Untuk tujuan penentuan harga pokok produk proses akuntansi biaya diarahkan kepada
pencatatan,penggolongan,pengalokasian dan pelaporan biaya-biaya yang telah terjadi di masa lalu
( biaya historis ).
Untuk pengendalian biaya,manajemen telah menetapkan sebelumnya taksiran biaya atau biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk kegiatan tertentu.
Akuntansi untuk pengendalian biaya tidak hanya mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
biaya-biaya yang telah terjadi di masa lalu saja,tetapi meliputi pula penyajian informasi biayataksiran
atau biaya yang seharusnya terjadi untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Dengan demikian akuntansi biaya
menyajikan perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi
untuk kemungkinan para manajer mengendalikan biaya. Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara
menggunakan laporan perbandingan tersebut sebagai dasar untuk mengevaluasi rencana yang relah
dibuat (1)manajemen,sehingga manajemen dapat melakukan pembetulan dan perbaikan terhadap
rencana mereka. Proses perencanaan dan pengawasan manajemen dengan menggunakan akuntansi
biaya dilukiskan dalam gambar 1.1.
Perencanaan
Pengambilan Anggaran
Keputusan
rencana
Buku besar dan Akuntansi biaya menggolongkan Buku pembantu dan meringkas informasi
Gambar 1.1. Hubungan akuntansi biaya dengan proses perencanaan dan pengawasan biaya(2)
Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan dating.oleh karena itu bukan lagi
data masa yang lalu yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan , melainkan data masa yang akan
datang yang relevan dengan keputusan yang akan diambil. Timbul pertanyaan apakah data relevan itu.
Data relevan adalah data masa yang akan dating yang diperkirakan berbeda diantara berbagai
macam alternative. Ada dua komponen penting dalam definisi ini. Suatu data dianggap relevan dengan
keputusan yang akan diambil bila memenuhi dua syarat : (1) data tersebut merupakan data masa yang
akan datang yang diperkirakan akan terjadi dan (2) data tersebut berbeda diantara berbagai macam
alternatif yang akan dipilih.
Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan dating.Oleh karena itu data masa
yang lalu adalah tidak relevan karena tak seorangpun dapat mengubah apa yang telah terjdi. Data masa
yang lalu mungkin bermanfaat untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan dating,
tetapi data masa yang lalu sendiri tidaklah relevan karena data tersebut bukan merupakan data masa
yang akan datang yang diperkirakan akan terjadi.
Contoh berikut ini memperjelas data yang relevan dengan pengambilan keputusan tertentu.
Menurut pengalaman yang lalu harga karcis kereta api Yogya- Jakarta adalah Rp.7.500,00 sekali jalan.
Atas dasar pengalaman tersebut seorang mahasiswa akan menggunakan data tersebut untuk
mengambil keputusan apakah ia akan menggunakan bis atau kereta api didalam perjalanannya ke
Jakarta yang akan dating. Untuk itu ia menelepon sebuah biro perjalanan dan memperoleh informasi
bahwa karcis bis Yogya-Jakarta sekali jalan adalah Rp.10.000,00. Atas dasar pengalamannya naik kereta
api di masa lalu dan iformasi dari biro perjalanan tersebut ia kemudian mengambil keputusan sebagai
berikut : :” Jika harga karcis kereta api Yogya-Jakarta tidak mengalami perubahan maka ia akan naik
kereta api,karena yang terakhir ini lebih murah harga karcisnya. Dari contoh ini secara sepintas seolah
olah data masa lalu ( harga karcis kereta api sebesar Rp. 7.500,00 ) merupakan data yang relevan dalam
pengambilan keputusan tersebut. Tetapi jika ditelaah lebih teliti ternyata yang relevan adalah harga
karcis kereta api untuk masa yang akan dating,bukan harga karcis tersebut menurut pengalaman masa
yang lalu. Dengan anggapan yang berbunyi “jika harga karcis kereta api Yogya-Jakarta tidak mengalami
perubahan,………….” Maka data masa yang lalu tersebut diproyeksikan oleh pengambil keputusan
kedalam masa(3) yang akan datang, sehingga data tersebut menjadi relevan dengan keputusan yang
akan diambil. Data masa lalu hanya bermanfaat didalam pengambilan keputusan jika data tersebut
dapat dipakai sebagai titik tolak untuk memproyeksikan data untuk masa yang akan datang. Data masa
lalu sendiri tidak relevan di dalam pengambilan keputusan. Dengan mengetrapkan asumsi ( anggapan )
terhadap data masa lalu, proyeksi data tersebut untuk masa yang akan datang dapat dilakukan sehingga
data yang diproyeksikan tersebut menjadi relevan di dalam pengambilan keputusan.
Metode Prediksi
Pelaksanaan
Dan penilaian
Tugas akuntan adalah menyediakan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya untuk
memenuhi bebagai keperluan tersebut.Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi
mene(5)jemen terlihat pada sifat-sifat pemakai informasinya dan tujuan mereka,lingkup dan fokus
informasi serta kriteria untuk menilai kualitas informasinya.
Jika ditinjau dari waktu, fokus informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah
masa lalu. Akuntansi keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan
pertanggungjawaban dana yang dipercayakan pihak luar kepada manajemen. Akuntansi
menejemen berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa depan, bukan masa yang telah lewat. Ditinjau dari rentangan waktu, akuntansi
keuangan mencakup jangka waktu(7)Yang sudah tertentu, biasanya satu tahun, setengah tahun
atau satu kuartal. Periode waktu Yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan biasanya kurang fleksibel. Sekali ditetapkan bahwa neraca dan laporan rugi
laba dibuat setiap setengah tahun, jangka waktu ini akan jarang mengalami perubahan. Di lain
pihak rentangan waktu Yang dicakup oleh laporan keuangan Yang dihasilkan oleh akuntansi
menejemen adalah sangat bervarlasi; dari harian, mingguan, bulanan bahlan ada yang mencakup
periode 10 tahun.
Jadi sifat pokok prinsip akuntansi yang lazim adalah telah diterimanya prinsip-prinsip tersebut
secara umum dikalangan usaha dan masyarakat keuangan. Menejer suatu perusahaan mungkin tidak
menyukai penggunaan prinsip akuntansi tertentu, tetapi ia terpaksa harus menggunakan prinsip
tersebut karena telah diterimanya prinsip tersebut secara umum di masyarakat. Karena laporan yang
dihasilkan akuntansi keuangan akan digunakan oleh berbagai macam pihak, maka penyusunannya harus
didasarkan pada prinsip-prinsip yang umum berlaku.
Akuntansi merupakan ilmu terapan.Sebagai ilmu terapan akuntansi berdasar atas prinsip dan
konsep-konsep yang dikembangkan di dalam suatu ilmu dasar atau disiplin.Akuntansi keuangan hanya
bersumber pada satu disiplin sedangkan akuntansi menejemen memiliki dua displin sumber.Akuntansi
keuangan dan bagian dari akuntansi menejemen berhubungan dengan i1mu ekonomi yaitu mengenai
prinsip-prinsip yang membimbing pengambilan keputusan di dalam menggunakan sumbersumber yang
langka.Bagian lain akuntansi menejemen berhubungan dengan psikologi social yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip yang membimbing tingkah laku manusia di dalam organisasi.Dua disiplin
tersebut, yaitu ilmu ekonomi dan ilmu psikologi sosial adalah berbeda satu dengan lainnya, dan hal ini
menyebabkan masalah di dalam memahami prinsip-prinsip akuntansi menejemen yang diciptakan dari
kedua disiplin sumber tersebut. Sebagai contoh adalah di dalam pengambilan ke putusan apakah suatu
perusahaan akan membeli aktiva tetap yang baru atau tidak, informasi akuntansi yang relevan adalah
informasi yang dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang digariskan oleh ahli ekonomi, tetapi
untuk penyusunan anggaran pusat pertanggungjawaban tertentu di mana aktiva tetap yang baru
tersebut akan digunakan, prinsip-prinsip ilmu psikologi sosiallah yang digunakan.
Secara ringkas perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi menejemen disajikan di
dalam gambar 1.3.
5. Kriteria bagi infor- Tidak ada batasan, Dibatasi oleh prinsip akun
masi Akuntansi kecu- ali manfaat yang tansi yang lazim.
dapat
diperoleh oleh
meneje - men ditinjau
dari h u
bungan antara manfaat
tersebut dengan pengor
Gam bar 1.3. Perbedaan antara akuntansi menejemen dengan akuntansi keuangan (10) Data biaya
sangat bermanfaat bagi manajemen di dalam perencanaan, pengawasan dan evaluasi terhadap
kegiatan perusahaan serta di dulam pengambilan keputusan khusus pemilihan berbagai macaw
alternatif tindakan. Dalam hal ini biaya harus digolongkan, diukur dan dilaporkan dengan
caraapapun untuk memenuhi keperluan menejemen, tanpa memperhatikan apakah hal tersebut
menyimpang atau tidak dari prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Dalam hubungannya dengan akuntansi keuangan, kegiatan akuntansi biaya ditujukan terutama
untuk penggolongan dan pengukuran secara benar data biaya yang akan dilaporkan di dalam laporan
rugi labadan neraca. Kegiatan akuntansi biaya ini berhubungan dengan penentuan laba bersih secara
periodik dan penilaian persediaan, dan oleh karena itu dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim.
Seperti telah dibahas di muka, setiap tujuan memerlukan data yang berbeda sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan.Konsep biaya relevan memegang peranan penting di dalam akuntansi
biaya untuk pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka
panjang.(11)
DATA BIAYA HANYALAH SALAH SATU DATA YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DI DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.
Hampir tidak ada masalah-masalah yang dihadapi para menejer dapat diselesaikan hanya
dengan pengumpulan dan analisa terhadap data biaya saja. Masih banyak informasi lain, seperti
informasi mengenai pemasaran, tersedianya tenaga kerja yang memadai. yang harus
dipertim(12)bangkan didalam pengambilan keputusan. Lagi pula banyak pula dari informasi
informasi tersebut yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.Sehingga harus selalu disadari
bahwa meskipun informasi biaya merupakan hal yang penting di dalam pengambilan keputusan, tetapi
informasi tersebut hanya merupakan salah satu bagian saja yang dipakai sebagai dasar pengambilan
keputusan.Tidaklah mungkin mendasarkan suatu keputusan hanya atas dasar informasi biaya saja.