Anda di halaman 1dari 13

Nama : Yuda prasetyo

Nim : 20190208069
Akuntansi manajemen

A. Akuntansi diferensial merupakan salah satu informasi penting yang diperlukan sebagai dasar dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan.
1. Empat tahap proses pengambilan keputusan dan peran informasi akuntansi di dalamnya :
Tahap proses pengambilan keputusan
Peran informasi akuntansi
1) Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan
Keputusan yang diambil oleh manajemen kemungkinan ialah respon terhadap peristiwa yang
mengandung masalah, ancaman yang dirasakan ada, atau kesempatan yang diperkirakan akan terjadi.
Informasi akuntansi berperan dalam memberikan peringatan kepada manajemen mengenai adanya
masalah yang segera memerlukan perhatian, ancaman dari pesaing berupa harga produk yang lebih murah
dan kesempatan yang akan peluang bisnis bagi perusahaan.
2) Pencarian tindakan alternatif dan kuantifikasi konsekuensinya masing – masing.
Manajer mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung secara
kuantitatif konsekuensi setiap alternatif tindakan tersebut.
Informasi akuntansi penuh berperan dalam mengkuantifikasi konsekuensi setiap alternatif yang
dipertimbangkan sebagai pemecah masalah atau sebagai cara untuk menghadapi kesempatan

3) Pemilihan alternatif optimum atau alternatif yang memuaskan.


Manajer yang melakukan pemilihan alternatif, kemungkinan menghadapi beberapa alternatif yang layak
untuk dipilih, yang masng – masing memiliki segi – segi positif tertentu dipandang dari kriteria pemilihan
alternatif yang digunakan. Manajer dapat menggunakan pendekatan ekonomis rasional, dalam melakukan
pemilihan alternatif yang optimum. Tetapi tidak jarang pemilihan didasarkan atas pertimbangan politik
yang dihubungkan dengan kepentingan, aspirasi tertentu eksekutif, atau pertimbangan psikologis.
Informasi akuntansi diferensial yang bersangkutan dengan alternatif yang akan dipilih perlu disajikan
bagi pengambil keputusan dalam melakukan pemilihan secara alternatif secara rasional ekonomis
4) Implementasi dan penindaklanjutan
Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi implementasi alternatif yang telah dipilih.
Untuk meyakinkan efisiensi implementasi keputusan umpan balik pelaksanaan keputusan harus
diinformasikan secara periodik dan diperlukan adanya pembetulan segera adanya penyimpangan yang
tidak diinginkan.
Informasi akuntansi penuh berperan untuk mengukur sumberdaya yang dialokasikan pada alternatif yang
dipilih dan memantau konsumsi sumberdaya yang digunakan dalam pelaksanaan alternatif yang
diputuskan untuk dijalankan.
2. Peran informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan
Ø Merangsang manajemen di dalam menyadari dan mengidentifikasi masalah
Ø Memisahkan alternatif tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain.
Ø Menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih
Ø Membantu menganalisis dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih.
3. Informasi akuntansi sebagai perangsang dalam pengakuan adanya masalah dan apakah rangsangan
dari informasi akuntansi tersebut kenyataannya memicu ke arah penyelesaian masalah, tergantung atas
beberapa faktor :
Ø Kondisi lingkungan : apakah lingkungan ektern dan intern memungkinkan dengan cepat manajemen
bereaksi
Ø Kemampuan manajer di dalam mengorganisasi dan menggunakan informasi akuntansi serta prefrensi
pribadi mereka terhadap informasi kuantitatif dan kualitatif.
Ø Ukuran perusahaan dan tingkat desentralisasi didalamnya
Ø Tersedianya data industri sebagai pembanding
4. Dampak informasi akuntansi dalam pemilihan keputusan
Bobot yang diberikan oleh pengambil keputusan atas informasi akuntansi dalam pemilihan akhir
tergantung atas :
Ø Seberapa jauh informasi akuntansi dirasakan mampu mengurangi sebagian ketidakpastian yang
melingkupi proses pengambilan keputusan.
Ø Permintaan dan persaingan atas produk dan jasa
Ø Tingkat ketelitian informasi akuntansi yang direkayasa manajemen
Ø Lingkup keputusan yang diambil
Ø Prefrensi pengambil keputusan
Ø Kemampuan akuntansi untuk mengukur biaya kesempatan
B. Konsep Informasi Akuntansi Differensial
Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan
alternatif.Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau
biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi ini
diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang
terbaik diantara alternatif yang tersedia.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok :
Ø Merupakan informasi yang akan datang
Ø Berbeda diantara alternatif yang yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Informasi akuntansi differensial terdiri dari biaya, pendapatan dan aktiva. Informasi akuntansi
differensial yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets), yang hanya
berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenues) dan yang berkaitan
dengan biaya disebut biaya diferensial ( differential costs).
1. BIAYA DIFERENSIAL
Dalam informasi akuntansi diferensial yang relatif sulit pengurannya ialah biaya diferensial, oleh karena
itu untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang biaya diferensial perlu membandingkan dengan
berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan sebelumnya
a) Biaya diferensial versus biaya relevan
Suatu biaya disebut biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya
tersebut. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat
adalah biaya diferensial.
b) Biaya diferensial sebagai biaya masa yang akan datang (Future Cost)
Biaya masa yang akan datang adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan
datang. Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang karena informasi biaya yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah biaya masa yang akan datang.
c) Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda
Biaya diferensial merupakan biaya yang diperkirakan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan
keputusan pemilihan diantara berbagai alternatif. Oleh karena itu, biaya diferensial merupakan biaya yang
berbeda pada setiap alternatif
d) Perbedaan biaya penuh dengan biaya diferensial
Perbedaan
Full costs
Differential costs
Unsur biaya
Biaya langsung + biaya tidak langsung
Biaya berbeda dalam kondisi yg berbeda.
Contoh: jika pengambilan keputusan berkaitan dengan pemanfaatan kapasias produksi maka biaya
diferensial yg sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah perubahan biaya dalam hubungannnya
dengan perubahan volume kegiatan.
Sumber informasi
Catatan akuntansi reguler perusahaan
Dengan merancang sistem akuntansi yang dapat memisahkan biaya menurut perilakunya dan memisahkan
biaya menurut hubungan biaya dengan cost objectives sehingga memudahkan penaksiran biaya
diferensial sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Perspektif waktu
Masa lalu dan masa mendatang
Masa mendatang
e) Biaya diferensial versus biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan
biaya diferensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.
f) Biaya diferensial versus biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume
kegiatan dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek,
biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak. Jika suatu biaya tetap seluruhnya
dapat diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut
dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya diferensial.
g) Biaya diferensial versus biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi secara periodik kos aktiva yang tetap yang diperoleh pada waktu yang
lampau. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya
diferensial dan dapat diabaikan
h) Biaya diferensial versus biaya tambahan (Incremental Cost)
Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang
berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya
diferensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau
pengurangan volume kegiatan.
i) Biaya diferensial versus biaya kesempatan (Opportunity Cost)
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu unsur biaya diferensial, namun
biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja.
j) Biaya diferensial versus biaya keluar dari saku (Out-of-Pocket Cost)
Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat dari
keputusan manajemen disebut sebagai biaya keluar dari saku. Biaya keluar dari saku adalah unsur biaya
diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
2. NILAI WAKTU UANG DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PANJANG
Didalam pengambilan keputusan janka panjang, nilai waktu uang memegang peranan penting. Nilai uang
yang diterima sekarang dengan nilai uang yang diterima beberapa waktu setelahnya akan mengalami
penurunan meski nominalnya sama. Oleh karena itu, orang lebih suka menerima uang segera daripada
ditunda kemudian, dan ia akan mau menukarkan sejumlah uangnya sekarang dengan jumlah yang sama
pada masa yang akan datang contohnya, menginvestasikan untuk memperoleh pendapatan bunga.
Nilai investasi pada tahun ke – n dengan tingkat bunga sebesar i dihitung dengan rumus

In = Io ( 1 + i ) n

In = Investasi tahun ke – n
Io = Investasi tahun ke – 0
i = Tingkat bunga ( interest )
n = Jangka waktu

Untuk pengambilan investasi semua aliran kas yang diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan selama
umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke – 0, dengan kata lain harus dihitung nilai
tunainya ( present value ) agar dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan tunai :
1
NT = AK X -------------------
(1+i)n

NT = Nilai Tunai i = Tingkat Bunga


AK = Aliran Kas n = Jangka Waktu

3. Manfaat Informasi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan


Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek.Umummya
manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek yaitu :
· Membeli atau membuat sendiri (Make or Buy Decision)
· Menual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further)
· Menghentiakan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian
perusahaan (stop or continue product line)
· Menerima atau menolak pesanan khusus (Special order decision)

a) Membeli atau membuat sendiri ( Make or buy decision )


Pertimbanganmembeli atau menbuat sendiri dapat juga timbul sebagai akibat adanya taksiran
penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar direncanakan akan
dibuat sendiri oleh perusahaan.
Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi 2 macam ( tipe ) :
Ø Tipe 1 : Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya
memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari
pemasok luar.
Umumnya merupakan keputusan manajemen jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka
panjang. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
ü Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan
produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar. Untuk pengambilan keutusan,
manajemen perlu memperhitungkan pengorbanan dan manfaat dari pemilihan alternative Keputusan
membeli atau membuat sendiri. Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian
mempertimbangkan akan membeli dari luar, mafaat dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah
besarnya biaya diferensial Yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membeli
sendiri dihentikan. Pengorbanan dari pemilihan alternative membeli dari luar adalah sebesar biaya
diferensial yang berupa biaya yang dikuluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat
lebih besar dari pengorbanan, alternative memneli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya,
jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.
ü Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan
laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen memilih alternative membeli dari luar. Jika
perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan akan membali dari luar , manfaat
dari pemilihan alternative membeliadari luar adalah besarnya biaya diferensialyang berupa biaya yang
terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan dan pendapatan diferensial dari
pemanfaatan fasilitas dalam usaha bisnis lain. Pengorbanan dari pemilihan alternative membeli dari luar
adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikuluarkan untuk membeli produk dari pemasok
luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternative membeli dari luar lebih menguntungkan jika
dipilih. Sabaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternative membeli dari luar sebaiknya
tidak dipilih.

Ø Tipe kedua : Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang
sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan
memproduksi sendiri produk tersebut.
merupakan keputusan manajemen jangka panjang karena kemungkinan menyangkut investasi dana dalam
jumlah yang besar untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksi. Dua kemungkinan yang dihadapi
oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
ü Keputusan membuat tidak akan memerlukan tambahan fasilitas produksi, karena manajemen dapat
memanfaatkan kapasitas yang masih menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki
sebelumnya. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan
membuat sendiri, manfaat dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial
yang berupa biaya terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar.
Pengorbanan dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah sebesar biaya diferensial yang berupa
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sandiri produk tersebut. Jika manfaat lebih besar dari
pengorbanan, alternative membuat sendiri lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaaat
lebih kecil dari pengorbanan, alternative membuat sendiri sabaiknya tidak dipilih.
ü Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan tambahan investasi dalam
mesin dan ekuipmen. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan
akan membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memprodiksi sendiri, manfaat dari
pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya terhindarkan
(avoidable cost) sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan
alternative membuat sendiri adalah sebesar biaya difirensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sendiri produk tersebut. Manfaat bersin yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya
investasi dalam mesin dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang
diperoleh sebanding dengan investasi yang akan dilakukan
Contoh soal : By. Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri
1.
Perbuah 100.000 buah
Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 Rp. 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 4 Rp. 400.000
(avoidable fixed factory overhead )
Biaya overhead pabrik tetap bersama Rp. 5 Rp. 500.000
(jion fixed factory overhead )
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000

PT.Yogyakarta berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini diproduksi
sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun. Perusahaan
tersebut menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp.
25 perbuah. Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan
membeli suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku cadang A
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja variabel Rp.18
dan overhead variabel )
Biaya tetap terhindarkan Rp. 4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp. 22
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp.25
Kerugian jika membeli dari luar Rp. 3
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena
jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan penghematan
yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.

PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari
pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan
setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang
tersebut.
Perbuah 100.000 buah
Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 Rp. 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 9 Rp. 900.000
(avoidable fixed factory overhead )
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari luar Rp. 35 Rp.3.500.000
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang A 27 Rp.2.700.000

Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp. 12 Rp. 1.200.000

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena
jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau Rp.3.500.000 pertahun.
Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27 per
buah Rp. 2.700.000.
b) Membeli Atau Membat Sendiri Dalam Lingkungan Manufaktur Maju
Dalam lingkungan manufaktur maju, JIT manufacturing system melakukan berbagai perubahan dengan
perancangan kembali dan penyederhanaan proses manufaktur. Sebagai akibatnya, banyak biaya yang
semula berupa biaya bergabung (common cost), dalam lingkungan manufaktur maju di ubah menjadi
biaya langsung yang dapat dirunut dengan mudah ke produk. Dengan demikian, akan dapat dengan
mudah diidentifikasi biaya langsung yang relevan untuk dipertimbangkan dalam keputusan membeli atau
membuat sendiri suatu produk. Disamping itu, dengan semakin tingginya persentase non-volume-related
costs dari total biaya produk, keputusan membeli atau membuat sendiri harus mempertimbangkan jenis
biaya tersebut dalam menghitung biaya terhindarkan (avoidable cost).
c) Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk ( Sell or process further )
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisi sekarang
atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan
keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlikan oleh manajemen adalah pendapatan
diferensial dengan biaya diferensial jika alternative memproses lebih lsnjut dipilih.
contoh :
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh
( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan pada gbr:
Persatuan 10.000 satuan
Biaya bahan baku Rp. 2.000 Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.000 Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 1.300 Rp. 13.000.000
Biaya adm & umum Rp. 500 Rp. 5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 750 Rp. 7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A Rp. 7.050 Rp. 70.500.000
Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000) pada
volume penjualan 10.000 satuan.

Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1 pada
harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika
dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1, perusahaan akan
memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500 persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan
keputusan ini, informasi pendapatan diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1
dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin &
ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek dan informasi
yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika
pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut
suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial maka
alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam mesin &
ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan tidak hanya pendapatan & biaya diferensial tp
menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan investasi dalam
mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar
Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial adalah sbb:
Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan Rp. 85.000.000
Biaya difernsial Rp. 50.000.000
Laba diferensial Rp. 35.000.000

d) Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian
perusahaan ( stop or continue product line )
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk (product line) atau yang
memiliki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu
keluarga produknya atau salah satu departemenya mangalami kerugian usaha yang diperkirakan akan
berlangsung terus.
Informasi yang relevan untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya
diferensial dan pendapatan diferensail. Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan
departemen tertentu perusahan akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk atau
departemen tersebut.pendapatan yang hilang tersebut (foregone revenues) ini merupakan informasi
pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung karena pemilihan alternative
menghentikan produksi produk atau departemen tertentu.
Contoh : Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika ,departemen pakaian, departemen
bahan kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran 20x4 disajikan Sbb:
Kosmetika Pakaian Brg Kelontong
Hasil Penjualan Rp. 50.000.000 Rp. 25.000.000 Rp.25.000.000
Biaya Variabel Rp. 25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi Rp. 25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 10.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 11.000.000
By tetap tidak terhindarkan Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Jmh by tetap Rp. 13.000.000 Rp. 13.000.000 Rp. 14.000.000
Laba (rugi) bersih Rp. 12.000.000 Rp. 4.000.000 (Rp. 1.000.000)

Gb. Laporan Laba-rugi perdepartemen thn anggaran 20X4

Manfaat :
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya Kegiatan usaha Departemen barang
kelontang:
Biaya variabel Rp. 12.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 11.000.000
Total manfaat (benefit) Rp. 23.000.000
Pengorbanan
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
Usaha departemen barang kelontong Rp. 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif menghentikan kegiatan
Usaha departemen brg kelontong dipilih Rp 2.000.000
e) Menerima atau menolak pesanan khusus ( special order decision )
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial
yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu
tambahan pendapatan denganditerimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan
biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhipesanan khusus tersebut), maka pesanan khusus
sebaiknya diterima. Di pihak lain, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya
diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk tahun
anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000
satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
Persatuan Total
Biaya Variabel:
By. Produksi variabel Rp.400 Rp.60.000.000
By.komersial variabel 120 18.000.000
Biaya Tetap:
By.Produksi tetap 300 45.000.000
By. Komersial tetap 150 22.500.000
Rp.970 Rp.145.000.000

Gb: Data biaya persatuan dan total biaya produk X


Misal perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan
produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan.
Pendapatan diferensial : 30.000 satuan x Rp.750 Rp.22.500.000
Biaya diferensial:
By. Produksi Variabel Rp.12.000.000
By. Komersial Variabel Rp. 3.600.000
Rp.15.600.000
Laba Diferensial Rp. 6.900.000
Gb. Pendapatan & biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan Menerima atau
menolak pesanan khusus.
Berdasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki menerima
pesanan khusus tersebut.
4. Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Pengambilan Keputusan
Pajak penghasilan merupakan pengeluaran kas. Besar pajak penghasilan yang harus dibayar oleh
perusahaan dipengaruhi oleh jumalh/dan saat aliran kas. Penghemantan kas yang diperoleh di dalam
usaha akan menyebabkan kenaikan jumlah laba kena pajak dan akibatnya akan menaikkan pengeluaran
kas untuk pajak. Di lain pihak, kenaikan jumlah aliran kas su dalam usaha akan mempunyai akibat
sebaliknya, yaitu penghematan pajak. Oleh karena itu, pajak penghasil akan mempunyai pengaruh yang
besar dalam pengambilan keputusan bentuk badan usaha, manajemen aktiva tetap, pemilihan metode
akuntansi, dan pemilihan metode pembelanjaan perusahaan. Berbagai pengambilan keputusan tersebut
akan mempengaruhi aliran kas perusahaan, yang akan berakibat terhadap pengeluaran kas perusahaan
untuk pembayaran kewajiban pajak penghasilan.

Anda mungkin juga menyukai