Nim : 20190208069
Akuntansi manajemen
A. Akuntansi diferensial merupakan salah satu informasi penting yang diperlukan sebagai dasar dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan.
1. Empat tahap proses pengambilan keputusan dan peran informasi akuntansi di dalamnya :
Tahap proses pengambilan keputusan
Peran informasi akuntansi
1) Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan
Keputusan yang diambil oleh manajemen kemungkinan ialah respon terhadap peristiwa yang
mengandung masalah, ancaman yang dirasakan ada, atau kesempatan yang diperkirakan akan terjadi.
Informasi akuntansi berperan dalam memberikan peringatan kepada manajemen mengenai adanya
masalah yang segera memerlukan perhatian, ancaman dari pesaing berupa harga produk yang lebih murah
dan kesempatan yang akan peluang bisnis bagi perusahaan.
2) Pencarian tindakan alternatif dan kuantifikasi konsekuensinya masing – masing.
Manajer mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung secara
kuantitatif konsekuensi setiap alternatif tindakan tersebut.
Informasi akuntansi penuh berperan dalam mengkuantifikasi konsekuensi setiap alternatif yang
dipertimbangkan sebagai pemecah masalah atau sebagai cara untuk menghadapi kesempatan
In = Io ( 1 + i ) n
In = Investasi tahun ke – n
Io = Investasi tahun ke – 0
i = Tingkat bunga ( interest )
n = Jangka waktu
Untuk pengambilan investasi semua aliran kas yang diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan selama
umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke – 0, dengan kata lain harus dihitung nilai
tunainya ( present value ) agar dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan tunai :
1
NT = AK X -------------------
(1+i)n
Ø Tipe kedua : Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang
sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan
memproduksi sendiri produk tersebut.
merupakan keputusan manajemen jangka panjang karena kemungkinan menyangkut investasi dana dalam
jumlah yang besar untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksi. Dua kemungkinan yang dihadapi
oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini :
ü Keputusan membuat tidak akan memerlukan tambahan fasilitas produksi, karena manajemen dapat
memanfaatkan kapasitas yang masih menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki
sebelumnya. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan
membuat sendiri, manfaat dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial
yang berupa biaya terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar.
Pengorbanan dari pemilihan alternative membuat sendiri adalah sebesar biaya diferensial yang berupa
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sandiri produk tersebut. Jika manfaat lebih besar dari
pengorbanan, alternative membuat sendiri lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaaat
lebih kecil dari pengorbanan, alternative membuat sendiri sabaiknya tidak dipilih.
ü Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan tambahan investasi dalam
mesin dan ekuipmen. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan
akan membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memprodiksi sendiri, manfaat dari
pemilihan alternative membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya terhindarkan
(avoidable cost) sebagai akibat dari membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan
alternative membuat sendiri adalah sebesar biaya difirensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sendiri produk tersebut. Manfaat bersin yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya
investasi dalam mesin dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang
diperoleh sebanding dengan investasi yang akan dilakukan
Contoh soal : By. Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri
1.
Perbuah 100.000 buah
Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 Rp. 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 4 Rp. 400.000
(avoidable fixed factory overhead )
Biaya overhead pabrik tetap bersama Rp. 5 Rp. 500.000
(jion fixed factory overhead )
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000
PT.Yogyakarta berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini diproduksi
sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun. Perusahaan
tersebut menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp.
25 perbuah. Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan
membeli suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku cadang A
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja variabel Rp.18
dan overhead variabel )
Biaya tetap terhindarkan Rp. 4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp. 22
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp.25
Kerugian jika membeli dari luar Rp. 3
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena
jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan penghematan
yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.
PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari
pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan
setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang
tersebut.
Perbuah 100.000 buah
Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 Rp. 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 Rp. 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 9 Rp. 900.000
(avoidable fixed factory overhead )
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000
Jawab:
Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan )
Harga beli jika membeli dari luar Rp. 35 Rp.3.500.000
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang A 27 Rp.2.700.000
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena
jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau Rp.3.500.000 pertahun.
Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27 per
buah Rp. 2.700.000.
b) Membeli Atau Membat Sendiri Dalam Lingkungan Manufaktur Maju
Dalam lingkungan manufaktur maju, JIT manufacturing system melakukan berbagai perubahan dengan
perancangan kembali dan penyederhanaan proses manufaktur. Sebagai akibatnya, banyak biaya yang
semula berupa biaya bergabung (common cost), dalam lingkungan manufaktur maju di ubah menjadi
biaya langsung yang dapat dirunut dengan mudah ke produk. Dengan demikian, akan dapat dengan
mudah diidentifikasi biaya langsung yang relevan untuk dipertimbangkan dalam keputusan membeli atau
membuat sendiri suatu produk. Disamping itu, dengan semakin tingginya persentase non-volume-related
costs dari total biaya produk, keputusan membeli atau membuat sendiri harus mempertimbangkan jenis
biaya tersebut dalam menghitung biaya terhindarkan (avoidable cost).
c) Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk ( Sell or process further )
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisi sekarang
atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan
keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlikan oleh manajemen adalah pendapatan
diferensial dengan biaya diferensial jika alternative memproses lebih lsnjut dipilih.
contoh :
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh
( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan pada gbr:
Persatuan 10.000 satuan
Biaya bahan baku Rp. 2.000 Rp. 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.000 Rp. 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 Rp. 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 1.300 Rp. 13.000.000
Biaya adm & umum Rp. 500 Rp. 5.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 750 Rp. 7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A Rp. 7.050 Rp. 70.500.000
Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000) pada
volume penjualan 10.000 satuan.
Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1 pada
harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika
dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1, perusahaan akan
memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500 persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan
keputusan ini, informasi pendapatan diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1
dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin &
ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk pendek dan informasi
yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika
pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut
suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial maka
alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam mesin &
ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan tidak hanya pendapatan & biaya diferensial tp
menyangkut juga aktiva diferensial.
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan investasi dalam
mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar
Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial adalah sbb:
Pendapatan diferensial
(Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan Rp. 85.000.000
Biaya difernsial Rp. 50.000.000
Laba diferensial Rp. 35.000.000
d) Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian
perusahaan ( stop or continue product line )
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk (product line) atau yang
memiliki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu
keluarga produknya atau salah satu departemenya mangalami kerugian usaha yang diperkirakan akan
berlangsung terus.
Informasi yang relevan untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya
diferensial dan pendapatan diferensail. Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan
departemen tertentu perusahan akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk atau
departemen tersebut.pendapatan yang hilang tersebut (foregone revenues) ini merupakan informasi
pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung karena pemilihan alternative
menghentikan produksi produk atau departemen tertentu.
Contoh : Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika ,departemen pakaian, departemen
bahan kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran 20x4 disajikan Sbb:
Kosmetika Pakaian Brg Kelontong
Hasil Penjualan Rp. 50.000.000 Rp. 25.000.000 Rp.25.000.000
Biaya Variabel Rp. 25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000
Laba Kontribusi Rp. 25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 10.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 11.000.000
By tetap tidak terhindarkan Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Jmh by tetap Rp. 13.000.000 Rp. 13.000.000 Rp. 14.000.000
Laba (rugi) bersih Rp. 12.000.000 Rp. 4.000.000 (Rp. 1.000.000)
Manfaat :
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya Kegiatan usaha Departemen barang
kelontang:
Biaya variabel Rp. 12.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp. 11.000.000
Total manfaat (benefit) Rp. 23.000.000
Pengorbanan
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
Usaha departemen barang kelontong Rp. 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif menghentikan kegiatan
Usaha departemen brg kelontong dipilih Rp 2.000.000
e) Menerima atau menolak pesanan khusus ( special order decision )
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial
yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu
tambahan pendapatan denganditerimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan
biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhipesanan khusus tersebut), maka pesanan khusus
sebaiknya diterima. Di pihak lain, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya
diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk tahun
anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000
satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
Persatuan Total
Biaya Variabel:
By. Produksi variabel Rp.400 Rp.60.000.000
By.komersial variabel 120 18.000.000
Biaya Tetap:
By.Produksi tetap 300 45.000.000
By. Komersial tetap 150 22.500.000
Rp.970 Rp.145.000.000