Anda di halaman 1dari 16

Akuntansi Keuangan Menengah 1

“Laporan Arus Kas”

Dosen Pengampuh :
Fathul Hilal Perdanakusuma, SE., MM

Disusun Oleh :

Salsa Billha Sumitha 21040019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, S.H
BENGKULU

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia
Beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan,sehingga kami


mengharapkan kritik dan saran terutama kepada dosen pembimbing kami demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini di masa mendatang. Sekian Dan Terimakasih.

Bengkulu, 3 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
I.1 Latar Belakang..............................................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
I.3 Tujuan...........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
II.1 Keunggulan Laporan Arus Kas......................................................................................................5
II.2 Arus Kas dan Aktivitas Operasi.....................................................................................................6
II.3 Arus Kas dan Aktivitas Investasi...................................................................................................8
II.4 Arus Kas dan Aktivitas Pembiayaan.............................................................................................9
II.5 Ilustrasi Penyusunan Laporan Arus Kas......................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
III.1 Kesimpulan...............................................................................................................................13
III.2 Saran.........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Meskipun jenis laporan keuangan ini sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum
bagi para pelaku usaha, tapi tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa orang yang
belum memahami betul tentang apa yang dimaksud dengan laporan arus kas.

Pada dasarnya, laporan arus kas adalah salah satu jenis laporan keuangan yang di
dalamnya akan berisi informasi mengenai pemasukan serta pengeluaran kas dalam suatu
perusahaan tertentu. Dalam hal ini, data tersebut berlaku untuk setiap periode yang berbeda.

Fungsi utama dari laporan keuangan ini adalah untuk memberikan informasi yang
akurat kepada perusahaan, sehingga perusahaan dapat merevisi asal dari uang kas itu dan
bagaimana cara yang lebih tepat untuk membelanjakan uang kas tersebut.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa Keunggulan Laporan Arus Kas?
2. Bagaimana Arus Kas dan Aktivitas Operasi?
3. Bagaimana Arus Kas dan Aktivitas Investasi?
4. Bagaimana Arus Kas dan Aktivitas Pembiayaan?
5. Bagaimana Penyusunan Laporan Arus Kas?

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui laporan arus kas


2. Untuk mengetahui arus kas dan aktivitas operasi
3. Untuk mengetahui arus kas dan aktivitas investasi
4. Untuk mengetahui arus kas dan aktivitas pembiayaan
5. Untuk mengetahui ilustrasi penyusunan laporan arus kas

4
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Keunggulan Laporan Arus Kas


Jenis laporan keuangan yang satu ini memiliki beberapa keunggulan tersendiri yang
dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan bisnis yang sedang
dijalankan. Pada dasarnya, manfaat-manfaat ini tidak hanya bisa dirasakan oleh pihak
perusahaannya saja.

Namun, keunggulan ini juga bisa dirasakan oleh pihak investor, kreditor, maupun
beberapa pihak lainnya yang juga bersangkutan dengan perkembangan perusahaan tersebut.
Berikut adalah beberapa keunggulan laporan arus kas.

1. Lebih Mudah dalam Menilai Kemampuan Entitas Perusahaan

Bagi para pelaku usaha yang sudah berpengalaman dalam bidangnya, proses penilaian
entitas dalam mendapatkan arus kas yang ideal memang bisa dilakukan dengan sangat
mudah. Namun, hal ini tidak akan terjadi bagi para pelaku usaha yang masih awam dengan
dunia bisnis.

Salah satu keunggulan dari laporan arus kas adalah untuk memudahkan para pelaku
usaha dalam menilai kemampuan entitas yang dapat memperoleh arus kas ideal. Dengan
adanya laporan keuangan yang satu ini, pelaku usaha dapat lebih mudah melihat kondisi
keuangan perusahaannya. Tidak hanya itu, jenis laporan ini juga dapat membuat para pelaku
usaha lebih mudah untuk menilai kemampuan entitas perusahaan, sehingga penghasilan arus
kas perusahaan di masa depan bisa lebih baik dari sebelumnya.

2. Menilai Kemampuan Entitas Dividen dengan Akurat

Dengan adanya laporan arus kas pada suatu perusahaan, pelaku usaha bisa lebih
mudah dalam memastikan jumlah kas yang digunakan untuk membayar sejumlah kewajiban
yang ada dalam sistem bisnisnya. Tentu keunggulan ini dapat memberikan pengaruh yang
baik terhadap perkembangan bisnis.

5
Sebagai contoh, laporan ini dapat membuat pelaku usaha lebih mudah untuk
memantau payroll gaji karyawannya, pembayaran hutang perusahaannya, serta pembayaran
dividen yang harus dibayarkan kepada para pemegang saham. Selain mampu memberikan
manfaat yang besar terhadap perusahaan maupun pelaku usaha itu sendiri, jenis laporan
keuangan ini juga dapat memberikan manfaat untuk para investor perusahaan tersebut.

Dengan adanya jenis laporan ini, para investor bisa lebih mudah untuk melihat
gambaran arus kas perusahaan yang diberinya modal besar tersebut. Sehingga, investor bisa
lebih merasa yakin dengan perkembangan bisnis tersebut.

3. Melindungi Transaksi Investasi dan Pendanaan Kas dengan Baik

Jumlah aset dan kewajiban yang ada pada suatu perusahaan dapat berubah seiring
berjalannya waktu. Faktor penyebabnya pun juga akan berbeda-beda, sehingga para pelaku
usaha harus memperhatikannya dengan baik. Ketika perusahaan selalu membuat laporan
keuangan di setiap periode waktunya dengan baik, mereka dapat lebih mudah untuk
memeriksa transaksi investasi dan pendanaan kas perusahaan yang sudah berlangsung.

Dengan begitu, pelaku usaha juga bisa lebih mudah untuk mengetahui apa yang
menjadi penyebab dari perubahan jumlah aset serta kewajiban tersebut. Tentu ini bisa
menjadi keuntungan tersendiri bagi setiap perusahaan yang melakukannya.

4. Memberikan Keterangan tentang Angka Laba Bersih dan Kas Bersih

Keunggulan terakhir dari jenis laporan keuangan perusahaan ini adalah untuk
memberikan keterangan yang tepat mengenai angka laba bersih serta kas bersih yang berhasil
diperoleh perusahaan. Pada dasarnya, informasi mengenai laba bersih perusahaan memang
sangat dibutuhkan.

Sebab, dengan adanya data laba bersih ini perusahaan bisa lebih mudah menilai
tentang tingkat keberhasilan serta kegagalannya. Jadi, dapat dipastikan bahwa laporan
keuangan ini wajib dimiliki oleh setiap perusahaan untuk kepentingan bisnisnya masing-
masing.

6
II.2 Arus Kas dan Aktivitas Operasi

Aktivitas Operasi (Operating Activities). Terdiri dari kegiatan operasional


perusahaan yang dapat diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas/bank pada
transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih. Sebagai contoh seperti, penjualan
barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, atau perlengkapan yang umurnya
diperkirakan kurang dari setahun, utang kepada supplier dan beban operasional lainnya.

Laporan arus kas kategori ini berkaitan langsung dengan aktivitas operasional yang
dilakukan dalam periode tertentu. Dalam hal ini, beberapa komponen seperti laba atau rugi
bersih akan diikuti dengan penambahan atau pengurangan jumlah tersebut.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan laba bersih ke angka arus kas secara total.
Kegiatan operasional yang dilakukan untuk bisnis cukup beragam, mulai dari kegiatan
produksi, pengiriman produk hingga pengumpulan pembayaran dari para pelanggan.

Arus kas keluar dari kategori ini meliputi pembelian bahan baku, biaya iklan, dan
pengiriman produk. Selain itu, pembayaran kepada pemasok, pembuatan depresiasi, bunga,
pembayaran karyawan dan amortisasi juga termasuk dalam kategori arus kas keluar.
Sedangkan arus kas masuk terdiri dari penjualan barang dan jasa, penyewaan aset, kas dari
royalti, penerimaan asuransi, dan lainnya. 

Hal-hal yang ditambahkan atau dikurangkan adalah perubahan saldo akun item yang
ditemukan dalam aset lancar dan kewajiban lancar di neraca, lalu akun non tunai seperti
kompensasi berbasis saham. Selanjutnya akan diketahui pendapatan bersih perusahaan. 

 Pendapatan Bersih: Ini adalah inti dari laporan laba rugi. Pendapatan bersih akan
menunjukkan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Dihitung
dengan mengambil total pendapatan dan mengurangkan dari Harga Pokok Penjualan
(HPP) dan total biaya yang meliputi biaya penjualan, umum dan administrasi,
depresiasi dan amortisasi, bunga, dll. 
 Ditambah Depresiasi dan Amortisasi (D&A): Seiring berjalannya waktu, nilai
berbagai aset akan menurun dalam bisnis. Oleh karena itu, D&A merupakan biaya
yang mengalokasikan biaya aset selama masa manfaatnya. Penyusutan melibatkan
aset berwujud seperti bangunan, mesin, dan peralatan. Sedangkan amortisasi

7
melibatkan aset tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta, perangkat lunak, dan niat
baik. D&A ini akan mengurangi laba bersih dalam laporan laba-rugi. 
 Dikurangi Perubahan Modal Kerja: Modal kerja mewakili perbedaan antara aset
lancar dan kewajiban lancar perusahaan. Setiap perubahan aset lancar selain kas dan
kewajiban lancar yang mempengaruhi saldo kas dalam aktivitas operasi. Contohnya,
sebuah perusahaan membeli banyak persediaan, maka aset lancar akan meningkat.
Perubahan positif dalam persediaan ini dikurangkan dari laba bersih karena dilihat
sebagai arus kas keluar. 
 Kas dari Operasi: Saat seluruh penyesuaian sudah dilakukan, maka Anda telah
sampai pada kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi perusahaan. BUkan
sebagai pengganti laba bersih, namun sebagai ringkasan berapa banyak uang tunai
yang dihasilkan dari bisnis inti perusahaan.

II.3 Arus Kas dan Aktivitas Investasi


Aktivitas Investasi (Investing Activities). Berkaitan dengan aktivitas arus kas yang
dihasilkan dari penjualan ataupun pembelian aktiva tetap atau kegiatan memasukkan nilai
dari transaksi yang mempengaruhi kas atau bank untuk kegiatan investasi pada aset yang
umurnya diperkirakan lebih dari satu tahun. Contohnya, pembelian/penjualan aktiva tetap
atau investasi jangka panjang lainnya.

Kategori dalam cash flow statement disebut juga sebagai arus kas dari aktivitas
investasi dan laporan perubahan belanja modal atau capital expenditure (CapEx) serta
investasi jangka panjang. 

CapEx sendiri mengacu pada pembelian aset properti, pabrik, atau peralatan. Investasi
jangka panjang yang mencakup instrumen utang dan ekuitas perusahaan lainnya. Item yang
tidak kalah penting lainnya adalah akuisisi bisnis lain. Hal yang perlu diingat adalah
perubahan aset jangka panjang dalam neraca dilaporkan dalam laporan arus kas aktivitas
investasi. 

 Investasi dalam Properti dan Peralatan: Ini disebut juga sebagai investasi belanja
modal yang berarti pembelian peralatan kantor baru seperti perangkat komputer dan
printer untuk para pegawai atau pembelian tanah dan bangunan baru untuk operassi
bisnis dan logistik perusahaan. Investasi ini adalah arus kas keluar. Oleh karena itu

8
akan berdampak negatif ketika Anda menghitung kenaikan kas bersih dari seluruh
aktivitasnya. 
 Kas dari Investasi: Ini merupakan jumlah atas total kas yang disediakan untuk
digunakan dalam aktivitas investasi.

II.4 Arus Kas dan Aktivitas Pembiayaan


Aktivitas Pendanaan (Financing Activities). Merupakan aktivitas kas yang berasal
dari penambahan modal perusahaan. Untuk menghitung aktivitas ini, Anda dapat
memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka
panjang dan ekuitas pemilik, seperti penyetoran modal awal, utang bank atau obligasi dan
penerbitan saham.

Kategori ini disebut juga Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan dan melaporkan setiap
penerbitan atau pembelian kembali saham, obligasi perusahaan, dan pembayaran dividen
yang dilakukan. Perubahan kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemegang saham dalam
neraca akan dilaporkan dalam aktivitas pendanaan. 

 Penerbitan Utang: Sebagai usaha dalam membiayai operasinya, perusahaan akan


mengeluarkan utang. Semakin banyak uang tunai yang dimiliki, maka semakin baik
karena dapat mempengaruhi berkembang pesatnya perusahaan tersebut. Berbeda
dengan ekuitas, penerbitan utang tidak akan memberikan hak kepemilikan apapun di
perusahaan. Sehingga tidak akan mengurangi kepemilikan pemegang saham yang ada.
Penerbitan utang ini masuk ke kategori arus kas masuk, karena perusahaan memiliki
investor yang bertindak sebagai pemberi pinjaman. Sedangkan ketika investor ini
dibayar kembali, maka pembayaran utang termasuk dalam arus kas keluar. 
 Penerbitan Ekuitas: Ini merupakan cara lain untuk mendanai perusahaan. Tidak
seperti utang, pemilik ekuitas mempunyai beberapa kepemilikan dalam bisnis dengan
imbalan uang yang diberikan kepada perusahaan untuk digunakan. Penerbitan ekuitas
berarti sumber tambahan dalam bentuk uang tunai, sehingga ini merupakan arus kas
masuk. Sedangkan, pembayaran ekuitas merupakan arus keluar. 
 Kas dari Pembiayaan: Biasa disebut sebagai kas bersih yang digunakan dalam
aktivitas pendanaan. Uang tunai dari pembiayaan dihitung dengan menjumlahkan

9
semua arus kas masuk dan keluar terkait perubahan kewajiban jangka panjang dan
akun ekuitas pemegang saham. 

II.5 Ilustrasi Penyusunan Laporan Arus Kas


Terdapat 2 metode laporan arus kas yang perlu dipahami, yakni: 

1. Metode Langsung

Penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank. Agar dapat menggunakan


metode ini, Anda wajib melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas
dari kegiatan operasional perusahaan. Selanjutnya akan diikuti dengan kegiatan investasi dan
pembiayaan.

2. Metode Tidak Langsung

Penyusunan yang dilakukan berdasarkan pada laporan laba-rugi dan neraca. Dengan
metode ini, laba-rugi bersih harus disesuaikan dengan cara mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
kegiatan operasional di masa lampau dan yang akan datang, serta unsur penghasilan atau
beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau penerimaan. 

Langkah-Langkah Menyusun Laporan Arus Kas

Laporan arus kas ini bertumpu pada 2 sumber data, yakni neraca periode berjalan dan
sebelumnya, serta laporan laba-rugi pada periode ini. Secara penyajian pun dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu direct method (secara langsung) dan indirect method (secara tidak
langsung). Bedanya, pada penyajian langsung, kegiatan operasional dikelompokan dalam
berbagai kategori, termasuk diperinci ke dalam dua jenis arus kas: kas masuk atau keluar.
Sedangkan penyajian tidak langsung, arus kas pada aktivitas operasi ditentukan dengan
mengoreksi laba bersih yang telah ada di laporan laba rugi. Jadi, penyajian tidak langsung
lebih terpusat pada data diri yang telah ada di neraca dan laporan laba-rugi.

Secara umum, terdapat 5 langkah dalam membuat laporan ini :

10
1. Menghitung Kenaikan dan Penurunan Kas Perusahaan

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk membuat laporan arus kas yang benar adalah
dengan menghitung kenaikan serta penurunan kas perusahaan secara tepat. Untuk
menghitung data ini, bisa melihat neraca yang ada pada akun kas perusahaan. Tidak hanya
itu, Anda juga bisa menghitung data ini dengan melihat buku kas bank serta buku kas kecil
yang dimiliki perusahaan. Semua data yang ada di buku ini dapat terbukti akurat, sehingga
Anda bisa menjadikannya sebagai acuan dan referensi yang tepat.

2. Menghitung dan Melaporkan Kas Bersih Perusahaan

Pada dasarnya, kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan yang bisa terjadi dalam
perusahaan. Jadi, cara kedua yang bisa dilakukan untuk membuat jenis laporan ini adalah
dengan memisahkan kas khusus untuk kegiatan operasi serta kas yang dapat digunakan untuk
kepentingan lainnya.

Setelah kedua jenis kas ini dibedakan, pelaku usaha dapat menghitung jumlahnya dan
membuat laporannya dengan data yang tepat. Pastikan laporan kas bersih tersebut benar-
benar berisi tentang jumlah kas yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan.

3. Menghitung dan Melaporkan Kas Bersih Investasi Perusahaan

Meski cukup mirip dengan poin yang kedua, tapi cara yang satu ini lebih berfokus
pada jumlah uang kas yang digunakan untuk kepentingan investasi perusahaan. Beberapa
jenis aktivitas investasi ini bisa meliputi pembelian atau penjualan aktiva tetap, investasi
jangka panjang, dan lain sebagainya.

Sebagai pelaku usaha yang cerdas, Anda perlu memperhatikan segala jenis aktivitas
investasi yang dilakukan dalam periode berjalan. Selain itu, Anda juga perlu menghitung
berapa jumlah kas bersih yang telah digunakan untuk kepentingan tersebut. Pastikan data
yang dimasukkan sudah akurat.

4. Menghitung dan Melaporkan Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan

Cara membuat laporan arus kas yang keempat adalah dengan menghitung serta
melaporkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan dalam perusahaan. Untuk
melakukan jenis perhitungan ini, pelaku usaha dapat memasukkan nilai penambahan atau
pengurangannya.

11
Nilai penambahan atau pengurangan ini bisa berasal dari kewajiban jangka panjang
maupun ekuitas pemilik perusahaan. Jadi, setiap perusahaan akan memiliki jumlah kas bersih
untuk aktivitas pendanaan yang berbeda satu sama lain.

5. Menghitung dan Menjumlahkan Kas Bersih dari Semua Aktivitas

Setelah semua langkah yang ada di atas sudah dilakukan, maka sekarang langkah
terakhir bisa segera dilakukan. Langkah terakhir dari proses pembuatan laporan ini adalah
menghitung serta menjumlahkan kas bersih dari semua aktivitas yang telah disebutkan
sebelumnya.

Dalam hal ini, pelaku usaha hanya perlu membuat laporan dari beberapa kas bersih
tersebut saja. Yang terpenting, pelaku usaha tidak lupa untuk memasukkan saldo kas awal
dari periode pembuatan atau perhitungan laporan tersebut. Dengan begitu, laporan arus kas
perusahaan berhasil dibuat.

12
13
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Jenis laporan keuangan yang satu ini memiliki beberapa keunggulan tersendiri yang
dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan bisnis yang sedang
dijalankan. Pada dasarnya, manfaat-manfaat ini tidak hanya bisa dirasakan oleh pihak
perusahaannya saja. Namun, keunggulan ini juga bisa dirasakan oleh pihak investor, kreditor,
maupun beberapa pihak lainnya yang juga bersangkutan dengan perkembangan perusahaan
tersebut. Berikut adalah beberapa keunggulan laporan arus kas.

1. Lebih Mudah dalam Menilai Kemampuan Entitas Perusahaan

2. Menilai Kemampuan Entitas Dividen dengan Akurat

3. Melindungi Transaksi Investasi dan Pendanaan Kas dengan Baik

4. Memberikan Keterangan tentang Angka Laba Bersih dan Kas Bersih

Aktivitas Operasi (Operating Activities). Terdiri dari kegiatan operasional


perusahaan yang dapat diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas/bank pada
transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih. Sebagai contoh seperti, penjualan
barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, atau perlengkapan yang umurnya
diperkirakan kurang dari setahun, utang kepada supplier dan beban operasional lainnya. . 

Hal-hal yang ditambahkan atau dikurangkan adalah perubahan saldo akun item yang
ditemukan dalam aset lancar dan kewajiban lancar di neraca, lalu akun non tunai seperti
kompensasi berbasis saham. Selanjutnya akan diketahui pendapatan bersih perusahaan. 

Aktivitas Investasi (Investing Activities). Berkaitan dengan aktivitas arus kas yang


dihasilkan dari penjualan ataupun pembelian aktiva tetap atau kegiatan memasukkan nilai
dari transaksi yang mempengaruhi kas atau bank untuk kegiatan investasi pada aset yang
umurnya diperkirakan lebih dari satu tahun. Contohnya, pembelian/penjualan aktiva tetap
atau investasi jangka panjang lainnya.

14
Aktivitas Pendanaan (Financing Activities). Merupakan aktivitas kas yang berasal
dari penambahan modal perusahaan. Untuk menghitung aktivitas ini, Anda dapat
memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka
panjang dan ekuitas pemilik, seperti penyetoran modal awal, utang bank atau obligasi dan
penerbitan saham. Perubahan kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemegang saham dalam
neraca akan dilaporkan dalam aktivitas pendanaan. 

Terdapat 2 metode laporan arus kas yang perlu dipahami, yakni: 

1. Metode Langsug

2. Metode Tidak Langsung

Secara umum, terdapat 5 langkah dalam membuat laporan ini :

1. Menghitung Kenaikan dan Penurunan Kas Perusahaan

2. Menghitung dan Melaporkan Kas Bersih Perusahaan

3. Menghitung dan Melaporkan Kas Bersih Investasi Perusahaan

4. Menghitung dan Melaporkan Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan

5. Menghitung dan Menjumlahkan Kas Bersih dari Semua Aktivitas

III.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena ini
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://klikpajak.id/blog/laporan-arus-kas/

https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/laporan-arus-kas

https://www.jurnal.id/id/blog/laporan-dan-contoh-arus-kas/

https://mekari.com/blog/laporan-arus-kas/

16

Anda mungkin juga menyukai