Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1. Keputusan yang di hadapi oleh perusahaan yang sebelumnya
memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli
produk tersebut dari pemasok luar.
2. Keputusan yang dihadapiolehperusahaan yang sebelumnya
membeli produk tertentu dari pemaso kluar, kemudian mempertimbangkan
akan memproduksi sendiri produk tersebut. Apabila Keputusan yang pertama
yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi olehm manajemen
dalam pengambilan keputusan ini, yakni
Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapatd imanfaatkan jika
produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari
luar.
Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha
lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen
memilih alternative membeli dariluar.
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai
berikut :
Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih
kecil dari harga beli yang dapat dihindari, maka keputusan membuat yang dipilih.
Akan tetapi apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil
dari biaya untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.
Diperlukan tambahan fasilitas produksi.
Membeli atau Membuat Sendiri dengan Pendekatan Konvensionald an Pendekatan Activity
Based Costing.
Keputusan :Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomi sfasilitas produksi lebih
besar dari pada B, alternative memproses lebih lanjut. Dan sebaliknya jika jumlah nilai
tunai A selama umur ekonomi sfasilitas produksi lebih kecil daripada B, alternative
memproses lebih lanjut sebaiknya tidak dipilih.
Jenis-jenisinvestasi
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba(non-provit investment). Investasi yang
timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat - syarat kontrak yang
telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa
mempertimbangkan laba atau rugi.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable
provitinvestment). Investasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun dengan
investasi ini laba yang diharapkan perusahaan sulit untuk dihitung secara teliti.
Contoh :Pengeluaran biaya promosi, dalam jangka panjang, biaya penelitian dan
pengembangan, dan biaya program pelatihan pendidikan karyawan.
3. Investasi dalam penggantian equipment (replacement
investment). Investasiyang meliputi pengeluaran untuk pengganian mesin dane
kuipmen yang ada.biasanya digunakan atas dasar pertimbangan dana
yang penghematan biaya atau kenaikan produktivitas dengan adanya penggantian
biaya tersebut.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment). Merupakan
pengeluara nuntuk menambah kapasitas produksi sehingga operasi menjadi lebih
besar dari sebelumnya.
(Akuntansi differensial Edisi 3,bab8 Mulyadi, UGM)