Anda di halaman 1dari 10

Tugas Pengndalian Kinerja : Balanced Score Card

NAMA KELOMPOK : ALI FAHMI BACHTIAR NUR KASMIN SADUWIYO REYNARD ARDYAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TENIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2012

PENERAPAN BSC (BALANCED SCORECARD) DI PT. DJARUM A. Profil Perusahaan PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan menghasilkan jenis rokok kretek dan cerutu. Djarum sendiri adalah perusahaan yang berdiri pada saat Indonesia telah merdeka pada tahun 1951 (tepatnya 21 April 1951). Pendiri Djarum adalah Oei Wie Gwan. Lambang jarum yang digunakan oleh perusahaan ini adalah jarum grama phone. Pada tahun 1983 Djarum menjadi perseroaan terbatas, PT Djarum. PT Djarum Indonesia merupakan salah satu dari tiga produsen "Kretek" rokok, yang dominan berupa tembakau di Negara yang menempati urutan sepuluh di antara negara-negara dengan harga tertinggi dari rokok. Dan sampai sekarang PT djarum menjadi salah satu perusahaan rokok yang berhasil. PRODUK DAN JARINGAN BISNIS PT DJARUM INDONESIA
Produk-produk rokok Djarum antara lain: Djarum Coklat Djarum Istimewa Djarum 76 Djarum Super L.A Lights L.A Menthol Lights Djarum Black Djarum Black Slimz Djarum Black Cappucino Djarum Black Tea The President (dicabut dari peredaran) Inspiro (dicabut dari peredaran) Djarum Classic (dicabut dari peredaran) Djarum Vanilla

Djarum Splash

B. Motto, Visi dan Misi Perusahaan Motto PT. Djarum adalah To satisfy the global smokers needs Visi PT. Djarum : Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industry rokok Indonesia Misi PT. Djarum : Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok

C. Objective Perusahaan Strategy PT. Djarum adalah: 1. Memberikan produk yang bervariasi dan berkualitas 2. Melakukan penjualan secara langsung dan melalui agen, baik besar maupun kecil 3. Melakukan promosi yang mengarah pada above the line dan below the line 4. Perluasan pasar domestik dengan memanfaatkan teknologi 5. Pengembangan produk baik dari segi rasa maupun kemasan 6. Bernegosiasi dengan pemerintah agar tidak terus menaikan pita cukai 7. Promosi yang lebih agresif dengan mensponsori berbagai event yang diminati oleh anak muda 8. Melakukan perubahan iklan yang lebih fokus pada target pasarnya 9. Mempertahankan customer responsiveness yang telah dimiliki perusahaan 10. Menjaga kestabilan harga agar tidak kalah saing dengan produk lain sejenis 11. Menjaga distribusi produk agar dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia dan pada sasaran pemasaran 12. Mensponsori kegiatan olahraga dan pemberian beasiswa tepat

Penyusunan BSC Tahap pertama dalam menyusun BSC di PT. Djarum adalah menentukan tujuan strategis yang ingin dicapai oleh perusahaan berdasarkan keempat perspektif yang dimiliki oleh BSC. Objective (tujuan) dari PT. Djarum berdasarkan perspektif BSC adalah sebagai berikut : 1. Perspektif Finansial Tujuan yang hendak dicapai berdasarkan perspektif finansial adalah sebagai berikut : 1) Peningkatan keuntungan

2. Perspektif Pelanggan Tujuan yang hendak dicapai berdasarkan perspektif pelanggan adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan peranan perusahaan kepada konsumen dan masyarakat 2) Meningkatkan mutu produk.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal Tujuan yang hendak dicapai berdasarkan perspektif proses bisnis internal adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan produk-produk baru yang dapat diandalkan. 2) Mengembangkan teknologi informasi dan kerja sama dengan pihak ketiga

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Tujuan yang hendak dicapai berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan profesionalisme pegawai 2) Meningkatkan pengawasan dan budaya patuh pada aturan.

Perspektif Finansial Dengan strategi pertumbuhan keuntungan, maka tolak ukur keuangan yang sebaiknya dijadikan sebagai tolak ukur kinerja bisnis yang utama adalah tolak ukur

keuangan. Tolak ukur ini dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran strategis PT. Djarum dalam hal Keuntungan, yaitu : a. Return on Assets ( ROA ) Yaitu persentase laba kotor yang dicapai perusahaan dibandingkan dengan total aktiva perusahaan. Kenaikan atau penurunan ROA dari satu periode akuntansi berikutnya dapat dijadikan ukuran pertumbuhan pendapatan perusahaan. Jika tolak ukur ini dirata-ratakan untuk beberapa periode, akan menghasilkan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata ( average growth rate )

b. Net Margin ( Laba setelah Pajak ). Pertumbuhan atau penurunan laba dari period eke periode juga dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan pertumbuhan pendapatan

perusahaan. Jika tolak ukur ini dirata-ratakan untuk beberapa periode, akan menghasilkan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata ( average growth rate )

c. Revenue mix ( bauran pendapatan ) Yaitu melihat pendapatan dari berbagai sumber darimana pendapatan tersebut diperoleh, seperti bernagai macam produk atau nasabah (segmen ). Ukuran ini untuk mengukur kinerja atau profitabilitas berbagai macam produk yang ada dan setiap segmen nasabah.

Perspektif Konsumen Sasaran stratedi dalam perspektif konsumen meliputi : 1. Miningkatkan peranan perusahaan kepada konsumen dan masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan pencitraan perusahaan. 2. Meningkatkan mutu produk, dengan tujuan meningkatkan kepuasan pelanggan Kedua sasaran strategis tersebut diatas sejalan dengan strategi pertumbuhan perusahaan dan sasaran strategis berupa meningkatkan pendapatan pada perspektif keuangan. Dengan demikian, tolak ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis dalam perspektif nasabah adalah : a. Tingkat Kepuasan Konsumen ( customer satisfaction ) Tolak ukur ini dapat diketahui melalui survey kepada pelanggan/nasabah secara periodic. Salah satu metode survey yang dapat digunakan adalah dengan metode servqual. Metode ini merupakan cara untuk mengetahui seberapa besar kesenjangan ( gap ) antara harapan ( expectation ) nasabah dan persepsi nasabah terhadap pelayanan yang diberikan PT. Djarum. Masing-masing item pernyataan dari harapan dan persepsi nasabah diberikan nilai ( score ) untuk dapat melihat selisih ( gap ) antara harapan pelanggan dan persepsinya.

b. Penguasaan Pasar ( marker share ) Tolak ukur ini merupakan tolak ukur yang penting karena terkait erat dengan visi PT. Djarum. Pangsa pasar dihitung dari besarnya pasar PT. Djarum dibandingkan dengan total pasar bisnis rokok di Indonesia. Secara singkat peningkatan penguasaan pangsa pasar ini disebabkan oleh dua hal yaitu kemampuan perusahaan untuk mempertahankan konsumen lama dan memperoleh konsumen baru.

c. Kemampuan untuk mempertahankan konsumen lama atau retensi konsumen ( customer retention ).

Tolak ukur ini dapat dihitung dari perbandingan antara jumlah pelanggan yang tetap setia dengan suatu produk PT.Djarum untuk suatu periode sebelumnya. Hasilnya dibandingkan dengan standar atau criteria yang telah ditentukan, untuk menilai apakah PT Djarum dapat mempertahankan konsumen dengan baik atau tidak. d. Kemampuan memperoleh konsumen baru atau ( customer acquisition ) Tolak ukur ini dapat dilihat dari besarnya jumlah konsumen baru yang berhasil diperoleh PT. Djarum dibandingkan dengan estimasi jumlah pelanggan potensial atau dibandingkan dengan estimasi kemampuan pesaing. Hasilnya dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sbelumnya.

Perspektif Bisnis Internal Prespektif bisnis internal memiliki dua sasaran strategis yaitu: 1. Mengembangkan produk-produk baru yang dapat diandalkan 2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan kerja sama dengan pihak ketiga

Sasaran strategis pertama ; berupa pengembangan produk-produk baru yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi kebutuhan konsumen akan rokok sehingga konsumen lama dapat dipertahankan dan konsumen dapat diperoleh yang pada akhirnya akan memperbesar pengusaan pangsa pasar, PT. Djarum dan meningkatkan nilai bauran pendapatan. Tolak ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian strategis ini adalah :

a. Pendapatan Produk Baru Tolak ukur ini berguna untuk mengukur tingkat keberhasilan produk-produk baru dalam meraih pendapatan selama periode tertentu. Misalnya, dengan menghitung pendapatan yang berasal dari setiap produk baru ( revenue of new product ) untuk suatu periode tertentu dibandingkan dengan total pendapatan PT. Djarum dalam periode tersebut. Disamping itu keadaan produk baru dapat pula diukur dari

kontribusinya dalam meraih konsumen atau jumlah konsumen lama yang menggunakan atau beralih ke produk baru tersebut. Misalnya dengan cara menghitung persentase jumlah konsumen untuk suatu produk baru dibandingkan total jumlah konsumen PT. Djarum secara keseluruhan. Makin besar kontribusi yang diberikan suatu produk baru, makin menandakan keandalan produk tersebut untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. b. Siklus Pengembangan Produk Tolak ukur ini berguna sebagai dasar untuk menilai responsitivitas dalam mengantisipasi kebutuhan konsumen dan tingkat inovasi PT. Djarum. Semakin cepat siklus suatu produk baru dihasilkan dapat berarti bahwa perusahaan semakin responsif dan pegawai semakin tinggi tingkat keahliannya.

Sasaran Strategis Kedua ; adalah peningkatan penggunaan teknologi informasi dan kerjasama dengan pihak ketiga. Hal ini bertujuan untuk memberikan peranan lebih kepada para konsumen dan untuk memperlancar bergulirnya proses diseluruh bagian perusahaan. Tolak Ukur yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ini adalah :

a. Tingkat Kesalahan Layanan ( service error rate ). Tolak ukur ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa sering pegawai CSR melakukan kesalahan dalam memberikan layanan kepada konsumen dan masyarakat termasuk tingkat kesalahan pekerjaan lain yang menjadi tugasnya. untuk melihat kebenaran dari tingkat kesalahan layanan ini bisa dilakukan dengan melakukan audit kualitas layanan ( service quality audit ). Semakin rendah tingkat kesalahan layanan maka tingkat kepuasan konsumen dan masyarakat akan semakin tinggi. b. Waktu Proses (process time ) Tolak ukur ini digunakan untuk mengukur efesiensi dari produksi yang dilakukan. Semakin sedikit waktu proses yang diperlukan untuk melakukan suatu produksi maka biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut akan semakin rendah sehingga keuntungan perusahaan akan meningkat. c. Perjanjian dengan Pihak Ketiga ( partner with third party providers )

Banyaknya patner dari pihak ketiga dalam supply chain akan mempersingkat proses pengiriman dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Prespektif bisnis internal memiliki dua sasaran strategis yaitu: 1) Meningkatkan profesionalisme pegawai 2) Meningkatkan pengawasan dan budaya patuh pada aturan Sasaran strategis pertama ; berupa pengembangan kualitas sumber daya manusia pada perusahaan. Sehingga memperkecil operator atau karyawan yang melakukan pelayanan melakukan kesalahan, sehingga PT. Djarum dapat meningkatkan nilai kepercayaan konsumen dan akhirnya moningkatkan nilai pendapatan PT. Djarum. Tolak ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian strategis ini adalah : a. Kapabilitas Karyawan Kapabilitas karyawan dapat diukur melalui kepuasan pekerja, tingkat retensi, pelatihan dan keahlian pekerja ditambah faktor pendorongnya, seperti indeks khusus yang terperinci mengenai keahlian spesifik yang dibutuhkan bagi lingkungan kompetitif baru. Siklus Pengembangan Produk Sasaran Strategis Kedua ; adalah peningkatan kedisiplinan para karyawan terhadap segala etika kerja dan peraturan yang ada. Guna mempermudah pengembangan SDM yang ada. Sehingga dapat meningkatkan kapasits produksi dan memperapik pelayanan : a. Tingkat Kesalahan Karyawan ( service error rate ). Tolak ukur ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa sering karyawan CSR melakukan pelanggaran terhadap aturan, SOP, dan budaya pada pekerjaan. Semakin rendah tingkat kesalahan karyawan maka tingkat kesalahan produksi akan semakin rendah. b. Ketepatan Waktu Tolak ukur ini digunakan untuk mengukur ketepatan waktu karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya, semakin cepat semakin baik. Semakin cepat karyawan melaksanakan pekerjaannya, maka pelayanan memuaskan, dan kapasitas produksi meningkat

Anda mungkin juga menyukai