Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN LABA RUGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata Kuliah: Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
Irwan Prasetyo, MM

Disusun Oleh:
Samuel Jason Haryanto (4122600299)

KELAS K
PROGAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN 2022

1
PRAKATA

Puji Syukur diucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah berjudul “Laporan Keuangan Laba Rugi” ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Karya tulis ilmiah ini akan menjelaskan tentang fenomena “Pengaruh
Adanya Gadget Bagi Pendidikan Di Masa Pandemi COVID-19” serta upaya untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkannya. Fenomena ini merupakan sebuah
fenomena yang sedang menjadi perhatian di seluruh dunia karena dampaknya
yang luar biasa.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Saya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tegal, 7 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

PRAKATA...........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................5
BAB II................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian Laporan Laba Rugi..................................................................6
2.2 Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi................................................7
1. Pendapatan..................................................................................................8
2. Beban...........................................................................................................8
3. Biaya Operasional.......................................................................................8
4. Keuntungan.................................................................................................9
5. Laba Sebelum Pajak...................................................................................9
6. Laba Sebelum Bunga dan Pajak...............................................................9
7. Kerugian......................................................................................................9
8. Harga Pokok Penjualan.............................................................................9
2.3 Hubungan Laporan Laba Rugi dengan Laporan Keuangan Lainnya............9
BAB III.............................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Laporan laba/rug merupakan salah satu komponen laporan keuangan


yang sangat penting karena di dalamnya terkandung informasi laba yang
bermanfaat bagi para pemegang saham dan kreditor untuk mengetahui
kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan. Salah satu ukuran kinerja
perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
adalah laba yang dihasilkan perusahaan. Menurut Subramayam (1996) dalam
Reviani dan Sudantoko (2012), laba merupakan salah satu ukuran penting yang
sering kali dijadikan acuan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
menilai kinerja perusahaan
Laporan Laba/Rugi berisi informasi laba yang bermanfaat bagi
pemakai informasi laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan dan
kinerja keuangan perusahaan. Laporan Laba/Rugi tersebut memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh pemegang saham dan calon investor
untuk mengambil keputusan dalam menginvestasikan dana mereka.
Informasi laba yang terdapat di laporan keuangan merupakan informasi
utama dalam pengambilan keputusan berinvestasi tersebut. Informasi
laba sering menjadi target rekayasa melalui tindakan oportunis
manajemen untuk memaksimumkan kepuasaannya. Tindakan yang
mementingkan kepentingan sendiri (opportunistic) tersebut dilakukan
dengan cara memilih kebijakan akuntansi tertentu, sehingga laba dapat
diatur, dinaikkan atau diturunkan sesuai keinginannya. Perilaku
manajemen untuk mengatur laba sesuai keinginannya tersebut dikenal
dengan istilah manajemen laba (Tahrir dan Restie, 2010).
Istilah manajemen laba mulai menarik perhatian para peneliti, kususnya
penelitian akuntansi. Manajemen laba menjadi menarik untuk diteliti karena
memberikan gambaran akan prilaku manajer dalam melaporkan kegiatan
usahanya pada suatu periode tertentu, yaitu adanya kemungkinan munculnya
motivasi tertentu yang mendorong mereka untuk mengatur data keuangan yang
dilaporkan. Pihak yang paling kontra terhadap manajemen laba seperti investor,
berpendapat bahwa manajemen laba merupakan pengurangan keandalan

4
informasi laporan keuangan sehingga dapat menyesatkan dalam pengambilan
keputusan. Dilain sisi pihak yang pro terhadap manajemen laba seperti
manajer, menganggap bahwa manajemen laba merupakan hal yang fleksibel
untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian
yang tidak diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Uraian di atas, bisa ditemukan rumusan masalah sebagai
berikut :
a) Apa yang dimaksud dengan Laporan Laba Rugi ?
b) Bagaimana Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi ?
c) Bagaimana Hubungan Laporan Laba Rugi dengan Laporan Keuangan
lainnya ?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuat nya makalah ini :
a) Untuk mengetahui penjelasan tentang Laporan Laba Rugi
b) Untuk mengetahui komponen-komponen Laporan Laba Rugi
c) Untuk mengetahui hubungan Laporan Laba Rugi dengan Laporan
keuangan lainnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Laba Rugi

Di dalam dunia bisnis dan perdagangan, istilah laporan laba rugi menjadi
hal yang tidak asing terdengar. Laporan laba rugi menjadi penting dibuat karena
bisa menjadi acuan terkait kondisi finansial usaha atau bisnis yang sedang
dijalankan. Laporan laba rugi merupakan laporan yang menyajikan informasi
pengeluaran, pendapatan, serta laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama
periode tertentu. Melalui laporan laba rugi ini, bisa memperlihatkan kinerja
keuangan dari suatu usaha atau perusahaan. Selain itu, laporan ini juga fungsinya
sebagai alat memonitor kemajuan dan kekurangan keuangan perusahaan. Biasanya
para pengusaha membuat laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas dan
juga nilai investasi perusahaan.

Laporan ini biasanya dibuat pada akhir tahun atau akhir periode. Adanya
laporan laba rugi pada sebuah perusahaan juga akan memudahkan para investor
dalam membaca juga memahami kinerja dari sebuah perusahaan. Laporan laba
rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.Laporan laba rugi bisa dibuat
dalam periode satu bulan, satu tahun, atau berdasarkan konsep perbandingan
(matching concept) yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara
pendapatan dan beban yang terkait. Laporan ini masuk ke dalam empat laporan
keuangan utama perusahaan dan sebagai penghubung antara dua laporan neraca.

Selain itu, laporan laba rugi juga bermanfaat untuk hal bisnis lainnya
seperti bahan evaluasi pihak manajemen badan usaha dalam hal menentukan
strategi bisnis kedepannya, komparasi dengan laporan sebelumnya, hingga
mengetahui total pajak pada periode selanjutnya. Setiap perusahaan atau badan
usaha memiliki kebijakan, jenis operasi, dan valuasi yang berbeda. Hal ini juga

6
akan mengarah kepada adanya perbedaan dalam laporan keuangan laba rugi
masing-masing badan usaha. Mengingat keuntungan dan pengeluaran bisnis tidak
selalu sama. Pembuatan laporan laba rugi ini tidak semata-mata hanya
dokumentasi, melainkan ada fungsinya. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari
pembuatan laporan laba rugi:

 Membantu menjelaskan kondisi keuangan bisnis di akhir periode


 Sebagai bahan evaluasi apabila terdapat peningkatan atau penurunan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
 Membantu menyusun strategi agar penjualan semakin meningkat.
 Sebagai patokan dalam perhitungan besaran pajak perusahaan.

Dengan banyaknya tujuan pembuatan laporan laba rugi, laporan ini termasuk
salah satu komponen yang wajib masuk ke dalam pembukuan dan tidak hanya
dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar saja, namun juga usaha kecil, mikro, dan
menengah.

2.2 Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan penting dalam suatu perusahaan


yang berguna untuk memperlihatkan pengeluaran, pendataan, serta laba rugi
dalam periode waktu tertentu. Laporan ini sangat penting dibuat dengan benar,
karena akan memberi tahu bagaimana keadaan perusahaan kepada para investor.
Laporan keuangan memang tidak hanya laporan laba rugi, tetapi laporan ini
adalah laporan yang pertama kali dibuat dalam siklus akuntansi sebelum
membuat laporan keuangan lainnya.
Sebelum mulai melakukan perhitungan, perlu mengetahui arti dari
laba kotor dan laba bersih serta komponen yang ada dalam laporan. Dengan
memahami arti beserta komponen yang ada, akan lebih mudah menyusunnya di
kemudian hari. Laba kotor atau gross profit adalah seluruh jumlah penjualan
bersih yang dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP). Dengan kata lain
laba kotor adalah hasil pendapatan yang tersisa dari biaya produksi. Laba bersih
atau net profit adalah seluruh penghasilan yang sudah dikurangi dengan total
biaya lainnya di luar HPP. Dalam membuat laporan laba rugi, ada beberapa

7
komponen yang perlu diketahui:.

1. Pendapatan
Pendapatan yang dicatat yakni pendapatan operasional dan
pendapatan non-operasional. Pendapatan operasional adalah pendapatan yang
direalisasikan melalui kegiatan utama sebuah perusahaan. Hasil dari kegiatan-
kegiatan seperti memproduksi produk, menjual produk dan memasarkan produk
kepada distributor atau pengecer termasuk ke dalam pendapatan operasional.
Sementara, untuk pendapatan non-operasional diperoleh dengan menjalanan
bisnis sekunder dan non-utama. Pendapatan ini bersumber dari luar penjualan
dan pembelian. Contohnya saja bunga yang diperoleh dari modal bisnis yang ada
di bank, sewa properti bisnis, kemitraan strategis dan lain sebagainya.

2. Beban
Semua biaya yang digunakan melakukan operasional dan
menghasilkan laba disebut juga dengan beban. Sama halnya dengan pendapatan,
beban juga dibagi ke dalam dua kategori, yakni beban kegiatan utama dan beban
aktivitas sekunder. Beban kegiatan utama adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan bisnis utama dalam suatu perusahaan. Termasuk di dalamnya biaya
pokok penjualan, administrasi dan pengeluaran umum, biaya pengembangan
serta biaya penyusutan aset tetap. Sementara biaya aktivitas sekunder berkaitan
dengan kegiatan bisnis non-utama seperti bunga pinjaman dan lain sebagainya.

3. Biaya Operasional
Biaya operasi termasuk semua biaya yang terkait dengan menjalankan
bisnis Anda yang tidak termasuk dalam HPP. Misalnya: penggajian, perjalanan,
pelatihan, sewa gedung, utilitas, pembelian peralatan, perangkat keras dan lunak,
iklan, ponsel, dan layanan internet. Dalam laporan laba rugi, pendapatan dan
beban dari bisnis utama akan memberikan pengetahuan mengenai seberapa baik
bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Sementara itu, pendapatan dan beban
sekunder akan menunjukkan keterlibatan dan keahlian perusahaan dalam
mendapatkan keuntungan tambahan lainnya.

8
4. Keuntungan
Keuntungan disebut juga dengan penghasilan lain. Ini merupakan
hasil bersih yang didapatkan dari kegiatan non-bisnis atau kegiatan lain
perusahaan seperti penjualan aset lama, penjualan anak perusahaan dan lain
sebagainya.

5. Laba Sebelum Pajak


Laba sebelum pajak adalah total pendapatan yang belum dikurangi
dengan pajak. Jadi, untuk menghitung laba sebelum pajak ini, Anda harus
mengurangi laba operasional dengan beban bunga.

6. Laba Sebelum Bunga dan Pajak


Ini menunjukkan berapa banyak laba yang dihasilkan perusahaan
dari kegiatan operasionalnya tanpa memasukkan unsur biaya bunga atau pajak.
7. Kerugian
Kerugian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan-
kegiatan lain di luar bisnis utama. Hal ini dapat mencakup biaya yang digunakan
untuk penjualan aset yang menurun dan merugi, biaya tuntutan hukum serta
biaya tidak biasa lainnya.

8. Harga Pokok Penjualan


HPP adalah total keseluruhan pengeluaran dan beban yang dikenakan
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang dan
jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang tersebut dapat dijual atau
digunakan.

2.3 Hubungan Laporan Laba Rugi dengan Laporan Keuangan Lainnya

Laporan laba rugi dan neraca perusahaan dihubungkan melalui laba


bersih untuk suatu periode dan kenaikan atau penurunan dalam ekuitas yang
dihasilkan. Pendapatan yang diperoleh entitas selama periode waktu
ditranskripsikan ke bagian ekuitas di neraca. Pendapatan mewakili peningkatan

9
klaim pemilik terhadap aset: Pendapatan BUKAN aset tunai. Melalui akun
pendapatan dan ekuitas, neraca dan laporan laba rugi mencerminkan gambaran
keuangan secara keseluruhan. Selain itu, adapun hubungan antara laporan laba
rugi, neraca, perubahan modal, dan arus kas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Angka laba bersih dalam laporan laba rugi ditambahkan ke item baris
laba ditahan di neraca, yang mengubah jumlah ekuitas yang terdaftar di
neraca.
b) Angka laba bersih juga muncul sebagai item baris di bagian arus kas dari
aktivitas operasi di laporan arus kas.
c) Perubahan berbagai item baris di neraca bergulir ke item baris arus kas
yang tercantum di laporan arus kas. Misalnya, peningkatan jumlah
pinjaman yang terhutang muncul di bagian kewajiban di neraca (sebagai
saldo yang sedang berjalan) dan di arus kas dari bagian aktivitas
pendanaan di laporan arus kas (dalam jumlah penambahan perubahan).
d) Saldo kas akhir di neraca juga muncul di laporan arus kas.
e) Pembelian, penjualan, atau disposisi aset lainnya muncul di neraca
(sebagai pengurangan aset) dan laporan laba rugi (sebagai keuntungan
atau kerugian, jika ada).

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi atau yang biasa dikenal
dengan (income statements) dalam Bahasa Inggris, merupakan suatu laporan
yang dapat mengukur tingkat keberhasilan operasi perusahaan dalam periode
kurun waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan laporan laba
rugi dalam penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan
kredit. Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian diperlukan
para investor muapun oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik
jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa yang akan
datang. Investor maupun kreditor dapat memanfaatkan informasi yang terdapat
di dalam laporan laba rugi untuk:
 Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan melakukan kajian
terhadap pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan, maka
pengguna informasi dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan
dapat membandingkannya dengan perusahaan pesaingnya.
 Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan. Informasi
keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar dalam melaukan
prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa depan. Meskipun
prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan
 Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa
depan Informasi mengenal kondisi berbagai komponen laha seperti
pendapatan, beban dan kerugian memperlihatkan hubungan di antara
komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan
penilaian terhadap risiko gagalnya perusahaan dalam meraih suatu

11
tingkat arus kas di masa yang akan datang.

3.2 Saran

Pelaporan laba kotor


menyediakan angka yang
berguna untuk
mengevaluasi kinerja
perusahaan dan
memprediksi pendapatan
di masa depan. Jadi di
perlukan laporan laba rugi
yang akurat bagi pemegang
saham
Pelaporan laba kotor
menyediakan angka yang
berguna untuk
mengevaluasi kinerja
12
perusahaan dan
memprediksi pendapatan
di masa depan. Jadi di
perlukan laporan laba rugi
yang akurat bagi pemegang
saham
Peaporan laba kotor menyediakan angka yang berguna untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan dan memprediksi pendapatan di masa depan.
Jadi diperlukan pelaporan laba rugi yang akurat bagi pemegang saham

DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai