Anda di halaman 1dari 12

SESI 1 UTS

SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI BIAYA

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Akuntansi biaya yang merupakan proses pencatatan,penggolongan,pengalokasian dan


pelaporan berbagai macam biaya yang terjadi di dalam kegiatan suatu perusahaan. Sebagai suatu
proses,akuntansi biaya ini mempunyai tiga tujuan pokok : (1) penentuan harga pokok per satuan produk
atau jasa, (2 ) pengendalian biaya dan (3) penyediaan data biaya bagi pengambilan keputusan
khusus,perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang.Akuntansi biaya untuk tujuan yang
ketiga ini mempunyai sifat berbeda dengan akuntansi biaya untuk tujuanyang pertama dan kedua. Bab
ini akan membahas sifat dan tujuan akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan khusus,perumusan
kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang.

TUJUAN MENENTUKAN JENIS BIAYA YANG DIPERLUKAN

Untuk tujuan penentuan harga pokok produk proses akuntansi biaya diarahkan kepada
pencatatan,penggolongan,pengalokasian dan pelaporan biaya-biaya yang telah terjadi di masa lalu
( biaya historis ).

Untuk pengendalian biaya,manajemen telah menetapkan sebelumnya taksiran biaya atau biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk kegiatan tertentu.

Akuntansi untuk pengendalian biaya tidak hanya mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
biaya-biaya yang telah terjadi di masa lalu saja,tetapi meliputi pula penyajian informasi biayataksiran
atau biaya yang seharusnya terjadi untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Dengan demikian akuntansi biaya
menyajikan perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi
untuk kemungkinan para manajer mengendalikan biaya. Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara
menggunakan laporan perbandingan tersebut sebagai dasar untuk mengevaluasi rencana yang relah
dibuat (1)manajemen,sehingga manajemen dapat melakukan pembetulan dan perbaikan terhadap
rencana mereka. Proses perencanaan dan pengawasan manajemen dengan menggunakan akuntansi
biaya dilukiskan dalam gambar 1.1.

Pengambilan keputusan khusus,perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang


merupakan proses manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Inti proses manajemen tersebut
adalah pengambilan keputusan,yaitu pemilihan bertujuan di antara berbagai alternative cara untuk
mencapai tujuan tertentu.

Perencanaan

Pengambilan Anggaran

Keputusan

Pelaksanaan Dokumen sumber, seperti Akuntansi biaya

( Implementasi ) bukti pemakaian bahan mengukur dan mencatat Pelaksanaan

rencana

Buku besar dan Akuntansi biaya menggolongkan Buku pembantu dan meringkas informasi

Mengenai pelaksanaan rencana

EVALUASI Laporan pelaksanaan Akuntansi biaya menyajikan ( performance

reports )laporan perbandingan antara

Biaya yang dianggarkan dan realisasinya

Gambar 1.1. Hubungan akuntansi biaya dengan proses perencanaan dan pengawasan biaya(2)

Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan dating.oleh karena itu bukan lagi
data masa yang lalu yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan , melainkan data masa yang akan
datang yang relevan dengan keputusan yang akan diambil. Timbul pertanyaan apakah data relevan itu.

Data relevan adalah data masa yang akan dating yang diperkirakan berbeda diantara berbagai
macam alternative. Ada dua komponen penting dalam definisi ini. Suatu data dianggap relevan dengan
keputusan yang akan diambil bila memenuhi dua syarat : (1) data tersebut merupakan data masa yang
akan datang yang diperkirakan akan terjadi dan (2) data tersebut berbeda diantara berbagai macam
alternatif yang akan dipilih.
Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan dating.Oleh karena itu data masa
yang lalu adalah tidak relevan karena tak seorangpun dapat mengubah apa yang telah terjdi. Data masa
yang lalu mungkin bermanfaat untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan dating,
tetapi data masa yang lalu sendiri tidaklah relevan karena data tersebut bukan merupakan data masa
yang akan datang yang diperkirakan akan terjadi.

Contoh berikut ini memperjelas data yang relevan dengan pengambilan keputusan tertentu.
Menurut pengalaman yang lalu harga karcis kereta api Yogya- Jakarta adalah Rp.7.500,00 sekali jalan.
Atas dasar pengalaman tersebut seorang mahasiswa akan menggunakan data tersebut untuk
mengambil keputusan apakah ia akan menggunakan bis atau kereta api didalam perjalanannya ke
Jakarta yang akan dating. Untuk itu ia menelepon sebuah biro perjalanan dan memperoleh informasi
bahwa karcis bis Yogya-Jakarta sekali jalan adalah Rp.10.000,00. Atas dasar pengalamannya naik kereta
api di masa lalu dan iformasi dari biro perjalanan tersebut ia kemudian mengambil keputusan sebagai
berikut : :” Jika harga karcis kereta api Yogya-Jakarta tidak mengalami perubahan maka ia akan naik
kereta api,karena yang terakhir ini lebih murah harga karcisnya. Dari contoh ini secara sepintas seolah
olah data masa lalu ( harga karcis kereta api sebesar Rp. 7.500,00 ) merupakan data yang relevan dalam
pengambilan keputusan tersebut. Tetapi jika ditelaah lebih teliti ternyata yang relevan adalah harga
karcis kereta api untuk masa yang akan dating,bukan harga karcis tersebut menurut pengalaman masa
yang lalu. Dengan anggapan yang berbunyi “jika harga karcis kereta api Yogya-Jakarta tidak mengalami
perubahan,………….” Maka data masa yang lalu tersebut diproyeksikan oleh pengambil keputusan
kedalam masa(3) yang akan datang, sehingga data tersebut menjadi relevan dengan keputusan yang
akan diambil. Data masa lalu hanya bermanfaat didalam pengambilan keputusan jika data tersebut
dapat dipakai sebagai titik tolak untuk memproyeksikan data untuk masa yang akan datang. Data masa
lalu sendiri tidak relevan di dalam pengambilan keputusan. Dengan mengetrapkan asumsi ( anggapan )
terhadap data masa lalu, proyeksi data tersebut untuk masa yang akan datang dapat dilakukan sehingga
data yang diproyeksikan tersebut menjadi relevan di dalam pengambilan keputusan.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PERANAN INFORMASI

Didalam contoh pengambilan keputusan tersebut di atas,tujuan pengambilan keputusan


adalah mendapatkan biaya yang minimum untuk pergi dari Yogya ke Jakarta. Proses
pengambilan keputusan dan peranan informasi secara umum dapat diikuti di dalam gambar
1.2. Penjelasan yang tercantum di dalam gambar tersebut didasarkan pada contoh
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh mahasiswa di dalam contoh tersebut di muka.
AKUNTANSI MENEJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Penggunaan data akuntansi untuk pengelolaan perusahaan merupakan aspek penting di dalam
perkembangan akuntansi dewasa ini.Banyak akuntan di dalam perusahaan-perusahaan besar telah
berhasil mencapai posisi penting di dalam team menejemen.Tema pokok buku ini adalah manfaat
informasi akuntansi biaya di dalam pengelolaan suatu organisasi. Oleh karena itu ada baiknya jika di
dalam bab ini diadakan perbandingan antara akuntansi menejemen, akuntansi keuangan dan
akuntansi biaya. Tentu saja semua akuntansi memiliki sifat-sifat umum yang sama. Yang pertama,
akuntansi terutama bersangkutan dengan informasi keuangan.Informasi non keuangan juga penting,
tetapi hampir seluruhnya berada di luar ruang lingkup akuntansi. Yang kedua, fungsi utama akuntansi
adalah menyediakan informasi keuangan yang akan bermanfaat bagi seseorang untuk tujuan
pengambilan keputusan. Banyak terdapat pemakai informasi akuntansi, dan seperti telah diuraikan di
muka, sifat-sifat pengambilan keputusan yang mereka hadapi berbeda beda, sehingga informasi yang
berbeda mungkin diperlukan oleh pemakai yang berbeda, untuk pengambilan keputusan yang berbeda
(4)pula.

Data Data yang


Historis lain

Metode Prediksi

Prediksi sebagai masuka ( input)


Bagi model pengambilan
keputusan

Model pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan oleh para


Manajer dengan bantuan model
Pengambilan keputusan

Pelaksanaan
Dan penilaian

Gambar 1.2. Proses pengambilan keputusan dan peranan informasi


1. Data historis,misalnya harga karcis kereta api dipakai sebagai titik tolak prediksi data masa yang
akan datang.
2. Penggunaan data historis dan data-data lain untuk memproyeksikan data masa yang akan
datang.Dengan menganggap harga karcis kereta api sebesar Rp.7.500,00 tidak akan mengalami
perubahan,maka data historis diproyeksikan ke masa yang akan datang sehingga menjadi data
yang relevan karena menyangkut masa yang akan datang.
3. Data yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang tersebut,yang merupakan output
dari metode prediksi,adalah merupakan input bagi model pengambilan keputusan ( decision
model ) yang bersama-sama dengan data kuantitatif dan kualitatif yang lain.Dalam contoh
tersebut harga karcis kereta api yang diharaokan sebesar Rp.7.500,00 tersebut dibandingkan
dengan harga karcis bis yang besarnya Rp.10.000,00
4. Keputusan yang diambil kemudian dilaksanakan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tersebut
merupakan umpan balik ( feed back ). Umpan balik ini akan dapat memperbarui data historis
dan menyempurnakan metode prediksi,model pengambilan keputusdan dan pelaksanaan
keputusan yang diambil.

Tugas akuntan adalah menyediakan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya untuk
memenuhi bebagai keperluan tersebut.Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi
mene(5)jemen terlihat pada sifat-sifat pemakai informasinya dan tujuan mereka,lingkup dan fokus
informasi serta kriteria untuk menilai kualitas informasinya.

PEMAKAI LAPORAN AKUNTANSI SERTA TUJUAN MEREKA

Akuntansi keuangan terutama berkepentingan terhadap pemakai laporan di luar perusahaan.


Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai luar ini akan meliputi pemegang wham, kreditur,
langganan, para analis keuangan, karyawan dan berbagai instansi pemerintah. Tujuan pemakai luar di
dalam mendapatkan laporan keuangan perusahaan ini adalah untuk membuat keputusan mengenai
hubungan mereka dengan perusahaan yang bersangkutan. Sebagai contoh misalnya seorang pemegang
saham mungkin ingin memutuskan apakah ia akan membeli saham perusahaan tersebut atau
menanamkan uangnya di perusahaan lain. Seorang kreditur mungkin ingin memutuskan apakah ia akan
memperluas kreditnya kepada perusahaan tertentu, memutuskan syarat-syarat pemberian kredit serta
penetapan pasal-pasal khusus di dalam perjanjian kredit. Para karyawan mungkin ingin menetapkan usul
jumlah kenaikan upah mereka yang dapat dipikul oleh perusahaan.Instansi pemerintah memerlukan
informasi berapakah laba yang diperoleh suatu perusahaan untuk keperluan penetapan pajak. Dalam
tiap-tiap contoh tersebut di atas, informasi keuangan perusahaan diperlukan oleh pihak luar sebagai
petunjuk untuk menetapkan tindakan apa yang akan dilaksanakan oleh mere-
ka terhadap perusahaan. Mereka tidak membuat keputusan untuk perusahaan tersebut tetapi mereka
membuat keputusan mengenai perusahaan tersebut.
Akuntansi menejemen adalah berkepentingan dengan informasi keuangan untuk keperluan
menejemen.Jadi akuntansi menejemen ini berhubungan dengan data mengenai perusahaan untuk
memberikan manfaat bagi mereka yang berada di dalam perusahaan.Tujuan pemakai laporan dari
dalam perusahaan adalah untuk membuat keputusan untuk perusahaan itu sendiri. Informasi akuntansi
merupakan masukan (input) yang penting bagi para menejer di dalam mengelola kegiatan kegiatan
perusahaan. Para menejer berkepentingan menetapkan dan menilai tindakan-tindakan mereka di dalam
perusahaan.

LINGKUP DAN FOKUS INFORMASI


Akuntansi keuangah pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan sebagai
keseluruhan.Neraca perusahaan menyajikan se(6) mua aktiva, hutang dan modal perusahaan sebagai
keseluruhan, sedangkan laporan rugi laba menyajikan hasiil kegiatan perusahaan sebagai keseluruhan
pula.Lingkup yang luas yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan dari luar perusahaan.Seperti telah disebutkan di
muka, pemakai luar membuat keputusan-keputusan yang bersangkutan dengan hubungan mereka
dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Seorang pemegang saham hanya dapat membeli saham yang
dikeluarkan oleh perusahaan; is tidak dapat membeli saham dari bagian dalam perusahaan tersebut.
Seorang kreditur harus memperhitungkan resiko peminjaman uang kepada perusahaan sebagai
keseluruhan, bukan atas dasar sukses salah satu bagian perusahaan.Hal ini tidak berarti bahwa informasi
mengenai bagian dari peusahaan tidaklah penting bagi pihak luar, tetapi informasi mengenai bagian
bagian perusahaan tersebut hanya diperlukan oleh pihak luar sebagai perluasan dari informasi me
ngenai perusahaan sebagai keseluruhan.
Menejemen suatu perusahaan dapat mengambil keputusan hanya mengenai bagian tertentu
dari perusahaan.Sebagai contoh misalnya menejemen memutuskan untuk menghentikan kegiatan di
dalam suatu bagian perusahaan, menaikkan harga produk tertentu atau mengganti aktiva tetap
tertentu.Oleh karena itu akuntansi menejemen harus dapat menyediakan informasi keuangan yang
relevan mengenai bagian-bagian dari perusahaan tersebut. Tentu saja akuntansi menejemen dapat juga
menyediakan informasi mengenai perusahaan sebagai keseluruhan; tetapi fokus akuntansi menejemen
adalah terutama pada bagian dari perusahaan. Fokus ini adalah sejalan dengan kenyataan bahwa
keputusan menejemen pada suatu saat umumnya hanya terbatas pada satu bagian perusahaan.
Keputusan menejemen yang mengenai perusahaan seem keseluruhan adalah jarang terjadi (sebagai
contoh adalah keputusan untuk memulai perusahaan yang bare atau menutup perusahaan).

Jika ditinjau dari waktu, fokus informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah
masa lalu. Akuntansi keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan
pertanggungjawaban dana yang dipercayakan pihak luar kepada manajemen. Akuntansi
menejemen berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa depan, bukan masa yang telah lewat. Ditinjau dari rentangan waktu, akuntansi
keuangan mencakup jangka waktu(7)Yang sudah tertentu, biasanya satu tahun, setengah tahun
atau satu kuartal. Periode waktu Yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan biasanya kurang fleksibel. Sekali ditetapkan bahwa neraca dan laporan rugi
laba dibuat setiap setengah tahun, jangka waktu ini akan jarang mengalami perubahan. Di lain
pihak rentangan waktu Yang dicakup oleh laporan keuangan Yang dihasilkan oleh akuntansi
menejemen adalah sangat bervarlasi; dari harian, mingguan, bulanan bahlan ada yang mencakup
periode 10 tahun.

KRITERIA BAGI INFORMASI AKUNTANSI


Kriteria yang dominan untuk menilai informasi akuntansi keuangan adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim.Prinsip-prinsip tersebut dibuat oleh organisasi yang berwenang, seperti Ikatan
Akuntan Indonesia, atau sebagai hasil dari pemakaian yang sudah lama di dalam praktek.

Jadi sifat pokok prinsip akuntansi yang lazim adalah telah diterimanya prinsip-prinsip tersebut
secara umum dikalangan usaha dan masyarakat keuangan. Menejer suatu perusahaan mungkin tidak
menyukai penggunaan prinsip akuntansi tertentu, tetapi ia terpaksa harus menggunakan prinsip
tersebut karena telah diterimanya prinsip tersebut secara umum di masyarakat. Karena laporan yang
dihasilkan akuntansi keuangan akan digunakan oleh berbagai macam pihak, maka penyusunannya harus
didasarkan pada prinsip-prinsip yang umum berlaku.

Akuntansi menejemen menghasilkan informasi Yang diperlukan oleh menejemen suatu


perusahaan.Oleh karena itu akuntansi ini tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim.Kriteria pokok untukinformasi akuntansi menejemen adalah manfaat.Jika suatu informasi a
tau suatu prinsip pengukuran tertentu ternyata bermanfaat untuk tujuan-tujuan tertentu
menejemen, maka prinsip atau ukuran tersebut adalah akuntansi menejemen yang baik.Oleh
karena itu perkembangan praktek akuntansi menejemen lebih didasarkan atas logika dan
pengalaman dan bukan atas dasar diterima tidaknya secara umum.Tentu saja tidak berarti bahwa
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim yang diikuti oleh akuntansi keuangan tidak logis dan tidak
merupakan hasil dari pengalaman. Di dalam akuntansi menejemen, praktek-praktek yang telah
terbukti bermanfaat di suatu perusahaandiharapkan akan menyebar dan menjadi diterima secara
luas. Tetapi meskipun demikian kritena pokok yang digunakan di dalam akuntansl menejemen
adalah efektif(8)tidaknya suatu prinsip atau metode bagi menejemen perusahaan secara
individual.Tidak ada organisasi yang berwenang yang mengatur sanksi bagi mereka yang menolak
untuk menggunakan praktek-praktek akuntansi menejemen.
ILMU YANG MENJADI SUMBER AKUNTANSI

Akuntansi merupakan ilmu terapan.Sebagai ilmu terapan akuntansi berdasar atas prinsip dan
konsep-konsep yang dikembangkan di dalam suatu ilmu dasar atau disiplin.Akuntansi keuangan hanya
bersumber pada satu disiplin sedangkan akuntansi menejemen memiliki dua displin sumber.Akuntansi
keuangan dan bagian dari akuntansi menejemen berhubungan dengan i1mu ekonomi yaitu mengenai
prinsip-prinsip yang membimbing pengambilan keputusan di dalam menggunakan sumbersumber yang
langka.Bagian lain akuntansi menejemen berhubungan dengan psikologi social yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip yang membimbing tingkah laku manusia di dalam organisasi.Dua disiplin
tersebut, yaitu ilmu ekonomi dan ilmu psikologi sosial adalah berbeda satu dengan lainnya, dan hal ini
menyebabkan masalah di dalam memahami prinsip-prinsip akuntansi menejemen yang diciptakan dari
kedua disiplin sumber tersebut. Sebagai contoh adalah di dalam pengambilan ke putusan apakah suatu
perusahaan akan membeli aktiva tetap yang baru atau tidak, informasi akuntansi yang relevan adalah
informasi yang dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang digariskan oleh ahli ekonomi, tetapi
untuk penyusunan anggaran pusat pertanggungjawaban tertentu di mana aktiva tetap yang baru
tersebut akan digunakan, prinsip-prinsip ilmu psikologi sosiallah yang digunakan.

Secara ringkas perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi menejemen disajikan di
dalam gambar 1.3.

HUBUNGAN AKUNTANSI BIAYA DENGAN AKUNTANSI MENEJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN'


Seperti telah disebutkan pada awal bab ini, akuntansi biaya merupakan proses pencatatan,
penggolongan, pengalokasian dan pelaporan berbagai macam biaya yang terjadi di dalam kegiatan
suatu perusahaan. Akuntamsi biaya merupakan suatu bagian penting dari kegiatan menyeluruh
akuntansi suatu perusahaan, terutama di dalam perusahaan manufaktur Akuntansi biaya bukan
merupakan tipe akuntansi di luar kedua(9) tipe pokok akuntansi : akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen,melainkan merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari kedua tipe pokok akuntansi
tersebut.

Akuntansi Menejemen Akuntansi Keuangan

1. Pemakai utama Para menejer dari Para menejer dan pihak lu


berbagai Jenjang ar perusahaan, seperti para
organisasi
investor, kreditur dan ins
tansi pemerintah.

2. Lingkup informasi - Bagian dari perusahaan. Perusahaan sebagai


keselu ruhan.
3. Fokus informasi Berorientasi pada Berorientasi pada masa
masa yang akan Yang telah lalu.
datang.

4. Rentangan waktu Fleksibel, bervariasi dari Iurang fleksibel. Biasanya


harian, mingguan bulan- mencakup jangka waktu
an bahkan dapat menca- setahun, setengah tahun
kup periode 10 tahun. a tau satu kuartal.

5. Kriteria bagi infor- Tidak ada batasan, Dibatasi oleh prinsip akun
masi Akuntansi kecu- ali manfaat yang tansi yang lazim.
dapat
diperoleh oleh
meneje - men ditinjau
dari h u
bungan antara manfaat
tersebut dengan pengor

tersebut dengan pengor


banan (cost and benefit)
untuk memperbaiki ke -
putusan menejemen.

6. Laporan Laporan terperinci; me- Laporan berupa ringkasan;

ngenai perincian mengenai perusahaan


bagian dari seba gai keseluruhan.
perusahaan, produk,
departemen, daerah
dan lain sebagainya.

7. Keterlibatan di Berkepentingan Aspek tingkah laku manu


da-. lam tingkah terhadap bagaimana sia adalah sekunder ditin
laku pengukuan- pengukuran jau dari akuntansi keuang
manusia dan laporan an. Berkepentingan terha
akan mempengaruhi dap bagaimana mengukur
ting- kah laku pare dan menyampaikan kejadi
menejer
an-kejadian ekonomi.
setiap hari.

B. Disiplin sumber Ilmu ekonomi dan Ilmu ekonomi


psikologi Social.
. mu e onomi psi

9. Ketelitian informasi Ketepatan informasi meru


Unsur taksiran di pakan hal yang penting.
dalam sosial.
informasi adalah
besar.

Gam bar 1.3. Perbedaan antara akuntansi menejemen dengan akuntansi keuangan (10) Data biaya
sangat bermanfaat bagi manajemen di dalam perencanaan, pengawasan dan evaluasi terhadap
kegiatan perusahaan serta di dulam pengambilan keputusan khusus pemilihan berbagai macaw
alternatif tindakan. Dalam hal ini biaya harus digolongkan, diukur dan dilaporkan dengan
caraapapun untuk memenuhi keperluan menejemen, tanpa memperhatikan apakah hal tersebut
menyimpang atau tidak dari prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Dalam hubungannya dengan akuntansi keuangan, kegiatan akuntansi biaya ditujukan terutama
untuk penggolongan dan pengukuran secara benar data biaya yang akan dilaporkan di dalam laporan
rugi labadan neraca. Kegiatan akuntansi biaya ini berhubungan dengan penentuan laba bersih secara
periodik dan penilaian persediaan, dan oleh karena itu dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim.

SIFAT—SIFAT INFORMASI YANG DIHASILKAN AKUNTANSI BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


KHUSUS.
Sebelum memasuki pembahasan secara mendalam mengenai akuntansi biaya untuk pengambilan
keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang, berikut ini akan
diuraikan sifat-sifat informasi yang dihasilkan oleh akuntansi biaya untuk tujuan tersebut. Sifat tersebut
meliputi:
(a) Untuk tujuan yang berbeda diperlukan data biaya yang berbeda pula.
(b) Angka-angka akuntansi merupakan angka taksiran.
(c)Menejemen bekerja dengan data yang tidak lengkap.
(d) Data biaya hanyalah salah satu data yang harus dipertimbangkan di dalam pengambilan
keputusan. (e)Hanya oranglah, bukan angka, yang dapat menjadikan sesuatu terlaksana.

TUJUAN YANG BERBEDA MEMERLUKAN DATA BlAYA YANG BERBEDA

Seperti telah dibahas di muka, setiap tujuan memerlukan data yang berbeda sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan.Konsep biaya relevan memegang peranan penting di dalam akuntansi
biaya untuk pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka
panjang.(11)

ANGKA-ANGKA AKUNTANSI MERUPAKAN ANGKA TAKSIRAN


Seperti halnya dalam setiap pengukuran, angka-angka akuntansi merupakan suatu taksiran,
bukan merupakan jumlah jumlah yang teliti dan tepat. Biaya depresiasi, biaya penghapusan pihutang,
biaya pemeliharaan dan lain lain merupakan contoh-contoh biaya yang mengukurannya mengandung
unsur taksiran: Karena akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan menyangkut masa depan, maka
penaksiran memegang peranan penting di dalam meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang.
MENEJEMEN BEKERJA DENGAN DATA YANG TIDAK LENGKAP
Jika seorang mahasiswa menyelesaikan soal matematik, ia tidak akan dapat memecahkan soal
tersebut tanpa diberi semua informasi yang diperlukannya. Di lain pihak, di dalam memecahkan
masalah, menejemen tidak pernah memiliki informasi yang lengkap yang mereka miliki pada saat itu.
Seseorang yang berusaha memecahkan masalah biasanya mengharapkan informasi tambahan yang akan
bermanfaat seandainya informasi tersebut tersedia. Tetapi kenyataannya banyak pengambilan
keputusan yang memiliki berpuluh-puluh halaman angka yang hanya sebagian saja dari angka-angka
tersebut yang benar-benar relevan dengan masalah yang dihadapi : itu saja kadang-kadang menyangkut
masalah yang sebenarnya pengambilan keputusan tidak ingin memecahkannya.
Tetapi itulah kenyataan yang harus dihadapi.Masalah-masalah harus dipecahkan.Keputusan
menejemen harus diambil dan seringkali keputusan tersebut tidak dapat ditunda sampai semua
informasi yang diperlukan tersedia.Para menejer harus melakukan yang terbaik dengan apapuri yang
mereka miliki, dan kemudian bergerak menuju masalah-masalah berikutnya. Di lain pihak, suatu
pengambilan keputusan mungkin tidak harus dilakukan jika informasi yang penting dan masih dapat
diperoleh, masih belum tersedia. Memutuskan apakah harus bertindak atas dasar informasi yang
tersedia pada suatu saat merupakan tahap yang paling sukar di dalam keseluruhan proses pengambilan
keputusan.

DATA BIAYA HANYALAH SALAH SATU DATA YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DI DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.
Hampir tidak ada masalah-masalah yang dihadapi para menejer dapat diselesaikan hanya
dengan pengumpulan dan analisa terhadap data biaya saja. Masih banyak informasi lain, seperti
informasi mengenai pemasaran, tersedianya tenaga kerja yang memadai. yang harus
dipertim(12)bangkan didalam pengambilan keputusan. Lagi pula banyak pula dari informasi
informasi tersebut yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.Sehingga harus selalu disadari
bahwa meskipun informasi biaya merupakan hal yang penting di dalam pengambilan keputusan, tetapi
informasi tersebut hanya merupakan salah satu bagian saja yang dipakai sebagai dasar pengambilan
keputusan.Tidaklah mungkin mendasarkan suatu keputusan hanya atas dasar informasi biaya saja.

HANYA ORANGLAH,BUKAN ANGKA,YANG DAPAT MENJADIKAN SESUATU TERLAKSANA Suatu


organisasi adalah terdiri dari sekelompok orang, sehingga segala sesuatu yang dapat dicapai oleh
organisasi tersebut adalah hasil dari kegiatan orang-orang tersebut.Angka-angka dapat membantu
orang di dalam suatu organisasi tetapi angka-angka itu sendiri tidak dapat menyelesaikan apapun.
Suatu sistem akuntansi dapat dirancang dengan baik dan dilaksanakan dengan seksama, tetapi
sistem tersebut tidak akan memberi manfaat kepada menejemen jika tidak dilaksanakan oleh orang
orang di dalam organisasi yang bersangkutan. Sebagai contoh, tiga perusahaan dapat memiliki dua
sistem akuntansi yang persis sama tetapi dengan hasil yang sangat berbeda. Dalam perusahaan yang
satu, sistem tersebut tidak bermanfaat karena menejemen tidak pernah bertindak atas dasar informasi
yang dikumpulkan dan organsasi tersebut tidak menyadari hal ini.Di dalam perusahaan yang kedua,
sistem tersebut sangat bermanfaat karena menejemen menggunakan informasi sebagai pedoman
umum di dalam perencanaan, koordinasi dan penghwasan serta mendidik organisasi untukberbuat
demikian.Dalam perusahaan yang ketiga keadaannya lebih jelek dari perusahaan yang pertama karena
menejemen terlalu menekankan pentingnya angka sehingga selalu melakukan tindakan yang tidak
bijaksana.(13)

Anda mungkin juga menyukai