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan

O. Wewenang
1. Merumuskan rancangan strategi pemasaran berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki perusahaan serta tidak melanggar ketentuan dan regulasi yang berlaku
2. Menetapkan pihak-pihak yang mengikuti koordinasi dalam perencanaan pemasaran
produk partai besar
3. Menetapkan kebijakan mengenai seluruh aktivitas pemasaran
4. Menentukan jadwal evaluasi, mengikutsertakan departemen yang terkait, memutuskan
hasil evaluasi
5. memverifikasi dan memutuskan proses pengendalian pemasaran
6. menetapkan pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan rapat koordinasi terkait
proses pengendalian pemasaran
7. Menjalankan proses pengendalian pemasaran
8. menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terkait proses
pengendalian pemasaran, dan memutuskan hasil evaluasi
INTERAKSI

Pihak Eksternal Tugas 1: Target Konsumen, untuk melihat kondisi


pasar dan memastikan kebutuhan pasar.

Tugas 4&7: BUMN dan Swasta. Untuk meminta


saran dan masukan

Pihak Internal Tugas 1: Ke seluruh departemen terkait, ke direktur


pemasaran dan supply chain untuk meminta
keputusan terkait rancangan rencana strategi
pemasaran

Tugas 2: Ke seluruh departemen terkait untuk


berkoordinasi terkait rancangan strategi pemasaran,
ke direktur pemasaran dan supply chain untuk
melaporkan hasil koordinasi dengan departemen
terkait.

Tugas 3: Ke direktur pemasaran dan supply chain


serta departemen terkait, untuk melaporkan rencana
strategi pemasaran

Tugas 4: Ke direktur pemasaran dan supply chain


serta seluruh departemen terkait untuk meminta
feedback terkait rencana strategi pemasaran

Tugas 5: Ke seluruh departemen terkait, ke direktur


pemasaran dan supply chain untuk meminta
keputusan terkait proses pengendalian pemasaran

Tugas 6: Seluruh departemen terkait untuk


berkoordinasi terkait proses pengendalian pemasaran,
ke direktur pemasaran dan supply chain untuk
melaporkan hasil koordinasi dengan departemen
terkait.

Tugas 7: Ke direktur pemasaran dan supply chain


serta departemen terkait, untuk melaporkan proses
pengendalian pemasaran

Tugas 8: Ke direktur pemasaran dan supply chain


serta seluruh departemen terkait untuk meminta
feedback terkait proses pengendalian pemasaran

DIMENSI PEKERJAAN

Tugas 1,4,7,8: Data


Tugas 2,5,6: Person
Tugas 3: Things

PERSYARATAN JABATAN (dari KSA)

Skill Knowledge Attitude


Tugas 1: Planning and organizing, Tugas 1-4: Pengetahuan Tugas 1: Berpikir
decision making, networking terhadap kondisi pasar, kritis dan kreatif,
rencana pemasaran produk peka terhadap kondisi
Tugas 2: Adaptability, communication dan cara berkoordinasi pasar, inovatif
dalam suatu tim
Tugas 3: Decision-making, visioning Tugas 2:
and strategic direction, team leadership Tugas 5-8: Pengetahuan Komunikatif, dapat
terhadap sistem dan standar bekerja sama, terbuka
Tugas 4: Communication, team pengendalian pemasaran, terhadap pendapat
leadership target pemasaran, serta baru, fleksibel
regulasi yang berlaku
Tugas 5: Planning and organizing, Tugas 3: Tidak
decision making, networking mudah menyerah,
pekerja keras, kreatif
Tugas 6: Adaptability, communication
Tugas 4: Inisiatif,
Tugas 7&8: Communication, asertif
Analytical Thinking
Tugas 5: Berpikir
kritis dan kreatif,
peka terhadap situasi
pasar.

Tugas 6:
Komunikatif, dapat
bekerja sama, terbuka
terhadap pendapat
baru.

Tugas 7: Tidak
pantang menyerah,
asertif, inisiatif,
kreatif.

Tugas 8: Inisiatif,
asertif
Strategi Centralized Procurement

URAIAN PEKERJAAN (JOB DESCRIPTION)

IDENTITAS PEKERJAAN

Nama Jabatan Departemen Jumlah Bawahan


Pengadaan

Unit Kerja Tanggal Dibuat

Seksi Tanggal Disetujui

Atasan Direktur
Langsung Utama

Lingkup Pekerjaan

P. Tugas
1. Merencanakan pengadaan jenis, jumlah, harga, dan waktu
(pembelian/penggunaan) barang dan jasa sesuai hukum dan regulasi dengan
anak perusahaan
2. Mengkoordinasikan dengan anak perusahaan terkait permintaan barang atau
jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, serta waktu pembelian dan pemakaian
3. Melakukan pengadaan barang sesuai hukum dan regulasi
4. Melakukan pengadaan jasa sesuai hukum dan regulasi
5. Mengevaluasi proses dan hasil pengadaan barang
6. Mengevaluasi proses dan hasil pengadaan jasa

Q. Tanggung Jawab
1. Memastikan jenis, jumlah, harga, dan waktu sesuai dengan permintaan anak
perusahaan dan tidak melanggar hukum maupun regulasi
2. Memastikan kelancaran koordinasi dengan anak perusahaan terkait permintaan
barang atau jasa
3. Memastikan pengadaan barang sesuai dengan standar dan kebutuhan anak
perusahaan, serta tidak melanggar hukum dan regulasi
4. Memastikan pengadaan jasa sesuai dengan standar dan kebutuhan anak
perusahaan, serta tidak melanggar hukum dan regulasi
5. Menjamin proses dan hasil sesuai dengan permintaan dalam hal jenis, jumlah,
harga, dan waktu, serta tidak melanggar hukum dan regulasi
6. Menjamin proses dan hasil sesuai dengan permintaan dalam hal jenis, jumlah,
harga, dan waktu, serta tidak melanggar hukum dan regulasi

R. Wewenang
1. Memverifikasi dan memutuskan jenis, jumlah, harga, dan waktu sesuai dengan
permintaan anak perusahaan serta tidak melanggar hukum maupun regulasi
2. Menetapkan pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan rapat koordinasi
dengan seluruh anak perusahaan terkait pemberian data permintaan barang atau
jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, serta waktu pembelian dan pemakaian
3. Memantau proses pengadaan barang agar sesuai hukum dan regulasi
4. Memantau proses pengadaan barang agar sesuai hukum dan regulasi
5. Menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terhadap
proses dan hasil pengadaan barang, dan memutuskan hasil evaluasi
6. Menetapkan pihak-pihak yang mengikuti evaluasi, memberi masukan terhadap
proses dan hasil pengadaan jasa, dan memutuskan hasil evaluasi

INTERAKSI

Pihak Eksternal Tugas 1: Produsen/makelar/distributor, untuk meminta harga


pasar

Tugas 2: Produsen/makelar/distributor, untuk menetapkan


harga pasar

Tugas 3&4: Produsen/makelar/distributor, untuk memesan


barang dan jasa yang diperlukan

Pihak Internal Tugas 1: Ke seluruh anak perusahaan untuk meminta usulan,


ke direktur utama untuk meminta keputusan terkait
perencanaan pengadaan

Tugas 2: ke seluruh anak perusahaan untuk meminta data


permintaan barang dan jasa, ke direktur utama untuk
melaporkan hasil koordinasi dengan anak perusahaan

Tugas 3: ke direktur utama dan seluruh anak perusahaan


melaporkan proses pengadaan barang

Tugas 4: ke direktur utama dan seluruh anak perusahaan


melaporkan proses pengadaan jasa

Tugas 5: ke direktur utama dan seluruh anak perusahaan


untuk meminta feedback terkait pengadaan barang

Tugas 6: ke direktur utama dan seluruh anak perusahaan


untuk meminta feedback terkait pengadaan jasa

DIMENSI PEKERJAAN

Tugas 1,5,6: Data


Tugas 2: Person
Tugas 3,4: Things

PERSYARATAN JABATAN (dari KSA)

Skill Knowledge Attitude


Tugas 1: Planning and Pengetahuan tentang hukum Tugas 1: Teliti, memahami
Organizing, Decision Making, dan regulasi, pengetahuan kondisi perusahaan,
Organizational and tentang jenis, jumlah, harga memahami hukum dan
Environmental Awareness, barang dan jasa, serta waktu regulasi yang berlaku,
Communication, Networking, penjualan barang dan jasa, dapat membuat keputusan
Partnering pendidikan S1 dan pengalaman yang efektif
kerja 10 tahun
Tugas 2: Communication, Tugas 2: Dapat
Networking, Partnering berkomunikasi dengan
baik. Memiliki kemampuan
Tugas 3&4: Adaptability, untuk memimpin.
Decision Making, Conflict Memahami kebutuhan
Management rekan kerja maupun klien.

Tugas 5&6: Analytical Tugas 3&4: Dapat


Thinking, Communication beradaptasi dengan baik
ketika terdapat perubahan.
Dapat membuat keputusan
yang efektif. Dapat
mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik.

Tugas 5&6: Berpikir


analitis. Dapat
berkomunikasi dengan
baik.
JOB MODELLING DAN JOB PROFILING
DIREKTUR PEMASARAN DAN SUPPLY CHAIN
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk

Job Modelling
Bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi, serta
pengembangan pemasaran.
Penjualan:
1. Merencanakan jumlah (produksi yang dihasilkan) penjualan barang dan jasa
sesuai hukum dan regulasi sesuai dengan permintaan seluruh unit departemen.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah
menanyakan ke unit produksi jumlah barang yang sanggup diproduksi (kapasitas
terpasang), kemudian menetapkan harga jual setelah mempertimbangkan harga
produksinya agar dapat bersaing dengan produk merk lainnya. Agar dapat
melakukan tugas, maka diperlukan kemampuan perencanaan yang baik untuk
mencapai target perusahaan.
2. Mengkoordinasikan dengan departemen yang dinaungi dan pihak-pihak lain
terkait penjualan barang dan jasa dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu
penjualan.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah
mengkomunikasikan rencana penjualan kepada pihak terkait, seperti unit kerja
litbang untuk bersama-sama turun ke pasar menyesuaikan kebutuhan pelanggan,
serta berkomunikasi dengan anak usaha sebagai strategic tools peningkatan
revenue sebagai pendukung proses pengenalan, penjualan, dan pemasaran produk
baru. Agar dapat melakukan tugas dengan baik maka dibutuhkan kemampuan
komunikasi kepada seluruh pihak terkait agar rencana yang telah dibuat dapat
tersampaikan dengan baik.
3. Menjalankan proses penjualan barang dan jasa.
Untuk memenuhi tugas tersebut, pelaksanaan berpatokan dari hasil
koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kemudian melakukan penjualan sesuai
dengan regional masing-masing. Barang dan jasa yang dijual berupa produk hilir
semen maupun produk pendukung lainnya, termasuk jasa-jasa yang berhubungan
dengan pengelolaan industri semen. Seperti produk-produk building material
seperti bata ringan, semen instan, corrugated roofing, dan lain-lain melalui anak
perusahaan. Dalam proses penjualan bisa dilakukan pemantauan melalui aplikasi
untuk memantau proses pembelian dan penjualan oleh LT ke distributor. Untuk
menjalankan tugas diperlukan kemampuan networking serta berorientasi pada
klien.
4. Mengevaluasi proses penjualan barang dan jasa mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya penjualan.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah
mengumpulkan data hasil penjualan dari seluruh anak perusahaan, kemudian
membandingkannya dengan target profit yang sudah ditetapkan sejak awal
sehingga dapat melakukan evaluasi penilaian target apakah sudah tercapai atau
belum. Jika belum, maka perlu melakukan analisis penyebab yang mengakibatkan
penjualan tidak sesuai target. Analisis dapat dilakukan dengan cara meminta
meminta hasil laporan penjualan dari seluruh anak perusahaan, selanjutnya dari
data tersebut dilakukan evaluasi dan analisis menyeluruh terhadap komponen-
komponen biaya utama Perseroan, khususnya biaya yang terkait energi dan
logistik, apakah sudah mencapai efisiensi maksimal atau belum. Untuk
melakukan tugas ini diperlukan kemampuan daya analisis yang mumpuni agar
hasil evaluasi dapat digunakan sebagai perbaikan di masa selanjutnya.

Distribusi dan transportasi:


1. Tugas yang pertama kali dilakukan dalam proses distribusi dan transportasi adalah
dengan merencanakan proses distribusi dan transportasi.
Perencanaan tersebut harus sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku. Saat membuat perencanaan, dilakukan pula pengumpulan data dari
departemen-departemen yang dinaungi. Dalam proses ini dibutuhkan seseorang
yang dapat membuat perencanaan dengan baik.
2. Mengoordinasikan dengan departemen yang dinaungi dan pihak-pihak lain terkait
proses distribusi dan transportasi dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu
pengerjaan.
Perencanaan yang sebelumnya telah dibuat bersama dengan departemen
yang dinaungi kemudian dikoordinasikan bersama-sama secara internal. Setelah
diskusi internal selesai, diskusi eksternal bersama dengan vendor, distributor, atau
pihak eksternal lain dapat dilakukan. Pada tugas ini dibutuhkan kemampuan
komunikasi agar maksud yang hendak disampaikan dapat tersampaikan dengan
jelas. Dengan harapan tidak ada kesalahpahaman ketika proses pengerjaan mulai
dijalankan.
3. Setelah dilakukan proses koordinasi, proses distribusi dan transportasi dapat mulai
dikerjakan.
Dalam proses ini, departemen mulai menjalankan kegiatan distribusi
sesuai dengan yang telah ditetapkan pada saat proses koordinasi. Salah satu
implementasi proses distribusi yang nyata adalah dengan melakukan direct
selling untuk retail bag. Pengawasan perlu dilakukan agar proses ini dapat
berjalan dengan lancar. Kemampuan untuk membangun relasi sangat diperlukan
dalam tugas ini.
4. Mengevaluasi proses distribusi dan transportasi mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah meminta
hasil laporan proses distribusi dan transportasi dari departemen terkait. Dari data
tersebut kemudian dilakukan evaluasi menyeluruh dan upaya efisiensi maksimal
terhadap komponen-komponen biaya utama Perseroan, khususnya biaya yang
terkait.distribusi dan transportasi. Diperlukan seseorang yang memiliki daya
analisis.

Pengembangan pemasaran:
1. Merencanakan pengembangan pemasaran sesuai hukum dan regulasi bersama
dengan departemen yang dinaungi.
Untuk memenuhi tugas tersebut, yang pertama dilakukan adalah meminta
usulan perencanaan dari departemen yang dinaungi terkait pengembangan
pemasaran. Perencanaan tersebut harus sesuai dengan hukum dan regulasi yang
berlaku. Dalam hal ini, dibutuhkan pekerja dengan kemampuan perencanaan
yang baik, agar rencana yang disusun dapat secara matang dikerjakan.
2. Mengoordinasikan dengan departemen yang dinaungi terkait pengembangan
pemasaran dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu pengerjaan.
Untuk memenuhi tugas tersebut, rencana yang telah dibuat di tugas
sebelumnya, didiskusikan dengan departemen internal yang terkait. Setelah
diskusi dengan departemen internal selesai, dilakukan koordinasi dengan anak
perusahaan terkait perluasan fokus pemasaran dari domestik ke regional untuk
menjamin volume penjualan Perseroan tetap tinggi, sehingga utilisasi produksi
Perseroan juga tetap tinggi. Dalam hal ini, dibutuhkan pekerja dengan
kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan membangun relasi, agar
maksud yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas. Juga, untuk
berkoordinasi mengenai fokus pemasaran dari domestik ke regional.
3. Menjalankan proses pengembangan pemasaran.
Dalam tahap ini, departemen mulai menjalankan pengembangan
pemasaran sesuai dengan yang telah ditetapkan pada saat proses koordinasi. Hal
ini dilakukan dengan cara melakukan perluasan fokus pemasaran dari domestik ke
regional untuk menjamin volume penjualan Perseroan tetap tinggi, sehingga
utilisasi fasilitas produksi Perseroan juga tetap tinggi. Direktur pemasaran
berkoordinasi dengan anak perusahaan yang terlibat dengan cara memantau
proses perluasan fokus pemasaran. Pada tugas ini dibutuhkan kemampuan
komunikasi supaya tidak terjadi kesalahan ketika proses berlangsung sehingga
proses pengembangan pemasaran dapat berjalan sesuai dengan rencana
sebelumnya.
4. Mengevaluasi proses pengembangan pemasaran mulai dari perencanaan hingga
proses berjalannya dilakukan untuk menjamin volume penjualan Perseroan tetap
tinggi, sehingga utilisasi fasilitas produksi Perseroan juga tetap tinggi.
Evaluasi diberikan dengan cara memberikan masukan pada anak
perusahaan yang terlibat dalam proses yang telah dijalankan sebelumnya. Pada
tugas ini dibutuhkan kemampuan daya analisis agar dapat mengidentifikasi
hubungan di dalam situasi yang kompleks. Selain itu, dapat mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab hambatan yang timbul saat pelaksanaan proses
pengembangan pemasaran.

Job Profiling

No. Tugas Kompetensi Prediktor Standar


Skoring

1. Merencanakan jumlah (produksi yang Perencanaan BEI, CV Level 3


dihasilkan) penjualan barang dan jasa sesuai
hukum dan regulasi sesuai dengan permintaan
seluruh unit departemen.

Mengkoordinasikan dengan departemen yang Komunikasi BEI, CV Level 4


dinaungi dan pihak-pihak lain terkait penjualan
barang dan jasa dalam hal jenis, jumlah, harga,
dan waktu penjualan.

Menjalankan proses penjualan barang dan jasa. Membangun BEI Level 3


relasi

Berorientasi BEI Level 4


pada klien

Mengevaluasi proses penjualan barang dan jasa Daya analisis FGD Level 3
mulai dari perencanaan hingga proses (studi
berjalannya penjualan. kasus)

2. Merencanakan proses distribusi dan transportasi Perencanaan BEI, FGD Level 3


sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku.

Mengoordinasikan dengan departemen yang Komunikasi BEI Level 3


dinaungi dan pihak-pihak lain terkait proses
distribusi dan transportasi dalam hal jenis,
jumlah, harga, dan waktu pengerjaan.

Proses distribusi dan transportasi yang mulai Membangun BEI Level 3


dijalankan oleh departemen sesuai dengan yang relasi
telah ditetapkan pada saat proses koordinasi.

Mengevaluasi proses distribusi dan transportasi Daya analisis BEI Level 3


mulai dari perencanaan hingga proses
berjalannya.

3. Merencanakan pengembangan pemasaran sesuai Perencanaan BEI, studi Level 3


hukum dan regulasi bersama dengan kasus
departemen yang dinaungi.

Mengoordinasikan dengan departemen yang Membangun BEI Level 3


dinaungi terkait pengembangan pemasaran relasi
dalam hal jenis, jumlah, harga, dan waktu
pengerjaan.

Menjalankan proses pengembangan pemasaran Komunikasi BEI, CV, Level 3


oleh departemen sesuai dengan yang telah FGD
ditetapkan pada saat proses koordinasi.

Mengevaluasi proses pengembangan pemasaran Daya analisis BEI, CV, Level 3


mulai dari perencanaan hingga proses Studi
berjalannya dilakukan. Kasus

Kompe Skala
tensi 1 2 3 4 5

Perenc Dapat Menetapkan Mempertimba Menetapkan Mengembangkan


anaan mengidentifi tujuan dan ngkan program rencana strategis
kasi dan mengatur serangkaian tindakan dengan
menggunaka pekerjaan faktor dalam alternatif, mempertimbangka
n sumber dengan proses mengorganisir n persyaratan
daya yang menyatukan perencanaan orang dan jangka pendek
tersedia sumber daya (mis., Biaya, memprioritaskan serta arah jangka
untuk yang waktu, kegiatan tim panjang.
memenuhi diperlukan. kebutuhan untuk mencapai Merencanakan
kebutuhan Mengatur pelanggan, hasil yang lebih pekerjaan dan
pribadi agar pekerjaan sumber daya efektif. menggunakan
tujuan kerja sesuai yang tersedia, Memastikan sumber daya yang
dapat dengan dll.). adanya sistem ada untuk
tercapai prinsip dan Mengidentifik untuk memantau memberikan hasil
secara proses asi dan dan di seluruh
optimal. manajemen merencanakan mengevaluasi organisasi.
Menyelesaik proyek dan kegiatan yang kemajuan secara Mengamankan
an tugas waktu. akan efektif. dan
sesuai Mempraktek menghasilkan Mengevaluasi mengalokasikan
dengan kan dan perbaikan proses dan hasil, sumber daya
rencana. merencanaka menyeluruh serta membuat program atau
Mengawasi n pada layanan. penyesuaian proyek sesuai
kualitas pencegahan Menantang yang sesuai dengan
kerja dan untuk proses kerja dengan rencana. arahan strategis.
tujuan menghadapi yang tidak Menetapkan, Menetapkan dan
pencapaian peristiwa efisien atau mengkomunikasi mengomunikasika
kerja atau tidak efektif kan, dan secara n prioritas dalam
pribadi. kemunduran dan rutin menilai organisasi yang
Menetapkan yang tidak menawarkan prioritas. lebih luas.
prioritas terduga. alternatif yang Memastikan
pengerjaan Melakukan konstruktif. sumber daya yang
tugas sesuai penyesuaian Mengantisipas memadai tersedia
urutan yang i masalah dan untuk mencapai
kepentingan. diperlukan merevisi tujuan yang
untuk garis rencana sesuai ditetapkan.
waktu, kebutuhan.
langkah, dan Membantu
alokasi menghilangka
sumber n hambatan
daya. dengan
Mengarahka menyediakan
n masalah ke sumber daya
departemen dan dorongan
yang sesuai sesuai
ketika tidak kebutuhan.
dapat
menyelesaik
annya
dalam
bidang
tanggung
jawab
sendiri.

Memba Mendapatka Mengemban Mencari Membangun Membuat dan


ngun n informasi gkan dan kesempatan jaringan dengan memfasilitasi
relasi dan menjaga memelihara dan saling konsumen untuk forum untuk
hubungan hubungan berbagi mencapai strategi mengembangkan
dengan dengan pengetahuan Perseroan. hubungan baru
orang-orang departemen dengan Menggunakan (dengan
di organisasi yang konsumen dan pengetahuan konsumen baru).
yang dapat dinaungi. anak terkait untuk Menghubungi
memberi perusahaan. memajukan pekerja senior
informasi Juga membina objektif yang untuk
terkait hubungan, strategis. mengidentifikasik
pekerjaan digunakan an konsumen yang
untuk potensial, dan
mencapai yang sudah
hasil. menjadi
Menginisiasi konsumen lama.
dan
mengembangk
an hubungan
yang beragam
untuk
koordinasi.

Komun Mendengark Mendapatka Menyesuaikan Mengomunikasik Mengidentifikasi


ikasi an secara n umpan gaya dan cara an pertanyaan kebijakan dan
aktif dan balik (2 komunikasi yang kompleks prosedur
memberikan arah), dan melihat dengan jelas, departemen untuk
informasi menjaga perspektif menggunakan semua kalangan
dengan komunikasi orang lain, berbagai sistem jabatan,
singkat, yang terbuka merespon dan strategi berkomunikasi
padat, dan dan pertanyaan komunikasi secara strategis
jelas. konsisten, dengan cara untuk untuk mencapai
berkomunika yang dapat mempromosikan tujuan, mengakui
si dengan dipahami dialog. kesuksesan dan
memberikan tanpa kebutuhan untuk
bukti data menyinggung perbaikan
yang orang lain.
relevan.

Berorie Merespon Membangun Mengantisipas Memelihara Mempertimbangk


ntasi permintaan hubungan i dan budaya client an arah strategis
pada klien, positif beradaptasi focus dengan client focus
klien melalui dengan klien dengan cara melihat dengan
identifikasi (follow up, kebutuhan perkembangan mengkomunikasik
produk yang memberi klien sewaktu- yang akan an visi misi
dibutuhkan informasi waktu, dengan mempengaruhi perusahaan
klien yang memiliki hubungan kepada klien
berkaitan jadwal khusus perusahaan eksternal
dengan untuk dengan klien
klien) menghubungi
klien

Daya Menguraika Menemukan Mengidentifik Melihat Mengidentifikasi


analisis n berbagai sebab dari asi hubungan hubungan berbagai
masalah di suatu sebab-akibat hubungan yang
sebab-akibat
setiap situasi permasalaha antara 2 aspek saling berkaitan
yang majemuk
tanpa n pada dari suatu dalam proses
menyebutka situasi situasi (A→ B→ C→ D) serta mampu
n sebab dari tertentu. mengambil suatu
masalah itu kesimpulan
terjadi evaluasi
FIT AND PROPER TEST
DIREKTUR PEMASARAN DAN SUPPLY CHAIN
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk

Berorientasi S Ceritakan pengalaman Anda saat menghadapi atau berurusan


pada Klien
dengan klien?

T Berperan sebagai apa Anda ketika itu?

A Apa yang anda lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut?

R Bagaimana hasil dari yang Anda lakukan?

Membangun S Ceritakan pengalaman Anda saat mulai membangun hubungan


Relasi
dengan orang lain.
Ceritakan juga bagaimana mengembangkan hubungan yang sudah
terbangun.

T Peran Anda dalam hubungan tersebut sebagai apa?

A Apa saja yang Anda lakukan dalam membangun hubungan tersebut?

R Bagaimana hasilnya?

Daya Analisis S Ceritakan pengalaman Anda pada saat melakukan analisis atas
kejadian-kejadian yang sudah kamu alami! Apapun kejadiannya

T Tugas apa yang Anda miliki pada situasi tersebut? Peranmu disitu
sebagai apa

A Apa yang anda lakukan dalam ? Tindakanmu apa saja

R Bagaimana hasilnya?

Komunikasi S Ceritakan pengalaman anda ketika harus berkomunikasi dengan


berbagai pihak!

T Apa peran anda saat itu?

A Tindakan apa yang anda lakukan saat itu?

R Bagaimana hasilnya?
Perencanaan S Ceritakan pengalaman yang mengharuskan anda membuat suatu
perencanaan!

T Apa peran anda dalam pekerjaan tersebut?

A Tindakan apa saja yang anda lakukan saat itu?

R Bagaimana hasil akhirnya?


TRAINING NEED ANALYSIS
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk

Analisis Organisasi

TARGET CAPAIAN GAP SEBAB

Target pendapatan Pendapatan total Terdapat GAP - Ketatnya persaingan


2017 (dari annual tahun 2017 sebesar antara target dan harga, sehingga harus
report 2016) 32.440 27.813 M, capaian pendapatan memangkas average
M, dengan target peningkatan pada 2017 dengan selling price (ASP) di
peningkatan pertumbuhan selisih sebesar pasar domestik sebesar
pertumbuhan sebesar sebesar 6,43%. 4.627 M. 8%, yaitu menjadi
24%. sebesar Rp 731 ribu per

Target laba bersih Capaian laba GAP laba bersih ton.

tahun 2017 sebesar bersih sebesar pada tahun 2017 - Terjadi over supply

4.635.000. 2.014.015. sebesar 2,507,581. produk sebesar 38 juta


ton
- Harga bahan baku naik
- Jumlah liabilitas
Perseroan bertambah
35.69%
- Utang usaha naik
20.83%

Analisis Task
Departemen yang bertanggung jawab:
1. Departemen Pengelolaan Produksi
a. Tugas pokok: mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan
tugas operasional bidang produksi bahan baku, produksi terak, produksi semen serta
bidang teknik, keselamatan kerja, lingkungan serta mengembangkan program
efisiensi proses produksi.
b. Fungsi: Penggerak utama di bidang produksi bagian operasional.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2017 departemen pengelolaan
produksi mengalami kendala, yaitu terjadi over supply produk sebesar 38 juta ton sehingga
menyebabkan terjadinya penurunan pada pendapatan dan laba bersih dari tahun sebelumnya.

2. Unit Bisnis Penjualan


a. Tugas pokok: Bertanggung jawab atas bidang penjualan.
b. Fungsi: Sebagai perantara penjualan perusahaan dengan konsumen.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2017 unit bisnis penjualan
mengalami kendala berupa persaingan harga dengan perusahaan lain yang semakin ketat
sehingga harus memangkas average selling price (ASP) di pasar domestik sebesar 8%, yaitu
menjadi sebesar Rp 731 ribu per ton. Selain itu, harga bahan baku yang naik juga membuat
terjadinya penurunan pada pendapatan dan laba bersih dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisis task, dapat diketahui bahwa kinerja Unit Bisnis Penjualan
memiliki dampak yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Maka dari itu diperlukan
adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Unit Bisnis Penjualan. Pelatihan yang
sesuai adalah pelatihan drive for result.

MAN MONE MATERI


Y AL
Liabilitas Over
Kemampua supply
n meningkat
Negosiasi Harga bahan
Kurang Utang usaha baku naik
Baik meningkat

Persaingan
harga

ENVIRONME METHO MACHIN


NT D E
Pelatihan “Go Beyond the Limit”
Drive for Result adalah kemampuan untuk bekerja dengan baik atau melampaui standar
prestasi, baik berupa prestasi diri sendiri di masa lampau (improvement) maupun ukuran yang
objektif (result orientation), melebihi orang lain (competitiveness) dengan sasaran yang
menantang atau sesuatu yang belum dilakukan orang lain dan penuh energi, antusiasme,
semangat dan dorongan untuk hasil dan sukses serta mengkomunikasikan situasi yang mendesak
dan mendorong topik menuju penyelesaian; bertahan walau menghadapi hambatan.

Pelatihan “Go Beyond The Limit”


a. Kognitif: 40% - Seminar, Case Study → 4 jam

b. Afektif: 20% - ice breaking, games → 2 jam

c. Psikomotor: 40% - Penugasan, Case Study → 4 jam

Tujuan Pelatihan
Dapat bekerja melampaui standar prestasi Unit Bisnis Penjualan, dengan cara memenuhi
target penjualan perusahaan. Target penjualan perusahaan terpenuhi, yaitu mencapai target
peningkatan pertumbuhan pendapatan sebesar 24%. Hal ini didapatkan dengan mengasah
pengetahuan dan keahlian anggota unit bisnis penjualan melalui pelatihan.
Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi drive for result pada anggota
Unit Bisnis Penjualan hingga mencapai level 2, yaitu berupaya ekstra mengatasi hambatan.
Adapun indikator kompetensi drive for result level 2 adalah:
a. Melakukan upaya ekstra untuk memenuhi sasaran unit kerja, menggunakan perspektif
pemecahan masalah ketika dihadapkan pada tantangan/hambatan tugas
b. Mampu menetapkan ukuran prestasi kerja sendiri, meskipun tidak ada pedoman kerja dari
manajemen
c. Berupaya menampilkan sikap positif saat menghadapi situasi yang kurang menarik atau
kurang menyenangkan.

Target Peserta
Anggota Unit Bisnis Penjualan
Jadwal Pelatihan

Hari Pertama

JAM KEGIATAN KETERANGAN TUJUAN

08.00 - 08.15 Doa Memberikan


Pembukaan pengenalan dan
urgensi pelatihan

08.15 - 09.45 Seminar Pengenalan Kompetensi Kognitif (15%) Meningkatkan


Drive for Results 1 kompetensi drive
- Mampu menetapkan ukuran prestasi for result pada
kerja sendiri, meskipun tidak ada anggota Unit Bisnis
pedoman kerja dari manajemen. Penjualan hingga
- Meningkatkan kemampuan untuk mencapai level 2.
berupaya lebih dalam memenuhi
sasaran unit kerja, menggunakan
perspektif pemecahan masalah
ketika dihadapkan pada
tantangan/hambatan tugas.

09.45 - 10.15 Penugasan Psikomotor (5%) Meningkatkan


Peserta diberikan tugas untuk dapat kompetensi drive
menetapkan ukuran prestasi kerja for result pada
pribadi. Penugasan dikumpulkan di anggota Unit Bisnis
hari ke 2 pelatihan. Penjualan hingga
mencapai level 2.

10.15 - 10.30 Coffee Break Komplementari

10.30 - 11.30 Brain Games Afektif (10%)

11.30 - 13.30 Case Study Kognitif (5%) Dapat bekerja


Pada sesi ini, peserta pelatihan Psikomotor (10%) melampaui standar
dihadapkan dengan permasalahan prestasi Unit Bisnis
(berupa pembayaran yang melebihi Penjualan, dengan
jatuh tempo sehingga mengganggu cara memenuhi
keuangan perusahaan) yang harus target penjualan
diselesaikan menggunakan perusahaan.
perspektif pemecahan masalah
secara kreatif dan inovatif.

13.00 - 14.00 ISHOMA Komplementari

14.00 - 14.30 Feedback dan Evaluasi Learning:


Terkait materi, games, dan case mengukur kognitif
study yang disampaikan oleh Behaviour:
pemateri pada peserta. seberapa jauh
perilaku ditetapkan

14.30 - Penutupan dan doa, mengingatkan Komplementari


Selesai kembali terkait penugasan.

Hari Kedua

JAM KEGIATAN KETERANGAN TUJUAN

08.00 - 09.30 Seminar Pendalaman Drive for Kognitif (15%) Meningkatkan


Results kompetensi drive
- Meningkatkan kemampuan untuk for result pada
berupaya lebih dalam memenuhi anggota Unit
sasaran unit kerja, menggunakan Bisnis Penjualan
perspektif pemecahan masalah hingga mencapai
ketika dihadapkan pada level 2.
tantangan/hambatan tugas.
- Berupaya menampilkan sikap positif
saat menghadapi situasi yang
kurang menarik atau kurang
menyenangkan.
09.30 - 11.00 Pembahasan Penugasan Psikomotor (15%) Meningkatkan
Memberikan feedback dan evaluasi kompetensi drive
pada penugasan kemudian direvisi for result pada
agar peserta dapat menggunakannya anggota Unit
sebagai ukuran prestasi kerja pribadi. Bisnis Penjualan
hingga mencapai
level 2.

11.00 - 11.15 Coffee Break Komplementari

11.15 - 12.15 Brain Game Afektif (10%)

12.15 - 13.45 Roleplay Kognitif (5%) Dapat bekerja


Peserta digabungkan ke dalam Psikomotor (10%) pada situasi yang
kelompok kemudian peserta bermain tidak terduga.
peran dalam situasi penjualan yang
kurang menarik atau kurang
menyenangkan. Peserta diharapkan
mampu menampilkan sifat positif
dalam menghadapi situasi tersebut.

13.45 - 14.45 ISHOMA Komplementari

14.45 - 15.15 Feedback dan Evaluasi Learning:


Terkait materi, case study, games, mengukur kognitif
dan case study yang disampaikan Behaviour:
oleh pemateri pada peserta. seberapa jauh
perilaku
ditetapkan

15.15 - 15.30 Penutupan berupa doa, foto bersama,


dan pemberian sertifikat.

Evaluasi Pelatihan
Pelatihan ini akan dievaluasi menggunakan informasi yang didapatkan dari hasil
supervisi pihak perusahaan dan survei pelanggan. Penilaian dilakukan untuk melihat adanya
peningkatan pendapatan, dan peningkatan kompetensi drive for result unit bisnis penjualan.
Selain itu, peserta pelatihan juga diharapkan dapat membuat ukuran prestasi kerja pribadi.

Anda mungkin juga menyukai