Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

“ Perusahaan Starting, Franching, Buying dan Usaha kecil “

Disusun Oleh :
Nia Kurniawati
16030007

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
PERUSAHAAN STARTING

1. PT.MUSTIKA RATU
 Company Profil
Dalam dunia bisnis global seperti saat ini di tuntut perusahaan untuk
mampu bersaing dan menjadi market leader pada pasar. Tentunya semua itu
didukung dengan adanya strategi yang tepat dalam upaya meraih posisi tersebut.
Dengan menerapkan strategi bisnis yang tepat dan didukung dengan system
manajemen yang baik, semuanya itu akan mendukung keberhasilan perusahaan
dalam mengimplementasikan strategi dalam upaya meraih posisi sebagai
pemimpin pasar. Salah satu prusahaan yang menjadi pemimpin pasar dalam
industry kosmetik dalam negeri adalah PT. Mustika Ratu Tbk (MRAT). PT.
Mustika ratu, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufacturing yang tercatat
(listing) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 juli 1995 dengan menerbitkan
80.000.000 lembar saham pada perdagangan perdananya. PT. Mustika Ratu Tbk
merupakan perusahaan yang menjadi sponsor utama dalam Pemilihan Puteri
Indonesia dan sekarang sudah mulai Go Internasional dengan mengirimkan Puteri
Indonesia untuk mengikuti pemilihan Miss Universe. Dengan tujuan untuk
mengangkat image produk-produk Mustika Ratu yang mengusung kosmetika
tradisional ke pasar Internasional. Posisi Bisnis Perusahaan Berawal dari usaha
rumah tangga, kini MRAT telah tumbuh menjadi perusahaan consumer products
yang besar. Produk-produk MRAT kini menempati posisi puncak di pasar
komestik dan diterima baik di pasar luar negeri, seperti Malaysia, Singapura,
Brunei Darussalam, Asia Timur, Eropa Timur, Timur Tengah dan beberapa negara
Afrika. Bertolak dari keberhasilan ini, perusahaan berencana untuk meningkatkan
ekspor dan penetrasi ke pasar internasional lainnya. MRAT kini memusatkan
usahanya pada produk jamu dan kosmetika tradisional yang kategori produknya,
baik jenis produk maupun mereknya terus berkembang. Perusahaan Mustika ratu
memanfaatkan semangat “back to nature”, banyak orang diseluruh dunia kini
beralih menggunakan produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses
produksinya tidak merusak alam yang sejalan dengan kampanye-kampanye global
warming yang akhir-akhir ini marak. MRAT sebagai salah satu produk kosmetika
tradisional Indonesia yang saat ini sudah mencapai puncaknya berusaha untuk terus
menyempurnakan dan mengembangkan setiap aspek usahanya.
Bila dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang besar, sekitar 220 juta
jiwa, dan hampir lebih dari setengahnya adalah kaum wanita, Mustika Ratu
mempunyai kesempatan untuk mendominasi pasar kosmetika nasional dengan
produk-produknya yang berbahan dasar alami. MRAT pada tahun 2011 berusaha
untuk melakukan ekspansi pasar internasional dengan menggebrak pasar Amerika
dan Eropa Barat. Selain produk kosmetik, perusahaan raksasa milik Mooryati
Soedibyo ini juga akan melakukan ekspansi terhadap produk jamu dan herbal.
Budaya Perusahaan:
1. Mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan
2. Bekerja dengan budaya kekeluargaan dan keakraban
3. Menghargai integritas dan profesionalisme yang tinggi
4. Menunjang kerjasama dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama

Pesaing Bisnis Banyaknya competitor baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang menawarkan harga yang lebih kompetitif dan murah dengan hasil yang
lebih maksimal merupakan kendala yang harus ditangani oleh PT. Mustika Ratu
Tbk agar konsumennya tetap loyal menggunakan produk mereka . Tantangan yang
menunggu para pelaku industri kosmetik di dalam negeri memang tidak hanya
berasal dari persaingan antar sesama pemain lokal. Sejak pertengahan tahun lalu,
peredaran kosmetik impor asal China terus menunjukkan peningkatan. Pada 2009,
penguasaan pasar dalam negeri oleh kosmetik dari China naik 10% menjadi 30%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan nilai impor mencapai US$25 juta-
US$30 juta. Produk asal China bisa dengan mudah menarik hati pembeli karena
ditawarkan dengan harga yang jauh lebih murah. Harga kosmetik impor dari China
lebih murah 10%-20% dibandingkan dengan harga produk lokal. Kompetisi yang
kian ketat tak lantas membuat pemain local terjerembap. Tengok saja kinerja
Mustika Ratu, emiten produsen kosmetik, yang pada tahun lalu yang masih mampu
menangguk pertumbuhan pendapatan (Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo) Dipo Akbar Panuntun). Seperti yang diketahui, mulai banyaknya produk
kecantikan murah dari luar negeri yang menyerbu Tanah Air, hal ini dapat dilihat
juga dari keikutsertaan mereka dalam pameran Cosmobeaute Indonesia 2006 yang
berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu dan adanya perusahaan yang
menerapkan Multi Level.
Marketing (MLM) pada produk kecantikan yang sedikitnya 80% dari 100
peserta pameran tersebut berasal dari luar negeri yang menawarkan berbagai
macam produk dan peralatan kecantikan. Penurunan daya beli konsumen di
karenakan adanya persaingan dari produk luar yang promosinya lebih agresif
seperti memberikan katalog produk mereka sehingga konsumen dapat mengetahui
produk yang ditawarkan. Hal itulah yang mempengaruhi penjualan di industri
kosmetik dan perlu diperhitungkan oleh PT. Mustika Ratu dalam mempertahankan
produknya agar tetap exist di pasaran. Akuisisi Saham PT. Mustika Ratu, Tbk. Oleh
PT. Unilever Indonesia, Tbk.
PT. Unilever Indonesia, Tbk beruasaha memperluas pasar dengan berupaya
mengakuisisi saham PT. Mustika Ratu, Tbk. Yang sahamnya sebagian besar
dimiliki oleh keluarga sebesar 71,26%. Hal ini berarti perusahaan atau pemegang
saham mayorita adalah pemilik. Pada kenyataannya MRAT belum mau melepas
sahamnya.

 Visi Dan Misi Perusahaan


Dalam memformulasikan strategi diharapkan perusahaan memiliki visi dan misi
yang jelas dalam rangka mengimplementasikan strategi perusahaan yang sesuai
dengan visi misinya, dimana visi dan misi perusahaan PT. Mustika Ratu, Tbk.
a. Visi perusahaan
Menjadikan warisan tradisi keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan
kesehatan/kebugaran dan kecantikan / penampilan paripurna (holistic wellness)
melalui proses modernisasi teknologi berkelanjutan, namun secara hakiki tetap
mengandalkan tumbuh-tumbuhan yang berasal dari alam.
b. Misi perusahaan
Falsafah kesehatan/kebugaran dan kecantikan/penampilan paripurna (holistic
wellness) yang telah lama ditinggalkan masyarakat luas, digali kembali oleh
seorang Puteri Keraton sebagai royal heritage untuk dibagikan kepada dunia
sebagai karunia Tuhan dalam bentuk ilmu pengetahuan yang harus
dipertahankan dan dilestarikan.
 Produk PT.mustika ratu Kosmetik :
Di bawah ini ditulis beberapa produk Mustika Ratu:
 Minyak Zaitun Mustika Ratu
 Minyak Cendana Mustika Ratu
 Lulur Kocok Ratu Mas
 Slimming Gel
 Slimming Tea
 Lokol Tea
 Tox Tea
 Susut Perut Mustika Ratu

2. PT.GAJAH TUNGGAL
 Company Profil
Didirikan pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi bannya
dengan ban sepeda. Sejak itu Perusahaan tumbuh menjadi produsen ban terpadu
terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan memperluas produksi dengan membuat
variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias
untuk mobil penumpang dan niaga di tahun 1981. Awal tahun 90-an, Perusahaan
mulai memproduksi ban radial untuk mobil penumpang dan truk.

Pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi dan


mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Pada tahun 1973, persetujuan
bantuan teknik ditandatangani dengan Inoue Rubber Company, Jepang untuk
memproduksi ban sepeda motor.

Pada tahun 1981,perusahaan mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan


penumpang dan niaga dengan bantuan teknik dari Yokohama Rubber. Company,
Jepang. Pada tahun ,1991 PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi GT Petrochem
Industries, sebuah produsen kain ban (TC) dan benang nilon. Pada tahun
1993,perusahaan mulai memproduksi secara komersial ban radial untuk mobil
penumpang dan truk ringan. Pada tahun 1995, PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi
Langgeng Baja Pratama (LBP), produsen kawat baja. Tahun 1996, PT Gajah
Tunggal Tbk mengakuisisi Meshindo Alloy Wheel Corporation, produsen velg
aluminium terbesar kedua di Indonesia. PT GT Petrochem Industries, anak
perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk, memperluas lingkup operasinya dengan
memproduksi karet sintetis, etilena glikol, benang poliester dan serat poliester.

Pada tahun 2001 Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan Nokian


Tyres Group, sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di
Finlandia, untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk
ban untuk musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia. Tahun 2002 ,PT
Gajah Tunggal Tbk menyelesaikan restrukturisasinya karena timbulnya krisis
keuangan Asia, yang memungkinkan perusahaan untuk menurunkan beban
hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi hutang ke FRN.
Tahun 2004,selesainya restrukturisasi Perusahaan dengan terlaksananya
dekonsolidasi laporan keuangan Perusahaan dengan PT GT Petrochem Industries
dan pada saat bersamaan mengakuisisi aset TC and SBR.Divestasi saham
Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat baja. Dimulainya
perjanjian off-take dengan Michelin yang mana Gajah Tunggal akan
memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michelin untuk pasar ekspor hingga tahun
2010. Peluncuran gerai-gerai TireZone.
Pada tahun 2005 ,Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325
juta.Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah
wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan.Divestasi saham Meshindo
Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium. Dimulainya produksi ban
untuk Michelin melalui program off-take.
Tahun 2007, Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran
tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan dan
untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan produk baru.
Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham
dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$
17 juta) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Tahun 2009 Perusahaan berhasil menyelesaikan penawaran pertukaran terhadap
obligasi yang belum dibayarkan. Gajah Tunggal juga merupakan penerima
beberapa penghargaan, sebagian besar penghargaan ‘Anugerah Produk Asli
Indonesia. Tahun 2009 dari Bisnis Indonesia. Perusahaan juga menerima sertifikasi
ISO 14001 untuk sistem manajemennya.
Tahun 2010,Peluncuran Champiro Eco, ban Indonesia pertama yang ramah
lingkungan, oleh Menteri Perdagangan ibu Mari Pangestu.

 Visi dan misi perusahaan


a. Visi perusahaan
Menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat, pemimpin
pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan produsen ban yang berkualitas
dengan reputasi global.
b. Misi perusahaan
Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk ban
yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul di saat
yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami, melaksanakan
tanggung jawab sosial kami, dan memberikan profitabilitas/hasil investasi
kepada para pemegang saham serta nilai tambah untuk semua stakeholder
perusahaan.

 Produk Gajah Tunggal


 GT MAX TRACTION
 GT SUPER 88
 GT LUG
PERUSAHAAN FRANCHING

1. INDOMARET
 Company Profil
Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok
sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah sebuah gerai yang diberi
nama Indomaret. Sejalan pengembangan operasional toko, perusahaan tertarik
untuk lebih mendalami dan memahami berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen
dalam berbelanja. Guna mengakomodasi tujuan tersebut, beberapa orang karyawan
ditugaskan untuk mengamati dan meneliti perilaku belanja masyarakat.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa masyarakat cenderung memilih belanja di
gerai modern berdasarkan alasan kelengkapan pilihan produk yang berkualitas,
harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman.
Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan
pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern,
maka terbit keinginan luhur untuk mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa. Niat
ini diwujudkan dengan mendirikan Indomaret, dengan badan hukum PT.
Indomarco Prismatama yang memiliki visi “menjadi jaringan ritel yang unggul”
serta moto “mudah dan hemat”.
Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang
berlokasi di dekat hunian konsumen, menyediakan berbagai kebutuhan pokok
maupun kebutuhan sehari- hari, melayani masyarakat umum yang bersifat
majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200 m2. Seiring dengan perjalanan
waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan
perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen. Dalam hal ini terjadilah
proses pembelajaran untuk pengoperasian suatu jaringan retail yang berskala besar,
lengkap dengan berbagai pengalaman yang kompleks dan bervariasi.
Setelah menguasai pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan jaringan
ritel dalam skala besar, Manajemen berkomitmen untuk menjadikan Indomaret
sebagai sebuah aset nasional. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa seluruh
pemikiran dan pengoperasian Perusahaan ditangani sepenuhnya oleh putra putri
Indonesia. Sebagai aset nasional.
Indomaret ingin berbagi kepada masyarakat Indonesia melalui bisnis waralaba
dan juga mampu bersaing dalam persaingan global. Oleh karena itu, visi
perusahaan kemudian berkembang “menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan
ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global”.
Konsep bisnis waralaba Indomaret adalah yang pertama dan merupakan pelopor
di bidang minimarket di Indonesia. Sambutan masyarakat ternyata sangat positif,
terbukti dengan peningkatan jumlah Terwaralaba Indomaret dari waktu ke waktu.
Konsep bisnis waralaba Perusahaan juga diakui oleh pemerintah melalui
penghargaan yang diberikan kepada Indomaret selaku “Perusahaan Waralaba
Unggul 2003”. Penghargaan semacam ini adalah yang pertama kali diberikan
kepada perusahaan minimarket di Indonesia dan sampai saat ini hanya Indomaret
yang menerimanya.
Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai
lebih dari 12.800 gerai, terdiri dari 40% gerai milik terwaralaba dan 60% gerai
milik Perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai
berasal dari 22 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 5.000 jenis
produk. Kini, keberadaan Indomaret makin diperkuat dengan kehadiran Indogrosir,
anak perusahaan dengan konsep bisnis Pusat Perkulakan.

 Visi dan Misi


a. Visi Indomaret
- Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul
dalam persaingan global.
- Terwujudnya koordinasi bidang kesejahteraan rakyat untuk mencapai
Indonesia Sejahtera, Maju, dan Mandiri.
b. Misi Indomaret
Mewujudkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, pengendalian penyelengaraan dan
pengawasan pelaksanaan kebijakan di bidang kesejahteraan rakyat dan
penanggulangan kemiskinan.
 Produk Indomaret
produk yang kami sediakan fresh dan beragam baik itu kebutuhan sehari-hari,
makanan siap saji, hingga sayur dan buah tersedia di Indomaret.

2. KFC INDONESIA
 Company Profil
PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di
Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama
yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi
restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan telah
memperoleh sukses.
Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet
selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain
di Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan
Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan
KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di
Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah
meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993
terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin
mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah
79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael
Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara
saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.
Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants
International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah
perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat
merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers.
Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah
memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di
dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan
kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging
ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.
Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun
pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak
diragukan lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus
memperluas area cakupan restorannya dan hadir di berbagai kota kabupaten tanpa
mengabaikan persaingan ketat di kota-kota metropolitan. Perseroan baru saja
meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di Cireundeu pada bulan Oktober
2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28.
Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile
catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total
11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.

Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy,
tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen
di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini
Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang
baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini,
KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi,
Salad, dan Sup KFC.
Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu
kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus
ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian menu
seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah
kepada konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.
Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara
keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan
kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC.
Semua informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut Brand Image
Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System (CMS), yang
dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS adalah survei untuk
mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek
utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS menunjukkan bahwa
KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi di benak konsumen untuk
‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS
adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang
tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.

 Visi dan Misi KFC


a. Visi
Selalu menjadi merek restoran cepat saji Nomor 1 dl Indonesia dan
mempertahankan kepemimplnan pasar dengan menjadi restoran yang
termodern dan terfavorit dalam segi produk, harga, pelayanan, dan fasilitas.
b. Misi
Semakin memperkuat citra merek KFC dengan strategi-strategi dan ide-ide
yang inovatif, terus meningkatkan suasana bersantap yang tiada bandingannya
dan konsisten memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran yang selalu
berkualitas mengikuti kebutuhan dan selera konsumen yang terus berubah.

 Produk KFC
Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy Chicken.
PERUSAHAAN BUYING

1. WARUNG TEGAL (WARTEG)


 Company profil
Warung Tegal pada awalnya banyak dikelola oleh masyarakat dari tiga desa di
Tegal yaitu Warga desa Sidapurna, Sidakaton, dan Krandon, Kecamatan Dukuhturi
Kabupaten Tegal. Tetapi saat ini warteg sudah menyebar sampai ke Cabawan,
Margadana.
Warteg warung nasi yang lahir dari tangan para perantau asal Tegal memang
telah melebur dengan masyarakat Jakarta. Kesan warteg memang terlihat jelas
disini. Lauk - pauk disajikan diatas wadah stainless steel di balik etalase, sehingga
pengunjung bisa memilih langsung makanan yang diinginkan. Beragam jenis
makanan dan murahnya harga tentu menjadi daya tarik Warteg.
Usaha Warteg inilah yang kemudian dipilih oleh Ibu Danaroh untuk dijadikan
sebagai sumber penghasilannya. Ibu Danaroh ini sebelumnya memang sudah
menjalankan usaha warteg yang juga merukan usaha keluarga, namun ia akhirnya
memberanikan diri untuk mengelola warteg sendiri.
Ibu Danaroh dan Bapak Yusuf warga Desa Sidapurna Kecamatan Dukuhturi
Kabupaten Tegal adalah salah satu profil wirausaha sukses dengan model buying.
Mereka membeli usaha Warteg yang sebelumnya dimiliki oleh Bapak Tasripin
yang juga masih memiliki ikatan saudara dengan Ibu Danaroh. Usaha warteg yang
sebelumnya di jalankan oleh Bapak Tasripin ini pada tahun 2011 mengalami
hambatan dalam sistem manajemennya yang mengakibatkan kurangnya pembeli
pada wartegnya tersebut. Saat itulah wartegnya dijual kepada Ibu Danaroh. Ibu
Danaroh kemudian mengelola usaha warteg ini dengan sistem yang lebih baik dari
pengelolaan yang dilakukan oleh Bapak Tasripin. Seiring berjalannya waktu
warteg ini mengalami peningkatan penjualan.
Warteg Ibu Danaroh ini berlokasi di daerah Rawamangun Jakarta Timur,
Wartegini buka mulai pukul 06.00 WIB untuk melayani para pekerja kantor untuk
sarapan, ngopi, dan lain-lain. Dan tutup pukul 22.00 WIB.
Sampai saat ini setiap hari Ibu Danaroh harus memasak 50 kilogram beras. Pada
bulan Ramadhan, jumlah beras yang dimasak juga tetap sama. Setiap hari Beliau
belanja keperluan warteg sampai Rp 1.000.000. Puasa tidak puasa, belanjanya
sama.
Warteg ini memperkerjakan 4 orang, yang terdiri dari 2 orang untuk bagian
masak, 2 orang bagian melayani dan nyuci piring, sedangkan yang belanja di pasar
bapak pemilik Warteg itu sendiri. Sejak pagi-pagi buta, sekitar pukul 04.00 WIB
Bapak Yusuf sudah berangkat ke pasar untuk belanja sampai pukul 06.00 WIB.
Sedangkan Ibu Danaroh dan 2 orang yang membantunya langsung memasak mulai
pukul 04.00 – 09.00 WIB.
Saat ini penghasilan bersih yang diperoleh Bapak Yusuf dan Ibu Danaroh
perhari mencapai Rp 1.5000.000, sehingga dalam sebulan penghasilan bersihnya
kurang lebih sebesar Rp 45.000.000 sudah dipotong untuk membayar 4 orang
pembantunya.
Dan dalam waktu 4 tahun, Ibu Danaroh dapat mendirikan sebuah rumah yang
cukup luas, berkat usaha warteg yang ia jalankan.

 Visi dan Misi Warteg


a. Visi
"Menyediakan hidangan murah, Membuka lapangan kerja"
b. Misi
 Membuka warung nasi tegal dan sejenisnya sebanyak-banyaknya.
 Melayani seluruh lapisan masyarakat dengan konsumsi makanan
murah yang sehat dan higienis.
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitar.
 Meningkatkan kehidupan sosial bagi anggota masyarakat secara
luas.
PERUSAHAAN USAHA KECIL

1. CV. CIHANJUANG INTI TEKNIK


 Company profil
Tahun 1998 adalah permulaan dirintisnya usaha Industri mesin produksi, pupuk
dan pengecoran logam. Tanggal 3 Agustus 2000 Cihanjuang Inti Teknik
memperoleh izin usaha yang sah dengan bentuk Perusahaan, Pada tanggal 23
Agustus 2005 dengan Akte Notaris Ny. Gina Riswara Koswara, S.H. Nomor 24,
memperoleh izin usaha dengan bentuk badan yaitu Perseroan Comanditer atau
"CV. Cihanjuang Inti Teknik".
Pada awalnya tahun 1997-1998 perusahan ini bergerak dalam pembuatan
peralatan pertanian dan manufaktur hydro, seanjutnya pada tahun 1998-2000
perusahaan ini mulai merintis untuk mengolah makanan dan minuman. Ide untuk
mengolah makanan dan minuman ini muncul karena pendapat para pekerja
perusahaan untuk mengujicobakan peralatan yang dibuat.
Perusahaan ini mulai memproduksi kopi bandrek dan kopi bajigur mulai tahun
2001 dengan kemasan yang sederhana.Perusahaan ini mulai memasarkan produk
makanan dan minuman ke warung-warung, tetapi karena rasanya yang kurang enak
dan kemasan yang kurang menarik maka produk tersebut kurang diterima oleh
masyarakat.Perusahaan ini mulai melakukan pembinaan UKM dari Pemerintah
Kota Cimahi pada tahun 2001.
Pada tanggal 24 Agustus 2005 perusahaan ini mulai bergerak dalam bidang
divisi makanan dan minuman. Perusahaan ini menamakan perusahaannya dengan
nama ”Minuman Tradisional Priangan” Selanjutnya pada tahun ini perusahaan
minuman tradisional priangan mulai mengedarkan produknya ke Jakarta. Tahun
demi tahun produknya mulai diterima dan disukai oleh masyarakat, dengan
banyaknya permintaan dari masyarakat perusahaan ini mulai mengembangkan
produknya dengan memunculkan varian rasa yang baru dan pemasarannya pun
mulai luas.
Perusahaan CV. Cihanjuang Inti Teknik ini dapat dikatakan sebagai salah satu
perusahaan atau Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) yang terbilang maju. Hal ini
dikarenakan perusahaan ini selalu memiliki inovasi baru, hal ini dibuktikan dimana
pada saat awal perusahaan ini bergerak yaitu dalam bidang teknologi lalu diperluas
menjadi pembuatan minuman tradisional yang praktis dengan menggunakan mesin
yang dibuat mereka sendiri. Dari hal tersebut maka akhirnya perusahaan memiliki
2 jenis model usaha yang dikelola oleh satu induk perusahaan yang sama.
Minuman tradisional khas orang sunda ini mulai maju karena banyak diminati
dan disukai oleh masyarakat, termasuk masyarakat luar sunda. Sampai akhirnya
minuman ini bisa tetap berjalan hingga saat ini. Namun, untuk tetap maju dan
berkembang perusahaan ini bukannya tanpa ada hambatan. Perusahaan ini mulai
memperbaiki baik dari segi rasa, pemasaran maupun kemasan dan ditambahinya
label halal dari MUI dan label minuman sehat dari BPOM. Dalam hal ini
perusahaan dibantu oleh pemerintah kota Cimahi untuk memperbaiki kekurangan.
Hingga akhirnya saat ini perusahaan CV. Cihanjuang Inti Teknik di anugerahi oleh
Pemkot Cimahi sebagai UKM percontohan di Cimahi.

 Visi dan Misi


a. Visi
Energi sebagai sumber pemberdayaan ekonomi masyarakat
b. Misi
Produk Hanjuang sebagai penggerak ekonomi pedesaan.

 Produk Hanjuang
 Bandrek
 Bajigur
 Sekoteng
 Green Tea Latte
2. CV. MEGA JAYA LOGAM
 Company Profil
CV. Mega Jaya Logam merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
pengecoran logam dan permesinan, di bawah pimpinan H.Bambang Setiawan,SE.
Di dirikan pada tanggal 7 januari 2008. CV. MEGA JAYA LOGAM mempunyai
dua dapur produksi. yaitu dapur kupola yang berkapasitas 30 Ton dan dapur induksi
yang berkapasitas 1/ 2 Ton sekali tuang atau 4 ton per hari. Jadi kami bisa
menghasilkan kualitas banyak dengan waktu yang cepat. kami sudah
berpengalaman dalam bidang pengecoran selama berpuluh tahun. Sehingga kami
sudah mengetahui bagaimana cara menghasilkan produk dengan kualitas yang
terbaik. produk kami berkualitas baik.
CV.MEGA JAYA LOGAM produknya sudah tersebar diberbagai kota di
Indonesia dari Sabang sampai Merauke. CV. MEGA JAYA LOGAM mempunyai
beberapa tenaga ahli di bidangnya. dari mulai admin kantor, operator mesin
peleburan, operator mesin bubut, tenaga ahli finishing, tim design dan lain lain,
dengan sistem manajemen yang bagus dan sudah tertata rapi. Dengan adanya
sistem manajemen yang bagus maka akan ada sistem kontroling disetiap tahapan.
Maka Produk yang kami hasilkan mempunyai kualitas yang bagus, pilihan dan
unggulan.
CV. MEGA JAYA LOGAM sudah memiliki ijin perusahaan, kami sudah
memiliki akta pendirian perusahaan yang sudah terdaftar di notaris kami juga sudah
mempunyai SIUP, HO, TDP. jadi kami bukan perusahaan abal abal atau
perusahaan fiktif. kami mempunyai pabrik pengecoran sendiri dan pabrik finishing.
jadi kami bukan perusahaan fiktif abal abal.
Kami melayani jasa pengecoran sesuai dengan pesanan pelanggan. Tidak hanya
untuk pelanggan lokal saja, namun kami juga melayani pesanan dari seluruh
Indonesia bahkan hingga ke luar negeri.
 Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi perusahaan industri pengecoran logam yang senantiasa mampu
bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat.
b. Misi
Memproduksi barang dari hasil pengecoran logam sesuai kebutuhan pelanggan
dengan memperhatikan aspek mutu secara keseluruhan.

 Produk

Produk unggulan yang kami produksi adalah sebagai berikut:

 Bollard/Bolder
 Grill Manhole, Grill Tanaman, Grill Tangkapan Air, dll
 Deck Drain
 Roof Drain
 Tiang Lampu
 Hydrant
 Semua produk yang berbahan baku Besi Cor (FC), FCD, Mangan Steel,
Steel, Alumunium, Bronze, Alfa Bronze Etc
 Tiang Papan Nama Jalan
 Tiang lampu PJU
 Kursi Taman

Anda mungkin juga menyukai