Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKUNTANSI KEUNGAN MENENGAH I

“LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT”


DOSEN PENGAMPU : RISKA DAMAYANTI, SE.,M.M

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. PUTRI AFRILIA (2202240026)


2. BOKI SYAMIA SELLA (2202240027)

INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA KOSGORO 1957

FAKULTAS EKONOMI

PRODI AKUNTANSI

2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Puji
syukur atas kehadirat-Nya dan hidayah-Nya yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami ,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "LAPORAN LABA RUGI
DAN INFORMASI TERKAIT" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan
Menengah 1 dan Makalah ini kami buat semaksimal mungkin dan tentu dengan bantuan dari
beberapa situs web,ebook, buku perpustakaan ibi digital dan penelitian yang kami cari di google.
Sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca dan juga penulis mengenai apa
itu laporan laba rugi, apa saja komponen-komponen dalam laporan laba rugi dan bagaimana
bentuk dari laporan laba rugi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Pengampu yaitu Ibu RISKA
DAMAYANTI, SE.,M.M selaku Dosen Mata Pelajaran AKUNTANSI KEUANGAN
MENENGAH 1 dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kelompok kami yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat kami butuhkan dari para pembaca.

Jakarta, 15 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ iii
BAB I .................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 3
1. DESKRIPSI TENTANG LABA/RUGI .................................................................................... 3
1.1 DEFINISI LABA ............................................................................................................... 3
1.2 DEFINISI TENTANG RUGI............................................................................................ 3
1.3 KEGUNAAN PENYUSUNAN LAPORAN LABA/RUGI ............................................... 4
2. TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN LABA RUGI................................................................. 5
2.1 TUJUAN LAPORAN LABA RUGI.................................................................................. 5
2.2 FUNGSI LAPORAN LABA RUGI ................................................................................... 5
3. BENTUK PENYAJIAN LABA/RUGI ..................................................................................... 6
4. FORMAT LAPORAN LABA RUGI........................................................................................ 7
5. PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA DAN MASALAH PELAPORAN KHUSUS PADA
LAPORAN LABA RUGI ............................................................................................................... 10
5.1 PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA....................................................................... 10
5.2 MASALAH PELAPORAN KHUSUS............................................................................. 11
BAB III ............................................................................................................................................... 13
PENUTUP........................................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 13
B. SARAN .................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan suatu informasi keuangan dalam sebuah perusahaan adalah suatu hal yang
sangat penting. Informasi keuangan akan memberikan keputusan perusahaan untuk dapat
melakukan tindakan atas kemajuan perusahaan. Beberapa informasi keuangan tersebut juga
akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengantisipasinya kerugian yang timbul
akibat produksi, sehingga laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan dan beberapa
orang yang di luar perusahaan.Di suatu akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang
sering terjadi,yaitu laba atau rugi. Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan
yang Menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang terdiri dari pendapatan usahadan
beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai
ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Setidaknya yang menjadi bagian pembentuk laba
adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan pendapatan dan biaya, akan diperoleh
hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum
pajak, dan laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan kinerja perusahaan tetapi juga
penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Oleh
karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak orang profesi, akuntansi
pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, dan fiskus,

B. RUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yaitu sebagai
berikut. Diantaranya :
1. Apa yang dimaksud laba/rugi, kegunaan laporan laba rugi dan kapan suatu perusahaan
dikategorikan laba atau rugi ?
2. Apa tujuan dan fungsi dibuatnya laporan laba rugi?
3. Bagaimana bentuk penyajian laporan laba/rugi?
4. Apa saja format dalam membuat laporan laba rugi?
5. Apa itu pelaporan pos pos tidak biasa dan apa saja masalah pelaporan khusus dalam laporan
laba rugi ?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dan kegunaan dari laba/rugi serta untuk mengetahui kapan
suatu perusahaan dikategorikan laba atau rugi.

1
2. Untuk mengetahui apa tujuan dan fungsi dibuatnya laporan laba rugi.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian laporan laba rugi
4. Untuk mengetahui apa saja format dalam membuat laporan laba rugi
5. Untuk mengetahui pelaporan pos pos tidak biasa dan masalah pelaporan khusus dalam
laporan laba rugi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. DESKRIPSI TENTANG LABA/RUGI


1.1 DEFINISI LABA
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi
murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam
modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal
tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi
didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan
diantara keduanya adalah dalam hal pendefinisian biaya.
Laba adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, Laba terdiri atas
beberapa jenis, yaitu :
a. Laba kotor, Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan
b. Laba Operasional, Laba Operasional merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang
termasuk rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dala
perekonomiannya, dapat diharapkan akan dicapai setiap tahun. Oleh karenanya, angka
ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk hidup dan mencapai laba yang pantas
sebagai jasa pada pemilik modal.
c. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax) , Laba sebelum dikurangi
pajak merupakan laba operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Bagi pihak-
pihak tertentu terutama dalam hal pajak, angka ini adalah yang terpenting karena jumlah
ini menyatkan laba yang pada akhirnya dicapai perusahaan.
d. Laba Setelah Pajak Atau Laba Bersih, Laba Bersih adalah laba setelah dikurangi berbagai
pajak. Laba dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari perkiraan laba ditahan ini
akan diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai Deviden kepada para pemegang
saham.

1.2 DEFINISI TENTANG RUGI


Rugi adalah loss yaitu (kerugian), jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dalam asuransi dapat pula diartikan sebagai
besarnya pembayaran yang harus diberikan oleh penanggung kepada tertanggung atas
terjadinya hal yang diasuransikan.
Jadi Laporan Laba-Rugi merupakan suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan
informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha
untuk satu periode akuntansi tertentu. Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit
and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan

3
pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Laporan Laba Rugi akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh
oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung
oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Yaitu dengan melihat atau
memperhatikan selisih antara pendapatan (revenues) dengan biaya beban(expenses), disini
akan dapat ditetapkan berapa jumlah laba atau kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Pengkategorian perusahaan di katakan laba atau rugi adalah sebagai berikut
:
 Jika pendapatan (revenues) > (lebih besar) daripada biaya (expenses) pada periode
tertentu, berarti perusahaan memperoleh laba (penghasilan bersih)
 Jika pendapatan (revenues) < (lebih kecil) daripada biaya (expenses) pada periode tertentu,
berarti perusahaan menderita kerugian.

1.3 KEGUNAAN PENYUSUNAN LAPORAN LABA/RUGI


Laporan laba-rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa
depan dengan berbagai cara. Para kreditor dan investor dapat menggunakan informasi
yang terdapat dalam laporan laba-rugi untuk :
a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan
beban, Kita bisa mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya
dengan para pesaing.
b. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan. Informasi mengenai
kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan penting yang,
jika berlanjut, menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.
c. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.
Informasi tentang berbagai komponen laba (pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian) memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan

4
dapat digunakan untuk menilai resiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus
kas tertentu di masa depan.

2. TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN LABA RUGI


2.1 TUJUAN LAPORAN LABA RUGI
Beberapa tujuan pembuatan laporan ini, yaitu:
1. Menyajikan informasi dari perolehan laba atau rugi, untuk perhitungan besaran pajak
perusahaan.
2. Menjadi referensi evaluasi untuk manajemen perusahaan.Ketika menetapkan langkah-
langkah yang akan ditempuh untuk periode mendatang.
3. Memberikan informasi mengenai efisien atau tidaknya sebuah langkah yang ditempuh,
lewat besaran beban atau biaya perusahaan.

2.2 FUNGSI LAPORAN LABA RUGI


Laporan laba rugi (income statement) memiliki beberapa fungsi penting dalam pengelolaan
keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari laporan laba rugi:
1. Mengukur Kinerja Keuangan
Laporan ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka dengan
menunjukkan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk memantau performa keuangan mereka secara berkala dan mengevaluasi
apakah mereka mencapai target keuangan yang telah ditetapkan.
2. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Bisnis.
Informasi yang diberikan dalam laporan ini akan membantu manajemen perusahaan dalam
membuat keputusan bisnis yang tepat. Misalnya, manajemen dapat memilih untuk
mengurangi biaya tertentu atau meningkatkan penjualan untuk meningkatkan laba bersih.
3. Membantu dalam Perencanaan Keuangan.
Laporan laba rugi juga membantu perusahaan dalam merencanakan keuangan mereka di
masa depan. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan informasi dari laporan ini untuk
merencanakan anggaran untuk periode waktu berikutnya.
4. Menilai Kelayakan Investasi
Laporan laba rugi juga dapat digunakan oleh investor untuk menilai kelayakan investasi
pada perusahaan tertentu. Informasi tentang laba bersih dan margin laba dapat
memberikan petunjuk tentang potensi pengembalian investasi.
5. Melaporkan kepada Pihak Eksternal
Laporan laba rugi juga digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan perusahaan kepada
pihak eksternal, seperti bank, investor, atau pemerintah. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk menunjukkan kinerja keuangan mereka dan menunjukkan kepatuhan
mereka terhadap persyaratan dan regulasi yang berlaku.

5
3. BENTUK PENYAJIAN LABA/RUGI
Susunan laporan laba-rugi dapat dibuat dengan dua bentuk yaitu sebagai berikut :
1. SINGLE STEP
Single step Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua
penghasilan menjadi suatu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya yang
terjadi dalam suatu periode. Sehingga untuk menghitung laba rugi bersih hannya
memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total penghasilan dengan total biaya.
Selisih positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut dengan istilah
penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tersebut negative disebut dengan rugi.
Tahapan penyusunan laporan ini ada tiga, yaitu :
1. Rincian semua pendapatan operasional dan non operasional
2. Rincian semua beban operasional dan non operasional
3. Selisih semua pendapatan dan beban. Ditemukanlah angka/jumlah yang menunjukkan laba
atau rugi
Berikut ini adalah format umum dari laporan laba rugi single step:
 Pendapatan: Total pendapatan
 Beban: Total beban
 Laba Bersih: Total pendapatan – total beban
Contoh Laporan laba rugi single step :

Dalam laporan ini, semua pendapatan dijumlahkan dan diurutkan dalam satu
kolom, sedangkan semua biaya juga dijumlahkan dan diurutkan dalam satu kolom yang
berbeda. Setelah itu, total biaya dikurangi dari total pendapatan untuk menghitung laba
bersih.

Meskipun laporan laba rugi single step lebih mudah dipahami, namun karena tidak
memisahkan antara jenis pendapatan dan biaya tertentu, laporan ini kurang memberikan
informasi yang cukup detail. Oleh karena itu, laporan laba rugi multi step sering kali lebih

6
umum digunakan, karena dapat memberikan informasi yang lebih terperinci tentang
kinerja keuangan perusahaan.

2. MULTIPLE STEP
Multiple step Yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap penghasilan dan beban
disajikan sesuai dengan urutan aktivitas yaitu atas dasar operasional dan non operasional.
Cara penyusunannya adalah sebagai berikut :
 Bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional
 Bagian kedua adalah perincian beban operasional
 Bagian ketiga adalah perincian pendapatan maupun beban non operasional atau
pendapatan usaha, pendapatan di luar usaha, beban usaha dan beban diluar usaha.
 Bagian terakhir untuk mencari saldo rugi – laba bersih.
Contoh Laporan laba rugi Multiple Step :

4. FORMAT LAPORAN LABA RUGI


Laba bersih dihasilkan dari transaksi pendapatan, biaya, untung dan rugi. Laporan laba
rugi merangkum transaksi transaksi tersebut. Metode dari pengukuran laba ini adalah
pendekatan transaksi, yaitu berfokus kepada aktivitas aktivitas terkait laba yang telah terjadi
selama periode tertentu. Elemen utama dalam laporan laba rugi adalah pendapatan dan biaya
atau beban. Pendapatan meningkatkan keuntungan ekonomis selama periode akuntansi berupa
inflow atau peningkatan aset atau pengurangan utang yang hasilnya meningkatkan modal, dari
kontribusi lainnya dari pemegang saham. Sementara biaya(beban) menurunkan keuntungan

7
ekonomis selama periode akuntansi berupa outflow atau pengurangan aset atau peningkatan
utang yang hasilnya mengurangi modal,dari kontribusi lainnya dari pemegang saham.
Definisi dari laba adalah gabungan dari pendapatan dan biaya. Pendapatan muncul dari
aktivitas perusahaan berupa penjualan, pendapatan bunga, dividen, dan pendapatan sewa.
Sementara untung adalah bagian dari pendapatan yang mungkin muncul akibat aktivitas
perusahaan tersebut. Contohnya, keuntungan dalam penjualan aset jangka panjang atau
ketidakpastian untung pada perdagangan sekuritas.
Sementara definisi dari biaya adalah gabungan antara biaya itu sendiri dan rugi. Biaya
biasanya muncul dari aktivitas perusahaan seperti harga pokok penjualan, biaya depresiasi,
biaya sewa, biaya upah dan gaji, dan pajak. Sementara rugi adalah representasi dari biaya yang
mungkin muncul akibat dari aktivitas perusahaan seperti kerugian dalam penjualan aset jangka
panjang dan kerugian dalam perdagangan sekuritas.
Ketika untung dan rugi dilaporkan pada laporan laba rugi, biasanya diungkapkan secara
terpisah. Komponen-komponen laporan laba rugi pada saat pengungkapan membantu
pengguna untuk mengerti performa keuangan perusahaan pada tahun berjalan dan menyajikan
dasar-dasar dalam memperkirakan hasil di masa depan

Akun pendapatan:
 Penjualan
 Pendapatan biaya
 Pendapatan bunga
 Pendapatan dividen
 Sewa pendapatan
Keuntungan: mungkin atau mungkin tidak timbul dari aktivitas norma.
Akun keuntungan:
 Keuntungan atas penjualan
 Aset jangka Panjang
 Keuntungan belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk diual

Beban mencakup biaya dan kerugian


Akun beban:
 Beban pokok penjualan
 Beban penyusutan
 Beban bunga
 Beban sewa
 Beban gaji
Kerugian: mungkin atau mungkin tidak timbul dari aktivitas normal perusahaan.
Akun kerugian:
8
 Kerugian biaya restrukturisasi
 Kerugian dari penjualan aktiva jangka Panjang
 Kerugian yang belum terealisasi dari penjualan surat-surat berharga

Komponen- komponen yang dibutuhkan dalam penyajian laporan keuangan umumnya


adalah sebagai berikut :
 Pendapatan dari kegiatan penjualan. Menyajikan penjualan yang dikurangi potongan
penjualan, retur penjualan, dan informasi terkait lainnya. Tujuannya untuk mendatangkan
nilai penjualan bersih.
 Harga pokok penjualan. Menunjukkan harga pokok penjualan dari pendapatan penjualan.
 Laba kotor. Penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
 Biaya penjualan. Melaporkan biaya dari usaha perusahaan dalam melakukan penjualan.
 Biaya administrasi. Melaporkan biaya terkait kegiatan administrasi.
 Pendapatan dan biaya lain-lain. Transaksi lainnya yang tidak termasuk pendapatan dan
biaya yang terkait langsung dengan kegiatan operasional
 Laba operasional. Laba perusahaan yang berasal dari kegiatan operasional.
 Biaya pendanaan. item yang dipisahkan yang mengindentifikasi biaya pendanaan
perusahaan, selanjutnya berupa biaya bunga.
 Laba sebelum biaya pajak. Melaporkan biaya pajak yang ditanggung perusahaan.
 Laba bersih. hasil dari kinerja perusahaan selama periode tertentu
 Laba per saham. 3ilai representasi keuntungan perusahaan per lembar saham yang
dilaporkan.

Komponen- Komponen yang terdapat dalam laporan laba rugi :


1. Penjualan (pendapatan)
2. Harga pokok penjualan (HPP)
3. Laba kotor
4. Biaya operasi
5. Laba kotor operasional
6. Penyusutan (depresiasi)
7. Pendapatan bersih operasi
8. Pendapatan lainnya
9. Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)
10. Biaya bunga
11. Laba sebelum pajak atau EBT (Earning Before tax)
12. Pajak
13. Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (Earning After Interest and Tax)
14. Laba per lembar saham (Earning per Share)

9
5. PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA DAN MASALAH PELAPORAN KHUSUS
PADA LAPORAN LABA RUGI
5.1 PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA
Pos-pos tidak biasa terbagi dalam 6 kategori umum yaitu :
1. Operasi yang dihentikan
Operasi yang dihentikan terjadi apabila 2 hal berikut terjadi :
 Perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari operasi
yang sedang berjalan
 Tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi
pelepasan
2. Pos-pos yang luar biasa
Pos-pos yang luar biasa adalah kejadian dan transasksi yang dibedakan oleh sifatnya
yang tidak biasa dan jarang terjadi. Keuntungan dan kerugian pos-pos luar biasa :
 Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilease
kepada pihak lain, biaya riset dab pengembangan yang ditangguhkan, serta
aktiva tak berwujud lainnya.
 Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau transaksi valuta asing, termasuk
yang berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi berskala besar
 Keuntungan atau kerugian atas pelepasan komponen bisnis (dilaporkan
sebagain operasi yang dihentikan)
 Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pembebasan properti, pabrik,
atau peralatan yang dipakai dalam operasi
 Pengaruh pemogokan, termasuk yang dialami oleh pesaing dan pemasok
penting
 Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang

10
3. Keuntungan dan kerugian tidak biasa
Perusahaan cenderung meleporkan pos-pos tidak biasa dalam bagian terpisah tepat
diatas “laba dari operasi sebelum pajak penghasilan” dan “pos luar biasa”, khususnya
jika terdapat lebih dari satu pos tidak biasa
4. Perubahan prinsip akuntansi
Perubahan akuntansi seringkali terjadi dalam praktek, karena kejadian atau kondisi
penting pada tanggal laporan mungkin masih diperdebatkan atau bersifat tidak pasti.
5. Perubahan estimasi
Perubahan estimasi tidak ditangani secara retrospektif, tetapi dikompensasi kebelakang
untuk menyesuaikan tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai
kesalahan atau pos-pos luar biasa.
6. Koreksi kesalahan
Koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya yang serupa
dengan prinsip akuntansi.

5.2 MASALAH PELAPORAN KHUSUS


1. Alokasi pajak intraperiode
Merupakan prosedur perusahaan melaporkan pos-pos tidak biasa pada laporan laba rugi
atau laporan laba ditahan bersih setelah pajak
2. Laba per saham
Laba per saham adalah hasil operasi perushaan yang biasanya dikisarkan dalam satu
angka penting laba bersih karena pengikhtisaran belum cukup sebagai penyederhanaan,
dunia keuangan telah menerima secara luas sebuah angka yang lebih padat lagi sebagai
indikator bisnis yang paling signifikan.
3. Laporan laba ditahan
Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang ditahan oleh perusahaan
dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham
4. Laba Komprehensif
Meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan akibat
investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Komponen laba komprehensif
lainnya harus disajikan dengan salah satu dari cara berikut :
 Laporan laba rugi kedua yang terpisah
 Laporan laba rugi dan laba komprehensif gabungan
 Sebagai bagian dari laporan ekuitas pemegang saham
5. Penyajian neraca
Penyajian neraca memberikan informasi bagi pemakai laporan keuangan agar mampu
memahami dengan lebih baik kualitas laba perusahaan. Dua bentuk penyajian neraca
dalam bentuk laporan :

11
 Bentuk Skontro (Rekening)
Laporan bentuk ini menyajikan rekening dalam dua sisi. Sisi kanan biasanya
disebut Pasiva terdiri dari Kewajiban dan Modal, sedangkan sisi kiri disebut
Aktiva yang berisi semua akun klasifikasi aktiva.
 Bentuk Stafel ( Laporan )
Penyajiannya dibuat secara berurutan mulai dari aktiva kewajiban dan ekuitas.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laporan laba rugi (Income Statement) adalah laporan yang mengukur
keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi
menyediakan Informasi yang diperlukan para investor dan kreditor untuk membantu
mereka memprediksi jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa
depan. Laporan laba rugi juga mempunyai 2 bentuk : 1. Bentuk Single Step 2. Bentuk
Multiple Step
Komponen- Komponen yang terdapat dalam laporan laba rugi :
1. Penjualan (pendapatan)
2. Harga pokok penjualan (HPP)
3. Laba kotor
4. Biaya operasi
5. Laba kotor operasional
6. Penyusutan (depresiasi)
7. Pendapatan bersih operasi
8. Pendapatan lainnya
9. Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)
10. Biaya bunga
11. Laba sebelum pajak atau EBT (Earning Before tax)
12. Pajak
13. Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (Earning After Interest and Tax)
14. Laba per lembar saham (Earning per Share)

B. SARAN
Laporan laba rugi ini menyediakan angka yang berguna untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan dan memprediksi pendapatan di masa depan. Jadi di perlukan laporan
laba rugi yang akurat bagi perusahaan, pemegang saham atau apapun itu yang memang
memerlukan laporan laba rugi.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11371624/Bab_4_Laporan_Laba_Rugi_dan_Informasi_yang
_Berhubungan
https://www.academia.edu/35738771/Laporan_Laba_Rugi_dan_Fungsi_Terkait
https://dosen.stie-alanwar.ac.id/file/content/2020/10/Buku_fix_chamdan.pdf
https://www.jurnal.id/id/blog/cara-membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan/
https://www.coursehero.com/file/41300742/Makalah-Laporan-Laba-Rugidoc/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-medan/akuntansi-
keuangan/kel-7-makalah-laporan-laba-rugi-dan-informasi-
terkait/23492233?origin=home-recent-1
https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/
https://www.jurnal.id/id/blog/cara-membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan/

14

Anda mungkin juga menyukai