DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Hormat Kami,
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Industri semen merupakan salah satu industri yang dibutuhkan untuk infrastruktur,
konstruksi, dan properti. Pada akhir tahun 2012, perusahaan yang sebelumnya bernama lokal
Semen Gresik sebagai induk yang membawahi tiga perusahaan, yaitu Semen Gresik, Padang,
Tonasa mendeklarasikan diri dengan nama baru “PT Semen Indonesia Tbk.” Pertumbuhan
produksi PT Semen Indonesia terus mengalami kenaikan laba yang signifikan. Pada 2012, PT
Semen Indonesia mampu mencapai laba bersih sebesar Rp. 3,38 triliun. Laba terbesar
dibandingkan dengan perusahaan semen lainnya yang beroperasi di Indonesia. Tidak berhenti
pada penguasaan pasar lokal, PT Semen Indonesia juga melebarkan sayapnya ke
mancanegara dengan jalan mendirikan pabrik baru ataupun mengakusisi pabrik lama. PT
Semen Indonesia sekarang sudah ada di Myanmar, Vietnam dan Thailand.
Tanggal 18 Desember 2012 adalah momentum bersejarah ketika PT. Semen
Indonesia melakukan penandatanganan transaksi final akuisisi 70 persen saham Thang
Long Cement, perusahaan semen terkemuka Vietnam yang memiliki kapasitas produksi 2,3
juta ton/tahun. Akuisisi Thang Long Cement Company ini sekaligus menjadikan PT. Semen
Indonesia sebagai BUMN pertama yang berstatus Multi National Corporation. Sekaligus
mengukuhkan posisi sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas
sebesar 28,5 juta ton per tahun.
Pada tahun 2012, PT. Semen Indonesia semakin mengintensifkan upaya membentuk
strategic holding company yang lebih menjamin terlaksananya sinergi pada seluruh aspek
operasional dari perusahaan yang bernaung di bawah grup perusahaan. Melalui
pembentukan strategic holding ini, PT. Semen Indonesia meyakini seluruh potensi dan
kompetensi perusahaan dalam grup baik dalam bidang operasional, produksi dan terutama
pemasaran, dapat disatupadukan dengan semakin baik untuk memberikan kinerja optimal.
Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB), Perseroan resmi mengganti nama dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut, sekaligus
merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group
yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional dan
memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menjamin dicapainya kinerja
operasional maupun keuangan yang optimal. Perseroan menggunakan nama Semen Indonesia
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang krusial, mencakup nama tersebut bisa
merefleksikan ambisi dari grup, menghormati dan menghargai sejarah. Perseroan juga telah
mempertimbangkan bahwa nama Semen Indonesia sangat sejalan dengan sasaran
pembentukan holding dari berbagai aspek, mencakup kemampuan untuk meningkatkan
sinergi sesuai dengan posisi anak-anak perusahaan yang bergerak dalam bidang persemenan,
merefleksikan holding yang lebih besar dan melambangkan Indonesia, dapat memayungi
anak-anak perusahaan persemenan yang berada di lokasi geografis yang berbeda (Indonesia,
Tonasa, dan Padang), dapat diterima dengan mudah di lingkup internasional maupun dalam
negeri. Selaras dengan aspirasi menjadi pemain regional kelas atas pembentukan PT. Semen
Indonesia sebagai strategic holding, akan memberikan keleluasaan dalam merealisasikan
berbagai aksi korporasi, menyangkut: akuisisi, financing, pengembangan bisnis terintegrasi
dengan industri semen, akuisisi lahan dalam rangka persiapan pembangunan pabrik baru dan
sebagainya.
3.1 Kesimpulan
David, F. R. 2011. Strategic management: Concepts and cases (13th ed.). New
Jersey: Prentice Hall.
Hitt, M. A., Ireland, R. D. & Hoskisson R. E. 2011. Strategic management:
Competitiveness and globalization:AGORA Vol. 3, No. 1, 2015 254 Concepts (9th ed.).
Mason: South-Western Cengage Learning.
Munir, A., Saddozai, A. K., Khattak, B., Hashim, S. 2011. Porter five forces analysis
of Pakistan Communication Limited (Mobilink): A critical approach. Interdisciplinary Journal
of Contemporary Research In Business, 3 (5), 704-712.
Saunders, M., Lewis, P. & Thornhill, A. 2007. Research methods for business
students (4th ed.). Harlow: Pearson Education Limited.
Semen Indonesia. (2013-2014). Laporan tahunan Semen Indonesia. Retrieved
November 11, 2014, from http://semen indonesia.com/.
Tempo. (2014). Pertumbuhan industri semen (%). Retrieved September 23, 2014,
from http://store.tempo.co/infografis/detail/IG201403120007/pertumbuhanindustri semen-
#.VCExX1c261s.
Valentin, E.K. 2001. SWOT analysis from a Resource-Based View. Journal of
Marketing Theory and Practice, 9 (2), 54-69